NIM : 202010220311136
Dunia dihebohkan oleh adanya kemunculan virus baru yang hingga saat ini
belum ditemukan penawarnya.Virus ini meluas ke seluruh dunia tanpa ampun termasuk
ke Negara Republik Indonesia.Berbagai tim dibentuk untuk menangani penyakit ini
namun tak kunjung mereda.Oleh karena itu,Najwa Shihab seorang jurnalis yang pasti
namanya tak asing lagi membuat ingin membuat video mewawancarai Menteri
Kesehatan Republik Indinesia.Setiap pekan tim Mata Najwa menghubunginya dan
sampai sekarang tidak kunjung datang.Geram dengan menghilangnya menteri ini
seorang Najwa Shihab memutuskan untuk mewawancarai kursi kosong seperti yang
telah dilakukan reporter BBC.Dalam video youtube yang berjudul
#MataNajwaMenantiTerawan# Najwa Shihab mengkritik kinerja seorang Menteri
Kesehatan Republik Indonesia yaitu Terawan Agus Putranto yang selama adanya
pandemi korona ini enggan memberikan keterangannya terkait permasalahan yang ada
di sektor kesehatan Indonesia.Dalam dua pekan video youtube ini telah ditonton
sebanyak 4,4 juta kali oleh netizen yang juga penasaran bagaimana kinerja yang
dilakukan untuk mengatasi masalah pandemi di negeri sendiri. Najwa Shihab disini
menekankan kesalahan dan ketidakjelasan Menteri Kesehatan Indonesia ini seperti
meremehkan awal mula penyakit korona yang katanya tidak akan masuk ke Indonesia.
Kelengahan yang terjadi sejak awal inilah yang mungkin membuat pemerintah
kebobolan dan kecolongan sehingga penyakit korona cepat meluas bahkan hingga saat
ini kita tidak bisa menjalankan kehidupan normal seperti sebelumnya.Bahkan sejak
awal terdeteksinya kemunculan korona di luar negeri para pejabat meremehkan bahwa
Indonesia tidak akan terkena virus korona dikarenakan “kebal” dan sempat menjadi
bahan lelucon atau meme di sosial media.Alasannya kebal karena Indonesia adalah
negara tropis dan korona dianggap tidak dapat hidup,berkembang,dan menular karena
suhu panas dan tidak mencapai suhu minus.Memang sejak awal kemunculan virus ini,
di negara China yaitu negara awal yang memulai rantai penyakit ini mengalami musim
dingin.Hingga adanya pernyataan bahwa virus ini bisa sembuh dengan sendirinya
menjadikan masyarakat Indonesia tidak cukup waspada.
Namun anggapan dan lelucon itu sekarang tidak benar dengan adanya fakta
bahwa Negara Indonesia per tanggal 14 Oktober ini dikutip dari nasional.kompas.com
dan news.google.com terdapat 64.742 kasus aktif dengan 340.622 total kasus dan
12.027 diantaranya meninggal dunia tersebar di beberapa provinsi sebagai berikut :
Dengan adanya data ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Indonesia belum bisa
mengatasi penyakit ini,siapa yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi? Tentu
saja kita tidak bisa menyalahkan satu pihak saja dikarenakan banyak dari masyarakat
yang memang tidak memiliki kesadaran untuk mentaati protokol
kesehatan.Namun,seharusnya pihak yang terkait dalam hal ini merupakan tanggung
jawab Bapak Terawan,beliau tidak memberi kejelasan dan seperti apa penanganan
yang dilakukan oleh negara.Bahkan Menteri Kesehatan yang seharusnya terus
mengupayakan dan merangkul masyarakat seperti lepas tangan akan keadaan padahal
Indonesia berada pada tahap genting.Hal ini didasari dengan tidak pernah munculnya
beliau di media apapun padahal ia yang memegang kunci dan kendali terhadap
permasalahn kesehatan di Indonesia ini.Media asing pun turut menyoroti kinerja
Menteri Kesehatan Republik Indonesia ini dikarenakan sudah tujuh bulan adanya
pandemi ini,jumlah kasus terus membengkak dan meningkat.
Dikutip dari media Asia Times mereka bertanya mengapa Presiden Republik
Indonesia yaitu Bapak Jokowi masih mempercaya Bapak Terawan Agus Putranto
untuk menjabat.Mereka menyebut Menteri Kesehatan Indonesia gagal dalam
menangan virus ini.Bahkan Gedung Kemenkes merupakan penyumbang terbesar
klaster perkantoran terbesar di Jakarta.Mereka menyalahkan pemerintah yang terlalu
menganggap remeh dan lalai dari penegakan kedisplinan protokol kesehatan.Sudah
banyak dari tenaga kesehatan yang mengorbankan waktu,tenaga,bahkan nyawa mereka
menjadi barisan terdepan demi membantu menyembuhkan masyarakat.Para tenaga
kesehatan pun kewalahan dalam menangani pasien karena kurangnya bantuan tenaga
dan kalah jumlah dengan pasien yang ada sehingga mereka bekerja lembur dan
kewalahan.Sampai pada akhirnya banyak dari mereka yang tertular dan meninggal
dunia dikerenakan lemahnya imunitas.Walaupun ada beberapa tunjangan pemerintah
untuk para tenaga kesehatan yang bersedia menjadi relawan namun masih belum
sepadan dengan apa yang mereka alami dan perjuangkan kepada masyarkat.Dalam
video ini,Najwa Shihab juga mempertanyakan kemana perginya anggaran yang
dicurahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia demi menanggulangi wabah
korona.Hanya menteri kesehatan yang mempunyai wewenang untuk mengarahkan dan
mempergunakan itu semua.
Baru-baru ini terdengar kabar Najwa Shihab akan dibawa ke jalur hukum
karena video kontroversial tersebut.Sungguh miris melihat kenyataan bahwa ada orang
yang mewakilkan suara orang banyak namun terancam dibungkam oleh para
petinggi.Seharusnya mereka yang ada di kursi kekuasaan inilah yang menampung
semua pendapat dan pertanyaan. Untuk itu,kita semua harus bisa bekerjasama
mengakhiri atau paling tidak mengurangi penyebaran virus.Warga dan pemerintah
harus melakukan suatu timbal balik.Pemerintah melakukan tugas dan kewajiban seperti
membentuk tim yang transparan dan menggelontorkan dana,warga juga harus mentaati
protokol yang ada walaupun harus terpaksa bekerja.Masyarakat hanya bisa berharap
ada seseorang yang amanah untuk menuntun mereka kembali ke kehidupan normal
mereka.