Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA SERTA K3 (KESELAMATAN,


KEAMANAN, DAN KESEHATAN) BEKERJA DI LABORATORIUM

Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Mengidentifikasi nama, bagian alat, fungsi, cara penggunaan, skala ketelitian
alat di laboratorium
2. Mengidentifikasi bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisis di
laboratorium beserta simbol hazard-nya
3. Menjelaskan prinsip dan aturan K3 (Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan)
bekerja di laboratorium

Pendahuluan
Pembelajaran untuk mata kuliah kimia analitik mengutamakan
mahasiswa memahami pembelajaran dan melakukan percobaan secara
langsung.Percobaan dan penelitian ini umumnya dilakukan di
laboratorium.Maka dari itu,harus ada pemahaman mengenai K3,berbagai
macam simbol hazard,dan bahan-bahan yang akan digunakan di
laboratorium.Pengetahuan dan pemahaman yang cukup akan sangat
membantu mahasiswa karena di dalam laboratorium melibatkan banyak orang
yang tentunya akan menimbulkan risiko bahaya kerja.Perhatian yang cukup
akan bahaya dan pencegahan kecelakaan akan sangat diperlukan karena erat
dengan masalah keamanan,keselamatan dan kesehatan kerja selama di
laboratorium.Faktor keselamatan sangat penting dan harus menjadi perhatian
bagi setiap mahasiswa dan setiap individu yang terlibat dalam aktivitas di
dalam laboratorium.Bila K3 tidak terjamin dalam suatu laboratorium maka
akan dapat menimbulkan berbagai macam akibat yang menimbulkan

1
kerugian.Kecelakaan karena bahan kimia yang diteliti akan sangat mungkin
terjadi apabila dilakukan oleh seseorang yang kurang akan pemahaman dan
belum mengetahui risiko terhadap alat dan bahan yang akan digunakan.K3
dapat mencegah untuk terjadinya kecelakaan bila terjadi suatu kecelakaan
maka dapat dinetralisir dengan penanganan yang tepat.Tanda dan simbol
hazard adalah alat komunikasi keselamatan yang membantu menandai
berbagai bahaya yang ada di laboratorium.Laboratorium sains banyak
menggunakan bahan dari berbagai tipe dan tingkat bahaya.Namun,potensi
bahaya dapat dikurangi dengan memberlakukan sistem penanganan yang
aman.Simbol hazard ini harus diketahui oleh semua orang yang terlibat dalam
penelitian di laboratorium.Pengetahuan terhadap potensi bahaya bahan kimia
dan memahani setiap label akan membantu untuk menghindari kecelakaan
terhadap individu ataupun lingkungan.Pemahaman terhadap makna simbol
hazard akan membantu penggunaan bahan kimia secara aman.Dalam
laboratorium kimia penyimpanan zat dan bahan memiliki perlakuan khusus
untuk megurangi terjadinya kecelakaan di laboratorium.Bahan yang ada di
laboratorium dapat dibedakan menjadi 8 yaitu: bahan beracun,bahan
korosif,bahan mudah terbakar,bahan mudah meledak,bahan oksidator,bahan
reaktif terhadap air,bahan reaktif terhadap asam,dan gas
bertekanan.Sedangkan penyimpanan dan penataan bahan kimia
dikelompokkan menjadi 5 tingkat bahaya yaitu: penyimpanan dan penataan
bahan radioktif,penyimpanan dan penataan bahan reaktif,penyimpanan dan
penataan bahan korosif,flammable dan combustible serta penyimpanan dan
penataan bahan beracun.
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak bisa diprediksi oleh
karena itu K3 bertujuan untuk melindungi diri sendiri,orang lain,dan
lingkungan sekitar dari potensi bahaya (Can,Aksan,dan Orhan,
2014).Keselamatan kerja adalah kondisi yang bebas atau aman dari
penederitaan (Mangkunegara 2001,hlm.161).Keselamatan kerja di
laboratorium adalah segala upaya yang dilakukan agar setiap kegiatan dapat

2
berlangsung aman dan bebas dari bahaya.K3 dapat berfungsi agar setiap
peralatan kerja yang digunakan dapat efektif dan bekerja dengan
baik,terhindar dari gangguan kesehatan,setiap individu mendapat jaminan
kesehatan fisik dan psikologis serta adanya rasa terlindungi.Simbol hazard
adalah simbol peringatan yang dirancang untuk mengenali benda
berbahaya.Simbol hazard bisa mengkomunikasikan pesan dengan efektif dan
cepat.Sebuah gambar diproses secara paralel dan lebih cepat daripada kata-
kata.Peringatan terhadap bahaya perlu dirancang untuk menghindari suatu
bahaya dan membuat peringatan tersebut mudah diingat atau efektif.Simbol
hazard terdiri dari piktogram yaitu gambar gambar figuratif yang berisi tanda
berwarna hitam dengan latar putih dan diligkari belah ketupat beegaris pinggir
merah.Bahan kimia yang umumnya digunakan dalam laboratorium adalah
bahan yang beracun dan mudah terbakar (Anilan,2010).Setiap bahan memiliki
sifat kimia dan sifat fisi yang berbeda.Bahan-bahan juga memiliki bentuk
yang berbeda seperti bubuk,cairan,lelehan,gas,dan uap.Ada beberapa macam
sifat yang berbeda dalam suatu bahan contohnya adanya sifat
flammable,toxic,irritant,karsinogenik,dan bahan oksidator.Maka dari itu,ada
beberapa cara penyimpanan bahan yang harus diperhatikan seperti bahan
korosif yang harus berada di suhu rendah dan wadah tertutup,bahan mudah
terbakar dijauhkan dari sumber api,bahan yang mudah meledak dihindari dari
gesekan dan sumber api,bahan reaktif terhadap air harus berventilasi dan
bangunan kedap air.

3
Data Pengamatan Praktikum dan Pembahasan
A. Alat Laboratorium

Gambar Alat Nama Fungsi Tingkat Cara


ketelitian penggunaan
Memisahkan partikel Lipat kertas
Kertas suspensi dari cairan saring menjadi
saring antara zat terlarut dari kerucut dan lipat
zat padat bagian luar dan
dalam.
Untuk tempat Gelas ukur
Gelas larutan,memanaskan dipegang dengan
Kimia larutan dan tempat tangan dan ibu
(beaker untuk menguapkan jari menuju
glass) pelarut. batas volume
yang
dikehendaki.
Untuk menakar Larutan
volume zat kimia dimasukkan ke
dalam bentuk cair Tinggi dalam labu ukur
Labu Ukur pada proses preparasi hingga mencapai
larutan. garis miniskus.

4
Pegang pada
Untuk tempat zat yang leher labu dan
Erlenmeyer akan dititrasi dan Rendah goyangkan
tempat untuk dengan satu
memanaskan larutan. tangan sampai
larutan homogen
Letakkan corong
Untuk menolong pada pada wadah
saat memasukkan yang memiliki
Corong cairan ke dalam suatu mulut sempit
wadah dengan mulut dan sedikit
sempit. diangkat.
Tempel ke ujung
Pipet Untuk menyedot gelas kimia dan
filler/rubber larutan yang dapat keluarkan
bulb dipasang pada pangkal larutan sampai
pipet ukur. batas skala.
Letakkan
alat/bahan ke
Desikator Untuk mengeringkan dalam dan tutup
zat. dengan cara
menggesernya.
Untuk mengaduk Masukkan
Batang larutan,campuran,atau batang pengaduk
pengaduk memisah larutan dari ke dalam
padatan. larutan.

5
Untuk tempat bahan Simpan zat yang
padatan pada saat akan ditimbang
Gelas arloji menimbang dan di atas kaca
mengeringkan bahan arloji.
Tempat untuk Dikalibrasi
mereaksikan bahan dengan
Tabung kimia,dlaam skala aqua,sampel
Reaksi kecil dan wadah dimasukkan ke
perkembangbiakan dalam tabung.
mikroba.
Simpan tabung
Rak tabung Sebagai tempat reaksi pada
reaksi meletakkan tabung lubang-lubang
reaksi. yang ada pada
rak.
Tekan bulatan
karet untuk
Pipet tetes Untuk mengambil memasukkan zat
bahan kimia cair. dan tekan
kembali untuk
mngeluarkan
zat.
Cairan disedot
dengan bantuan
Untuk mengambil Rendah filler sampai
Pipet ukur larutan dengan dengan dengan volume
volume tertentu. yang diinginkan.

6
Ambil zat yang
akan diteliti
Spatula Untuk mengambil dengan spatula
bahan kimia padat. layaknya
menggunakan
sendok.

Isi gelas ukur


Untuk mengukur Rendah dengan cairan
Gelas ukur volume zat kimia sesuai dengan
dalam bentuk cair. voluem yang
tertera pada
skala.
Tempatkan buret
pada penyangga
Untuk melakukan Tinggi lalu putar keran
Buret titrasi (sebagai tempat untuk
titran). mengeluarkan
zat penitrasi.

Digunakan
Untuk memisahakan dengan cara
atau mengambil dirangkai
Soxhlet senyaea yang bersama labu
diinginkan dari suatu dan pendingin.
sampel.

7
Untuk mengambil Masukkan cairan
larutan dengan ke dalam
volume tepat sesuai tabung ,posisika
Pipet volum label yang tertera pada n pipet secara
bagian yag horizontal dan
menggelembung putar agar cairan
(gondok) pada bagian menyentuh
tengah pipet. permukaan.
Menangkap objek Siapkan sampel
Spektrofoto dengan panjang dan nyalakan
meter single gelombang yang alat lalu catat
beam dibaca satu detektor. hasil.

Menangkap objek Siapkan sampel,


Spektrofoto dengan panjang nyalakan alat
meter gelombang sebelum lalu catat hasil
double ditangkap detektor dan keluarkan
beam dan terdapat dua kuvet dari
kuvet. kompartemen

Pegang kuvet
Mengukur konsentrasi pada tepi atas
Kuvet reagen yang dibaca dan hilangkan
pada semua
spektrofotometer. gelembung di
bagian atas.

Campuran
dimasukkan dan
digoyangkan

8
Untuk ekstraksi dan hingga larutan
Corong memisahkan tercampur,balik
pisah komponen antara dua dan buka keran
fase pelarut dengan untuk
densitas berbeda. melepaskan
tekanan uap.

Alirkan titran
Untuk menentukan dari titik akhir
Titran konsentrasi dari yang diharapkan
reaktan. hingga indikator
dalam larutan
berubah warna .

Naikkan jendela
Melindungi dari sorong,hidupkan
Lemari bahaya terhirup gas blower,dan
asam beracun selama proses lakukan
penelitian. pekerjaan
dengan hati-hati.

Pastikan angka
yang tertera
Neraca Untuk mengukur zat 0,buka salah satu
analitik dalam jumlah kecil. kaca,letakkan
bahan,dan tekan
tombol di neraca

9
Buka
Untuk melakukan pintu,masukkan
Muffle pemanasan kurang cawan,tutup
Vurnace dari 1000 derajat. pintu,hidupkan
atau Oven dengan menekan
tombol on.

Masukkan air ke
Untuk melakukan bejana,atur suhu
Water bath pemasan lebih dari dan masukkan
1000 derajat. benda ke dalam
air (tangas air)
dan satu lubang
(tangas uap).

Masukkan
termometer ke
Termometer Untuk mengukur suhu dalam zat sekitar
atau temperatur serta 3-5 menit,posisi
perubahan suhu. reservoir di
tengah zat.

Masukkan bahan
Untuk memisahkan kimia yang akan
antara 2 zat dengan didestilasi dan
Labu leher memfokuskan jalan uap cairan
tiga perbedaan titik didih. akan dilewatkan
pada gelas

10
pendingin.

Kompor Untuk memanaskan Putar tombol


zat. pada kompor
hingga api
menyala.
Steel head
Steel head Penyalur uap atau gas biasanya
yang akan bergabung
dimasukkan ke alat dengan labu
pendingin (kondensor) destilasi.

Sebagai aliran uap Aliran uap hasil


hasil reaksi serta reaksi akan
Kondensor untuk aliran air keran. masuk dan
sebagai celah air
Perantara tabung agar Letakkan
Heat plate tidak langsung diantara labu
menyentuh api. dan kompor.
Untuk menjaga Hasil
Cooling kestabilan suhu dan pengembunan
bath tempat penampungan dan penyulingan
zat. zat akan
tertampung.

Chamber Perangkat dalam Chamber) akan


analisis Thin Layer dipasangi pelat
Chromatography yang sesuai
(TLC) atau ukuran. Pelat

11
Kromotagrafi Lapis ditempatkan
Tipis (KLT). dalam rongga
penyangga yang
terdapat dalam
ruang wadah
bejana
Pertama bagian
bola karet yang
ada diatas pipet
tetes dipencet
dan tahan
kemudian
Pipet Untuk mengambil dimasukkan ke
Kapiler sampel cair dalam dalam cairan.
jumlah kecil Saat pipet
dimasukkan bola
karet dipencet
lalu lepaskan
dan angkat pipet
dari cairan lalu
pindahkan ke
wadah lain.

B. Bahan Laboratorium

Nama Bahan Rumus Tingkat Massa Symbol Hazard Makna simbol


Molekul Kemurnian molekul Hazard
(Mr)

12
aquades H2O Teknis 18 g/mol - -
Ethanol C2H5OH Pro Analys 46,07 Flammable Mudah
(tingkat g/mol terbakar
kemurnian
tinggi)

Asam klorida HCl Pro Analys 36,45 Corrosive Korosif


(tingkat g/mol
kemurnian
tinggi)

Natrium hidroksida NAOH Pro Analys 40,01 Corrosive Korosif


(tingkat g/mol
kemurnian
tinggi)

Asam sitrat C6H8O7 Pro Analys 192,124 Harmful Berbahaya


(tingkat g/mol
kemurnian
tinggi)

Asam laktat C3H6O3 Teknis 90,08 - -


g/mol
Cupri sulfat CuSO4 Pro Analys 159,609 Toxic Beracun
(tingkat g/mol Nature polluting Berbahaya
kemurnian bagi
tinggi) lingkungan

13
Silica Gel SiO2 60% 60.09 Explosive Mudah
g/mol meledak

Alkohol C2H5OH 96 % 46 g/mol Flammable Mudah


terbakar

N-Heksana C6H14 98% 86,18 Flammable dan Mudah


g/mol Harmful terbakar dan
berbahaya

14
C. Alat K3 (Pelindung Diri)

Gambar Nama Fungsi penggunaan


1. Masker Menyalurkan udara bersih dan
menyaring cemaran bahan kimia

2. Pakaian Pelindung Melindungi tubuh dari bahaya suhu


(jas laboratorium) panas atau dingin yang ekstrem

3. Pelindung Kaki (sepatu) Sepatu vinyl : Melindungi kaki agar


terhindar dari bahan kimia seperti
asam,basa,air,pelumas,pelarut,dan
darah
Sepatu latex : Melindungi kaki
terhadap permukaan yang licin

4. Pelindung Tangan Sarung tangan melindungi terhadap


bahan kimia beracun
Sarung tangan heat resistant
mencegah terkena panas dan api

5. Pelindung mata Kacamata untuk melindungi mata


dari kontak dekat dengan zat-zat
berbahaya jikalau sewaktu-waktu
terjadi hal yang tidak diinginkan

Kesimpulan

15
Alat yang diperlukan untuk dilakukannya praktikum ada berbagai jenis dan
fungsi yang berbeda-beda mulai dari kertas saring,gelas kimia,labu
ukur,erlenmeyer,corong,pipet filler,desikator,batang pengaduk,gelas arloji,tabung
reaksi,rak tabung reaksi,pipet tetes,pipet ukur,spatula,gelas ukur,pipet
volum,buret,soxlet,uv vis single beam,uv vis double beam,kuvet,corong
pisah,titran,lemari asam,neraca analitik,muffle vernace,water bath,termometer,labu
leher tiga,kompor,steel head,kondensor,heat plate ,cooling bath,chamber dan pipet
kapiler.Alat tersebut mempunyai fungsi dan cara penggunaan yang sudah ditentukan
yang penggunaanya tidak boleh bercampur sama lain.
Ada berbagai macam bahan kimia yang ada di laboratorium beserta dengan
simbol hazard di bagian kemasan atau botol bahan. Bahan-bahan yang digunakan
untuk analisis meliputi Ethanol, Silica Gel, Sulfat, Alkohol, Natrium Hidroksida,
Aquadest, Susu, Asam Klorida dan N-Heksan. Pada bahan yng digunakan tertera
masing-masing symbol hazard.Simbol akan membuat peneliti lebih berhati-hati
terhadap bahan yang akan diteliti dan mengerti bagaimana cara memperlakukan
bahan tersebut.Secara keseluruhan seluruh kegiatan yang dilakukan di laboratorium
harus memiliki penerapan K3 yang menyeluruh dan alat pelindung diri yang
memadai.
Keamanan yang kita perlukan di dalam pengetahuan K3 sangat berpengaruh
atas keamanan yang kita lakukan di dalam laboratorium supaya tidak terjadi
kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan. Kita juga harus mengenakan APD (Alat
Pelindung Diri), SOP (Standar Operasional Procedure), juga tata letak dan ruangan
laboratorium. Laboratorium juga dapat berpotensi tempat bekerja yang berbahaya.
Terdapat bahan-bahan kimia yang mudah terbakar, beracun dan korosif dan alat-alat
gelas yang mudah pecah dapat menyebabkan luka serius. Jika pertolongan tidak
segera dilakukan, kecelakaan kecil bisa menjadi besar (Putri et al., 2018).

Daftar Pustaka
Febi Andiyani, A. U. A. S. M., 2017. Analisis Penerapan Keselamatan Kerja. 1
Oktober, pp. 293-294.

16
Sardi, A., 2018. GHS: Keselamatan Berbicara Melalui Simbol. pp. 1-8.

Ulfah, M., 2019. Analisis Kemampuan Penerapan Keselamatan dan Keamanan Kerja
Pada Mahasiswa Pendidikan Kimia Dalam Praktikum Kimia.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGENCERAN

Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Membuat larutan dengan kosentrasi tertentu
2. Mengencerkan larutan dengan kosentrasi tertentu

Pendahuluan
Pembuatan larutan serta pengenceran merupakan salah satu aktivitas dasar
yang dilakukan di laboratorium. Aktivitas ini termasuk aktivitas yang selalu
dilakukan di dalam laboratorium. Untuk menyatakan kepekaaan ataupun konsentrasi
sesuatu larutan bisa di lakukan bermacam metode bergantung pada tujuan
penggunaannya. Satuan yang digunakan buat memastikan kepekaan larutan
merupakan molaritas, normalitas, persen berat, persen volume, ataupun sebagainya.
Untuk memperkecil konsentrasi sesuatu larutan maka dilakukan pengenceran, dengan
metode meningkatkan pelarut. Mahasiswa diperkenalkan dengan bermacam berbagai
tipe zat larutan serta pelarut, serta tingkat bahaya dari masing masing larutan. Skill
lab merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempersiapkan keterampilan
berkomunikasi dan kecakapan dalam menjalankan tugas di laboratorium.Skill lab
merupakan metode pembelajaran dimana peserta didik melaksankan kegiatan atau

17
keterampilan yang lebih tinggi dari teori yang telah dipelajari.Pembuatan larutan serta
pengenceran ialah sesuatu aktivitas dasar yang ada di laboratorium.
Larutan bisa didefinisikan selaku kombinasi homogen antara 2 zat ataupun
lebih. Sesuatu larutan terdiri dari zat pelarut ( solven) serta zat terlarut( solute).
Komponen yang mempunyai komposisi sangat banyak dalam suatu larutan
merupakan solute. Contoh larutan yang universal ditemukan merupakan padatan yang
dilarutkan dalam cairan, semacam garam ataupun gula yang dilarutkan dalam air.
Untuk memperkecil konsentrasi sesuatu larutan, bisa dicoba dengan metode
pengenceran. Pengenceran merupakan sesuatu proses atau tata cara pencampuran
larutan yang berkonsentrasi besar dengan pelarut supaya diperoleh volume akhir yang
lebih besar dengan pelarut yang netral.Jika ingin membuat sesuatu larutan dari zat
padat, larutan wajib dilarutkan terlebih dulu memakai aquades. Pembuatan larutan
dengan konsentrasi tertentu, praktikum ini ditujukan untuk mengenali pembuatan
serta pengenceran larutan.
Pada proses pengenceran, jumlah zat terlarut dalam larutan tidak berganti,
volume larutan pekat yang diperlukan buat membuat larutan dengan kemolaran bisa
di hitung sebagai berikut :
Vp . Np=Ve . Ne

Vp=volume larutan pekat ( sebelum diencerkan )


Np=konsentrasilarutan pekat ( sebelum diencerkan )
Ve=volume larutan encer ( sesudahdiencerkan )
Ne=konsentrasi larutan encer( sesudahdiencerkan)

Asam Klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCI). HCI
merupakan asam kuat dan merupakan Komponen utama dalam asam lambung.
Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida arus
ditangani dengan tepat karena bersifat korosif. HCl juga menyebabkan
kerusakan Internal jika terhirup atau tertelan (vivi, 2009). NaoH dikenal sebagai
soda kaustik atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustic. Natrium
hidroksida terbentuk dari oksida basa natrium oksida dilarutkan dalam air.

18
Senyawa ini digunakan di berbagi macam bidang industri, kebanyakan
digunakan sebagai basa dalam produksi bubur kayu, tekstil, sabun dan deterjen.
Natrium hidroksida adalah basa paling umum digunakan di laboratorium kimia
(Hasugian,20l2). Natrium hidroksida paling sering ditangani sebagai larutan
berair, karena lebih murah dan mudah ditangani (Kurt dan Binner , 2009).

Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat
Praktikum pembuatan larutan dan pengenceran yang dilakukan pada hari
Senin, 29 Maret 2021 pukul 07.00 – 15.00 WIB di Laboratorium Kimia Program
Studi Ilmu dan Teknologi Pangan,Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas
Muhammadiyah Malang.

2. Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
- labu ukur
- pipet volume
- pipet ukur
- pipet tetes
- beaker glass
- batang pengaduk
- gelas arloji
- neraca analitik
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
- NaOH ( Natrium Hidroksida)
- HCl ( Asam Klorida )
- aquades
- label

19
3.Metode Kerja
Pembuatan HCl
- Mengukur konsentrasi dan volume HCl yang dibutuhkan
- Mengisi labu ukur dengan aquades
- Menambahkan larutan HCl pelan – pelan ke labu ukur
- Menambahkan aquades sampai batas tera
- Menghomogekan larutan
- Hasil

Pembuatan NaOH
- Mengukur konsentrasi dan volume NaOH yang dibutuhkan
- Menimbang NaOH dengan timbangan analitik
- Menambahkan NaOH ke dalam gelas kimia
- Mengisi gelas kimia dengan aquades
- Melarutkan NaOH
- Maemasukkan larutan NaOH pada labu ukur
- Menambahkan cairan auades sampai batas tera
- Menghomogekan larutan
- Hasil

Data Praktikum dan Pembahasan


1. Pembuatan Larutan HCl 0,1 N sebanyak 25 mL dari HCl 37%

20
1. Hitung kebutuhan lartan HCl yang hendak diambil
2. Ambil larutan dengan pipet ukur dan pindahkan ke dalam labu takar 25 ml
3. Tambahkan dengan akuades secara bertahap dan selingi dengan kocokan hingga
homogen
4. Tambahkan akuades dengan hati-hati sampai batas volum

Perhitungan :
HCL = 37 % N 1 ×V 2=N 2 ×V 2
% ×10 × Bj × Valensi
RUMUS N= 0,1 × 25 ml = 12,06 × V 2
Mr
37 ×10 ×1 , 19× 1
¿ 2,5 = 12, 06 V 2
36 ,5
440 , 3 2,5
¿ =12 ,06 N V 2= =0 , 2 ml
36 , 5 12 , 06

21
3. Pembuatan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 50 mL

1. Hitung kebutuhan larutan KOH padat yang hendak diambil


2. Timbang bahan dengan tepat dan hati-hati
3. Pindahkan bahan ke dalam gelas kimia dan tambahkan akuades secukupnya,aduk
dengan spatula hingga larut
4. Pindahkan larutan dengan bantuan corong kaca ke dalam labu takar 50 ml
5. Tambahkan dengan akuades secara bertahap dan selingi dengan kocokan homogen
6. Tambahkan akuades dengan hati-hati sampai batas volum

Perhitungan :
gr 1000
RUMUS M = ×
Mr V

22
2
gr 1000
0 , 1= ×
40 2 50
gr = 0,2

Kesimpulan
1. Untuk membuat suatu larutan, pertama hitung massa bahan yang akan dibuat
larutan dengan menggunakan rumus molaritas atau normalitas.
2. Untuk pengenceran, pertama dihitung terlebih dahulu volume larutan yang akan
diencerkan dengan menggunakan rumus pengenceran yaitu Vp . Np=Ve . Ne

3. Setelah itu campur dengan menggunakan zat pelarut aquades lalu homogenkan.

4 .Untuk mencampurkan dua atau lebih larutan dapat digunakan dengan


menjumlahkan kedua mol larutan dibagi dengan volume campuran
5. Dari praktikum ini dapat membuat dan mengencerkan larutan dengan konsentrasi
tertentu

Daftar Pustaka
Jr, P., 2014. Pembuatan Larutan Dan Pengenceran. 1 Oktober, p. 1.

Togatorop, E., n.d. PEMBUATAN, PENGENCERAN dan PENCAMPURAN


LARUTAN. pp. 1-2.

Ichsan, Firman. 2015. Pembuatan dan Pengenceran Larutan. Universitas Brawijaya

23
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

PENENTUAN TOTAL ASAM TERTITRASI (TAT)

Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
Menerapkan analisis volumetri untuk penentuan total asam tertitrasi (titrasi asam-
basa)

Pendahuluan
Titrasi ialah sesuatu proses analisis dimana sesuatu volum larutan standar
ditambahkan ke dalam larutan dengan tujuan mengenali komponen yang tidak
diketahui. Larutan standar merupakan larutan yang konsentrasinya telah dikenal
secara tentu. Bersumber pada kemurniannya larutan standar dibedakan jadi larutan
standar primer serta larutan standar sekunder. Larutan standar primer merupakan
larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang serta melarutkan sesuatu zat
tertentu dengan kemurnian besar( konsentrasi dikenal dari massa- volum larutan).
Larutan standar sekunder merupakan larutan standar yang dipersiapkan dengan
menimbang serta melarutkan sesuatu zat tertentu dengan kemurnian relatif rendah
sehingga konsentrasi dikenal dari hasil standardisasi( Day Underwood,

24
1999).Standardisasi larutan ialah proses dikala konsentrasi larutan standar sekunder
di tetapkan hingga pas dengan metode mentitrasi dengan larutan standar primer( John
Kenkel, 2003). Titran ataupun titer merupakan larutan yang digunakan buat
mentitrasi( umumnya telah dikenal secara tentu konsentrasinya).Dalam proses titrasi
sesuatu zat berperan selaku titran serta yang lain selaku titrat. Titrat adalah larutan
yang dititrasi buat dikenal konsentrasi komponen tertentu. Titik ekivalen merupakan
titik yg melaporkan banyaknya titran secara kimia setara dengan banyaknya analit.
Analit merupakan spesies ( atom, faktor, ion, gugus, molekul) yang dianalisis ataupun
didetetapkan konsentrasinya ataupun strukturnya.
Titik akhir titrasi merupakan titik pada dikala titrasi diakhiri/ dihentikan. Dalam
titrasi umumnya diambil beberapa alikuot tertentu ialah bagian dari totalitas larutan
yang dititrasi setelah itu dicoba proses pengenceran (W Haryadi, 1990). Pengenceran
merupakan proses akumulasi pelarut yg tidak diiringi terbentuknya respon kimia
sehingga berlaku hukum kekekalan mol. Aktivitas praktikum ini dimaksudkan untuk
melatih keahlian dasar dalam melaksanakan pekerjaan laboratorium, melatih dalam
bekerja ilmiah dan melatih supaya sanggup mempraktikkan konsep atau teori dalam
aktivitas praktikum bidang kimia. Dalam aktivitas praktikum ini diharapkan terampil
dalam melaksanakan praktikum yang berhubungan dengan titrasi.Sebagian keahlian
yang diharapkan muncul meliputi keahlian melaksanakan pengukuran volume dengan
perlengkapan ukur yang pas, keterampilan dalam membedakan penggunaan alat- alat
ukur gelas yang berbeda ketelitiannya, keahlian melaksanakan titrasi, keahlian
mencerna informasi hasil percobaan jadi informasi yang bisa dianalisis, dan keahlian
dalam merumuskan hasil percobaan dan mengkomunikasikannya dalam wujud
tertulis. Kandungan sesuatu asam bisa di tetapkan dengan metode titrasi memakai
penitrasi basa. Demikian pula kebalikannya, kandungan sesuatu basa bisa
didetetapkan dengan titrasi memakai penitrasi asam. Titrasi asam– basa pada
prinsipnya mengaitkan respon penetralan ion H+ dari asam oleh ion OH- dari basa,
ataupun kebalikannya. Asam ataupun basa dalam air, apakah itu asam atau basa kuat
atau lemah bisa terionisasi dalam air. Kandungan asam ataupun basa dalam sesuatu
contoh bisa di tetapkan dengan metode titrasi penetralan. Misalnya kandungan

25
kemurnian asam cuka yang tersebar di pasaran bisa didetetapkan lewat titrasi dengan
penitrasi basa semacam NaOH. Boraks merupakan zat aditif yang tercantum garam
basa yang disinyalir sudah digunakan dalam jumlah berlebih dalam pembuatan
santapan semacam bakso. Kandungan boraks dalam bakso bisa didetetapkan dengan
metode yang simpel, ialah titrasi penetralan memakai penitrasi asam semacam HCl.
Zat yang digunakan selaku penitrasi semacam di atas disebut zat baku ataupun
zat standar. Zat baku bisa dikelompokkan jadi zat baku primer serta zat baku
sekunder. Sesuatu zat dimasukkan ke dalam jenis zat baku primer apabila penuhi
ketentuan antara lain mempunyai kemurnian besar(~ 100%), gampang dimurnikan,
normal dalam waktu lama, normal dalam wujud larutannya dalam waktu
penyimpanan relatif lama(6 bulan), serta mempunyai massa molekul relatif yang
tentu. Zat baku primer tidak membutuhkan pembakuan, maksudnya apabila
ditimbang secara kuantitatif, hingga konsentrasinya dalam larutan yang terbuat secara
kuantitatif pula, hendak bisa ditentukan lewat perhitungan.
Susu merupakan bahan pangan yang tersusun dari zat-zat makanan dengan
proporsi seimbang, bernilai gizi tinggi, mudah dicerna dan mengandung semua unsur
makanan yang dibutuhkan manusia. (Setiawati, 2011). Susu memiliki kandungan
nutrisi lengkap dibandingkan dengan minuman lainnya sehingga susu memiliki
banyak khasiat yang sangat bermanfaat bagi tubuh.Adabanyak kandungannutrisi yang
ada dalam susu, seperti kalsium, phosfor, zinc,vitamin A, vitamin D, vitamin B12,
vitamin B2, asam amino, asam pantotenat. Kandungan gizi ini bermanfaat untuk
menunjung kesehatan tubuh terutama tulang dan gigi (Wardyaningrum, 2011).
Yoghurt merupakan salah satu produk minuman susu fermentasi yang populer
di kalangan masyarakat. Yoghurt tidak hanya dikenal dan digemari oleh masyarakat
di Indonesia tetapi juga masyarakat di dunia. Yoghurt digemari masyarakat karena
yoghurt diyakini sebagai minuman yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan
bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Yoghurt mengandung bakteri probiotik yang
terbukti dapat memperbaiki proses pencernaan dengan menyediakan mikroflora yang
dibutuhkan dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen di dalam saluran
pencernaan.

26
Buah tomat adalah buah bumi, selagi masih muda berwarna hijau dan berbulu
serta relative keras, setelah tua bewarna merah muda, merah, atau kuning cerah dan
mengkilat, serta relatif lunak (Alula, 2011). Dalam seratus gram tomat mengandung
18,00 energi, 3,99 karbohidrat, 833 gram vitamin A, dan 13 gram Vitamin C.
Memiliki berbagai macam manfaat seperti sebagai anti kanker, pencegah struk,
penguat tulang, dan meningkatkan kesehatan mata (Vingga, 2007).
Buah jeruk terdiri dari bagian daging buah dan kulit. Bagian daging buah yang
dapat dimakan disebut dengan endokarp. Endokarp terdiri atas segmen-segmen yang
disebut carpel atau locule. Di dalam segmen-segmen tersebut terdapat kantung-
kantung sari buah yang berdinding tipis. Komponen utama dari total padatan terlarut
sari buah jeruk adalah gula yang mencapai 75 – 85 %. Jenis gula yang terpenting
adalah 2 monosakarida, yaitu D-glukosa dan D-fruktosa, serta disakarida sukrosa
dengan perbandingan jumlah D-glukosa : D-fruktosa : sukrosa yaitu 1:1:2. Setiap 100
ml sari buah jeruk siam mengandung 1.02 – 1.24 g glukosa, 1.49 – 1.58 g fruktosa,
2.19 – 4.90 g sukrosa dengan total gula berkisar antara 4.93 – 7.57 gram.

Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat
Praktikum pembuatan larutan dan pengenceran yang dilakukan pada hari
Senin, 29 Maret 2021 pukul 07.00 – 15.00 WIB di Laboratorium Program Studi Ilmu
dan Teknologi Pangan,Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas
Muhammadiyah Malang.

2. Alat dan Bahan


Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
- tomat merah
- tomat hijau
- susu
- yogurt
- jeruk

27
- nutrisari
- NaOH
- Indikator fenolfatenin

3.Metode Kerja
Penentuan Total Asam Titrasi :
1. Timbang sampel, masukkan kedalam labu ukur 100 ml. sampel dilarutkan
dengan aquades sampai batas tera.
2. Larutan dihomogenkan.
3. Ambil fitrat sebanyak 10 ml dan masukkan ke dalam elemenyer 100 ml.
4. Tambahkan 3 tetes indikator phenopthalin kemudian titrasi dengan NaOH
0,1 N sampai bewarna merah muda.

Data Praktikum dan Pembahasan


Alat Titrasi

Buret dan statif Erlenmeyer

28
Batang pengaduk
Corong kaca

Kertas saring Gelas ukur

Beaker glass Timbangan Analitik

Penjelasan komponen set titrasi dan fungsi :

1. Buret dan statif

29
Untuk melakukan titrasi (sebagai tempat titran).

2. Erlenmeyer

Untuk tempat zat yang akan dititrasi dan tempat untuk memanaskan larutan.

3. Corong kaca

Untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut
sempit.

4. Batang pengaduk

Untuk mengaduk larutan,campuran,atau memisah larutan dari padatan.

5. Pipet Tetes

Untuk mengambil bahan kimia cair.

6. Ketas Saring

Memisahkan partikel suspensi dari cairan antara zat terlarut dari zat padat.

7. Gelas ukur

Untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair.

8. Labu Ukur

Untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses preparasi larutan.

9. Beaker glass

Untuk tempat larutan,memanaskan larutan dan tempat untuk menguapkan pelarut.

10. Neraca Analitik

Untuk mengukur zat dalam jumlah kecil.

Penentuan TAT

30
Penjelasan proses TAT :
Alat : Labu ukur,pipet tetes,neraca analitik,buret,erlenmeyer,beaker
glass,corong,kertas saring dan gelas ukur,neraca analitik,dan labu ukur.
Bahan : Susu,yogurt,tomat merah,tomat hijau,jeruk,nutrisari,NaOH 0,1 N,indikator
fenolftalein

31
TAT Susu TAT Tomat Hijau TAT Tomat Merah
0 , 2× 0 , 1× 10× 90 0 , 4 × 0 , 1× 10× 164 0 , 5 ×0 , 1× 10 ×164
TAT ( % )= TAT%( % )=
× 100 TAT (%
×100 % )= ×100 %
5.013 , 5 mg 5040 mg 5081 , 6 mg
¿ 0,359 % ¿ 1 ,3 % ¿ 1,6136 %

TAT Yogurt TAT Jeruk TAT Nutrisari


0 , 5 ×0 , 1× 10 ×164 1 , 6× 0 , 1× 10× 164 4 , 8× 0 , 1× 10× 164
TAT ( % )= ×100 ( % )=
TAT % ×100 ( % )=
TAT % ×100 %
5081 , 6 mg 5000 mg 5012 ,5 mg
¿ 1,6136 % ¿ 5,248 % ¿ 15 , 70 %

Langkah Kerja :
1. Memasukkan 5 gram sampel yang sudah ditimbang ke dalam labu ukur 100
mL dan dilarutkan dengan air suling hingga batas yang tertera pada labu ukur
2. Homogenkan larutan kemudian saring
3. Masukkan 10 ml filtrat ke dalam erlenmeyer 100 ml
4. Tambahkan 3 tetes indikator fenoftaein ke filtrat yang dititrasi dengan
larutan NaOH 0,1 N sampai berubah warna

Perhitungan :
HasilTitrasi NaOH × FP ×164 × 100
Total Asam Titrasi (%) =
berat sampel(mg)
Total larutan keseluruhan
FP =
Total filtrat yang diambil
100 ml
FP = = 10 ml
10 ml

Kesimpulan

32
Analisis volumetri adalah teknik analisis melalui pengukuran volume. Kadar
suatu asam dapat ditentukan dengan cara titrasi menggunakan penitrasi basa.
Demikian pula sebaliknya, kadar suatu basa dapat ditentukan dengan titrasi
menggunakan penitrasi asam. Titrasi asam – basa pada prinsipnya melibatkan reaksi
penetralan ion H+ dari asam oleh ion OH- dari basa, atau sebaliknya. Asam atau basa
dalam air, apakah itu asam/basa kuat/lemah dapat terionisasi dalam air.

HA (aq) H+ (aq)+ A- (aq) (asam lemah)

HX (aq) H+ (aq) + X- (aq) (asam kuat)

BOH (aq) B+ (aq) + OH-(aq) (basa lemah)

XOH (aq) X+ (aq) + OH- (aq) (basa kuat)

Dalam praktikum analisis volumetri ini menggunakan 6 sampel yaitu susu,tomat


hijau, tomat merah, yogurt,jeruk dan nutrisari. Sampel tersebut akan di titrasi
menggunakan larutan NaOH yang berperan sebagai basa, dan sampel berperan
sebagai asam. Setelah dilakukan praktikum analisis volumetri asam basa ini,
diperoleh data sebagai berikut :
 Asam susu : 0,359 %
 Asama yogurt : 1,6136 %
 Asam tomat hijau : 1 ,3 %
 Asam tomat merah : 1,6136 %
 Asam jeruk : 5,248 %
 Asam nutrisari : 15 , 70 %

Daftar Pustaka
Dermawan, N. H. d. R., 2012. Tomat Unggul.

Masitoh, S., 2014. Titrasi Iodimetri. pp. 1-3.

33
R.Soplanit, M. d., 2012. PENGARUH BOKASHI ELA SAGU PADA BERBAGAI
TINGKAT KEMATANGAN DAN PUPUK SP-36 TERHADAP SERAPAN
P DAN PERTUMBUHAN JAGUNG (Zea Mays L) PADA TANAH
ULTISOL.

Sarwono, B., 2001. Khasiat dan manfaat jeruk nipis.

Utami, M. H. d. L., 2019. Analisis Kemampuan Multiple Representasi Siswa Kelas


XI MAN 1 Pekanbaru Pada Materi Titrasi Asam Basa. Jurnal Riset
Pendidikan.

Vritta Amroini W., S. S. M., 2021. Buku Panduan Kimia Analitik.

Widodo, W., 2002. Bioteknologi Susu.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

ALAT PEMISAHAN
CORONG PISAH, SOXHLET, DESTILASI

Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
- Memahami komponen set alat pemisahan : corong pisah, soxhlet, destilasi
- Mampu menjelaskan fungsi dan prinsip pemisahan corong pisah, soxhlet,
destilasi
- Mampu membedakan prinsip pemisahan corong pisah, soxhlet, destilasi

Pendahuluan

34
Proses pemisahan satu atau beberapa pengolahan dari suatu padatan atau
cairan sangat penting di ranah kimia. Proses ekstrasi bermula dari pengumpulan
ekstrak dengan pelarut Kemudian terjadi kontak antara bahan dan pelarut sehingga
pada bidang datar muka bahan ekstraksi dan pelarut terjadi pengendapan dengan cara
difusi. Metode pemisahan merupakan aspek penting karena kebanyakan materi
terdapat di alam berupa campuran. Ekstraksi adalah suatu cara untuk memisahkan
campuran beberapa zat menjadi komponen-komponen yang terpisah. Ada dua cara
syarat agar pelarut dapat digunakan di dalam proses ekstraksi, yaitu pelarut tersebut
harus merupakan pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstrasi dan harus dapa
berpisah cepat setelah pengocokon (Williams, 2001).

Corong pisah digunakan dalam ekstrasi cairan untuk memisahkan komponen-


komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda
yang tak campur (Maya, 2016). Prinsip kerjanya yaitu untuk memisahkan
zat/senyawa tertentu dalam sempel berdasar kelarutan dalam pelarut tertentu yang
memiliki perbedaan fasa. Campuran dan dua fasa pelarut dimasukkan kemudian
ditutup dan digoyang dengan kuat untuk membuat dua fase larutan tercampur.
Corong ini kemudian dibalik dan keran dibuka. Keran corong kemudian dibuka dan
dua fase larutan ini dipisahkan (Nuryanti, 2010).

Soxhlet adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk


mengekstrak suatu senyawa. Metode yang digunakan dalam instrumen ini adalah
untuk mengekstrak senyawa yang kelarutannya terbatas dalam suatu pelarut.
Jika suatu senyawa mempunyai kelarutan yang tinggi dalam suatu pelarut
tertentu, maka metode filtrasi (penyaringan /pemisahan) biasa dapat digunakan
untuk memisahkan senyawa tersebut dari suatu sampel.

Destilasi adalah metode pemisahan zat-zat cair dan campurannya berdasar


perbedaan titik didih. Pada proses destilasi sederhana, suatu campuran dapat
dipisahkan bila zat-zat penyusunnya mempunyai perbedaan titik didih cukup tinggi.
Proses destilasi terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama terdidi dari uap yang
terembunkan disaat destilasi, dan bagian kedua adalah cairan yang tertinggal disebut

35
residu, yang susunannya lebih banyak komponen yang sukar menguap (Raditya,
2008).Prinsip ini merupakan prinsip destilasi uap, yang dilakukan untuk memisahkan
suatu campuran zat pad temperatur yang lebih rendah dari titik didih normal
komponen penyusunnya. Metode ini sering digunakan untuk memisahkan senyawa
volatil dari senyawa non volatil pada sampel bahan alam bahkan memisahkan
senyawa terkomposisi pada titik didihnya (Erli, 2016).

Data Praktikum dan Pembahasan


Corong Pisah

Cara penggunaan corong pisah :


Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Ia mempunyai
penyumbat diatasnya dan keran dibawahnya. Corong pemisah digunakan dalam

36
laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat dari kaca ataupun
teflon.
1. Tabung Kerucut : berfungsi untuk menempatkan larutan.
2. Kran : berfungsi untuk mengalirkan zat cair di dalam corong pisah.
3. Alat statif : berfungsi untuk meletakkan corong pisah

Prinsip pemisahan menggunakan corong pisah :


Prinsip dari ekstraksi yaitu like dissolve like yang artinya suatu senyawa akan larut
pada pelarut yang memiliki kepolaran yang sama.secara sederhana, senyawa yang
non polar akan larut pada pelarut yang polar sementara senyawa polar akan larut pada
pelarut yang polar.

Hasil pemisahan :
Komponen-komponen dari suatu campuran. Hasil akhir proses penyulingan yang
tertampung adalah berupa campuran air suling dan minyak. Jumlah volume air suling
selalu lebih besar dibanding jumlah minyak. Minyak atsiri dan air suling tidak
melarut karena perbedaan berat jenis, sehingga larutan tersebut akan terpisah dimana
minyak berada di atas lapisan air.

Contoh aplikasi pemisahan corong pisah :


Pemisahan air dan minyak :
1. Campurkan minyak dan air ke dalam corong pisah, kemudian
didiamkan.
2. Lalu kedua lapisan minyak dan air dapat dipisahkan dengan
membuang air dan minyak akan tertinggal di dalam corong pisah.

Soxhlet

37
Penjelasan komponen soxhlet :
1. Kondensor : berfungsi sebagai pendingin, dan juga untuk mempercepat proses
pengembunan. Aliran air pada kondensor bergerak dari bawah ke atas, hal ini
dilakukan karena jika aliran air menglir dari atas ke bawah, maka akan
terdapat ruang kosong pada kondensor sehingga proses kondensasi gas tidak
akan maksimal.
2. Timbal : berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin diambil zatnya.
3. Pipa F : berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari
proses penguapan.
4. Sifon : berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh
kemudian jatuh ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus. Posisi
sifon harus lebih tinggi dari pada sampelnya (agar sampel yang berada
diposisi atas tidak terendam oleh pelarut).
5. Labu lemak : berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya.
6. Water bath : berfungsi sebagai pemanas larutan.
7. Kertas saring : berfungsi sebagai tempat sampel, dimana tinggi kertas saring
tidak boleh melebihi tinggi pipa F, hal ini dikarenakan jika tinggi kertas saring
melebihi tinggi pipa F maka uap yang terbentuk akan terhalang oleh kertas
saring atau bahkan uap yang terbentuk masuk ke dalamnya dan proses

38
kondensasi akan berlangsung tidak maksimal. Adapun syarat dari tempat
sampel yaitu mudah ditembus pelarut dan tidak dapat larut oleh pelarut.
8. Selang masuk : berfungsi sebagai saluran masuknya air kedalam kondensor.
9. Selang keluar : berfungsi sebagai saluran keluarnya air dari kondensor.

Penjelasan bagaimana cara penggunaan soxhlet:


1. Dioles bagian dinding-dinding alat yang akan digunakan dengan vaseline, lalu
dipasang alat satu dengan alat lainnya
2. Ditimbang bahan yang akan digunakan menggunakan timbangan analitik
3. Dimasukkan ke dalam kertas saring yang bawahnya sudah ditutup, lalu
masukkan bahan dan kapas, kemudian tutup kembali yang atasnya
4. Diikat menggunakan benang, ditimbang dan dimasukkan ke dalam soxhlet
5. Ditambahkan N-Heksana dan diukur menggunakan gelas ukur
6. Dipasang ke kondensor, lalu hidupkan water bathnya dan diatur suhunya
7. Ditunggu hingga prosesnya selesai.

Prinsip pemisahan menggunakan soxhlet:


Like dissolve like yang artinya suatu senyawa akan larut pada pelarut yang
memiiki kepolaran yang sama. Pemisahan bahan kimia berdasarkan kepolaran yang
sama (like dissolve like) yang dibantu dipercepat dengan menggunakan kenaikan
suhu yag digunakan dan siklusnya secara continue.

Hasil pemisahan berupa :

Hasil senyawa yang diekstrasi, sebagai contoh ekstrasi asam lemak atau yang lainnya.

Contoh aplikasi pemisahan soxhlet:


Ekstraksi kandungan lemak pada kacang, ekstraksi minyak pada kemiri

Destilasi

39
Penjelasan komponen destilasi :
Penjelasan bagaimana cara penggunaan destilasi :
1. Dipasang thermometer ke lubang bagian kiri, lalu dipasang aerator ke lubang
bagian tengah, dan ditutup lubang kanan pada labu leher 3.
2. Diletakkan diatas..
3. Ditimbang serai seberat 5gram menggunakan timbangan analitik, serai yang
digunakan sudah dikering dan siap digunakan.
4. Dimasukkan ke dalam labu leher 3 serai yang sudah dikeringkan.
5. Ditambahkan aquadest yang sudah diukur dengan menggunakan gelas ukur
sebanyak 50 mL dan N-Heksana diukur sebanyak 50 mL.
6. Dimasukkan aquadest dan N-Heksana ke dalam labu leher 3 secara
bergantian, dilakukan dengan pemisahan destilasi.
7. Ditampung dan diamati hasil dari pemisahan menggunakan proses destilasi
(distilat).
Dihilangkan pelarut dari fasa non polar dan polar dengan menggunakan Rotary
Evaporator. (Febrianti , et al., 2019)

Penjelasan prinsip pemisahan menggunakan destilasi:


Pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih dan berdasarkan perbedaan kecepatan /
kemudahan menguap (volatil). Pelarut yang digunakan tidak continue.

40
Hasil pemisahan berupa :

Campuran pelarut ataupun mengambil ekstraksi senyawa atsiri yang bersifat volatil.
Pemisahan menggunakan metode destilasi tersebut hasil akhirnya berkurang. Faktor
yang menyebabkan hasil akhir berkurang, karena proses yang dilakukan kurang lama
atau proses tersebut dilakukan dalam waktu yang singkat dan faktor lainnya, yaitu
metode destilasi sederhana tidak cocok untuk melakukan pemisahan antara serai,
aquadest, dan N-Heksana.

Contoh aplikasi pemisahan destilasi:

Pemurnian pelarut teknis ( menghilangkan campuran air didalamnya), ekstraksi atsiri


pada jahe, bunga sedap malam

Perbedaan Corong Pisah, Soxhlet, Destilasi


Jelaskan berdasar prinsip pemisahan, hasil pemisahan, dan aplikasi
A. Prinsip pemisahan
Corong pisah : Memisahkan dua komponen yang memiliki kepadatan
Berbeda
Soxhlet : Penyaringan yang berulang ulang sehingga hasil yang didapat
sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit
Destilasi : Proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan
memanaskannya

B. Hasil pemisahan :

Corong pisah : Hasil pemisahan akan diperoleh dimana komponen atau


cairan yang memiliki kerapatan lebih kecil berada di bagian bawah komponen
yang memiliki kerapatan lebih besar

41
Soxhlet : Pelarut yang telah membawa senyawa kimia pada labu distilasi yang
diuapkan dengan rotary evaporator sehingga pelarut tersebut dapat diangkat
lagi bila suatu campuran organik berbentuk cair atau padat. ditemui pada
suatu zat padat, maka dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut yang
diinginkan

Destilasi : Destilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap
tersebut didinginkan kembali menjadi cairan

C. Aplikasi pemisahan :

Corong pisah : Corong pisah untuk memisahkan air dengan minyak yang
masih tercampur

Soxhlet : Ekstraksi Soxhlet digunakan untuk mengekstrak senyawa yang


kelarutannya terbatas dalam suatu pelarut dan pengotor-prngotornya tidak
larut dalam pelarut tersebut menggunakan sampel Kemiri. Ekstraksi soxhlet
ini juga dapat disebut dengan ekstraksi padat-cair

Destilasi : Kulit jeruk yang sudah dikupas kemudian dirajang, kemudian


diamkan (diperam) pada kondisi suhu ruang dalam waktu 1 hari. ditambahkan
air hingga sampel terendam. Kemudian dipanaskan sampai mendidih sampai
uap air naik. Destilasi berlangsung pada suhu 80-100˚C selama 7-8 jam. Hasil
destilasi minyak atsiri dipisahkan menggunakan corong pisah untuk
memisahkan air.

Kesimpulan

Minyak yang bersifat non polar larut dalam pelarut n-heksana yang bersifat
non polar. Pada perlakuan yang kedua, beberapa senyawa pada serbuk Jahe ikut larut
dalam pelarut aquades (polar), aseton (semi polar) dan n-heksana ( non polar).

Ekstraksi sederhana menggunakan corong pisah. Hasilnya berdasarkan


perbedaan massa jenis menyebabkan larutan yang memiliki massa jenis lebih ringan
berada di lapisan paling atas.

42
Daftar Pustaka
PARGIYANTO, 2019. OPTIMASI WAKTU EKSTRAKSI LEMAK DENGAN
METODE SOXHLET MENGGUNAKAN PERANGKAT ALAT MIKRO
SOXHLET.

R.Soplanit, M. d., 2012. PENGARUH BOKASHI ELA SAGU PADA BERBAGAI


TINGKAT KEMATANGAN DAN PUPUK SP-36 TERHADAP SERAPAN
P DAN PERTUMBUHAN JAGUNG (Zea Mays L) PADA TANAH
ULTISOL.

Vritta Amroini W., S. S. M., 2021. Buku Panduan Kimia Analitik.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

ALAT PEMISAHAN
SPEKTROSKOPI UV-VIS

Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
- Memahami komponen set spektroskopi UV-Vis

43
- Mampu menjelaskan fungsi dan prinsip analisis kualitatif dan kuantitatif
dengan UV-Vis
- Mampu menjelaskan perbedaan single beam dan double beam UV-Vis

Pendahuluan
Spektroskopi UV-Vis menggunakan energi elektronik yang besar saat analisis
sehingga spektrofotometer UV-Vis lebih sering digunakan untuk analisa kuantitaitf
dibanding kualitatif. Lambert beer adalah hubungan antara absorbansi dan
konsentrasi yang menyerap cahaya.Spektrometer massa dapat mendeteksi hasil
pemecahan ion molekul tersebut dan dapat dibaca dalam bentuk spektrum massa yang
merupakan aluran antara massa fragmen dengan kelimpahan atau intensitas, hasilnya
setiap fragmen akan muncul sebagai garis sesuai dengan massanya dan tinggi garis
menunjukkan kelimpahannya (Tati, 2017). Spektrofotmeter single beam cahaya
hanya melewati dari satu arah sehingga yang diperoleh hanya nilai absorbansi.
Salah satu cabang analisis intrumental yang mempelajari interaksi antar atom
dengan radiasi elektromagnetik menggunakan spektrofotometer. Interaksi antara
radiasi elektromagnetik dengan atom atau molekul yang berupa absorbsi melahirkan
absorbsi antara lain spektrofotometri uv, spektrofotometri Vis (sinar tampak) dam
spektrofotometer IR (siniar merah). Berbagai Jenis spektofotometer inilah
menyebabkan adanya keharusan untuk mengenal alat-alat tersebut.
Spektofotometer UV-Vis menggabungkan teknik spektrofotometer pada
daerah ultraviolet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar
ultra violet dan Sinar tampar oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Oleh karena itu
praktikum ini dilakukan agar praktikan dapat mengetahui cara menentukan nilai
absorbansi pada beberapa jenis bahan pangan menggunakan spektrofotometer.

Data Praktikum dan Pembahasan


Spektroskopi UV-Vis Single Beam

44
Komponen spektroskopi UV-Vis single beam :
1. Sumber Cahaya
Sebagai sumber radiasi UV digunakan lampu Hidrogen atau lampu
Deutirium . Sedangkan sumber radiasi tampak yang juga menghasilkan sinar Infra
Merah dekat menggunakan lampu filament tungsten yang dapat menghasilkan
tenaga radiasi 350-3500 nm.
2. Monokromator
Radiasi yang diperoleh dari berbagai sumber radiasi adalah sinar polikromatis
(banyak panjang gelombang). Monokromator berfungsi untuk mengurai sinar tersebut
menjadi monokromatis sesuai yang diinginkan. Monokromator terbuat dari bahan
optic yang berbentuk prisma.
3. Tempat Sampel
Dalam bahasa sehari-hari tempat sampel (sel penyerap) dikenal dengan istilah
kuvet. Kuvet ada yang berbentuk tabung (silinder) tapi ada juga yang berbentuk
kotak. Syarat bahan yang dapat dijadikan kuvet adalah tidak menyerap sinar yang
dilewatkan sebagai sumber radiasi dan tidak bereaksi dengan sampel dan pelarut.
4. Detektor
Detektor berfungsi untuk mengubah tenaga radiasi menjadi arus listrik atau
peubah panas lainnya dan biasanya terintegrasi dengan pencatat (printer). Tenaga
cahaya yang diubah menjadi tenaga listrik akan mencatat secara kuantitatif tenaga
cahaya tersebut.

45
5. Kuvet
Pada umumnya spektrofotometer melibatkan larutan, dengan demikian
diperlukan wadah/cell untuk menempatkan larutan
6. Amplifier
Fungsinya untuk memperkuat sinyal listrik.
7. Recorder
Alat untuk mencatat, dapat berupa gambar/angka.

Cara penggunaan spektroskopi UV-Vis single beam :


- Sampel dilarutkan dalam pelarut.
- Sampel dimasukkan dalam kuvet.
- Memasukkan sampel dan spektrofotmeter akan menghasilkan hasil dalam
betnuk gelombang.

Prinsip analisis kualitatif menggunakan spektroskopi UV-Vis single beam :


Prinsip analisis kualitatif didasarkan pada hasil spektrum yang bergantung pada
panjang gelombang.

Penjelasan prinsip analisis kuantitatif menggunakan spektroskopi UV-Vis


single beam:
Prinsip analisis kuantitatif didasarkan pada nilai absorbansi yang dihasilkan dari
spektrum senyawa yang dianalisa.
Hasil pemisahan berupa :
Hasil pemisahan berupa rentang panjang gelombang dan nilai absorbansi

Spektroskopi UV-Vis Double Beam

46
Komponen spektroskopi UV-Vis double beam :
1. Sumber cahaya
Double-beam instrument mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan
cermin yang berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama melewati
larutan blanko dan sinar kedua secara serentak melewati sampel . Sumber sinar
polikromatis, untuk sinar UV adalah lampu deuterium, sedangkan sinar Visibel
atau sinar tampak adalah lampu wolfram.
2. Monokromator
Radiasi yang diperoleh dari berbagai sumber radiasi adalah sinar polikromatis
(banyak panjang gelombang). Monokromator berfungsi untuk mengurai sinar tersebut
menjadi monokromatis sesuai yang diinginkan. Monokromator terbuat dari bahan
optic yang berbentuk prisma.
3. Tempat Sampel
Dalam bahasa sehari-hari tempat sampel (sel penyerap) dikenal dengan istilah
kuvet. Kuvet ada yang berbentuk tabung (silinder) tapi ada juga yang berbentuk
kotak. Syarat bahan yang dapat dijadikan kuvet adalah tidak menyerap sinar yang
dilewatkan sebagai sumber radiasi dan tidak bereaksi dengan sampel dan pelarut.
4. Detektor
Detektor berfungsi untuk mengubah tenaga radiasi menjadi arus listrik atau
peubah panas lainnya dan biasanya terintegrasi dengan pencatat (printer). Tenaga

47
cahaya yang diubah menjadi tenaga listrik akan mencatat secara kuantitatif tenaga
cahaya tersebut.

5. Kuvet
Pada umumnya spektrofotometer melibatkan larutan, dengan demikian
diperlukan wadah/cell untuk menempatkan larutan
6. Amplifier
Fungsinya untuk memperkuat sinyal listrik.
7. Recorder
Alat untuk mencatat, dapat berupa gambar/angka.

Cara penggunaan spektroskopi UV-Vis double beam :


1. Sampel dilarutkan dalam pelarut.
2. Sampel dimasukkan dalam kuvet.
3. Memasukkan sampel dan spektrofotmeter akan menghasilkan niliai blanko
sekaligus hasil dari larutan yang diinginkan

Prinsip analisis kualitatif menggunakan spektroskopi UV-Vis double beam:


Prinsip analisis kualitatif didasarkan pada hasil spektrum yang bergantung
pada panjang gelombang. Bisa melakukan proses scanning. Data spectra UV/Vis
secara sendiri tidak dapat digunakan untuk identifikasi kualitatif obat atau
metabolitnya. Akan tetapi jika digabung dengan cara lain seperti spekroskopi infra
merah, resonansi magnet inti, dan spektroskopi massa, maka dapat digunakan untuk
maksud identifikasi/analisis kualitatif suatu senyawa tersebut. Data yang diperoleh
dari spektroskopi UV dan Vis adalah penjang gelombang maksimum, intensitas, efek
pH, dan pelarut.

Prinsip analisis kuantitatif menggunakan spektroskopi UV-Vis double beam :

48
Prinsip analisis kuantitatif didasarkan pada nilai absorbansi yang dihasilkan
dari spektrum senyawa yang dianalisa. Memegang prinsip hukum lambert beer
(mengukur dari kepekatan suatu senyawa). Hukum Lambert-Beer menyatakan
hubungan linier antara absorban dengan konsentrasi larutan analit dan berbanding
terbalik dengan transmitan.

Hasil pemisahan :
Hasil pemisahan yang didapat berupa nilai blanko.

Luaran UV-Vis Single Beam :

Peak adalah puncak garis

Absorbansi adalah polarisasi cahaya yang terserap oleh bahan kimia pada panjang
gelombang.

Perbedaan Spektroskopii UV-Vis Single Beam dan Double Beam

49
Single beam: cahaya hanya melewati satu arah dan hanya diperoleh nilai absorbansi.
Double beam: terdapat 2 sumber cahaya dan nilai blanko dapat diukur bersamaan
dengan larutan yang diinginkan

Kesimpulan
Perbedaan single beam dan double beam terdapat pada jumlah sumber cahaya
dan hasil akhirnya. Single beam sumber cahayanya hanya melewati satu arah dan
hanya diperoleh nilai absorbansi sedangkan double beam terdapat dua sumber cahaya.
Fungsi dan prinsip analisis kualitatif dan kuantitatif dengan UV-Vis. Prinsip analisis
kualitatif didasarkan pada hasil spektrum yang bergantung pada panjang gelombang
sedangkan prinsip analisis kuantitatif didasarkan pada nilai absorbansi yang
dihasilkan dari spektrum senyawa yang dianalisa.

Daftar Pustaka
Fatimah, Y. d. S., 2016. PENGARUH KONSENTRASI PELARUT UNTUK
MENENTUKAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PANDUAN U-Zr
DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOETER UV-VIS.

JUNAIDI, n.d. Spektrofotometer UV-Vis untuk Estimasi Ukuran Nanopartikel Perak.

R.Soplanit, M. d., 2012. PENGARUH BOKASHI ELA SAGU PADA BERBAGAI


TINGKAT KEMATANGAN DAN PUPUK SP-36 TERHADAP SERAPAN
P DAN PERTUMBUHAN JAGUNG (Zea Mays L) PADA TANAH
ULTISOL.

Vritta Amroini W., S. S. M., 2021. Buku Panduan Kimia Analitik.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

50
ALAT PEMISAHAN
KROMATOGRAFI KOLOM GRAVITASI (KKG) DAN KROMATOGRAI
LAPIS TIPIS (KLT)

Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
- Memahami komponen set kromatografi kolom gravitasi (KKG)
- Memahami cara pengisian silika ke kolom KKG dengan teknik slurry (bubur
basah)
- Memahami komponen set Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
- Memahami fungsi dan prinsip pemisahan KKG dan KLT

Pendahuluan
Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umum dan paling
sering digunakan dalam bidang bidang kimia analisis dan dapat dimanfaatkan untuk
melakukan analisi, baik analisis kualitatif, kuantitaif atau preparatif dalam bidang
farmasi, lingkungan industri dan sebaginya. Kromatografi adalah teknik pemisahan
campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen – komponen campuran
tersebut diantara 2 fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase gerak (cair atau
gas). Kramatografi lapis tipis lebih unggul apabila sejumlah kondisi pemisahan yang
berbeda-beda diperlukan untuk menangani penetapan kadar seluruh cuplikan.
Kromatografi sangat penting digunakan untuk memisahkan substansi campuran
menjadi komponen.
Prinsip Kromatografi lapis tipis adalah salah satu metode pemisahan
kromatografi yang fleksibel dan banyak diganakan. KLT adalah metode Kramatografi
paling sederhana yung bangak digunakan. Yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pemisahan cukup sederhana yaitu sebuah bejana tertutup (chamber) yung berisi
pelarut dan lempeng KLT (Lestyo, 2011). Prinsip kerja dari kromatografi kolom yaitu

51
memisahkan komponen campuran berdasarkan perbedaan interaksinya dalam fasa
diam dan fasa gerak.

Data Praktikum dan Pembahasan


Kromatografi Kolom Gravitasi (KKG)

Komponen set KKG :


- Tiang statif sebagai alat bantu agar kolom gravitasi bisa berdiri.
- Klem untuk menjepit.
- Kolom gravitasi alat yang digunakan untuk memisahkan senyawa.
- Buret merupakan tabung ukur yang memiliki garis ukur dan keran sumbat.
- Silika untuk menyerap kelembapan.

Prinsip pemisahan dengan KKG :


Pada Kromatrografi kolom, kolomnya diisi dengan bahan seperti alumina,
silika gel atau pati yang dicampur dengan adsorben, dan pastanya diisikan kedalam
kolom. Larutan sampel kemudian diisikan kedalam kolom dari atas sehingga sampel
diasorbsi oleh adsorben. Kemudian pelarut yang berfungsi sebagai fase gerak
ditambahkan tetes demi tetes dari atas kolom. Partisi zat terlarut berlangsung di
pelarut yang turun ke bawah dan pelarut yang teradsorbsi oleh adsorben yang
befungsi sebagai fase diam (Giner, dkk (2016).

52
Hasil luaran dari KKG :
Hasil dari pemisahan komponen tersebut didasarkan pada sifat kepolaran,
ukuran, dan berat molekul yang dipisahkan. Hasil pemisahan dari elusi ini akan
ditampung pada wadah terpisah untuk setiap fraksi. Pemisahan fraksi tersebut dapat
dilihat melalui perbedaan warna yang dihasilkan untuk setiap komponen. Misalnya
ketika komponen A terpisah menghasilkan warna hijau, lalu pada komponen B
menghasilkan warna merah.

Fungsi silika pada KKG :

Silika gel berperan sebagai fase diam.

Cara pengisian silika :

Cara pengisian silika yaitu saat memasukkan silika ke dalam buret silika harus
diaduk agar merata. Set silika diletakkan ke dalam kolom gravitasi, pastikan bahwa
silica rata dan tidak ada gelembung udara.

Kromatografi Lapis Tipis

53
Komponen apa saja yang dibutuhkan untuk KLT :
- Chamber: kotak kaca untuk proses KLT
- Plat KLT

Prinsip dan fungsi KLT :


Elusi: proses ektraksi dengan cara mencuci bahan menggunakan pelarut.
Eluen: merupakan perpindahan komponen zat dari fase gerak.
Rf: sebagai perbandingan nilai relatif antar sampel.

Hasil luaran dari KLT :


Hasil KLT berbentuk lempengan yang dapat mengidentifikasi suatu senyawa secara
kualitatif.

Perbedaan KKG dan KLT


Perbedaan antara KLT dan kromatografi kolom terletak pada fase diam dan fase
geraknya. Pada kromatografi lapis tipis (KLT) digunakan untuk identifikasi atau
pengujian komponen dari suatu zat karena mudah dan sederhana. Kromatografi
kolom memberikan pilhan fase diam yang lebih luas dan berguna untuk pemisahan
masing-masing senyawa secara kuantitatif. Selain itu, prinsip dari KLT adalah
dengan menggunakan kapilaritas, sedangkan pada kromatografi kolom mamanfaatkan
gravitasi untuk memisahkan senyawa.

54
Kesimpulan
Semakin tinggi pola yang dapat dilihat maka tingkat kepolaran dan senyawa
tersebut semakin sama dengan pelarut.Mengetahui komponen set kromatografi KKG
seperti klam, buret, stan dan lain-lain. Selain itu kita juga dapat mengetahui cara
pengisian silika dengan benar agar padatan silika bisa berfungsi dengan benar.

Daftar Pustaka
Leba, M. A. U., 2017. Buku Ajar : Ekstraksi dan Real Kromatografi.

Rubiyanto, D., 2017. Metode Kromatografi : Prinsip Dasar,Praktkum dan Pendekatan


Pembelajaran Kromatografi.

Wulandari, L., 2016. Kromatografi Lapis Tipis. 07 November.

55

Anda mungkin juga menyukai