Anda di halaman 1dari 2

Data Kasus Gagal Ginjal Akut Berdasarkan Provinsi

Provinsi Jumlah Kasus Jumlah Meninggal


DKI Jakarta 82 44
Jawa Barat 41 23
Aceh 32 24
Jawa Timur 26 14
Sumatera Barat 21 10
Banten 18 10
Bali 16 11
Sumatera Utara 15 11
Sulawesi Selatan 9 5
Jambi 8 5
Nusa Tenggara Timur 6 5
Sumatera Selatan 6 1
DI Yogyakarta 6 3
Jawa Tengah 5 2
Kepulauan Riau 4 2
Sulawesi Tenggara 4 3
Lampung 4 3
Kepulauan Bangka Belitung 4 2
Kalimantan Utara 3 1
Nusa Tenggara Barat 2 2
Kalimantan Timur 2 2
Kalimantan Selatan 2 2
Kalimantan Tengah 2 1
Papua 1 0
Gorontalo 1 1
Bengkulu 1 1
Sulawesi Utara 1 1
Kalimantan Barat 1 1
Total 323 190
Sumber : Kemenkes 3 November 2022 pukul 16.00 WIB

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, M. Syahril kembali memperbarui data


perkembangan Gangguan Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA). Dilaporkan bahwa dalam dua
minggu terakhir tidak ada kasus baru GGAPA di Indonesia, kasus kematian terus menurun.

dr. Syahril menyebut, meski masih ada kasus yang dirawat namun tidak ada pasien baru
GGAPA dalam dua minggu terakhir yakni sejak 2 sampai 15 November 2022. Pasien yang
dirawat adalah pasien yang masuk ke RS sebelum tanggal 2 November dan masih memerlukan
perawatan.

Pihaknya menjelaskan penurunan kasus kematian dan kasus baru karena dua hal yakni
penerbitan Surat Edaran Kementerian Kesehatan pada 18 Oktober 2022 yang melarang tenaga
kesehatan dan apotek untuk menggunakan obat sirop kepada anak, hingga take down afifarma
pada tanggal 31 Oktober 2022 dan penggunaan antidotum (penawar) fomepizole injeksi sebagai
bagian dari terapi/pengobatan kepada pasien.

Dalam rangka mencegah adanya kasus baru dan kematian, kebijakan terkini yang
dilakukan Kementerian Kesehatan adalah mengeluarkan Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan
Cair/ Sirop pada Anak dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus Gangguan Ginjal Akut
Progresif Atipikal Nomor HK.02.02/III/3713/2022, yang ditetapkan pada 11 November 2022.

( Sumber : https://www.kemkes.go.id/article/view/22111700002/tidak-ada-kasus-baru-gangguan-
ginjal-akut.html )

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menyatakan pihaknya terus berupaya untuk menekan
kasus baru GGAPA yang disebabkan konsumsi obat sirop sampai pada level nol.

Menkes meminta kepada seluruh kepada dinas kesehatan provinsi hingga kabupaten/kota
untuk melakukan pengawasan ketat pemberian obat oleh apotik dan tenaga kesehatan di
wilayahnya masing-masing.

''Kasus baru minggu lalu terjadi di tanggal 29 Oktober dan 1 November. Itu karena pasien
masih saja mengkonsumsi obat sirop dari apotik. Mohon bantuan para dinkes propinsi dan
kabupaten/kota untuk kontrol pemberian obat di apotik dan bidan kita. Untuk melindungi para
balita kita,'' tegas Menkes Budi.

Data yang dilaporkan dari seluruh RS di 28 propinsi, menunjukkan hasil pemeriksaan


yang konsisten, faktor resiko terbesar penyebab GGA adalah toksikasi dari EG dan DEG pada
sirop/obat cair.

Terjadi penurunan angka kematian sejak digunakannya antidotum Fomepizole sebagai


terapi pengobatan GGAPA. Sejak 25 Oktober distribusi dan penggunaan Fomepizole diperluas
tidak hanya di RSCM, melainkan di 17 rumah sakit di 11 provinsi di Indonesia yang sudah
mendapatkan distribusi Fomepizole.
(Sumber: https://www.kemkes.go.id/article/view/22110700001/kasus-baru-dan-kematian-
turun-setelah-penghentian-penggunaan-obat-sirop.html )

Anda mungkin juga menyukai