PESERTA PIDI ANGKATAN I
TAHUN 2021
KOMITE INTERNSIP DOKTER INDONESIA (KIDI) PUSAT
2017 ‐ 2020
Pokok Bahasan
01 LATAR BELAKANG
Pen ngnya Program Internsip Dokter di Indonesia
Perkembangan Program Internsip Dokter di Indonesia
Perubahan2 pada Prak k dan Pendidikan Dokter
“Dokter sebagai Ujung Tombak
Utama dan Terdepan dalam
Pelayanan Kesehatan”
Meningkatkan
01 kemahiran &
kemandirian Dokter
02 Membentuk Dokter
yang Profesional
Meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan 03
Meningkatkan peran Dokter Internsip dalam
pelayanan kesehatan promotive, preventif, dan
penanggulangan bencana wabah penyakit
04
Penempatan Program Internsip Dokter Indonesia
Pertama kali
Aceh
di Sumbar
North Kalimantan
pada 2010
Riau Island
Nort Sumatera West Papua
Central Sulawesi
Noth Maluku Papua
Bangka‐Belitung
West
West Sumatera Sulawesi
Central Kalimantan South
Bengkulu Maluku
South Kalimantan East
Jakarta Sulawesi
Central Java South
East Java Sulawesi
Banten
West Nusa Tenggara
West Java
Yogyakarta
Bali East Nusa Tenggara
Data Peserta PIDI Tahun 2010 s.d 2020 Jumlah FK PIDI Tahun 2010 s.d 2020
72 72 72 72 73
12,173
12,173
11,127
10,74211,127
10,742 10,362
10,362 61
9,395
9,395
8,296
8,296 50
43
4,869 4,894
4,869 4,894
3,537
3,537 24
401
401 1,141
1,141
2 11
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Perkembangan Program Internsip Dokter Indonesia (2)
Jumlah Pendamping PIDI Tahun 2010 s.d 2020 Jumlah Wahana PIDI Tahun 2010 s.d 2020
1,692
1593 1,615
1536
2,466
2,312 2,357
2,164
1,963
626
555
1,019
332 312
244
76
129 197 248 93 109 27
Mengapa ada PIDI ? Karena terjadi perubahan‐2
HULU 1 HILIR 2
Perubahan pada Perubahan pada pengaturan
PENDIDIKAN KEDOKTERAN, PRAKTIK KEDOKTERAN
menyelaraskan Praktek Kedokteran (UU 29/2004)
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
Selama masa kepaniteraan klinik (dokter muda/Ko Ass/mahasiswa)
tidak dibenarkan (lagi) menangani pasien secara mandiri tanpa
supervisi yang ketat.
Yang bertanggung jawab terhadap pasien
DPJP
HULU
( Implikasi UUPK
pada Pendidikan
DPJP Profesi Dokter di dokter muda/Ko
Ass/mahasiswa
Rumah Sakit )
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
Standar Kompetensi Dokter Indonesia) dan SPPDI Ada Uji Kompetensi Dokter secara
(Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia) Nasional (UKMPPD)
UU PraDok no.29/th 2004
Pasal 37
Se ap dokter dan dokter gigi yg melakukan prak k
kedokteran di Indonesia wajib memiliki SIP.
PENGERTIAN, TUJUAN, DAN KOMPONEN
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
Internsip adalah pemahiran dan pemandirian dokter
yang merupakan bagian dari program penempatan
wajib sementara paling lama 1 (satu) tahun
(UU Pendidikan Dokter no 20/2013, penjelasan pasal 7 ayat 7)
Program Internsip Dokter Indonesia
DIATUR
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 39 TAHUN 2017
DASAR HUKUM:
UU 20 / 2003 tentang SISDIKNAS
UU 29 / 2004 tentang PRAKTIK KEDOKTERAN
UU 36 / 2009 tentang KESEHATAN
UU 20/2013 tentang PENDIDIKAN DOKTER
PP 52/2017 tentang PERATURAN PELAKSANAAN UU 20/2013
tentang PENDIDIKAN KEDOKTERAN
PERKONSIL NO 1 /2010 tentang REGISTRASI INTERNSIP
Op malisasi Program Internsip Dokter Indonesia 2021
Pemandirian Memperkuat dan
meningkatkan peran
dokter dalam pelayanan
kesehatan promo f,
preven f dan
penanggulangan
bencana wabah
implementasi
ilmu kedokteran Pemahiran Pengakuan
sebagai dokter
yang profesional
Tujuan Program Internsip Dokter Indonesia
KBDI
Dirjen Dik 2005
Legal Aspek: SKDI KKI 2012
•UU Sisdiknas
•UU PK KBK
•Per Menkes
•Per Konsil WFME:
•UU Dikdok 20/’13 BME
Pre Registra on Training PGME
CPD
Meningkatkan Kinerja Outcome
Profesi Lulusan Dokter
Penerapan Standar
Pemahiran Profesi
Pemandirian
TUJUAN
Memberi kesempatan dokter baru lulus, untuk melakukan
praktik kedokteran dengan pendampingan, sesuai SKDI
Dokter yang
Profesional
Manfaat dan Dampak
Tujuan Program Internsip Dokter Indonesia
Kualitas Pelayanan di RS dan Puskesmas
UKMPPD
Internsip
Standar Pendidikan &
Standar Kompetensi
dr&drg
MENUNJUKKAN KEMANDIRIAN MENERAPKAN MEMPERKUAT PERAN DOKTER DALAM
& KEMAHIRAN STANDAR PROFESI PELAYANAN PROMOTIF, PREVENTIF dan
DOKTER PENANGGULANGAN BENCANA WABAH
Komponen Program Internsip Dokter Indonesia
AKREDITASI
WAHANA
(RS – PKM 1,2,3,4) PELAKSANA:
KIDI dan
SEKRETARIAT PIDI
INTERNSIP
PELAKSANAAN PROGRAM
INTERNSIP DOKTER INDONESIA
Komite Program Internsip Dokter Indonesia
Kewenangan Menteri dalam penyelenggaraan Program Internsip
a. Dapat membentuk KIDI
b. Dapat membentuk KIDI Provinsi bila dibutuhkan
Unsur keanggotaan KIDI:
Unsur keanggotaan KIDI Provinsi:
a. Kemenkes;
a. Dinas kesehatan;
b. Kemenristekdik ;
b. AIPKI;
c. AIPKI;
c. IDI;
d. IDI;
d. Asosiasi Perumahsakitan daerah
e. Asosiasi Perumahsakitan
f. KKI
Ketua KIDI dijabat oleh wakil
dari Kemenkes
KELEMBAGAAN PELAKSANA
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA (PIDI)
PERMENKES No. 39/MENKES/PER/VII/2017
BADAN PPSDMK
KEMENKES
PUSAT PROVINSI
BIDANG PENDAYAGUNAAN SDMK
DALAM NEGERI
Sekretaris KIDI
Wakil Ketua KIDI
Ketua Ketua Sub Komite
Ketua Sub Komite Wahana Ketua Sub Komite Peserta Sub Komite Pendamping Pembinaan Pengawasan
Anggota Anggota
Anggota Anggota Anggota
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/500/2017 Tentang Anggota Komite Internsip Dokter Indonesia Masa Bakti Tahun 2017-2020
Alur Kegiatan Peserta PIDI
PEMBERANGKATAN 5
Alur Program Internsip Dokter Indonesia
3.PENETAPAN
1.PENDAFTARAN 4.PILIH WAHANA
2.VALIDASI DATA WAHANA
PESERTA
5.PENETAPAN
8.PEMBERANGKATAN
6.PAKTA INTEGRITAS 7.PEMBEKALAN PESERTA KE WAHANA
PESERTA
RS dan PKM
10.PELAKSANAAN
PROGRAM DI RS dan 11.EVALUASI
9.ORIENTASI PIDI DI
PKM KINERJA AKHIR 12.PEMULANGAN
RS dan PKM
PESERTA
Penyelenggaraan Program Internsip
Di Era Pandemi Covid‐19
Mengacu kepada Pedoman Pelaksanaan PIDI pada masa pandemi COVID‐19,
sesuai Keputusan KaBPPSDMK,No HK.02.02/I/0651/2020
PERSYARATAN PESERTA PIDI era Covid‐19
Umum
PERSYARATAN KHUSUS di Era Pandemi Covid 19
Bersedia ditugaskan
Dalam keadaan sehat,
dan atau dipindahkan
tidak hamil, tidak
lokus penempatannya
memiliki faktor risiko
sesuai kebutuhan
penyakit, tidak sedang
pelayanan yang
terjangkit Covid-19
mendesak
WAHANA PIDI
RS Kelas PUSKESMAS
Dengan atau tanpa tempat tidur
D, C dan
B
Dengan kriteria memiliki:
Adanya Komitmen yang mendukung dari
• Jumlah Puskesmas : 2‐4
Pimpinan Wahana terhadap pelaksanaan
• Kepala PKM bertanggung jawab dan berkomitmen
Internsip
terhadap pelaksanaan PIDI di PKM secara
Adanya Komitmen dari Komite Medik untuk
keseluruhan.
melakukan bimbingan medik kepada peserta
• PKM 1 adalah Puskesmas dimana pendamping
internsip
berasal
Mempunyai Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap
• PKM mempunyai peran dalam penanganan
dan Unit Gawat Darurat termasuk Kebidanan
Covid‐19
Adanya jumlah kasus Covid‐19 yang dilaporkan
• PKM Perkotaan atau Pedesaan tanpa dokter atau
dalam SIRS online Diryankes Kemenkes
jumlah dokternya kurang, dak termasuk
POLA PENEMPATAN PESERTA PIDI
ANGKATAN I TAHUN 2021
POLA KETENTUAN RUMAH SAKIT PUSKESMAS KETERA
PENEMPATAN NGAN
Masa Penempatan ‐ ALTERNATIVE I ( ∑ PKM >1) ‐ Peserta akan ‐ Jika jumlah PKM 4, dilakukan
adalah 12 bulan : 1.Jika Jumlah peserta 6‐21 orang bertugas di penggabungan menjadi 2,
4 bulan di RS dan 8 dibagi jadi 3 kelompok. Instalasi Gawat sehingga dibutuhkan 2 orang
bulan di PKM Kelompok 1: 4 bulan di RS Darurat. pendamping
Kelompok 2: 4 bulan di PKM 1 ‐ Rawat Inap atau ‐ Jika belum ada, maka
Kelompok 3: 4 bulan di PKM 2 R.Isolasi Covid pendamping dari PKM 1 akan
Ke 3 Kelompok akan berotasi ‐19 mendampingi peserta di PKM
se ap 4 bulan. ‐ Jumlah yang belum ada pendampingnya.
pendamping di ‐ Jumlah pendamping PKM=2
2.Jika Jumlah peserta < 6 orang, RS adalah 1 orang
akan menjadi 1 kelompok saja. orang
Pola rotasinya sebagai berikut:
4 bulan di RS, 4 bulan di PKM 1 &
4 bulan di PKM 2
POLA PENEMPATAN PESERTA PIDI
ANGKATAN I TAHUN 2021
POLA KETENTUAN RUMAH SAKIT PUSKESMAS KETERAN
PENEMPATAN GAN
Masa penempatan ‐ ALTERNATIVE 2 ( ∑ PKM =1) ‐ Peserta akan ‐ Jumlah Pusksmas 1, jumlah
adalah 12 bulan : Jumlah peserta max sd 12 orang bertugas selama peserta adalah maximum 6
6 bulan di RS dan 6 dibagi menjadi 2 kelompok 6 bulan di RS dan orang.
bulan di PKM Kelompok 1: akan bertugas akan bekerja di ‐ Jumlah Pendamping PKM
selama 6 bulan di RS Instalasi Gawat adalah 1 orang.
Kelompok 2: akan bertugas Darurat (3 bulan)
selama 6 bulan di PKM 1 & Rawat Inap
Berpindah setelah 6 bulan. atau R.Isolasi
Covid ‐19 (3
bulan)
‐ Jumlah
pendamping di
RS adalah 1
orang
POLA PENEMPATAN I PESERTA PIDI
ANGKATAN I TAHUN 2021
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan
1
Kelompok III : PKM II selama
DOKTER 4 bln
3
BARU LULUS
DOKTER YANG
ROTASI 3 Kelompok II: PKM I BERKUALITAS
selama 4 bln
PESER
TA PIDI 3 PENINGKATAN
Kelompok I : RS selama 4
2 bln PELAYANAN
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan KESEHATAN
POLA PENEMPATAN II PESERTA PIDI
ANGKATAN I TAHUN 2021 ERA COVID 19
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan
DOKTER YANG
BERKUALITAS
PESERT
A PIDI 3 PENINGKATAN
KEL I: RS .IGD/RANAP
2 6 BULAN PELAYANAN
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan KESEHATAN
PENJADWALAN KEGIATAN /POLA 1
Melakukan praktik
Mengikuti Orientasi Melakukan konsultasi
kedokteran layanan
PIDI dan rujukan
primer
Melakukan kegiatan
ilmiah medik berupa Melakukan Upaya
Melakukan prosedur /
diskusi kasus, Kesehatan Masyarakat
tindakan ketrampilan
presentasi kasus, dan (UKM) baik didalam
medik yang diwajibkan
pengisian buku log maupun diluar gedung
secara on-line
ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI DI WAHANA
Penetapan peserta &wahana PIDI
KIDI PUSAT Pembekalan peserta PIDI di Provinsi/tatap muka/daring
Absensi peserta
Rumah Sakit dan Puskesmas
o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan
WAHANA o Orientasi lapangan (RS dan Puskesmas)
o Kesepakatan awal
o Penjelasan pengisian pencatatan kinerja peserta secara on‐line
o Creden aling (hanya di RS)
o Evaluasi kesehatan,
o Penyusunan Rencana&Jadwal kegiatan peserta,
o Pengurusan SIP ,
o Penjelasan SOP RS dan Puskesmas
o Pendalaman teknik medik
o Pengenalan Program PKM & Program Prioritas Nasional di PKM
o Penjelasan P1‐P2‐P3 Promkes di PKM
o Penjelasan g COVid ‐19.APD ,tracing penderita Covid‐19
Akhir stase di wahana:
o Evaluasi akhir kinerja peserta di wahana ,
o Pengisian kuesioner evaluasi kinerja peserta akhir
o SLPI
KIDI PROPINSI
Surat Rekomendasi STSI ke KIDI Pusat
PEDOMAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
Pedoman Pelaksanaan
Program Internsip Dokter man
Pedo ternsip
Indonesia og ra m In esia
Pr r Indon g
Do k t e
n B u ku Lo
da
Pedoman Peserta Program
Internsip Dokter Indonesia
Pedoman Pendamping
Peserta Program Internsip
Dokter Indonesia
Kriteria: dokter senior (DU/SP)yang masih ak f,
bersedia secara ak f melakukan tugas
pendampingan dan punya WAKTU.
Peran pendamping sebagai fasilitator,
mo vator , role model, teman sejawat,
sekaligus penilai proses pemahiran dan
pemandirian
Seorang Pendamping mendampingi max 7 peserta.
Tugasnya: mengama & mendampingi kegiatan
peserta dalam hal pencapaian kemahiran dan
kemandirian, penerapan e ka dan kesadaran
hukum, serta memberi umpan balik posi f &
konstruk f kepada peserta.
TUGAS PENDAMPING PIDI
PENDAMPING RUMAH SAKIT
PENDAMPING • Mendampingi peserta di RS selama 4
PUSKESMAS bulan di IGD dan atau di Ranap/ R.
Isolasi
• Mendampingi peserta selama 8 bulan di PKM 1,2 dst,
• Mengatur jadwal keterlibatan Peserta
terjadwal secara tertulis.(masing2 PKM: 4 Bulan).
dalam penanggulangan wabah Covid19
• Membuat rencana dan jadwal kegiatan peserta untuk
• Memas kan tersedia cukup APD sesuai
tugasnya di PKM 1,2
standar bagi Peserta yg bertugas di zona
• Melakukan supervise ke PKM min 1x/bulan, terjadwal
infeksius
secara tertulis.
• Melakukan pertemuan berkala minimal
• Melakukan pertemuan berkala min 1x/mg dengan
seminggu sekali
difasilitasi Dinkes Kab/Kota,terjadwal secara tertulis
TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI
1. Internsip dijalani selama 12 bulan, dapat diperpanjang bila
sasaran kinerja akhir yang ditentukan belum dapat tercapai
2. Peserta dalam 1 (satu) Kelompok dak boleh bertukar tempat.
3. Peserta wajib mengiku Pembekalan PIDI di Provinsi dan
Kabupaten/Kota/Wahana
4. Peserta PIDI wajib mengiku : Orientasi PIDI di wahana, Proses
kredensialing, Evaluasi kesehatan dan pembuatan kesepakatan
awal
5. Peserta mengiku Ketentuan jam kerja, sbb:
7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 6 hari
kerja
8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 5 hari
kerja
6. Peserta diwajibkan mengiku Online Course Tanggap Pandemi
Covid 19 oleh Imeri FKUI
7. Pengaturan Pakaian Kerja :
Wajib menggunakan pakaian sopan
Wajib berpenampilan rapi dan pantas
Wajib memakai jas dokter, dan tanda pengenal
Diperbolehkan memakai pakaian jaga khusus sesuai
wahana masing2
Wajib memakai APD khusus yang disiapkan oleh wahana,
sesuai level/zonasi tempat bekerja
8. Pengaturan akomodasi Peserta PIDI:
Peserta PIDI mendapatkan akomodasi selama bertugas di
Wahana sesuai ketentuan perundangan dan kemampuan
pemerintah daerah/wahana setempat
Untuk keamanan & kenyamanan, peserta PIDI disarankan
bertempat nggal dekat dari wahana.
9. Pengaturan BBH, Honorarium, Insen f dan jasa medik
Peserta PIDI akan mendapatkan BBH sesuai ketentuan:
Rp 3.150.000.‐ untuk Jawa, Bali, Sumatra, NTB
Rp 3.622.500,‐ untuk Kalimantan, NTT, Sulawesi, Maluku, Papua
BBH dibayarkan langsung ke rekening masing‐masing Peserta
KIDI dak menyediakan honorarium atau imbal jasa medis lainnya.
Peserta dak dibenarkan menerima ajakan kerja sama, berpraktek mandiri,
menerima komisi atau hadiah yang mengikat Peserta
Pajak dibayarkan oleh negara
Peserta mendapatkan manfaat asuransi melalui BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan (Kema an dan Kecelakaan Kerja)
10. Pengaturan hari libur, izin dan ketentuan meninggalkan tugas :
a) Mengikuti kalender nasional dan ketentuan yg berlaku di wahana
b) Tidak boleh meninggalkan wahana saat bertugas, kecuali ada izin tertulis dari Pendamping &
Pimpinan Wahana
c) Meski dalam status libur, jika meninggalkan Wahana (Kota/Kabupaten), harus tetap ada izin
(lisan atau tertulis) dari Pendamping
d) Tidak ada cuti; namun boleh izin, jika diperlukan
e) Izin harus diganti, max izin 3 bulan. Jika lebih, peserta harus mengulangi PIDI dari awal,
mengembalikan BBH dan harus melaporkan ke KIDI Pusat.
f) Terdapat 2 jenis izin:
• Izin khusus: untuk keperluan menikah,sakit atau duka cita,diganti dengan pengurangan
hari sebesar 4 hari
• Izin lainnya: untuk ibadah,melahirkan,ikut seminar,atau kedinasan dll harus diganti penuh
tidak ada pengurangan hari.
g) Khusus untuk peserta yang terkonfirmasi Covid-19, ijin isolasi dan sakitnya 1 bulan. Jika lebih
dari 1 bulan, maka kelebihan harinya harus diganti.
h) Penggantian hari ijin dilakukan setelah PIDI selesai, ditentukan melalui proses Berita Acara
pada saat Evaluasi Akhir Kinerja Peserta
11. Pengaturan tugas jaga:
Tugas jaga diatur bersama oleh Pendamping dan Peserta,
sesuai ketentuan dan disetujui Pimpinan Wahana
Tugas jaga wajib dilaksanakan oleh Peserta
Penggan dan Penggan an Tugas Jaga diajukan secara tertulis
dan disetujui Pendamping
Tugas jaga dak boleh secara berturut‐turutan
12. Peserta PIDI wajib mengisi da ar hadir :
‐ Harian
‐ Tugas Jaga
‐ Kegiatan Ilmiah
‐ Kegiatan lapangan/luar gedung
13. Kewajiban Penyelesaian Tugas dan Laporan
Mengisi buku log secara on‐line untuk laporan kinerja di RS/PKM
Membuat 3 laporan kasus, 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS
Melakukan Tindakan/Prosedur Ketrampilan Medik
Membuat Laporan pelayanan/kegiatan/Penyuluhan Puskesmas
Membuat Laporan UKM dan UKP di Puskesmas.
Melaksanakan Proyek Mini di Puskesmas atau membuat makalah Evaluasi Program
Puskesmas disertai Proposal rancangan penyelesaiannya.
14.Tidak diperkenankan mengajukan pindah relokasi ke wahana yang lain, kecuali dengan
alasan yang tepat (misalnya sakit) dan mendapatkan rekomendasi persetujuan dari KIDI
Provinsi awal dan Pendamping serta KIDI Provinsi yang dituju dan ditujukan ke KIDI
Pusat.
15. Peserta PIDI dak diperkenankan merangkap bekerja atau sekolah atau menjadi CPNS
atau ditugaskan instansi lain pada saat menjalankan PIDI. Jika memilih Sekolah/Studi
lanjutan/CPNS, harus mengundurkan diri dari PIDI
16. Peserta dilarang menulis, memuat, mendiskusikan, mengup‐load, di
media social seper , FB,WA, Telegram,Line dll tentang: pasien,
penyakit pasien, kondisi pasien, foto pasien, ataupun masalah
masalah terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan Wahana,
masalah kondisi sarana dan fasilitas wahana, masalah pendamping
dan pendampingannya, masalah antar peserta, ataupun masalah
masalah yang terkait dengan pelaksanaan program.
Jika dirasa ada masalah‐masalah itu, peserta dapat
menyampaikannya langsung kepada Pendamping, Pimpinan
Wahana, atau kepada KIDI Provinsi atau Pusat melalui saluran
resmi untuk mendapatkan penjelasannya
KLASIFIKASI PELANGGARAN TATA TERTIB
Pelanggaran ringan
1 ‐ Terlambat hadir,pelanggaran disiplin>3x
‐ Pelanggaran mengisi absensi >1x
Pelanggaran sedang
2 ‐ Menuntut sesuatu yang bukan haknya.
‐ Tidak sopan/melanggar e ka.
‐ Tidak hadir tanpa berita 3x berturut2
3 Pelanggaran Berat
3 ‐ Tidak bersedia melaksanakan tugas&kewajiban sebagai peseta PIDI
‐ Pemalsuan tanda tangan, Laporan, atau Informasi.
‐ Melaksanakan pekerjaan yang bukan/ dak sesuai kompetensinya.
‐ Menghilangkan dan memanipulasi data rekam medik
‐ Membocorkan rahasia pasien.
‐ Berbuat asusila.
‐ Membuat onar, berkelahi sesama peserta/teman sejawat.
‐ Membuat onar di medsos,menceriterakan g kejelekan PIDI
SANKSI ATAS PELANGGARAN TATA TERTIB
Sanksi atas Pelanggaran berupa Sanksi Administra f
(Permenkes No 39/th 2017) berupa :
a. Teguran lisan
b. Teguran Tertulis
c. Diberhen kan sebagai Peserta PIDI
Sanksi atau Tindakan atas pelanggaran Peserta PIDI :
Pelanggaran Ringan : Peringatan/Teguran lisan dari Pendamping dan PimpinanWahana
Pelanggaran Sedang: Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana, cc KIDI Provinsi, berupa :
Perpanjangan waktu Internsip selama 7 hari kerja atau Pembuatan makalah di akhir PIDI dan
dipresentasikan di Wahana (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran sedang)
Pelanggaran Berat : Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana cc KIDI Provinsi dan Pusat,
berupa : Perpanjangan masa Internsip selama 30 hari kerja dan atau bisa diberhen kan dari PIDI
(disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran berat)
HAK DAN KEWAJIBAN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2017
Bekerja sebagai dokter sesuai Standar Kompetensi, standar pelayanan, dan standar profesi
Bekerja dalam lingkup yg sesuai Permenkes Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Dokter di Fasyankes Primer dan lingkup kegawatdaruratan.
Wajib mengikuti peraturan dan ketentuan yang sudah diatur dalam PIDI
• Dilakukan oleh Pendamping
• Penilaian adalah terhadap Kinerja Peserta dan absensi kehadiran
• Penilaian bisa secara Observasi Langsung ataupun Masukan dari
pemangku kepen ngan (Sejawat lain, Nakes lain, pasien, dan
masyarakat)
• Lingkup Penilaian Kinerja adalah terhadap :
‐ Perilaku
‐ Kompetensi medik
‐ Komunikasi
‐ Kepribadian & Profesionalisme
. Pendamping melakukan Verifikasi dan Validasi se ap minggu terhadap
hasil kinerja peserta secara on‐line
KINERJA PESERTA PIDI
Kinerja Peserta melipu :
1.Kinerja profesional : adalah kinerja sebagai seorang dokter, dengan target
yang sudah ditentukan, dengan acuan Standar Kompetensi Dokter Indonesia
(SKDI 2012)
2.Perilaku profesional : yang melipu perilaku, komunikasi, kepribadian dan
sikap profesionalism sebagai seorang dokter, sebagai bagian dari Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI 2012)
Pendamping PIDI melakukan pemantauan:
Langsung
Tidak langsung (Masukan, Laporan dan Catatan)
KINERJA PESERTA PIDI
Kinerja Perilaku
Profesional Profesional
Pengetahuan dan
ketrampilan klinik Etika profesi
(UKP)
Manajemen/
Pengelolaan pasien Hubungan antar
(UKP) dan program personal
(UKM)
INDIKATOR KINERJA PESERTA PIDI
Ikut serta dalam penanggulangan wabah covid 19 di wahana.: UGD/Triase: memeriksa mandiri, usul pem.
menangani kasus‐kasus Suspect/Probable/ Terkonfirmasi penunjang, Dx, usul terapi, ndak lanjut, lapor
Covid‐19: minimal 20 kasus DPJP/Pendamping.
R.Isolasi Covid: memeriksa, mengevaluasi kemajuan
klinis Px yang dirawat di Ruang Isolasi Covid
Indikator kinerja di Wahana RS
(UGD/ Poliklinik/ Ruangan)
Indikator yang digunakan:
• Jumlah, komposisi kasus dan diagnose kasus sesuai ICD‐10
• Laporan kasus dalam format laporan kasus
• Jumlah ndakan medik, bisa diselesaikan di RS dan PKM
• Target kasus UKP di RS harus diselesaikan di RS dan target kasus UKP di PKM harus
diselesaikan di PKM.
Ukuran:
Minimal 300 kasus : 150 kasus di RS, 150 kasus di PKM. Terdapat minimal 20
kasus penanganan Covid‐19 diantaranya.
3 Laporan Kasus, 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS
86 ndakan /ketrampilan medik
KEGIATAN PESERTA PIDI DI RAWAT INAP
SEBAGAI CONTOH
Membuat &
melengkapi Melakukan
Menerima Rekam Medik Menangani Mengikuti
follow-up
pasien baru kegawat - visitasi
pasien yang pasien baru
daruratan dokter
baru. ditangani yang
pasien. spesialis.
bersama ditangani.
DPJP.
Capaian kasus UKP:
• Se ap peserta wajib mengisi • Komposisi kasus melipu jenis kelamin
dalam aplikasi pencatatan kinerja pasien, kelompok umur, klasifikasi kasus:
peserta secara on‐line,minimal Kelompok kasus medis
150 kasus yang ditangani selama Kelompok kasus bedah
magang di wahana rumah sakit Kelompok kasus kegawatdaruratan/
Covid‐19
Kelompok kasus kebidanan dan
perinatal
Kelompok kasus kejiwaan
Kelompok kasus medikolegal
• Tindakan medis yang wajib dilakukan:
‐ Memasang infus : minimal 50x/setahun.
‐ Memasang kateter : minimal 5x/setahun
‐ Menjahit luka : minimal 15x/setahun
‐ Bedah Minor : minimal10x/setahun
‐ Memasang NGT, minimal 2x/setahun
‐ Menolong partus normal : minimal 4x/th
• Se ap peserta wajib mengisi di aplikasi pencatatan kinerja secara on‐line ndakan
medis yang dilakukan dan diverifikasi serta divalidasi oleh pendamping
• Jika peserta PIDI dak bisa memenuhi indikator kinerja UKP,maka bisa diteruskan saat
stase di Puskesmas dan jika dak terpenuhi juga saat di PKM,maka Peserta PIDI wajib
memperpanjang masa tugas Internsipnya.
Indikator Kinerja Peserta di Puskesmas
Jumlah minimal di ap Puskesmas
1. Upaya Promosi Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat 1 UKBM baru atau membina 2 UKBM lama
Advokasi 3 Keluarga bernilai IKS pra sehat / dak sehat
Kemitraan membina minimal 1 UKS
Penyuluhan Gizi (makanan bayi&anak min 1x),Kesling (min1x),P2P (pencegahan
(dalam/luar gedung) penyakit hipertensi,TB,jiwa..1 x ,KB,Covid 19,)
2. Upaya pelayanan KesLing ‐ 1 Keluarga mempunyai air bersih
‐ 1 Keluarga mempunyai jamban keluarga
‐ 1 Keluarga dak merokok
3. Upaya pelayanan KIA dan KB
Melakukan ANC (K‐1 5 bumil
Deteksi dini bumil risiko nggi 2 kasus
Pemasangan implant KB dan IUD Masing‐masing 1 kasus
Memperkenalkan inisiasi menyusu dini dan ASI 2 kasus
eksklusif
Melakukan pertolongan persalinan normal 2 kali
Indikator Kinerja Peserta di Puskesmas /…lanjutan
Jumlah minimal di ap PKM
4. Upaya Pelayanan Gizi
Pengukuran BB dan PB/TB pada bayi dan anak sehat. minimal 5 kasus
(memantau tumbuh dan kembang balita)
Deteksi dini stunting 2 kasus
5 Upaya Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Melaksanakan Imunisasi 5 kali(diluar sbg vaksinator Covid)
Tracing/Pencarian kasus Covid-19 atau penyakit menular lainnya Disesuaikan
Melakukan penapisan pasien tersangka TB 3 kasus
melakukan pengobatan pasien TB Paru (baru / lama) 3 kasus
6 Upaya Pengobatan Dasar (termasuk dalam penanganan Covid-19)
Poliklinik, Triage,Screning 2 kali seminggu/jumlah kasus minimal
Pelayanan pasien ILI/Influenza like Illness,melakukan Testing(Swab,IVA),Pelayanan pasien 150
konfirmasi Covid-19 yg isoman(kunjungan rumah,telpon,media komunikasi elektonik lainnya) Termasuk Puskesmas Keliling.
7 Implementasi PIS-PK dalam pencapaian target kinerja di Puskesmas Disesuaikan dengan wahana
8 MINI PROYEK atau makalah tentang Evaluasi program PKM Dalam bentuk kertas Kerja ,mini project
1 orang/1
9 Dalam melaksanakan kegiatan UKM mengacu kepada POAC dari kegiatan tersebut
‐ Judul Utama Proyek Mini : dapat satu Topik
dalam satu Kelompok Besar peserta,yang
Proyek Mini: pelaksanaannya dilakukan per Kelompok
‐ Se ap peserta PIDI wajib membuat satu sesuai stase Puskesmas, dengan pendekatan
proyek mini lingkaran pemecahan masalah ,secara
berkesinambungan dan se ap Peserta PIDI
‐ Cakupan Kegiatan peneli an membuat laporan sesuai topic yang diteli .
sederhana&singkat yang bertujuan untuk
mengiden fikasi, analisis, atau
pemecahan suatu masalah kesehatan
masyarakat yang dihadapi oleh
Puskesmas tempat peserta magang.
‐ Kegiatan proyek mini:
Perencanaan
Pelaksanaan
Pelaporan
Langkah‐langkah 1. Tetapkan topik masalah (dari upaya pokok
Puskesmas)
pelaksanaan Proyek Mini: 2. Analisis masalah dengan mengumpulkan
data.
3. Analisis data primer dan sekunder.
4. Tetapkan diagnosis komunitas dan factor
terkait
5. Kembangkan solusi penatalaksanaan.
6. Pilih dan rencanakan solusi yang mampu
laksana
7. Laksanakan solusi
8. Evaluasi keberhasilan proyek mini
Proyek Mini ,Sulit/ dak mungkin
dikerjakan pada era Covid‐19
Jadi,apa alterna fnya??
EVALUASI PROGRAM KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN SYSTEM
‐ Adalah Penilaian pencapaian Program dibandingkan target
program pada unsur keluaran dari suatu program kesehatan
‐ Bila ditemukan kesenjangan akan dicari penyebab masalahnya
untuk diperbaiki.
PELAPORAN PESERTA PIDI
Laporan2 kegiatan Peserta PIDI wajib diisikan dalam
Aplikasi pencatatan kinerja peserta secara on‐line
• Jenis‐jenis pelaporan peserta PIDI adalah:
Pelaporan kinerja di Wahana RS:
Laporan UKP
Laporan Kasus / Presentasi Kasus
Laporan Tindakan medis/Ketrampilan medik
Laporan kegiatan lainnya (asisten operasi dll)
Pelaporan kinerja di Wahana Puskesmas:
Laporan kegiatan UKM (Pelayanan dan
Penyuluhan)
Laporan UKP
Laporan Proyek Mini
Laporan kegiatan lainnya (Bak sosial dll)
RESUME EVALUASI KINERJA PESERTA
Pada akhir periode se ap hasil kegiatan UKP dan UKM, capaian kinerja peserta
diberikan penilaian : A. Baik sekali
B. Baik
C. Cukup ( dak disarankan)
Misalnya :
• Wahana Rumah Sakit
Capaian 300 kasus : A • Capaian Kinerja di Wahana PKM
Laporan kasus : A UKP : A
Presentasi kasus : A UKM : A
Pemasangan Infus : B
Pemasangan kateter : A
Menjahit luka : A
Bedah Minor : A
Pemasangan NGT : A
Menolong Partus Normal : A
Kegiatan lainnya : A
MONEV KINERJA PESERTA PIDI DI Wahana
OLEH PENDAMPING
• Pengisian aplikasi kinerja secara on-line dan konsultasi
dengan pendamping
Mingguan • Membahas capaian kinerja UKP dan UKM peserta,jumlah
kasus,laporan kasus,ketrampilan medik,mini proyek
Catatan : Mengisi Borang Pada akhir bulan ke 2 secara online untuk Penilaian wahana
PENERBITAN STSI & SURAT TANDA REGISTRASI
KIDI PUSAT
MASA BAKTI 2017-2020