PENDAHULUAN
Seperti yang diketahui bahwa jumlah dokter yang ada di Indonesia saat ini
tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang ada. Menurut data pada tahun
2018 terdapat 134.459 dokter umum di seluruh Indonesia (Kemenkes, 2018).
Dengan jumlah penduduk yang mencapai 265.015.313 jiwa. Jika dihitung
setiap dokter rata-rata harus melayani sekitar 1.980 penduduk. Menurut Ikatan
Dokter Indonesia, idealnya seorang dokter menangani 30 pasien saja setiap
harinya. Setiap pasien idealnya dilayani sekitar 15 menit atau 8-10 menit
untuk berkomunikasi dengan pasien. Namun kenyataannya dalam sehari satu
dokter bisa layani lebih 100 pasien, komunikasi jadi berkurang (Detik, 2013).
Lebih dari separuh dari jumlah dokter umum yang ada di Indonesia sekitar
78.837 dokter melakukan praktiknya di Pulau Jawa. Provinsi Jawa Barat
adalah yang paling banyak memiliki dokter umum, yakti mencapai 20.929
dokter. Sementara di DKI Jakarta terdapat 18.905 dokter dan Jawa Timur
sebanyak 15.948 dokter. Adapun yang paling sedikit dibandingkan dengan
provinsi lainnya yaitu Sulawesi Barat yang hanya ada memiliki 154 dokter
umum. “Jumlah dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis, masih
2
Universitas Esa Unggul
Hasil dari studi Polling Indonesia yang bekerja sama dengan Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di
Indonesia tumbuh 10,12 persen dari tahun lalu. Hasilnya dari total populasi
sebanyak 264 juta jiwa penduduk Indonesia, ada sebanyak 171,17 juta jiwa
atau sekitar 64,8 persen yang sudah terhubung ke internet (APJII, 2018). Ini
menunjukkan bahwa minat penggunaan internet di Indonesia semakin
bertambah setiap tahunnya. Banyak perusahaan yang sudah melakukan
perpindahan bisnis yang biasanya dilakukan secara offline atau melakukan
3
Universitas Esa Unggul
40%
Iya
Tidak
60%
6
Universitas Esa Unggul
Hasil dari prasurvey diatas dapat dilihat bahwa ada sebanyak 40%
responden yang tidak mengetahui aplikasi Halodoc dan sisanya 60%
mengetahui aplikasi Halodoc. Banyaknya responden yang belum mengetahui
aplikasi Halodoc adalah salah satu alasan rendahnya minat dalam
menggunakan aplikasi tersebut.
35%
Ya
Tidak
65%
Hasil dari prasurvey diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 65% responden
belum berminat untuk menggunakan aplikasi Halodoc karena alasan sulit,
rumit, belum mengetahui aplikasi dan alasan yang paling banyak yaitu
khawatir tidak akurat. Sedangkan sebesar 35% yang pernah menggunakan
atau mengetahui beranggapan bahwa aplikasi Halodoc dirasa bermanfaat dan
mudah digunakaan serta ingin mencoba teknologi baru.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan dari prasurvey diatas penelitian
ini mencoba untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi minat
menggunakan aplikasi Halodoc pada masyarakat yang ada di Kabupaten
Tangerang. Penelitian ini menggunakan variabel dependen, minat
menggunakan aplikasi Halodoc. Sedangkan variabel independennya
menggunakan variabel technology readiness, persepsi manfaat, dan persepsi
kemudahan. Alasan memilih Halodoc karena merupakan perusahaan rintisan
(startup) dibidang kesehatan (health tech) yang ada di Indonesia yang sedang
mengalami peningkatan yang cukup pesat sehingga menarik untuk diteliti.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah didapat maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Technology
Readiness, Persepsi Manfaat dan Persepsi Kemudahan Terhadap Minat
Menggunakan Aplikasi Halodoc”.
7
Universitas Esa Unggul