Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP

KINERJA PERUSAHAAN DAN KONDISI


KEUANGAN PERUSAHAAN

OLEH:

ALFRIANUS ANCE BANGATAU

NIM: 2013095

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR

2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH....................................................3


1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................7
1.3 TUJUAN PENELITIAN..................................................................8
1.4 MANFAAT PENELITIAN...............................................................9

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Telaah Teori..................................................................................10

2.2 Penelitian Terdahulu.....................................................................11

2.3 Kerangka Teoritis..........................................................................15

2.4 Pengembangan Hipotesis.............................................................15

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian.............................................................................17

3.2. Populasi dan sampel....................................................................17

3.3. Sumber Data................................................................................17

3.4. Metode Pengumpulan Data..........................................................18

3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel...........................18

3.6. Analisis Data.................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………21

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Corona virus atau yang biasa dikenal dengan Covid-19 pertama kali
ditemukan di Wuhan, Cina pada akhir tahun 2019. Penyakit yang menyerang
saluran pernapasan ini pertama kali terdeteksi pada bulan maret 2020, yang
dengan cepat menyebar ke seluruh daerah di Indonesia.

Menurut data dari covid.go.id hingga tanggal 19 desember 2022, kasus


covid terkonfirmasi di Indonesia telah mencapai 6.709.597 dengan jumlah
pasien yang sembuh sebanyak 6.519.504, dirawat sebanyak 29.695, dan
meninggal sebanyak 160.398 jiwa.

Tabel 1.1

Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia

PROVINSI TERKONFIRMASI
DKI Jakarta 1.425.915
Jawa Barat 1.179.690
Jawa Tengah 637.982
Jawa Timur 604.991
Banten 337.052
Daerah Istimewa Yogyakarta 224.741
Kalimantan Timur 209.483
Bali 167.212
Sumatera Utara 159.433
Riau 152.886
Sulawesi Selatan 144.792

3
PROVINSI TERKONFIRMASI
Sumatera Barat 104.796
Nusa Tenggara Timur 94.711
Kalimantan Selatan 87.563
Sumatera Selatan 82.437
Lampung 75.754
Kepulauan Riau 70.984
Kepulauan Bangka Belitung 66.309
Kalimantan Barat 65.773
Sulawesi Tengah 61.309
Kalimantan Tengah 58.322
Sulawesi Utara 53.205
Papua 50.095
Kalimantan Utara 45.452
Aceh 44.190
Jambi 38.734
Nusa Tenggara Barat 36.278
Papua Barat 32.326
Bengkulu 29.248
Sulawesi Tenggara 25.747
Maluku 18.762
Sulawesi Barat 15.622
Maluku Utara 14.604
Gorontalo 13.961
SUMATERA_SELATAN 11
B` 1
PROVINSI JAWA TENGAH 1
LAMPUNG TENGAH 1

4
Karena wabah Covid-19 yang begitu cepat menyebar, pemerintah telah
melakukan sejumlah langkah untuk memeranginya, antara lain mendorong
seluruh masyarakat untuk bahu-membahu menghentikan penyebaran virus
dengan menerapkan Pembatasan Sosial (Physical Distancing).

Dengan menggunakan berbagai alat protokol kesehatan seperti


senantiasa menggunakan masker, handsanitaiser. Kegiatan proses ajar
mengajar di rana pendidikan dilakukan secara daring, serta menerapkan
work from home sampai dengan memberikan vaksin dengan harapan dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada manusia sehingga tidak mudah
terjangkit oleh virus tersebut.

Tentu saja, perkembangan wabah COVID-19 yang begitu cepat


memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia,
khususnya pada program pemerintah seperti kebijakan pembatasan social
yang mengharuskan semua orang bekerja di luar rumah, yang berdampak
pada berbagai sektor ekonomi.

Karena penetapan kebijakan ini sebagai dampak dari Covid-19, para


pelaku usaha terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Menurut data Kementerian Keuangan, pandemi COVID-19 mengakibatkan
jumlah laporan meningkat 2,67 juta. Sehingga pada November 2020, jumlah
orang yang telah membaca buku mencapai 9,77 juta (Detiknews, 2020).
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), 32,66 persen
pelaku usaha melakukan pemotongan jam kerja selama wabah COVID-19
per 7 Oktober 2020. Sementara itu, 17,06 persen bisnis memberhentikan
karyawan tanpa dibayar, dengan 12,83 persen di antaranya dipecat dalam
waktu singkat. 2020 (Indonesia) Penurunan pertumbuhan ekonomi paling
signifikan terjadi pada bidang usaha perdagangan, penyediaan penginapan,
transportasi, dan pergudangan di sektor pariwisata, serta berkurangnya

5
mobilitas masyarakat. Sektor manufaktur, yang menyumbang sebagian besar
PDB, mengalami penurunan kinerja. Perseroan menghentikan sementara
kegiatan produksi karena pengurangan impor bahan baku dan upaya
pencegahan virus Covid19. Salah satu penyebab banyak organisasi
melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah penurunan permintaan
konsumen (PHK). PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), selaku pemegang
izin gerai KFC di masa pandemi, menutup 155 gerai di seluruh Indonesia
karena mall atau plaza dianggap tutup akibat terdampak Covid-19, menjadi
salah satu perusahaan yang melakukan PHK atau PHK. staf yang
diberhentikan. Selain itu, sebanyak 4.988 karyawan di-PHK akibat
pembatasan yang diberlakukan selama wabah, yang mengakibatkan
penghentian operasional hingga pendapatan mereka berkurang
setengahnya. (2020, Kumparan Bisnis).

Di Indonesia sendiri perusahaan-perusahaan banyak yang mengalami


kerugian besar sebagai akibat dari covid-19 ini. Perusahaan-perusahaan
tersebut adalah Pertamina, PLN, PT Hutama Karya, Angkasa Pura I,
Angkasa Pura II, dan Garuda Indonesia.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengambil judul


penelitian yaitu “Pengaruh Covid-19 terhadap Kinerja Perusahaan dan
Kondisi Keuangan Perusahaan”

6
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uaraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan


masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah covid-19 mempengaruhi kinerja dan kondisi keuangan


perusahaan?
2. Apakah strategi yang tepa yang dapat dilakukan oleh perusahaan
untuk bertahan pada saat krisis akibat covid?

7
1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini


adalah:

1. Untuk mengetahui apakah covid-19 berpengaruh terhadap kinerja dan


kondisi keuangan perusahaan.
2. Untuk mengetahui strategi apa yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk tetap bertahan pada saat pandemi.

8
1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi pembaca


mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap perusahaan. Secara teoritis
manfaat penulisan adalah membawa perkembangan terhadap ilmu
pengetahuan dan dapat dijadikan pertimbangan sekaligus rujukan dalam
penelitian lainya.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa


secara luas terutama bagi mahasiswa yang ingin malakukan penelitian
dengan topik yang sama. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi para pelaku usaha dalam mengidentifikasi strategi-
strategi yang dapat saat menjalankan usahanya agar tetap bisa bertahan
dan bersaing terutama saat terjadi pandemi Covid-19 seperti saat ini.

9
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 TELAAH TEORI

1. Covid-19

Covid-19 adalah virus baru yang menyebabkan penyakit menular


(WHO, 2020). Virus ini pertama kali terdeteksi di China pada Desember
2019, tepatnya di Wuhan. World Health Organization (WHO) atau Badan
Kesehatan Dunia telah menyatakan wabah virus ini sebagai pandemic
karena banyaknya infeksi yang telah menyebar di dunia dari manusia ke
manusia (Qiu, Rutherford, Mao & Chu, 2017). Pada 9 Maret 2020, Organisasi
Kesehatan Dunia menyatakan Covid-19 sebagai pandemi. Presiden Joko
Widodo mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret
2020. (ihsanudin, 2020). Ada 5.817.386 kasus yang dikonfirmasi dan 362.705
kematian yang tercatat dari 213 negara pada 30 Mei 2020. Angka ini
mewakili 6,23 persen dari total jumlah kasus (WHO, 2020).

Berdasarkan Data dari (COVID Live Update, 2021) Terdapat beberapa


negara yakni Amerika serikat, India, Brazil, Perancis, Rusia, Turki, Inggris,
Italia, Spanyol, Jerman, Argentina, Kolumbia, Polandia, termasuk Iran adalah
negara yang sudah mempunyai total kasus yang telah lama melampaui

10
jumlah kasus di Cina yang merupakan asal muasal munculnya virus. Korban
tewas terbesar saat ini masih ditempati oleh Amerika Serikat yang di kuti oleh
India yag jumlah kasusnya meningkat dengan cepat. Di tahun sebelumnya
Presiden Joko Widodo, dalam menyikapi situasi di Indonesia yaitu
meningkatnya jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19, telah menetapkan
Pembatasan Sosial Berskala

Besar (PSBB) (ihsanudin, 2020) yang dituangkan dalam peraturan


pemerintah yaitu PP 21 Tahun 2020 yang menjadi dasar hukum
pelaksanaannya.

PSBB yang disahkan pada 31 Maret 2020 diharapkan mampu


menghentikan penyebaran virus Covid-19 (BPK RI, 2020). Yang dimaksud
dengan PSBB dalam Peraturan Pemerintah ini adalah kegiatan khusus bagi
penduduk terinfeksi Covid-19 yang berdomisili di suatu lokasi tertentu.
Menurut PP ini, PSBB adalah pembatasan kegiatan tertentu bagi penduduk
di suatu wilayah yang terindikasi terkontaminasi Covid-19, dan tolok ukur
penerapan PSBB adalah meningkatnya angka kesakitan dan kematian akibat
Covid-19. Pasal 3 menjelaskan kriteria pelaksanaan PSBB, yaitu jika jumlah
kasus dan kematian akibat Covid-19 meningkat dan menyebar dengan cepat
ke berbagai daerah, maka akan dilakukan PSBB yang meliputi penutupan
sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan
pembatasan kegiatan. kegiatan di tempat-tempat umum. (Badan Penelitian
BPK, 2020)

PSBB merupakan kegiatan khusus penduduk dalam Peraturan


Pemerintah ini. Meningkatnya kerusakan ekonomi di Indonesia diakibatkan
oleh meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 (Sihaloho, 2020).
Pelemahan yang cepat penyebarannya ke berbagai tempat merupakan salah
satu karakteristik yang dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia.

11
Menurunnya kinerja dan perlambatan pertumbuhan usaha diberbagai sektor
perekonomian, dapat mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pasar.

2.2 PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu pada penelitian ini diharapkan dapat membantu


untuk dijadikan sebagai bahan acuan untuk memperkuat adanya hubungan
antara variabel dependen dan independen.

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Metode Hasil Penelitian


Peneliti Penelitian Penelitian

1 Mariaj.F Dampak Kuantitatif Meski wabah Covid-19 di Indonesia


Esomar & Pandemi berdampak pada industri hotel,
Restia Covid-19 restoran, dan pariwisata, namun
Chritianty terhadap Current Ratio dan Price Earning
(2021) Kinerja Ratio sebelum dan sesudah pandemi
Keuangan tidak memiliki variasi yang cukup
Perusahaan besar. Terdapat variasi yang cukup
Sektor Jasa di besar antara debt equity to ratio dan
BEI Return on Equity ratio di Indonesia
sebelum dan sesudah pandemi Covid-
19. Industri hotel, restoran, dan
pariwisata di Indonesia perlu
mengembangkan dan
mempromosikan diri, dan pemerintah
dan pengusaha industri harus bekerja
sama untuk mengambil upaya
strategis dan konsisten untuk
meningkatkan kinerja industri.
2 Donny Dampak Kuantitatif Berdasarkan temuan, 78 persen BLU
Maha Putra Covid-19 deskriptif Kesehatan, 46 persen BLU

12
(2020) terhadap Pendidikan, dan 47 persen BLU
Proyeksi lainnya diperkirakan akan mengalami
Kinerja penurunan kinerja keuangan dan
keuangan dan layanan yang signifikan. Mayoritas
Kinerja BLU diperkirakan mengalami
Layanan penurunan kinerja keuangan dan
Badan layanan akibat pengaruh Covid-19,
Layanan demikian kesimpulan penelitian.
Umum di Kesimpulan penelitian ini
Indonesia. memberikan catatan kehatihatian dan
rekomendasi, khususnya bagi BLU
yang kinerja keuangan dan
layanannya diperkirakan akan
menurun.
3 Roosdiana Dampak Kuantitatif Temuan studi menunjukkan bahwa
(2021) Pandemi deskriptif tidak ada variasi yang signifikan
Covid-19 dalam rasio keuangan untuk
terhadap perusahaan properti dan real estate
Kinerja dalam hal rasio likuiditas. Sebelum
Perusahaan dan sesudah pengumuman nasional
Property dan kasus pertama Covid-19 tercatat di
Real Estate BEI. Sebelum dan sesudah
yang terdaftar Pengumuman Nasional Kasus
di BEI Pertama Covid-19, tidak ada
perubahan substansial pada rasio
keuangan berupa rasio profitabilitas
untuk perusahaan properti dan real
estate yang terdaftar di BEI. Sebelum
dan sesudah Pengumuman Nasional
Kasus Pertama Covid-19, terdapat
varian yang cukup besar pada rasio

13
keuangan berupa rasio solvabilitas
untuk bisnis properti dan real estate
yang tercatat di BEI. Sebelum dan
sesudah Pengumuman Nasional
Kasus Pertama Covid-19, terdapat
varian yang cukup besar pada rasio
keuangan berupa rasio aktivitas
perusahaan properti dan real estate
yang tercatat di BEI.
4 Maria J.F. Analisa Kuantitatif Tabel Paired Sample T-Test
Esomar Dampak mengungkapkan bahwa ada varians
(2021) Covid-19 kinerja keuangan organisasi
terhadap keuangan di Indonesia, berdasarkan
Kinerja temuan pengolahan data. Sebelum
Keuangan dan sesudah epidemi COVID-19,
Perusahaan rasio FDR, NPF, ROA, dan ROE
Pembiayaan mengungkapkan variasi yang cukup
di Indonesia besar dalam kinerja keuangan di
bidang keuangan industri. Oleh
karena itu, industri jasa keuangan
harus mengambil langkah-langkah
strategis dan inovatif untuk
meningkatkan kinerja keuangan.
Bisnis keuangan memperkuat praktik
manajemen risiko mereka dan
menyediakan keuangan komunitas,
menurunkan rasio kredit bermasalah
dan meningkatkan pendapatan.
5 Ilhami & Analisis Kuantitatif Secara keseluruhan, Covid-19 tidak
Husni Dampak berdampak signifikan terhadap
Thamrin Covid-19 kinerja keuangan perbankan syariah

14
(2021) terhadap di Indonesia, terbukti dari hasil
Kinerja temuan tabel Uji Selisih (Paired
Keuangan Sample T-Test) rasio CAR, ROA,
Perbangkan NPF, dan FDR. Artinya, perbankan
Syariah di syariah di Indonesia masih bisa
Indonesia. bertahan menghadapi pandemi jika
Covid-19 tidak menunjukkan tanda-
tanda penurunan di masa mendatang.
Saran penulis, perbankan syariah di
Indonesia salah satunya pembiayaan
pembiayaan (FDR) di sektor-sektor
baru tetap mampu bertahan dalam
menghadapi pandemi. Wabah Covid-
19 berkaitan langsung.

2.3 KERANGKA TEORITIS


2.4 PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Kinerja keuangan mengacu pada kapasitas perusahaan untuk melakukan


operasi bisnis yang khas sedemikian rupa sehingga menghasilkan
keuntungan dan memenuhi semua komitmennya secara tepat waktu dan
sesuai.

Berdasarkan kondisi yang terjadi dimasa pandemic Covid-19 pemerintah


mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kebijakan PSBB ini menyebabkan masyarakat untuk mengurangi efektifitas
masyarakat dan perusahaan dalam aktifitas jual dan beli. Hal ini tentunya
menimbulkan dampak yang negative dimana menurunnya pertumbuhan
ekonomi berbagai sektor perusahaan. Menurunnya daya beli masyarakat
menyebabkan perusahaan tidak dapat optimal dalam memaksimalkan

15
sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan laba bahkan beresiko
mengalami kerugian karena mengalami kesulitan dalam aktivitas jual beli
untuk menjaga dan meningkatkan kinerja keuangannya.

Berdasarkan hasil penelitian dari (Esomar & Chritianty, 2021) dampak


dari pandemi covid-19 tidak hanya mempengaruhi Kesehatan masyarakat
tetapi juga memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi yang menurun
di berbagai subsektor usaha seperti sektor hotel, restoran, dan pariwisata. Di
sisi lain, menurut penelitian dari (Esomar JF, 2021), terdapat perbedaan
kinerja keuangan yang signifikan pada industry perusahaan pembiayaan
sebelum dan sesudah pandemi Covid-19, berdasarkan hasil pengolahan data
menggunakan Paired Sample T- Uji pada rasio FDR, NPF, ROA, dan ROE.

Serta penelitian dari (Pratama, Pontoh, & Pinatik, 2021) dalam


penelitiannya terhadap perusahaan ritel yang terdaftar dibursa efek
indoensia, Kinerja perusahaan yang diukur menggunakan ROA,ROE dan
NPM signifikan menunjukkan adanya penurunan terhadap kinerja keuangan
perusahaan Namun, tidak ada perbedaan substansial dalam NPM
perusahaan ritel selama epidemi Covid-19.

H1 :Pandemi Covid-19 berdampak terhadap Kinerja Keuangan


perusahaan yang diukur menggunakan rasio Net Profith Margin

H2 :Pandemi Covid-19 berdampak terhadap kinerja keuangan


perusahaan yang diukur menggunakan rasio Return On Total Assets

H3 :Pandemi Covid-19 berdampak terhadap kinerja keuangan


perusahaan yang diukur menggunakan rasio Return On Total Equity.

16
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah metode


kuantitatif, karena pada penelitian ini berkaitan dengan angka-angka serta
objek penelitian ini yaitu pada perusahaan manufaktur. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif, yakni
pendekatan yang digunakan untuk menganalisisi data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanya bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi

Metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai investigasi sistematis


terhadap fenomena dengan mengumpulkan data yang dapat di ukur dengan
melakukan teknik statistik, matematika atau komputasi. (Syafnidawaty, 2020)
Mempunyai ciri khas yang berhubungan dengan angka (numerik) dan bersifat
objektif. Fakta atau fenomena yang diamati mempunyai realitas yang objektif

17
atau dapat diukur. Variabel-variabel penelitian dapat diidentifikasi dan
interkorelasi variabelnya dapat di ukur.

3.2. Populasi dan sampel

3.3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Berikut penjelasan dari data primer dan data sekunder yang
digunakan:

1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri
oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya
(Supranto, 2016 : 11). Sedangkan menurut Suhardi dan Purwanto
(2017 : 14) data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
sumbernya atau objek penelitian. Data primer biasanya diperoleh
dengan wawancara langsung kepada objek atau dengan pengisian
kuesioner (daftar pertanyaan) yang dijawab oleh objek penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen. Data ini dapat ditemukan dengan cepat
(Sugiyono, 2017).

3.4. Metode Pengumpulan Data

Teknik Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk


mengumpulkan, menyusun, dan mengevaluasi data dari dokumendokumen
yang tertulis, baik berupa foto, maupun elektronik. Selanjutnya peneliti dapat
menerima data melalui data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara, atau dengan kata lain peneliti dapat

18
memperoleh informasi berupa data atau informasi dari pihak kedua. Menurut
(Sugiyono, Universitas Raharja, 2020), data sekunder adalah sumber data
yang tidak secara langsung menawarkan data kepada pengumpul data,
seperti melalui individu atau dokumen lain. Sumber data sekunder
merupakan sumber data tambahan yang dapat digunakan untuk mengisi
kekosongan data yang esensial.

3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam penetian ini maka perlu
dikemukakan definisi operasional sebagai berikut:

1. Variable Dependen
Dalam kebanyakan kasus, variabel dependen disebut sebagai
variabel dependen. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
oleh variabel bebas atau merupakan akibat darinya (variabel bebas).
Kinerja Keuangan merupakan variabel terikat dalam penelitian ini.
Variabel terikatnya adalah kinerja keuangan perusahaan, yang
merupakan upaya formal yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk
menganalisis efisiensi dan efektivitas perusahaan selama periode
waktu tertentu. Kemampuan suatu korporasi untuk menciptakan laba
dan memenuhi tujuan organisasi juga dapat digunakan untuk menilai
kinerja keuangan.
2. Variable Independen
Variabel independen biasanya dikenal dengan variable bebas.
Variabel Independen merupakan variable yang mempengaruhi atau
menjadi perubahan atau timbulnya suatu variable dependen. Pandemi
Covid-19 merupakan variabel independen dimana memberikan
dampak secara lansung terhadap perusahaan yang dimana Covid-19
adalah sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus.

19
Virus ini telah ditetapkan sebagai pandemi diberbagai belahan dunia
termasuk di indonesia dikarenakan dapat mengancam keselamatan
jiwa berbagai manusia. Dibalik wabah yang saat ini terjadi
mengakibatkan perekenomian di berbagai sektor mengalami
penurunan akibat adanya pembatasan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah sebagai upaya untuk menekan penularan virus tersebut
salah satunya di sektor perekonomian khususnya pada perusahaan
industri manufatur.

3.6. Analisis Data

Analisis data merupakan sautu aktivitas yang dapat dikatakan sebagai


kegiatan mengubah data penelitian menjadi aktivitas baru yang dapat
dengan muda dipahami agar menghasilkan suatu kesimpulan. Teknik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparatif, 40 yaitu
teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif menurut Nazir (2005:58),
adalah sejenis penelitian deskriptif yang berusaha menjawab pertanyaan
mendasar tentang sebab dan akibat dengan mengkaji kondisi yang
mendasari terjadinya atau munculnya suatu fenomena tertentu. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah Covid-19 berpengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Alam, Aswar. “DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA


KEUANGANPERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DIBURSA

EFEK INDONESIA (BEI).” Skripsi, Universitas Muhammadiyah Makassar,


2021

Utiarahman, Ramadan S. “PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP


PENURUNAN PENDAPATAN USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH DI PASAR RIZKY DESA KOLONGAN TETEMPANGAN.”
Skripsi, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, 2021.

Kartika Sari, Nita. “ANALISIS DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA


PERUSAHAAN PADA CV INTI ABADI JAYA TAHUN 2020” Skripsi,
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jakarta, 2020.

21

Anda mungkin juga menyukai