Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

“TEKNOLOGI INFORMASI DIKLINIK GIGI”

Tim Penyusun:
KELOMPOK 1
1. AAS ATISAH
NIM :P20625122002
2. CUCU MASLIATI
NIM :P20625122009
3. DEWI SUMINAR
NIM :P20625122012
4. EEP RAMDANI
NIM :P20625122014
5. EGA PRAYOGA
NIM :P20625122015
6. HENDRA GUNAWAN
NIM:P206251220
7. LELY NURLIANI
NIM :P20625122026
8. LENI AGUSTINA
NIM :P20625122027
9. SENNY RACHAYU
NIM :P20625122036
10. SITI AMINAH
NIM :P20625122037
11. TATANG TARDIYANA
NIM :P20625122039

Dosen Mata Kuliah :


Hilmy Ila Robbihi,S.ST.,M.K.M

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG TERAPIS GIGI


PROGRAM SARJANA TERAPAN
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul 'TEKNOLOGI INFORMASI DIKLINIK
GIGI' dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi
Informasi dalam Pelayanan Keperawatan Gigi dan Mulut. Selain itu, penyusunan makalah
ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang Teknologi Informasi Kesehatan
diklinik gigi.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Hilmi ila Robbihi selaku
dosen mata kuliah Teknologi Informasi Kesehatan dalam pelayanan terapi gigi dan mulut.
Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik
yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran
dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Tasikmala
ya,Februari 2023
Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………………………………………………


Daftar Isi …………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………..
1.1. Latar Belakang ………………………………………………
1.2. Rumusan Masalah …………………………………………..
1.3. Tujuan ……………………………………………………….
BAB II PEMBAHSAN ……………………………………………………..
2.1. Teknologi Informasi ………………………………………..
2.2. Teknologi Informasi Dalam Kesehatan …………………….
2.3. Teknologi Informasi Dalam Bidang Kesehatan Gigi/Kedokteran
Gigi …………………………………………………………….
2.4. Pengaplikasian Teknologi Dalam Bidang Kesehatan Gigi/Kedokteran
Gigi ……………………………………………………………..
2.5. Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Informasi Bidang Kesehatan
Gigi …………………………………………………………………
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………..
A. Kesimpulan ……………………………………………………………
B. Saran …………………………………………………………………..
C. Daftar Pustaka …………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 028/ Menkes/
Per/ I/ 2011, pengertian klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis
dasar dan/ atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan
dipimpin oleh seorang tenaga medis (Menkes RI, 2001). Tenaga medis adalah dokter,
dokter spesialis, dokter gigi, atau dokter gigi spesialis. Tenaga kesehatan adalah setiap
orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/
atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Menurut Peraturan Menteri
Republik Indonesia Nomor 09/ Menkes/ Per/ 2014, klinik berdasarkan pelayanannya
dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Klinik Pratama
Klinik Pratama Merupakan klinik yang menyelenggarakan Pelayanan medik dasar
baik umum maupun khusus.
2. Klinik Utama
Klinik Utama Merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
Klinik dapat mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu berdasarkan cabang/
disiplin ilmu atau sistem organ. Klinik gigi menurut peraturan menteri nomor 920/
Menkes/ Per/ XIII/ 1986 merupakan sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
diberikan kepada masyarakat (Utoyo, 2008).
Klinik gigi adalah sarana atau tempat yang dibangun untuk melakukan perawatan gigi
pada seluruh masyarakat yang meliputi usaha-usaha pencegahan, pengobatan, dan
pemulihan (Depkes RI, 1996).
Klinik Gigi Tatang Tardiyana yaitu klinik yang berlokasi di Jalan Taman Intan No 53
Cipageran Cimahi. Klinik yang bergerak dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut ini,
dalam peraktek pelayanan kesehatannya melakukan penyimpanan data histori kesehatan
pasien atau rekam medis dan data-data lainnya dalam dokumen kertas. Dengan media
penyimpanan seperti ini, pada proses pencarian data akan membutuhkan waktu yang lama
dan kemungkinan data yang dicari tidak ditemukan. Untuk pembuatan laporan per bulan,
dilakukan perekapan dan menghitung kembali transaksi setiap pasien, transaksi pembelian
dan transaksi pemesanan ke tehniker untuk membuat laporan pendapatan, pemasukan,
pengeluaran, dan utang pasien. Pada saat merekap dan menghitung kembali setiap
transaksi, bukan tidak mungkin ada data yang terlewatkan sehingga menghasilkan laporan
dengan informasi yang salah dan perhitungan harus dilakukan berulang kali untuk
meyakinkan bahwa perhitungannya sudah benar. Permasalahan lain yang ada pada klinik
ini yaitu pendataan stok obat yang harus dilakukan setiap hari untuk memperoleh informasi
obat yang harus dibeli untuk menghindari penumpukan stok obat dan menghindari
kehabisan obat pada saat dibutuhkan.
Dengan adanya permasalahan-permasalahan diatas maka klinik gigi Tatang Tardiyana
memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap
pasien dan meminimalkan terjadinya kesalahan dalam proses pembuatan laporan. Dengan
pemanfaatan teknologi informasi maka berbagai proses dan prosedur dalam kedokteran
gigi menjadi jauh lebih mudah dan efisien (Januar, 2008). Penggunaan teknologi informasi
dapat bermanfaat untuk meningkatkan kepatuhan terhadap standar pelayanan medik, dan
mengurangi resiko kesalahan pengobatan (Lestari, 2009: 8).
Penerapan teknologi informasi diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi pada
klinik gigi Tatang Tardiyana, mulai pencatatan, penyimpanan dan pengolahan data.
Dengan dibuatnya aplikasi klinik gigi ini maka klinik dapat menjalankan layanan
kesehatannya dengan mudah dan efisien sehingga aktivitas yang dilakukan di klinik gigi
Tatang Tardiyana dapat berjalan lebih lancar.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadikan teknologi sebagai kebutuhan
penting di segala bidang tak terkecuali pada bidang kesehatan seperti klinik. Teknologi
seperti sistem informasi digunakan di suatu klinik dengan tujuan sebagai wadah dalam
memberikan informasi. Klinik merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan medis yang
dilakukan oleh beberapa tenaga kesehatan dan tenaga medis (Kementerian Kesehatan RI,
2011

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Merancang dan membangun sistem informasi manajemen klinik gigi


berbasis web diklinik gigi tatang tardiyana
2. Bagaimana mengimplementasikan aplikasi sistem informasi manajamen klinik
gigi pada klinik Tatang Tardiyana.
1.3 Tujuan
1. Merancang dan Membangun sistem informasi manajemen klinik gigi berbasis web
di klinik Tatang Tardiyana.
2. mengimplementasikan aplikasi sistem informasi manajamen klinik gigi pada
klinik Tatang Tardiyana
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TEKNOLOGI INFORMASI


1. Definisi Secara Umum
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang
membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan
dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi
berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi
bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah
tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).
Teknologi informasi secara umum ialah suatu studi perancangan, implementasi,
pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer
terutama pada aplikasi hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak
komputer). Secara sederhana, pengertian teknologi informasi adalah fasilitas-
fasilitas yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak dalam mendukung
dan meningkatkan kualitas informasi untuk setiap lapisan masyarakat secara cepat
dan berkualitas.
TI adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang yang
termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak
komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa perograman, dan
data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi atau pengetahuan
yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme distribusi
multimedia, dianggap bagian dari TI. TI menyediakan bisnis dengan empat set
layanan inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis
otomatisasi, memberikan informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-
alat produktivitas.
TI melakukan berbagai fungsi (TI Disiplin/Kompetensi) dari menginstal Aplikasi
untuk merancang jaringan komputer dan basis data informasi. Beberapa tugas yang
TI lakukan mungkin termasuk manajemen data, jaringan, rekayasa perangkat keras
komputer, basis data dan desain perangkat lunak, serta manajemen dan
administrasi sistem secara keseluruhan. Teknologi informasi mulai menyebar lebih
jauh dari konvensional komputer pribadi dan teknologi jaringan, dan lebih ke
dalam integrasi teknologi lain seperti penggunaan ponsel, televisi, mobil, dan
banyak lagi, yang meningkatkan permintaan untuk pekerjaan .
2. Definisi Menurut Para Ahli
Beberapa pakar di bidang ilmu komputer dan teknologi pernah menjelaskan
mengenai definisi teknologi informasi, diantaranya adalah:
a. Mc Kewon Menurut Mc Keown, pengertian Information Technology adalah
seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, mengubah,
menyimpan dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya.
b. Haag dan Keen Menurut Haag dan Keen, pengertian teknologi informasi adalah
seperangkat alat yang membantu pekerjaan dengan informasi serta melakukan
tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
c. Martin Menurut Martin, TI tidak hanya terbatas pada Hardware dan Software
yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, tapi juga mencakup
teknologi komunikasi yang mengirimkan sebuah informasi.
d. Lucas Menurut Lucas, pengertian teknologi Informasi adalah segala bentuk
teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam
bentuk elektronis.
e. Williams dan Sawyer Menurut Williams dan Sawyer, pengertian teknologi
informasi adalah teknologi yang menggabungkan Komputer dengan jalur
komunikasi berkecepatan tinggi yang dapat membawa data, suara, dan video.
f. Information Technology Association of America (ITAA) Menurut ITAA,
definisi teknologi informasi adalah proses pengolahan, penyimpanan dan
penyebaran informasi bergambar, vocal, teks dan numerik melalui mikro
elektronika berbasis kombinasi telekomunikasi dan komputasi.
3. Fungsi Teknologi Informasi
Secara umum ada enam fungsi TI bagi manusia, diantaranya adalah:
a. Menangkap (Capture) TI dapat mengkompilasi catatan-catatan secara detail dari
berbagai aktivitas. Misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic, dan lainnya.
b. Mengolah (Processing) TI dapat mengolah/ memproses data masukan yang diterima
yang kemudian diubah menjadi informasi baru. Olah data ini bisa dalam bentuk
konversi, menganalisis, menghitung, hingga penggabungan berbagai bentuk informasi
dan data.
c. Menghasilkan (Generating) TI akan menghasilkan atau mengorganisir informasi ke
dalam bentuk yang berguna. Misalnya grafik, tabel, perhitungan, dan lain sebagainya.
d. Menyimpan (Storage) TI dapat merekam informasi dan data ke dalam suatu media
yang kemudian bisa digunakan untuk keperluan lainnya. Misalnnya data disimpan ke
dalam flasdisk, CD, dan hardisk.
e. Mencari Kembali (Retrival) TI mampu mencari dan menelusuri kembali informasi
dan data yang sudah pernah disimpan. Misalnya mencari data klien yang belum
melakukan pembayaran.
f. Sebagai Transmisi (Transmission) TI dapat mengirimkan data dan informas dari
satu lokasi ke lokasi lainnya dengan memanfaatkan jaringan komputer. Misalnya
mengirim data penjualan ke tim lain di lokasi yang berbeda.
4. Tujuan Teknologi Informasi
Tujuan dari teknologi informasi ini ialah untuk menyelesaikan masalah, menumbuhkan
kreativitas, meningkatkan efektivitas serta efisiensi didalam melaksanakan pada suatu
pekerjaan. Maka dengan adanya teknologi informasi tersebut akan membuat manusia
lebih mudah serta efisien dalam bekerja.
Secara umum, ada tiga tujuan utama dari TI, diantaranya adalah:
 Untuk membantu manusia dalam memecahkan suatu masalah
 Mendukung dan membuka kreativitas
 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menyelesaikan pekerjaan
5. Komponen Teknologi Informasi
a. Perangkat Keras (Hardware) Hardware adalah perangkat komputer yang digunakan
oleh seorang operator atau brainware.
Hardware terdiri dari:
 Processor
 Memory card
 Peripheral (input dan output device)
 Kabel data
b. Perangkat Lunak (Software) Software adalah media yang menjembatani antara
hardware dan brainware (operator). Software ini dapat membantu mengoptimalkan
fungsi harware dengan menerjemahkan berbagai instruksi yang diberikan oleh
operator.
6. Manfaat Teknologi Informasi
Manfaat teknologi informasi didalam aktivitas sehari-hari ini sangat penting. Manfaat
tersebut dapat digunakan ialah sebagai penunjang kehidupan yang lebih baik
disbebakna ada teknologi informasi yang dapat membantu aktivitas menjadi lebih
efektif serta efisien. Dibawah ini merupakan manfaat teknologi informasi di kehidupan
sehari-hari antara lain:
a. Manfaat Teknologi Informasi Untuk Pendidikan Dengan adanya teknologi informasi
di dunia pendidikan terutama komputer, membuat siswa lebih efektif didalam belajar.
Komputer ini meurpakan sarana yang memudahkan didalam menumbuhkan kreatifitas
siswa.
b. Manfaat Teknologi Informasi Untuk Industri dan Manufaktur Teknologi informasi
ini dapat membantu membuat rancangan design sebuah produk yang akan di keluarkan
pada sebuah industri sertajuga bisa/dapat mengontrol mesin produksi itu dengan
ketepatan yang baik.
c. Manfaat Teknologi Informasi Untuk Bisnis dan Perbankan Dengan teknologi
informasi ini dapat membantu dalam transaksi, menyimpan berkas itu dengan lebih
aman serta juga sistem perbankan yang lebih maju.
d. Manfaat Teknologi Informasi Untuk Militer Dengan teknologi informasi yang maju,
tentu hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk navigasi pada kapal selam, mengendalikan
pesawat luar angkasa yakni dengan menggunakan kemudi atau tanpa kemudi.
e. Manfaat Teknologi Informasi Untuk Teknik dan Pengetahuan
Teknologi informasi ini juga dapat digunakan dalam mempelajari struktur tanah, angin
serta juga cuaca. Serta bisa membantu didalam menghitung.
f. Manfaat Teknologi Informasi Untuk Kedokteran Dapat dimanfaatkan dalam
mendiagnosa suatu penyakit serta mengambil gambar selurh organ tubuh dengan
komputer.
g. Manfaat Teknologi Informasi Untuk Pemerintahan Teknologi informasi ini dapat
diaplikasikan didalam mengolah suatu data serta informasi yang di tujukan kepada
masyarakat. Dapat meningkatkan hubungan diantara pemerintah serta masyarkatnya.
h. Manfaat Teknologi Informasi Untuk Hiburan dan Permainan Teknologi komputer
ini dapat digunakan untuk membuat animasi, periklanan, desain grafis serta juga
audiovisual supaya dapat membuat sesuatu itu menjadi lebih baik serta menarik.
i. Manfaat Teknologi Informasi Untuk Bidang Kriminal Teknologi ini dapat membuat
mudah aparat didalam menyelesaikan permasalahan, dapat dengan mudah
terdeteksinya pelanggaran demi pelanggaran lalu lintas serta sidik jari.
2.2. TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KESEHATAN
Teknologi dalam dunia kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,
terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan yang ada di
Klinik. Seiring dengan perkembangannya teknologi dan informasi, seakan telah
membuat standar baru yang harus di penuhi dalam dunia kesehatan. Hal ini membuat
rekam medis di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas
pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi informasi ini. Namun, tidak dipungkiri
bahwa masih banyak kendala dalam penerapan teknologi informasi untuk manajemen
kesehatan yang ada di Klinik. Jika masih dalam pengembangan sistem informasi
transaksi misalnya: data administratif, keuangan dan demografis. Pemahaman tenaga
kesehatan di Klinik terhadap potensi Teknologi Informasi sangat lemah, karena
pemahan yang salah dalam penerapan Teknologi Informasi, tersebut. Oleh karena itu,
penguatan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah satu kuncinya.
Disamping itu adalah masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli
yang baik, investasi Teknologi informasi hanya akan memberikan pemborosan saja
tanpa ada nilai lebihnya.
Teknologi Informasi dalam bidang kesehatan dan bidang kedokteran, yang
menggunakan komputer juga telah memperlihatkan peran yang sangat signifikan dalam
menolong jiwa manusia. Juga telah ditemukannya riset dalam bidang kedokteran, yaitu
komputer yang dapat mendiagnosis penyakit pasien, menemukan obat secara tepat dan
dapat menganalis organ dalam pasien yang sulit dilihat. Teknologi informasi berupa
Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) yang dapat digunakan untuk
menggambar struktur bagian otak dan dapat mengambil gambar keseluruhan organ
tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinarX. Sedangkan untuk organ tubuh
yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang dapat
digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh dan masih banyak
lagi sistem computer dalam memberikan pelayanan pengobatan pasien. Teknologi
Informasi juga merupakan hal yang sangat penting dan sangat mendasar bagi pasien
sebab semua yang mengenai pesien yaitu informasi pasien harus dikelola dengan
sangat baik dan aman karena dibutuhkan sistem informasi yang baik guna untuk
kepentingan Pengobatan Pasien.
1. Peranan Teknologi Informasi dalam Bidang Kesehatan
Contoh peranan -peranan dalam bidang kesehatan tersebut antara lain :
a. Bidang Administrasi Dengan adanya computer di dalam dunia administrasi
khususnya di Klinik, ini sangat membantu dalam penyimpanan, pengelompokan,
dan pengolahan data. Tanpa computer mungkin akan sangat sulit sekali untuk
memeriksa banyaknya data – data pasien, stok obat, dan data- data lainnya yang
ada di Klinik. Namun dengan adanya komputer, memeriksa data -data pasien, stok
obat dan juga data keuangan Klinik akan lebih mudah dan praktis untuk dilakukan.
Dengan adanya komputer dan sistem – sistem yang canggih ini di Klinik akan
mempermudah jalanya suatu sistem di Klinik.
b. Rekam Medik Setiap kali kita mengunjungi Klinik atau pergi keKlinik, kita akan
mengisi formulir , informasi kunjungan kita, dan obat( resep) yang kita terima
dalam pelayana ini akan menjadi bagian dari sejarah kesehatan pribadi kita yang
disimpan oleh petugas rekam medis di bagian penyimpanan berkas. Contoh:
eHealth jika diterapkan dpat membantu pemerintah untuk mengembangkan
program yang dapat membantu peker jaan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan
lainnya agar saling bertukar informasi secara elektronik, dapat mengambil data
rekam medis pasien kapan dan dimana saja jika diperlukan, dan melakukan
kolaborasi dengan memberikan layanan jasa kesehatan lainnya secara langsung
melalui internet. Layanan kesehatan dengan cara seperti ini akan memberikan
banyak sekali penghematan dari sisi biaya dokumen, administrasi layanan dan
memberikan keuntungan serta memberi kepuasan layanan kesehatan yang terbaik
kepada pasien dengan lebih cepat.
c. Bidang Farmasi Dalam bidang obat-obatan , computer juga berperan sangat
penting dalam farmasi. Misalnya: untuk resep dan dosis obat serta menyinpan data-
data harga obat-obatan tersebut. Selain itu juga, computer juga dapat membantu
untuk pengelompokan macam-macam obat berdasarkan kegunaannya. d.
Mendiagnosa Suatu Penyakit Komputer juga dapat digunakan untuk menghasilkan
foto yang jauh lebih baik dari tubuh pasien. Sinar-X adalah teknik tradisional yang
merekam bayangan dua dimensi dari tulang pada film. Dengan adanya komputer
DNA yang sudah di rancang khusus di dalam bidang kesehatan untuk dapat
mendiagnosa suatu penyakit bukan hal yang sulit lagi, karena dengan
menggunakan komputer akan lebih cepat, mudah dan akurat untuk mengetahui
nama dan jenis suatu penyakit pasien.
2.3 TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BIDANG KESEHATAN
GIGI/KEDOKTERAN GIGI
Perkembangan teknologi informasi yang berlangsung secara pesat telah
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Berkembang informatika
kedokteran gigi (dental informatics) yang merupakan penerapan teknologi
informasi dalam kedokteran gigi. Dengan pemanfaatan teknologi informasi maka
berbagai proses dan prosedur dalam kedokteran gigi menjadi jauh lebih mudah dan
efisien.
Dapat dikatakan hampir seluruh proses kegiatan dokter gigi dijalankan dengan
memanfaatkan informatika kedokteran gigi yang merupakan penggunaan
teknologi informasi dalam menjalankan profesi dokter gigi. Penggunaan
informatika kedokteran gigi antara lain pada: Penyimpanan, klasifikasi, dan
analisis data misalnya data tentang kunjungan pasien, diagnosis, perawatan yang
dijalankan, personalia klinik, dan sebagainya.
Dalam perkembangan lebih lanjut, penerapan teknologi informasi dalam
bidang kedokteran bukan lagi untuk melengkapi upaya pelayanan kesehatan,
namun lebih jauuh lagi juga telah merubah sosok pelayanan kesehatan itu sendiri.
Selain itu perkembangan teknologi informasi dalam dunia kedokteran gigi juga
dilihat dari inovasi alat-alat yang digunakan dalam perawatan gigi dengan lebih
aman, cepat, dan lebih nyaman dari sebelumnya, contohnya :
 Diagnodent Pen
Alat ini bekerja dengan mendeteksi perbedaan antara lapisan email gigi yang sehat
dan yang rusak dengan cara menyinari permukaan gigi dengan sinar laser.
Sehingga dokter gigi bisa menghentikan pembusukan gigi lebih awal sebelum gigi
itu berlubang.
 Koheren Tomografi Optic ( tomography coherence optical )
Merupakan alat metode deteksi yang lebih baik dari Diagnodent Pen, ini lebih
mirip CAT ( Computerized Axial Tomography ). Alat ini akan menciptakan
sebuah gambar hologram seluruh bagian dalam mulut ke dalam layar komputer,
dan memberitahu adanya titik putih kecil yang menunjukkan adanya lubang
mikroskopik pada lapisan luar gigi yang bisa dilapisi atau dirawat, untuk
mencegah lubang gigi sekaligus mengembalikan gigi yang alami.
 HealOzone
Ada lagi alat yg membunuh bakteri perusak gigi dengan cara memancarkan
gelombang tinggi ozone, namun sampai saat ini belum disetujui oleh FDA ( Food
ang Drug Administration ) sampai uji klinis membuktikan efektivitasnya.
 Laser Digunakan untuk jaringan keras yang disetujui FDA pada 1997, mampu
memperbaiki kerusakan jaringan di dalam lubang gigi sekaligus meninggalkan
jaringan yang sehat secara utuh, dan dengan begitu ..jadi lebih memelihara lebih
banyak gigi dibanding pengeboran gigi.
 PAD ( Photo Activated Disinfection ) Alat untuk menyapu jaringan yang rusak
akibat bakteri di dalam karang gigi yang sulit dijangkau di bawah lapisan gusi.
Pertama, peranti ini akan memasukkan cairan khusus ke dalam lokasi di antara
gigi dan gusi yang membuat bakteri menjadi sensitive terhadap cahaya. Kemudian
PAD akan menyinari dengan sinar laser merah. Sehingga hanya menyisakan 1 dari
10.000 bakteri yang ada. Diperkirakan, teknologi ini bakal membantu para drg
dalam menyelamatkan gusi, gigi, dan tulang para pasiennya tanpa operasi.
 CEREC
Merupakan teknologi untuk mereparasi gigi yang patah, rusak, atau terlepas dalam
satu kali kunjungan ke dokter gigi.
 Tanam gigi (implan gigi)
Gunanya untuk mengganti akar gigi yang sudah tidak ada akibat membusuk atau
akibat lain. Terbuat dari titanium dan berbentuk seperti sekrup di dalam sekrup.
 GEM 21S
Senyawa yang dapat menstimulasi pertumbuhan tulang rahang, terbuat dari Bio
MimeticTherapeutics dan Medtronic’s Infuse Bone Graft. Di masa mendatang,
bisa jadi implan gigi akan dapat memproduksi sendiri senyawa penumbuh tulang
rahang.
Manfaat pokok dari penggunaan teknologi dalam dunia kedokteran,yaitu:
 Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan (Improve health care quality);
 Mencegah kesalahan medis (Prevent medical errors). Suatu Studi Kasus yang
dilakukan oleh Ahmad et al., (2002) mengenai keberhasilan penerapan peresepan
elektronik (CPOE) di RS Ohio, USA. Hasil penelitiannya merekomendasikan
bahwa dukungan eksekutif secara terus menerus dapat meningkatkan
pemberdayaan dokter, penerapan tim yang efektif, antar muka yang mudah
digunakan, dukungan kepada pengguna secara berkelanjutan, rentang tatanan
organisasi, eliminasi proses penataan manual sehingga berkontribusi pada
keberhasilan penerapan peresepan elektronik.
 Mengurangi Biaya pelayanan kesehatan (Reduce health care costs)
 Meningkatkan efisiensi administratif (Increase administrative efficiencies)
 Mengurangi penggunaan kertas (Decrease paperwork) Dengan implementasi
Teknologi Informasi Kesehatan tentunya otomatis mengurangi penggunaan kertas
(paper based) secara perlahan dan lebih meningkatkan penggunaan teknologi
(paperless office) dalam pelayanan kesehatan.
 Memperluas akses pada pelayanan kesehatan yang terjangkau (Expand access to
affordable care). Memperluas akses layanan dapat dilakukan secara online seperti
check dan konsultasi kesehatan secara online.
2.4 PENGAPLIKASIAN TEKNOLOGI DALAM BIDANG KESEHATAN
GIGI/KEDOKTERAN GIGI
Berikut ini bebrapa aplikasi teknologi informasi untuk mendukung manajemen
kesehatan gigi:
 Rekam medis Berbasis Komputer (Computer Based Patient Record)
Salah satu tantangan besar dalam pnerapan teknologi informasi dan komunikasi di
Klinik adalah penerapan rekam medis berdasarkan berbasis komputer. Pengertian
rekam medis berbasis computer bervariasi, akan tetapi secara prinsip adalah
penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event
dalam manajemen pasien di Klinik. Rekam medis berbasis computer akan
menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan
dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG), radiologi, dll, konversi hasil pemeriksaan
laboratorium maupun interprtasi klinis.
Rekam medis berbasis computer yang lengkap biasanya disertai dengan fasilitas
pendukung keputusan (SPK) yang mmungkinkan pemberian alert, reminder, bantuan
diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi protocol klinik.
 Teknologi Penyimpan Data Portabel
Dalam konsep ini, pelayanan kesehatan gigi di tingkat primer memiliki tingkat
konektivitas yang tinggi dengan tingkat rujukan di atasnya. Salah satu syaratnya adalah
adanya komunikasi data medis secara mudah dan efektif. Beberapa pendekatan yang
dilakukan menggunakan teknologi informasi adalah penggunaan smart card (kartu
cerdas yang memungkinkan penyimpanan data sementara)
 Teknologi Nirkabel
Pemanfaatan jaringan computer dalam dunia medis sebenarnya sudah dirilis sejak
hampir 40 tahun yang lalu. Pada tahun 1976/1977, University of Vermon Hospital and
Walter Reed Army Hospital mengmbangkan local area network (LAN) yang
memungkinkan pengguna dapat log on ke berbagai computer dari satu terminal di
nursing station. Saat itu, media yang digunakan masih berupa kabel coaxial. Saat ini,
jaringan nirkabel menjadi primadona karena pengguna tetap tersambung ke dalam
jaringan tanpa terhambat mobilitasnya oleh kabel. Melalui jaringan nirkabel, dokter
dapat selalu terkoneksi ke dalam database pasien tanpa harus terganggu mobilitasnya
Pengaplikasian Teknologi yang berkaitan dengan bidang Kesehatan/Kedokteran gigi
a. High-tech X-ray
Bagi Anda yang membayangkan X-ray atau rontgen adalah model tulang di atas
lembaran hitam putih, sekarang bayangkan model gigi Anda yang berada di atas
lembaran tersebut. Banyak dokter gigi yang sudah mulai memakai X-ray digital
untuk menggantikan penggunaan radiografi tradisional. X-ray digital lebih cepat
dan lebih efisien dibandingkan dengan radiografi tradisional.
 Cara kerja x-ray digital:
Pertama-tama, x-ray digital menggunakan sensor elektronik atau piring fosfor yang
diletakkan di mulut pasien untuk mengambil gambar. Gambar digital ini nantinya
dipindai ke komputer. Para dokter gigi nantinya bisa menyimpan gambar digital ini
di komputer untuk dibandingkan dengan gambar sebelumnya, atau gambar yang
akan diambil di masa datang untuk melihat kesehatan gigi Anda dari masa ke
masa. Dan karena bantuan sensor dan piring fosfor yang sensitif terhadap X-ray,
dosis radiasi dapat berkurang banyak.
 Kegunaan X-ray digital
X-ray digital dapat digunakan untuk mencari apakah ada gigi yang berlubang,
selain itu, X-ray digital ini dapat melihat kekuatan tulang di bawah gigi yang
menyokong gigi. Para dokter gigi juga bisa menggunakan teknologi ini untuk
melihat tempat peletakkan implan. Implan gigi adalah memasukkan gigi artifisial
ke dalam implant (yang terbuat dari titanium) yang diletakkan di rahang. X-ray
digital juga dapat digunakan untuk membantu dokter gigi ahli saluran akar gigi
untuk melihat apakah si dokter gigi ini sudah membersihkan saluran tersebut secara
bersih seluruhnya selama prosedur berlangsung.
b. Teknologi Laser dalam Kedokteran Gigi
Dioda Laser
Laser dioda adalah salah satu alat paling menarik yang tersedia untuk praktik
kedokteran gigi menggunakan laser. Teknologi revolusioner ini memungkinkan
dokter gigi untuk merawat pasien dengan presisi tinggi, yang berarti lebih sedikit
rasa sakit dan penyembuhan yang lebih cepat. Dioda laser dapat digunakan dalam
beberapa prosedur kedokteran gigi kosmetik, termasuk pemutihan gigi.
Dalam laser dioda, energi difokuskan pada lokasi semikonduktor yang disematkan
di dalam kristal. Energi ini kemudian ditransmisikan melalui serat optik yang
fleksibel ke unit genggam yang digunakan oleh dokter gigi selama perawatan.
Kekuatan laser dapat diatur dengan halus untuk melakukan berbagai prosedur
dengan lebih aman dan nyaman daripada sebelumnya.
Laser dioda cukup fleksibel untuk digunakan dalam berbagai prosedur, termasuk:
 Operasi jaringan lunak
Hal ini paling sering digunakan untuk melakukan operasi jaringan lunak, termasuk
menghilangkan tumor dan lesi dari jaringan lunak mulut. Karena sinar laser
berenergi dioda membunuh bakteri, ini sering digunakan untuk mensterilkan area
mulut sebelum atau selama perawatan saluran akar, perawatan rongga, dan
prosedur lainnya.
 Pengangkatan Plak
Banyak dokter gigi menggunakan laser dioda untuk membersihkan gigi. Laser
cukup kuat untuk menghilangkan deposit yang sangat banyak terkalsifikasi,
membiarkan gigi bersih dan bebas dari plak penyebab rongga.
 Pemutihan Gigi Laser dioda juga dapat digunakan untuk mengaktifkan gel dalam
perawatan pemutihan gigi profesional.
 Cara Kerja Dental Laser
Mesin khusus digunakan untuk memancarkan sinar laser. Mesin ini juga dapat
membantu dokter gigi untuk mengatur panjang gelombang yang digunakan
tergantung keperluan dan hasil yang diinginkan. Pasien yang akan menjalani
perawatan gigi dengan laser tidak memerlukan persiapan khusus, selain perlunya
pasien tersebut untuk melapor jika memiliki alergi terhadap laser, atau jika mereka
memiliki kelainan darah yang dapat mencegah pembekuan darah (yang dapat
menyebabkan pendarahan hebat), atau jika pasien tersebut sudah pernah menjalani
tindakan perawatan gigi tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan yang dapat
berbahaya jika tetap menggunakan laser.
Selama tindakan berlangsung, pasien akan mengenakan kacamata khusus sebagai
perlindungan untuk mata. Hanya bagian mulut yang akan diobati yang dibiarkan
terbuka dan terkena pancaran sinar laser untuk mengurangi kerusakan akibat panas
dari laser. Tindakan tertentu dapat berlangsung beberapa sesi agar pasien dapat
memperoleh hasil yang diinginkan.
Laser untuk mendeteksi gigi berlubang
Biasanya, dokter gigi menggunakan alat yang disebut “explorer” untuk melihat
apakah ada gigi berlubang di gigi pasien. Alat tersebut digunakan dengan cara
diletakkan secara bergantian di gigi Anda selama check up. Bila alat tersebut
menyangkut di salah satu gigi Anda, dokter gigi akan melihat lebih teliti dibagian
gigi tersebut untuk melihat apakah ada tanda-tanda gigi berlubang.
Saat ini, banyak dokter gigi yang meninggalkan alat “explorer” ini dan beralih ke
diode laser, teknologi canggih yang dapat mendeteksi dan menghilangkan gigi
berlubang. Laser ini dapat digunakan untuk melihat apakah ada kerusakan di gigi
Anda. Setelah itu, dokter gigi dapat memilih, apakah si dokter gigi akan
mengontrol gigi tersebut, atau membandingkan level kerusakan gigi tersebut
dengan pemeriksaan-pemeriksaan berikutnya, atau menganjurkan untuk menambal
gigi berlubang tersebut.
Cara laser ini bekerja
Ketika gigi yang sehat terekspos dengan gelombang pada diode laser, gelombang
tersebut tidak menampilkan warna pada monitor, sehingga di monitor terlihat
gelombang yang rendah. Akan tetapi, bila ada gigi berlubang, maka gelombang
akan menampilkan warna pada monitor sesuai dengan tingkat kerusakan gigi Anda.
Semakin rusak gigi Anda, semakin tinggi gelombang yang terlihat di monitor.
Diode laser ini tidak selalu hanya mendeteksi gigi yang sudah terlihat jelas
berlubang, bisa juga laser ini mendeteksi kerusakan gigi terlebih dahulu sebelum
terlihat. Perlu diingat bahwa alat ini tidak bisa menggantikan X-rays. Laser ini
hanya dapat mendeteksi kerusakan gigi pada permukaan gigi. Sedangkan untuk
mendeteksi kerusakan di bagian tengah atau dalam gigi, maka harus menggunakan
X-rays
Laser Assisted Bioglass Theraphy
Gigi hipersensitif (hipersensitivitas dentin) adalah gangguan pada gigi yang
membuat rasa ngilu bagi penderitanya. Berkat teknologi laser, masyarakat kini
tidak perlu khawatir lagi dalam mengatasi masalah gigi hipersensitif.
Dibandingkan dengan metode konvensional yang memakan waktu lebih lama,
perawatan melalui laser akan berdampak pada hasil yang lebih cepat dengan waktu
aplikasi yang lebih sedikit pada pasien. Ini metode terbaru dan yang baik dalam
menyelesaikan rasa sakit jangka panjang dengan segera.
c. Teknologi Chairside CAD (computer-assisted design) /CAM (computerassisted
manufacture) dalam Praktik Kedokteran Gigi
Selama 30 tahun terakhir, peningkatan teknologi berpengaruh pada praktik
kedokteran gigi. Salah satu teknologi yang paling berkembang saat ini adalah
penggunaan computer-aideddesign and computer ided manufacturing
(CAD/CAM). Teknologi ini memanfaatkan perangkat pemindaian tiga dimensi
(3D) yang saat ini telah memiliki berbagai spesifikasi yang menguntungkan di
antaranya pemindai 3D yang lebih akurat, perangkat lunak untuk desain yang lebih
sederhana dan lebih cepat.
CAD/CAM dalam kedokteran gigi didefinisikan sebagai proses merancang dan
membuat perangkat kedokteran gigi custom-made dengan bantuan komputer.
Prosesnya melibatkan semua cabang kedokteran gigi meliputi, dental restoratif,
dental prostetik, prosedur dental implan, dan ortodontik. Sistem CAD/CAM
menawarkan alternatif untuk pembuatan restorasi gigi indirect dan gigi tiruan
cekat.
Alat ini berfungsi untuk mempercepat proses pembuatan dan pemasangan gigi
palsu. Biasanya, kalau pasien butuh gigi palsu, maka dokter gigi harus membuat
cetakan gigi Anda lalu memberikan gigi palsu sementara. Setelah menunggu
beberapa waktu, baru Anda dapat mendapatkan gigi palsu yang permanen. Dengan
teknologi CAD/CAM ini, gigi Anda dapat diberi lubang untuk memberi tempat
untuk gigi palsu dan langsung difoto oleh komputer. Gambar yang diambil tersebut
lalu dipindai oleh mesin yang langsung membuat gigi palsu saat itu juga. Jadi,
Anda dapat menghemat waktu untuk memasang gigi palsu tanpa perlu bolak-balik
beberapa kali ke dokter gigi.
Saat ini, penggunaan teknologi chairside CAD/CAM telah menjadi pilihan dokter
gigi untuk membuat restorasi dengan melakukan pemindaian langsung secara
digital sehingga memungkinkan dokter gigi dan laboratorium dapat bekerja lebih
sinergis.
d. Perawatan untuk gigi patah
Kalau gigi Anda patah, saat ini teknologi dapat membuat gigi Anda diperbaiki
dengan tetap terlihat natural dibanding dengan teknologi-teknologi sebelumnya.
Saat ini, bagian gigi yang patah akan dilapis dengan resin, yang terlihat lebih
berkilau dan lebih tahan lama dibanding dengan bahan yang digunakan untuk
perbaikan gigi patah sebelumnya. Biasanya, dokter gigi akan melapiskan resin di
gigi yang patah untuk merekatkan dan memperbaiki gigi yang patah. Karena warna
resin memiliki range yang cukup banyak, resin ini dapat menyatu dan terlihat mirip
dengan warna asli gigi.
e. Pasta gigi yang dapat mengembalikan mineral yang hilang Pasta gigi yang bisa
berfungsi untuk mengembalikan mineral yang hilang, membantu menanggulangi
gigi berlubang, dan mengobati sensitivitas gigi Anda ketika tidur ini sudah dapat
dibeli secara online atau dari distributor di dokter gigi spesialis. Produk ini
diprediksi akan dijual di supermarket akhir tahun ini.
 Bedanya pasta gigi ini dengan pasta gigi biasa
Pasta gigi ini mengandung BioMInF. BioMInF ini sendiri berfungsi untuk
mengeluarkan kalsium, fosfat, dan fluoride secara bertahap selama 8-12 jam untuk
membentuk mineral fluorapatite. Fluorapatite ini berfungsi untuk membangun,
menguatkan, dan melindungi struktur gigi. Fluoride yang dikeluarkan secara
bertahap juga bermanfaat untuk menanggulangi gigi berlubang. Berbeda dengan
pasta gigi biasa yang kandungan fluoride-nya tidak lagi bekerja secara efektif
setelah 2 jam gosok gigi. Professor Robert Hill dari Queen Mary, University of
London yang memimpin penemuan BioMInF ini menyatakan bahwa pasta gigi ini
dapat membantu gigi Anda untuk lebih kuat ketika “bertemu” dengan minuman
seperti jus buah dan soda, atau memakan atau meminum produk yang dingin.

2.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DIBIDANG


KESEHATAN GIGI
a. Kelebihan
1. Hemat tempat
Penggunaan sistem informasi kesehatan pada Klinik dapat menghemat tempat atau ruang
lingkup kerja petugas medis. Bila biasanya petugas memerlukan banyak tempat untuk
menulis berbagai macam jenis dokumen, dengan menggunakan komputer, yang didalamnya
sudah terdapat simkes, petugas bisa langsung melakukannya dalam ruang lingkup yang kecil
atau terbatas sekalipun, hal tersebut dikarenakan sistem informasi kesehatan yang digunakan
sudah mencantumkan berbagai jenis form dokumen yang diperlukan untuk diisi petugas
medis.
2. Mempercepat pelayanan kepada pasien
Sistem komputerisasi di klinik akan memepercepat dan mem-permudah pelayanan kepada
pasien. Petugas tidak perlu lagi repot-repot menulis identitas pasien dan dapat langsung me-
input data yang diperlukan ke komputer. Hal ini juga dapat memudahkan petugas untuk
mengatur antrian pasien dengan menggunakan tiket dan sistem pemanggilan antrian secara
elektronik.
3. Data mudah diakses
Data yang tersimpan dalam sistem akan mudah diakses oleh para petugas medis di Klinik
tersebut. Data yang diperlukan akan mudah untuk ditelusuri dengan mengetikan keyword
yang diperlukan pada kolom pencarian pada sistem informasi yang digunakan, otomatis data
akan mudah dan cepat untuk ditemukan.
4. Mempermudah komunikasi antara petugas medis
Petugas medis di Klinik yang sudah menerapakan sistem in-formasi kesehatan tidak perlu lagi
kerepotan untuk menyerahkan dokumen yang diperlukan petugas lain di tempat kerja yang
saling berjauhan. Hal tersebut dikarenakan semua data yang di-input oleh tiap-tiap petugas
medis pada sistem informasi kesehatan Klinik bisa langsung dilihat dan diakses oleh semua
petugas medis lain dimanapun dan kapanpun, sehingga hal ini bisa mempermudah dan
mempercepat komunikasi antara petugas medis. Selain itu, hal tersebut juga menghemat
waktu dan tenaga para petugas medis.
5. Mempermudah pengecekan data
Tiap-tiap data yang di-input oleh petugas medis akan mudah untuk ditelusuri dan diperiksa.
Pada umumnya, sistem informasi kesehatan yang digunakan akan mendeteksi apabila ada
kesalahan ataupun kekurangan dalam pengisiian data yang di-input-kan oleh petugas medis,
sehingga hal ini akan meminimalisir kesalahan (human eror) yang dapat ditimbulkan.
Pencarian data pun akan mudah dan cepat, karena petugas bisa dengan mudah
memasukan keyword ke kolom pencarian/search pada sistem dan simkes akan otomatis
mencari dan menampilkan data atau dokumen yang akurat sesuai dengan keyword yang telah
diisikan.
6. Mempermudah dalam mengolah data menjadi informasi
Penggunaan sistem informasi kesehatan akan mempermudah petugas medis dalam
memproses/mengolah data yang ada menjadi informasi atau laporan yang diperlukan. Petugas
akan mudah mengakses data apa saja yang diperlukan untuk membuat laporan. Petugas tidak
perlu repot-repot lagi mengaudit data satu persatu serta mengurutkannya secara manual,
karena hal tersebut sudah otomatis dilakukan oleh sistem informasi kesehatan yang sudah ter-
install. Petugas bisa langsung memproses dan menampilkan laporan yang diinginkan.
b. Kekurangan
1. Bergantung kepada sumber listrik
Komputer yang digunakan untuk melakukan pelayanan medis otomatis sangat tergantung
pada sumber tenaga listrik yang tersedia. Apabila suatu saat listrik padam dan Klinik tidak
memiliki sumber listrik cadangan, hal ini tentu akan sangat mengganggu proses pelayanan
medis yang sedang berjalan. Data yang belum sempat tersimpan pun memiliki kemungkinan
untuk hilang saat komputer dinyalakan kembali.
Proses pelayanan akan terganggu apabila Klinik tidak memiliki prosedur antisipasi terhadap
hal ter-sebut. Oleh karena itu, ada baiknya tiap-tiap Klinik membuat prosedur antisipasi
tertentu terhadap hal-hal yang dapat menganggu proses pelayanan di Klinik, hal ini
diperlukan untuk meminimalisir kerugian/dampak yang dapat ditimbulkan.
2. Bergantung kepada aplikasi yang digunakan
Pemilihan serta penggunaan aplikasi/ software simkes juga menjadi hal yang sangat penting.
Petugas akan sangat bergantung kepada sistem tersebut, sehingga apabila sistem mengalami
gangguan atau kerusakan otomatis akan mengganggu proses pelayanan yang sedang
berlangsung. Oleh karena itu , perlunya Klinik untuk menggunakan sistem informasi
kesehatan / software simkes yang asli/berlisensi yang berasal dari sumber atau pengembang
(developer) software yang terpercaya. Sistem tersebut juga harus senantiasa mendapatkan
pembaruan dan pengembangan terbaru dari developer yang membuat software tersebut, hal
ini diperlukan agar software yang dimiliki Klinik selalu up to date dan bebas dari
permasalahan yang sebelumnya pernah terjadi.
3. Perlu pelatihan khusus dalam penggunaannya
Kita perlu menyadari bahwa tidak semua petugas medis di Klinik akrab dan familiar dengan
sistem informasi kesehatan atau bahkan dengan komputer. Hal tersebut tentu saja akan
membuat penerapan simkes di Klinik menjadi sia-sia atau malah bisa menjadi halangan
karena akan menyulitkan para petugas medis yang masih belum siap dalam menerapkan
simkes.
Pemberian pelatihan perlu dilakukan agar tiap petugas medis dapat menggunakan
sistem informasi kesehatan yang ada secara efektif, efisien, dan maksimal. Petugas
medis juga perlu diberi pelatihan mengenai cara penanganan dan antisipasi apabila
sistem mengalami gangguan atau tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu
petugas medis juga dapat didorong untuk selalu memberikan kritik dan saran terhadap
sistem yang digunakan agar sistem tersebut dapat semakin berkembang dan memiliki
kinerja yang maksimal yang sesuai dengan kebutuhan Klinik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Sistem Informasi Klinik Gigi dapat di implementasikan dengan menerapkan beberapa
proses validasi, dimulai dari pendaftaran online, validasi melalui front office, dan terakhir
adalah proses entri rekam medis oleh dokter.
b. Sistem dapat memberikan informasi tentang perkembangan kesehatan gigi pasien kepada
pasien secara online. Dengan demikian akan membantu dalam memberikan informasi yang
terkini kepada pasien
c. Informasi pelayanan dan keuangan klinik belum dapat diperoleh secara mudah, karena
sistem pencatatannya masih menggunakan tulisan tangan serta belum digunakannya Sistem
Manajemen Basis Data (SMBD) dalam arti data masih tersimpan dalam buku catatan ataupun
formulir.
d. Belum dapat menghasilkan informasi pelayanan dan keuangan klinik secara tepat waktu.
Belum digunakannya teknologi komputer menyebabkan waktu untuk memperoleh data
pelayanan ataupun keuangan klinik menjadi lama, karena harus membuka kembali buku
pencatatan / formulir.

B.SARAN
Berdasarkan evaluasi terhadap proses dan hasil dari sistem informasi pelayanan kesehatan
pada Klinik Gigi Tatang Tardiana ini, maka saran dari penulis untuk pengembang selanjutnya :
1. Diharapkan sistem informasi pelayanan kesehatan ini dapat dikembangkan oleh peneliti
berikutnya dengan menambahkan fitur pengelolaan data pada pasien yang berkunjung ke
klinik gigi tatang tardiana.
2. Diharapkan sistem informasi pelayanan kesehatan ini dapat dikembangkan oleh Kinik
Tatang Tardiana dengan menambahkan fitur pengelolaan dalam penyediaan pelayanan pasien
gigi.

DAFTAR PUSTAKA

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, op. cit., hlm. 3.


2Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 09/ Menkes/
Per/ 2014 Tentang Klinik, Nomor 09/ Menkes/ 2014 (Jakarta: Menteri Kesehatan, 2014),
hlm. 4.
Permana, A. (2012, September 12). Sistem Informasi Kesehatan. Retrieved Mei 2015, 23, from
Sistem Informasi Kesehatan: http://www.uksw.edu/sistem-informasi-kesehatan
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai