“Teknologi Informasi”
TUTORIAL 7
MEI 2021
1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT dan shalawat serta salam kepada
Nabi Muhammad SAW kami panjatkan bahwa penyusun makalah dapat menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul “Teknologi Informasi” dengan tepat waktu.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih sangat banyak terdapat kekurangan,
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan tangan terbuka penyusun mengharapkan
saran dan masukan untuk dijadikan bahan dalam menyempurnakan makalah ini.
Tutorial 7
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................1
Daftar Isi.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5
1.3 Tujuan Pembelajaran.....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
1. Definisi............................................................................................................................6
2. Sejarah.............................................................................................................................6
3. Tujuan..............................................................................................................................12
4. Manfaat............................................................................................................................14
5. Pengaruh Sumber Daya untuk Pemanfaatan...................................................................16
6. Peran................................................................................................................................17
7. Macam-macam................................................................................................................19
8. Pengaruh..........................................................................................................................26
9. Tahap Perkembangan......................................................................................................28
10. Kelebihan dan Kekurangan...........................................................................................35
11. Faktor pemdukung dan Faktor Penghambat..................................................................38
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Pada era global sekarang ini, kebutuhan informasi sudah menjadi kebutuhan umum
masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat yang tinggal di desa yang jauh dari kota.
Teknologi informasi sudah tidak lagi dinikmati oleh sebagian orang yang bertaraf hidup
tinggi, tetapi masyarakat menengah kebawah pun sudah bisa menikmatinya. Perkembangan
teknologi informasi yang pesat telah menyebar ke berbagai sektor termasuk kesehatan.
Teknologi informasi telah diaplikasikan pada bidang medis. Banyak rumah sakit
menggunakan sistem informasi untuk menangani transaksi yang berhubungan dengan
karyawan, juru medis, dan pasien. Sistem informasi saat ini diperluas bukan hanya pada
pemakaian internal, melainkan juga pemakaian eksternal (pengunjung) agar pasien yang
sedang menginap di rumah sakit dimudahkan untuk mencari data. Teknologi informasi juga
diterapkan pada peralatan-peralatan medis, misalnya pada CT scan (Computer Tomography)
dan juga USG.
Adapun peranan dan fungsi sistem informasi dalam sebuah pelayanan kesehatan
puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat
pemberdayaan masyarakat dan keluarga, sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar yang mana
berkewajiban mengupayakan, menyediakan, dan menyelenggarakan pelayanan yang bermutu
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem manusia atau mesin yang terpadu guna
menyajikan informasi untuk mendukung fungsi operasional, manajemen dan pengambilan
keputusan di dalam suatu organisasi. Sistem informasi pada fungsi-fungsi organisasi yang
memanfaatkan basis data (database) ini untuk pelaporan-pelaporan manajemen.
4
letak geografis dan perbedaan pendidikan yang memungkinkan kurang optimalnya kualitas
layanan kesehatan. Untuk itu, masyarakat memerlukan pengenalan mengenai teknologi
informasi yang digunakan dalam bidang kesehatan agar kemudahan untuk mengakses
layanan kesehatan berjalan efektif, sehingga dapat meningkatkan kualitas medis di Indonesia.
1. 2 Rumusan Masalah
1. 3 Tujuan Pembelajaran
1. Definisi
2. sejarah
3. Tujuan
4. Manfaat
5. Pengaruh sumber daya untuk pemanfaatan TI
6. Peran
7. Macam macam
8. Pengaruh
9. Tahap perkembangan
10. Kelebihan dan kekurangan
11. Faktor pendukung dan penghambat
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
Teknologi informasi merupakan istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu
manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau
menyebarkan informasi. Teknologi Informasi menyatukan komputasi dan komunikasi
berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan
hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga
elektronik, dan peranti genggam modern.
Pengertian tersebut sebenarnya kita bisa pahami apa sih yang menjadi inti dari adanya
teknologi informasi, yaitu karena adanya data, informasi yang diinginkan sehingga akan
menjadi pengetahuan. Menurut Nugroho, (2008) dalam bukunya menyebutkan sering
terjadi kerancuan tentang pengertian data, informasi dan pengetahuan. Meskipun sama-
sama merupakan bagian dari sumber daya bagi organisasi, pengertian ketiganya tidaklah
sama.
2. Sejarah Perkembangan
A. Era Komunikasi Tulisan (The Writing Era of Communication)
Era ini dimulai tahun 4000 SM pada saat bangsa Sumeria menggunakan tablet
dari tanah liat, bangsa Cina menemukan tulisan untuk percetakan buku dan bangsa
Korea menemukan alat dari logam yang huruf-huruf tanah. Penemuan mesin cetak
merupakan awal dimulainya riwayat komunikasi massa. Dengan adanya mesin cetak
ini maka pesan yang panjang dan kompleks dapat disampaikan secara simultan ke
satu atau lebih kelompok khalayak yang besar. Salah satu produk dari cetak adalah
surat kabar yang berisikan berbagai berita terbaru dan diperlukan oleh berbagai
khalayak. Dengan demikian, mesin cetak atau percetakan juga merupakan pemerata
sosial yang besar. bila tulisan telah menembus hambatan jarak dan waktu maka
pencetakan melipatgandakan pesan tersebut. Menurut Bell, pencetakan merupakan
dasar bagi penyebaran kemampuan melek huruf dan meluasnya pelayanan
pendidikan. Sedangkan Parker menyatakan bahwa pencetakan merupakan faktor
kunci untuk berlangsungnya Renaissance dan Revolusi Industri.
6
Di bidang elektronika setelah munculnya telepon dan telegraf dengan kabel
maka pengembangan berikutnya adalah adanya komunikasi tanpa kabel yang
memungkinkan pesan yang sama diterima secara simultan di berbagai lokasi yang
tidak terbatas.
Era ini dimulai dengan ditemukannya alat pencetakan oleh Gutenberg pada
tahun 1456 ketika pertama kali mencetak Kitab Injil. mulai mesin cetak mulai
ditemukan pada tahun ini, tetapi perkembangan surat kabar berlangsung sekitar tahun
1600. Surat kabar pertama yang berhasil di cetak di Eropa adalah Aviso di
Wolfenbuttel di Strahbourg, Jerman pada tahun 1609. Kemudian menyusul Oxford
Gazette di Inggris tahun 1620. Surat kabar lain yang terbit di Eropa adalah surat
kabar Oprechte Haarlemsche Courant di Belanda pada tahun 1656, Einkommende
Zaitung (1650) dan Frankfurtes Journal (1680) di Jerman.
7
Perkembangan pers yang didukung oleh kemajuan teknologi dan
perkembangan masyarakat Amerika pada saat ini, juga ditandai dengan
perkembangan cara pelaporan berita, misalnya Jurnalistik kelompok dan Jurnalistik
Investigasi yang digunakan dalam skandal Watergate pada tahun 1973. Perkembangan
industri surat kabar pada abad kesembilan belas dan dua puluh dikarakteristikkan
oleh dua kecenderungan utama: pertama, pertumbuhan dan konsolidasi surat yang
meninggal secara massal; dan kedua, pertumbuhan internasionalisasi pengumpulan
berita. Kita dapat mengilustrasikan kecenderungan pertama dengan merujuk pada
industri surat kabar Inggris, meskipun perkembangan yang sama dapat diamati di
beberapa negara industri besar lainnya.
Karena masa lalu negara-negara di Asia pada umumnya adalah negara bekas
jajahan negara-negara, Eropa maka surat kabar di Asia (termasuk di Indonesia) juga
dikenal oleh mereka. Menurut sejarah, surat kabar pertama yang masuk ke Indonesia
adalah Memorie des Nouvelles pada tahun 1615 yang berbentuk Buletin. Sedangkan
surat kabar pertama yang terbit di Indonesia adalah Bataviaisme Nouvelles en
Politique Raisoven Mensen pada tahun 1744 dalam bahasa Belanda dan disusul surat
kabar bahasa melayu di Surabaya pada tahun 1855. Sampai tahun 1990 jumlah surat
kabar di Indonesia telah mencapai 270 dengan tiras 4,5 juta perhari.
Salah satu teknologi yang berkembang pada masa ini adalah film. Sejarah
penemuan film berlangsung cukup lama, disebabkan film melibatkan masalah-
masalah teknik yang cukup rumit seperti masalah optik, lensa, proyektor, kamera dan
sebagainya. Pada tahun 1645, Kinscher menggunakan Lentera untuk
memproyeksikan gambar-gambar yang dibuat untuk pelajaran agama bagi murid-
muridnya. Tetapi karena bayang-bayang yang dibuat belum pernah ada yang melihat
sebelumnya, akhirnya pekerjaan ini dianggap sebagai permainan setan.
Perkembangan sejarah penemuan film ini baru tampak setelah abad ke-18
dengan percobaan kombinasi cahaya lampu dengan kaca lewat Lensa padat.
Memasuki tahun 1900 orang Amerika berhasil membuat film tanpa suara dengan
durasi 25 menit seperti film 'A Trip To The Moon' (1902) dan Life of an America
Fireman (1903). Pada masa inilah film mengalami masa keemasan.
8
Teknologi lainnya adalah radio. Usaha penemuan radio sudah dimulai sejak
abad ke-17 oleh Volta, Ampere, Huygens, Maxwell, Heindrich Hertz, Edmond
Branly, Oliver Lodge dan Papov. Kemudian pada tanggal, 14 Mei 1897 Marconi
berhasil menghubung-hubungkan temuan-temuan pendahulunya dan berhasil
menghubungkan dua tempat yang dipisahkan oleh selat Bristol yang lebarnya 9 km,
melalui gelombang radio.
9
disusul oleh Baird di Inggris tahun 1927. tetapi dari penemuan-penemuan ini yang
terkenal dengan sebagai bapak Televisi adalah Nipkow Disk. Ada dua peristiwa
penting bagi masyarakat Amerika untuk keberhasilan penemuan pesawat televisi,
yakni sebagai alat kampanye presiden seperti debat Nixon dan Kennedy, dan yang
kedua adalah keberhasilan Amerika dalam penemuan Apollo II di bulan yang
menyaksikan kurang lebih 500 juta penduduk dunia melalui televisi.
Suatu komputer modern yang serba guna terdiri dari sebuah unit pengolah
sentral yang menggunakan kabel ke alat input dan output dan ke sistem penyimpanan
data. Dalam kebanyakan sistem alat input merupakan data terminal yang mirip
dengan personal komputer. Komputer sangat penting peranannya dalam
perkembangan teknologi komunikasi seperti yang ada sekarang ini. Kemampuan
pengolahan informasi pada komputer menyebabkan batasan sistem komputer dengan
sistem komunikasi hampir sulit ditentukan dengan bertahan. Komputer sering disebut
sebagai otak tiruan (artificial brain).
Penemuan komputer ini telah dirintis oleh ahli matematika seperti Blaise
Pascal yang berhasil menemukan mesin hitung pada tahun 1642 dan Gottfied
Withelm dengan mesin hitungnya yang dapat melipatgandakan angka-angka dalam
10
bentuk akar (akar kuadrat) pada tahun 1694. Pada abad ke-17 berhasil ditemukan cara
kerja seperti komputer yang dikembangkan di Swiss, Perancis dan Italia. Dan pada
tahun 1835 Charless Babbagae berhasil menemukan mesin analisis data. Dua dekade
berikutnya Herman Hollerith seorang insinyur yang mengajar di MIT (Massachusett
Institute of Technology) menemukan mesin tabulasi yang bisa membaca data secara
elektronik.
11
Hingga pada tahun 1957 Rusia berhasil menemukan Satelit pertama yang
diberi nama SPUTNIK. Peluncuran Satelit ini sebagai awal perlombaan teknologi
angkasa luar antara Rusia dan Amerika. Lima tahun setelah peluncuran SPUTNIK
ini, Amerika berhasil ditemukannya yang pertama dengan nama TELSTAR pada
tanggal 10 Juli 1962. Kemudian diskusikan dengan satelit ERLY BIRD pada tahun
1965.
Potensi satelit adalah untuk menerima dan memancarkan kembali sinyal siaran
ke seluruh tempat yang dapat dicapainya. Hal ini memungkinkan siaran radio dan
televisi dapat diterima di mana saja yang dapat ditangkap oleh antena stasiun bumi.
Dengan kata lain, manfaat yang utama dari adanya teknologi satelit adalah untuk
siaran baik radio maupun televisi.
3. Tujuan
12
memeriksa tekanan darah pasien dengan hasil 112/85 mmg. Maka angka yang tertera
tersebut bisa disebut dengan data sekaligus dapat menjadi informasi bagi dokter yang
akan memeriksa.
● Melakukan analisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit untuk dilihat
13
● Melakukan diagnosis penyakit
● Menemukan obat yang tepat atau sesuai
Bahkan, saat ini sudah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang dinilai
mampu melakukan diagnosis penyakit, sekaligus juga memberikan obat. Ehud
Shapiro dan timnya yang dari Weizmann Institute of Science, berhasil membuat
komputer DNA ultrakecil, di mana komputer tersebut mampu melakukan diagnosis
dan mengobati kanker tertentu.
Teknologi informasi yang saat ini digunakan dan dikembangkan di dalam ilmu
kedokteran, biasanya dikenal dengan nama Health Information Technology (HIT).
4. Manfaat
14
1. Data yang terpusat, dalam sistem informasi menjadikan data dan informasi
terkumpul secara terpusat pada satu tempat, yaitu database. Penyimpanan data
secara terpusat dan digital memiliki banyak keuntungan. Selain itu, akan lebih
praktis dibandingkan sistem konvensional yang mana masih mengandalkan
beberapa dokumen yang disimpan di satu atau beberapa buah rak/lemari.
4. Cakupan dan penyebaran informasi menjadi lebih luas. Dengan adanya sistem
informasi, cakupan informasi yang disajikan tidak lagi hanya untuk perorangan
atau beberapa orang, namun dapat secara umum ke siapa pun yang mengakses
informasi. Hal ini akan membuat informasi dapat lebih cepat tersebar luas,
sehingga informasi tersebut dapat makin bermanfaat.
7. Menyimpan data lebih banyak dengan ruang yang lebih kecil. Sistem informasi
menghemat ruang penyimpanan data dan informasi. Sebuah sistem informasi
hanya memerlukan perangkat komputer. Sehingga hanya membutuhkan ruang
yang kecil dan pasokan listrik yang tidak terlalu besar.
15
8. Solusi komunikasi yang murah, hemat dan handal. Melalui sistem informasi yang
telah dilengkapi dengan sarana komunikasi online (chatting, e-mail, kirim pesan,
video conference, dan lainnya) maka sistem informasi dapat memenuhi
kebutuhan akan layanan komunikasi yang murah, hemat, andal dan bermanfaat
bagi internal organisasi tempat sistem informasi tersebut berada.
Peranan dan aplikasi komputer dalam bidang kesehatan sangatlah banyak. Komputer
secara tidak langsung telah membantu manusia untuk mengetahui penyakit yang
dideritanya hingga sampai pada tahap penyembuhan. Sebagai kesimpulannya, manfaat
dari penerapan komputer dalam bidang kesehatan di tiap-tiap aplikasinya antara lain
sebagai berikut :
Manfaat bagi dokter atau praktisi kesehatan adalah dapat menyampaikan informasi medis
penderita untuk penanganan dalam keadaan darurat.
Manfaat bagi pemerintah dan dinas kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat.(4)
16
5. Pengaruh sumber daya untuk pemanfaatan TI
6. Peran
17
a. Patient Safety
b. Administrasi Kesehatan
Saat datang ke rumah sakit atau puskesmas, hal yang pertama kali dilakukan
ialah pendaftaran / mendaftarkan diri sebelum nantinya diperiksa oleh dokter. Adanya
komputer di area pendaftaran sangat penting untuk kegiatan menghimpun data, agar
dapat dikeluarkan menjadi sebuah laporan kunjungan pasien, mengetahui data
demografi pasien yang sudah diolah misalnya menurut alamat pasien, jenis kelamin,
umur pasien dan lain-lain, tentunya sesuai kebutuhan pelaporan.
c. Apotik/Farmasi
d. Penelitian
Salah satu tujuan dari adanya rekam medis adalah untuk penelitian. Sekarang
kita mau penelitian dengan berkas rekam medis nya langsung; mungkin saja bisa,
tetapi itu juga terbatas pada jenis penitiannya. Mungkin cakupannya hanya dalam
lingkup yang berhubungan dengan Dokumen Rekam Medis saja. Apabila ingin
meneliti dengan variabel yang sangat banyak, mungkin kita akan kewalahan, karena
waktu habisa dalam pengambilan data. Dengan adanya teknologi komputer kita bisa
18
membuat query (pembahasan query akan dibahas di mata kuliah basis data atau
sejenisnya) atau sejenis filter yang akan mencari variabel-variabel yang dibutuhkan
sehingga sesuai dengan apa yang diinginkan.
EHR atau di dalam bahasa indonesia disebut dengan RKE merupakan catatan
klinis perorangan di dalam suatu institusi yang mempunyai standar data baik nasional
maupun internasional. Sedangkan EMR merupakan catatan klinis perorangan di
dalam suatu institusi yang diolah dan digunakan di dalam institusi tersebut. Adanya
EMR ataupun EHR menjadikan data-data pasien yang masuk ke rumah sakit atau
institusi kesehatan lainnya dapat diakses oleh bagian mana saja sesuai dengan
kebutuhan dan peraturan yang ada.
Jika data pasien mengandalkan satu cara penyimpanan akan riskan jika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan, seperti kebakaran, atau hilang oleh sebabsebab lain. Maka dari
itu teknologi komputer untuk penyimpanan dokumen pasien dapat disimpan ke dalam
sebuah komputer dengan ditambahkan Sistem Informasi di dalamnya maka
pemanggilan data seorang pasien dapat dilakukan dengan mudah.(6)
7. Macam macam
19
Aplikasi perangkat lunak yang digunakan dalam pelayanan kesehatan dibagi
menjadi 2, yaitu di puskesmas dan di rumah sakit.
a. P-Care
Salah satu software yang wajib digunakan puskesmas pada era Jaminan
Kesehatan Nasional adalah aplikasi primary care atau yang sering disebut
dengan p-Care. Aplikasi p-Care merupakan sistem informasi manajemen
berbasis web yang dapat diakses melalui web browser dengan alamat
https://pcare.bpjs-kesehatan.go.id Setiap puskesmas atau fasilitas kesehatan
primer akan mendapatkan akun dari BPJS berupa username dan password.
20
data pelayanan yang telah diberikan puskesmas untuk disampaikan kepada
BPJS sebagai laporan.
b. SIMPUS
SIMPUS merupakan kependekan dari Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas. SIMPUS berfungsi mencatat dan menyimpan data pelayanan yang
dilakukan puskesmas baik pelayanan kepada pasien di dalam gedung maupun
kegiatan pelayanan di luar gedung. Terdapat banyak produk SIMPUS di
pasaran sehingga sangat dimungkinkan aplikasi SIMPUS di satu puskesmas
akan berbeda dengan aplikasi SIMPUS di puskesmas lain, namun secara
umum prinsip penggunaannya sama.
c. SIHA
SIHA merupakan kependekan dari Sistem Informasi HIV-AIDS dan
IMS. SIHA dikembangkan untuk mengatasi masalah ketidakakuratan data
pada pelaporan data penderita HIV-AIDS dan IMS. Dengan adanya SIHA
maka pelaporan data penderita HIV-AIDS dan IMS dilakukan melalui satu
pintu sehingga diharapkan tidak ada data yang saling tumpah tindih satu sama
lain. Seluruh informasi terkait kejadian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia
21
dapat dilihat dan diperoleh melalui SIHA yang dapat diakses secara online
melalui alamat http://www.siha.depkes.go.id.
d. SITT
SITT adalah kependekan dari Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu.
Sama halnya dengan SIHA, sistem ini dikembangkan untuk mengatasi
masalah ketidakakuratan data pada pelaporan data penyakit, dalam hal ini
adalah tuberkulosis. SITT dapat diakses secara online dengan mengakses
alamat http://sittindonesia.org/sitt/.
e. Epi Info
Epi Info adalah aplikasi yang digunakan untuk mengumpulkan dan
mengolah data epidemiologi. Umumnya aplikasi ini digunakan oleh petugas
surveilans epidemiologi di puskesmas maupun dinas kesehatan. Epi Info
terdiri atas beberapa fungsi utama yaitu membuat form elektronik, menginput
22
data pada form elektronik, melakukan analisis data, menampilkan hasil
analisis data dalam bentuk visual (grafik), serta menampilkan data dalam
bentuk peta epidemiologi.
Aplikasi Epi Info dikembangkan oleh Centers for Disease Control and
Prevention. Aplikasi Epi Info dapat di-download langsung gratis oleh siapa
saja pada alamat https://www.cdc.gov/epiinfo/support/downloads.html.
Petunjuk penggunaan atau tutorial Epi Info juga dapat diakses pada website
tersebut.
23
SIMRS adalah kependekan dari Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit. SIMRS mengelola seluruh data pelayanan di rumah sakit. Berbagai
versi SIMRS juga banyak beredar di pasaran sehingga SIMRS di satu rumah
sakit juga bisa berbeda dengan SIMRS di rumah sakit lain, bahkan ada rumah
sakit yang membangun sendiri SIMRS-nya. Cakupan dari SIMRS di masing-
masing rumah sakit pun berbeda, mulai dari yang hanya memfasilitasi
pendaftaran pasien sampai yang juga mampu memfasilitasi data keuangan,
stok obat, dan kepegawaian. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga
telah meluncurkan SIMRS versi free dengan nama SIMRS GOS.
Karena sifatnya yang free, SIMRS GOS cocok digunakan oleh rumah
sakit yang memiliki masalah keterbatasan dana dalam hal pengembangan
sistem informasi manajemen rumah sakit. Namun tetap dibutuhkan tenaga ahli
yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan sistem informasi berbasis
24
web sehingga dapat melakukan kustomisasi atau penyesuaian terhadap SIMRS
GOS agar dapat diimplementasikan di rumah sakit yang bersangkutan.
b. INA-CBGs
Jika fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas menggunakan
aplikasi p-care, fasilitas kesehatan tingkat lanjut dalam hal ini rumah sakit
menggunakan aplikasi INA-CBGs kaitannya dengan implementasi jaminan
kesehatan nasional. Aplikasi INA-CBGs berguna untuk mencatat dan
mengajukan klaim penggantian biaya pasien yang ditanggung oleh BPJS.
c. SIRS Online
SIRS Online adalah sebuah aplikasi berbasis web yang digunakan oleh
rumah sakit untuk melaksanakan pelaporan data kepada Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Aplikasi ini dapat dikases secara online di
alamat http://sirs.yankes.kemkes.go.id/sirs/. Petugas rumah sakit dapat meng-
upload data pelaporan dalam bentuk file microsoft excel sesuai dengan format
yang sudah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
25
Format laporan yang harus diupload rumah sakit pada aplikasi SIRS
online terdiri dari format RL1 sampai dengan RL5. Secara rinci format laporan
tersebut terdiri dari:
a. RL1. Data Dasar Rumah Sakit
b. RL2. Data Ketenagaan
c. RL3. Data Pelayanan
d. RL4. Data Morbiditas dan Mortalitas
e. RL5. Data Pengunjung Rumah Sakit.(7)
8. Pengaruh
Dampak Postif:
1. Bidang Pendidikan
Oleh sebab itu, sangat memungkinkan sekali saat ini proses belajar tidak
dilakukan secara tatap muka di kelas. Antara guru dengan siswa, atau dosen dengan
mahasiswa, dapat terhubung dalam proses belajar menggunakan peralatan TI. Dari
sisi waktu dan biaya, TI dapat mengefisienkannya. Dan, saat ini proses belajar online
26
(e-learning) terus berkembang. E-learning dapat dikembangkan sekaligus untuk
mengajar, memberikan tugas, hingga tempat mengumpulkan tugas secara daring.
2. Bidang Kesehatan
3. Bidang Transportasi
Jasa pengiriman saat ini makin maju. Jika dahulu mengirim paket tidak tahu
kapan akan sampai, sekarang paket yang dikirim dapat dilacak posisinya secara
realtime. Hal ini membutuhkan TI dalam penerapannya.
5. Bidang Bisnis
6. Bidang Perbankan
Salah satu kemajuan TI dalam perbankan adalah fitur internet banking. Kini,
nasabah bisa dengan mudah melakukan berbagai transaksi perbankan hanya dengan
membuka situs layanan dari bank. Bahkan, sudah berkembang pula mobile banking
yang memungkinkan transaksi perbankan dilakukan lewat ponsel pintar.
Dampak Negatif
27
a. Resiko Kesehatan
b. Pelanggaran Privasi
c. Keamanan Publik
d. Dampak Lingkungan
9. Tahap perkembangan
A. Data
Banyak yang membuat pengertian data, salah satunya data dapat didefinisikan
sebagai fakta tercatat tentang sesuatu objek. Jadi apapun yang menjadi catatan suatu
28
objek dapat disebut dengan data. Misalnya dokter memeriksa gula darah pasien A
dengan hasil 110 mg/dL, maka angka 110 mg/dL disebut data. Kemudian data
tersebut dimasukkan ke dalam komputer maka istilahnya menjadi data multimedia.
Jika kita membahas data multimedia pada dasarnya dikelompokkan menjadi :
a. Data Teks
a) karakter-karakter A, B, C samapai Z,
Data-data tersebut ada dalam tabel ASCII (American Standard Code for
Information Interchange).walaupun simbol bilangan itu berbentuk angka, tetapi pada
data teks tidak bisa dilakukan operasi aritmatika. angka di dalam kategori data teks
tidak bisa dihubungkan dalam operasi aritmatika, artinya data disini tidak bisa
ditambah, dikurangi dan diberikan perintah-perintah lainnya.
b. Data Numerik
Pada data teks dan numerik, ada keterkaitannya antar satu sama lain. Data numeris
mentransmisikan menjadi membentuk bit-bit biner sehingga kombinasi dari angka 1
dan 0, namun jika kombinasinya tidak sesuai maka akan ada permasalahan mendasar
yang memberikan dampak signifikan pada sisitem komunikasi (Rosita, 2016).
c. Data Gambar
29
Data ini tentunya berbentuk gambar, baik itu foto, grafik atau lainnya. Data
gambar bisa dibedakan dari format gambar / ekstensi gambarnya, diantaranya
(Kumara, 2014):
c. BMP (Bitmap Image) Bitmap dikembangkan oleh Microsoft dan nilai setiap
titik diawali oleh satu bit data untuk gambar hitam putih, atau lebih bagi
gambar berwarna.
d. PNG (Portable Network Graphics) PNG dikembangkan pada tahun 1995 dari
gif yang sudah mendahuluinya. Tujuan pengembangannya ialah demi
mengatasi batasan-batasan gif. Format file ini digunakan untuk menampilkan
objek dalam halaman web.
d. Data Video
Kita sudah terbiasa dengan data ini, biasanya digunakan untuk dokumentasi dari
setiap kegiatan agar dikemudian hari dapat diputak kembali. Beberapa format,
diantaranya:
a. 3IVX Ekstensi. 3IVX Ekstensi ialah hanya sebuah codec (seperti Divx, WMV
dan Xvid). Teknologi intinya dioptimasi untuk arsitektur prosesor yang
beraneka ragam, termasuk platform yang menyertainya.
30
c. AVI (Audio Video Interleaved). Diperkenalkan oleh Microsoft pada tahun
1992 sebagai bagian dari teknologi Video for Windows miliknya. File AVI
menyimpan data audio dan video pada struktur interleaved. File ini hanya
berupa kontainer dan data audio video dapat dikompres menggunakan
berbagai codec. Kualitas dan kapasitas tergantung pada codec.
d. Divx Adalah codec, bukan format file. Dikenal dengan tingkat kompresi yang
tinggi, sehingga sangat memungkin menggunakan codec tersebut untuk
menggandakan film DVD. Satu film DVD umumnya berukuran 5 GB sampai
6 GB, dan Divx mampu mengkompresi hingga menjadi 700 MB, dengan
penurunan kualitas yang sangat minim. Dengan demikian film tersebut dapat
tertampung dalam sekeping CD.
e. MJPEG (Motion JPEG) Ekstensi ini codec video yang mengompres masing-
masing frame sebagai JPEG image yang terpisah. Kualitasnya tergantung pada
pergerakan di footage. Kekurangan dari codec ini adalah ukuran file yang
besar.
2) MPEG 2 adalah seri standard transport , audio dan video untuk kualitas
siaran televisi.
31
5) MPEG 7 adalah sistem formal untuk mendeskripsikan kandungan
multimedia.
k. Flash Video. Sebuah wadah format file yang digunakan untuk mengirim video
melalui Internet menggunakan Adobe Flash. Konten video flash juga mungkin
tertanam di dalam SWF file.
l. VOB (Video Object) Video Object (VOB) merupakan format file yang
biasa terdapat dalam media DVD-Video. Dalam file VOB, sudah terdapat
video, audio, subtitle, dan isi menu, yang digabungkan bersama ke dalam
sebuah file. Format VOB biasanya berbasiskan pada format MPEG-2 Program
stream, tetapi dengan tambahan keterbatasan dan spesifi kasi dalam format file
private.
m. SWF. SWF saat ini berfungsi sebagai format yang dominan untuk
menampilkan “animasi” vektor grafik di web.
32
e. Data Audio
Data audio adalah data suara. Format yang dihasilkan cukup banyak dan sudah
dibagai golongan menurut kualitas suaranya. Diantaranya:
d. semua format yang ada pada audio tentunya tidak semua dapat menjalannya,
tetapi ada juga aplikasi yang bisa memputar berbagai macam ekstensi audio,
misalnya K-lite codec pack.
B. Informasi
33
1. Akurat. Informasi yang baik harus bebas dari kesalahan dan bebas dari bias. Yaitu
benar-benar menunjukan kepada hal yang harus dinyatakan. Bebas dari bias artinya data
yang menjadi informasi tersebut teliti. Keakuratan akan terjadi jika data yang masuk
sesuai benar apa adanya. Misalnya seorang petugas pendaftaran memasukkan data
demografi dengan mewawancarainya langsung tanpa melihat kembali identitas pasien
tersebut. Bisa jadi data yang dimasukan akan ada kesalahan karena mungkin saja salah
dalam melafalkan ataupun salah dalam mendengar. Sehingga data itu tidak menjadi
informasi yang akurat bagi dokter yang memeriksanya.
2. Tepat waktu. Ketepatan waktu menjadi hal yang penting dalam menyampaikan
informasi. Informasi yang kadaluarsa hanya menjadi samapah. Hal ini menjadi penting
untuk diperhatikan dalam input datanya. Misalnya jika dalam suatu puskesmas di jam
pelayanan hanya memperhatikan kegiatan pelayanan saja, maka pengumpulan data dari
pasien tersebut biasanya terabaikan, dan dampaknya terhadap informasi yang tidak tepat
waktu. Bisa jadi pelayanan pada hari itu data yang dimasukkannya dihari esok. Keadaan
tersebut menyimpang dari syarat informasi yang baik, karena jika pada hari itu juga
pimpinan ingin mengetahui data kunjungan pasien saja, maka akan kesusahan
menyediakan informasi.
3. Relevan. Relevan diartikan dalam subjek yang menerima informasi, artinya informasi
yang disampaikan harus disesuaikan oleh pihak yang menerima informasi tersebut.
Misalnya ketika semua pasien datang telah diinput oleh petugas pendaftaran, maka
informasi yang disampaikan antara kepala rekam medis dengan direktur rumah sakitnya
akan berbeda. Kepala rekam medis bisa cukup dengan informasi yang berbentuk tabel
yang menunjukkan jumlah kunjungan pada hari itu. Tapi berbeda dengan direktur rumah
sakit, yang dikirimkan adalah dashboard executif berupa tren kenaikan / penuruan
kunjungan pasien dari setiap harinya atau pada setiap bulannya, dsb. Jadi orang yang
menerima informasi berpengaruh kepada penyajian informasi.
34
C. Pengetahuan
Kelebihan
1.Hemat tempat
35
Penggunaan sistem informasi kesehatan pada rumah sakit dapat menghemat
tempat atau ruang lingkup kerja petugas medis. Bila biasanya petugas memerlukan
banyak tempat untuk menulis berbagai macam jenis dokumen, dengan menggunakan
komputer, yang didalamnya sudah terdapat simkes, petugas bisa langsung
melakukannya dalam ruang lingkup yang kecil atau terbatas sekalipun, hal tersebut
dikarenakan sistem informasi kesehatan yang digunakan sudah mencantumkan
berbagai jenis form dokumen yang diperlukan untuk diisi petugas medis.
Data yang tersimpan dalam sistem akan mudah diakses oleh para petugas
medis di rumah sakit tersebut. Data yang diperlukan akan mudah untuk ditelusuri
dengan mengetikan keyword yang diperlukan pada kolom pencarian pada sistem
informasi yang digunakan, otomatis data akan mudah dan cepat untuk ditemukan.
36
Tiap-tiap data yang di-input oleh petugas medis akan mudah untuk ditelusuri
dan diperiksa. Pada umumnya, sistem informasi kesehatan yang digunakan akan
mendeteksi apabila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam pengisiian data yang di-
input-kan oleh petugas medis, sehingga hal ini akan meminimalisir kesalahan (human
eror) yang dapat ditimbulkan. Pencarian data pun akan mudah dan cepat, karena
petugas bisa dengan mudah memasukan keyword ke kolom pencarian/search pada
sistem dan simkes akan otomatis mencari dan menampilkan data atau dokumen yang
akurat sesuai dengan keyword yang telah diisikan.
Kekurangan
Proses pelayanan akan terganggu apabila rumah sakit tidak memiliki prosedur
antisipasi terhadap hal ter-sebut. Oleh karena itu, ada baiknya tiap-tiap rumah sakit
membuat prosedur antisipasi tertentu terhadap hal-hal yang dapat menganggu proses
pelayanan di rumah sakit, hal ini diperlukan untuk meminimalisir kerugian/dampak
yang dapat ditimbulkan.
37
2.Bergantung kepada aplikasi yang digunakan
Pemilihan serta penggunaan aplikasi/ software simkes juga menjadi hal yang
sangat penting. Petugas akan sangat bergantung kepada sistem tersebut, sehingga
apabila sistem mengalami gangguan atau kerusakan otomatis akan mengganggu
proses pelayanan yang sedang berlangsung.
Oleh karena itu , perlunya rumah sakit untuk menggunakan sistem informasi
kesehatan / software simkes yang asli/berlisensi yang berasal dari sumber atau
pengembang (developer) software yang terpercaya. Sistem tersebut juga harus
senantiasa mendapatkan pembaruan dan pengembangan terbaru dari developer yang
membuat software tersebut, hal ini diperlukan agar software yang dimiliki rumah sakit
selalu up to date dan bebas dari permasalahan yang sebelumnya pernah terjadi.
Kita perlu menyadari bahwa tidak semua petugas medis di rumah sakit akrab
dan familiar dengan sistem informasi kesehatan atau bahkan dengan komputer. Hal
tersebut tentu saja akan membuat penerapan simkes di rumah sakit menjadi sia-sia
atau malah bisa menjadi halangan karena akan menyulitkan para petugas medis yang
masih belum siap dalam menerapkan simkes.
1. Faktor Pendukung
38
1. Adanya SDM
3. Dukungan pimpinan
2. Faktor Penghambat
· Keterampilan SDM
· Ketersediaan biaya
· Masalah Sistem
39
· Harapan pengguna
· Sikap pengguna
· Software yang belum sempurna
· Kebijakan pimpinan
· Perubahan perencanaan
· Kurangnya pengawasan dan evaluasi.(10-12)
40
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Teknologi informasi sudah tidak lagi dinikmati oleh sebagian orang yang bertaraf
hidup tinggi, tetapi masyarakat menengah kebawah pun sudah bisa menikmatinya.
Teknologi informasi telah diaplikasikan pada bidang medis. Banyak rumah sakit
menggunakan sistem informasi untuk menangani transaksi yang berhubungan dengan
karyawan, juru medis, dan pasien. Teknologi informasi juga diterapkan pada peralatan-
peralatan medis, misalnya pada CT scan (Computer Tomography) dan juga USG.
3. 2 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, mudah- mudahan apa yang kami
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal
41
materi mengenai Restorasi Logam Indirect, Kami menyadari apa yang kami paparkan
dalam makalah ini tentu masih belum sesuai apa yang di harapkan dengan ini kami
berharap masukan yang lebih banyak lagi dari dosen pengampu dan teman-teman semua.
42
DAFTAR PUSTAKA
1. Cohen, I. Bernard. (1985). Revolusi Dalam Sains, Inggris: Harvard University Press.
2. Hafied Changara, (1998). Lintasan Sejarah Ilmu Komunikasi, Surabaya: Usaha Nasional.
3. Fadil Ahmad Junaido, Diana Barsasella. Teknologi Informasi Kesehatan I Aplikasi
Komputer Dasar. 2018
4. Hidayat Fendi, Konsep Pengembangan sistem informasi Kesehatan
5. Anitah, S. (2009). Teknologi Pendidikan: Surakarta: Yuma Pustaka.
6. Junaedi, F.A. & Barsasella, D. 2018. Teknologi Informasi Kesehatan I. Kemenkes RI. Hal
: 19-30.
7. Santoso, Dian Budi. 2018. Teknologi Informasi Kesehatan II: Aplikasi Perangkat Lunak
di Sarana Yankes. Kemenkes RI. Hal: 21-31
8. Ahmad Dj. Diana B. Tkenologi Informasi Kesehatan I. Cetakan pertama, Agustus 2018.
Hal: 83-94
9. A.B. 2017 Pelaksanaan Layanan & Puskesmas. Jurnal of Public Sector. Vol 2. No 1
10. Firdaus, OM. Arsitektur Sistem Informasi Layanan Kesehatan Dasar Terintegrasi di Jawa
Barat. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi. 2012 Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya.
11. Rohaeni, N. Analisis Penerapan Sistem Informasi Rekam Medis di Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Jawa Barat. 2014. Bandung: Universitas Padjadjaran
12. Edi,Irwansyah,moniaga,2012,Pengantar Teknologi Informasi,Yogyakarta Depublish,hal
10
43