Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH KOMUNIKASI

“Teknologi Informasi”

Fasilitator: Dr. Drh. Basri A. Gani, M. Si

TUTORIAL 7

Farah Fabiola (2013101010014)

Icha Chairunnisa Firza (2013101010024)

Rani Hadisah (2013101010033)

Teulatna Sri Rizkima Ayu (2013101010030)

Aufa Akhtari (2013101010042)

Sahril Alba (2013101010056)

Nayla Zakiya (2013101010058)

Nanda Aulya Rindang Pratiwi (2013101010063)

Putri Nurul Hidayah (2013101010073)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH

MEI 2021
1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT dan shalawat serta salam kepada
Nabi Muhammad SAW kami panjatkan bahwa penyusun makalah dapat menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul “Teknologi Informasi” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun berdasarkan kompetensi mengenai Teknologi Informasi yang


harus dipelajari oleh mahasiswa program S1 Pendidikan Dokter Gigi Universitas Syiah
Kuala yang mengikuti Blok 6. Dengan adanya makalah tentang pembelajaran ini diharapkan
kami sebagai mahasiswa dapat memahami proses pembelajaran dengan lancar sehingga
pemahaman akan pembahasan yang dipelajari dapat tercapai dengan baik.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih sangat banyak terdapat kekurangan,
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan tangan terbuka penyusun mengharapkan
saran dan masukan untuk dijadikan bahan dalam menyempurnakan makalah ini.

Banda Aceh, 7 Juni 2021

Tutorial 7

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................1
Daftar Isi.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5
1.3 Tujuan Pembelajaran.....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
1. Definisi............................................................................................................................6
2. Sejarah.............................................................................................................................6
3. Tujuan..............................................................................................................................12
4. Manfaat............................................................................................................................14
5. Pengaruh Sumber Daya untuk Pemanfaatan...................................................................16
6. Peran................................................................................................................................17
7. Macam-macam................................................................................................................19
8. Pengaruh..........................................................................................................................26
9. Tahap Perkembangan......................................................................................................28
10. Kelebihan dan Kekurangan...........................................................................................35
11. Faktor pemdukung dan Faktor Penghambat..................................................................38

BAB III PENUTUP...........................................................................................................41


3.1 Kesimpulan....................................................................................................................41
3.2 Saran .............................................................................................................................41
Daftar Pustaka...................................................................................................................43

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Pada era global sekarang ini, kebutuhan informasi sudah menjadi kebutuhan umum
masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat yang tinggal di desa yang jauh dari kota.
Teknologi informasi sudah tidak lagi dinikmati oleh sebagian orang yang bertaraf hidup
tinggi, tetapi masyarakat menengah kebawah pun sudah bisa menikmatinya. Perkembangan
teknologi informasi yang pesat telah menyebar ke berbagai sektor termasuk kesehatan.

Teknologi informasi telah diaplikasikan pada bidang medis. Banyak rumah sakit
menggunakan sistem informasi untuk menangani transaksi yang berhubungan dengan
karyawan, juru medis, dan pasien. Sistem informasi saat ini diperluas bukan hanya pada
pemakaian internal, melainkan juga pemakaian eksternal (pengunjung) agar pasien yang
sedang menginap di rumah sakit dimudahkan untuk mencari data. Teknologi informasi juga
diterapkan pada peralatan-peralatan medis, misalnya pada CT scan (Computer Tomography)
dan juga USG.

Adapun peranan dan fungsi sistem informasi dalam sebuah pelayanan kesehatan
puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat
pemberdayaan masyarakat dan keluarga, sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar yang mana
berkewajiban mengupayakan, menyediakan, dan menyelenggarakan pelayanan yang bermutu
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem manusia atau mesin yang terpadu guna
menyajikan informasi untuk mendukung fungsi operasional, manajemen dan pengambilan
keputusan di dalam suatu organisasi. Sistem informasi pada fungsi-fungsi organisasi yang
memanfaatkan basis data (database) ini untuk pelaporan-pelaporan manajemen.

Perkembangan teknologi di bidang kesehatan berimplikasi pada perkembangan jenis


penyakit dan banyaknya macam dan jenis obat. Ketersediaan informasi obat yang akurat,
benar, dan up to date merupakan kebutuhan bagi penyedia layanan kesehatan, pasien, dan
masyarakat. Namun, dalam perkembangannya, masih terdapat kendala misalnya mengenai

4
letak geografis dan perbedaan pendidikan yang memungkinkan kurang optimalnya kualitas
layanan kesehatan. Untuk itu, masyarakat memerlukan pengenalan mengenai teknologi
informasi yang digunakan dalam bidang kesehatan agar kemudahan untuk mengakses
layanan kesehatan berjalan efektif, sehingga dapat meningkatkan kualitas medis di Indonesia.

1. 2 Rumusan Masalah

 Bagaimana sejarah perkembangan TI dalam dunia kesehatan ?


 Apa saja peran penting dari TI dalam bidang kesehatan ?
 Apa tujuan dan manfaat dari TI dalam bidang kesehatan ?
 Apa pengaruh TI dalam dunia kesehatan ?
 Apa saja sumber daya yang diperlukan dalam pengembangan TI dalam bidang
kesehatan ?
 Apa saja macam macam TI dalam bidang kesehatan ?
 Apa saja faktor penghambat dari TI dalam bidang kesehatan ?
 Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam TI dalam bidang kesehatan ?
 Bagaimana sistem infomasi managemen dirumah sakit ?
 Apa saja faktor penghambat dari TI ?
 Apa saja manfaat dari teknologi informasi rumah sakit ?
 Bagaimana cara penerapan dari TI ?

1. 3 Tujuan Pembelajaran
1. Definisi
2. sejarah
3. Tujuan
4. Manfaat
5. Pengaruh sumber daya untuk pemanfaatan TI
6. Peran
7. Macam macam
8. Pengaruh
9. Tahap perkembangan
10. Kelebihan dan kekurangan
11. Faktor pendukung dan penghambat

5
BAB II

PEMBAHASAN
1. Definisi

Teknologi informasi merupakan istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu
manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau
menyebarkan informasi. Teknologi Informasi menyatukan komputasi dan komunikasi
berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan
hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga
elektronik, dan peranti genggam modern.

Pengertian tersebut sebenarnya kita bisa pahami apa sih yang menjadi inti dari adanya
teknologi informasi, yaitu karena adanya data, informasi yang diinginkan sehingga akan
menjadi pengetahuan. Menurut Nugroho, (2008) dalam bukunya menyebutkan sering
terjadi kerancuan tentang pengertian data, informasi dan pengetahuan. Meskipun sama-
sama merupakan bagian dari sumber daya bagi organisasi, pengertian ketiganya tidaklah
sama.

2. Sejarah Perkembangan
A. Era Komunikasi Tulisan (The Writing Era of Communication)

Era ini dimulai tahun 4000 SM pada saat bangsa Sumeria menggunakan tablet
dari tanah liat, bangsa Cina menemukan tulisan untuk percetakan buku dan bangsa
Korea menemukan alat dari logam yang huruf-huruf tanah. Penemuan mesin cetak
merupakan awal dimulainya riwayat komunikasi massa. Dengan adanya mesin cetak
ini maka pesan yang panjang dan kompleks dapat disampaikan secara simultan ke
satu atau lebih kelompok khalayak yang besar. Salah satu produk dari cetak adalah
surat kabar yang berisikan berbagai berita terbaru dan diperlukan oleh berbagai
khalayak. Dengan demikian, mesin cetak atau percetakan juga merupakan pemerata
sosial yang besar. bila tulisan telah menembus hambatan jarak dan waktu maka
pencetakan melipatgandakan pesan tersebut. Menurut Bell, pencetakan merupakan
dasar bagi penyebaran kemampuan melek huruf dan meluasnya pelayanan
pendidikan. Sedangkan Parker menyatakan bahwa pencetakan merupakan faktor
kunci untuk berlangsungnya Renaissance dan Revolusi Industri.

6
Di bidang elektronika setelah munculnya telepon dan telegraf dengan kabel
maka pengembangan berikutnya adalah adanya komunikasi tanpa kabel yang
memungkinkan pesan yang sama diterima secara simultan di berbagai lokasi yang
tidak terbatas.

B. Era Percetakan Era (The Printing Era of Communication)

Era ini dimulai dengan ditemukannya alat pencetakan oleh Gutenberg pada
tahun 1456 ketika pertama kali mencetak Kitab Injil. mulai mesin cetak mulai
ditemukan pada tahun ini, tetapi perkembangan surat kabar berlangsung sekitar tahun
1600. Surat kabar pertama yang berhasil di cetak di Eropa adalah Aviso di
Wolfenbuttel di Strahbourg, Jerman pada tahun 1609. Kemudian menyusul Oxford
Gazette di Inggris tahun 1620. Surat kabar lain yang terbit di Eropa adalah surat
kabar Oprechte Haarlemsche Courant di Belanda pada tahun 1656, Einkommende
Zaitung (1650) dan Frankfurtes Journal (1680) di Jerman.

Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1791 membawa dampak pada


perkembangan persuratkabaran di Eropa yaitu pada masa pemerintahan Napoleon
yang membuat perkembangan persuratkabaran terhambat. Surat kabar dianggap
melakukan agitasi yang dapat merongrong kekuasannya hingga akhirnya menutup
surat kabar menjadi 13 buah dan terakhir menjadi 4 buah. Tetapi di bagian lain,
persuratkabaran di Inggris justru menikmati kebebasan. Dan satu hal yang menarik
dalam suratkabaran di Eropa adalah surat kabar yang berbahasa Belanda atau Perancis
beredar luas di negara-negara lain karena penduduknya dapat memakai 2-3 bahasa
nasional.

Percetakan pertama di Amerika Serikat dibangun pada tahun 1638 di Harvard


University. Surat kabar pertama yang dicetak pada tahun 1690, yakni surat kabar
Tempat Umum di Boston. Setelah surat kabar ini tidak muncul kemudian surat kabar
harian Boston Newsletter pada tahun 1704 oleh John Campbell, lalu menyusul Boston
Gazette pada tahun 1719. Memasuki abad-19 ditandai dengan banyaknya bidang
teknologi termasuk percetakan yang dapat digerakkan oleh tenaga uap. hasil surat
kabar yang sebelumnya hanya bisa diproduksi 500-600 lembar per jam dapat
ditingkatkan menjadi 4000 lembar per jam.

7
Perkembangan pers yang didukung oleh kemajuan teknologi dan
perkembangan masyarakat Amerika pada saat ini, juga ditandai dengan
perkembangan cara pelaporan berita, misalnya Jurnalistik kelompok dan Jurnalistik
Investigasi yang digunakan dalam skandal Watergate pada tahun 1973. Perkembangan
industri surat kabar pada abad kesembilan belas dan dua puluh dikarakteristikkan
oleh dua kecenderungan utama: pertama, pertumbuhan dan konsolidasi surat yang
meninggal secara massal; dan kedua, pertumbuhan internasionalisasi pengumpulan
berita. Kita dapat mengilustrasikan kecenderungan pertama dengan merujuk pada
industri surat kabar Inggris, meskipun perkembangan yang sama dapat diamati di
beberapa negara industri besar lainnya.

Karena masa lalu negara-negara di Asia pada umumnya adalah negara bekas
jajahan negara-negara, Eropa maka surat kabar di Asia (termasuk di Indonesia) juga
dikenal oleh mereka. Menurut sejarah, surat kabar pertama yang masuk ke Indonesia
adalah Memorie des Nouvelles pada tahun 1615 yang berbentuk Buletin. Sedangkan
surat kabar pertama yang terbit di Indonesia adalah Bataviaisme Nouvelles en
Politique Raisoven Mensen pada tahun 1744 dalam bahasa Belanda dan disusul surat
kabar bahasa melayu di Surabaya pada tahun 1855. Sampai tahun 1990 jumlah surat
kabar di Indonesia telah mencapai 270 dengan tiras 4,5 juta perhari.

C. Era Telekomunikasi (Era Telekomunikasi)

Salah satu teknologi yang berkembang pada masa ini adalah film. Sejarah
penemuan film berlangsung cukup lama, disebabkan film melibatkan masalah-
masalah teknik yang cukup rumit seperti masalah optik, lensa, proyektor, kamera dan
sebagainya. Pada tahun 1645, Kinscher menggunakan Lentera untuk
memproyeksikan gambar-gambar yang dibuat untuk pelajaran agama bagi murid-
muridnya. Tetapi karena bayang-bayang yang dibuat belum pernah ada yang melihat
sebelumnya, akhirnya pekerjaan ini dianggap sebagai permainan setan.

Perkembangan sejarah penemuan film ini baru tampak setelah abad ke-18
dengan percobaan kombinasi cahaya lampu dengan kaca lewat Lensa padat.
Memasuki tahun 1900 orang Amerika berhasil membuat film tanpa suara dengan
durasi 25 menit seperti film 'A Trip To The Moon' (1902) dan Life of an America
Fireman (1903). Pada masa inilah film mengalami masa keemasan.

8
Teknologi lainnya adalah radio. Usaha penemuan radio sudah dimulai sejak
abad ke-17 oleh Volta, Ampere, Huygens, Maxwell, Heindrich Hertz, Edmond
Branly, Oliver Lodge dan Papov. Kemudian pada tanggal, 14 Mei 1897 Marconi
berhasil menghubung-hubungkan temuan-temuan pendahulunya dan berhasil
menghubungkan dua tempat yang dipisahkan oleh selat Bristol yang lebarnya 9 km,
melalui gelombang radio.

Sejak penemuan ini Telegram Radio mengalami perkembangan yang sangat


pesat, dan tiga tahun kemudian Marconi berhasil mengirimkan berita Radio dari
Inggris ke Australia disusul berdirinya radio BBC (1923), NBC (1926) dan CBS
(1927). Kehadiran radio pesawat membawa manfaat untuk kepentingan dagang,
pelayaran, dan untuk menyampaikan informasi yang lebih cepat dalam urusan militer.
Hal ini bisa kita lihat penggunaan Radio dalam Perang Dunia kedua. Kini setelah satu
abad sejak Marconi menemukan radio pesawat, ada 2,2 milyar pesawat Radio
penerima yang bertebaran di dunia, dan di Indonesia diperkirakan ada 23 juta
penerima Radio yang beredar di tengah masyarakat.

Terjadinya perkawinan antara beberapa jenis media dan teknologi


menghasilkan berbagai bentuk baru yang memiliki kemampuan berlipat ganda.
Demikian pula di bidang komunikasi. Munculnya televisi (TV) dengan berbagai
kelebihan komunikasi yang diciptakan telah menciptakan berbagai layanan
komunikasi yang lengkap dan unik. Televisi menyampaikan pesan informasi dalam
wujud gambar dan suara sekaligus.

Namun demikian, televisi memiliki beberapa kelemahan sistem siaran yang


dipancarkan ke udara, mengalami hambatan untuk wilayah tertentu, seperti daerah
pegunungan. Maka, Robert J. Tarlton mengemukakan idenya yaitu televisi dengan
antena bersama yang disambungkan ke rumah-rumah penduduk. Inilah yang menjadi
asal mula TV kabel yang dikenal dewasa ini.

Penemuan Televisi diawali dengan beberapa penemuan- penemuan di


antaranya oleh seorang kebangsaan Jerman yang bernama Paul Nipkow pada tahun
1884, kemudian oleh charles F.Jenskins di Amerika pada tahun 1890. Dari temuan-
temuan itu kemudian dikembangkan oleh Phil T. Fransworth di Idaho (AS) pada
tahun 1922 dan oleh Dr.Vladimir Zworikins di Westinghouse (AS) tahun 1923 adan

9
disusul oleh Baird di Inggris tahun 1927. tetapi dari penemuan-penemuan ini yang
terkenal dengan sebagai bapak Televisi adalah Nipkow Disk. Ada dua peristiwa
penting bagi masyarakat Amerika untuk keberhasilan penemuan pesawat televisi,
yakni sebagai alat kampanye presiden seperti debat Nixon dan Kennedy, dan yang
kedua adalah keberhasilan Amerika dalam penemuan Apollo II di bulan yang
menyaksikan kurang lebih 500 juta penduduk dunia melalui televisi.

Di Indonesia Televisi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1962 Indonesia


mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan pesta olah raga Asean Games di
Jakarta. Pada saat ini jangkauan siaran hanya sekitar Jakarta dan Bogor pada radius
80 km. Tiga tahun kemudian baru menyusul pembangunan TVRI di daerah-daerah
lain seperti Medan (1970), Ujung Pandang (1972), Balikpapan (1973) dan Palembang
(1874). Pada saat ini diperkirakan jumlah pesawat Televisi ada 18 juta.

D. Era Komunikasi Interaktif

Era komunikasi interaktif ditandai dengan ditemukannya berbagai kemajuan


teknologi seperti Komputer, Satelit, Internet dan lain-lain. Masuknya komputer ke
jaringan komunikasi untuk mewujudkan berbagai kemudahan baru dalam
berkomunikasi, serta masih membuka kemungkinan untuk satu dari banyak peluang
baru di bidang ini. Dengan bantuan komputer maka bukan saja penyimpanan,
pengolahan dan penelusuran informasi berlangsung cepat dan dapat diandalkan, tetapi
juga pertukarannya pun dapat berlangsung untuk mana saja dan di mana saja.

Suatu komputer modern yang serba guna terdiri dari sebuah unit pengolah
sentral yang menggunakan kabel ke alat input dan output dan ke sistem penyimpanan
data. Dalam kebanyakan sistem alat input merupakan data terminal yang mirip
dengan personal komputer. Komputer sangat penting peranannya dalam
perkembangan teknologi komunikasi seperti yang ada sekarang ini. Kemampuan
pengolahan informasi pada komputer menyebabkan batasan sistem komputer dengan
sistem komunikasi hampir sulit ditentukan dengan bertahan. Komputer sering disebut
sebagai otak tiruan (artificial brain).

Penemuan komputer ini telah dirintis oleh ahli matematika seperti Blaise
Pascal yang berhasil menemukan mesin hitung pada tahun 1642 dan Gottfied
Withelm dengan mesin hitungnya yang dapat melipatgandakan angka-angka dalam

10
bentuk akar (akar kuadrat) pada tahun 1694. Pada abad ke-17 berhasil ditemukan cara
kerja seperti komputer yang dikembangkan di Swiss, Perancis dan Italia. Dan pada
tahun 1835 Charless Babbagae berhasil menemukan mesin analisis data. Dua dekade
berikutnya Herman Hollerith seorang insinyur yang mengajar di MIT (Massachusett
Institute of Technology) menemukan mesin tabulasi yang bisa membaca data secara
elektronik.

Penemuan di dunia komputer ini terus mengalami perkembangan dengan


penelitian yang dilakukan antara tahun 1911-1946 hingga berhasil ditemukan
Electronic Numerial Integrator and Computer (ENIAC) sebagai komputer elektronik
pertama yang disempurnakan oleh J. Prespen Eckert Jr., John W. Manchly dan
Brainerd di University of Pennsylvanis pada tahun 1946. Komputer jenis ini
menempati ruangan sebesar 90 m2 atau 9x5 m dengan tinggi 2 m dan berat 30 ton.

Generasi ENIAC selanjutnya muncul dengan komputer yang berdasarkan


microchip yang dikembangkan oleh Dr.Robert Noyce, lulusan MIT yang mengajar di
Stanford University California dengan dibantu oleh William Shockley yang
menemukan transistor. Jenis komputer ini dibandingkan dengan generasi ENIAC
sebelumnya 1500x lebih kecil, 10.000 kali lebih murah, 17.000 kali lebih ringan dan
28.000 kali lebih kecil kebutuhan listriknya.

Di bidang lain, satelit komunikasi merupakan suatu produk kemajuan


teknologi yang tidak akan terbayangkan akan terwujud pada masa Arthur C. Clarke
yang memaparkan gagasannya lewat Wireless World edisi Oktober 1945. Namun,
pada akhir tahun 1950-an John R. Pierce dari Bell Laboratories berhasil
mendemonstrasikan lokasi komunikasi ruang angkasa dengan satelit Echo dan
Telstar. Keberhasilan ini kemudian diikuti oleh Uni Soviet tahun 1957 dengan satelit
SPUTNIK dan Amerika Serikat pada tahun 1963 dengan satelit komunikasi
geosynchronous yang pertama, yaitu SYNCOM 2.

Pada tahun 1954, seorang insinyur yang bekerja di laboratorium Electronic


Bell bernama John R.Pierce berusaha mengembangkan ide Arthur C.Clarke, mantan
penerbang Inggris yang mengemukakan idenya bahwa kita bisa berkomunikasi
dengan melintasi gunung dan lautan.

11
Hingga pada tahun 1957 Rusia berhasil menemukan Satelit pertama yang
diberi nama SPUTNIK. Peluncuran Satelit ini sebagai awal perlombaan teknologi
angkasa luar antara Rusia dan Amerika. Lima tahun setelah peluncuran SPUTNIK
ini, Amerika berhasil ditemukannya yang pertama dengan nama TELSTAR pada
tanggal 10 Juli 1962. Kemudian diskusikan dengan satelit ERLY BIRD pada tahun
1965.

Indonesia sendiri menjadi anggota Intelsat pada tanggal, 9 Juni1967 yang


didirikan di Stasiun Bumu Jatiluhur yang diberi nama Satelit PALAPA. Dengan
menggunakan satelit ini, komunikasi yang terjadi di negara Indonesia mengalami
kemajuan yang pesat. Misalnya adanya telepon, perluasan jaringan Televisi, dan
Radio.

Potensi satelit adalah untuk menerima dan memancarkan kembali sinyal siaran
ke seluruh tempat yang dapat dicapainya. Hal ini memungkinkan siaran radio dan
televisi dapat diterima di mana saja yang dapat ditangkap oleh antena stasiun bumi.
Dengan kata lain, manfaat yang utama dari adanya teknologi satelit adalah untuk
siaran baik radio maupun televisi.

Sehubungan dengan banyaknya permintaan akan pelayanan satelit maka FCC


di AS menerima rencana spasial 2 untuk C-band (6,4 GHz) dan Ku-band (12/14 GHz)
pada bujur spasi orbital, meliputi Amerika Serikat. Pada tahun 1987 diharapkan spasi
orbital dapat dikecilkan menjadi 2'C dan pelaksanaan segera spasi 2' Ku-band.

Dalam perkembangannya, pemakaian Ku-band meningkat lebih cepat


dibandingkan pemakaian frekuensi C-band. Hal ini dikarenakan penggunaan
frekuensi C-band lebih sulit dan banyak permasalahannya. Salah satu faktor
pemindahan dari C-band ke Ku-band adalah bahwa slot orbital untuk C-band sudah
hampir semuanya terisi, dan kemungkinan yang lebih baik adalah dengan penggunaan
Ku-band.(1)(2)

3. Tujuan

Tujuan dari teknologi yaitu informasi menjadi bermanfaat sehingga dapat


menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Dari pengertian juga menunjukkan
keterkaitan yang erat antara data dengan informasi. Kita contohkan jika seorang perawat

12
memeriksa tekanan darah pasien dengan hasil 112/85 mmg. Maka angka yang tertera
tersebut bisa disebut dengan data sekaligus dapat menjadi informasi bagi dokter yang
akan memeriksa.

Teknologi komputer di dunia kesehatan sangat penting dalam


pengambilan sebuah keputusan. Apalagi untuk kebutuhan dokter yang harus
memutuskan diagnosis, tindakan dan terapi apa yang harus diberikan. Proses dari
pengambilan keputusan tentu saja harus ada alat yang membantu untuk melihat dan
menganalisa organ tubuh, diantara contoh alatnya:

a. System Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar


struktur otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak
dengan menggunakan sinar-X.
b. System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) berguna untuk melihat gambar
dari berbagai sudut organ tubuh secara bergerak.
c. Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT) merupakan sistem
komputer yang mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel-partikel
tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar.
d. Position Emission Tomography (PET) merupakan sistem komputer yang
menampilkan gambar yang mempergunakan isotop radioaktif.
e. Nuclear Magnetic Resonance (NMR) yaitu teknik mendiagnosa dengan cara
memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen.
f. Ultra Sonography (USG) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi
yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam
layar monitor berupa gambar dua dimensi atau tiga dimensi.
g. Helical CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara
komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagital, paling kecil jarak
antara potongan 3 mm.
h. Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh
secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagita.

Adapun kegunaan dari teknologi informasi kesehatan yaitu:

● Melakukan analisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit untuk dilihat

13
● Melakukan diagnosis penyakit
● Menemukan obat yang tepat atau sesuai

Teknologi yang diadopsi di bidang kesehatan berupa Computerized Axial


Tomography (CAT), yang berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan
mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tak beregerak dengan menggunakan
sinar-X.

Sedangkan untuk yang bergerak, bisa menggunakan sistem Dynamic Spatial


Reconstructor (DSR) yang bisa digunakan dalam melihat gambar dari berbagai
macam sudut organ tubuh.

Adapula Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT), yang


merupakan sistem komputer dengan mempergunakan gas radioaktif dalam mendeteksi
adanya partikel-partikel tubuh yang ditampilkan ke dalam bentuk atau wujud gambar.

Bahkan, saat ini sudah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang dinilai
mampu melakukan diagnosis penyakit, sekaligus juga memberikan obat. Ehud
Shapiro dan timnya yang dari Weizmann Institute of Science, berhasil membuat
komputer DNA ultrakecil, di mana komputer tersebut mampu melakukan diagnosis
dan mengobati kanker tertentu.

Teknologi informasi yang saat ini digunakan dan dikembangkan di dalam ilmu
kedokteran, biasanya dikenal dengan nama Health Information Technology (HIT).

Manfaat bagi dokter atau praktisi kesehatan adalah dapat menyampaikan


informasi medis penderita untuk penanganan dalam keadaan darurat. Manfaat bagi
pemerintah dan dinas kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat.(3)

4. Manfaat

Menurut (Pratama, 2014) penggunaan sistem informasi/teknik informasi di zaman


ini meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komputer (software,
hardware), internet, serta kesadaran dan animo masyarakat untuk menggunakan komputer
mempermudah pekerjaan. Berikut ini adalah manfaat penggunaan sistem informasi:

14
1. Data yang terpusat, dalam sistem informasi menjadikan data dan informasi
terkumpul secara terpusat pada satu tempat, yaitu database. Penyimpanan data
secara terpusat dan digital memiliki banyak keuntungan. Selain itu, akan lebih
praktis dibandingkan sistem konvensional yang mana masih mengandalkan
beberapa dokumen yang disimpan di satu atau beberapa buah rak/lemari.

2. Kemudahan di dalam mengakses informasi. Sistem informasi menjadikan


pengguna mengakses informasi di mana saja dan kapan saja. Tidak terbatas
tempat dan waktu. Informasi dapat dinikmati dengan media apa saja dan bisa
saling berinteraksi dan mengelola komputer di mana pun.

3. Efisiensi Waktu. Dengan adanya sistem informasi dan koneksi internet


mempengaruhi efisiensi waktu. Karena dapat mengakses informasi dengan cepat
di manapun berada.

4. Cakupan dan penyebaran informasi menjadi lebih luas. Dengan adanya sistem
informasi, cakupan informasi yang disajikan tidak lagi hanya untuk perorangan
atau beberapa orang, namun dapat secara umum ke siapa pun yang mengakses
informasi. Hal ini akan membuat informasi dapat lebih cepat tersebar luas,
sehingga informasi tersebut dapat makin bermanfaat.

5. Memudahkan proses bisnis dan pekerjaan. Melalui sistem informasi, pekerjaan


yang berat dan dilakukan secara manual oleh petugas (operator) dapat dikerjakan
dengan lebih mudah, otomatis dan lebih hemat waktu, dengan hasil yang lebih
baik.

6. Biaya murah untuk Akses dan Penyediaan Informasi. Sistem informasi


menawarkan biaya yang murah untuk mengakses informasi. Cukup biaya dengan
sewa internet saja, informasi yang berharga dapat diakses dengan mudah dan
cepat. Cukup melalui perangkat smartphone saat ini kita bisa mengakses berita
kapan pun dimana pun, tanpa perlu membeli koran seperti dulu.

7. Menyimpan data lebih banyak dengan ruang yang lebih kecil. Sistem informasi
menghemat ruang penyimpanan data dan informasi. Sebuah sistem informasi
hanya memerlukan perangkat komputer. Sehingga hanya membutuhkan ruang
yang kecil dan pasokan listrik yang tidak terlalu besar.

15
8. Solusi komunikasi yang murah, hemat dan handal. Melalui sistem informasi yang
telah dilengkapi dengan sarana komunikasi online (chatting, e-mail, kirim pesan,
video conference, dan lainnya) maka sistem informasi dapat memenuhi
kebutuhan akan layanan komunikasi yang murah, hemat, andal dan bermanfaat
bagi internal organisasi tempat sistem informasi tersebut berada.

9. Penyimpanan data dapat lebih berkembang sesuai kebutuhan. Sistem informasi


dengan media penyimpanan berupa basis data (database) memiliki kemampuan
untuk dapat berkembang jauh lebih besar lagi sesuai keperluan.

Manfaat Teknologi Informasi

Peranan dan aplikasi komputer dalam bidang kesehatan sangatlah banyak. Komputer
secara tidak langsung telah membantu manusia untuk mengetahui penyakit yang
dideritanya hingga sampai pada tahap penyembuhan. Sebagai kesimpulannya, manfaat
dari penerapan komputer dalam bidang kesehatan di tiap-tiap aplikasinya antara lain
sebagai berikut :

 Mendiagnosa suatu penyakit dan menentukan obat yang cocok


 Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia
 Memonitoring status pasien, merecord data pribadi pasien dan riwayat penyakit
pasien
 Memasukkan, menyimpan, mengelompokkan dan mengolah data–data secara cepat
dan mudah
 Mendeteksi DNA seseorang
 Mengecek dan mengetahui hasil tes darah di laboratorium
 Sebagai alat Bantu dalam pemeriksaan medis Intinya, dengan adanya komputer
dalam bidang kesehatan sangatlah membantu.

Manfaat bagi dokter atau praktisi kesehatan adalah dapat menyampaikan informasi medis
penderita untuk penanganan dalam keadaan darurat.

Manfaat bagi pemerintah dan dinas kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat.(4)

16
5. Pengaruh sumber daya untuk pemanfaatan TI

Dalam bidang kesehatan sendiri kemajuan Teknologi Informasi sudah sangat


menunjang pelayanan, apalagi di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang
begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap
tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk
mengudapte perkembangan terbaru, tidak hanya itu teknologi informasi juga memiliki
kemampuan dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi. Beberapa penelitian
terkait dengan perkembangan teknologi menyebutkan pelayanan kesehatan masyarakat
sangat dipengaruhi penggunaan teknologi digital, penerapan intervensi kesehatan dalam
pengembangan teknlogi digital sangat efektif dalam melayani masyarakat. Hal yang
serupa juga bahwa penerapan intervensi kesehatan berbasis teknologi digital dinilai
sangat menguntungkan. Pertama, dapat memperlancar akses pelayanan, mempermudah
jangkauan pelayanan terhadap masyarakat. Kedua, dapat memindahkan intervensi
kesehatan ke platform digital dan menghadirkan riset dengan peluang baru untuk
memajukan teori dan konsep pelayanan Kesehatan.(5)

6. Peran

Dalam bidang kesehatan, teknologi informasi yang digunakan berupa komputer.


Dunia teknologi komputer masuk ke dunia kesehatan tidak seiring dengan awal
mulanya komputer diciptakan. Manfaat yang didapatkan dari komputer dimulai pada
akhir tahun 1960- an dan 1970-an pada masa itu dunia kedokteran dan keperawatan
mulai ada catatan di dalam komputer, harapannya dengan adanya data di dalam
komputer dapat dengan mudah untuk mengeluarkan data-data yang diinput menjadi
sebuah laporan.

Peran komputer pada zaman sekarang sangat penting, dengan adanya


komputer manfaat yang dirasakan tidak hanya oleh user atau penggunanya tetapi juga
oleh instansi yang terkait, seperti klinik, puskesmas dan rumah sakit. Peran komputer
juga seharusnya dirasakan oleh pasien, karena pelayanan utama untuk setiap institusi
kesehatan adalah kepada pasien, jadi yang utama adalah yang dirasakan secara
langsung oleh pasien, diantaranya:

17
a. Patient Safety

Setiap instansi pelayanan kesehatan harus mengarah kepada patient safety.


Begitu juga keberadaan teknologi komputer harapannya dapat mendukung
keselamatan pasien. Sebuah perangkat komputer yang digunakan di rumah sakit untuk
memasukkan data pasien ke dalam komputer, secara tidak langsung dapat menolong
jiwa pasien.

b. Administrasi Kesehatan

Saat datang ke rumah sakit atau puskesmas, hal yang pertama kali dilakukan
ialah pendaftaran / mendaftarkan diri sebelum nantinya diperiksa oleh dokter. Adanya
komputer di area pendaftaran sangat penting untuk kegiatan menghimpun data, agar
dapat dikeluarkan menjadi sebuah laporan kunjungan pasien, mengetahui data
demografi pasien yang sudah diolah misalnya menurut alamat pasien, jenis kelamin,
umur pasien dan lain-lain, tentunya sesuai kebutuhan pelaporan.

c. Apotik/Farmasi

Apotik atau farmasi tentunya mengurus tentang obat-obatan. Mulai dari


pengadaan obat, mengatur obat masuk dan keluar, mengatur keberadaan obat jika ada
item obat yang kurang maka harus pengadaan lagi. Manajemen obat tersebut harus
ada di dalam setiap instansi kesehatan. Belum lagi jika mengenai hubungan obat
dengan diagnosis, berapa obat yang harus keluar jika diagnosisnya A. Keadaan
tersebut tidak bisa kita menghitung manual dengan kondisi pekerjaan yang banyak.
Maka dari itu peran teknologi yang tertuang dalam sistem informasi dapat
diaplikasikan.

d. Penelitian

Salah satu tujuan dari adanya rekam medis adalah untuk penelitian. Sekarang
kita mau penelitian dengan berkas rekam medis nya langsung; mungkin saja bisa,
tetapi itu juga terbatas pada jenis penitiannya. Mungkin cakupannya hanya dalam
lingkup yang berhubungan dengan Dokumen Rekam Medis saja. Apabila ingin
meneliti dengan variabel yang sangat banyak, mungkin kita akan kewalahan, karena
waktu habisa dalam pengambilan data. Dengan adanya teknologi komputer kita bisa

18
membuat query (pembahasan query akan dibahas di mata kuliah basis data atau
sejenisnya) atau sejenis filter yang akan mencari variabel-variabel yang dibutuhkan
sehingga sesuai dengan apa yang diinginkan.

e. Alat Pengambil Keputusan

Teknologi komputer di dunia kesehatan sangat penting dalam pengambilan


sebuah keputusan. Apalagi untuk kebutuhan dokter yang harus memutuskan
diagnosis, tindakan dan terapi apa yang harus diberikan. Proses dari pengambilan
keputusan tentu saja harus ada alat yang membantu untuk melihat dan menganalisa
organ tubuh,

f. Electronic Health Record (EHR) & Electronic Management Record (EMR)

EHR atau di dalam bahasa indonesia disebut dengan RKE merupakan catatan
klinis perorangan di dalam suatu institusi yang mempunyai standar data baik nasional
maupun internasional. Sedangkan EMR merupakan catatan klinis perorangan di
dalam suatu institusi yang diolah dan digunakan di dalam institusi tersebut. Adanya
EMR ataupun EHR menjadikan data-data pasien yang masuk ke rumah sakit atau
institusi kesehatan lainnya dapat diakses oleh bagian mana saja sesuai dengan
kebutuhan dan peraturan yang ada.

g. Penyimpanan Data Pasien

Jika data pasien mengandalkan satu cara penyimpanan akan riskan jika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan, seperti kebakaran, atau hilang oleh sebabsebab lain. Maka dari
itu teknologi komputer untuk penyimpanan dokumen pasien dapat disimpan ke dalam
sebuah komputer dengan ditambahkan Sistem Informasi di dalamnya maka
pemanggilan data seorang pasien dapat dilakukan dengan mudah.(6)

7. Macam macam

Terdapat beberapa aplikasi perangkat lunak yang khusus digunakan di sarana


pelayanan kesehatan untuk menunjang pekerjaan petugas khususnya perekam medis
dan informasi kesehatan. Aplikasi perangkat lunak tersebut menyesuaikan dengan
kebutuhan di masing-masing tingkatan sarana pelayanan kesehatan.

19
Aplikasi perangkat lunak yang digunakan dalam pelayanan kesehatan dibagi
menjadi 2, yaitu di puskesmas dan di rumah sakit.

1. Jenis Aplikasi Perangkat Lunak di Puskesmas


Petugas puskesmas dituntut untuk dapat mengoperasikan aplikasi perangkat
lunak pada komputer sehingga kegiatan pelayanan pada pasien maupun kegiatan
administratif lain di puskesmas dapat dilaksanakan dengan efektif, efisien, dan
optimal. Aplikasi perangkat lunak yang sering digunakan di puskesmas antara lain
p-Care, SIMPUS, SIHA, dan Epi Info.

a. P-Care
Salah satu software yang wajib digunakan puskesmas pada era Jaminan
Kesehatan Nasional adalah aplikasi primary care atau yang sering disebut
dengan p-Care. Aplikasi p-Care merupakan sistem informasi manajemen
berbasis web yang dapat diakses melalui web browser dengan alamat
https://pcare.bpjs-kesehatan.go.id Setiap puskesmas atau fasilitas kesehatan
primer akan mendapatkan akun dari BPJS berupa username dan password.

Secara umum p-Care berfungsi untuk memeriksa validitas keanggotaan


BPJS seorang pasien yang datang berobat ke puskesmas, menyimpan data
pelayanan yang telah diberikan kepada pasien BPJS, menerbitkan surat
rujukan pasien ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut (rumah sakit) dan merekap

20
data pelayanan yang telah diberikan puskesmas untuk disampaikan kepada
BPJS sebagai laporan.

b. SIMPUS
SIMPUS merupakan kependekan dari Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas. SIMPUS berfungsi mencatat dan menyimpan data pelayanan yang
dilakukan puskesmas baik pelayanan kepada pasien di dalam gedung maupun
kegiatan pelayanan di luar gedung. Terdapat banyak produk SIMPUS di
pasaran sehingga sangat dimungkinkan aplikasi SIMPUS di satu puskesmas
akan berbeda dengan aplikasi SIMPUS di puskesmas lain, namun secara
umum prinsip penggunaannya sama.

Secara umum SIMPUS digunakan mulai dari proses penerimaan pasien,


input data sosial dan registrasi pasien, input data pelayanan pasien berupa hasil
pemeriksaan fisik, anamnesis, dan diagnosis hingga rekapitulasi laporan sesuai
format yang telah ditentukan. Penggunaan SIMPUS akan membantu petugas
puskesmas dalam hal penyimpanan, pengolahan, penelusuran, penyajian
kembali, serta rekapitulasi data pelayanan.

c. SIHA
SIHA merupakan kependekan dari Sistem Informasi HIV-AIDS dan
IMS. SIHA dikembangkan untuk mengatasi masalah ketidakakuratan data
pada pelaporan data penderita HIV-AIDS dan IMS. Dengan adanya SIHA
maka pelaporan data penderita HIV-AIDS dan IMS dilakukan melalui satu
pintu sehingga diharapkan tidak ada data yang saling tumpah tindih satu sama
lain. Seluruh informasi terkait kejadian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia

21
dapat dilihat dan diperoleh melalui SIHA yang dapat diakses secara online
melalui alamat http://www.siha.depkes.go.id.

d. SITT
SITT adalah kependekan dari Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu.
Sama halnya dengan SIHA, sistem ini dikembangkan untuk mengatasi
masalah ketidakakuratan data pada pelaporan data penyakit, dalam hal ini
adalah tuberkulosis. SITT dapat diakses secara online dengan mengakses
alamat http://sittindonesia.org/sitt/.

e. Epi Info
Epi Info adalah aplikasi yang digunakan untuk mengumpulkan dan
mengolah data epidemiologi. Umumnya aplikasi ini digunakan oleh petugas
surveilans epidemiologi di puskesmas maupun dinas kesehatan. Epi Info
terdiri atas beberapa fungsi utama yaitu membuat form elektronik, menginput

22
data pada form elektronik, melakukan analisis data, menampilkan hasil
analisis data dalam bentuk visual (grafik), serta menampilkan data dalam
bentuk peta epidemiologi.

Aplikasi Epi Info dikembangkan oleh Centers for Disease Control and
Prevention. Aplikasi Epi Info dapat di-download langsung gratis oleh siapa
saja pada alamat https://www.cdc.gov/epiinfo/support/downloads.html.
Petunjuk penggunaan atau tutorial Epi Info juga dapat diakses pada website
tersebut.

2. Jenis Aplikasi Perangkat Lunak di Rumah Sakit


Rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan tingkat lanjut yang mengelola
berbagai sumber daya yang cukup kompleks. Penggunaan aplikasi perangkat lunak
diperlukan untuk membantu pihak manajemen rumah sakit dalam mengolah semua
data pelayanan di rumah sakit agar didapatkan informasi yang akurat secara cepat
untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Aplikasi perangkat lunak juga
digunakan untuk menunjang kegiatan pelayanan terhadap pasien. Aplikasi
perangkat lunak yang sering digunakan di rumah sakit antara lain SIMRS, INA-
CBGs dan SIRS Online.
a. SIMRS

23
SIMRS adalah kependekan dari Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit. SIMRS mengelola seluruh data pelayanan di rumah sakit. Berbagai
versi SIMRS juga banyak beredar di pasaran sehingga SIMRS di satu rumah
sakit juga bisa berbeda dengan SIMRS di rumah sakit lain, bahkan ada rumah
sakit yang membangun sendiri SIMRS-nya. Cakupan dari SIMRS di masing-
masing rumah sakit pun berbeda, mulai dari yang hanya memfasilitasi
pendaftaran pasien sampai yang juga mampu memfasilitasi data keuangan,
stok obat, dan kepegawaian. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga
telah meluncurkan SIMRS versi free dengan nama SIMRS GOS.

SIMRS GOS merupakan sistem informasi manajemen rumah sakit yang


cukup lengkap. SIMRS GOS terdiri dari beberapa modul yang memfasilitasi:
a. Pendaftaran pasien
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan rawat inap
d. Laboratorium dan radiologi
e. Apotek
f. Pembayaran
g. Kamar operasi
h. Rekam medis
i. Pelaporan internal
j. Pelaporan eksternal

Karena sifatnya yang free, SIMRS GOS cocok digunakan oleh rumah
sakit yang memiliki masalah keterbatasan dana dalam hal pengembangan
sistem informasi manajemen rumah sakit. Namun tetap dibutuhkan tenaga ahli
yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan sistem informasi berbasis

24
web sehingga dapat melakukan kustomisasi atau penyesuaian terhadap SIMRS
GOS agar dapat diimplementasikan di rumah sakit yang bersangkutan.

b. INA-CBGs
Jika fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas menggunakan
aplikasi p-care, fasilitas kesehatan tingkat lanjut dalam hal ini rumah sakit
menggunakan aplikasi INA-CBGs kaitannya dengan implementasi jaminan
kesehatan nasional. Aplikasi INA-CBGs berguna untuk mencatat dan
mengajukan klaim penggantian biaya pasien yang ditanggung oleh BPJS.

c. SIRS Online
SIRS Online adalah sebuah aplikasi berbasis web yang digunakan oleh
rumah sakit untuk melaksanakan pelaporan data kepada Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Aplikasi ini dapat dikases secara online di
alamat http://sirs.yankes.kemkes.go.id/sirs/. Petugas rumah sakit dapat meng-
upload data pelaporan dalam bentuk file microsoft excel sesuai dengan format
yang sudah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

25
Format laporan yang harus diupload rumah sakit pada aplikasi SIRS
online terdiri dari format RL1 sampai dengan RL5. Secara rinci format laporan
tersebut terdiri dari:
a. RL1. Data Dasar Rumah Sakit
b. RL2. Data Ketenagaan
c. RL3. Data Pelayanan
d. RL4. Data Morbiditas dan Mortalitas
e. RL5. Data Pengunjung Rumah Sakit.(7)

8. Pengaruh

Dampak Postif:

1. Bidang Pendidikan

TI telah mengubah proses pembelajaran konvensional. Setidaknya ada lima


pergeseran itu, yakni: dari pelatihan ke penampilan; dari ruang kelas ke mobilitas (di
mana saja); dari kertas ke media online; dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja;
dan dari waktu siklus ke waktu nyata.

Oleh sebab itu, sangat memungkinkan sekali saat ini proses belajar tidak
dilakukan secara tatap muka di kelas. Antara guru dengan siswa, atau dosen dengan
mahasiswa, dapat terhubung dalam proses belajar menggunakan peralatan TI. Dari
sisi waktu dan biaya, TI dapat mengefisienkannya. Dan, saat ini proses belajar online

26
(e-learning) terus berkembang. E-learning dapat dikembangkan sekaligus untuk
mengajar, memberikan tugas, hingga tempat mengumpulkan tugas secara daring.

2. Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, salah satu penerapan TI pada manajemen rekam


medis menggunakan kartu pintar (smart card). Hanya dengan memasukkan data pada
kartu itu, tenaga medis atau yang berkepentingan bisa memperoleh riwayat penyakit
pasien dan penanganannya.TI juga dipakai pada pencitraan alat-alat medis seperti CT
Scan atau MRI.

3. Bidang Transportasi

Penggunaan TI pada bidang transportasi, misalnya, di teknologi pesawat


terbang. Pada pesawat terbang terdapat fitur pilot otomatis yang dikendalikan dengan
program komputer.

4. Bidang Jasa Pengiriman

Jasa pengiriman saat ini makin maju. Jika dahulu mengirim paket tidak tahu
kapan akan sampai, sekarang paket yang dikirim dapat dilacak posisinya secara
realtime. Hal ini membutuhkan TI dalam penerapannya.

5. Bidang Bisnis

Dalam bisnis, penggunaan TI diterapkan pada perdagangan secara elektronik (e-


commerce). Fitur ini memerlukan jaringan komunikasi internet. E-commerce
memudahkan dua atau banyak pihak untuk melakukan transaksi tanpa harus bertemu
langsung secara fisik.

6. Bidang Perbankan

Salah satu kemajuan TI dalam perbankan adalah fitur internet banking. Kini,
nasabah bisa dengan mudah melakukan berbagai transaksi perbankan hanya dengan
membuka situs layanan dari bank. Bahkan, sudah berkembang pula mobile banking
yang memungkinkan transaksi perbankan dilakukan lewat ponsel pintar.

Dampak Negatif

27
a. Resiko Kesehatan

Penggunaan komputer yang berkepanjangan atau tidak benar dapat


menyebabkan cedera atau gangguan pada tangan, siku, pergelangan tangan mata,
leher dan tulang punggung. Pengguna komputer dapat melindungi diri dari risiko
kesehatan dengan mendesain tempat kerja secara tepat, postur yang baik saat di depan
komputer dan waktu untuk istirahat dari kerja.

b. Pelanggaran Privasi

Hampir setiap peristiwa hidup disimpan dalam komputer di suatu tempat.


Seperti catatan medis, laporan kredit, pajak dan lainnya. Dalam banyak kasus, di
mana catatan pribadi dan rahasia tidak dilindungi dengan baik, maka privasi mereka
dilanggar dan identitas dicuri.

c. Keamanan Publik

Orang dewasa, remaja dan anak-anak di seluruh dunia menggunakan komputer


untuk berbagi foto mereka, video, jurnal, musik dan informasi pribadi lainnya secara
terbuka. Beberapa orang yang tidak bersalah karena mengunggah kehidupan pribadi
mereka di internet, malah menjadi korban bagi orang asing yang mencari kesempatan.
Karenaya penting selalu berhati-hati menyebarkan informasi yang bersifat pribadi di
internet.

d. Dampak Lingkungan

Proses manufaktur Komputer dan limbah komputer menghabiskan sumber


daya alam dan mencemari lingkungan. Ketika komputer dibuang di tempat
pembuangan sampah, komputer tersebut dapat melepaskan kandungan bahan beracun
dan berpotensi bahaya bagi lingkungan.

9. Tahap perkembangan
A. Data

Banyak yang membuat pengertian data, salah satunya data dapat didefinisikan
sebagai fakta tercatat tentang sesuatu objek. Jadi apapun yang menjadi catatan suatu

28
objek dapat disebut dengan data. Misalnya dokter memeriksa gula darah pasien A
dengan hasil 110 mg/dL, maka angka 110 mg/dL disebut data. Kemudian data
tersebut dimasukkan ke dalam komputer maka istilahnya menjadi data multimedia.
Jika kita membahas data multimedia pada dasarnya dikelompokkan menjadi :

a. Data Teks

perangkat keras input keyboard, di dalamnya terdapat data yang berwujud


alfanumeris. Yaitu data yang terdiri dari

a) karakter-karakter A, B, C samapai Z,

b) simbol bilangan 0, 1, 2, smpai 9,

c) karakter-karakter pendukung lainnya seperti ? ! & % @ dan sebagainya

Data-data tersebut ada dalam tabel ASCII (American Standard Code for
Information Interchange).walaupun simbol bilangan itu berbentuk angka, tetapi pada
data teks tidak bisa dilakukan operasi aritmatika. angka di dalam kategori data teks
tidak bisa dihubungkan dalam operasi aritmatika, artinya data disini tidak bisa
ditambah, dikurangi dan diberikan perintah-perintah lainnya.

b. Data Numerik

Data numerik adalah data bilangan. Disimpan dalam komputer menggunakan


sistem biner, yaitu sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol
yaitu 0 dan 1. bilangan biner bisa disebut dengan istilah bit atau binary digital.
Pengelompokannya selalu berjumlah 8. Jadi dengan adanya 1 byte/bit sma dengan 8
bit. Data numerik juga tentunya digunakan juga untuk memunculkan data teks yang
telah ditetapkan oleh ASCII

Pada data teks dan numerik, ada keterkaitannya antar satu sama lain. Data numeris
mentransmisikan menjadi membentuk bit-bit biner sehingga kombinasi dari angka 1
dan 0, namun jika kombinasinya tidak sesuai maka akan ada permasalahan mendasar
yang memberikan dampak signifikan pada sisitem komunikasi (Rosita, 2016).

c. Data Gambar

29
Data ini tentunya berbentuk gambar, baik itu foto, grafik atau lainnya. Data
gambar bisa dibedakan dari format gambar / ekstensi gambarnya, diantaranya
(Kumara, 2014):

a. GIF ( Graphics Interchange Format) Kombinasi warna yg tersedia sebanyak


256 warna. Jumlah kombinasi ini cukup untuk keperluan grafis. Pada
pengguaanya GIF biasanya digunakan untuk icon, atau gambar bergerak yang
berbasis vektor.

b. JPG/JPEG (Joint Photographic Expert Group) Format ini bisa mensupport


sampai 16.7 juta warna. Jumlah tersebut diarahkan kepada kualitas yang cukup
memuaskan khususnya untuk kepentingan fotografi. JPG tidak bisa menjadi
gambar animasi.

c. BMP (Bitmap Image) Bitmap dikembangkan oleh Microsoft dan nilai setiap
titik diawali oleh satu bit data untuk gambar hitam putih, atau lebih bagi
gambar berwarna.

d. PNG (Portable Network Graphics) PNG dikembangkan pada tahun 1995 dari
gif yang sudah mendahuluinya. Tujuan pengembangannya ialah demi
mengatasi batasan-batasan gif. Format file ini digunakan untuk menampilkan
objek dalam halaman web.

d. Data Video

Kita sudah terbiasa dengan data ini, biasanya digunakan untuk dokumentasi dari
setiap kegiatan agar dikemudian hari dapat diputak kembali. Beberapa format,
diantaranya:

a. 3IVX Ekstensi. 3IVX Ekstensi ialah hanya sebuah codec (seperti Divx, WMV
dan Xvid). Teknologi intinya dioptimasi untuk arsitektur prosesor yang
beraneka ragam, termasuk platform yang menyertainya.

b. ASF (Advanced Streaming Format / Advanced System Format). Merupakan


format yang digunakan untuk audio video digital. Didesain untuk streaming
dan membentuk bagian framework Windows Media. ASF dapat menggunakan
beraneka ragam codec.

30
c. AVI (Audio Video Interleaved). Diperkenalkan oleh Microsoft pada tahun
1992 sebagai bagian dari teknologi Video for Windows miliknya. File AVI
menyimpan data audio dan video pada struktur interleaved. File ini hanya
berupa kontainer dan data audio video dapat dikompres menggunakan
berbagai codec. Kualitas dan kapasitas tergantung pada codec.

d. Divx Adalah codec, bukan format file. Dikenal dengan tingkat kompresi yang
tinggi, sehingga sangat memungkin menggunakan codec tersebut untuk
menggandakan film DVD. Satu film DVD umumnya berukuran 5 GB sampai
6 GB, dan Divx mampu mengkompresi hingga menjadi 700 MB, dengan
penurunan kualitas yang sangat minim. Dengan demikian film tersebut dapat
tertampung dalam sekeping CD.

e. MJPEG (Motion JPEG) Ekstensi ini codec video yang mengompres masing-
masing frame sebagai JPEG image yang terpisah. Kualitasnya tergantung pada
pergerakan di footage. Kekurangan dari codec ini adalah ukuran file yang
besar.

f. MPEG Sebuah format kompresi yang distandarisasi oleh Moving Picture


Experts Group (MPEG), yang terbentuk oleh 350 perusahaan dan organisasi.
Standard-standard tersebut adalah :

1) MPEG 1 adalah standard pertama untuk kompresi audio dan video.


merupakan standard encode VideoCD dengan resolusi maksimal hanya
352 x 288 pixel, bit-rate tidak dapat dirubah dan kualitas gambar yang
kurang baik.Ini juga termasuk format audio MP3.

2) MPEG 2 adalah seri standard transport , audio dan video untuk kualitas
siaran televisi.

3) MPEG 3 dikembangkan untuk high-definiton television (HDTV), tetapi


kemudian ditinggalkan karena dianggap MPEG 2 memadai.

4) MPEG 4 merupakan pengembangan MPEG 1 mendukung Digital Rights


Management (DRM) dan bit-rate encoding rendah, serta menggunakan
codec video yang disebut H.264 yang dipandang lebih effisien.

31
5) MPEG 7 adalah sistem formal untuk mendeskripsikan kandungan
multimedia.

6) MPEG 21 merupakan standard masa depan untuk multimedia.

g. Quicktime Merupakan teknologi multimedia sekaligus format file yang


dikembangkan oleh Apple Computer. File Quicktime adalah kontainer
multimedia yang terbentuk atas satu atau lebih track seperti audio, video, teks
atau efek digital.

h. RealNetworks. RealVideo telah dioptimasi untuk streaming video melalui


jaringan IP. Menggunakan PNA Protocol atau Real Time Streaming Protocol.
Biasanya berpasangan dengan RealAudio yang dikemas dalam RealMedia.
RealNetworks juga menyediakan player yang disebut RealPlayer untuk audio
dan video.

i. WMV (Windows Media Video) Adalah sebuah codec untuk mengencode


film dan mentransform slide show yang berisi format bitmap kedalam video
terkompres.

j. 3GP (3GPP format file) Merupakan sebuah multimedia container format


yang ditetapkan untuk 3G UMTS jasa multimedia, yang digunakan di 3G
ponsel, tetapi juga dapat dimainkan pada beberapa 2G dan 4G telepon.

k. Flash Video. Sebuah wadah format file yang digunakan untuk mengirim video
melalui Internet menggunakan Adobe Flash. Konten video flash juga mungkin
tertanam di dalam SWF file.

l. VOB (Video Object) Video Object (VOB) merupakan format file yang
biasa terdapat dalam media DVD-Video. Dalam file VOB, sudah terdapat
video, audio, subtitle, dan isi menu, yang digabungkan bersama ke dalam
sebuah file. Format VOB biasanya berbasiskan pada format MPEG-2 Program
stream, tetapi dengan tambahan keterbatasan dan spesifi kasi dalam format file
private.

m. SWF. SWF saat ini berfungsi sebagai format yang dominan untuk
menampilkan “animasi” vektor grafik di web.

32
e. Data Audio

Data audio adalah data suara. Format yang dihasilkan cukup banyak dan sudah
dibagai golongan menurut kualitas suaranya. Diantaranya:

a. Uncompressed audio format yaitu format audio tanpa kompresi, contohnya:


PCM, WAV (Waveform Audio Format).

b. Lossless compressed audio format (format audio terkompresi tanpa kehilangan


(mutu), contohnya: FLAC (Free Lossless Audio Codec), WavPack, Monkey's
Audio (filename extension APE).

c. Lossy compressed audio format (format audio terkompresi dengan kehilangan


(mutu), contohnya: MP3, mp4/m4a(MPEG-4).

d. semua format yang ada pada audio tentunya tidak semua dapat menjalannya,
tetapi ada juga aplikasi yang bisa memputar berbagai macam ekstensi audio,
misalnya K-lite codec pack.

B. Informasi

Menurut Nugroho, (2008) Informasi merupakan suatu pengetahuan yang


berguna untuk pengambilan keputusan. Tujuan dari informasi yaitu menjadi
bermanfaat sehingga dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan

Berikut syarat-syarat dari informasi yang baik, diantaranya:

33
1. Akurat. Informasi yang baik harus bebas dari kesalahan dan bebas dari bias. Yaitu
benar-benar menunjukan kepada hal yang harus dinyatakan. Bebas dari bias artinya data
yang menjadi informasi tersebut teliti. Keakuratan akan terjadi jika data yang masuk
sesuai benar apa adanya. Misalnya seorang petugas pendaftaran memasukkan data
demografi dengan mewawancarainya langsung tanpa melihat kembali identitas pasien
tersebut. Bisa jadi data yang dimasukan akan ada kesalahan karena mungkin saja salah
dalam melafalkan ataupun salah dalam mendengar. Sehingga data itu tidak menjadi
informasi yang akurat bagi dokter yang memeriksanya.

2. Tepat waktu. Ketepatan waktu menjadi hal yang penting dalam menyampaikan
informasi. Informasi yang kadaluarsa hanya menjadi samapah. Hal ini menjadi penting
untuk diperhatikan dalam input datanya. Misalnya jika dalam suatu puskesmas di jam
pelayanan hanya memperhatikan kegiatan pelayanan saja, maka pengumpulan data dari
pasien tersebut biasanya terabaikan, dan dampaknya terhadap informasi yang tidak tepat
waktu. Bisa jadi pelayanan pada hari itu data yang dimasukkannya dihari esok. Keadaan
tersebut menyimpang dari syarat informasi yang baik, karena jika pada hari itu juga
pimpinan ingin mengetahui data kunjungan pasien saja, maka akan kesusahan
menyediakan informasi.

3. Relevan. Relevan diartikan dalam subjek yang menerima informasi, artinya informasi
yang disampaikan harus disesuaikan oleh pihak yang menerima informasi tersebut.
Misalnya ketika semua pasien datang telah diinput oleh petugas pendaftaran, maka
informasi yang disampaikan antara kepala rekam medis dengan direktur rumah sakitnya
akan berbeda. Kepala rekam medis bisa cukup dengan informasi yang berbentuk tabel
yang menunjukkan jumlah kunjungan pada hari itu. Tapi berbeda dengan direktur rumah
sakit, yang dikirimkan adalah dashboard executif berupa tren kenaikan / penuruan
kunjungan pasien dari setiap harinya atau pada setiap bulannya, dsb. Jadi orang yang
menerima informasi berpengaruh kepada penyajian informasi.

34
C. Pengetahuan

Pengetahuan ialah jika informasi itu diorganisir yang memberikan pemahaman


atas suatu objek disebut dengan. Adanya pengetahuan itu hasil dari pemahaman,
pengalaman pembelajaran yang terakumulasi dari kumpulan informasi yang ada. Jadi
misalnya jika dalam sebuah rumah sakit memiliki poliklinik baru kemudian dicobakan
kepada pasien yang mulai berkunjung, maka akan ada kumpulan informasi dari pasien
yang berkunjung tersebut. Sehingga akan terbentuklah sebuah pengetahuan tentang
standar prosedur operasional pelayanan di poliklinik tersebut.(8)

10. Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan

1.Hemat tempat

35
Penggunaan sistem informasi kesehatan pada rumah sakit dapat menghemat
tempat atau ruang lingkup kerja petugas medis. Bila biasanya petugas memerlukan
banyak tempat untuk menulis berbagai macam jenis dokumen, dengan menggunakan
komputer, yang didalamnya sudah terdapat simkes, petugas bisa langsung
melakukannya dalam ruang lingkup yang kecil atau terbatas sekalipun, hal tersebut
dikarenakan sistem informasi kesehatan yang digunakan sudah mencantumkan
berbagai jenis form dokumen yang diperlukan untuk diisi petugas medis.

2.Mempercepat pelayanan kepada pasien

Sistem komputerisasi rumah sakit akan memepercepat dan mem-permudah


pelayanan kepada pasien. Petugas tidak perlu lagi repot-repot menulis identitas pasien
dan dapat langsung me-input data yang diperlukan ke komputer. Hal ini juga dapat
memudahkan petugas untuk mengatur antrian pasien dengan menggunakan tiket dan
sistem pemanggilan antrian secara elektronik.

3.Data mudah diakses

Data yang tersimpan dalam sistem akan mudah diakses oleh para petugas
medis di rumah sakit tersebut. Data yang diperlukan akan mudah untuk ditelusuri
dengan mengetikan keyword yang diperlukan pada kolom pencarian pada sistem
informasi yang digunakan, otomatis data akan mudah dan cepat untuk ditemukan.

4.Mempermudah komunikasi antara petugas medis

Petugas medis di rumah sakit yang sudah menerapakan sistem in-formasi


kesehatan tidak perlu lagi kerepotan untuk menyerahkan dokumen yang diperlukan
petugas lain di tempat kerja yang saling berjauhan. Hal tersebut dikarenakan semua
data yang di-input oleh tiap-tiap petugas medis pada sistem informasi kesehatan
rumah sakit bisa langsung dilihat dan diakses oleh semua petugas medis lain
dimanapun dan kapanpun, sehingga hal ini bisa mempermudah dan mempercepat
komunikasi antara petugas medis. Selain itu, hal tersebut juga menghemat waktu dan
tenaga para petugas medis.

5.Mempermudah pengecekan data

36
Tiap-tiap data yang di-input oleh petugas medis akan mudah untuk ditelusuri
dan diperiksa. Pada umumnya, sistem informasi kesehatan yang digunakan akan
mendeteksi apabila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam pengisiian data yang di-
input-kan oleh petugas medis, sehingga hal ini akan meminimalisir kesalahan (human
eror) yang dapat ditimbulkan. Pencarian data pun akan mudah dan cepat, karena
petugas bisa dengan mudah memasukan keyword ke kolom pencarian/search pada
sistem dan simkes akan otomatis mencari dan menampilkan data atau dokumen yang
akurat sesuai dengan keyword yang telah diisikan.

6.Mempermudah dalam mengolah data menjadi informasi

Penggunaan sistem informasi kesehatan akan mempermudah petugas medis


dalam memproses/mengolah data yang ada menjadi informasi atau laporan yang
diperlukan. Petugas akan mudah mengakses data apa saja yang diperlukan untuk
membuat laporan. Petugas tidak perlu repot-repot lagi mengaudit data satu persatu
serta mengurutkannya secara manual, karena hal tersebut sudah otomatis dilakukan
oleh sistem informasi kesehatan yang sudah ter-install. Petugas bisa langsung
memproses dan menampilkan laporan yang diinginkan.

Kekurangan

1.Bergantung kepada sumber listrik

Komputer yang digunakan untuk melakukan pelayanan medis otomatis sangat


tergantung pada sumber tenaga listrik yang tersedia. Apabila suatu saat listrik padam
dan rumah sakit tidak memiliki sumber listrik cadangan, hal ini tentu akan sangat
mengganggu proses pelayanan medis yang sedang berjalan. Data yang belum sempat
tersimpan pun memiliki kemungkinan untuk hilang saat komputer dinyalakan
kembali.

Proses pelayanan akan terganggu apabila rumah sakit tidak memiliki prosedur
antisipasi terhadap hal ter-sebut. Oleh karena itu, ada baiknya tiap-tiap rumah sakit
membuat prosedur antisipasi tertentu terhadap hal-hal yang dapat menganggu proses
pelayanan di rumah sakit, hal ini diperlukan untuk meminimalisir kerugian/dampak
yang dapat ditimbulkan.

37
2.Bergantung kepada aplikasi yang digunakan

Pemilihan serta penggunaan aplikasi/ software simkes juga menjadi hal yang
sangat penting. Petugas akan sangat bergantung kepada sistem tersebut, sehingga
apabila sistem mengalami gangguan atau kerusakan otomatis akan mengganggu
proses pelayanan yang sedang berlangsung.

Oleh karena itu , perlunya rumah sakit untuk menggunakan sistem informasi
kesehatan / software simkes yang asli/berlisensi yang berasal dari sumber atau
pengembang (developer) software yang terpercaya. Sistem tersebut juga harus
senantiasa mendapatkan pembaruan dan pengembangan terbaru dari developer yang
membuat software tersebut, hal ini diperlukan agar software yang dimiliki rumah sakit
selalu up to date dan bebas dari permasalahan yang sebelumnya pernah terjadi.

3.Perlu pelatihan khusus dalam penggunaannya

Kita perlu menyadari bahwa tidak semua petugas medis di rumah sakit akrab
dan familiar dengan sistem informasi kesehatan atau bahkan dengan komputer. Hal
tersebut tentu saja akan membuat penerapan simkes di rumah sakit menjadi sia-sia
atau malah bisa menjadi halangan karena akan menyulitkan para petugas medis yang
masih belum siap dalam menerapkan simkes.

Pemberian pelatihan perlu dilakukan agar tiap petugas medis dapat


menggunakan sistem informasi kesehat-an yang ada secara efektif, efisien, dan
maksimal. Petugas medis juga perlu diberi pelatihan mengenai cara penanganan dan
antisipasi apabila sistem mengalami gangguan atau tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Selain itu petugas medis juga dapat didorong untuk selalu memberikan
kritik dan saran terhadap sistem yang digunakan agar sistem tersebut dapat semakin
berkembang dan memiliki kinerja yang maksimal yang sesuai dengan kebutuhan
rumah sakit.

11. Faktor pendukung dan penghambat

1. Faktor Pendukung

38
1. Adanya SDM

● terampil dalam menggunakan teknologi


● mampu mengikuti proses perubahan dari sistem manual menuju sistem
berbasis komputer

2. Anggaran yang mencukupi

● mencakupi dari segi pemeliharaan, perawatan


● pengadaan infrastruktur yang di butuhkan

3. Dukungan pimpinan

● dukungan pimpinan untuk bisa menguasai teknologi dengan benar.(9)

2. Faktor Penghambat

1. Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

· Keterampilan SDM

· Adaptasi SDM dari proses manual ke sistem computer

· Ketersediaan biaya

· Masalah Sistem

2. Sistem Informasi Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGS) (Hayat,2013)


· Keterbatasan SDM (tidak seimbang dengan volume tugas dan kegiatan)
· Kurangnya fasilitas
· Kurangnya kepedulian pengelola institusi
3. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) (Rahmanita,2014)
· Kurangnya perangkat komputer
· Kurangnya kualitas SDM
· Kurangnya anggaran
6. Sistem Informasi Rekam Medis (Rohaeni,2014)
· Informasi yang belum lengkap
· Informasi tidak relevan dengan kebutuhan pengguna
· Pengetahuan pengguna

39
· Harapan pengguna
· Sikap pengguna
· Software yang belum sempurna
· Kebijakan pimpinan
· Perubahan perencanaan
· Kurangnya pengawasan dan evaluasi.(10-12)

40
BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Teknologi informasi sudah tidak lagi dinikmati oleh sebagian orang yang bertaraf
hidup tinggi, tetapi masyarakat menengah kebawah pun sudah bisa menikmatinya.
Teknologi informasi telah diaplikasikan pada bidang medis. Banyak rumah sakit
menggunakan sistem informasi untuk menangani transaksi yang berhubungan dengan
karyawan, juru medis, dan pasien. Teknologi informasi juga diterapkan pada peralatan-
peralatan medis, misalnya pada CT scan (Computer Tomography) dan juga USG.

Terdapat beberapa aplikasi perangkat lunak yang khusus digunakan di sarana


pelayanan kesehatan untuk menunjang pekerjaan petugas khususnya perekam medis dan
informasi kesehatan. Aplikasi perangkat lunak tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan
di masing-masing tingkatan sarana pelayanan kesehatan.

Aplikasi perangkat lunak yang digunakan dalam pelayanan kesehatan dibagi


menjadi 2, yaitu di puskesmas dan di rumah sakit. Jenis Aplikasi Perangkat Lunak di
yang sering digunakan di puskesmas antara lain p-Care, SIMPUS, SIHA, dan Epi Info.
Sedangkan Aplikasi Perangkat Lunak di Rumah Sakit yang sering digunakan di rumah
sakit antara lain SIMRS, INA-CBGs dan SIRS Online.

Perkembangan teknologi di bidang kesehatan berimplikasi pada perkembangan


jenis penyakit dan banyaknya macam dan jenis obat. Ketersediaan informasi obat yang
akurat, benar, dan up to date merupakan kebutuhan bagi penyedia layanan kesehatan,
pasien, dan masyarakat. Namun, dalam perkembangannya, masih terdapat kendala
misalnya mengenai letak geografis dan perbedaan pendidikan yang memungkinkan
kurang optimalnya kualitas layanan kesehatan.

3. 2 Saran

Demikianlah makalah yang kami  buat ini, mudah- mudahan apa yang kami
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal

41
materi mengenai Restorasi Logam Indirect, Kami menyadari apa yang kami paparkan
dalam makalah ini tentu masih belum sesuai apa yang di harapkan dengan  ini kami
berharap masukan yang lebih banyak lagi dari dosen pengampu dan teman-teman semua.

42
DAFTAR PUSTAKA

1. Cohen, I. Bernard. (1985). Revolusi Dalam Sains, Inggris: Harvard University Press.
2. Hafied Changara, (1998). Lintasan Sejarah Ilmu Komunikasi, Surabaya: Usaha Nasional.
3. Fadil Ahmad Junaido, Diana Barsasella. Teknologi Informasi Kesehatan I Aplikasi
Komputer Dasar. 2018
4. Hidayat Fendi, Konsep Pengembangan sistem informasi Kesehatan
5. Anitah, S. (2009). Teknologi Pendidikan: Surakarta: Yuma Pustaka.
6. Junaedi, F.A. & Barsasella, D. 2018. Teknologi Informasi Kesehatan I. Kemenkes RI. Hal
: 19-30.
7. Santoso, Dian Budi. 2018. Teknologi Informasi Kesehatan II: Aplikasi Perangkat Lunak
di Sarana Yankes. Kemenkes RI. Hal: 21-31
8. Ahmad Dj. Diana B. Tkenologi Informasi Kesehatan I. Cetakan pertama, Agustus 2018.
Hal: 83-94
9. A.B. 2017 Pelaksanaan Layanan & Puskesmas. Jurnal of Public Sector. Vol 2. No 1
10. Firdaus, OM. Arsitektur Sistem Informasi Layanan Kesehatan Dasar Terintegrasi di Jawa
Barat. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi. 2012 Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya.
11. Rohaeni, N. Analisis Penerapan Sistem Informasi Rekam Medis di Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Jawa Barat. 2014. Bandung: Universitas Padjadjaran
12. Edi,Irwansyah,moniaga,2012,Pengantar Teknologi Informasi,Yogyakarta Depublish,hal
10

43

Anda mungkin juga menyukai