Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

SKENARIO 4 “TEKNOLOGI INFORMASI”

TUTORIAL 6
Julia Meyliza 20131010100
01
20131010100
Rachquita Alfathan Muttaqin
07
20131010100
Evinalis
11
20131010100
Tamara Gabriela Br Siahaan
31
20131010100
Ridwan Salim Husein
35
20131010100
Nabilah Amalia
43
20131010100
Asri Melati
71
20131010100
Khansa Farah Kamilah
74
20131010100
Firly Manisha Widiyo 76

FASILITATOR : Viona DianSari S.Si., M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan
segala Rahmat dan Karunia-Nya. Berkat Rahmat dan Karunia-Nya lah kami dapat
menyelesaikan penulisan laporan tentang “Teknologi Informasi” ini tepat pada waktunya.
Shalawat bermahkotakan Salam kita hadiahkan keharibaan Baginda Rasullullah
Muhammad SAW. Yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke alam yang penuh
dengan penerangan Islam dan Pengetahuan.
Terimakasih kami ucapkan kepada dosen yang telah membimbing dan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis sadar akan segala kelemahan dan kekurangan, karena kesempurnaan itu
hanyalah milik Allah SWT semata. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan dari pembaca demi perubahan ke arah yang lebih baik.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca
serta bagi penulis sendiri.

Banda Aceh, 5 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................2
DAFTAR ISI .....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan Belajar.........................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................6
1. Definisi Teknologi Informasi...................................................................................6
2. Sejarah Teknologi Informasi dalam kesehatan.........................................................6
3. Macam –macam Teknologi Informasi .................................................................... 6
4. Peran Teknolgi Informasi.........................................................................................7
5. Manfaat Teknologi Informasi...................................................................................15
6. Dampak negative Penggunaan Teknologi Informasi................................................17
7. Faktor penghambat Teknologi Informasi..................................................................21
8. Sumber daya yang Diperlukan dalam Mengembangkan Teknologi Informasi di
bidang Kesehatan......................................................................................................22
8.1 kegunaan komputer.............................................................................................24
9. Syarat Menguasai IT.................................................................................................25
10. Sistem Informasi Manajemen di Rumah Sakit......................................................26
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................27
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................27
3.2 Saran .......................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................28
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi kesehatan atau Health Information Technology (HIT) adalah


aplikasi pemrosesan informasi yang melibatkan perangkat keras dan perangkat lunak
komputer yang berhubungan dengan penyimpanan, pengambilan, pembagian, dan
penggunaan informasi perawatan kesehatan, data kesehatan, dan pengetahuan untuk
komunikasi dan pengambilan keputusan

Teknologi informasi ini dapat digunakan untuk penyimpanan dan pengolahan data
administrasi Rumah Sakit, melakukan riset bidang kedokteran, diagnosa penyakit, penentuan
obat yang tepat, hingga menganalisis bagian dalam organ tubuh manusia yang sulit dilihat.
Selain itu peranan teknologi informasi lainnya di bidang ini ialah rekam medik. Jika awalnya
kita mengisi formulir secara manual maka kini ada yang namanya e-Health dimana,
pengambilan data pasian dilakukan secara online sehingga dapat diakses kapan saja dan
dimana saja diperlukan. Dengan cara ini penggunaan biaya dapat ditekan jumlahnya.

Teknologi informasi kesehatan tidak terlepas dengan penggunaan komputer, adapun


peran komputer tersebut yaitu patient safety, administrasi kesehatan, apotek/farmasi,
penyimpanan data pasien, penelitian, alat pengambil keputusan, dan Electronic Health Record
(EHR) & Electronic Management Record (EMR). Tak terlepas dari pada perannya teknologi
komputer juga memiliki beberapa kerugian berhubungan dengan risiko kesehatan,
pelanggaran privasi, keamanan publik, dampak pada angkatan kerja dan dampak terhadap
lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Definisi dari teknologi informasi?

2. Bagaimana sejarah perkembangan teknologi informasi dalam dunia kesehatan?

3. Apa saja peran penting dari teknologi informasi dalam bidang kesehatan?

4. Apa saja macam – macam teknologi informasi yang ada dalam bidang kesehatan?

5. Apa saja manfaat teknologi informasi di bidang kesehatan?

6. Apa saja faktor penghambat teknologi informasi?

7. Apa saja dampak negatif dari teknologi informasi?

8. Apa saja kegunaan computer dalam bidang kesehatan?


9. Apa saja sumber daya yang diperlukan dalam pengembangan teknologi informasi
dibidang kesehatan?

10.Bagaimanakah seorang milenial dapat menguasai teknologi informasi?

11.Bagaimana sistem informasi manajemen di rumah sakit?

1.3 Tujuan Belajar

1. Definisi Teknologi Informasi

2. Sejarah Teknologi Informasi dalam kesehatan

3. Macam –macam Teknologi Informasi

4. Peran Teknolgi Informasi

5. Manfaat Teknologi Informasi

6. Dampak negative Penggunaan Teknologi Informasi

7. Faktor penghambat Teknologi Informasi

8. Sumber daya yang Diperlukan dalam Mengembangkan Teknologi Informasi di


bidang
Kesehatan

8.1 kegunaan komputer

9. Syarat Menguasai IT

10. Sistem Informasi Manajemen di Rumah Sakit


BAB II

PEMBAHASAN

Teknologi informasi

1.Definisi

Teknologi informasi kesehatan atau Health Information Technology (HIT) adalah


aplikasi pemrosesan informasi yang melibatkan perangkat keras dan perangkat lunak
komputer yang berhubungan dengan penyimpanan, pengambilan, pembagian, dan
penggunaan informasi perawatan kesehatan, data kesehatan, dan pengetahuan untuk
komunikasi dan pengambilan keputusan. Teknologi adalah konsep luas yang berhubungan
dengan penggunaan dan pengetahuan spesies tentang alat dan kerajinan, dan bagaimana hal
itu memengaruhi kemampuan spesies untuk mengontrol dan beradaptasi dengan
lingkungannya. Teknologi merujuk pada objek material yang digunakan untuk kemanusiaan,
seperti mesin, perangkat keras atau peralatan, tetapi juga dapat mencakup tema yang lebih
luas, termasuk sistem, metode organisasi, dan teknik. Untuk HIT, teknologi mewakili
komputer dan atribut komunikasi yang dapat dihubungkan ke jaringan untuk membangun
sistem untuk memindahkan informasi kesehatan. Informatika adalah aspek integral lain dari
HIT .

Referensi : Shekelle, Paul; Morton, Sally C.; Keeler, Emmett B. 2006. Costs and Benefits of
Health Information Technology (Report). Evidence Reports/Technology Assessments.
Rockville, MD: Agency for Healthcare Research and Quality.

2.Sejarah Teknologi Informasi dalam Kesehatan

Dunia kesehatan bisa dianggap lamban dalam menerapkan teknologi komputer,


karena pada sejarahnya dunia kesehatan diawali dengan dunia kedokteran, tidak terpikir
untuk menggunakan alat yang berteknologi komputer. Sejarah mencatat tentang dokumentasi
Informasi yang dihasilkan dari praktik kedokteran, seperti pada tabel dibawah ini (Hatta,
2008):

Tabel 1.1 Sejarah Pencatatan Medis


Tabel di atas menunjukkan sejarah dari pencatatan medis dari masa kemasa. Sejarah
tersebut asal mulanya ada berkas rekam medis yang sekarang ini sudah menjadi jantungnya
pelayanan kesehatan.

3.macam -macam

SIMRS adalah kependekan dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. SIMRS
mengelola seluruh data pelayanan di rumah sakit. Berbagasi versi SIMRS juga banyak
beredar di pasaran sehinjenis-jenis 3
a. Berdasarkan Perangkat
Komputer
Komputer merupakan alat berupa hardware dan software yang digunakan untuk
membantu dalam mengolah data menjadi informasi dan menyimpannya untuk ditampilkan di
lain waktu. Informasi yang dihasilkan komputer dapat berupa tulisan, gambar, suara, video,
dan animasi.
Notebook
Notebook yaitu peralatan yang fungsinya sama dengan komputer tetapi bentuknya
praktis dapat di lipat dan dibawa-bawa karena menggunakan bantuan baterai charger sehingga
bisa digunakan tanpa menggunakan listrik. Notebook atau laptop hadir dengan beragam
bentuk dan ukuran. Perangkat ini memiliki fungsi yang sama dengan komputer. Hanya saja,
pembuatannya sengaja dibuat lebih praktis sehingga dapat dilipat dan mudah untuk dibawa ke
mana pun.
Netbook
Netbook adalah Komputer sejenis Notebook namun ukurannya lebih diperkecil dan
spesifikasi hardwarenya lebih rendah serta ada beberapa fitur yang dihilangkan dengan tujuan
memperkecil ukuran, serta menurunkan harga dari sebuah Netbook itu sendiri
Tablet
Tablet PC adalah laptop atau komputer portable berbentuk buku. Memiliki layar
sentuh atau teknologi tablet digital yang memungkinkan pengguna komputer mempergunakan
stylus atau pulpen digital selain keyboard ataupun mouse komputer.
Televisi
Televisi merupakan perangkat teknologi informasi yang berupa sistem pnyiaran yang
disertai dengan gambar (visual) dan suara (audio). Oleh karena itu perangkat ini digunakan
untuk menyampaikan informasi dlam bentuk gambar bergerak atau video secara langsung.
Radio
Radio merupakan perangkat teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal.
Perangkat elektronik ini memiliki fungsi untuk menyampaikan Informasi berupa suara dari
station pemancar melalui frekuensi yang telah ditetapkan. Radio menggunakan gelombang
elektro-magnetik untuk mengirimkan suara melalui udara.
Koran
Koran yaitu media cetak yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang berupa
tulisan dan gambar yang terbit setiap hari yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai
topik.
Mp3 Player
Mp3 Player merupakan peralatan yang dapat menyimpan data sekaligus dapat
digunakan untuk memutar music dan mendengarkan Radio.
Video Player
Video player adalah istilah yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan software
komputer untuk memainkan file video.
Kamera Digital
Kamera digital merupakan perangkat teknologi yang biasa
digunakan untuk mengabadikan gambar atau video dengan menggunakan metode
penyimpanan secara digital atau disk.
Kalkulator
Kalkulator merupakan alat yang digunakan untuk menjumlahkan atau menghitung
bebagai satuan.

b. Berdasarkan Data 1. Data Teks


Kita sudah mengetahui perangkat keras input keyboard, di dalamnya terdapat data
yang berwujud alfanumeris. Yaitu data yang terdiri dari; pertama: karakter-karakter A, B, C
samapai Z, kedua: simbol bilangan 0, 1, 2, smpai 9, ketiga karakter-karakter pendukung
lainnya seperti ? ! & % @ dan sebagainya. Data-data tersebut ada dalam tabel ASCII
(American Standard Code for Information Interchange).
2. Data Numerik
Data numerik adalah data bilangan. Disimpan dalam komputer menggunakan sistem
biner, yaitu sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1.
Dengan adanya bilangan biner bisa disebut dengan istilah bit atau binary digital.
Pengelompokannya selalu berjumlah 8. Jadi dengan adanya 1 byte/bit sma dengan 8 bit. Data
numerik juga tentunya digunakan juga untuk memunculkan data teks yang telah ditetapkan
oleh ASCII
3. Data Gambar
Data ini tentunya berbentuk gambar, baik itu foto, grafik atau lainnya. Data
gambar bisa dibedakan dari format gambar / ekstensi gambarnya, diantaranya
(Kumara, 2014):
a. GIF ( Graphics Interchange Format)
Kombinasi warna yg tersedia sebanyak 256 warna. Jumlah kombinasi
ini cukup untuk keperluan grafis, kecuali jika untuk kebutuhan photografi
tentu akan berbeda resolusinya. Pada pengguaanya GIF biasanya digunakan
untuk icon, atau gambar bergerak yang berbasis vektor/ b. JPG/JPEG (Joint
Photographic Expert Group)
Format ini bisa mensupport sampai 16.7 juta warna. Jumlah tersebut
diarahkan kepada kualitas yang cukup memuaskan khususnya untuk
kepentingan fotografi. Berbeda dengan GIF, JPG tidak bisa menjadi gambar
animasi.
c. BMP (Bitmap Image)
Bitmap dikembangkan oleh Microsoft dan nilai setiap titik diawali
oleh satu bit data untuk gambar hitam putih, atau lebih bagi gambar
berwarna.
d. PNG (Portable Network Graphics)
PNG dikembangkan pada tahun 1995 dari gif yang sudah
mendahuluinya. Tujuan pengembangannya ialah demi mengatasi batasan-
batasan gif. Format file ini digunakan untuk menampilkan objek dalam
halaman web.

4. Data Video
Kita sudah terbiasa dengan data ini, biasanya digunakan untuk dokumentasi
dari setiap kegiatan agar dikemudian hari dapat diputar kembali. Beberapa format,
diantaranya:
a. MJPEG (Motion JPEG)
Ekstensi ini codec video yang mengompres masing-masing frame
sebagai JPEG image yang terpisah. Kualitasnya tergantung pada pergerakan
di footage. Sebaliknya pada video MPEG, kualitas menurun apabila ada
banyak gerakan di footage. Kekurangan dari codec ini adalah ukuran file
yang besar.
b. RealVideo dan RealMedia
Merupakan codec video yang dikembangkan oleh RealNetworks
pada tahun 1997. Berbeda dengan codec video lainnya, RealVideo telah
dioptimasi untuk streaming video melalui jaringan IP. Menggunakan PNA
Protocol atau Real Time Streaming Protocol. Biasanya berpasangan dengan
RealAudio yang dikemas dalam RealMedia. RealNetworks juga
menyediakan player yang disebut RealPlayer untuk audio dan video. c.
WMV (Windows Media Video)
Bagian dari sistem Windows Media buatan Microsoft. Adalah sebuah
codec untuk mengencode film dan mentransform slide show yang berisi
format bitmap kedalam video terkompres. WMV sebenarnya adalah versi
proprietary dari MPEG-4. Video Stream sering dikombinasikan dengan
Audio Stream dalam format WMA, dengan video WMV yang dikemas
kedalam kontainer AVI atau ASF. d. 3GP (3GPP format file)
Merupakan sebuah multimedia container format yang ditetapkan oleh
Third Generation Partnership Project (3GPP) untuk 3G UMTS jasa
multimedia, yang digunakan di 3G ponsel, tetapi juga dapat dimainkan pada
beberapa 2G dan 4G telepon

5. Data Audio
Data audio adalah data suara. Format yang dihasilkan cukup banyak dan
sudah dibagai golongan menurut kualitas suaranya. Diantaranya, Pertama:
Uncompressed audio format yaitu format audio tanpa kompresi, contohnya: PCM,
WAV (Waveform Audio Format), AIFF, AU, BWF. Kedua: Lossless compressed
audio format (format audio terkompresi tanpa kehilangan (mutu), contohnya: FLAC
(Free Lossless Audio Codec), WavPack, Monkey's Audio (filename extension APE),
WavPack (filename extension WV), Shorten, Tom's Lossless Audio Kompressor
(TAK), TTA, ATRAC Advanced Lossless, Apple Lossless (ALAC), Lossless
Windows Media Audio (WMA) Lossy compressed audio format (format audio
terkompresi dengan kehilangan (mutu), contohnya: MP3, Vorbis (OGG), Musepack
(MPC), ATRAC, Lossy Windows Media Audio (WMA), AAC (Advanced Audio
Coding), RAW, mid (MIDI), gsm, dct, vox, mp4/m4a(MPEG-4), mmf (Samsung), ra
(Real Audio), ram (Real Audio), dss (Digital Speech Standard), msv (Sony), dvf
(Sony), IVS, m4p (Apple), iklax, mxp4, Sony atrac (.wav).s

c. Berdasarkan Aplikasi Perangkat Lunak dalam Bidang Kesehatan 1. Aplikasi Perangkat


Lunak di Rumah Sakit
● SIMRS

gga SIMRS di satu rumah sakit juga bisa berbeda dengan SIM RS di rumah sakit lain, bahkan
ada rumah sakit yang membangun sendiri SIMRS-nya. Cakupan dari SIMRS di masing-
masing rumah sakit pun berbeda, mulai dari yang hanya memfasilitasi pendaftaran pasien
sampai yang juga mampu memfasilitasi data keuangan, stok obat, dan kepegawaian.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga telah meluncurkan SIMRS versi free dan
open source dengan nama SIMRS GOS.

SIMRS GOS merupakan sistem informasi manajemen rumah sakit


yang cukup lengkap. SIMRS GOS terdiri dari beberapa modul yang
memfasilitasi:

a. Pendaftaran pasien

b. Pelayanan rawat jalan

c. Pelayanan rawat inap

d. Laboratorium dan radiologi

e. Apotek

f. Pembayaran

g. Kamar operasi

h. Rekam medis

i. Pelaporan internal

j. Pelaporan eksternal
Karena sifatnya yang free dan open source, SIMRS GOS cocok
digunakan oleh rumah sakit yang memiliki masalah keterbatasan dana dalam
hal pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit. Namun tetap
dibutuhkan tenaga ahli yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan
sistem informasi berbasis web sehingga dapat melakukan kustomisasi atau
penyesuaian terhadap SIMRS GOS agar dapat diimplementasikan di rumah
sakit yang bersangkutan.

● INA-CBGs

Jika fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas


menggunakan aplikasi p-care, fasilitas kesehatan tingkat lanjut dalam
hal ini rumah sakit menggunakan aplikasi INA-CBGs kaitannya
dengan implementasi jaminan kesehatan nasional. Aplikasi INA-CBGs
berguna untuk mencatat dan mengajukan klaim penggantian biaya
pasien yang ditanggung oleh BPJS.

● SIRS Online

SIRS Online adalah sebuah aplikasi berbasis web yang


digunakan oleh rumah sakit untuk melaksanakan pelaporan data
kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Aplikasi ini dapat
dikases secara online di alamat http://sirs.yankes.kemkes.go.id/sirs/.
Petugas rumah sakit dapat meng-upload data pelaporan dalam bentuk
file microsoft excel sesuai dengan format yang sudah ditentukan oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

2. Aplikasi Perangkat Lunak di Puskesmas


● P-Care

Salah satu software yang wajib digunakan puskesmas pada era


Jaminan Kesehatan Nasional adalah aplikasi primary care atau yang
sering disebut dengan p-Care. Aplikasi p-Care merupakan sistem
informasi manajemen berbasis web yang dapat diakses melalu web
browser dengan alamat https://pcare.bpjs-kesehatan.go.id. Setiap
puskesmas atau fasilitas kesehatan primer akan mendapatkan akun dari
BPJS berupa username dan password.
● SIMPUS

SIMPUS merupakan kependekan dari Sistem Informasi


Manajemen Puskesmas. SIMPUS berfungsi mencatat dan menyimpan
data pelayanan yang dilakukan puskesmas baik pelayanan kepada
pasien di dalam gedung maupun kegiatan pelayanan di luar gedung.
Terdapat banyak produk SIMPUS di pasaran sehingga sangat
dimungkinkan aplikasi SIMPUS di satu puskesmas akan berbeda
dengan aplikasi SIMPUS di puskesmas lain, namun secara umum
prinsip penggunaannya sama.

Secara umum SIMPUS digunakan mulai dari proses


penerimaan pasien, input data sosial dan registrasi pasien, input data
pelayanan pasien berupa hasil pemeriksaan fisik, anamnese, dan
diagnosis hingga rekapitulasi laporan sesuai format yang telah
ditentukan. Penggunaan SIMPUS akan membatu petugas puskesmas
dalam hal penyimpanan, pengolahan, penelusuran, penyajian kembali,
serta rekapitulasi data pelayanan.
● SIHA

SIHA merupakan kependekan dari Sistem Informasi HAIV-


AIDS dan IMS. SIHA dikembangkan untuk mengatasi masalah
ketidakakuratan data pada pelaporan data penderita HIV-AIDS dan
IMS. Dengan adanya SIHA maka pelaporan data penderita HIV-AIDS
dan IMS dilakukan melalui satu pintu sehingga diharapkan tidak ada
data yang saling tumpah tindih satu sama lain. Seluruh informasi
terkait kejadian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia dapat dilihat dan
diperoleh melalui SIHA yang dapat diakses secara online melalui
alamat http://www.siha.depkes.go.id.

● SITT

SITT adalah kependekan dari Sistem Informasi Tuberkulosis


Terpadu. Sama halnya dengan SIHA, sistem ini dikembangkan untuk
mengatasi masalah ketidakakuratan data pada pelaporan data penyakit,
dalam hal ini adalah tuberkulosis. SITT dapat diakses secara online
dengan mengakses alamat http://sittindonesia.org/sitt/.

● Epi Info

Epi Info adalah aplikasi yang digunakan untuk mengumpulkan


dan mengolah data epdiemiologi. Umumnya aplikasi ini digunakan
oleh petugas surveilance epidemiologi di puskesmas maupun dinas
kesehatan. Epi Info terdiri atas beberapa fungsi utama yaitu membuat
form elektronik, menginput data pada form elektronik, melakukan
analisis data, menampilkan hasil analisis data dalam bentuk visual
(grafik), serta menampilkan data dalam bentuk peta epidemiologi.

4. Peran Komputer Dalam Dunia Kesehatan

Peran komputer pada zaman sekarang sangat penting, dengan adanya komputer manfaat
yang dirasakan tidak hanya oleh user atau penggunanya tetapi juga oleh instansi yang
terkait, seperti klinik, puskesmas dan rumah sakit. Peran komputer juga seharusnya
dirasakan oleh pasien, karena pelayanan utama untuk setiap institusi kesehatan adalah
kepada pasien, jadi yang utama adalah yang dirasakan secara langsung oleh pasien,
diantaranya:

1. Patient Safety

Setiap instansi pelayanan kesehatan harus mengarah kepada patient safety. Begitu
juga keberadaan teknologi komputer harapannya dapat mendukung keselamatan pasien.
Sebuah perangkat komputer yang digunakan di rumah sakit untuk memasukkan data pasien
ke dalam komputer, secara tidak langsung dapat menolong jiwa pasien. Coba kita bayangkan
jika seorang petugas kesehatan lupa bagian tangan mana yang harus diamputasi, mungkin
seharusnya tangan kanan tetapi ternyata yang diamputasi tangan kiri, kejadian tersebut sangat
fatal. Salah satu penyebabnya karena tidak ada data yang tersimpan tentang bagian tubuh
pasien mana yang harus diamputasi (Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 2015).

Keberadaan teknologi komputer bisa seperti mata pisau. Jika pengguanaannya sesuai
dengan prosedur yang telah ditatapkan, maka akan sangat membantu. Jika tidak sesuai maka
yang menjadi korban adalah pasien nya sendiri.

2. Administrasi Kesehatan

Setiap orang dari kita pasti pernah ke rumah sakit ataupun ke puskesmas. Hal yang
pertama dilakakukan pasti pendaftaran / mendaftarkan diri sebelum nantinya diperiksa oleh
dokter. Kegiatan pendaftaran mungkin bisa dibilang kegiatan yang mudah, bahkan begitu
mudahnya terkadang disepelekan. Mungkin lima atau sepuluh pasien bisa di lakukan manual
/ mendaftarkannya dengan secarik kertas karena untuk melaporkan kegiatan hanya 10 pasien
tidaklah sulit.

Adanya komputer di area pendaftaran sangat penting untuk kegiatan menghimpun


data, agar dapat dikeluarkan menjadi sebuah laporan kunjungan pasien, mengetahui data
demografi pasien yang sudah diolah misalnya menurut alamat pasien, jenis kelamin, umur
pasien dan lain-lain, tentunya sesuai kebutuhan pelaporan.

3. Apotik / Farmasi
Apotik atau farmasi tentunya mengurus tentang obat-obatan. Mulai dari pengadaan
obat, mengatur obat masuk dan keluar, mengatur keberadaan obat jika ada item obat yang
kurang maka harus pengadaan lagi. Manajemen obat tersebut harus ada di dalam setiap
instansi kesehatan. Belum lagi jika mengenai hubungan obat dengan diagnosis, berapa obat
yang harus keluar jika diagnosisnya A. Keadaan tersebut tidak bisa kita menghitung manual
dengan kondisi pekerjaan yang banyak. Maka dari itu peran teknologi komputer yang
tertuang dalam sistem informasi dapat diaplikasikan.

4. Penyimpanan Data Pasien

Biasanya DRM (Dokumen Rekam Medis) disimpan di dalam rak penyimpanan,


diurutkan sesuai penomoran rekam medis yang benar serta diberikan tanda warna agar
apabila DRM tersebut dibutuhkan dapat mudah ditemukan.

Konsep penyimpanan berkas dan manajemen berkas tersebut sudah ada sebelum
jurusan RMIK muncul. Hanya saja jika data pasien mengandalkan satu cara penyimpanan
akan riskan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kebakaran, atau hilang oleh
sebabsebab lain. Maka dari itu teknologi komputer untuk penyimpanan dokumen pasien dapat
disimpan ke dalam sebuah komputer dengan ditambahkan Sistem Informasi di dalamnya
maka pemanggilan data seorang pasien dapat dilakukan dengan mudah.

Adanya teknologi komputer di rumah sakit misalnya, data Rekam Medis pasien itu
sendiri diharapkan dapat dimiliki oleh pasien. Karena pada prinsipnya data riwayat pasien itu
milik pasin itu sendiri. Salah satu teknologi yang sedang berkembang adalah adanya smart
card. Alat tersebut dapat menyimpan semua rekaman riwayat pasien. Kartu tersebut ditanam
sebuh chip untuk menyimpan data dan menginterpretasikannya jika pasien tersebut datang
lagi ke rumah sakit.

5. Penelitian

Salah satu tujuan dari adanya rekam medis adalah untuk penelitian. Sekarang kita mau
penelitian dengan berkas rekam medis nya langsung; mungkin saja bisa, tetapi itu juga
terbatas pada jenis penitiannya. Mungkin cakupannya hanya dalam lingkup yang
berhubungan dengan Dokumen Rekam Medis saja. Apabila ingin meneliti dengan variabel
yang sangat banyak, mungkin kita akan kewalahan, karena waktu habisa dalam pengambilan
data. Dengan adanya teknologi komputer kita bisa membuat query (pembahasan query akan
dibahas di mata kuliah basis data atau sejenisnya) atau sejenis filter yang akan mencari
variabel-variabel yang dibutuhkan sehingga sesuai dengan apa yang diinginkan.

6. Alat Pengambil Keputusan

Teknologi komputer di dunia kesehatan sangat penting dalam pengambilan sebuah


keputusan. Apalagi untuk kebutuhan dokter yang harus memutuskan diagnosis, tindakan dan
terapi apa yang harus diberikan. Proses dari pengambilan keputusan tentu saja harus ada alat
yang membantu untuk melihat dan menganalisa organ tubuh, diantara contoh alatnya:
● System Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur
otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan
menggunakan sinar-X.
● System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) berguna untuk melihat gambar dari
berbagai sudut organ tubuh secara bergerak.
● Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT) merupakan sistem
komputer yang mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel-partikel
tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar.
● Position Emission Tomography (PET) merupakan sistem komputer yang
menampilkan gambar yang mempergunakan isotop radioaktif.
● Nuclear Magnetic Resonance (NMR) yaitu teknik mendiagnosa dengan cara
memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen.
● Ultra Sonography (USG) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi
yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar
monitor berupa gambar dua dimensi atau tiga dimensi.
● Helical CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi,
dengan potongan tranversal, coronal dan sagital, paling kecil jarak antara potongan 3
mm.
● Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh
secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagita.

7. Electronic Health Record (EHR) & Electronic Management Record (EMR)

Mendengar istilah ini mungkin ada yang belum familiar. EHR atau di dalam bahasa
indonesia disebut dengan RKE merupakan catatan klinis perorangan di dalam suatu institusi
yang mempunyai standar data baik nasional maupun internasional. Sedangkan EMR
merupakan catatan klinis perorangan di dalam suatu institusi yang diolah dan digunakan di
dalam institusi tersebut. Adanya EMR ataupun EHR menjadikan data-data pasien yang masuk
ke rumah sakit atau institusi kesehatan lainnya dapat diakses oleh bagian mana saja sesuai
dengan kebutuhan dan peraturan yang ada.

Kita contohkan dari EMR itu jika anda ke rumah sakit A kemudian didaftarkan oleh
petugas pendaftaran menggunakan SIMRS, kemudian dua bulan kemudian anda daftar ke
rumah sakit B dan sama kegiatannya mendaftarkan data demografi kita dari awal. Berbeda
dengan EHR, jika bulan januari daftar ke RS A itu menjadi pasien rumah sakit tersebut,
kemudian di bulan Maret ternyata anda mendaftar lagi di RS B, maka tidak usah input ulang
data-data demografi anda

5. Manfaat
1. Memudahkan Pasien
Keuntungan teknologi di bidang kesehatan yang pertama adalah
memudahkan pasien. Hadirnya teknologi sangat memudahkan pasien terutama
dalam mengakses informasi dan pelayanan kesehatan. Hanya dengan ponsel atau
komputer, kini pasien dapat mengakses berbagai macam informasi kesehatan di
internet. Selain itu, berbagai macam layanan kesehatan yang hadir secara online
juga memudahkan pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan. Pasien kini
dapat mengakses informasi, mendapat layanan konsultasi, hingga melakukan
penebusan resep obat secara online. Hal ini tentu sangat menghemat tenaga dan
waktu yang dimiliki pasien.

2. Mempersingkat Waktu Tunggu Pasien


Selain memudahkan pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan,
teknologi di bidang kesehatan juga dapat mempersingkat waktu tunggu pasien.
Biasanya jika Anda melakukan pelayanan kesehatan di rumah sakit, Anda dapat
mengantri hingga berjam-jam untuk mendapat pelayanan. Namun kini dengan
adanya teknologi, Anda tidak perlu menunggu lama. Anda dapat membuat janji
secara online lalu melakukan konsultasi secara tatap muka di pelayanan
kesehatan. Anda juga bisa membuat janji untuk melakukan konsultasi secara
online dengan dokter.

3. Mempermudah Dokter dan Tenaga Medis Lainnya dalam Menolong


Pasien
Hampir sama dengan manfaat teknologi di bidang kesehatan sebelumnya.
Dengan adanya perkembangan teknologi di bidang kesehatan, dokter dan tenaga
medis lainnya jadi lebih mudah dalam menjangkau pasien. Kini hanya dengan
koneksi internet dan ponsel, dokter dan tenaga medis lainnya dapat menolong
pasien tanpa harus bertatap muka. Dokter juga dapat memiliki waktu dan tempat
yang lebih fleksibel untuk menolong pasien.
4. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Dengan akses yang lebih cepat dan mudah dijangkau, kesehatan


masyarakat tentunya akan meningkat. Terutama berbagai informasi yang tersedia
di internet, ditambah layanan kesehatan secara online dapat meningkatkan
pengetahuan pasien dan membuat pasien lebih cepat untuk ditangani. Selain itu,
dengan berkembangnya teknologi alat-alat kesehatan juga mengalami kemajuan.
Berbagai macam alat kesehatan yang mempermudah dokter dalam mendiagnosa
dan menangani pasien. Beberapa teknologi yang mempermudah dokter dalam
menangani pasien adalah alat cuci darah. Tentunya hal ini sangat membantu
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

5. Penyimpanan dan Perawatan Data Menjadi Lebih Mudah


Keuntungan teknologi di bidang kesehatan selanjutnya adalah
penyimpanan dan perawatan data menjadi lebih mudah. Teknologi tidak hanya
memudahkan dari sisi pasien dan tenaga medis saja. Namun ternyata juga
membantu sisi penyedia layanan kesehatan. Dengan adanya teknologi, penyedia
layanan menjadi lebih mudah dalam menyimpan data-data penting milik pasien
seperti rekam medis, atau data penting lainnya. Penyedia layanan kesehatan dapat
membuka dan menyimpan data kembali secara mudah.

6. Membuat Alur Kerja Menjadi Lebih Sederhana


Perkembangan teknologi di bidang kesehatan membuat alur kerja menjadi
lebih sederhana. Mengapa demikian? Ya, karena dengan adanya pelayanan secara
online, alur yang disiapkan tidak sepanjang ketika pasien melakukan pelayanan di
rumah sakit secara tatap muka. Pasien dapat membuat janji secara online dan
melakukan konsultasi dengan waktu yang telah ditentukan. Sedangkan jika
dilakukan secara tradisional, pasien perlu mendaftar ke pelayanan kesehatan, lalu
mengambil nomor antrian. Setelah itu pasien perlu mengantri lama untuk dapat
berkonsultasi dengan dokter. Hal ini tentu memakan tenaga dan waktu yang cukup
besar. Sehingga teknologi di bidang kesehatan menjadi solusi dari permasalahan
ini.

7. Alat Pemasaran
Teknologi di dalam sektor kesehatan juga dapat menjadi alat pemasaran
loh! Pelayanan kesehatan dapat menjadikan teknologi sebagai alat pemasaran
layanan kesehatannya. Pelayanan kesehatan dapat memasang iklan atau membuat
website yang memuat informasi mengenai produk-produknya. Hal ini akan
membantu penyedia jasa layanan kesehatan menjangkau pasien dengan lebih luas.
Terlebih dengan adanya teknologi orang-orang dapat mengakses berbagai macam
informasi meski dengan jarak yang jauh.

8. Monitoring Secara Online


Dengan adanya perkembangan teknologi, hal ini memungkinkan dokter
untuk melakukan monitoring kondisi pasien secara online. Pasien dengan kondisi
yang hampir pulih dapat tetap dimonitoring secara online oleh dokter atau tenaga
medis lainnya.

9. Menjangkau Pasien Lebih Luas


Teknologi membuat pelayanan kesehatan menjangkau pasien secara lebih
luas. Dengan adanya teknologi, pasien dari berbagai daerah dapat mengetahui
mengenai keberadaan dan informasi pelayanan kesehatan secara mudah. Hal ini
akan meningkatkan angka kunjungan pasien ke pelayanan kesehatan dan membuat
pelayanan kesehatan lebih dikenal oleh masyarakat.

10. Mencegah Penularan Penyakit


Selain mempermudah pasien dan pelayanan kesehatan, dengan adanya
teknologi pasien dapat mencegah penularan penyakit. Rumah sakit merupakan
tempat di rawat dan dilakukannya berbagai tindakan bagi orang-orang yang
sedang sakit. Kemungkinan kuman penyebab penyakit yang bertebaran di area
rumah sakit sangat memungkinkan pasien sehat tertular penyakit.
Contohnya seperti saat ini. Kini kita sedang dilanda pandemi COVID-19.
Penularannya yang sangat cepat tentunya membuat kita khawatir untuk bepergian
ke luar rumah termasuk rumah sakit.

6. dampak negatif

Beberapa kerugian penggunaan teknologi komputer berhubungan dengan risiko kesehatan,


pelanggaran privasi, keamanan publik, dampak pada angkatan kerja dan dampak terhadap
lingkungan.

· Resiko Kesehatan

Penggunaan komputer yang berkepanjangan atau tidak benar dapat


menyebabkan cedera atau gangguan pada tangan, siku, pergelangan tangan
mata, leher dan tulang punggung. Pengguna komputer dapat melindungi diri
dari risiko kesehatan dengan mendesain tempat kerja secara tepat, postur yang
baik saat di depan komputer dan waktu untuk istirahat dari kerja.

· Pelanggaran Privasi

Hampir setiap peristiwa hidup disimpan dalam komputer di suatu tempat.


Seperti catatan medis, laporan kredit, pajak dan lainnya. Dalam banyak kasus,
di mana catatan pribadi dan rahasia tidak dilindungi dengan baik, maka privasi
mereka dilanggar dan identitas dicuri.

· Keamanan Publik

Orang dewasa, remaja dan anak-anak di seluruh dunia menggunakan komputer


untuk berbagi foto mereka, video, jurnal, musik dan informasi pribadi lainnya
secara terbuka. Beberapa orang yang tidak bersalah karena mengunggah
kehidupan pribadi mereka di internet, malah menjadi korban bagi orang asing
yang mencari kesempatan. Karenaya penting selalu berhati-hati menyebarkan
informasi yang bersifat pribadi di internet.

· Dampak Lingkungan

Proses manufaktur Komputer dan limbah komputer menghabiskan sumber


daya alam dan mencemari lingkungan. Ketika komputer dibuang di tempat
pembuangan sampah, komputer tersebut dapat melepaskan kandungan bahan
beracun dan berpotensi bahaya bagi lingkungan.

7. Faktor penghambat

Ditemukan adanya faktor penghambat dari lima macam komponen yaitu:

1) Health Informastion System Resorces (sumberdaya manusia, keuangan, logistic)

Faktor yang termasuk dalam sub komponen SDM adalah keterampilan SDM dalam
menjalankan teknologi, kemampuan adaptasi SDM dalam mengikuti proses perubahan dari
sistem manual menuju sistem berbasis komputer (Wajirah, 2010), keterbatasan SDM dalam
arti tidak mampu untuk mengakomodir ketidakseimbangan antara volume tugas dan kegiatan.
Rohaeni (2014) mengemukakan adanya kendala SDM yakni pengetahuan, harapan, dan sikap
pengguna. Ketiga hal di atas tergolong sebagai hambatan dari faktor perilaku SDM. Secara
umum keseluruhan faktor di atas dapat dikatakan sebagai faktor kualitas SDM yang terlibat
dalam implementasi sistem informasi Kesehatan.

Sub komponen kedua adalah faktor keuangan. Wajirah (2010) melaporkan sub komponen
ini sebagai hambatan ketersediaan biaya dalam penerapan system. Hal tersebut logis karena
pembangunan sistem informasi kesehatan membutuhkan anggaran untuk penyediaan
hardware (perangkas keras) berupa komputer, printer, jaringan dll., software (perangkat
lunak) berupa sistem komputer, program-program yang dibutuhkan dll., serta brainware
(perangkat otak) yakni menyiapkan pelaku-pelaku yang akan menjalankan sistem mencakup
pengembang sistem, analis sistem, serta operator sistem, yang dalam hal ini memerlukan
biaya untuk pendidikan, pelatihan, serta pembinaan lainnya.
Faktor penghambat yang termasuk sub komponen logistik, yakni kurangnya fasilitas
(Hayat, 2013). Dalam hal ini, fasilitas yang kurang memadai masih dapat menghambat proses
pengolahan data dan pelaporan, sehingga beberapa kegiatan masih dilakukan secara manual,
terutama akibat kurangnya komputer yang mendukung proses pengolahan data.

2) Indicators

Hasil metaanalisis yang tergolong sebagai masalah dalam komponen indikator adalah
sistem pelaporan yang tidak lengkap serta penyajian informasi belum sesuai (fitur tidak
lengkap). Sebagai contoh, di lapangan ditemukan bahwa menu tentang laboratorium belum
terdapat di dalam sistem informasi kesehatan. Ditemukan juga bahwa rujukan rawat inap dan
rawat jalan belum dipisahkan, sehingga pelaporan tidak dapat dipantau secara langsung oleh
pihak manajemen institusi.

3) Data Management

Manajemen data mencakup semua aspek pengelolaan data mulai dari pengumpulan,
penyimpanan, jaminan kualitas dan aliran data, menuju pemrosesan, kompilasi, dan analisis.
Dalam hal ini, masih banyak ditemukan masalah di lapangan. Adanya perubahan-perubahan
rencana merupakan salah satu penghambat bagi kelancaran proses pengelolaan data dalam
sistem. Kurangnya pengawasan dan evaluasi juga ditengarai sebagai penghambat proses
manajemen data. Yang menimbulkan adanya laporan ganda (manual dan elektronik, kendala
kecepatan akses, kurangnya bandwith, belum adanya simplicty (kesederhanaan) juga
menyebabkan proses pengelolaan data menjadi terganggu. Kendala-kendala pada proses
pengelolaan data ini pada gilirannya akan berdampak pada kualitas informasi yang
dihasilkan.

Information Products (Produk-Produk Informasi)

Dalam hal ini ditemukannya informasi yang belum lengkap dan informasi yang tidak
relevan dengan kebutuhan , sistem belum dapat memberikan informasi yang diinginkan, serta
informasi masih belum dapat dipercaya.
Kondisi-kondisi di atas dapat menurunkan kualitas informasi, padahal informasi ini
penting bagi dasar pengambilan keputusan, dimana informasi kesehatan merupakan dasar
bagi pengambilan keputusan pada semua jenjang.

4) Dissemination and Use.

Masih ada pimpinan ataupun stakeholder yang belum peduli terhadap implementasi
sistem informasi kesehatan, sebagaimana dilaporkan oleh tentang kurangnya kesadaran
stakeholder dan kurangnya kepedulian pengelola institusi

8. sumber daya yang diperlukan

Kebutuhan manusia (human need) timbul secara alami dari diri manusia untuk
memenuhi segala sesuatu yang diperlukan dalam kehidupannya sebagai alat pemuas
kebutuhan hidupnya dalam kaitannya dalam pelayanan kesehatan. Keinginan tersebut
diwujudkan dalam permintaan dengan bentuk mencari penyedia atau provider layanan
kesehatan. Pihak yang meminta dan menggunakan pelayanan Kesehatan sebagai pengguna
(user) atau konsumen. Penyedia pelayanan Kesehatan (health service provider) adalah pihak
yang dapat memberikan suatu layanan tertentu kepada konsumen baik berupa jasa-jasa
maupun barang. Rumusan kebutuhan (need) menggambarkan perbedaan antara apa yang
diinginkan (want) dengan apa yang ada atau tersedia.

Pemecahan suatu kebutuhan menyiratkan perlunya ketersediaan sumber-sumber daya


sedemikian rupa sehingga apa yang diinginkan menjadi mungkin atau kenyataan. Apa yang
ada merupakan petunjuk mengenai sumber daya yang secara faktual dan potensial tersedia
untuk pemecahan masalah. Pemecahan masalah menuntut prinsip ilmiah secara cermat dan
bertanggung jawab disertai dengan pemahaman yang menyeluruh tentang situasi sosial,
politik dan ekonomi dimana masalah tersebut terjadi. Para akademisi, profesional, ilmuwan
dan rekayasawan dituntut untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan
masyarakat dalam batas-batas sumber daya yang tersedia.

8.1 kegunaan komputer

1. Bidang administrasi.

Dengan adanya komputer di dalam dunia administrasi sangat membantu di dalam


penyimpanan, pengelompokan, dan pengolahan data. Tanpa komputer, akan sangat sulit
sekali untuk memeriksa banyaknya data – data pasien, stok obat, dan data – data lainnya yang
dimiliki oleh rumah sakit. Namun dengan adanya komputer, memeriksa data – data pasien,
stok obat dan juga data keuangan rumah sakit akan mudah dan praktis untuk dilakukan.
Dengan adanya penggunaan komputer dan sistem – sistem yang canggih di dalamnya sangat
mempermudah jalannya suatu sistem di rumah sakit tersebut.
2. Bidang farmasi.

Dalam bidang obat – obatan komputer juga berperan sangat penting dalam farmasi, misalnya
untuk merecord resep dan dosis, serta menyimpan data harga obat – obatan tersebut. Selain
itu, dengan adanya komputer dalam bidang farmasi juga membantu untuk mengelompokkan
macam-macam obat berdasarkan kegunaannya, misalnya Panadol, Feminax, Ponstan adalah
obat penahan rasa sakit.

3. Mendiagnosa suatu penyakit.

Dengan adanya komputer DNA yang sudah di rancang khusus di dalam bidang kesehatan
mendiagnosa suatu penyakit bukan hal yang sulit lagi, karena dengan menggunakan
komputer akan lebih cepat, mudah dan akurat untuk mengetahui nama dan jenis suatu
penyakit.

4. Memonitoring status pasien.

Pasien yang sudah pernah datang atau baru pertama kali berobat akan dengan mudah dilacak.
Data – data personal pasien juga dengan mudah dilihat. Selain itu, dokter ataupun perawat
dapat melihat rekaman hasil periksa, keluhan dan riwayat penyakit sebelumnya yang pernah
diderita oleh si pasien, tanggal kedatangan pasien terakhir kali berobat, record resep yang
pernah diberikan, dan masih banyak lagi.

Referensi:

Andi, Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Coghy Mi Miuw.

9. syarat menguasai IT

Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah teknologi yang memberikan pengaruh luar biasa
bagi manusia di jaman modern ini. Mengingat kedasyatan teknologi ini, sudah sepatutnya
kita mampu menguasai ilmu teknologi informasi dan komunikasi secara sempurna.

1) Kuasai Konsep Dasar Terlebih Dahulu

Hal pertama yang harus dilakukan dalam mempelajari bidang IT adalah menguasai dahulu
konsep dasar IT itu sendiri.

2) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas waktu

Dengan menguasai teknologi maka kita akan lebih banyak menghemat waktu, tenaga dan
juga biaya. Teknologi Informasi dan Komunikasi, yang secara sengaja dan kreatif dirancang
untuk membantu memecahkan permasalahan pendidikan maupun pembelajaran, kiranya
merupakan alternatif yang akan banyak memberikan manfaat dalam upaya peningkatan
kualitas pendidikan dan pembelajaran.

3) Meningkatkan kualitas diri

Di era industri 4.0 ini maka ketika kita menguasai teknologi akan banyak peluang pekerjaan
yang bisa kita ambil. Artinya dengan menguasi teknologi lapangan pekerjaan semakin
terbuka lebar.

4) Mempelajari Bahasa international

Hampir semua tools, framework dan tutorial di dalam bahasa pemrograman menggunakan
bahasa Inggris. Ada baiknya kita juga belajar bahasa Inggris agar lebih memahami petunjuk
ketika sedang belajar.

10. sistem informasi manajemen

Definisi

Secara umum Sistem Informasi Manajemen(SIM) adalah sistem informasi yang digunakan untuk
mendukung operasional, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

Menurut Ery Rustiyanto (2010), Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) adalah suatu
rangkaian kegiatan yang mencakup semua pelayanan kesehatan (rumah sakit) disemua tingkatan
administrasi yang dapat memberikan informasi kepadapengelola untuk proses manajemen pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Pelayanan yang termasuk didalamnya adalah Pelayanan Utama (Front
Office) dan Pelayanan Administasi (Back Office).
a. Pelayanan Utama (Front Office) Setiap Rumah Sakit memiliki prosedur yang unik (berbeda
satu dengan lainnya), tetapi secara umum/generik memiliki prosedur pelayanan terintegrasi yang
sama yaitu proses pendaftaran, proses rawat (jalan atau inap) dan proses pulang.
b. Pelayanan Administratif (Back Office) Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber
daya fisik (manusia, uang, mesin/alat kesehatan/aset, material seperti obat, alat tulis kantor, barang
habis pakai dan sejenisnya). Walaupun proses bisnis setiap Rumah Sakit unik tapi tetap terdapat
proses umum, diantaranya perencanaan, pembelian/pengadaan, pemeliharaan stok/inventory,
pengelolaan Aset, pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan lainnya

Tujuan & Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah:

1. Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit dimana terjadi


peningkatan pemahaman terhadap sistem.

2. Merubah budaya kerja menjadi lebih disiplin, dimana setiap unit akan
bekerjasesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya
3. Meningkatkan koordinasi antar unit (Team working), yakni mendukung kerja
sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian/unit dalam rumah sakit
4. Lebih akurat dan transparan, karena mencegah terjadinya duplikasi data untuk
transaksi-transaksi tertentu yang pasti akan berakibat pada peningkatan pelayanan 5.
Lebih terintegrasi, bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan di setiap
unit, maka dengan SIMRS data tersebut cukup sekali dimasukkan dipendaftaran saja
6. Peningkatan efisiensi dan efektifitas, yakni waktu dan menit yang dibutuhkan
untuk melakukan pelayanan-pelayanan administrasi akan berkurang serta mengurangi
biaya administrasi
7. Kemudahan pelaporan, yakni hanya memakan waktu dalam hitungan menit
sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut dan juga
kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi yang membuat efektivitas
kerja meningkat (Aditama, 2003).

Sumber Daya yang dibutuhkan


Komponen Utama Sim-Rs
1. SDM (Human Resources)
2. Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware Resources) :(komputer, printer,
scanner), media seperti database (tempat penyimpanan data), disket, magnetic
tape, optical disc, compact disc, flashdisc, atau paper form.
3. Sumber Daya Perangkat Lunak ( Software Resources ) berupa system
software, application software , dan prosedur.
4. Sumber daya jaringan komputer (network resources) mencakup teknologi
telekomunikasi ( internet, intranet dan ekstranet. (jaringan LAN, wireless dan
lainnya)
5. SOP (Standard Operating Procedure)
6. Pemantauan (monitoring) untuk memantau secara berkala data-data yang
dimasukkan, yang bertujuan untuk menjamin keakuratan informasi yang
tersedia.

Faktor pendukung dan penghambat

Faktor Pendukung:

a. ketersediaan produk SIM

Saat ini sudah mulai ada perusahaan (yang dieklola oleh profesi keperawatan) yang
,enawarkan produk SIM keperawatan yang siap pakai untuk diterapkan di rumah
sakit. Sekalipun memiliki harga yang cukup tinggi tetapi keberadaan perusahaan ini
dapat mendukung pelaksanaan SIM keperawatan di beberapa RS yang memiliki dana
cukup untuk membeli produk tersebut.

b. Kemudahan akses informasi

Semakin mudahnya akses informasi tentang pelaksanaan SIM keperawatan juga


memudahkan RS dalam memilih SIM yang tepat.

c. Aspek etis

Dengan adanya sistem ini kerahasiaan data pasien dapat dijaga. Hanya orang-orang
tertentu saja yang boleh mengakses data melalui SIM ini, misalnya dokter,
perawat, dan pasien itu sendiri. Faktor Penghambat:

a. Faktor manajemen RS

Pihak manajemen harus memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur organisasi


keperawatan di Indonesia, sebagai contoh pengambil keputusan/kebijakan bukan dari
profesi perawat, sehingga seringkali keputusan tentang pelaksanaan SIM yang sudah
disepakati oleh tim keperawatan dimentahan lagi karena tidak sesuai dengan
keinginan pengambil kebijakan.

b. Faktor sumber dana

Sistem informasi manajemen keperawatan yang sudah siap diterapkan di rumah sakit
membutuhkan biaya yang cukup besar. Masalahnya adalah tidak setiap rumah sakit
memiliki dana operasional yang cukup besar sehingga seringkali SIM keperawatan
gagal diterapkan karena tidak ada sumber dana yang cukup.

c. Kemampuan sumber daya keperawatan

Banyak sumber daya manusia di institusi pelayanan Kesehatan yang belum siap
menghadapi sistem komputerisasi, hal ini dapat disebabkan karena ketidaktahuan dan
ketidakmampuan mereka terhadap sistem informasi teknologi yang sedang
berkembang.

d. Kurangnya fasilitas information technology

Pelaksanaan SIM keperawatan tentunya membutuhkan banyak fasilitas pendukung


untuk mengimplementasikan program tersebut, seperti adanya akses jaringan internet
untuk program yang perlu akses keluar.
Kesimpulan yang dapat diambil dari faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan
SIM ialah perlu adanya pemahaman yang sama antara pihak manajemen rumah sakit
dengan tim keperawatan tentang pentingnya pelaksanaan SIM keperawatan serta perlu
adanya integrasi program SIM dalam kurikulum Pendidikan keperawatan.
Selanjutnya, dibutuhkan peningkatan standarisasi tingkat Pendidikan perawat agar
memiliki pemahaman yang tepat tentang teknologi informasi dan perlu adanya
penelitian lebih jauh terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
aplikasi SIM di Indonesia.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Teknologi informasi kesehatan atau Health Information Technology (HIT) adalah


aplikasi pemrosesan informasi yang melibatkan perangkat keras dan perangkat lunak
komputer yang berhubungan dengan penyimpanan, pengambilan, pembagian, dan
penggunaan informasi perawatan kesehatan , data kesehatan , dan pengetahuan untuk
komunikasi dan pengambilan keputusan.  Teknologi adalah konsep luas yang berhubungan
dengan penggunaan dan pengetahuan spesies tentang alat dan kerajinan, dan bagaimana hal
itu memengaruhi kemampuan spesies untuk mengontrol dan beradaptasi dengan
lingkungannya.  Teknologi merujuk pada objek material yang digunakan untuk kemanusiaan,
seperti mesin, perangkat keras atau peralatan, tetapi juga dapat mencakup tema yang lebih
luas, termasuk sistem, metode organisasi, dan teknik. Untuk HIT, teknologi mewakili
komputer dan atribut komunikasi yang dapat dihubungkan ke jaringan untuk membangun
sistem untuk memindahkan informasi kesehatan. Informatika adalah aspek integral lain dari
HIT .

Teknologi informasi dibidang kesehatan sangat penting perannya, terutama untuk


meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit. Jika kualitas dan
fasilitas pelayanan di Rumah Sakit semakin meningkat maka akan semakin meningkat pula
jiwa manusia yang tertolong.
 
Teknologi informasi ini dapat digunakan untuk penyimpanan dan pengolahan data
administrasi Rumah Sakit, melakukan riset bidang kedokteran, diagnosa penyakit, penentuan
obat yang tepat, hingga menganalisis bagian dalam organ tubuh manusia yang sulit dilihat.
Selain itu peranan teknologi informasi lainnya di bidang ini ialah rekam medik. Jika awalnya
kita mengisi formulir secara manual maka kini ada yang namanya e-Health dimana,
pengambilan data pasian dilakukan secara online sehingga dapat diakses kapan saja dan
dimana saja diperlukan. Dengan cara ini  penggunaan biaya dapat ditekan jumlahnya

3.2 Saran

Demikianlah makalah yang kami  buat ini, mudah- mudahan apa yang kami
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal
materi mengenai Restorasi Logam Indirect, Kami menyadari apa yang kami paparkan
dalam makalah ini tentu masih belum sesuai apa yang di harapkan dengan  ini kami
berharap masukan yang lebih banyak lagi dari dosen pengampu dan teman-teman semua.
DAFTAR PUSTAKA

1. Shekelle, Paul; Morton, Sally C.; Keeler, Emmett B. 2006. Costs and Benefits of Health
Information Technology (Report). Evidence Reports/Technology Assessments. Rockville,
MD: Agency for Healthcare Research and Quality.
2. Junaedi, F.A. & Barsasella, D. 2018. Teknologi Informasi Kesehatan I. Kemenkes RI.hal :
18.
3. Nimas.2016. “Macam-macam Perangkat Teknologi Informasi dan
Teknologi Komunikasi”
4. Junaedi,Fadil Ahmad dan Diana Barsasella.2018. “Teknologi Informasi
Kesehatan”Jakarta : BPPSDMK Kemenkes RI Hal 85-91
5. Santoso, Dian Budi dan Angga Eko Pramono. 2018. “Teknologi Informasi
Kesehatan II”. Jakarta : BPPSDMK Kemenkes RI. Hal 21-30.
6. Junaedi, F.A. & Barsasella, D. 2018. Teknologi Informasi Kesehatan I. Kemenkes RI.hal :
19-30
7. Williams / Sawyer, (2007), Using Information Technology terjemahan Indonesia,
Penerbit ANDI
8. Edi,Irwansyah,moniaga,2012,Pengantar Teknologi Informasi,Yogyakarta
Depublish,hal 10
9. Heru Santoso Wahito Nugroho. Tunas-Tunas Riset Kesehatan. Hal : 115, 117-
118
10. World Health Organization (WHO) 1984. Glossary of Terms: used in the “Health for All”
series No. 1 – 8. Geneva: WHO
11. Andi, Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Coghy Mi Miuw.
12. Rusman dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2011), cet-1, h. 83.
13. Ery Rustiyanto. 2010. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Yang Terintegrasi,
Yogyakarta Goysen Publhising
14. Aditama, T,Y. (2003). Manajemen administrasi rumah sakit. (Ed. 2). Jakarta: Universitas
Indonesia.
15. Fajri M. Hanif, M.Kom. 2020. Faktor Pendukung Dan Penghambat SIM

Anda mungkin juga menyukai