Anda di halaman 1dari 19

Sifat-Sifat GIC

Kel: 6
Narasumber: drg. Maulidia Indah Sari, Sp. KG
Kelompok 6

Adinda Shafa Wardhana Lubis 2013101010032


Annisa Fatul Azma 2013101010036
Haura Afifah 2013101010038
Ridwan Salim Husein 2013101010035
Alsya Aulia Febry Elbana H 2013101010037
Rani Hadisah 2013101010033
01

Sifat Fisik
Glass Ionomer Cement
Sifat Fisik GIC
Dalam tahap pengembangan sifat fisik GIC, ada beberapa studi terkait sifat fisik GIC
yaitu:
1. Jika partikel paduan amalgam ditambahkan ke bubuk glass, sifat fisik tetap
hampir tidak berubah.

2. Jika dimasukkannya bubuk yang sangat halus partikel perak murni, kemudian
disinter ke permukaan bubuk glass, telah terbukti menghasilkan peningkatan yang
signifikan dalam ketahanan abrasi. Namun, sifat fisik lainnya hanya sedikit
meningkat dan, pada kenyataannya, adhesi ke dentin dan email mungkin sedikit
berkurang.

3. Dimasukkannya resin tambahan dalam semen GIC dual cure telah


menyebabkan peningkatan kekuatan tekan dan tarik

Mount, J. Graham. 1994. An Atlas of Glass Ionomer Cements. 2nd Ed. Martin Dunitz Ltd. Hal: 27
Resistensi Fraktur
1.
Kekuatan fisik material GIC cukup untuk
menahan beban oklusal sedang.
2. Tidak direkomendasikan membangun cusp
& marginal ridge pada pasien dengan
tekanan oklusal yang berat
3. GIC Tipe II. 2 dapat membuat core build up
dengan membutuhkan struktur gigi yang
kuat dari yang tersisa
4. Ketahanan terhadap tegangan geser tidak
baik.

Mount, J. Graham. 1994. An Atlas of Glass Ionomer Cements. 2nd Ed. Martin Dunitz Ltd. Hal: 27
Ketahanan Abrasi
1. GIC yang ditempatkan dengan baik akan
tahan abrasi berat lebih baik daripada
struktur gigi yang tersisa asalkan rasio P:L
cukup tinggi
2. Penambahan partikel halus perak pada
permukaan glass (GIC Tipe II.2) akan
meningkatkan ketahanan abrasi mirip
dengan amalgam & resin komposit

Mount, J. Graham. 1994. An Atlas of Glass Ionomer Cements. 2nd Ed. Martin Dunitz Ltd. Hal: 28
Radiopasitas
1. GIC dibuat radiopak melalui pemilihan glass
yang sesuai dan penyertaan radiopacifier
2. Warna dan translusensi tidak terpengaruh,
sehingga dapat ditempatkan secara
universal
3. GIC auto cure tipe II radiolusen,
penambahan radiopacifier cenderung
mengubah warna, tidak direkomendasikan
untuk restorasi kavitas dengan sinar-X

Mount, J. Graham. 1994. An Atlas of Glass Ionomer Cements. 2nd Ed. Martin Dunitz Ltd. Hal: 31
Fluorides Releases
1. Terdapat pelepasan fluoride yang cukup
besar setelah pencampuran dengan poli
(asam alkenoat)
2. Pelepasan pada awal cukup tinggi
(puncak), namun akan menurun hingga
stabil 2-3 bulan ke depan
3. Plak cenderung tidak menumpuk pada
permukaan restorasi
4. Aman terhadap jaringan dan stabilitas
warna sangat tinggi.

Mount, J. Graham. 1994. An Atlas of Glass Ionomer Cements. 2nd Ed. Martin Dunitz Ltd. Hal: 20-26
02

Sifat Mekanik
Glass Ionomer Cement
Sifat Mekanik
➔ Compressive Strength (kekuatan) semen cukup.

➔ flexural strength (kelenturan) semen relatif rendah dibandingkan dengan bahan


restorasi lainnya.

➔ Compressive Strength (kekuatan) dan flexural strength (kelenturan) akan meningkat


seiring waktu sampai semen menjadi matang.

➔ Solubility (kelarutan) bervariasi dengan waktu paparan pada lingkungan mulut


setelah pencampuran.

➔ Semakin lama restorasi terlindung dari kelembaban, semakin baik ketahanannya


terhadap erosi

Bonsor, Stephen J. 2013. A Clinical Guide to Applied Dental Materials. Churcill Livingstone. Page: 290
03

Sifat Kimia
Glass Ionomer Cement
Sifat Kimia

GIC melekat dengan baik pada email dan


dentin,perlekatan ini berupa ikatan kimia antara ion
kalsium dan jaringan gigi dan ion COOH dari GIC. Ikatan
dengan enamel dua kali lebih besar dari pada ikatannya
dengan dentin. Dengan sifat ini maka kebocoran tepi
tambalan dapat dikuragi

GIC tahan terhadap suasana asam,oleh karena adanya


ikatan silang diantara rantai rantai GIC. Ikatan ini terjadi
karena adanya polyanion dengan berat molekul yang
tinggi

Annusavice,Kenneth J. 2003.Philip’s Science of Dental Materials 11th Edition. Saunders Company,Pennsylvania


04

Sifat Biologi
Glass Ionomer Cement
Sebagian besar semen ditempatkan di
dalam dentin dan dalam banyak kasus
dekat dengan pulpa. Oleh karena itu
penting agar semen tidak mengiritasi
atau beracun bagi pulpa.

Manappallil, John J. 2010. Basic Dental Materials 3rd Ed. Jaypee. Page: 48
1. pH Semen
Sebagian besar semen bersifat
asam. Terkecuali seng oksida eugenol,
kalsium hidroksida dan semen resin.
Keasaman semen lebih tinggi pada saat
pengaplikasian tetapi berangsur-angsur
berkurang seiring waktu.

Manappallil, John J. 2010. Basic Dental Materials 3rd Ed. Jaypee. Page: 48
2. Respon Pulpa
Respon pulpa dapat diklasifikasikan
menjadi ringan, sedang, dan berat.
Keasaman tinggi dapat mengiritasi dan
terkadang menyebabkan kerusakan pulpa
yang ireversibel. Pada beberapa pasien
dapat menyebabkan rasa sakit yang parah
dan sensitivitas.

Manappallil, John J. 2010. Basic Dental Materials 3rd Ed. Jaypee. Page: 48
3. Pelepasan fluoride
GIC melepaskan sejumlah besar fluoride,
yang terbukti memiliki efek
antiokariogenik. Pelepasan flouride
meningkatkan ketahanan email terhadap
pelarutan asam, dgn menghambat
pertumbuhan bakteri dang mengganggu
metabolisme plak gigi.

Sakaguchi RL, Powers JM. 2012. Craig’s Restorative Dental Material. 13th Ed. United State: Mosby. Hal: 287
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai