OLEH :
Kelompok 6
NURMA (70900120037)
UMRAH (70900120038)
RISDAWATI (70900120039)
NUR ATMASARI (70900120040)
Kelompok 6
Daftar Isi
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................
A. Deskripsi Materi...........................................................................................
B. Tujuan Materi..............................................................................................
C. Topik Materi................................................................................................
D. Latar Belakang Materi .................................................................................
BAB II : TINJAUAN TEORI DAN KONSEP .................................................
A. Definisi Sistem Informasi Keperawatan .........................................................
B. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan (Simk) ....................
C. Bentuk-Bentuk Teknologi Dan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan ......
BAB III : EXERCISE .................................................................................
BAB IV : PENUTUP ...................................................................................
A. Kesimpulan .................................................................................................
B. Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Materi
Pada decade terakhir, konvergensi kesehatan dengan teknologi informasi dan
komunikasi menawarkan kesempatan bagi pasien untuk mengatasi masalah
kesehatan mereka. Kemajuan dalam TIK diyakini dapat mendorong keragaman
solusi kesehatan yang efektif dan efesien dalam semua aspek perawatan klinis,
meningkatkan kualitas, kesetaraan, aksebilitisa perawatan (Feng, King, Khadra,
Hudzon, 2015). Telehealth merupakan layanan kesehatan jarak jauh melalui
pemanfaatn teknologi komunikasi dan informasi dapat memberikan solusi
pelayanan kesehatan untuk daerah terpencil dimana fasilitas kesehatan belum
memadai. Di India, telehealth dimanfaatkan untuk menghubungkan semua
rumah sakit termasuk rumah sakit kecil yang berada di desa (Majundar, 2007).
Telehealth membentuk unit-unit penanganan jarak jauh dir umah sakit besar
yang memilki tenaga ahli yang ditangani dokter jaga. Dengan sistem
telekonferensi, dokter atau perawatn di desa terpencil dapat melakukan
konsultasi jarak jauh dengan dokter ahli di seluruh rumah sakit di India. Apabila
dibutuhkan penanganan lebih mendalam, barulah pasien dirujuk ke rumah sakit
besar dan lengkap. Sistem ini juga meningkatkan pengetahuan dokter dan
perawat di desa terpencil dengan ahli pengetahuan yang terbentuk sebagai
negara kepulauan, pemerintah dan keterjaungkauan pelayanan kesehatan masih
menjadi kendala. Fasilitas kesehatan ini belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh
masyarakat terutama masyarakat yang berada di daerah terpencil, tertinggal,
dan terluar. Sementara itu telehealth di Indonesia masih di tahap uji coba tahap
diagnostic, yaitu teleradiologi, telecardiologi, dan video conference (Kementerian
kesehatan 2016).
Telehealth merupakan teknologi yang digunakan secara bergantian untuk
merujuk pada pelayanan menggunakan teknologi elektronik pada pasien dalam
keterbatasan jarak. Telehealth merupakan penggunaan teknologi dalam
keperawatan untuk meningkatkan perawatan pada pasien (Skiba, 1998).
Telehealkth menggunakan teknologi komunikasi dalam keperawatan untuk
memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Telehealth yaitu komunikasi jarak
jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optic antar manusia atau computer
(Arianti & Sarina, 2017)
Pemanfaatan teknologi telehealth mempunyai banyak manfaat dan
keuntungan bagi berbagai pihak diantaranya pasien, petugas kesehatan dan
pemerintah. Aspek kemudahan dan peningkatan jangkauan serta pengurangan
biaya menjadi lkeuntungan yang bisa terlihat secara langsung. Dengan adanya
kontribusi telehealth dalam pelayanan keperawatan di rumah atau homecare,
akan banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan oleh pasien dan keluarga,
perawat, instansi pelayanan kesehatan dan termasuk juga pemerintah dalam hal
ini adalah departemen kesehatan namun dengan demikian untuk bisa
mengaplikasikan telehealth dalam bidang keperawatan banyak sekali tantangan
dan hambatannya misalnya : faktor biaya, sumber daya manusia, kebijakan dan
perilaku.
Dalam beberapa study disampaikan bahwa tingginya biaya telehealth
dilaporkan sebagai penghalang utama, termasuk dari investasi, perawatan, dan
biaya operasional (Merkel dan enste, 2015). Sedangkan telehealth akan
memberikan keuntungan antara lain menurunkan angka kematian masyarakat
daera tertinggal. Berdasarkan data (CIA WORD FACTBOOK, 2014), indeks
kematian di Indonesia cukup tinggi, yaitu sebesar 6,34 (pada urutan 155 di
dunia). Angka kematian di Indonesia terbesar disebabkan oleh penyakit tidak
menular. Menurut Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek (6 januari 2016), stroke
dan kecelakaan lalulintas menjadi penyebab kematian terbesar di tahun 2015.
Sementara penyakir menular seperti TBC justru ada di peringkat ke 6 di dahului
oleh jantung iskemik, kanker, dan diabetes mellitus. Masyarakat daerah
tertinggal denga fasilitas yang kurang memadai banyak yang tidak tertolong
karena menderita penyakit tersebut. Upaya pemerintah untuk mengurangi
tingkat kematian terutama di daerah pedesaan salah satunya dengan
mencanangkan program telehealth.
B. Tujuan Materi
a. Untuk mengetahui konsep telenursing, telemedicine, Mhealth, telehealth
dalam pelayanan keperawatan
b. Untuk mengetahui praktek penggunaan telenursing, telemedicine, Mhealth,
telehealth dalam pelayanan keperawatan
c. Untuk mengetahui platform telehealth dalam pelayanan keperawatan
C. Topik Materi
a. Konsep telenursing
b. Konsep telemedicine
c. Konsep Mhealt
d. Konsep telehealth
D. Latar Belakang Materi
Teknologi informasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari di jaman yang
sangat modern ini. Berkat teknologi berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh
manusia. Hal tersebut akan juga berpengaruh pada keinginan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan adanya kemajuan
teknologi. Dengan demikian perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang
holistic tentunya harus dapat menyesuaikan pelayanan asuhan tersebut dengan
kemajuan teknologi yang ada. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehtana
yang berperan aktif dalam merawat pasien memiliki konstribusi yang besar dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi
informasi. Dengan menggunakan suatu teknologi informasi diharapkan pelayanan
akan lebih praktis dan mudah bagi pasien dan perawat.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini di Indonesia
belum secara luas dimanfaatkan dengan baik oleh perawat khususnya di
pelayanan rumah sakit, terutama pelayanan keperawatan harus mampu
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian
sampai pada evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai dengan sistem
pendokumentasian ynenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai
konstribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai standar, yaitu dari pengkajian sampai pada evaluasi dan
yang sangat penting adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik.
Namun, pada realitanya di lapangan, asuhan keperawatan yang dilakukan masih
bersifat manual atau konvensional, belum disertai dengan sistem/perangkat
teknologi yang memadai. Untuk membenahi sistem tersebut, maka diperlukan
inovasi-inovasi dalam pelayanan kesehatan melalui teknologi dan sistem
informasi manajemen keperawatan. Pada makalah ini akan dibahas mengenai
teknologi dan sistem informasi manajemen keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI DAN KONSEP
A. Definisi Sistem Informasi Keperawatan
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu computer, ilmu
informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen
dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk
mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan. Sedangkan menurut ANA (Vestal,
Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk
memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang
standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan,
mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan
kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawatan dan memberdayakan
pasien untuk memilihi asuhan kesehatan yang diinginkan (Putra, 2019).
Sistem Teknologi Informasi (TIK) sudah menjadi bagan yang integral dalam
berbagai aspek kehidupan,termasuk dalam pelayanan kesehatan. Rekam
Medis/Kesehatan Elektronik (RMKE) merupakan salah satu bentuk penerapan TIK
dalam sistem pelayanan kesehatan melalui komputerisasi data pasien. RMKE
mencakup Rekam Medis Elektronik (Electronic Medical Record) (EMR). Rekam
Kesehatan Eletronik (Electronic Health Record), dan Rekam Kesehatan Pribadi
(Personal Health Record) (Gunawan & Christianto, 2020)
B. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK)
Sistem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK) merupakan paket
perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk divisi pelayanan
keperawatan. Paket perangkat lunak ini mempunyai program-program atau
modul-modul yang dapat membentuk berbagai fungsi manajemen keperawatan.
Kebanyakan SIMK mempunyai modul-modul untuk :
1) Mengklasifikasikan pasien
2) Pembentukan saraf
3) Penjadwalan
4) Catatan personal
5) Laporan bertahap
6) Pengembangan anggaran
7) Alokasi sumber dan pengendalian biaya
8) Analisa kelompok diagnose yang berhubungan
9) Pengendalian mutu
10)catatan pengembangan staf
11)model simulasi untuk pengamilan keputusan
12)rencana strategi
13)Rencana permintaan jangka pendek dan rencana kerja
14)Evolusi program
Modul SIMK untuk klasifikasi pasien, pengaturan staf, catatan personal, dan
laporan bertahap sering berhubungan. Pasien diklasifikasikan menurut
kriterianya. Informasi klasifikasi pasien dihitung berdasarkan formula beban
kerja, juga susunan pegawai yang dibutuhkan dan susunan piegawai yang
sebenarnya dapat dibuat. SIMK dan computer dapat membuat perawatan pasien
lebih efektif dan ekonomis. Perawat-perawat klinis menggunakannya untuk
mengatur perawatan pasien, termasuk didalamnya sejatah pasien, rencana
perawatan, pemantauan psikologis dan tidak langsung, catatan kemajuan
perawatan dan peta kemajuan. Hal ini dapat dilakukan di semua kantor/ruang
perawat. Perawat-perawat klinis dapat menggunakan SIMK untuk mengganti
sistem manual pada pencatatan data. Hal ini dapat mengurangi biaya sekaligus
memungkinkan peningkatan kualitas dari perawatan. Dengan sistem informasi
usia, manajer perawat dapat merencanakan karier untuk mereka sendiri dan
perawat klinis mereka. Karier baru di SIMK mungkin satu jawaban untuk perawat
(Putra, 2019).
C. Bentuk-bentuk teknologi dan sistem informasi manajemen
keperawatan
1. Telenursing
a. Definisi telenursing
Telenursing didefiniskan sebagai perpaduan layanan telekomunikasi dan
keperawatan setiap kali ada jarak fisik yang substansial antara perawat atau
antara pasien dan perawat. American Nurses Association (ANA) mendefinisikan
telenursing sebagai subjek telehalth dimana fokusnya adalah pada praktik
profesi tertentu (yaitu keperawatan). Meskipun penggunaan teknologi mengubah
media penyampaian asuhan keperawatan dan mungkin memerlukan kompetensi
terkait dengan penggunaannya untuk memberikan asuhan keperawatan, proses
keperawatan dan ruang lingkup praktik tidak berbeda dengan
telenursing.Perawat yang terlibat dalam praktik telenursing terus menilai,
merencanakan, mengintervensi hasil asuhan keperawatan, tetapi mereka
melakukannya dengan menggunakan teknologi seperti internet, computer,
telepon, alat penilaian digital, dan peralatan telemonitoring.Mengingat bahwa
layanan kesehatan yang sekarang disediakan melalui teknologi telah
berkembang, istilah telehealth digunakan untuk menangkap luasnya layanan
(Amudha, R, Nalini, R, 2017).
b. Prinsip Telenursing
Prinsip Telenursing terdiri dari :
1) Tidak mengubah sifat dasar dari praketk asuhan keperawatan, dimana
perawat terlibat dalam telenursing mulai dari pengkaian, perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi asuhan keperawatan.
2) Perawat juga terlibat dalam informasi, pendidikan, arahan dan dukungan
secara pribadi dalam telenursing hubungan ditetapkan melalui
penggunaan telepon, kompouter, internet atau teknologi komunikasi
lainnya.
c. Ruang Lingkup Telenursing
Telenursing tumbuh pada tingkat yang lebih cepat di banyak negara karena
beberapa faktor :Efektif dalam menurunkan niaya perawatan kesehatan,
peningkatan jumlah penuaan dan populasi sakit kronis, dan peningkatan cakupan
perawatan kesehatan hingga jauh, pedesaan, daerah kecil, atau berpenduduk
jarang. Diantara banyaknya manfaat, telenursing juga dapat membantu
meningkatkan kekurangan perawat, mengurangi jarak dan menghemat waktu
perjalanan, serta menjauhkan pasien dari Rumah Sakit.
Penggunaan telenursing yang paling umum adalah pusat panggilan yang
dioperasikan oleh organisasi perawatan yang dikelola oleh perawat terdaftar
yang bertindak sebagai manajer kasus atau kinerja triage pasien, informasi dan
konseling sebagai cara untuk mengatur akses dan aliran pasien serta mengurangi
penggunaan ruang gawat darurat.
Telenursing juga telah digunakan sebagai alat perawatan di rumah. Misalnya
pasien yang sedang tidak bisa bergerak atau tinggal di tempat yang terpencil
atau sulit dijangkau, atau warga yang mengidap penyakit kronis seperti PPOK,
diabetes, disabilitas, penyakit degenerative saraf (penyakit pasrkinson, alzeimer),
boleh tinggal di rumah dan dikunjungi serta dibantu secara teratur oleh perawat
melalui konferensi video, internet, videophone, dan lain-lain. Aplikasi lain dari
perawatan di rumah adalah untuk perawatan pasien di situasi pasca operasi dan
perawatan luka.
Telenursing juga dapat memberikan kesempatan untuk pendidikan pasien,
telekonsultasi keperawatan, pemeriksaan hasil tes dan pemeriksaan kesehatan,
bantuan untuk fisik dalam implementasi protocol perawatan medis. Aplikasi
potensial telenursing juga dapat mengcakup melatih perawat dari jarak jauh.
membantu dan melatih perawat di negara berkembang, perawatan untuk tentara
di dalam atau di dekat medan perang, serta kolaborasi dan bimbingan oleh
perawat di seluruh dunia (Kumar & Snooks, 2011)
d. Aplikasi telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui
pusat melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan
home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Didalam
homecare berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam
home care perawat menggunakan system memonitor parameter. Fisiologi
seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui
internet. Dalam perawatan pasien dirumah, maka perawat dapat memonitor
tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah, berat badan, peak
flow pernapasan pasien melalui internet. Dengan melakukan video
conference, pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan luka, injeksi insulin
dana penatalaksanaan sesak napas. Melalui system interaktif video, pasien
contact on-call perawat setiap waktu untk menyusun video consultasi
kealamat sesuai dengan masalah sebagai contoh bagaimana ganti baju,
memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak napas. Secara khusus
sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan
kelemahan khusunya dengan penyakit kardiopolmuner. Telenursing
membantu pasien dan keluarga untuk berpatisipasi aktif di dalam perawatan,
khususnya dalam manajemen penyakit kronis. Hal ini juga mendorong
perawat menyiapkan informasi secara akurat dan memberikan dukungan
secara online. Kontiunitas perawatan dapat di tingkatkan dengan
menganjurkan sering kontak anatara pelayanan kesehatan dengan maupun
keperawatan dengan individu, pasien dan keluarganya. Media telenursing
antara lain :
1) Telepon (telpon seluler)
2) Personal digital system (pda)
3) Mesin vaksin mili (vaks)
4) Internet
5) Video atau audio konferensi
6) Teleradiolog
7) Computer system informasi
8) Teleborotik
Pedoman peraktik lainnya yang menggunakan praktik telenursing adalah :
1) Menyampaikan informasi penting klien seperti data
elektroradiogram, ct-scant, foto rontgen, dan sebagainya
2) Menggunakan video, computer untuk memantau kondisi
kesehatan klien
3) Memantau status kesehata klien di rumah sakit atau dirumah
misalnya, tekanan darah, nadi dan suhu
4) membantu wisatawan untuk mendapatkan perawatan
kesehatan di tempat tujuan mereka.
5) Membantu operasi klien dari jarak jauh
6) Menggunakan video conference untuk menyediakan sesi
pendidikan keperawatan berkelanjutan
7) Mengembangkan website untuk memberikan informasi
kesehatan dan waktu konseling.
Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi
perhatian :
1) Faktor legalitas; dapat didefinisakan sebagai otonomi profesi
keperawatan atau institusi keperawatan yang mempunyai tanggung
jawab dalam pelayanan telenursing
2) Faktor finansial; pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang
cukup besar karena sarana dan prasarana sangat banyak perlu
dukungan pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek
finansial dalam pelaksanaan telenursing.
3) Faktor skill; ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu
pengetahuan dan skill tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu
di lakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing. Tatalaksananya
telenursing sangat tergantung oleh aspek pengetahuan dan skill
antara pasien dan perawat.
4) Faktor motivasi; motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama
dalam pelaksanaan telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan
pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik.
e. Isu telenursing saat ini
Telenursing penuh dengan potensi masalah hukum, etika, dan peraturan saat
ini terjadi dengan telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara, praktek
telenursing di negara bagian dan antar negara, perawat yang merawat harus
memiliki lisensi baik di negara bagiannya atau negara tempat tinggal dan di
negara bagian/ negara tempat pasien menerima teleker berada). Masalah hukum
seperti akuntabilitas, malpraktek, dan lain-lain juga sebagian besar masih belum
terpecahkan dan sulit untuk diatasi. Selain itu, banyak pertimbangan terkait
kerahasiaan dan keselamatan pasien data klinis. Dengan demikian hukuman
perdata dapat dijatuhkan terhadap layanan kesehatan penyedia jika mereka tidak
sesuai dengan hukum negara bagian. Praktisi telenursing harus melakukan
pertimbangan terkait beberapa hal, selain untuk memastikan praktek yang aman
dan etis dengan privasi dan kerahasiaan informasi pasien (Kumar & Snooks,
2011)
f. Bentuk-bentuk Telenursing
Bentuk-bentuk Telenursing dapat berupa triage telenursing, call-center
services, konsultasi melalui secure email messaging system, konseling melalui
hotline service, audio atau videoconferencing anatara pasien dengan petugas
kesehatan atau dengan sesame petugas kesehatan, discharge planning
telenursing, home-visit telenursing dan pengembangan websites sebagai pusat
informasi dan real-time counseling pada pasien (COACH, 2015).
g. Keunggulan Telenursing
Padila at all (2018) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa dengan
adanya perangkat telenursing maka masalah-masalah terkait penyediaan SDM
perawat yang kurang memadai di beberapa RS dapat teratasi, termasuk
didalamnya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjadinya Kejadian
Luar Biasa (KLB), yang tidak bisa meninggalkan ruangan karena pasien
membludak, tetap bisa terkoordinir dengan baik dengan adanya sistem
telenursing ini sebagai saran komunikasi dan monitoring tindakan keperawatan
income RS meningkat tajam, lalu akan menambah peningkatan gaji perawat dan
tim medis lainnya sehingga akan meningkat pula produktivitas dalam bekerja.
Selain itu, telenursing juga membantu pasien dan keluarga untuk ikut
berpartisipasi aktif dalam perawatan terutama self-management untuk penyakit
kronis dan mengurangi lama perawatan ( Length of Stay). Sistem ini memfasilitasi
perawat memberikan informasi dan dekungan yang akurat secara online.
Telenursing dapat meningkatkan keinginan diri dan meningkatkan kesadaran
pasien dalam lepatuhan terhadap diet, aktivitas fisik, dan perilaku sehat terkait
dengan penyakit. American Nursing Association telah mempertimbangkan
telenursing sebagai bagian dari telemedicine yang berfokus pada penyediaan
layanan keperawatan khusus (Padila, P, Lina, L, 2018).
Dalam hasil penelitian Yang, Jiang, & Li tahun 2019, mengenai peran
telenursing dalam manajemen pasien dengan diabetes dihasilkan bahwa
telenursing sebagai alat yang berguna untuk pendidikan pasien dan intervensi
perilaku, dapat membantu pasien diabetes untuk meningkatkan kontrol glikemik
mereka (Yang, S, Jiang, Q, Li, 2019). Amudha at all (2017) dalam hasil
penelitiannya mengungkapkan bahwa praktik telehealth di India berlangsung
lebih dari satu dekade dengan bantuan komunikasi satelit. Empat ratus node
telemedicine didirikan di India oleh Indian Space Research Organisation
(ISRO)Teleconsultation, tele-education dan observasi penyakit adalah area utama
yang dicakup oleh ISRO. Kemajuan teknologi informasi perawatan kesehatan
membantu mengatasi kekurangan dalam infrastruktur kesehatan dan kekurangan
tenaga profesional medis (Amudha, R, Nalini, R, 2017).
h. Manfaat Telenursing
Banyak manfaat lain bila kita menggunakan teknologi dalam layanan
keperawatan jarak jauh (Telenuring ) diantaranya:
1) Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu.
2) Mempersingkat hari rawatan dan mengurangi biaya perawatan
3) Membantu memenuhi kenutuhan kesehatan.
4) Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi.
5) Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan
di rumah dengan jarak yang jauh dari pelayanan kesehatan.
6) Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk
mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video
dan internet (American Nurse Assosiation, 1999).
Selain itu telekomonuikasi elektronikak merupakan akses terbaik untuk
kesempatan pendidikan, metode baru dalam pendokumentasian, peningkatan
akses informasi, pengembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang
dapat membantu melakukan perubahan dalam profesionalisasi perawat.
Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan
telenursing adalah yaitu :
1) Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan jeluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan
2) Denga sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan jangakauan
pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
3) Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS
4) Dapat meningkatkan pelayanan untu pasien kronis, tanpa memerlukan biaya
dan meningkatkan pemanfaatan tehnologi
5) Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (Model distance
learnig) dan perkembangan riset keperawatan berbasis pembelajaran di
kampus, video comperence, pebelajaran online dan dipelajari dan
dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara interaktif.
selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang
berpengalaman klinik namun telah pensiun dari pelayanan kesehatan, dan masih
dapat memberikan asuhan keperawatan secara online. hal ini juga menghindari
kontak langsung, meminimalkan resiko infeksi nososkomial, memberikan privasi
ruang dan waktu bagi pasien dan perawat. dapat di bayangkan bagi penderita
HIV/AIDS, atau pasien pengguna narkoba/obat terlarang/alkoholik akan lebih
merasa terjaga privasinya dengan pelayanan telenursing ini.
menurut Ian St. George (2007), ada beberapa keuntungan telenursing
yaitu :
1) bagi pengusaha :
a) penghematan biaya tempat kerja, biaya kantor, biaya parker
b) peningkatan produktifitas
c) peningkatan motivasi; karyawan merespon dengan baik untuk
sinyal kepercayaan dan keyakinan
d) keterampilan retensi; karyawan tetap dapat di pertahankan
meskipun da masalah keluarga, misalnya keluarga dalam
kondisi sakit, keluarga krisis, dalam kehamilan dan mengasuh
anak kecil, bekerja lebih sedikit absen.
e) organisasi lebih fleksibel; dalam hal restrukturisasi dapat terus
bekerja tanpa gangguan.
f) fleksibel staf; tingkat staf dapat mencerminkan beban kerja
tanpa perlu berpindah tempat/ atau melkukan perjalanan
g) ketahanan; gangguan transportasi tidak menyebabkan
keterlambatan atau ketidak hadiran.
2) bagi karyawan
a) mengurangi waktu dan biaya perjalan, keamanan pribadi lebih
terjamin, biaya yang lebih rendah untuk pakaian seragam
kantor dan perawatan.
b) kesempatan bekerja tidak hanya terbatas pada pekerjaan
sebagai perawat saja.
c) berkurangnya gangguan terhadap kehidupan keluarga;
mengurangi kebutuhan relokasi untuk mengambil perubahan
pekerjaan.
d) keseimbangan bekerja dan kehidupan keluarga menjadi lebih
baik
e) partisipasi dalam masyarakat lokal lebih tinggi meskipun kita
bekerja
f) jam kerja lebih fleksibel.
3) bagi masyarakat
a) mengurangi kemacetan lalu lintas
b) mengurangi jumlah perjalanan dan dengan demikian
pencemaran juga berkurang.
i. Hambatan Telenursing
2. Telemedicine
a. Definisi telemedicine