Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

INFORMATIC TELEPHONE NURSING SYSTEM (TELENURSING).


Disusun untuk memenuhi
Mata Kuliah : Sistem Informasi Teknologi Keperawatan
Dosen Pengampu : Ibu Hj. Dedeh Hamdiah. S.Kep., M.Kep
Bapak Bohari , S.Gz., M.Si

Disusun Oleh Kelompok 3 :


1. Devi (8801200045)
2. Putri Azzahra (8801210021)
3. Ayu Wulandari (8801210063)
4. As Syifa Lestari (8801210047)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
TA.2022/2023.

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Sistem Informasi Teknologi Keperawatan dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah tugas dari ibu Hj. Dedeh Hamdiah. S.
Kep., M.Kep dan Bapak Bohari, S. Gz., M.Si. pada mata kuliah Sistem Informasi Teknologi
Keperawatan untuk menambah wawasan tentang Informatic Telephone Nursing System
(Telenursing).
Kamu mengucapkan terima kasih kepada ibu Hj. Dedeh Hamdiah. S. Kep., M.Kep dan
Bapak Bohari , S.Gz., M.Si pada mata kuliah Sistem Informasi Teknologi Keperawatan yang
telah memberi tugas ini sehingga dapat memperluas wawasan dan terima kasih juga kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penulisan sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan sehingga kami
sangatmenerima kritik dan saran Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima
kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Serang, 30 September 2022

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulis...........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Review Artikel Pertama.............................................................................................6
2.2 Review Artikel Kedua................................................................................................6
2.3 Review Artikel Ketiga...............................................................................................7
2.4 Review Artikel Keempat............................................................................................7
2.5 Review Artikel Kelima..............................................................................................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, profesi keperawatan berkembang pesat. Hal ini
disebabkan oleh pengaruh globalisasi, dimana masyarakat menuntut kemajuan profesi
keperawatan. Persyaratan paling mendasar dan menantang menyangkut layanan perawatan
masyarakat yang profesional, berkualitas tinggi dan terjangkau. Profesionalisme semakin
dituntut dari pengasuh dan pengembangan teknologi medis menjadi prioritas. Hal ini
memungkinkan klien yang membutuhkan perawatan datang dari berbagai kalangan dan
'dunia maya' (cybernets). Peningkatan situs web kesehatan. Pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan dan kesehatan, termasuk layanan perawatan,
telah memfasilitasi terciptanya model layanan perawatan jarak jauh yang lebih dikenal
dengan istilah telecare. Telenursing terjadi ketika pengasuh menemukan kebutuhan
perawatan kesehatan klien melalui penilaian, triase, dan penyediaan informasi menggunakan
informasi, komunikasi, dan sistem berbasis jaringan. Telenursing memfasilitasi akses ke
layanan medis yang relevan dengan populasi yang kurang terlayani dan daerah terpencil, dan
menyediakan layanan pemantauan rumah dan layanan bagi mereka dengan masalah
kesehatan kronis. Telenursing telah berhasil di negara-negara dengan pertumbuhan tinggi
karena beberapa faktor, termasuk biaya perawatan kesehatan yang lebih rendah, populasi
yang menua dan sakit kronis, dan cakupan perawatan kesehatan yang lebih besar di daerah
terpencil, terpencil dan terpencil. Telenursing dapat membantu mengatasi kekurangan
pengasuh, mengurangi jarak dan waktu kunjungan, dan menjauhkan pasien dari rumah sakit.
Pelayanan kesehatan khususnya pelayanan jarak jauh dengan menggunakan media teknologi
informasi (Internet), memberikan kemudahan kepada masyarakat. Pelayanan kesehatan
khususnya pelayanan jarak jauh dengan menggunakan media teknologi informasi (Internet),
memberikan kemudahan kepada masyarakat. Seseorang atau pasien tidak harus datang ke
rumah sakit, dokter atau perawat untuk mendapatkan pelayanan medis. Layanan medis
semakin pendek dan pendek. Pasien hanya dapat tinggal di rumah dan terhubung melalui
internet atau konferensi video untuk informasi kesehatan, perawatan dan bahkan
pengobatan. Sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan
wilayah yang tersebar, Indonesia berpotensi untuk menerapkan tele-nursing untuk
meningkatkan pelayanan keperawatan dan kesehatan masyarakat serta membantu
mewujudkan visi Indonesia (Sehat, 2010.) Saya memiliki. Oleh karena itu, melalui bidang
informatika kesehatan, kami membahas tentang telenursing untuk memperkuat peran
perawat Indonesia dalam menghadapi Indonesia (Shat, 2010.)
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah pada penlitian ini adalah “ Mereview
Informatic Telephone Nursing System (Telenursing) terhadap 5 artikel”

4
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Sistem Informatika
dan Teknoligi Keperawatan yang diberikan dan sebagai sarana media pembelajaran serta
menambah wawasan pengetahuan.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Review Artikel Pertama
 Penerapan Telenursing Dalam Pelayanan Kesehatan: Literature Review (Vol 3 No 2 (2020):
Vol 3 No. 2 (Januari 2020).
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui penerapan telenursing dalam pelayanan
kesehatan. Studi sastra yang dievaluasi dari beberapa jurnal berfungsi sebagai metode
penulisan. Terkait dengan topik yang dipilih, metode ini berdasarkan Proquest, Ebsco,
Science Direct, Clinical Key, dan pilih jurnal sesuai dengan topik yang Anda liput. Analisis
menunjukkan bahwa pengasuh harus profesional dan memprioritaskan perkembangan
teknologi, termasuk penggunaan teknologi informasi di bidang perawatan, termasuk telecare.
Menjadi seorang telenurs membutuhkan sikap positif, pikiran terbuka, pengetahuan dan
keterampilan teknis. Manfaat telenurs bagi perawat termasuk pendapatan yang lebih tinggi,
jam kerja yang fleksibel, pengurangan biaya perjalanan medis bagi perawat untuk
memberikan layanan dari rumah, peningkatan kepuasan kerja karena layanan diberikan
hanya dari jarak jauh adalah untuk manfaat data jurnal sangat besar. Argumennya banyak,
argumennya cukup mudah dimengerti, deskripsi metode penelitiannya terlalu singkat dan
kurang detail. Telenursing dapat diterapkan di Indonesia untuk meningkatkan kualitas
pelayanan medis.
2.2 Review Artikel Kedua
 Home Visit Berbasis Sistem Informasi Manajemen Telenursing (Vol 2 No 1 (2018): Jurnal
Keperawatan Silampari)

Penelitian ini bertujuan menganalisis gambaran pengadaan sistem informasi manajemen


keperawatan home visit telenursing di RSUD. Dr. M. Yunus Bengkulu. Desain penelitian
yang peneliti gunakan memodifikasi teori penelitian (R) dan pengembangan (D).
Pengembangan teknologi telenursing berbasis teknologi BAN (body area network) dapat
memberikan hasil monitoring secara real time dan terkoneksi dengan transmisi WSN
(wireless sensor network) melalui integrasi dengan deviceenduser (laptop) yang secara desain
dan implementasi dapat digunakan didaerah pedesaan dan terpencil. Hasil penelitian terdapat
rancangan sistem program yang memiliki keunggulan mampu digunakan untuk mengirim
data medis pasien, keluhan utama, tipe penyakit yang dirasakannya (ringan, sedang dan
berat), visualisasi data secara image, sound dan text, bahkan video dapat digunakan sebagai
alat detektor kesehatan pasien berbasis digital melalui video mail, dan riwayat kesehatan
keluarga dengan teknik multimedia medical records yang terkoneksi dengan pusat layanan
kesehatan RSUD. Dr. M. Yunus Bengkulu. Penelitian langsung diuji cobakan kepada
perawat untuk memperoleh pemahaman perawat dalam penggunaan telenursing. Simpulan,
yang didapat dari penelitian ini adalah antusiasme perawat dalam menerima tantangan baru

6
dalam memberikan pelayanan telenursing sangat tinggi, hal tersebut dapat berdampak pada
kemampuan meningkatkan komunikasi yang efektif antara perawat dan pasien.

2.3 Reviwe Artikel Ketiga


 Pengaruh Telenursing Terhadap Perawatan Diri Pasien Dengan Penyakit Kronis (Community
of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298)

Perawatan diri adalah perilaku gaya hidup sehat yang dilakukan oleh individu untuk
mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Perawatan diri juga bisa
menjadi strategi yang dijamin untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan. Saat ini, ada
banyak cara untuk mendukung pasien penyakit kronis. Salah satunya adalah telenursing.
Telenursing sebagai proses pemberian, pengelolaan, dan koordinasi perawatan dan
administrasi layanan kesehatan melalui teknologi informasi dan telekomunikasi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Telenursing terhadap kemampuan perawatan diri
pasien. Intervensi diberikan selama tiga minggu. Ini adalah eksperimen semu dengan pretest-
posttest menggunakan desain kelompok kontrol. Teknik sampel adalah purposive sampling.
Jumlah sampel adalah 60 orang yang terdiri dari 30 orang pada kelompok kontrol dan 30
orang pada kelompok perlakuan. Uji Mann-Whitney diperoleh nilai p = 0,000 <0,05 yang
berarti ada pengaruh yang signifikan kemampuan perawatan diri telenursing baik pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan dari Telenursing terhadap kemampuan perawatan diri.

2.4 Reviwe Artikel Keempat


 Efektifitas Telenursing Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Malaria Di Puskesmas
Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika (Vol. 7 No. 2 (2020): Jurnal Kesehatan)
Tujuan: untuk mengetahui pengaruhTelenursingterhadap kepatuhan minum obat pada
pasien malaria. Metode: Kuasi Eksperimendengan teknik random sampling posttes
kelompok kontrol. Jumlah sampel 117responden meliputi 88 pasien pada kelompok
intervensi dan 29 pasien pada kelompok kontrol.Berbasis Promosi Kesehatan Nola Pender,
Telenursingdikemas berupaasuhan keperawatan bagi penderita malaria dalam
mengingatkan minum obat, mengedukasi pentingnya pengobatan secara tuntas dan
efeknya, keluhan-keluhan yang dirasakan serta bagaimana mengatasinya. Hasil: Hasil
peningkatankepatuhan pada kelompok intervensi sebanyak 75 (85,2%) responden
dibandingkan kelompok kontrol sebanyak 9 (31,0%) responden. Uji beda independen
pValue = 0,000 (< 0,05), ada perbedaan kepatuhan minum obat antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol. Kesimpulan: Uji multivariat menunjukkan ada
pengaruhtelenursingterhadap kepatuhanpvalue=0,000 (<0,005) OR 9,139. Saran: Penelitian
ini merekomendasikan hubungan saling percaya antara perawat-pasien dan pemanfaatan
teknologi informasi (telepon/SMS/video call/IVR) dapat meningkatkan layanan kesehatan
terutama pada pemberian pendidikan dan promosi kesehatan bagi pasien di area yang sulit
terjangkau.

7
2.5 Reivew Artikel Kelima
 Penerapan Telenursing pada Klien dengan Skizoferenia (Jurnal Kesehatan, Vol. 9 No. 2
(2020). ISSN 2086-9266e-ISSN 2654-587x10.37048/kesehatan.v9i2.269 to this article)
Tujuan: untuk mendeskripsikan penerapan telenursingpada klien dengan skizoferenia.
Metode: Penelitian ini menggunakan Literarature reviewdari online database UI:
Scopus, ProQuest, ScienceDirect(2015-2020) dengan menggunakan kata kunci
telenursing, telehealth, telephone intervention nurse, schizophrenia. Hasil: Hasil dari
sepuluh studi literature yang telah ditemukan, didapatkan bahwa 9 dari 10 jurnal
membahas penerapan telenursing pada pasien skizoferenia. Dari berbagai literature
tersebut terdapat evidence yang menyatakan bahwa penerapan telenursing membantu
pasien skizoferenia dalam kepatuhan minum obat. Beberapa penelitian  menerapkan
penggunaan telephone intervention problem solving (TIPS) pada kepatuhan pengobatan
pasien skizoferenia. TIPS ini merupakan aplikasi dari telenursing yang menawarkan
solusi dan alternative untuk masalah pada pasien skizoferenia yang dilakukan dengan
menelepon pasien sebanyak 8 kali selama 2 bulan. TIPS dikembangkan oleh Beebe
menggunakan panggilan telepon mingguan yang didasarkan pada teori perilaku terencana
dan dilakukan dengan proses problem solving. Tidak hanya menggunakan teknologi
berbasis telephone, namun dapat ditambahkan dengan teks message. Tidak hanya
memantau kepatuhan pengobatan pasien skizoferenia, telenursing juga dapat memantau
perilaku bunuh diri pada populasi Veteran skizofrenia dengan angka kepatuhan >80%
dan mayoritas mendapatkan tanggapan positif. Selain itu, penerapan telenursing juga
dapat meningkatkan kepatuhan pengobatan psikiatri dan mengurangi keparahan gejala
kejiwaan. Kelebihan Pembahasan yang rinci dan mudah dimengerti. Menggunakan
sumber-sumber rujukan yang jelas dan terbaruKekuranganJurnal ini masih belum
menjelaskan secara detail tentang penerapan telenursing yang digunakan. Pasien dan
perawat sama-sama menerima dan memberi pelayanan yang efisien dan efektif dalam
menekan angka ketidakpatuhan minum obat pasien skizoferenia. Kesimpulan:
Telenursing memberikan manfaat bagi pasien skizoferenia agar tidak mengalami putus
obat. penerapan telenursing juga dapat meningkatkan kepatuhan pengobatan
psikiatri dan mengurangi keparahan gejala kejiwaan.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
    Telenursing merupakan alat yang digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan
jarak jauh terutama pada penanganan masalah psikologis pasca bencana alam. Penggunaan
telenursing terbukti bermanfaat baik dalam hal jangkauan wilayah, efektifitas waktu,
efisiensi biaya, dan penyelesaian masalah keterbatasan tenaga pemberi pelayanan. Praktik
telenursing tidak lepas dari isu seputar legal aspek, yang harus disikapi secara bijaksana
dengan melibatkan peran serta pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Telenursining
pemberian perawatan secara berkelajutan untuk klien dan biasanya pada mereka dalam
kondisi kronik (Hardin, 2001). Telenursing meliputi pengumpulan data klinik pasien dan
penggunaan video-imaging untuk memberikan perawatan berkelanjutan dan edukasi pada
klien.

3.2 Saran
Melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai Telenursing. Kami berharap agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang
materi dari makalah ini. Dan kami juga berharap pembaca dapat memahami semua
penjelasan yang diberikan dalam makalah ini, sehingga apabila ada yang kurang jelas atau
kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Pembaca dapat memberikan masukkan demi
sempurnannya penyusunan makalah ini

9
DAFTAR PUSTAKA
Fadhila, R., & Afriani, T. (2020). Penerapan telenursing dalam pelayanan kesehatan: Literature
Review. Jurnal Keperawatan Abdurrab, 3(2), 77-84.
Padila, P., Lina, L. F., Febriawati, H., Agustina, B., & Yanuarti, R. (2018). Home Visit Berbasis
Sistem Informasi Manajemen Telenursing. Jurnal Keperawatan Silampari, 2(1), 217-
235.
Pratama, I. W. W., Nurhesti, P. O. Y., & Sulistiowati, M. D. (2019). Pengaruh Telenursing
Terhadap Perawatan Diri Pasien Dengan Penyakit Kronis. Coping: Community of
Publishing in Nursing, 7(2), 87-96.
Berwulo, J., Kusumaningsih, I., & Adyatmaka, A. (2020). Efektifitas Telenursing Terhadap
Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Malaria Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Mimika.
Azni, A. Y. (2020). Penerapan Telenursing pada Klien dengan Skizoferenia. Jurnal Kesehatan,
9(2), 22-32.

10

Anda mungkin juga menyukai