Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN


Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi
Dosen Pengampu : Bpk. Sudiarto, MN

DISUSUN OLEH :
ALMAS BRILLIANCE ISMIZAIN
P1337420121008
REGULER 1

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
taufiq, hidayah serta inayahNya kepada kita semua, sehingga pada kali ini saya dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sejarah perkembangan informasi Keperawatan”.
Shalawat dan salam saya haturkan kepada baginda Rasulullah SAW, semoga kita semua
mendapatkan syafa’at beliau di hari akhir nanti.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Teknologi Informasi. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang perkembangan teknologi informasi
serta fungsi teknologi informasi keperawatan. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Sudiarto, MN selaku dosen Mata kuliah Teknologi Informasi.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 28 Juli 2022

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari
Sistem Kesehatan di suatu negara. Kemajuan atau kemunduran Sistem Informasi Kesehatan selalu
berkorelasi dan mengikuti perkembangan Sistem Kesehatan, kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi ( TIK ) bahkan mempengaruhi Sistem Pemerintahan yang berlaku di suatu negara.
Suatu system yang terkonsep dan terstruktur dengan baik akan menghasilkan Output yang baik
juga. Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional
( SKN ) yang dipergunakan sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan,
pedoman dan arahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan
kesehatan.

Dengan sistem Informasi kesehatan yang baik maka akan membuat masyarakat tidak buta dengan
semua permasalahan kesehatan. Dan mau membawa keluarga nya berobat dengan mudah bukan
lagi dengan birokrasi yang rumit yang membuat masyarakat enggan membawa anggota
keluarganya berobat di pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Dengan maraknya
perkembangan media dan teknologi seharusnya membuat masyarakat dan khususnya pada
mahasiswa kesehatan masyarakat melek akan kemajuan berinovasi terhadap sistem informasi
kesehatan Indonesia.

Berlandaskan dengan fakta yang terjadi di masyarakat pada saat ini seharus nya bisa dijadiakan
bahan evaluasi dan pertimbangan untuk dapat membentuk sistem informasi kesehatan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan banyaknya referensi yang ada pada saat Ini
sehingga bisa dijadikan rumusa yang tepat dan membuat sistem informasi kesehatan yang tepat
guna.
b. Rumasan Masalah
1. Apa yang dimaksud system informasi keperawatan ?
2. Bagaimana sejarah system informasi keperawatan ?

c. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari system informasi keperawatan
2. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan system informasi keperwatan

BAB 2

PEMBAHASAN

a. Definisi
Sistem informasi pelayanan kesehatan berbasis elektronik dimulai di akhir tahun 1970
digambarkan sebagai sistem modular yang dirancang dengan spesifik berfokus untuk perencanaan
pasien pulang secara elektronik atau semacam instruksi untuk tes diagnostik (Peterson &
Jelger, 1988). Pemikiran sistem informasi keperawatan berbasis komputer berawal sebagai salah
satu solusi dari pendokumentasian proses keperawatan yang tidak lengkap karena tingginya beban
kerja perawat. Masalah yang sering muncul dan dihadapi di Indonesia dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan adalah banyak perawat yang belum melakukan pelayanan keperawatan sesuai standar
asuhan keperawatan. Pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang
lengkap (Hariyati, RT., 1999). Pendokumentasian asuhan keperawatan yang tidak benar memberi
peluang pelayanan yang tidak baik dan dapat merugikan klien.

Sistem informasi keperawatan berbasis komputer dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien
dan membuat pelayanan keperawatan lebih bermakna, karena mengurangi kerja dengan kertas
(paperless) dan meningkatkan komunikasi serta menghemat waktu perawat, meningkatkan
keamanan dan keselamatan pasien. Informatika kesehatan berfokus pada ilmu tentang cara
memperoleh, menyimpan, mempresentasikan, menyebarluaskan dan menggunakan data serta
informasi untuk keperluan pelayanan kesehatan, memecahkan masalah, dan membuat keputusan
(Sortlife dan Blois, 2001). Tujuannya adalah meningkatkan penggunaan data kesehatan untuk
memberikan pelayanan kesehatan, riset dan pendidikan (Delaney, 2001). Fokusnya lebih pada
pengelolaan informasi yang sangat efektif menggunakan komputer karena perkembangan
teknologinya sangat pesat dan semakin tinggi kemampuan teknologi komputer disertai semakin
murah biaya pemanfaatannya. Komputer telah menghasilkan jaringan komunikasi yang kuat yang
dapat digunakan organisasi untuk melakukan akses informasi dengan cepat, tidak terbatas pada
ruang dan waktu.

Sistem informasi keperawatan dan kesehatan telah dikembangkan di berbagai negara.


Pengembangan sistem informasi kesehatan juga telah dilakukan di Yordania (Hasna, F. 2008). Di
Skotlandia telah mengembangkan portal untuk mendukung peningkatan informasi kesehatan sejak
tahun 2009 (Strachan, 2009). Indonesia sendiri secara hukum telah ditetapkan melalui kebijakan
Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan Dan Strategi
Nasional Pengembangan E-Government dan kebijakan pemerintah khususnya Inpres No.1 Tahun
2006 tentang Pengembangan Pendayagunaan Telematika di Indonesia

b. Sejarah
Komputer telah dikenal berpuluh-puluh tahun lalu, usaha pertama dalam menggunakan komputer
oleh perawat terjadi pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, penggunaannya mencakup
automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan pasien dan penyimpanan
hasil sensus dan gambaran staff keperawatan untuk analisa kecenderungan masa depan staf. Pada
pertengahan tahun 1970-an ide dari sistem informasi rumah sakit diterapkan dan perawat mulai
menerapkan sistem informasi manajemen keperawatan. Pada akhir tahun 1980-an muncullah
sistem mikro komputer yang semakin mendukung pengembangan sistem informasi keperawatan.
Di Indonesia sistem informasi manajemen keperawatan masih minim penerapannya,
pendokumentasian keperawatan umumnya masih menggunakan pendokumentasian tertulis. Pada
1980-an, bidang informatika keperawatan membesar dan menjadi terlihat diindustri kesehatan dan
perawatan. Teknologi menguji tenaga professional di Indonesia untuk kreatif pada penggunaan
komputer dalam keperawatan, yang menjadi revolusioner. Ketika sistem komputer diterapkan,
kebutuhan keperawatan mengambil modalitas sebab akibat menjadikan hal baru dari teknologi
komputer dan perkembangan akan perangkat lunak keperawatan. Profesi keperawatan perlu
memperbarui standar praktiknya dan menentukan standar data, kosa kata, dan skema klasifikasi
yang mungkin digunakan untuk sistem rekam medis pasien dengan berbasis komputer. Selama
periode ini, banyak sistem informasi layanan kesehatan (HIS) yang muncul dengan subsistem
keperawatan. Sistem ini mendokumentasikan beberapa aspek catatan pasien, yaitu data pesanan
penyedia dan hasil pelaporan, pelaporan Kardex, TTV, dan lainnya. Pada akhir 2000-an, ketika
rumah sakit menjadi "tanpa kertas," mereka mulai mempekerjakan perawat baru yang tidak pernah
memetakan di atas kertas. Perkembangan teknologi yang memengaruhi perawatan kesehatan dan
keperawatan mencakup pengumpulan data dan alat teknologi berbagi data nirkabel, pusat
perawatan, basis data regional proyek, dan peningkatan solusi IT berkembang dengan baik
dilingkungan perawatan kesehatan, terutama di rumah sakit dan sistem kesehatan besar.
Perkembangan teknologi informasi yang sudah dikembangkan dalam bidang keperawatan di dunia
internasional adalah Mobile Nursing Information System,Nursing Home Clinical System,
Informatic Telephone Triage Nursing, Sis Enf dan masih banyak lagi teknologi informasi
keperawatan yang sudah berjalan di luar negeri. Darisemua teknologi informasi yang
dikembangkan tujuanya adalah untuk memberikan kemudahan pada perawatdan meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan.
1. Mobile Nursing Information System (MNIS)
Mobile Nursing Information System diproduksi paling terintegrasi dengan komputer dan jaringan
komunkasi. Sistem ini menawarkan portabilitas perawat dan akses mobilisasi ketika informasi yang
dibutuhkan. Komputer portabel komputer laptop, komputer tablet, atau personal digital assistant (PDA)
Wireless komunikasi dan jaringan memungkinkan komputermobile untuk mengakses data dalam sistem
informasi rumah sakit (HIS) online tanpa kabel.Sementara penelitian mengenai MNIS telah menunjukan
hubungan yang signifikan denganteknologi informasi dalam praktik keperawatan.
2. Nursing Home Clinical System
Pengguna Nursing Home Clinical System sebelumnya menunjukkan bahwa jenis sistem dokumentasi
Bedside ini memberikan manfaat penyedia perawatan kesehatan. Mereka bisa melihat banyak hal tentang
perawatan pada penduduk secara bersamaan dari beberapa daerah di fasilitas dan kemudian melacak
informasi pelayanan penduduk yang nantinya dikembalikan ke penyedia layanan tersebut. Informasi yang
disediakan termasuk hal-hal penting seperti tanda tanda klinis, pesan antara perawat, item rencana
perawatan, perintah aktif dari dokter, dan perawatan

BAB 3

PENUTUP

Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam memberikan
kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi
dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut membuat
keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan
keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran
yang sangat penting, terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit.Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat
standar baru yang harus dipenuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi
tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi.

Anda mungkin juga menyukai