Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)

Disusun Oleh :
Kelompok

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PRODI PROFESI NERS TANJUNGKARANG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena dengan ridho-Nya
juga lah, kami dapat menyusun serta dapat menyelesaikan tugas makalah Sistem
Informasi Keperawatan dalam rangka memenuhi nilai UTS. Penyusunan makalah
ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Informasi
Keperawatan .

Kami menyadari, meskipun kami telah berusaha dengan sebaik-baiknya


dalam menyelesaikan makalah ini. Tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kesempurnaan.

Karena itu, kami mohon kritik serta saran, yang kiranya dapat membangun
bagi kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang lebih baik lagi dan
kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembacanya.
Amin Ya robbal alamin.

B. Lampung, Agustus 2021

Kelompok

ii
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh
manusia. Seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya. Namun, sistem informasi yang dimiliki
seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem
informasi tersebut terlalu banyak informasi yangtidak bermanfaat. Memahami konsep dasar
sistem informasi adalah sangat penting dalam mendesain sebuah sistem informasi yang
efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan
informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru agar konsep dasar
sistem itu sendiri bisa tercapai dalam satu tujuan.
Perkembangan teknologi informasi dimulai dengan adanya penggunaan
teknologi yang sederhana. Namun saat ini, teknologi informasi dan komunikasi sudah
sedemikian maju dengan banyak digunakannya peralatan komunikasi yang berukuran kecil,
tetapi mempunyai kinerja yang tinggi. Dahulu banyak daerah terpencil yang tidak terjamah
oleh teknologi informasi dan komunikasi. Kini mereka yang di daerah terpencil sudah dapat
merasakan keberadaan teknologi informasi yang sudah maju. Teknologi informasi dapat kita
rasakan dimana saja kita berada.
Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan
kesehatan, karena memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara
komperhensif kepada pasien selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar asuhan
keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting
dilaksanakan adalah pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan
pada pasien. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat akhir
– akhir ini, sangat mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah berupaya meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam mencapai tujuan tersebut

1
diperlukan kebijakan yang proaktif dan dinamis dengan melibatkan semua pemerintah,
swasta, masyarakat. Penggalian informasi yang akurat, tepat, dan dapat
dipertanggungjawabkan merupakan sumber utama dalam pengambilan keputusan dan
kebijakan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian sistem informasi?

2. Bagaimana konsep sistem informasi?

3. Bagaimana Perkembangan Teknologi Informasi ?


4. Bagaimana Pengertian Teknologi Informasi?
5. Bagaimana manfaat dari Teknologi Informasi?
6. Bagaimana sejarah sistem informasi keperawatan?
7. Apa saja fungsi sistem informasi keperawatan?
8. Keuntungan menggunakan sistem informasi keperawatan?
9. Bagaimana penerapan sistem informasi keperawatan?
10. Apa saja pemanfaatan teknologi informasi pada riset keperawatan?
11. Apa saja keuntungan menggunakan sistem informasi keperawatan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi


Istilah sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal atau elemen
yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga
membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya.
Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi beserta
tatacara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada sekedar penyajian. Istilah
tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan
mengatur data serta menyusun tatacara penggunaanya.

B. Konsep Sistem Informasi


Semua organisasi memiliki suatu sistem informasi. Sistem informasi ini
merupakan suatu kesatuan terdiri dari berbagai sumber logis dan fisik. Dari organisasi ke
organisasi, sumber ini disusun atau terstruktur dalam sejumlah cara yang tak terhingga.
Namun, karena sistem organisasi dan informasi merupakan sumber dinamis, suatu struktur
yang kita konstruksi satu hari tidak perlu merefleksikan susunan actual dari sumber-
sumber ini ke hari berikutnya
Konsep sistem informasi terdiri dari dua blok, yaitu blok desain dan blok
permintaan. Blok desain menyatakan sumber logis dan fisik yang harus terurut atau
tersusun untuk menghasilkan informasi dari data. Sedangkan blok permintaan
menyatakan alasan untuk dipertimbangkan atau kasus dipertimbangkan apabila susunan
blok desain dari suatu sistem informasi.

C. Pengertian Teknologi Informasi


Secara harafiah berasala dari bahasa Latin “texere” yang berati menyusun atau
membangun, sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin,
meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3
Jadi, teknologi adalah cara menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan
masalah praktis.

1. Pengertian Informasi
Informasi adalah sejumlah data yang telah diolah melalui pengolahan data dalam
rangka menguji tingkat kebenarannya dan ketercapaiannya sesuai kebutuhan
2. Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sulistiyo
Basuki meyatakan bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan
untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta menyebarluaskan informasi.

D. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI


Teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia sudah mempengaruhi semua
bidang kehudupan masyarakat. Sebagai gambaran mengenai pemanfaatan TIK dalam
masyarakat kita di bawah ini diberikan beberapa contoh pemanfaatan TIK di bidang
pendidikan, pemerintahan, dan perbankan.
1. Bidang Pendidikan
Pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan memiliki sejarah yang cukup
panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi
pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan
pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan wujud dari kesadaran
untuk mengoptimalkan pendayagunaan TIK dalam membantu proses pendidikan
masyarakat.
2. Bidang Pemerintahan
Di bidang pemerintahan, penggunaan intranet dan internet telah mampu
menghubungkan keperluan penduduk, bisnis dan kegiatan lainnya sebagai bagian
dari tuntutan masyarakat. Penerapan e-government di instansi pemerintah dapat
meningkatkan transparansi kegiatan pemerintah dalam rangka membangun
pemerintahan yang bersih, transparan dan berwibawa.
3. Bidang Keuangan dan Perbankan
4
Di bidang Keuangan dan Perbankan para pelaku ekonomi khususnya di kota-kota
besar telah banyak memanfaatkan layanan Perbankan modern. Dalam dunia
perbankan, teknologi informasi dan komunikasi telah diterapkan untuk transaksi
perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking.
E. Sistem Informasi Keperawatan
Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer,
informasi dan keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen, proses
pengambilan keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan.

Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) adalah sistem informasi


yang berhubungan dengan sistem-sistem informasi lain baik secara nasional maupun
internasional dalam rangka kerjasama yang saling mneguntungkan.  SIKNAS bukanlah
suatu sistem yang berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari sistem kesehatan.
Oleh karena itu, SIK di tingkat pusat merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional, di
tingkat provinsi merupakan bagian dari sistem kesehatan provinsi, dan di tingkat
kabupaten atau kota merupakan bagian dari sistem kesehatan kabupaten atau kota

Jaringan SIKNAS adalah sebuah koneksi/jaringan virtual sistem informasi


kesehatan elektronik yang dikelola oleh Kementrian Kesehatan dan hanya bisa diakses
bila telah dihubungkan.

F. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan


Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi
utama dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:

1. Proses perawatan pasien


Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada
pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan
pengobatan, catatan keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja ,
administrasi pasien.

2. Proses managemen bangsal

5
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif
menggunakan menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik.

3. Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain
yang memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan
penjadwalan, review data, transformasi data, dan segala bentuk pesan.

G. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan


1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
2. Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam
3. penyimpanan arsip.
4. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
5. Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik
akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan.
6. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu
pengambilan keputusan secara cepat
7. Meningkatkan produktivitas kerja.
8. Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan
Sedangkan menurut Holmes terdapat keuntungan utama dari dokumentasi berbasis
komputer yaitu:
1. Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat
diketahui.
2. Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan
waktu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
3. Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik dari
pasien dalam satu lokasi.

H. Penerapan Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan


Dokumentasi keperawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis.
Namun, dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas. Untuk
meningkatkan dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka
6
perlu diterapkan sistem infomasi keperawatan dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan. Ada harapan tinggi bahwa komputer dapat mendukung dalam
dokumentasi keperawatan akan membantu meningkatkan kualitas dokumentasi. Untuk
meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka perawat telah
menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi informasi, dan
penilaian kritis penting untuk profesional perawat.
Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi
keperawtan yang berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan bahwa
proses tersebut tidak terintegrasi ke dalam dokumentasi keperawatan.Sering kita
menemukan dokumentasi yang kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu yang
banyak, kualitas catatan berbasis kertas masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi
masih terbatas dari proses keperawatan. Masalah-masalah ini menyebabkan upaya untuk
mendukung proses keperawatan dengan sistem berbasis komputer untuk mengurangi
beban perawat dalam dokumentasi.

I. Pemanfaatan Teknologi Informasi pada Riset Keperawatan


Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke
berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis)
merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi
informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik
sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar
rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system.
Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi
investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif
maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun teknologi informasinya, rumah sakit
rerata hanya menginvestasinya 2% untuk teknologi informasi.

J. Hambatan yang Secara Umum Sering Dijumpai di Puskesmas

1. Kendala di bidang Infrastruktur


Banyak puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua komputer, dan biasanya
untuk pemakaian sehari-hari di puskesmas sudah kurang mencukupi. Sudah
mulai banyak pelaporan-pelaporan yang harus ditulis dengan komputer.
7
Komputer lebih berfungsi sebagai pengganti mesin ketik semata. Selain itu
kendala dari sisi sumber daya listrik juga sering menjadi masalah. Puskesmas di
daerah-daerah tertentu sudah biasa menjalani pemadaman listrik rutin sehingga
pengoperasian komputer menjadi terganggu. Dari segi keamanan, banyak
gedung puskesmas yang kurang aman, sering terjadi puskesmas kehilangan
perangkat komputer.
2. Kendala di bidang Manajemen
Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau petugas atau bahkan unit
kerja yang khusus menangani bidang data/komputerisasi. Hal ini dapat
dijumpai dari tingkat puskesmas ataupun tingkat dinas kesehatan di
kabupaten/kota.
Pada kondisi seperti ini nantinya akan menjadi masalah untuk menentukan
siapa yang bertanggung jawab atas data-data yang akan ada, baik dari segi
pengolahan dan pemeliharaan data, maupun dari segi koordinasi antar bagian.
3. Kendala di bidang Sumber Daya Manusia
Bidang SDM sering ditemui di puskesmas. Banyak staf puskesmas yang belum
maksimal dalam mengoperasikan komputer. Kemampuan operasional komputer
didapat secara belajar mandiri, sehingga tidak maksimal. Pemakaian komputer
oleh staf yang kadang-kadang tidak pada fungsi yang sebenarnya.

4. Kendala-kendala yang secara umum sering dijumpai di rumah sakit


a) Kurang siapnya rumah sakit dalam penerapan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
b) Data yang tersedia belum dalam bentuk elektronik
c) Pergantian kebijakan yang sering dilakukan secara tiba-tiba dapat
menimbulka kekacauan.
d) Koordinasi unit lebih terfokus pada unit masing-masing
e) Penyesuaian petugas dengan perbuhanan pola kerja dari manual ke
komputerisasi
f) Pemahaman SDM yang belum merata.

8
K. Peranan Teknologi Informasi bagi Kehidupan Manusia

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan
dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk
menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal
negatif.

L. Sikap Perawat Terhadap Pesatnya Perkembangan Teknologi Dibidang


Kesehatan

Kemajuan teknologi informasi sangat menunjang dunia kesehatan.


Pemanfaatan TI dapat meningkatkan kualitas hidup. Manusia dapat menikmati
kemudahan-kemudahan yang diberikan. Pengaruh positif dari teknologi informasi
antara lain membuat sistem pelayanan kesehatan yang lebih baik, sumber informasi
kesehatan yang lengkap dan mudah, pengawasan gaya hidup sehat dalam genggaman,
perkembangan keilmuan atau riset, serta efisiensi biaya.
Dalam perkembangan teknologi khususnya dalam bidang kesehatan yang
semakin maju ini, perawat sebagai tenaga kesehatan yang memberi pelayanan kepada
klien, berperan sebagai pendidik. Dengan penerapan atau penggunaan peralatan
teknologi informasi di rumah sakit tentunya merupakan hal yang perlu diketahui oleh
klien sebagai penerima pelayanan tidak hanya perawat saja, oleh karena itu, perawat
sebagai pendidik memberikan informasi mengenai peralatan untuk menunjang
kesehatan klien. Tidak hanya klien saja yang diberi informasi, akan tetapi keluarga
klien juga perlu diberi informasi mengenai alat-alat yang kemajuan teknologi supaya
terciptanya rasa nyaman, aman dan kooperatif dari klien maupun keluarga klien.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Informatika keperawatan adalah penggunaan teknologi informasi sehubungan dengan


tiap fungsi yang ada dalam bidang keperawatan dan dilakukan oleh perawat dalam
pelaksanaan tugas mereka. Hal ini mencakup perawatan klien, administrasi, pendidikan,dan
penelitian. Dalam perkembangan teknologi khususnya dalam bidang kesehatan yang
semakin maju ini, perawat sebagai tenaga kesehatan yang memberi pelayanan kepada klien,
berperan sebagai pendidik. Dengan penerapan atau penggunaan peralatan teknologi
informasi di rumah sakit tentunya merupakan hal yang perlu diketahui oleh klien sebagai
penerima pelayanan tidak hanya perawat saja, oleh karena itu, perawat sebagai pendidik
memberikan informasi mengenai peralatan untuk menunjang kesehatan klien.
Teknologi informasi memang dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan, namun
teknologi informasi juga memiliki dampak negatif yang harus disadari dan diantisipasi agar
tidak menjadi masalah yang justru dapat membahayakan pasien dan menurunkan kualitas
pelayanan keperawatan diantaranya peralatan yang membahayakan karena ketidakmampuan
perawat dalam menggunakannya, pelanggaran privacy pasien, dan kurangnya sentuhan atau
kontak dengan pasien.
Sistem Informasi merupakan sekumpulan sumber daya yang berguna untuk
menghasilkan informasi dan fungsi organisasi. Kualitas informasi (quality of information)
sangat dipengaruhi atau ditentukan tiga hal, yaitu relevan, akurat, dan tepat waktu. Kelebihan
sistem informasi manajemen salah satunya adalah membuat dokumentasi keperawatan
menjadi lebih efisien dan produktif, sedangkan kelemahannya adalah dapat memberikan
dampak terhadap lingkungan sosial. Adapun program-program dalam sistem informasi
manajemen keperawatan ini adalah standar asuhan keperawatan, standar operasional
prosedur, discharge planning, jadwal dinas perawat, perhitungan angka kredit perawat, daftar
diagnosa keperawatan terbanyak, daftar rencana tindakan terbanyak, laporan implementasi,
laporan statistik, resume perawatan, daftar standar asuhan keperawatan, presentasi kasus

10
online, mengetahui jasa perawat, monitoring tindakan perawat dan aktifitas perawat, laporan
shift, monitoring pasien oleh kepala ruang saat sedang rapat.

B. SARAN

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat


dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan keperawatan
yang lebih baik dengan menggunakan sistem informasi manajemen.
Perawat sebagai konsumen informasi dan pengguna teknologi dalam perawatan
kesehatan harus terlibat dalam pemilihan peralatan baru, mendapat pelatihan untuk
peggunaannya, dan memantau pengaruh teknologi terhadap keselamatan pasien dan keluarga
secara berkelanjutan sehingga dampak buruk dari penggunaan teknologi informasi tersebut
dapat teratasi.

Bagi mahasiswa jurusan keperawatan, hal ini sangat bermanfaat untuk kita ketahui
agar nantinya saat kita melihat ke lapangan kita bisa mengetahui bagaimana sistem informasi
manajemen yang ada di lingkup rumah sakit khususnya dalam bidang keperawatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/mohsanditrisakti/5c0df4cac112fe44e41cf8d5/sistem
- informasi-teknologi- keperawatan#:~:text=Informatika%20keperawatan
%20adalah%20penggunaan% 20teknologi,penelitian%20(Hannah%2C
%201985). Diakses pada 31 Agustus 2020 pukul 12.20 WIB
https://www.academia.edu/11436870/teknologi_dalam_keperawatan diakses pada
31 Agustus 2020 pukul 12.24 WIB
Anthony F. Jerant, A Randomized Trial of Telenursing to Reduce
Hospitalization for Heart Failure: Patient-Centered
Outcomes and Nursing
Indicators,
dalamhttp://www.haworthpress.com/store/toc/J027v22n01_TOC.pdf?
sid=F92M P1MXXT1X8JN VF 1BXJ22VPX12U5&, diperoleh tanggal 31
Agustus 2020
https://pragista.blogspot.com/2019/03/dampak-teknologi-informasi-pada.html

https://www.scribd.com/document/367150255/Dampak-Teknologi-Informasi-Pada

Pengguna- Asuhan-Keperawatan

https://ardirachman95.blogspot.com/2019/02/dampak-teknologi-informasi-pada.html

https://doku.pub/documents/dampak-teknologi-informasi-pada-
pengguna-asuhan- keperawatan-pldx46k8x80n

Bastiamsah, Tommi. 2012. Makalah Sistem Informasi Manajemen. Available at


(https://www.academia.edu/5751263/Makalah-Sistem-Informasi-
Manajemen). Diakses tanggal 25 Agustus 2020

12
Departemen Kesehatan. 2001. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes RI.

Eko, I.R. 2001. Manajemen Sistem Informasi dan Tehnologi Informasi. Jakarta:
Kelompok Gramedia. Diakses tanggal 25 Agustus 2020

FIK UI. 2008. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan. Available at


(http://pkko.fik.ui.ac.id/files/TUGAS%20MAKALAH%20SIM%20HB.rtf).
Diakses tanggal 25 Agustus 2020

FIK UI. 2008. Perawat dan Teknologi Informasi. Available at


(http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON
%20LINE.doc). Diakses tanggal 25 Agustus 2020

13

Anda mungkin juga menyukai