Anda di halaman 1dari 11

KESEHATAN DAN GIZI AUD

Dosen : Dr.Hj Delfi Eliza


Oleh kelompok 2
1. Apiah 19022067
2. Bahta meizanurfitri 19022069
3. Felesia junisipasaribu 19022079
4. HamniFadhilla 19022085
5. NabilaHastsya 19022100

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat
serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Kesehatan dan Gizi AUD. Selanjutnya shalawat serta salam kami sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yaitu Al-Quran dan As-Sunnah sebagai
pedoman hidup umat manusia.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu dapat teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Padang,Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.......................................................................................................
DAFTARISI......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang...............................................................................................................
1.2 RumusanMasalah..........................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penilaian kesehatananak
2.2 Gangguanpenglihatan
2.3 gangguanpendengaran
3.4 Gangguanbicara

BAB III PENUTUP


3.1Kesimpulan....................................................................................................................

DAFTARPUSTAKA........................................................................................................
BAB I
Pendahuluan

1.1 latarbelakang
Tumbuh kembang adalah proses yang kontinue sejak dari konsepsi sampai dewasa, yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan bawaan. Perkembangan (development) adalah
perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh,
meningkatkan dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan atau
kedewasaan (maturation), dan pembelajaran (learning).Perkembangan manusia berjalan secara
progresif, sistematis dan berkesinambungan dengan perkembangan di waktu yang lalu.
Perkembangan terjadi perubahan dalam bentuk dan fungsi kematangan organ mulai dari aspek
fisik, intelektual, dan emosional. Perkembangan secara fisik yang terjadi adalah dengan
bertambah sempurnanya fungsi organ. Perkembangan intelektual ditunjukan dengan kemampuan
secara simbol maupun abstrak seperti berbicara, bermain, berhitung. Perkembangan emosional
dapat dilihat dari perilaku sosial lingkungan anak.Tumbang harus selalu dipantau melalui deteksi
dini secara rutin dan teratur agar tidak terlambat dalam penanganan jika ditemukan adanya
masalah dalam tumbuh kembangnya. Deteksi tumbuh kembang adalah upaya yang dilakukan
untuk menentukan penyimpangan tumbuh kembang anak sedini mungkin. 3 Deteksi dini
tumbang dapat dilakukan dengan penilaian penyimpangan pertumbuhan, perkembangan dan
mentalemosional.

1.2 Rumusanmasalah
a) Bagaimana Penilaian kesehatananak?
b) Gangguanpenglihatan?
c) Bagaimana terjadinya gangguanpendengaran?
d) Bagaimana terjadinya gangguanberbicara?

1.3 tujuanpenulis
a) Untuk mengetahui peilain kesehatananak
b) Untuk mengetahui gangguan penglihatananak
c) Untuk mengetahui bagaimana terjadinya gangguan pendengaran padaanak
d) Untuk mengetahui bagaimana gannguan berbicaraterjadi?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penilain kesehatananak

Bagi pendidik PAUD dengan level Guru PAUD dipersyaratkan memiliki kemampuan
Pengamatan di bidang Kesehatan anak dengan cara:
1. Mengamati tanda-tanda kelainan pada tiap aspek perkembangananak,
2. Mengenal kebutuhan gizi anak sesuai denganusia,
3. Memantau nutrisi, kesehatan dan keselamatananak,
4. Mengamati pola asuh yang sesuai dengan usiaanak,
5. Mengenal keunikananak.
6. Mengamati pola makan dan kebutuhan gizi masing-masinganak.
7. Memahami layanan dasar kesehatan dan kebersihananak.
8. Terampil dalam melakukan perawatan kebersihan anak.
9. Mengenali dan mengatasi ketidaknyamanananak.

Beberapa penilaian kesehatan anak sehari-hari di lembaga PAUD sebagai berikut


1. Menimbangl anak minimal Sebulan sekali. Penilaian itu apaan ini dilakukan untuk
mengamati setiap Pertumbuhan fisikanak.
2. Mengukur tinggi badan anak minimal Sebulan sekali. Bertujuan untuk mengamati perubahan
fisik anak yang nantinya digunakan untuk penilaian status gizi. Di mana anak yang kurang
memiliki pemenuhan gizi maka mereka akan bertambah pertumbuhan tinggibadan.
3. Pemeriksaan secara sederhana dan teratur keadaan ,mata mulut danGigi.
4. Mengupayakan anak usia dini mendapatkan imunisasidasar.
5. Memberikan layanan dasarkebersihan
6. Memberikan pendidikan gizi bagi anak usiadini
7. Menghindarkan makanan yang tidak aman bagi kesehatananak
8. Menerapkan perilaku bersih dans

Oleh karena itu lembaga PAUD harus melakukan pengamatan dan penilaian kesehatan anak
sehari-hari di mana Tujuannya adalah Agar anak dapat hidup sehat serta pertumbuhan dan
perkembangannya berjalan secara optimal.Tentunya sebelum melakukan penilaian dan
pengamatan terhadap kesehatan anak terlebih dahulu pendidik PAUD menguasai pengetahuan
sehat yang memadai. Sehingga tidak hanya anak yang sehat namun pendidik juga dapat sehat.
Pendidik PAUD sebagai tempat bertanya anak didik tentang hal apa saja harus mampu
mengaplikasikan pengetahuan nya dalam interaksi dengan lingkungan yang berada di lembaga
PAUD titik disamping hal tersebut pendidik juga perlu memantau kesehatan anak yang dimulai
dari pencegahan terhadap berbagai penyakit dan menjaga kebersihan. pengetahuan tentang
keberhasilan serta kebutuhan.

2.2 Gangguanpenglihatan

a) Definisi Medis tunanetra Seseorang yang memiliki ketajaman penglihatan normal tetapi
lantang pandangannya kurang dari 20 derajat juga tergolongbuta.
b) Definisi Pendidikan ketunanetraan berdasarkan media apa yang digunakan untuk membaca
dan menulis merupakan dasar dari definisi pendidikan. Seseorang yang belajar dengan
menggunakan indera perabaan dan pendengaran digolongkan sebagai buta. Sedangkan
seseorang yang masih mampu menggunakan penglihatannya untuk membaca meskipun
dengan tulisan yang diperbesar (diadaptasi) mereka digolongkan sebagai lowvision.
Kelainan dari tunanetra iyalah
1) Kelainan Refraksi (pembiasan cahaya) tanpa disertai gangguan lain, biasanya dapat
diperbaiki penglihatannya hingga menjadi normal dengan menggunakan kaca mata atau
lensakontak.
2) Kelainan Lantang, merupakan Pandangan Penerimaan cahaya oleh otak sangat tergantung
pada kualitas impuls yang ditimbulkan oleh retina.Terjadinya suatu hambatan atau
kerusakan pada pusat penglihatan di otak atau bagian saraf tertentu akan menimbulkan
gangguanpenglihatan.
3) Buta Warna Seseorang yang tidak dapat membedakan warna disebabkan karena mengalami
kerusakan atau kelainan pada sel receptor di retina yang berbentuk kerucut yang disebut
cone.
4) Strabismus (juling) kedua mata tidak bekerja secara bersama-sama karena tidak ada
koordinasi yang baik antara otot-otot mata. Akibatnya dalam retina terdapat dua image
terhadap satu obyek yang sedangdilihat.
2.3 Gangguanpendengaran
 Faktor faktor risiko yang mungkin menyebabkan gangguan pendengaran adalah:
1. Lahir belum cukup bulan (prematur)
2. Pernah dirawat di NICU (Neonatal Intensive CareUnit).
3. Pada saat hamil, ibu mengalami infeksi (Toksoplasma, Rubela, Sitomegalovirus,Herpes)
4. Kadar bilirubin darah yang tinggi , sehingga membutuhkan transfusitukar.
5. Terdapat kelainan anatomi padawajah
6. Pernah mendapat obat yang bersifat meracuni pendengaran(ototoksik)
7. Di dalam keluarga terdapat penderita tuli sejaklahir
8. Mengalami infeksi selaput otak(meningitis)

 Jenis gangguanpendengaran
1) Gangguan pendengaran konduktif Gangguan pendengaran akibat masalah pada telinga luar
atau tengah sehingga suara tidak dapat diteruskan sepenuhnya ke telinga bagian dalam.
Gangguan pendengaran konduktif menurunkan kekerasan suara, tetapi tidak menyebabkan
distorsi atau efek negatif terhadap kejernihan suara. Kebanyakan gangguan pendengaran
konduktif dapat diperbaiki denganpengobatan.
2) Gangguan pendengaran sensorineural Gangguan pendengaran akibat kerusakan pada telinga
bagian dalam dan atau jalur ke otak. Gangguan pendengaran senssorineural tidak hanya
mengurangi kenyaringan suara, tetapi juga dapat membuat hilangnya kejelasan memahami
pembicaraan. Kehilangan pendengaran sensorineural biasanya permanen dan tidak dapat
diperbaiki denganpengobatan.
3) Gangguan pendengaran campuran Kombinasi keduanya komponen konduktif dan
sensorineural
 gejala pada anak dengan kemungkinan mengalami gangguan pendengaran yang bisadiamati
1) Kurang responsif terhadap suara-suara yang ada disekitarnya Anak kelihatannya kurang
perhatian terhadap apa yang terjadidisekitarnya,
2) Cenderung berusaha melihat muka lawan bicara dengan tujuan mencari petunjuk dari gerak bibir
dan ekspresi muka guna mendapat informasi tambahan apa yangdiucapkan.
3) Cenderung berusaha melihat muka lawan bicara dengan tujuan mencari petunjuk dari gerak bibir
dan ekspresi muka guna mendapat informasi tambahan apa yangdiucapkan.
4) Sering minta kata-kata diulanglagi
5) Jawaban yang salah dengan pertanyaan atau perintahsederhana
6) Kesulitan menangkap huruf mati/ konsonan
7) Anak hanya memberikan respons terhadap suara tertentu atau dengan kekerasantertentu
8) Kesulitan menangkap pembicaraan didalam ruangan yangramai.
9) Ucapan anak yang sulit dimengerti merupakan salah satu kemungkinan anak mengalami
gangguanpendengaran.
10) Kemampuan berbicara dan pemahaman kata-kata terbatas. Anak dengan gangguan pendengaran
akan mengalami penurunan kemampuan mendengar dan memahami arti kata kata sehingga
menghambat proses perkembanganbicara

2.4 Gangguanbicara
Gangguan berbicara mempengaruhi bagaiman seseorang berbicara. Orang yang mengalami
gangguan berbicara sebenarnya tahu apa yang akan disampaikannya, namun meraka mengalami
kesulitan dalam meproduksi bunyi yang mengakibatkan komunikasinyaterganggu.
Macam macam gangguan berbicara
a) Gangguan Kefasihan biasanya mengalami kegagapan, pengulangan kata-kata, latah, atau
memperpanjang bunyi, silaba, atau kata tertentu. Gangguan kefasihan umum terjadi pada anak-
anak, misalnya menambahkan bunyi ‘oh’, mengganti kalimat (seperti ‘mama pergi – mama
kepasar’),
b) Gangguan Artikulasi dapat diakibatkan oleh kangker mulut dan tenggorokan, kecelakaan,
bawaan lahir (seperti celah bibir), atau faktor lain yang mengakibatkan rusaknya organ bicara.
Orang yang mengalai gangguan artikulasi biasanya bermasalah dalam melafalkan bunyi atau
melafalkan bunyi dengan keliru. pada anak-anak masih dianggap normal, namun seiring
perkembangannya, jika gangguan artikulasi masih terjadi, maka hal tersebut sudah dapat
dianggap sebagai sebuah kelainan atau penyakit. Walaupun gangguan artikulasi pada anak-anak
tidak menghambatnya dalam berkomunikasi, namun pada usia sekolah biasanya mereka menjadi
bahan tertewaanteman-temannya.
c) Ganguan suara meliputi gangguan nada, gangguan kualitas bunyi, dan gangguan kenyaringan.
Gangguan suara biasanya dapat berupa kemonotanan nada, parau, serak, bunyi yang terlalu
rendah atau terlalu tinggi, atau kualitas bunyi nasal seseorang. Gangguan suara dapat
diakibatkan oleh, kecelakaan, kerusakan atau penyakit pada tenggorokan. Kerusakan atau
penyakit pada tenggorokan dapat menyebabkan pita suara tidak bekerja dengan baik sehingga
menyebabkan gangguansuara.

 Penanganan gangguanbicara
1) Terapi Bicara biasanya menggunakan audio atau video dan cermin. Setelah pasien mengetahui
gangguan yang dideritanya, terapis kemudian mengajarkan kemampuan berbicara dengan
menggunakan metode yang sesuai dengan usia pasien. Terapi bicara anak-anak biasanya
menggunakan pendekatan bermain, boneka, bermain peran, memasangkan gambar ataukartu.
2) Terapi Oral Motorik ini menggunakan latihan yang tidak melibatkan proses bicara, seperti
minum melalui sedotan, menium balon, atau meniu terompet. Latihan ini bertujuan untuk
melatih dan memperkuat otot yang digunakan untukberbicara.
3) Terapi Berbasis Komputer Seiring perkembangan teknologi, para ahli patologi bahasa dan
bicara mengembangkan berbagai piranti lunak yang dapat membantu dalam proses terapi
gangguan bicara, diantaranya: Fast ForWord merupakan piranti lunak yang dirancang
berdasarkan masalah pada proses pendengaran. Piranti ini menggunakan permainan yang
dirancang untuk memperlambat tempo suara sehingga memungkinkan pengguna untuk
membedakanbunyi
BaBIII
Penutup

3.1 kesimpulan
Gangguan pendengaran pada anak perlu dideteksi sedini mungkin mengingat pentingnya
peranan fungsi pendengaran dalam proses perkembangan bicara. Identifikasi gangguan
pendengaran pada anak secara dini dengan cara pengamatan reaksi anak terhadap suara atau tes
fungsi pendengaran dengan metode dan peralatan yang sederhana, perlu difahami oleh semua
profesi di bidang kesehatan yang banyak menghadapi bayi dan anak. Penilaian fungsi
pendengaran pada anak-anak memerlukan pemahaman, latihan dan pengalaman klinis yang
cukup luas. Hasil pemeriksaan berdasarkan pengamatan tingkah laku anak terhadap stimulus
suara sangat dipengaruhi oleh keterbatasan perkembangan dan kematangan bayi atau anak
Gannguan berbicara patut menjadi perhatian serius karena menyangkut aspek yang sangat
penting dalam kehidupan manusia, yaitu komunikasi. Gangguan berbicara yang meliputi
gangguan kefasihan, gangguan artikulasi, dan gangguan suara walaupun tidak mengancam
kehidupan, namun dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kualitas kehidupan. Berbagai
penyebab baik faktor genetis maupun faktor non genetis, seperti cacat lahir, kecelakaan, kanker,
stroke, geger otak, dan faktor sosial dapat menyebabkan gangguan bicara. Dengan adanya terapi
bicara dengan berbagai metode terapi banyak orang yang telah terbantu untuk dapt menjalankan
kehidupan dengan kepercayaan diri dan memperoleh kualitas hidup yang lebih baik.
Daftar pustaka

Azwar. Deteksi dini ganggua pendengaran pada anak.JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA
Volume 13 Nomor 1 April 2013
Herawati,Netti. (2012). Program gizi dan kesehatan Anak Usia Dini.Jakarta .Kementrian Pendidikan
dan Kebudyaan

Syahreni,E.2011.MengembangkanPerilakuSehatPadaAnakUsia2-4Tahun.Direktorat
PembinaanPendidikanAnakUsiaDiniDirektoratJenderalPendidikanAnakUsiaDini Nonformal
danInformal Kementerian Pendidikan Nasion

Anda mungkin juga menyukai