Kelompok 1 :
1. Bahta Meiza Nurfitri 19022069
2. Desnita Riana Safitri 19022073
3. Lany Krisdayanti 19022094
4. Nia Ramadani 19022103 ( MODERATOR )
1. Kontinuitas
Evaluasi dalam pembelajaran bukan hanya dilakukan saat ujian tengah semester atau
akhir semester saja. Lebih dari itu, pendidik ingin melihat perubahan nilai dari siswa
harus dilakukan secara berkesinambungan. Artinya, sejak dari tahap penyusunan
rencana pembelajaran hingga pelaporannya tetap harus dipantau secara kontinyu.
2. Komprehensif
Tidak jarang beberapa guru hanya fokus pada aspek kognitif dari siswanya. Padahal,
dua aspek lainnya yakni kognitif dan afektif turut berperan besar dalam proses
evaluasi pembelajaran. Sebagai guru memang tidak hanya dituntut bagaimana siswa
bisa paham sebuah materi. Guru juga dituntut bagaimana bisa membentuk karakter
siswa yang baik hingga bisa memiliki dampak positif di kehidupannya. Oleh karena
itu evaluasi pembelajaran yang baik dilakukan dari proses belajar hingga hasil belajar
dari siswa.
3. Kooperatif
Sejatinya, proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan harus berkoordinasi dengan
berbagai elemen yang turut andil dalam perkembangan siswa. Mulai dari kepala
sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, hingga petugas administrasi.
Bahkan, sangat dianjurkan juga bekerjasama dengan siswa itu sendiri.Karena ini
bertujuan supaya seluruh elemen yang terlibat dalam evaluasi pembelajaran merasa
dihargai atas kerjasama yang dilakukan.
4. Objektif
Penilaian hasil dalam evaluasi belajar haruslah bersifat objektif. Artinya, faktor-faktor
subyektif seperti hubungan guru dengan siswa dan faktor perasaan karena merasa
tidak tega atau yang lainnya tidak boleh dimasukkan ke dalam evaluasi. Jika siswa
tersebut mendapat nilai yang kurang baik, berarti harus dimasukkan nilai tersebut
dengan pemberian catatan untuk memotivasi siswa dan pemberitahuan kepada orang
tua.
5. Praktis
Prinsip evaluasi pembelajaran harus bersifat praktis. Artinya, kegiatan tersebut harus
menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Pada prinsip ini sangat menekankan kemudahan
guru untuk menyusun instrumen penilaian yang mudah digunakan tidak hanya untuk
dirinya sendiri, tapi juga memungkinkan digunakan oleh guru lain. Seiring dengan
kepraktisan tersebut, jangan sampai menghilangkan esensi evaluasi pembelajaran itu
sendiri yakni mencapai keoptimalan dari tujuan belajar.
Sekian dan terimakasih
PERTANYAAN :
1. Mila Yuliani 19022098
Jelaskan seberapa penting peranan Merancang Evaluasi
Pembelajaran dalam proses belajar !
Jawaban :
Dijawab oleh : desnita riana safitri 19022073
merancang evaluasi memiliki peranan yang sangat penting.
kegiatan evaluasi dapat dilakukan dengan baik apabila dirancang
atau direncanakan terlebih dahulu.
melalui perancangan evaluasi pembelajaran pendidik dapat
menentukan kesesuaian antara pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan dengan teknik evaluasi yang akan ditentukan. Evaluasi
pembelajaran sangat penting dilakukan untuk mengetahui efektif
atau tidaknya suatu sistem pembelajaran yang diterapkan oleh
tenaga pendidik. Karena bila seorang pendidik tidak melakukan
evaluasi, sama saja tenaga pendidik tersebut tidak ada
perkembangan dalam merancang sistem pembelajaran.
Tambahan jawaban : fadhila sari 19022076
Izin menambahkan sedikit mengenai peran penting evaluasi
dalam proses belajar .
Evaluasi luasi dapat mendorong peserta didik untuk lebih giat
belajar secara terus menerus dan juga mendorong guru untuk lebih
meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta mendorong pengelola
pendidikan untuk lebih meningkatkan fasilitas dan kualitas belajar peserta
didik.
Sehubungan dengan hal tersebut, optimalisasi sistem evaluasi
memiliki dua makna, pertama adalah sistem evaluasi yang memberikan
informasi yang optimal. Kedua adalah manfaat yang dicapai dari evaluasi.
Manfaat yang utama dari evaluasi adalah meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Hal tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan program pembelajaran
selalu dilihat dari aspek hasil belajar yang dicapai. Di sisi lain evaluasi
pada program pembelajaran membutuhkan data tentang pelaksanaan
pembelajaran dan tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran.
Kondisi yang demikian tidak hanya terjadi pada jenjang pendidikan
tinggi, Keberhasilan program pembelajaran selalu dilihat dari aspek hasil
belajar, sementara implementasi program pembelajaran di kelas atau
kualitas proses pembelajaran itu berlangsung jarang tersentuh kegiatan
penilaian.
2. Hanna Angelina Sitorus 19022086
Jelaskan bagaimana cara untuk menentukan Metode/Teknik
Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini !
Jawaban :
Dijawab oleh Bahta meiza nurfitri 19022069
Metode/teknik evaluasi merupakan suatu upaya atau cara
yang dilakukan untuk menemukan, mengungkapkan, dan
menyajikan informasi tentang perkembangan anak usia dini dengan
menggunakan suatu alat tertentu. Metode/teknik yang digunakan
dalam mengevaluasi diharapkan menghasilkan informasi yang
berkualitas dan relevan, sehingga mendukung proses pengambilan
keputusan. Hal ini mengingat, metode/teknik yang tepat tentunya
dapat menghindari kesalahan-kesalahan pada saat menganalisis
informasi yang terkumpul.
Metode/teknik yang digunakan untuk mengevaluasi
perkembangan anak usia dini harus dapat mengukur tentang
bagaimana respon dan pengalaman anak usia dini sehingga didapat
informasi tentang perkembangan anak usia dini yang komprehensif.
Untuk mengumpulkan data tentang perkembangan anak usia
dini dapat dilakukan berbagai teknik non tes, yang meliputi:
pengamatan (observasi), penugasan, unjuk kerja, hasil karya, dan
wawancara (percakapan).
a)Pengamatan (Observasi)
b) Penugasan
Penugasan merupakan teknik penilaian berupa pemberian
tugasyang harus dikerjakan anak usia dini dalam waktu tertentu
baik secara perorangan maupun kelompok. Misalnya: membuat
susu, membuat teh manis, dan sebagainya.
c) Unjuk Kerja
Unjuk kerja merupakan teknik evaluasi yang menuntut anak
usia dini untuk melakukan tugas dalam bentuk perbuatan yang
dapat diamati, misalnya praktik menyanyi, olah raga, atau
memperagakan sesuatu.
d) Hasil Karya
Hasil karya merupakan hasil kerja anak usia dini setelah
melakukan sesuatu kegiatan, dapat berupa pekerjaan tangan atau
karya seni. Misalnya: membuat gambar seri, membuat kipas, dan
sebagainya
e) Wawancara (Percakapan)
Wawancara (percakapan) merupakan suatu teknik evaluasi
yang dilakukan untuk mendapatkan informasi atau penalaran anak
usia dini mengenai sesuatu hal. Misal: tentang nama, jenis kelamin,
anggota keluarga, dan sebagainya.
Tambahan jawaban : Mila roza 190220
Evaluasi dapat dilakukan berdasarkan waktu baik harian,
mingguan, bulanan, semester dan lain-lain .