Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 1

PERENCANAAN DAN PEMBELAJARAN AUD


“Merancang Evaluasi Pembelajaran”

Kelompok 1 :
1. Bahta Meiza Nurfitri 19022069
2. Desnita Riana Safitri 19022073
3. Lany Krisdayanti 19022094
4. Nia Ramadani 19022103 ( MODERATOR )

KRITIK DAN SARAN : -


PENAMBAHAN MATERI:
1. Neza Rizki Nofira 19022102
Dalam pelaksanaan evaluasi maka harus melalui tahapan sebagai berikut menentukan
tujuan, menentukan desain evaluasi, penyusunan instrumen penilaian, pengumpulan
data, analisis & interpretasi ,dan tindak lanjut. Langkah-langkah penyusunan
instrumen pelaporan perkembangan anak usia dini:
(1) mengidentifikasi variabel perkembangan anak,
(2) menganalisis teori: mencari, mendeskripsikan, menyintesiskan teori-teori yang
berkaitan dengan perkembangan anak,
(3) menyusun konstruk adalah mendefinisikan berbagai aspek perkembangan anak
secara konseptual,
(4) menyusun definisi operasional berbagai aspek perkembangan anak,
(5) menentukan dimensi dan indikator berdasarkan teori yang telah dianalisis dan
disintesis,
(6) menyusun kisi-kisi instrumen (blue print): kode, aspek, indikator, sub indikator,
pertanyaan-pertanyaan, jumlah item
(7) menyusun butir-butir instrumen berdasarkan pada pemilihan teknik pengumpulan
data yang akan digunakan, misalnya observasi, angket, tes tertulis, wawancara
(Puckett dan Black, 1994:30).
2. Mila Yuliani 19022098
Adapun evaluasi Pembelajaran berfungsi sebagai berikut:
1.Evaluasi berfungsi sebagai selektif
Dengan cara mengadakan evaluasi guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi
terhadap siswanya, tujuannya yaitu untuk memilih siswa yang dapat diterima di
sekolah tertentu, untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat
berikutnya, untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa, untuk memilih
siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan sebagainya.

2.Evaluasi berfungsi sebagai diagnostik


Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, maka
dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa.

3.Evaluasi berfungsi sebagai penempatan


Sitem baru yang kini banyak dipopulerkan di negara barat, adlah belajar sendiri.
Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbadaan kemampuan, adalah pengajaran
secara kelompo. Untuk dapat menentukan pasti di kelompok mana seorang siswa
harus ditempatkan, digunakan suatu evaluasi.

4.Evaluasi berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan.


Jadi dalam hal ini kita dapat menyimpulkan bahwasanya “teknik evalusi pengajaran”
adalah alat-alat dan cara-cara yang digunakan dalam proses pengumpulan data tentang
hasil pembelajaran.
3. Mila Roza 19022097
langkah umum untuk mengembangkan perencanaan evaluasi diantaranya:

1. Menentukan Tujuan Evaluasi


Memahami tujuan evaluasi adalah salah satu wawasan paling penting yang
harus dimiliki seorang evaluator. Apapun bentuk dan pendekatan evaluasi, penentuan
tujuan evaluasi akan selalu berkenaan dengan apa yang diharapkan dari pelaksanaan
suatu evaluasi, yaitu output (misalnya; produk pembelajaran, dokumentasi
siswa/guru, dsb.) dan outcome (misalnya; efektivitas/efisiensi pembelajaran siswa,
perubahan sikap siswa, perubahan kinerja dan sikap guru, perubahan kelembagaan,
posisi di dunia pendidikan dan dunia kerja, dsb.).
2. Merumuskan Masalah Evaluasi
Masalah evaluasi bisa dilihat dari fenomena yang terjadi. Dengan mengacu pada
contoh sebelumnya, yaitu masalah kurikulum, dapat dilihat bahwa masalah yang
terjadi adalah rendahnya mutu pembelajaran siswa atau bahwa hasil pembelajaran
3. Menentukan Jenis Data yang Akan Dikumpulkan
Pada tahap ini evaluator mengidentifikasi data/informasi sesuai dengan kebutuhan dan
variabel yang akan dievaluasi. Jenis data secara umum adalah data kuantitatif dan data
kualitatif. Di sini evaluator memilih dan/atau mengembangkan metode pengumpulan
data (instrumen), mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang tepat (dari siapa,
oleh siapa) dan cara mengumpulkannya, organisasi hasil informasi evaluasi, serta
analisis dan interpretasi hasil informasi evaluasi.
4. Menentukan Sampel
Sampel digunakan bila kita akan mengevaluasi sebagian dari populasi yang menjadi
subjek atau objek evaluasi, dengan memperhatikan sifatnya yang homogenitas dan
heterogenitas.
5. Menentukan Model Evaluasi
Penentuan modal evaluasi sangat berkaitan dengan berbagai pendekatan evaluasi.
Evaluator hendaknya memahami berbagai pendekatan dalam evaluasi, kekuatan dan
kelemahan setiap pendekatan. Berikut ini adalah pendekatan-pendekatan utama dalam
evaluasi:
a. Pendekatan yang berorientasi pada tujuan, yang fokusnya adalah menentukan
tujuan dan sasaran dan pencapainnya.
b. Pendekatan yang berorientasi pada manajemen, yang fokus utamanya adalah pada
identifikasi dan pemenuhan kebutuhan informasi bagi para pembuat keputusan
manajerial.
c. Pendekatan yang berorientasi pada klien, yaitu yang masalah utamanya adalah
mengembangkan informasi evaluasi dalam produk-produk pendidikan, untuk
digunakan oleh pengguna pendidikan dalam memilih kurikulum (misalnya kurikulum
berbasis kompetensi), produk-produk pembelajaran, dan sebagainya.
d. Pendekatan yang berorientasi pada para ahli, yang sangat bergantung pada
penerapan langsung dari para profesional dalam menilai kualitas pendidikan.
e. Pendekatan yang berorientasi pada lawan atau pesaing, yaitu sebagai kontra atau
penyeimbang dari pendekatan yang berorientasi pada para ahli pada umumnya (pro
dan kontra).
f. Pendekatan naturalistik yang berorientasi pada partisipan, yaitu bahwa keterlibatan
partisipan merupakan penentu utama dalam nilai-nilai, kriteria, kebutuhan, dan sifat
data untuk evaluasi.
6. Menentukan Alat Evaluasi
Alat evaluasi yang umumnya dipakai oleh evaluator antara lain adalah tes,
pengukuran sikap, survey dan kuesioner survey, wawancara, pengamatan, on-site
evaluation, teknik Delphi, analisis kebutuhan, analisis konten, sampling,
eksperimental, quasi-experimental, dan sebagainya. Penentuan alat evaluasi
hendaknya sesuai dengan tujuan dan pertanyaan evaluasi yang dikemukakan
sebelumnya.
7. Merencanakan Personal Evaluasi
Yang dimaksud personal evaluasi di sini adalah seluruh sumberdaya manusia yang
tersedia dan terlibat untuk pelaksanaan evaluasi. Termasuk di sini antara lain adalah
(1) evaluator atau team evaluator, (2) klien yang meminta evaluasi, dan (3) evaluand
(objek evaluasi).
8. Merencanakan Anggaran
Anggaran dan pembiayaan kadang bisa menjadi kendala untuk keberhasilan
pelaksanaan evaluasi. Dana yang tidak sesuai dengan perencanaan anggaran bisa
menghambat jalannya program. Di lain pihak, perencanaan anggaran yang tidak
realistis juga akan berdampak buruk dalam pelaksanaan evaluasi.
9. Merencanakan Jadwal Kegiatan
Suatu perencanaan akan lebih mudah dipahami dan lebih mudah dilaksanakan bila
kita memiliki suatu jadwal kegiatan, yang terdiri dari jenis-jenis kegiatan yang akan
dilakukan dan waktu yang tersedia. Dengan jadwal, kita dapat menentukan apa yang
harus kita lakukan hari ini.
4. Novita Ramanda RKT 19022105
Dalam pembelajaran paling tidak ada beberapa prinsip yang menjadi pegangan bagi
seorang guru, yaitu:

1. Kontinuitas
Evaluasi dalam pembelajaran bukan hanya dilakukan saat ujian tengah semester atau
akhir semester saja. Lebih dari itu, pendidik ingin melihat perubahan nilai dari siswa
harus dilakukan secara berkesinambungan. Artinya, sejak dari tahap penyusunan
rencana pembelajaran hingga pelaporannya tetap harus dipantau secara kontinyu.

2. Komprehensif
Tidak jarang beberapa guru hanya fokus pada aspek kognitif dari siswanya. Padahal,
dua aspek lainnya yakni kognitif dan afektif turut berperan besar dalam proses
evaluasi pembelajaran. Sebagai guru memang tidak hanya dituntut bagaimana siswa
bisa paham sebuah materi. Guru juga dituntut bagaimana bisa membentuk karakter
siswa yang baik hingga bisa memiliki dampak positif di kehidupannya. Oleh karena
itu evaluasi pembelajaran yang baik dilakukan dari proses belajar hingga hasil belajar
dari siswa.
3. Kooperatif
Sejatinya, proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan harus berkoordinasi dengan
berbagai elemen yang turut andil dalam perkembangan siswa. Mulai dari kepala
sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, hingga petugas administrasi.
Bahkan, sangat dianjurkan juga bekerjasama dengan siswa itu sendiri.Karena ini
bertujuan supaya seluruh elemen yang terlibat dalam evaluasi pembelajaran merasa
dihargai atas kerjasama yang dilakukan.
4. Objektif
Penilaian hasil dalam evaluasi belajar haruslah bersifat objektif. Artinya, faktor-faktor
subyektif seperti hubungan guru dengan siswa dan faktor perasaan karena merasa
tidak tega atau yang lainnya tidak boleh dimasukkan ke dalam evaluasi. Jika siswa
tersebut mendapat nilai yang kurang baik, berarti harus dimasukkan nilai tersebut
dengan pemberian catatan untuk memotivasi siswa dan pemberitahuan kepada orang
tua.
5. Praktis

Prinsip evaluasi pembelajaran harus bersifat praktis. Artinya, kegiatan tersebut harus
menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Pada prinsip ini sangat menekankan kemudahan
guru untuk menyusun instrumen penilaian yang mudah digunakan tidak hanya untuk
dirinya sendiri, tapi juga memungkinkan digunakan oleh guru lain. Seiring dengan
kepraktisan tersebut, jangan sampai menghilangkan esensi evaluasi pembelajaran itu
sendiri yakni mencapai keoptimalan dari tujuan belajar.
Sekian dan terimakasih

PERTANYAAN :
1. Mila Yuliani 19022098
Jelaskan seberapa penting peranan Merancang Evaluasi
Pembelajaran dalam proses belajar !
Jawaban :
Dijawab oleh : desnita riana safitri 19022073
merancang evaluasi memiliki peranan yang sangat penting.
kegiatan evaluasi dapat dilakukan dengan baik apabila dirancang
atau direncanakan terlebih dahulu.
melalui perancangan evaluasi pembelajaran pendidik dapat
menentukan kesesuaian antara pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan dengan teknik evaluasi yang akan ditentukan. Evaluasi
pembelajaran sangat penting dilakukan untuk mengetahui efektif
atau tidaknya suatu sistem pembelajaran yang diterapkan oleh
tenaga pendidik. Karena bila seorang pendidik tidak melakukan
evaluasi, sama saja tenaga pendidik tersebut tidak ada
perkembangan dalam merancang sistem pembelajaran.
Tambahan jawaban : fadhila sari 19022076
Izin menambahkan sedikit mengenai peran penting evaluasi
dalam proses belajar .
Evaluasi luasi dapat mendorong peserta didik untuk lebih giat
belajar secara terus menerus dan juga mendorong guru untuk lebih
meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta mendorong pengelola
pendidikan untuk lebih meningkatkan fasilitas dan kualitas belajar peserta
didik.
Sehubungan dengan hal tersebut, optimalisasi sistem evaluasi
memiliki dua makna, pertama adalah sistem evaluasi yang memberikan
informasi yang optimal. Kedua adalah manfaat yang dicapai dari evaluasi.
Manfaat yang utama dari evaluasi adalah meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Hal tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan program pembelajaran
selalu dilihat dari aspek hasil belajar yang dicapai. Di sisi lain evaluasi
pada program pembelajaran membutuhkan data tentang pelaksanaan
pembelajaran dan tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran.
Kondisi yang demikian tidak hanya terjadi pada jenjang pendidikan
tinggi, Keberhasilan program pembelajaran selalu dilihat dari aspek hasil
belajar, sementara implementasi program pembelajaran di kelas atau
kualitas proses pembelajaran itu berlangsung jarang tersentuh kegiatan
penilaian.
2. Hanna Angelina Sitorus 19022086
Jelaskan bagaimana cara untuk menentukan Metode/Teknik
Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini !
Jawaban :
Dijawab oleh Bahta meiza nurfitri 19022069
Metode/teknik evaluasi merupakan suatu upaya atau cara
yang dilakukan untuk menemukan, mengungkapkan, dan
menyajikan informasi tentang perkembangan anak usia dini dengan
menggunakan suatu alat tertentu. Metode/teknik yang digunakan
dalam mengevaluasi diharapkan menghasilkan informasi yang
berkualitas dan relevan, sehingga mendukung proses pengambilan
keputusan. Hal ini mengingat, metode/teknik yang tepat tentunya
dapat menghindari kesalahan-kesalahan pada saat menganalisis
informasi yang terkumpul.
Metode/teknik yang digunakan untuk mengevaluasi
perkembangan anak usia dini harus dapat mengukur tentang
bagaimana respon dan pengalaman anak usia dini sehingga didapat
informasi tentang perkembangan anak usia dini yang komprehensif.
Untuk mengumpulkan data tentang perkembangan anak usia
dini dapat dilakukan berbagai teknik non tes, yang meliputi:
pengamatan (observasi), penugasan, unjuk kerja, hasil karya, dan
wawancara (percakapan).

a)Pengamatan (Observasi)

Pengamatan (observasi) merupakan suatu cara pengumpulan


data yang pengisiannya berdasarkan atas pengamatan langsung
terhadap sikap dan perilaku anak usia dini. Di dalam
mengamati/mengobservasi perlu diperhatikan:

(1) Siapa yang diamati


Pengamatan dilakukan dengan memperhatikan rentangan
usia anak usia dini.

(2) Objek/Perubahan tingkah laku apa yang diamati


Pengamatan dilakukan sesuai dengan sasaran/ruang lingkup
evaluasi, yakni sesuai dengan aspek perkembangan anak usia dini.

(3) Bagaimana mengamati


Pengamatan dilakukan dengan memperhatikan tatacara yang
disesuaikan dengan tahap perkembangan anak usia dini. Melalui
tatacara yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak usia
dini diharapkan hasil pengamatan merupakan data yang sebenarnya
(faktual).

(4) Alat apa yang digunakan untuk mengamati


Alat-alat yang dapat digunakan untuk melakukan
pengamatan adalah format pengamatan terbuka, daftar ceklis
(checklist), dan catatan anekdot (anecdotal record). Format
pengamatan terbuka merupakan format yang digunakan pengamat
(pendidik usia dini) dengan cara menuliskan hal-hal yang teramati
secara alamiah. Daftar ceklis (checklist) digunakan untuk
mengamati kejadian dengan cara memberikan cek pada aspek-
aspek yang diamati.
Catatan anekdot (anecdotal record) digunakan untuk
mengamati secara teliti apa dan bagaimana suatu kejadian
berlangsung. Catatan anekdot (anecdotal record) merupakan
catatan seketika yang berisi peristiwa atau kenyataan yang spesifik
dan menarik mengenai sesuatu yang diamati atau yang terlihat
secara kebetulan.

(5) Dimana pengamatan dilakukan


Pengamatan dilakukan dimana anak usia dini melakukan
kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar pendidik melakukan evaluasi
perkembangan anak usia dini secara komprehensif.

(6) Kapan dan berapa lama mengamati


Pengamatan dilakukan ketika anak usia dini melakukan
kegiatan. Dengan demikian, pengamatan dilakukan selama anak
usia dini melakukan kegiatan.
(7) Bagaimana mendokumentasikan hasil pengamatan
Selesai pengamatan, pendidik harus memberikan interpretasi
terhadap hasil pengamatannya. Untuk itu, pendidik harus mampu
membuat rekapitulasi hasil pengamatan yang akan dijadikan
sebagai bahan dalam memberikan keputusan tentang
perkembangan anak usia dini.

(8) Bagaimana menggunakan informasi yang diperoleh


Pengamatan dilakukan sesuai tujuan evaluasi. Untuk itu,
pendidik harus mampu menggunakan data hasil pengamatan
sebagai bahan dalam melaksanakan evaluasi perkembangan anak
usia dini yang komprehensif.

b) Penugasan
Penugasan merupakan teknik penilaian berupa pemberian
tugasyang harus dikerjakan anak usia dini dalam waktu tertentu
baik secara perorangan maupun kelompok. Misalnya: membuat
susu, membuat teh manis, dan sebagainya.

c) Unjuk Kerja
Unjuk kerja merupakan teknik evaluasi yang menuntut anak
usia dini untuk melakukan tugas dalam bentuk perbuatan yang
dapat diamati, misalnya praktik menyanyi, olah raga, atau
memperagakan sesuatu.

d) Hasil Karya
Hasil karya merupakan hasil kerja anak usia dini setelah
melakukan sesuatu kegiatan, dapat berupa pekerjaan tangan atau
karya seni. Misalnya: membuat gambar seri, membuat kipas, dan
sebagainya

e) Wawancara (Percakapan)
Wawancara (percakapan) merupakan suatu teknik evaluasi
yang dilakukan untuk mendapatkan informasi atau penalaran anak
usia dini mengenai sesuatu hal. Misal: tentang nama, jenis kelamin,
anggota keluarga, dan sebagainya.
Tambahan jawaban : Mila roza 190220
Evaluasi dapat dilakukan berdasarkan waktu baik harian,
mingguan, bulanan, semester dan lain-lain .

Teknik-Teknik Evaluasi/ Penilaian PAUD

1. Pengamatan atau observasi merupakan teknik penilaian


yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan lembar observasi,
catatan menyeluruh atau jurnal, dan rubrik.

2. Percakapan merupakan teknik penilaian yang dapat


digunakan baik pada saat kegiatan terpimpin maupun bebas.

3. Penugasan merupakan teknik penilaian berupa pemberian


tugas yang akan dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik secara
individu maupun kelompok baik secara mandiri maupun
didampingi.

4. Unjuk kerja adalah teknik penilaian yang melibatkan anak


dalam bentuk pelaksanaan suatu aktivitas yang dapat diamati.
5. Penilaian hasil karya merupakan teknik penilaian dengan
melihat produk yang dihasilkan oleh anak setelah melakukan suatu
kegiatan.

6. Pencatatan anekdot adalah teknik penilaian yang


dilakukan dengan mencatat sikap dan perilaku khusus pada anak
ketika suatu peristiwa terjadi secara tiba-tiba/insidental baik positif
maupun negatif.

7. Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak


berbagai hasil kegiatan anak secara berkesinambungan atau catatan
pendidik tentang berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan
anak sebagai salah satu bahan untuk menilai kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

3. Hasnatul Aulia 19022087


Bagaimana contoh alat penilaian tes yang sering digunakan
di TK dan coba kelompok jelaskan bagaimana tes nya?
Jawaban :
Dijawab oleh : lany krisdayanti 19022094
Sebelumnya kami akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu penilaian atau
evaluasi pembelajaran, Penilaian atau evaluasi di TK merupakan usaha
mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan serta
menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui kegiatan
belajar. Penilaian ini juga merupakan upaya untuk mendapatkan
informasi atau data secara menyeluruh yang menyangkut semua aspek
kepribadian anak terhadap proses dan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai melalui proses pembelajaran, meliputi
perkembangan fisik motorik, sosial, emosi, kognitif, moral, dan nilai-nilai
agama, serta seni.
Menurut saya jenis teknik evaluasi yang digunakan pada TK atau PAUD
bisa berbeda beda, hal ini tergantung dari tujuan penilaian yang akan
dilakukan, waktu yang tersedia untuk melakukan penilaian serta
kemampuan dan keterampilan pendidik dalam melakukan penilaian.

Contoh salah satu teknik evaluasi yang dilakukan pada PAUD


Adalah pemberian tugas
Pemberian Tugas
Pemberian tugas adalah suatu cara penilaian yang dilakukan dengan
memberikan tugas-tugas tertentu sesuai dengan kemampuan yang akan
diungkap. Penilaian dengan cara ini dapat digunakan dengan cara melihat
hasil kerja anak dan cara anak mengerjakan tugas tersebut. Pemberian
tugas sebagai alat penilaian dapat diselesaikan secara kelompok,
berpasangan atau individual. Data penilaian yang diperoleh melalui
pemberian tugas dapat direkam dengan menggunakan format tugas, daftar
cek, dan skala penilaian. Contoh membentuk dengan tanah liat atau
plastisin.

Anda mungkin juga menyukai