Anda di halaman 1dari 10

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI SESI 1

A. Topik
Terapi Aktivitas Kelompok: Sosialisasi mengajarkan cara memperkenalkan diri.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan khusus
 Klien mampu memperkenalkan diri
 Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
 Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
 Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
 Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain
 Klien mampu bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok
 Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang
telah dilakukan
C. Landasan Teori
Indikasi Terapi Aktivitas Kelompok: Sosialisasi (TAKS)
Aktifitas TAKS dilakukan tujuh sesi yang melatih kemampuan sosialisasi klien.
Indikasi klien dengan TAKS adalah klien dengan gangguan hubungan sosial dengan
menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal. Klien dengan kerusakan
komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan stimulus.
D. Klien
1. Karakteristik Klien
a. Klien yang kooperatif dan mampu berkomunikasi
b. Klien yang mempunyai riwayat gangguan hubungan sosial dengan menarik diri
c. Klien dengan Isolasi sosial
2. Proses Seleksi
Sebelum melakukan TAKS kelompok akan melakukan pengkajian terhadap
semua pasien. Setelah mendapatkan hasil pengkajian, kelompok akan memilih pasien
dengan masalah gangguan hubungan sosial. Pasien yang terpilih adalah sebanyak 4
orang dengan kriteria antara lain : klien yang koperatif dan mampu untuk
berkomunikasi. Proses berikutnya adalah kontrak waktu dan tempat dengan klien
yaitu TAKS akan dilakukan pada Senin, tanggal 10 Oktober 2021 di ruangan Teater,
pada pukul 09.00 WIB.
E. Pengorganisasian
A. Waktu Pelaksanaan
Hari/tanggal : Senin, 10 Oktober 2021
Jam : 09.00 WIB
Alokasi waktu : 45 menit
Tempat : Teater
B. Tim Terapis
Terapis : Ade Sutiawan
Co terapis : Intan Kencanawati
Observer : Sholeha
Fasilitator : Mumun Maemunah
fasilitator : Cindi Wulandari

Uraian Tugas Perawat


Terapis : Uraian Tugas
1) Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAKS
2) Menjelaskan peraturan kegiatan TAKS sebelum dimulai
3) Mampu memimpin TAKS dengan baik
4) Menjalankan TAKS
5) Memberikan pertanyaan dan feedback
6) Memberikan reinforcement

Co Terapis : Uraian Tugas

1) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke terapis


tentang aktivitas klien
2) Mengingatkan terapis jika kegiatan menyimpang
3) Mengingatkan terapis tentang waktu
4) Sebagai pengganti terapis jika berhalangan

Observer : Uraian Tugas

1) Mengobservasi jalannya proses kegiatan TAKS


2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama
kegiatan berlangsung
3) Menulis semua pertanyaan, jawaban dan menentukan
klien untuk diterapi

Fasilitator : Uraian Tugas

1) Memfasilitasi klien yang kurang aktif


2) Berperan sebagai role model bagi klien selama TAK
berlangsung
3) Mempertahankan kehadiran peserta

Pasien : -Kriteria Pasien

1) Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi


mulai menunjukkan kemauan untuk melakukan
interaksi interpersonal.
2) Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah
berespons sesuai dengan stimulus yang diberikan.
F. Proses Pelaksanaan
1. Tujuan
Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok:
 Menyebutkan jati diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
 Menanyakan jati diri anggota kelompok lain : nama lengkap, nama panggilan, asal
dan hobi. (Eko Prabowo, 2014:246)
2. Setting
Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
3. Alat
 Laptop
 Pengeras suara
 Musik ceria
 Pena
 Buku catatan dan pulpen
 Jadwal kegiatan pasien
4. Metode
Dinamika kelompok
5. Langkah-langkah kegiatan
a. Persiapan
 Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
 Salam terapeutik

-Salam dari terapis

-Peserta dan terapis memakai name tag

 Evaluasi/validasi

-Menanyakan perasaan pasien saat ini

-Menanyakan apakah pernah memperkenalkan diri pada orang lain

 Kontrak
-Menjelaskan tujuan kegiatan
-Menjelaskan aturan main lain:
o Berkenalan dengan anggota kelompok

G. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Setelah dilakukan TAKS sesi 1 klien sudah mampu meningkatkan hubungan sosial
dalam kelompok secara bertahap

TAKS SESI 1
Leader : Ade Sutiawan
Co Leader : Intan Kencanawati
Observer : Cindi Wulandari
Fasilitator 1 : Mumun Maemunah
Fasilitator 2 : Sholeha

FASE ORIENTASI
Leader : “Assalamualaikum. Selamat pagi ibu-ibu. Wah, kelihatannya pada
semangat semua ya pagi ini. Sebelumnya, perkenalkan kami
mahasiswa dari STIKes Medistra Indonesia. Kedatangan kami kemari
yaitu untuk melakukan kegiatan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.
Oiya, ada ungkapan tak kenal maka tak sayang. Jadi saya dan teman
saya akan memperkenalkan diri kami masing-masing. Perkenalkan
nama saya Ade Sutiawan biasa dipanggil Ade ya Bu. Disini saya
sebagai leader atau biasa disebut pemimpin terapi aktivitas kelompok
dari awal sampai akhir nanti. Nah, disini juga saya tidak sendirian ya
Ibu-ibu. Saya ditemani oleh teman-teman saya. Disamping saya ada
Intan. Silahkan untuk memperkenal diri.”
Co Leader : “Selamat Pagi Ibu-Ibu. Perkenalkan saya Intan. Disini saya berperan
sebagai Co Leader. Yang bertugas untuk membantu Ade memimpin
terapi aktivitas kelompok kali ini.”
Leader : “Beri tepuk tangan ibu-ibu. (prok-prok) Ingat ya ibu-ibu, namanya
Intan. Selanjutnya ada dua fasilitator ya ibu-ibu. Disini tugas
fasilitator yaitu untuk mendampingi ibu-ibu sekalian yang disini. Yang
pertama ada teman saya Mumun. Yang akan mendampingi ibu Siti
dan Ibu Yati. Baik kepada teman saya Mumun, untuk
memperkenalkan diri.”
Fasilitator 1 : “Hai ibu-ibu. Selamat pagi. Perkenalkan saya Mumun Maemunah.
Biasa dipanggil Mumun. Disini saya bertugas sebagai fasilitator atau
pendamping ibu Siti dan Ibu Yati.”
Leader : “Beri tepuk tangan ibu-ibu. (prok-prok) Selanjutnya fasilitator yang
kedua. Yang akan mendampingi Ibu Ratih dan ibu Sinta. kepada teman
saya Sholeha untuk memperkenalkan diri.”
Fasilitator 2 : Selamat pagi Ibu-ibu. Perkenalkan saya sholeha. Disini saya bertugas
sebagai fasilitator ibu Ratih dan Ibu Sinta.”
Leader : “Baik beri tepuk tangan ibu-ibu semua (prok-prok). Dan yang
terakhir ada teman saya Cindi. Disini peran Cindi sebagai observer.
Yaitu tugasnya adalah mencatat semua kegiatan yang akan kita
lakukan. Dipersilahkan untuk Cindi memperkenalkan diri.”
Observer : “Selamat pagi ibu-ibu. Saya Cindi Wulandari. Biasa dipanggil Cindi.
Saya disini bertugas sebagai observer.”
Leader : “Baik, beri tepuk tangan ibu-ibu semua (prok-prok). Baik ibu-ibu,
bagaimana perasaan ibu-ibu pada pagi hari ini?”
Klien (all) : “Baik.”
Leader : “Sehat ya ibu-ibu sekalian. Baiklah kalau seperti itu, saya mau tahu
dong ,perasaan ibu satu persatu yang ada disini. Boleh tidak?”
(Semua klien hanya mengangguk.)
Leader : “Boleh ya ibu-ibu. Nah, dimulai dari ibu Siti ya.. Ibu Siti, bagaimana
perasaannya pagi ini ibu?”
Ny. Siti : “Seneng.”
Leader : “Oooh, merasa senang ya ibu. Oke. Beri tepuk tangan kepada ibu
Siti. (prok-prok) Selanjutnya Ibu Yati. Ibu Yati bagaimana perasaannya
pagi ini Bu?”
Ny. Yati : “Sama. Seneng.”
Leader : “Wah senang ya ibu ya? Bagus sekali ibu. Beri tepuk tangan dong,
kepada Ibu Yati (prok-prok). Berikutnya Ibu Ratih. Bagaimana
perasaannya pagi ini Bu?”
Ny. Ratih : “Baik.”
Leader : “Alhamdulillah baik ya bu ya. Beri tepuk tangan kepada Ibu Ratih
(prok-prok). Berikutnya ada ibu Sinta. Ibu sinta bagaimana bu
perasaanya pagi ini bu?”
Ny. Sinta : “Seneng.”
Leader : “Seneng juga ya bu ya. Baiklah. Beri tepuk tangan kepada Ibu Sinta
(prok-prok). Luar biasa ya, ibu-ibu disini yang ikut terapi aktivitas
kelompok pagi ini semuanya perasaanya senang ya ibu-ibu? Kalo
begitu, beri tepuk tangan untuk kita semua. Eiiits! Tapi tepuk tangan
kali ini berbeda ya ibu-ibu. Tahu tidak tepuk tangan pramuka?
(Hening) ada yang tahu?
Klien : “Belum.”
Leader : “Oh, belum ya. Saya contohkan ya ibu-ibu. Seperti ini,
(mendemonstrasikan) Setelah itu, katakan kita semua luar biasa!
Mengerti ibu-ibu? (klien mengangguk) oke kita coba bareng-bareng
ya. 1, 2, 3. (mendemonstasikan bersama-bersama) kita semua luar
biasa! Mengerti ibu-ibu? Kita coba sekali lagi ya.. (tepuk tangan
pramuka) kita semua luar biasa! Oke, bagus sekali ya ibu-ibu. Beri
tepuk tangan untuk kita semua (prok-prok). Kita lanjutkan ya ibu-ibu
ya. Eung, disini ibu-ibu penasaran gak sih, kenapa kita semua
dikumpulkan disini? Ada yang tahu? (Semua Diam) oh, belum ada
yang tahu ya ibu-ibu? Oke, gak papa. Saya akan jelaskan ya. Bahwa
kita dikumpukan disini tujuannya untuk melakukan terapi aktivitas
kelompok. Bisa diulangi ibu-ibu? Untuk apa ibu-ibu?
Klien : “Terapi aktivitas kelompok.”
Leader : “Ya, benar sekali ibu-ibu. Terapi aktivitas kelompok. Atau biasanya
disingkat TAK. Nah, TAK ini ada judulnya ibu-ibu. Judulnya sosialisasi.
Memang agak susah nyebutnya ya Ibu ya? Tapi gak papa bu, kita coba
lagi. Apa bu judulnya?
Klien : “Sosialisasi.”
Leader “ “Nah, itu judulnya. Sosialisasi. Nanti, kegiatannya kita akan belajar
memperkenalkan diri ibu-ibu. Meskipun nanti kegiatannya ada tujuh
kali pertemuan ibu-ibu. Untuk pertemuan pertama kali ini, kita akan
melakukan perkenalan diri terlebih dahulu. Ibu-ibu disini, bersedia ya
bu ya? (Klien mengangguk sedikit ragu-ragu) iya, baiklah. Kalo seperti
itu, kita akan jelaskan aturan mainnya atau tata tertibnya ya ibu-ibu
ya. Yang pertama, ibu-ibu selama mengikuti TAK ini harus mengikuti
dari awal sampai selesai. Setuju ya ibu-ibu? Ibu Siti?”
Ny. Siti : “Iya.”
Leader :“Ibu Ratih..?”
Ny. Ratih : (mengangguk)
Leader : “Yang lainnya setuju ya Bu ya? Baiklah. Setuju semua berarti ya. Yang
kedua, jika ada yang izin. Misalnya ini, izin ke wc atau mau istirahat
boleh ya bu ya. Asalkan, tunjuk tangan terlebih dahulu dan izinnya ke
fasilitator. Izin ke siapa bu?
Klien : “Fasilitator.”
Leader : “Ya. Ke fasilitator. Bagus sekali ibu-ibu. Baik ibu-ibu, TAK ini akan kita
laksanakan selama 45 menit ya. Bisa kan bu ya, 45 menit?
Klien : “Bisa.”
Leader : “Bisa. Baiklah, kalo begitu kita sepakat semuanya ya bu ya? (klien
mengangguk). Kalo begitu, kita tepuk tangan sekali lagi deh. Tepuk
tangan pandu positif namanya. Yang saya ajarkan tadi diawal. Masih
ingat kan ibu-ibu?
Klien : “Masih.”
Leader : “Bagus sekali masih ingat. Baiklah, 1, 2, 3. (tepuk tangan pramuka)
kita semua luar biasa! Oke. Bagus sekali ibu-ibu semua.
TAHAP KERJA
Leader : “Nah, sekarang kita lanjut ke permainan ya. Jadi, nanti ibu-ibu ini
akan memperkenalkan diri dimulai dari menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, hobi, dan alamat. Oke? Bisa diulang ibu-ibu?
Menyebutkan apa saja?
Klien : “N nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan alamat.”
Leader : “Iya. Betul sekali ibu-ibu. Tetapi, sebelum tahu siapa lebih dahulu
memperkenalkan diri, saya ada permainan kecil nih. Namanya
operan-operan pena. Disini saya punya pena, nanti kita oper-operan
pena ya bu ya. Dimulai dari saya, kemudian ke ibu Siti, ibu Yati, Ibu
Ratih lalu sampai ke ibu Sinta. Nanti ada musiknya ibu. Tapi nanti saat
musiknya dimatikan, siapa yang memegang pena dialah yang harus
memperkenalkan diri terlebih dahulu. Mengerti ya ibu ya?
Klien : “Mengerti.”
Leader : “Nah, kita mulai ya Ibu-ibu. Saya akan mulai putar musiknya. Lalu
akan saya oper ke Bu Siti. (musik diputar) Ya, terus oper saja Bu.”
Musik dimatikan.
Leader : “Oke stop. Nah, pena nya ada di Bu Ratih ya. Silahkan Ibu Ratih,
untuk memperkenalkan diri.
Ibu Ratih : “Nama lengkap saya Ratna Ratih. Saya biasa dipanggil Ratih. Hobi
saya memasak. Saya tinggal di desa Bojongjaya.”
Leader : “Wah, bagus sekali Bu Ratih ya. Mari kita bertepuk tangan kepada
Ibu Ratih. Bagaimana bu, sudah paham kan cara mainnya ya?
Klien : “Pahaam.”
Leader : “Nah, untuk ibu Ratih, karena ibu sudah memperkenalkan diri. Saya
sudah punya papan nama untuk Ibu Ratih. Silahkan untuk
fasilitatornya, untuk membantu memasangkan papan namanya.”
Permainan tetap dilanjutkan hingga semua peserta/klien mendapat kesempatan
memperkenalkan diri
FASE TERMINASI
Leader : “Nah, ibu-ibu semua. Bagaimana bu perasaanya setelah terapi
aktivitas memperkenalkan diri tadi?
Klien : “Seruuu.”
Leader : “Ohya? Senang ya? Bagaimana kalo saya tanyakan satu-satu ya bu,
ya? Gak papa ya? Uhm, ibu Siti. Bagaimana bu perasaannya setelah
mengikuti kegiatan ini Bu?
Ny. Siti : “Senang.”
Leader : “Wah, senang ya bu, ya. Bagus sekali. Selanjutnya Ibu Yati?”
Ny. Yati : “Sama.”
Leader : “Senang juga ya. Selanjutnya Ibu Ratih. Bagaimana Ibu Ratih?
Perasaannya setelah mengikuti kegiatan ini?”
Ny. Ratih : “Biasa saja.”
Leader : “Biasa saja. Oh ya, gak papa. Selanjutnya Bu Sinta?”
Ny. Sinta : “Senang.”
Leader : “Senang ya, bisa kenal dengan teman-teman yang lain ya bu, ya?
Oke, ibu-ibu semua. Bisa mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir
itu luar biasa sekali ibu-ibu ya. Tepuk tangan sekali lagi untuk kita
semua ya Bu, ya.
Tapi, dari kegiatan terapi aktivitas kelompok ini, kira-kira apa ya, yang
mau kita lakukan berikutnya Bu, ya? Oh, ibu Siti silahkan bu Siti.”
Ny. Siti : “Mengulangnya di kamar.”
Leader : “ooke, mempraktekannya di kamar ya Bu, ya? Bagus sekali. Jadi,
setelah kegiatan ini silahkan ibu-ibu bisa mempraktikannya kepada
teman-teman yang lain. Yang belum kenal Bu, ya. Misalnya nih, kan
sekarang ada teman-teman yang baru datang itu. Nah, ibu bisa
langsung mempraktikannya dengan menyebutkan nama lengkap tadi,
nama panggilan, hobi, dan alamatnya. Sudah paham kan Bu?
Klien : “Paham.”
Leader : “Baiklah kalo begitu kita tepuk tangan pandu positif. 1, 2, 3. (tepuk
tangan pramuka) kita semua luar biasa! Baiklah ibu-ibu, selesai sudah
kegiatan kita hari ini sesi satu. Yaitu terapi aktivitas kelompok
sosialisasi memperkenalkan diri. Lalu besok kita kembali lagi ini Bu,
dengan sesi berikutnya. Yaitu sesi dua. Kita lanjutkan pada jam 10.
Bagaimana ibu-ibu? Setuju tidak?
Klien : “Setuju.”
Leader : “Oke. Setuju ya bu, ya? Kalo begitu saya akhiri pertemuan kita hari
ini. Semoga ibu-ibu semua lekas pulih dan sehat ya bu, ya... saya akhiri
ya bu.”
Klien : “Terimakasih Sus.”
Leader ; “ Terimakasih juga ibu.. Selamat siang.”

Anda mungkin juga menyukai