Oleh kelompok II :
Hairunnisa 14220190016
Lia eryani 14220190008
A.Nurhalimah Zakhrah 14220200059
A.Zulfikri. M 14220190041
Sarman La Bunga 14220190020
Sumaiya silehu 142201900
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan kepada kami sehingga tugas asuhan keperawatan
dengan kasus Perawatan kehamilan (antenatal care/ANC) . tanpa nikmat yang
diberikan oleh-Nya sekiranya kami akan mampu untuk menyelesaikan tugas ASKEP
ini.
Kami menyadari bahwa asuhan keperawatan ini jauh dari kesempurnaan, hal
ini bukanlah suatu kesenjangan melainkan karena keterbatasan ilmu dan
kemampuan kami. Untuk itu kami berharap tanggapan dan kritikan serta saran yang
bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan ASKEP kami ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan agar Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
kita semua, semoga Allah SWT memberikan rahmad dan hidayah kepada kita
semua.Amin.
Penyusun
1. KEHAMILAN
A. Pengertian Kehamilan
Mual-muntah memang banyak dialami oleh ibu hamil, terutama ibu hamil
pada trimester pertama kehamilan. Namun jika mual-muntah tersebut
terjadi terus-menerus dan berlebihan bisa menjadi tanda bahaya pada
masa kehamilan. Hal itu dikarenakan dapat menyebabkan kekurangan
gizi, dehidrasi, dan penurunan kesadaran. Segera temui dokter jika hal ini
terjadi agar mendapatkan penanganan dengan cepat.
Ibu hamil harus mewaspadai hal ini jika terjadi. Hal ini dikarenakan bisa
saja jika demam dipicu karena adanya infeksi. Jika demam terlalu tinggi,
ibu hamil harus segera diperiksakan ke rumah sakit untuk mendapatkan
pertolongan pertama.
5. Terjadi Pendarahan
Ibu hamil harus waspada jika mengalami pendarahan, hal ini bisa menjadi
tanda bahaya yang dapat mengancam pada baik pada janin maupun
pada ibu. Jika mengalami pendarahan hebat pada saat usia kehamilan
muda, bisa menjadi tanda mengalami keguguran. Namun, jika mengalami
pendarahan pada usia hamil tua, bisa menjadi pertanda plasenta
menutupi jalan lahir.
Kehamilan risiko tinggi adalah suatu kondisi kehamilan yang bisa mengancam
kesehatan dan keselamatan ibu dan janin. Kondisi ini bisa disebabkan karena
komplikasi saat kehamilan, namun bisa juga disebabkan oleh suatu kondisi
medis yang sudah ibu miliki sejak sebelum hamil. Ada beberapa kondisi medis
yang bisa menyebabkan memiliki kehamilan risiko tinggi. Kondisi medis ini
bisa terjadi saat saat kehamilan atau sebelum kehamilan. Berikut beberapa
kondisi kesehatan yang bisa menjadi penyebab kehamilan risiko tinggi.
1. Penyakit Ibu
Gangguan darah. Jika memiliki kelainan darah, seperti penyakit sel
sabit atau thalassemia, kehamilan justru bisa memperburuk kondisi.
Gangguan darah juga bisa meningkatkan risiko bayi selama kehamilan
atau pun setelah melahirkan untuk mengalami hal yang sama dengan.
Penyakit ginjal kronis. Pada umumnya kehamilan itu sendiri bisa
memberi tekanan besar pada ginjal. Namun kondisi ini bisa
meningkatkan risiko keguguran karena menyebabkan tekanan darah
tinggi dan preeklampsia, sehingga kemungkinan untuk melahirkan bayi
lebih awal semakin besar.
Depresi. Depresi yang tidak diobati atau beberapa obat yang digunakan
untuk mengobati depresi memiliki risiko pada kesehatan dan
keselamatan bayi. Jika sedang mengonsumsi antidepresan dan sedang
hamil, jangan dihentikan secara tiba-tiba, segera konsultasikan hal ini
pada dokter.
Tekanan darah tinggi. Hipertensi yang tidak ditangani dengan baik
dapat menyebabkan janin tumbuh lambat dan meningkatkan risiko untuk
melahirkan prematur. Komplikasi lain yang terkait dengan tekanan darah
tinggi adalah preeklampsia dan abrupsio plasenta, suatu kondisi serius
di mana plasenta terpisah sebagian dari rahim sebelum bayi lahir.
HIV atau AIDS. Jika seorang wanita hamil memiliki HIV atau AIDS,
bayinya kemungkinan besar bisa terinfeksi sebelum kelahiran, saat
persalinan, atau saat proses menyusui. Namun, pengobatan bisa
mengurangi risiko ini.
Lupus. Lupus dan penyakit autoimun lainnya dapat meningkatkan risiko
kelahiran prematur, preeklampsia, dan bayi berat lahir sangat rendah.
Kehamilan juga bisa memperparah kondisi ini.
Kegemukan. Memiliki indeks massa tubuh berlebihan sebelum
kehamilan membuat ibu hamil berisiko lebih besar untuk terkena
diabetes gestasional, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi selama
kehamilan. Saat melahirkan, mungkin hanya bisa menjalani persalinan
sesar.
Penyakit tiroid. Gangguan tiroid baik hipotiroidisme maupun
hipertiroidisme dapat meningkatkan masalah keguguran, preeklampsia,
berat badan lahir rendah, dan melahirkan prematur.
Diabetes. Diabetes yang tidak dikendalikan dapat meningkatkan risiko
cacat lahir, tekanan darah tinggi, melahirkan bayi prematur, dan bayi
juga berisiko lahir dengan berat berlebih (makrosomia). Hal ini juga bisa
meningkatkan risiko masalah pernapasan, kadar glukosa rendah, dan
ikterus.
3. Komplikasi kehamilan
Cacat lahir. Cacat lahir sebenarnya bisa dideteksi melalui USG atau
pengujian genetik sebelum kelahiran. Jika cacat lahir pada janin sudah
didiagnosis, maka Anda harus mendapatkan perhatian dan perawatan
ekstra dari para tenaga medis.
Diabetes gestasional. Diabetes gestasional adalah diabetes yang
terjadi selama kehamilan. Diabetes gestasional yang tidak segera
mendapatkan penanganan membuat Anda memiliki risiko melahirkan
prematur, tekanan darah tinggi, dan preeklampsia. Konsultasikan
dengan dokter untuk penanganannya lebih lanjut.
Perkembangan janin lambat. Perkembangan janin biasanya akan
selalu masuk ke dalam pemeriksaan penting setiap kali Anda
berkunjung ke dokter kandungan. Dalam beberapa kasus, jika janin tidak
berkembang sebagaimana mestinya, Anda memerlukan pengawasan
ekstra dari tenaga medis hal ini meningkatkan kehamilan risiko tinggi
dengan melahirkan secara prematur.
Hamil kembar. Kehamilan kembar termasuk berisiko tinggi karena bisa
meningkatkan risiko Anda untuk melahirkan secara prematur. Kehamilan
kembar juga sangat memengaruhi kondisi fisik Anda.
Preeklampsia. Kondisi serius ini biasa terjadi saat kehamilan trimester
kedua, Anda akan mengalami tekanan darah tinggi. Preeklampsia bisa
memengaruhi perkembangan janin dan kesehatan Anda. Gangguan
kehamilan ini juga meningkatkan kelahiran prematur.
D. Intervensi Keperawatan