DI SUSUN OLEH :
SETTIYANA
PO.62.20.1.19.426
B. Etiologi
1. Penyakit ibu
a. Gangguan darah. Jika ibu memiliki kelainan darah, seperti penyakit sel sabit
atau thalassemia, kehamilan justru bisa memperburuk kondisi ibu. Gangguan
darah juga bisa meningkatkan risiko bayi selama kehamilan atau pun setelah
melahirkan.
b. Penyakit gingal kronis. Pada umunya kehamilan itu sendiri tekanan besar pada
ginjal. Dalam kondisi ini dapat meningkatkan risiko keguguran karena
menyebabkan tekanan darah tinggi dan preeklamsia.
c. Depresi
Depresi yang tidak diobati atau beberapa obat yang digunakan untuk
mengobati depresi memiliki resiko pada kesehatan dan keselamatan bayi.
d. Tekanan darah tinggi
Hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan janin tumbuh
lambat dan meningkatkan risiko untuk melahirkan premature.
e. HIV atau AIDS. Bayi kemungkinan besar bisa terinfeksi sebelum kelahiran,
saat persalinan, atau saat anda menyusui, namun pengobatan bisa mengurangi
risiko ini. f. Lupus. Lupus dan penyakit autoimun lainnya dapat meningkatkan
risiko kelahiran premature, preeklamsia, dan bayi berat lahir sangat rendah.
Kehamilan juga bisa memperparah kondisi ini.
2. Gaya hidup Kehamilan risiko tinggi tidak hanya disebabkan oleh penyakit yang
dimiliki ibu sebelum kehamilan, tetapi juga bisa disebabkan karena gaya hidup
tidak sehat seperti mengkonsumsi minuman beralkhol, merokok, dan
penyalahgunaan obat.
3. Komplikasi kehamilan Komplikasi dalam kehamilan dapat menyebabkan resiko
pada janin seperti catat lahir, diabetes gestasonal, perkembangan janin lambat,
hambil kembar, preeklamsia.
1. Tekanan darah tinggi lebih dari 140/90 mmHg Perlu diketahui bahwa tekanan
darah tinggi ada dua. Pertama, penderita yang sudah mengidap hipertensi sebelum
kehamilan terjadi. Kedua, penderita hipertensi akibat kehamilan itu sendiri. Jadi
mungkin saja sebelum kehamilan tekanan darah ibu normal lalu disaat kehamilan
mendadak tinggi. Kondisi inilah yang disebut preklamsia dan eklamsia.
Preklamsia biasanya terjadi pada kehamilan >20 minggu dan harus segera
ditangani agar tidak meningkat menjadi eklamsia yang tidak saja berbahaya bagi
ibu tapi juga janin. Ibu bisa mengalami kejang-kejang hingga bisa tidak
terselamatkan, tentunya jika ibu tidak terselamatkan, janin pun bisa mengalami
nasib yang sama.
2. Kaki bengkak (edema) Biasanya pembengkakan terjadi pada tungkai bawah, yang
disebabkan penekanan rahim yang membesar sering dengan bertambahnya usia
kehamilan. Hal ini tampak saat usia kehamilan semakin tua, jika pembengkakan
juga terjadi pada tangan dan wajah, atau sakit kepala kadangkala disertai kejang.
Ini bisa membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan. Untuk
mengetahui apakah kaki mengalami pembengkakan tekanlah kulit disekitar
pergelangan kaki dan ibu jari. Jika tempat yang ditekan menjadi kempis dan tidak
segera pulih bererati kaki tersebut bengkak.
3. Peningkatan berat badan lebih dari 5kg atau kurang 4kg Penambahan berat badan
yang normal hingga kehamilan berusia 6 bulan adalah sekitar 1 – 1,5kg/bulan.
Setelah memasuki kehamilan bulan 7 kenaikan bobot sebaiknya berkisar antara
0,5-1 bulan.
4. Pucat Wajah pucat, kelopak dalam mata pucat, telapak tangan pucat, mudah
lemah, lesu, kemungkinan ibu hamil menderita anemia (kurang darah).
Sebenarnya ibu hamil kekurangan hemoglobin pada sel darah merahnya pada ibu
hamil anemia sering disebabkan kekurangan zat besi. Anemia kekurangan zat besi
mudah diatasi dengan pemberian tambahan pil zat besi (sulfas ferosus) atau tablet
penambah zat besi lainnya. Anemia dalam kehamilan berakibat buruk pada
kehamilan dan janin yang dikandung. Pasokan oksigen janin kurang normal,
gangguan plasenta dan pendarahan paska persalinan juga sering terjadi pada ibu
hamil yang anemia.
5. Pendarahan Pendarahan adalah salah satu kejadian yang menakutkan selama
kehamilan. Perdarahan ini bisa bervariasi mulai dari jumlah yang sangat kecil
(bintik-bintik) sampai pendarahan hebat dengan gumpalan dan kram perut.
Pendarahan hampir 30% terjadi pada kehamilan. Kondisi ini terjadi di awal masa
kehamilan (trimester 1), tengah semester (trimester 2), atau pada masa kehamilan
tua (trimester 3). Pendarahan pada kehamilan merupakan keadaan yang tidak
normal sehingga harus diwaspadai. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi
pemeriksaan kandungan disertai dengan pengajuan beberapa pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan dengan terjadinya pendarahan. Bila perlu dilakukan
pemeriksaan penunjang seperti USG dan pemeriksaan laboratorium.
6. Demam tinggi Demam tinggi pada ibu hamil biasanya disebabkan karena infeksi
atau malaria. Demam tinggi biasanya membahayakan keselamatan jiwa ibu bisa
menyebabkan keguguran atau kelahiran.
E. Patofisiologi
Faktor resiko pada kehamilan berisiko dimana kondisi serta keadaan umum ibu
selama kehamilan, persalinan dan nifas akan memberikan ancaman pada kesehatan
dan jiwa ibu maupun janin yang dikandungnya. Keadaan dan kondisi tersebut bisa
digolongkan sebagai faktor medis dan non medis. Faktor non medis antara lain adalah
kemiskinan, ketidaktahuan, adat, tradisi, kepercayaan, dan lain-lain. Hal ini banyak
terjadi terutama pada negara berkembang, yang berdasarkan penelitian ternyata
sangat berpengaruhi morbiditas dan mortalitas. Dimasukkan pula dalam faktor non
medis adalah sosial ekonomi rendah, kebersihan lingkungan, kesadaran
memeriksakan kehamilan secara teratur, fasilitas dan sarana kesehatan yang serba
kekurangan. Faktor medis antara lain adalah penyakit-penyakit ibu dan janin,
kelainan obsterti, gangguan plasenta, gangguan tali pusat, komplikasi persalinan,
penyakit neonatus dan kelainan genetik.
F. Pencegahan
Sebagian besar kematian ibu hamil dapat dicegah apabila mendapat penanganan yang
adekuat difasilitas kesehatan. Kehamilan beresiko dapat dicegah bila gejalanya
ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan antara lain:
1. Sering memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur, minimal 4 kali
kunjungan selama masa kehamilan yaitu :
a. Satu kali kunjungan pada triwulan 1 (3 bulan pertama).
b. Satu kali kunjungan pada triwulan 2 (antara bulan 4 sampai bulan ke 6).
c. Dua kali kunjungan pada triwulan 3 (bulan 7 sampai bulan 9)
2. Imunisasi TT yaitu imunisasi anti tetanus 2 (dua) kali selama kehamilan dengan
jarak satu bulan, untuk mencegah penyakit tetanus pada bayi baru lahir.
3. Bila ditemukan risiko tinggi, pemeriksaan kehamilan harus lebih sering dan
intensif.
4. Makan makanan yang bergizi asupan gizi seimbang pada ibu hamil dapat
meningkatkan kesehatan ibu dan menghindarinya dari penyakit- penyakit yang
berhubungan dengan kekurangan nutrisi.
5. Menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan komplikasi pada ibu hamil:
a) Berdekatan dengan penderita penyakit menular.
b) Asap rokok dan jangan merokok.
c) Makanan dan minuman beralkohol.
d) Pekerjaan berat.
e) Penggunnaan obat-obatan tanpa petunjuk dokter/bidan.
f) Pemijatan/urut perut selama hamil.
g) Berpantang makanan yang dibutuhkan pada ibu hamil.
6. Mengenal tanda-tanda kehamilan dengan resiko dan mewaspadi penyakit apa saja
pada ibu hamil.
7. Segera periksa bila ditemukan tanda-tanda kehamilan dengan risiko tinggi.
Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan di polindes/bidan. Desa, puskesmas atau
puskesmas pembantu, rumah bersalin, rumah sakit pemerintah aatu swasta.
J. Pemeriksaan Penunjang
a) Tes darah lengkap : berfungsi untuk mendekteksi apakah terdapatinfeksi pada ibu
hamil atau ibu mengalami anemia.
b) Pemeriksaan Urine lengkap : untuk mendekteksi apakah terdapat infeksi saluran
kemih atau tidak.
c) Tes gula darah : pemeriksaan ini dilakukan untuk memantau kadar gula darah ibu
hamil.
d) Pemeriksaan USG atau Ultrasonografi : untuk melihat perkembangan janin serta
organ reproduksi wanita selama kehamilan.
e) Pemeriksaan DJJ : dilakukan untuk mengetahui keadaan denyut jantung bayi
dalam keadaan normal atau tidak normal.
K. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi .
L. Intervensi Keperawatan
Diagnosa 1: Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien mengurangi kecemasan
selama dalam perawatan
1. Kecemasan berkurang
2. Klien menuturkan cara mengantisipasi ansietas
3. Klien tidak gelisah.
Intervensi
Kaji derajat kecemasan yang di alami klien R/kecemasan yang tinggi
dapat menyebabkan penurunan penilaian objektif klien terhadap penyakit.
Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan R/ perlibatan klien
secara aktif dalam tindakan keperawatan merupakan suport yang mungkin
berguna bagi klien dan meningkatkan kesadaran diri klien.
Dorong diskusi terbuka tentang kehamilan beresiko, pengalaman orang
lain serta tatacara mengontrol dirinya. R/untuk mengetahui pengalaman
dan cara utuk mengontrol rasa ansietas
Terangkan hal hal seputar kehamilan beresiko yang perlu diketahui oleh
klien dan keluarga.
R/ konseling bagi klien sangat diperlukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan membangun suport sistim keluarga, untuk mengurangi
kecemasan klien dan keluarga R/memberi waktu bagi klien untuk
menerima dan mengelola informasi
Kaji pengetahuan tentang perubahan fisilogis dan patologis pada
kehamilan serta kepercayaan tentang tindakan dan perwatan diri.
R/mengetahui tingkat pengetahuan pasien
Jelaskan tentang perubahan fisiologis dan psikologis normal pada
kehamilan. R/memberikan dasar untuk memahami perubahan tubuh
sehingga memberikan motivasi untuk perilaku kesehatan.
Ajarkan tentang perawatan diri R/untuk membersihkan dan mencegah
transfer
Diskusikan perkembangan janin R/membantu ibu untuk membayangkan
bentuk batin pada waktu tertentu, dan meningkatkan pelekatan ibu janin.
N. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi yaitu membandingkan data subyek dan obyek yang dikumpulkan dari
pasien, perawat lain, dan keluarga untuk meningkatkan tingkat keberhasilan dalam
memenuhi hasl yang diharapkan ditetapkan selama perencanaan. Langkah-langkah
evaluasi dari proses perawatan mengukur respon pasien terhadap tindakan
keperawatan dan kemajuan pasien kearah tujuan.
Tujuan asuhan keperawatan untuk membantu pasien menyelesaikan masalah
kesehatan aktual, mencegah kekambuhan dari masalah potensial dan pertahankan
status sehat.Evaluasi terhadap asuhan menentukan apakah tujuan ini telah
dilaksanakan. Aspek dalam dari evaluasi mencakup pencukuran kualitas asuhan
keperawatan yang diberikan dalam lingkungan perawatan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Arantika, Meidya P dan Fatima, S. SiT. 2019. Patologi Kehamilan: Memahami BerbagaiPenyakit
&Komplikasi Kehamilan.Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Fandiar N. I, dkk. 2017. Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan dan Perilaku
PerawatanKehamilan pada Ibu Hamil Trimester III. Jurrnal Keperawatan Indonesia,
Volume 16 No.1, Maret 2017, hal 18-24 Pissn 1410-4490, Eissn 2354-9203
Kemenkes RI. 2017. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Jakarta Selatan.
Diakes darihttp://www.depkes.go.id.pdf pada 15 september 2021.Pukul 22.00 WIB
Pusdiknakes-WHO. 2012.Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknakes.
Tiran, D.2016. Kehamilan dan Permasalahannya. Jakarta: EGC