Tentang
“ Fi’il amr “
DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU
H. EKA ADI CANDRA,Lc,MA.Hum
Assalamualaikum Wr,Wb.
Puji syukur atas kehadiran Allah swt. Yang telah
memberikan kita rahmat dan hidayatnya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah Bahasa arab Ini dengan pembahasa
tentang “fi’il madi”. Sholawat dan salam kepada nabi junjungan
alam yakni nabi Muhammmad Saw.
Kemudian saya ucapkan terimakasih kepada pihak yang
telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai sesuai
dengan waktunya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Dalam penulisan makalah ini saya merasa banyak
sekali kekurangan , maka dari itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersipat membangun dari teman-teman
semua.
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.................................................................. I
Daftar Isi....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................. iii
1.1 Latar Belakang............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian fi’il amr..................................................... 2
2.2 Cara membuat fi’il amr................................................ 3
2.3 Ciri-ciri fi’il amr........................................................... 4
BAB III........................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan.................................................................. 9
3.2 Daftar Pustaka............................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam Behasa Arab terdapat kata kerja atau kata perintah, sementara
itu di dalam Ilmu nahwu kata kerja ini disebut dengan Fi’il. Menurut
waktunya, fi’il dibagi menjadi 3 yaitu Fi’il Madhi, Fi’il Mudhari’ dan
Fi’il Amr. Makalah ini akan mengupas tentang apa itu Fi’il Amar dan
bagaimana kaidah-kaidahnya.
1.3 TUJUAN
Istilah fi’il amr ( )فعل األمرterdiri atas dua kata, yaitu kata fi’il ()فعل
yang artinya kata kerja, kemudian kata amr ( )األمرyang artinya
perintah, sehingga fi’il amr adalah kata kerja bahasa arab yang
digunakan untuk memerintah (menyuruh).
Fi’il amr adalah kata kerja perintah untuk oeang ke 2 laki-laki atau
orang ke 2 perempuan.Digunakan untuk memerintah orang ke-II
(yang diajak bicara) untuk pekerjaan yang belum dikerjakan. Karena
pelakunya yang akan mengerjakan perintah hanya orang kedua, maka
Fi’il amar hanya mempunyai 6 (enam) bentuk untuk mukhotob dan
mukhotobah.
Contoh :
Cara membuat ْ فِ ِعــ لْ األَ َمــرbagi fi’il yang asli tiga huruf ialah
berpedoman kepada fi’il mudhori’nya dengan ketentuan sebagai
berikut:
Contoh:
= يَقُوْ ُل – قُ ُلKatakanlah
Contoh
Bagi fi’il tsula tsiy mazid dan ruba’iy, cara membuat fi’il
amarnya sama, yaitu dengan memperhatikan fi’ il madhi’ dan
fi’il mudhori’nya. Jumlah huruf dan harokat fi’il amar, sama
dengan fi’il madhi’nya. Hanya saja huruf kedua sebelum akhir,
mengiuti fi’il mudhori’nya. Contoh masing-masing wazan:
Contoh Fi’il
Sebagai catatan, bila huruf akhir yang sukun dari sebuah Fi’il
bertemu dengan awalan Alif-Lam dari sebuah Isim Ma’rifah, maka
baris sukun dari huruf akhir fi’il tersebut berubah menjadi baris
kasrah.
Contoh:
َّ ال = أَقِ ْم
+ َصالَة صالَةَ أَقِ ِم
َّ ال
(shalat) + (dirikanlah) = (dirikanlahshalat)
- َأَ ْنت
-تِ أَ ْن
- أَ ْنتُ َما
- أَ ْنتُ ْم
- أَ ْنتُ َّن
ار َك ْب َم َعنَا
ْ يَّ َيَا بُن 'Wahai anakku, naiklah (mengendarai kapal) bersama
kami'
Pada contoh fi'il amr di atas, perhatikan hamzah washal yang Tak
berharokat, ia tetap ditulis tapi Tak dibaca. Karena itulah hamzah
washal sesuai namanya hamzah yang disambung artinya Dari kata
sebelumnya ke Dan ke huruf setelah hamzah washal itu langsung
disambung tanpa membaca hamzahnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Fi’il amar adalah fi’il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh
Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan
oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.
Pelaku fi’il amar yaitu dhomir mukhatab yaitu
ْاَ ْنتَ = اِ ْف َعل
اَ ْنت = اِ ْف َعلِ ْي
َاَ ْنتُ َما = اِ ْف َعال
اَ ْنتُ َّن = اِ ْف َعلُوْ ا
َاَ ْنتُ ْم = اِ ْف َع ْلن
2. Cara membuat Fi’il Amar ada 3 cara, yaitu:
3. Tsula tsiy mujarrod
Cara membuat ْ فِ ِعلْ األَ َمرbagi fi’il yang asli tiga huruf ialah berpedoman
kepada fi’il mudhori’nya dengan ketentuan sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Diana, Ilfi Nur. 2012. Hadis-hadis Ekonomi. Malang: UIN-Maliki Press.
Hadi , Abu Sura’i Abdul. 1993. Bunga Bank Dalam Islam, alih bahasa M.
Thalib. Surabaya: al-Ikhlas.
Sabiq, Sayyid. 2013. Fiqh Sunnah Jilid 5. PT.Tinta Abadi Gemilang, cet.1.
Abu Sura’i Abdul Hadi, Bunga Bank Dalam Islam, alih bahasa M. Thalib,
(Surabaya: al-Ikhlas, 1993), hal. 125.
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Jilid 5, (PT.Tinta Abadi Gemilang,cet.1, 2013), hal.
103.
https://susiwariyanti.wordpres.com