Anda di halaman 1dari 12

“FIIL AMAR ”

KELOMPOK

1. ALYA ARYANTI (05)


2. DEA SEPTIANA (07)
3. DEWI CHURI CH. (10)

MTS NEGERI 04
CILACAP
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat Allah Swt atas karunianya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada Nabi Agung Muhammad Saw yang telah membawa
kita dari zaman dzulumati Al- jahiliyyati ila zamani An- Nuril ilmi.
Makalah ini berjudul tentang “fiil Amar” makalah ini merupakan bentuk
pemenuhan tugas dari mata kuliah Bahasa Arab
Untuk menyempurnakan makalah ini, kami dengan senang hati akan
menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak.
Sehingga di kemudian hari kami dapat menyempurnakan makalah ini dan saya
dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah kami lakukan.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya
bagi kami pribadi dan umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan. Amin.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................1

C. Tujuan Masalah...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. Pengertian ْ‫فِ ِعلْ اَأل َمر‬............................................................................................2

B. Cara membuat ْ‫فِ ِعلْ اَأل َمر‬......................................................................................4

C. Ciri – Ciri Fi’il Amar.......................................................................................6

BAB III KESIMPULAN..........................................................................................8

DAFTAR PUSAKA.................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita kaum muslim memaklumi, bahwa bahasa arab adalah bahasa Al-

qur’an. Setiap orang muslim yang bermaksud menyelami ajaran Islam yang

sebenarnya dan lebih mendalam, tiada jalan lain kecuali harus mampu menggali

dari sumber asalnya, yaitu Qur’an dan Hadist.

Oleh karena itu, menurut kaidah hukum Islam, mengerti akan ilmu Nahwu

bagi mereka yang akan memahami Al-qur’an Hukumnya Fardhu’ain.

Di dalam behasa arab sendiri terdapat kata kerja atau kata perintah, di

dalam Ilmu nahwu sendiri kata kerja atau perintah ini disebut dengan Fi’il Amar.

Maklah ini akan mengupas tentang apa itu Fi’il Amar dan bagaimana kaidah-

kaidahnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud ْ‫فِ ِعلْ اَأل َمر‬

2. Bagaimana Cara membuat ْ‫فِ ِعلْ اَأل َمر‬

3. Bagimana Ciri – Ciri Fi’il Amar ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui ْ‫فِ ِعلْ اَأل َمر‬

2. Untuk Mengetahui Cara membuat ْ‫فِ ِعلْ اَأل َمر‬

3. Untuk Mengetahui Ciri – Ciri Fi’il Amar

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian ‫اَأل َم ْر‬ ‫فِ ِع ْل‬

ْ‫ فِ ِعل اَأل َمر‬adalah kata kerja yang mengandung perintah dengan tuntutan
untuk mendapatkan sesuatu hasil setelah kalimat perintah ungkapan atau fi'il yang

berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang

yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang

yang diperintah.

Perlu diingat bahwa yang menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata

Kerja Perintah) adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua"

sebagai orang yang diperintah untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dhamir

Mukhathab terdiri dari: َ ‫ت – َأ ْن‬


‫ت‬ ِ ‫ َأ ْن‬- ‫ َأ ْنتُ َما‬- ‫ َأ ْنتُ ْم‬- ‫ ( َأ ْنتُ َّن‬kamu berdua lk/pr,
kamu sekalian lk, kamu sekalian pr, kamu lk, kamu pr)1

Karena pelakunya yang akan mengerjakan perintah hanya orang kedua,

maka Fi’il amar hanya mempunyai 6 (enam) bentuk untuk mukhotob dan

mukhotobah.

1
Aceng Zakaria,.2004. ILMU NAHWU PRAKTIS . Tarongong Garut: Ibn azka press.
Hal 34.

2
No Dhamir F. Amar Arti Perubahan

1 ‫ُــو‬
َ ‫ه‬ ——— ———

——
2 ‫هُـ َمـا‬ – ——— —

3 ‫هُــ ْم‬ – ———- ———

4 ‫ِهـ َي‬ – ———- ———

5 ‫ُه َمـا‬ – ———- ———

6 َّ‫هُـن‬ – ———- —–

7 َ‫اَ ْنـت‬ ‫اُ ْكـت ُْب‬ Memukullah kamu (lk) Asli

8 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫اُ ْكتُبَــا‬ Memukullah kalian (lk) …..َ‫ا‬

9 ‫اَ ْنتُـم‬ ْ ُ‫اُ ْكـتُب‬


‫ـوا‬ Memukullah kalian (lk) ….ُ‫ْو‬

10 ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ ‫اُ ْكـتُبِي‬ Memukullah kamu (pr) ….ِ‫ي‬
ْ

11 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫اُ ْكـتُبَتَـا‬ Memukullah kalian (pr) …َ‫تَـا‬

12 َ َّ‫ا ْنتُـن‬ َ‫اُ ْكـتُبْـن‬ Memukullah kalian (pr) ….ْ‫ِن‬

13 ‫اَنَــا‬ – —- —-

14 ُ‫نَ ْحـن‬ – —- —–
 

Contoh :

ْ‫ اُ ْد ُخل‬   (udkhul) = masuklah                    ْ‫ ِإجْ لِس‬  (ijlis) = duduklah

3
B. Cara membuat ‫اَأل َم ْر‬ ‫فِ ِع ْل‬
1. Tsula Tsiy Mujarrod

Cara membuat ْ‫ فِ ِعلْ اَأل َمر‬bagi fi’il yang asli tiga huruf ialah berpedoman
kepada fi’il mudhori’nya dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Ya’ mudhori’ dibuang. Bila setelah dibuag ya’nya, huruf pertamanya

sukun, maka harus ditambah hamzah washol didepannya. Harokatnya: bila

huruf kedua sebelum akhir dlomah, maka harokatnya dlomah.bila huruf

kedua sebelum akhirnya fathah atau kasroh maka harokatnya: kasroh

(hamzah washol itu, bila ditegah kalimat, maka tidak terbaca) Contoh:

ُ‫ يَ ْكتُب‬- ْ‫ ُأ ْكتُب‬- ْ‫ = فَ ْكتُب‬Tulislah


b) Bila setelah dibuang ya’ mudlora’ahnya, huruf permulaanya , terdiri dari

huruf hidup (dlomah atau fathah atau kasroh) maka langsung itulah yang

menjadi fi’il amarnya tanpa ada tambahan. Contoh :

‫ = يَقُ ْو ُل – قُ ُل‬Katakanlah
c) Apabia setelah dibuang ya mudlora’ahnya itu huruf permulaanya, terdiri

dari hamzah sukun, maka boleh mengikuti cara pertama, atau mengikuti cara

pertama, atau mengikuti cara kedua dengan membang hamzah sukun itu 2.

Contoh :

ْ‫ = يَأ ُك ُل – اُْأ ُكلْ – اَ ْو ُكل‬Makanlah

2. Tsula Tsiy Mazid dan Ruba’iy


2
Nurhasanah, 2013, “makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu
Nahwu. Bandung. Sinar Baru Algensindo.” Ciamis : Blogger. Hal 22

4
Bagi fi’il tsula tsiy mazid dan ruba’iy, cara membuat fi’il amarnya sama,

yaitu dengan memperhatikan fi’ il madhi’ dan fi’il mudhori’nya. Jumlah huruf dan

harokat fi’il amar, sama dengan fi’il madhi’nya. Hanya saja huruf kedua sebelum

akhir, mengiuti fi’il mudhori’nya. Contoh masing-masing wazan:

a) Wazan af’ala ْ‫ اَ ْف ِعل‬- ‫ يُ ْف ِع ُل‬-‫اَ ْف َع َل‬

ْ‫ = اَرْ َس َل – يُرْ ِس ُل – اَرْ ِسل‬Kirimlah

ُ ‫يُ ْف ِّع‬
b) Wazan fa’ala ‫ل‬ – ‫فَ ِّعلْ فَ َع َل‬

ْ‫علِّم‬
َ - ‫ = َعلَّ َم – يُ َعلِّ ُم‬Ajarkanlah

c) Wazan fa- ‘ala ْ‫اع ُل – فَا ِعل‬


ِ َ‫فَا َع َل – يُف‬

ْ‫ = قَاتَ َل – يُقَاتِ ُل – قَاتِل‬Perangilah

d) Wazan tafa-‘ala ْ‫تَفَا َع َل – يَتَفَا َع ُل – تَفَا َعل‬

‫او ْن‬
َ ‫او ُن – تَ َع‬
َ ‫او َن – يَتَ َع‬
َ ‫ = تَ َع‬bertolong- tolonglah

e) Wazan tafa’ala ْ‫تَفَع ََّل – يَتَفَّ ُل – تَفَعَّل‬

‫ تَ َعلَّ ْم‬- ‫ = تَ َعلَّ ْم – يَتَ َعلَّ ُم‬Belajarlah

f) Wazan ifta’ala ْ‫اِ ْفتَ َع َل – يَ ْفتَ ِع ُل – اِ ْفتِ َعل‬

ْ‫ = اِ ْغتَ َس َل – يَ ْغتَ ِس ُل – اِ ْغتَ ِسل‬Mandilah

g) Wazan infa’ala ْ‫اِ ْنفَ َع َل – يَ ْنفَ ِع ُل – اِ ْنفَ ِعل‬

5
ْ‫ = اِ ْنفَـتَ َح – يَ ْنفَتِ ُح – اِ ْنفَتِح‬Terbukalah

h) Wazan Istaf’ala ْ‫اِ ْستَ ْف َع َل – يَ ْستَ ْف ِع ُل – اِ ْستَ ْف ِعل‬

ْ‫ = اِ ْستَ ْغفَ َر – يَ ْستَ ْغفِ ُر – اِ ْستِ ْغفَر‬Mohon Ampunlah

ke delapan wazan diatas merupakan wazan yang sering dipakai

C. Ciri – Ciri Fi’il Amar


1. Ciri (tanda) fi’il Amar dapat dilihat pada huruf terakhir.

a. Sukun (disukun) bagi huruf shahih selain fi’il Mudha’af

Contoh:

ْ‫ب – يَ ْكتُبُ – اُ ْكتُب‬


َ َ‫َكت‬
‫ اِ ْق َرْأ‬- ‫قَ َرَأ – يَ ْق َرُأ‬

ْ‫س – يَجْ لِسُ – اِجْ لَس‬


َ َ‫َجل‬
b. Membuang huruf akhirnya, bagi huruf ‘ilat (alif, wawu , dan ya’)

Contoh:

ُ ‫َد َعا – يَ ْد ُع ْو – اُ ْد‬


‫ع‬

‫َرَأى – يَ َرى – َر‬

ُّ‫فَ َّر – يَفِرُّ – فِر‬


c. Difathah huruf akhirnya bagi yang Mudha’af, yaitu fi’il yang kelihatannya

tasydid.3

Contoh:

3
H. Abdullah Ma’shun. Kitab Al Amtsilatut – tsyrifiyah. Semarang. CV. Pustaka Al
Alawiyah Hal 33

6
‫ظ َّن – يَظُ ُّن – ظُ ُّن‬
َ

َّ‫َمسَّ – يَ َمسَّ – َمس‬

ُّ‫ فِر‬- ُّ‫فَ َّر – يَفِر‬


2. Fi’il Amar itu bisa menerima nun Taukhid disamping menunjukan

perintah itu.

Contoh:

ِ ‫ْال َمطَالَ َع‬


Bersungguh-sungguhlah engkau belajar ‫ة‬ ِ ‫اِجْ تَ ِه َد َّن‬
‫فى‬

َّ ُ‫اُ ْس ُكت‬
Sungguh, diamlah kamu semua ‫ن‬

7
BAB III

KESIMPULAN

Fi’il amar adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh

Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh

Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.

Pelaku fi’il amar yaitu dhomir mukhatab yaitu :

ْ‫اَ ْنتَ = اِ ْف َعل‬

‫اَ ْنت = اِ ْف َعلِ ْي‬

َ‫اَ ْنتُ َما = اِ ْف َعال‬

‫اَ ْنتُ َّن = اِ ْف َعلُوْ ا‬

َ‫اَ ْنتُ ْم = اِ ْف َع ْلن‬

Cara membuat Fi’il Amar ada 3 cara, yaitu:


1. Tsula tsiy mujarrod
Cara membuat ْ‫ فِ ِعلْ اَأل َمر‬bagi fi’il yang asli tiga huruf ialah berpedoman
kepada fi’il mudhori’nya dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Ya’ mudhori’ dibuang.
b. Bila setelah dibuang ya’ mudlora’ahnya, huruf permulaanya , terdiri dari
huruf hidup (dlomah atau fathah atau kasroh) maka langsung itulah yang
menjadi fi’il amarnya tanpa ada tambahan.
c. Apabia setelah dibuang ya mudlora’ahnya itu huruf permulaanya, terdiri
dari hamzah sukun, maka boleh mengikuti cara pertama, atau mengikuti
cara pertama, atau mengikuti cara kedua dengan membang hamzah sukun
itu.
2. Tsula tsiy mazid dan ruba’iy
Bagi fi’il tsula tsiy mazid dan ruba’iy, cara membuat fi’il amarnya sama,
yaitu dengan memperhatikan fi’ il madhi’ dan fi’il mudhori’nya. Jumlah huruf dan
harokat fi’il amar, sama dengan fi’il madhi’nya. Hanya saja huruf kedua sebelum
akhir, mengiuti fi’il mudhori’nya.

8
DAFTAR PUSAKA

Aceng Zakaria,.2004. ILMU NAHWU PRAKTIS . Tarongong Garut: Ibn azka


press.
Nurhasanah, 2013, “makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu
Nahwu. Bandung. Sinar Baru Algensindo.” Ciamis : Blogger.

H. Abdullah Ma’shun. Kitab Al Amtsilatut – tsyrifiyah. Semarang. CV. Pustaka


Al Alawiyah.

Anda mungkin juga menyukai