َ اِسْم إِش
َارة ْ ِا
َ سم ِإش
ISIM ISYARAH (Kata Tunjuk)
Untuk lebih memahami penggunaan Mudzakkar dan Muannats, serta Mufrad, Mutsanna dan Jamak dalam
pengelompokan Isim, kita akan mempelajari tentang Isim Isyarah atau Kata Tunjuk dan Isim Maushul atau Kata
Sambung.
Pertama, Isim Isyarah. Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk:
1) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: =( َهذَاini).
Contoh dalam kalimat: =( ِكتَاب َهذَاini sebuah buku)
2) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh: َ=( ذَ ِلكitu).
1) َهذَاmenjadi ان
ِ َ َهذ. Contoh: ان
ِ َ =( ِكتَابَان ِِ َهذini dua buah buku)
2) َه ِذ ِهmenjadi ان
ِ َ َهت. Contoh: ان ِ َ =( َم َجلَّتini dua buah majalah)
ِ َان َهت
3) َ ذَ ِلكmenjadi َذَانِك. Contoh: َان ذَانِك
ِ َ =( ِكتَابitu dua buah buku)
4) َ تِ ْلكmenjadi َتَانِك. Contoh: َان تَانِك
ِ َ =( َم َجلَّتitu dua buah majalah)
Sedangkan bila Isim yang ditunjuk itu adalah Jamak (lebih dari dua), maka baik Mudzakkar maupun Muannats,
semuanya menggunakan: =( َه ُؤالَ ِءini) untuk menunjuk yang dekat; dan َ =( أُلَئِكitu)
untuk menunjuk yang jauh. Contoh:
adalah kata tanya dengan menggunakan isim sebagai kata tanyanya, isim-isim ini juga dinamakan
dengan “isim istifham“.
-Contoh penggunaan isim istifham ini adalah:
1. Penggunaan “ ( َ”) أ
َّ أأ ْنت ُ ْمَأعْل ُمَأ ِم
ََُللا
“Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah (yg lebih mengetahui)?” (QS. Al-Baqarah: 140)
2. Penggunaan “Hal”
َ ُه َْل تَ ْعلَ ُم لَه
س ِميًّا
“Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Allah (yang patut disembah)?”
(QS. Maryam: 65)
Huruf Jar Dalam Bahasa Arab Beserta Artinya
Huruf Jar Dalam Bahasa Arab – Setelah mengetahui pembagian kelas kata dalam
bahasa arab yang tiga, sebaiknya anda memahami dulu pengertian huruf jar dalam ilmu
nahwu atau ilmu bahasa arab. Dengan memahami pengertian dan fungsi huruf jar
terlebih dahulu diharapkan bisa lebih memahami tentang bentuk-bentuk ciri kalimat isim
yang akan menjadi materi kita selanjutnya.
Baca Juga : Pengertian Huruf Dalam Bahasa Arab
1. َ( ِم ْنdari), contoh : ( ِمنََالم ْس ِج َِدMin al-masjidi; Dari masjid), َََللاَِ ٰ ( ِمنDari Allah)
2. ( ِإلىKe), contoh : ( ِإلىَالمدْرس َِةIlaa al-madrasati;ke sekolah) , ( ِإلىَالس َُّْو َِقKe pasar)
3. َْ ( عDari), contoh : ِ ي
ن َ ‘(ع ِنََالنّ ِبAninnabiyyi ; Dari Nabi) , َ( ع ْنََع ِلَيDari ‘Ali)
4. ( علىDi atas), contoh : ب َِ ( علىَالم ْكَتDiatas meja), ضَ ِ ( علىََاأل ْرdiatas bumi)
5. ( فِىDi dalam) , contoh : ت َِ ( فِىَالبَْىDi dalam rumah), ( فِىَالم ْس ِج َِدdi dalam masjid)
6. َّ( ُربBanyak/sedikit), contoh : َ( ُربََّرَ ُجلََك ِريْمbanyak pemuda yang mulia)
7. َِ (Dengan), contoh : ( ِب ْس َِمDengan Nama), ( ِبالقل َِمdengan pena)
ب
8. َ( كSeperti), contoh : ( كالقم َِرSeperti Bulan), ( كاألس َِدseperti singa)
9. َِ (Kepunyaan) , contoh : ( ِلأل ُ ْستا َِذKepunyaan ustadz/guru)
ل
Selain huruf jar, ada huruf lain yang pengaruhnya sama yaitu membuat harokat huruf
setelahnya menjadi kasrah yaitu huruf “Qosam” artinya sumpah. Huruf qosam ini
digunakan ketika akan membuat pernyataan yang tegas dengan sebuh sumpah
misalnya وهللاartinya “demi allah”. Adapun huruf qosam ini jumlahnya ada tiga
yaitu ب+ وdan تdimana semua huruf qosam memiliki arti yang sama yaitu “demi”.
Read more: https://adinawas.com/huruf-jar-dalam-bahasa-arab-dan-
artinya.html#ixzz5MPtieMId
Pengertian Dengki Dan Ayat Quran Tentang Dengki
Ayat Quran Tentang Dengki – Dengki atau hasad adalah suatu sikap yang ada pada
seseorang dimana ia tidak akan senang jika orang lain mendapatkan keberhasilan atau
kesuksesan dalam hidupnya. Sikap dengki ini merupakan salah satu sifat tercela yang
sangat dibenci oleh allah swt. Orang yang hatinya dipenuhi oleh rasa dengki pasti
hidupnya tidak akan tenang, setiap kali ia melihat keberhasilan atau kesuksesan orang
lain maka ia tidak akan senang dan hatinya merasa tersiksa.
Lihat juga : Ayat Tentang Syukur Dalam Al-Quran
Hati-hati dengan penyakit dengki ini, selamanya kita tidak akan bisa maju jika dalam hati
masih ada rasa dengki karena ia hanya sibuk memikirkan bagaimana caranya
menjatuhkan orang lain bukannya memikirkan kemajuan diri sendiri. Dalam al-quran
terdapat ayat-ayat yang berkaitan dengan dengki tersebut.
Berikut ini adalah ayat quran tentang dengki yang terdapat dalam tiga surat :
1 Berlindung Dari Sikap Dengki
Ayat quran tentang dengki yang pertama terdapat dalam surat al-falaq ayat 1-5 :
َِ نَش َِرَالنّفّاثا
َت َْ )و ِم٣(ََنَش َِرَغَا ِسقََ ِإذاَوقب
َْ )و ِم٢(ََنَشَ َِرَماَخَلق
َْ )م
ِ ١(َق َِ بَا ْلفل
َِ عو َذََُِبر َْ ُق
ُ َلَأ
)٥(ََنَش َِرَحَا ِسدََإِذاَحسد َْ )و ِم٤(َفِيَ ْالعُق َِد
1. Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
2. dari kejahatan makhluk-Nya,
3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
4. dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-
buhul[1609],
5. dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”
2 Rasa Dengki Akan Menyebabkan Ingkar Kepada Allah
Ayat quran tentang dengki yang kedua terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 90 :
ََق َر َأ
“Telah membaca”.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nits Sakinah. Seperti :
ََق َرأَت
QORO’TU = “Aku telah membaca” dan
ََق َرَاَت
QORO’AT = “Dia (seorang perempuan) telah membaca”.
2. Fi’il Mudhori’ – Kata kerja bentuk sedang atau akan:
Kata kerja menunjukkan kejadian sesuatu pada saat berbicara atau setelahnya, pantas digunakan
untuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung.
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan dimasukkannya Lam Taukid dan Ma
Nafi. Seperti:
ٍ ي َِ َأر
َضَتَموت ِّ سَب ِ َأ ِ سَ َما َذاَتَك
ََ سبَ َغد
ٌ ًاَو َماَتَد ِريَ َنف ٌ ََو َماَتَد ِريَ َنف
…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia
akan mati…
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi akan berlangsung dengan dimasukkannya :
.َان,َأن,َلن,َسوف,س
SYIN, SAUFA, LAN, AN dan IN
Seperti:
فَي َرى
َ سو َ ََو َأ َّن
َ ََسعيَه
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
َسعَتِ ِه
َ َالَ ِ ِّمن َّ ََوإِنَيَتَ َف َّر َقاَيغ ِن
ًّ ََّللاَك
Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-
masingnya dari limpahan karunia-Nya.
Tanda-tanda Fi’il Mudhori’ adalah: bisa dimasuki لَ ْمseperti contoh:
َلمََيَق َرَأ
artinya: tidak membaca.
Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu – أ – ن – ي
تdisingkat menjadi أنيت.
أضرب
ADHRIBU = aku akan memukul
Huruf Mudhara’ah Nun dipakai untuk Mutakallim Ma’al Ghair/pembicara/orang pertama
jamak/Kami. contoh
نــضرب
NADHRIBU = kami akan memukul
Huruf Mudhara’ah Ya’ dipakai untuk Ghaib Mudzakkar/orang ketiga male, tunggal, dual atau
jamak/dia atau mereka. contoh
يــضرب
YADHRIBU = dia (pr) akan memukul
يــضربان
YADHRIBAANI = dia berdua (lk-pr) akan memukul
يــضربون
YADHRIBUUNA = mereka (lk) akan memukul
يــضربن
YADHRIBNA = mereka (pr) akan memukul
Huruf Mudhara’ah Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang kedua male atau female, juga
dipakai untuk orang ketiga female tunggal dan dual. contoh
تــضرب
TADHRIBU = kamu (lk)/dia (pr) akan memukul
تــضربا
TADHRIBAA = kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) akan memukul
تــضربون
TADHRIBUUNA = kamu sekalian (lk) akan memukul
تــضربين
TADHRIBIINA = kamu (pr) akan memukul
تــضربن
TADHRIBNA = kamu sekalian (pr) akan memukul
3. Fi’il Amar – Kata kerja bentuk perintah :
Kata kerja untuk memerintah atau mengharap sesuatu yang dihasilkan setelah masa berbicara.
contoh:
َاقرأ
IQRO’ = bacalah.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah. contoh
Sedangkan pengertian zharaf zaman menurut ilmu nahwu ialah sebagai berikut :
َا ْلي ْوم Pada hari ini ًعتم َة Waktu sore / isya
ً غدْوَة
ُ Pada pagi hari َمسا ًء Pada waktu sore
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa
yang menghafal 40 hadits yang bermanfaat bagi ummatku dari urusan dien
mereka, niscaya Allah akan membangkitkannya di hari kiamat beserta para
ulama. Keutamaan seorang alim di bandingkan seorang abid (ahli ibadah)
sebanyak 70 derajat dan Allah yang lebih tau berapa jarak antara satu
derajat ke derajat berikutnya.”
(HR. Baihaqi dalam Syu’bul Iman)*
Dari Abu Darda ra. berkata, Rasulullah SAW telah di tanya apa batasan
ilmu jika seseorang menghafalnya maka dia termasuk faqih?
َمنّا ّ م ْنَغ
ِ شناَفليْس
ِ عل ْي ُك ْمَبا
ِ ِلص ْد
َق
ِنماَاألعْمالَُباِلنِي ِةَإ
Innamal a’maalu bin niyyaat (HR Bukhari) Artinya: Setiap amal sesuai
dengan niatnya
َان
ِ َاإليم ْ ورَش
ِ ط ُر ُّ
ُ الط ُه
ِ دامَاأل ُ ّمها
َت ِ ْالجنّةَُتحْ تَأ ْق
َ َاهللَُا:َُساعةَُعلىَأحدَيقُول
ُهلل ّ الَتقُو ُمَال
Laa taquumus saa’atu ‘alaa ahadin yaquulu Allah… Allah… (HR
Muslim)Artinya: Tidak akan datang kiamat selama masih ada yang
mengucap Allah… Allah…
ُ ََللاَحي
َْثَماَ ُك ْنت ّ ق ِ ّ اِت
Ittaqillaha haitsu maa kunta (HR Tirmizi) Artinya: Takutlah kepada
Allah dimana saja kamu berada
اجدُها ْ ُّأحب
ِ َالبِالدَِ ِإلىَهللاَِمس
ِ ا ْليدَُاْلعُ ْلياَخيْر
ُّ َمنَاْليدَِال
س ْفلى
ََم ْن ُه ْم
ِ م ْنَتشبّهَ ِبق ْومَف ُهو
Man tashabbaha bi qaumin fa huwa min hum (HR Abu
Daud) Artinya: Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia akan
digolongkan sebagai kaum tersebut
َمنّا ِ م ْنَحملَعليْن
ِ اَالسالحَفليْس
ََُمثْلَُأجْ ِر ِه
ِ م ْنَع ّزىَ ُمصابًاَفله
Man ‘azzaa musaaban falahu mitslu ajrih (HR Tirmizi) Artinya:
Barangsiapa menghibur orang yang tertimpa musibah maka baginya
pahala seperti orang yang tertimpa musibah
َان
ِ شيْط ِ ََُللاَِو ْالعجلة
ّ َمنَال ّ َمنِ ُ األناة