Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

JAZM FI’IL MUDHARI

Disusun Oleh

KELOMPOK 1

RODI MASTODI 2201054

HARISMAN SAPUTRA

ILHAM QADRI

MUHAMMAD FAUZI

DOSEN PENGAMPU

M.Yusuf ,S.Pd.I,M.S.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)

SYEKH BURHANUDDIN PARIAMAN


1444H/2023

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam pendidikan bahasa arab, banyak ilmu-ilmu yang perlu diketahui, seperti: ilmu
Nahwu,ilmu Sharaf, dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bahasa Arab. Dalam ilmu nahwu
banyak materi-materi yang disajikan, oleh karena itu penulis mengangkat sebuah materi yang
berjudul “JAZM FI’IL MUDHARI’”, yang mana materi ini salah satu materi penting yang
harus diketahui dalam Ilmu nahwu. Materi ini juga merupakan materi yang penting ketika kita
ingin mempelajari ilmu tafsir,ilmu hadits dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ilmu islam
yang lain.Makalah ini juga disusun karena merupakan tugas kelompok yang diberikan oleh
dosen yang bersangkutan dalam mata kuliah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian yang fi’imudhari di jazm?


2. Apa saja tanda fi’imudhari ?
3. Apa saja yang membuat fiil mudhari menjadi majzum?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Fi’il mudhari majzum adalah fi’il mudhari’ yang beri’rab jazem dikarenakan ada ‘amil jawazim
yang masuk kepada fi’il tersebut. Dalam kondisi standar, fiil mudhari mu’rab berkedudukan
rofa’. Jika dimasuki amil nawashib, berubah menjadi nashob. Jika dimasuki amil jawazim,
berubah menjadi jazm.

B. Tanda Fi’il mudhori majzum 


Fi’il mudhori majzum memiliki 3 tanda sebagai berikut:
1. Jazm dengan Sukun
Tanda majzum dengan sukun digunakan untuk fiil mudhori’ shohih akhir yang akhirnya tidak
bertemu dengan sesuatu.
Contohnya:
‫يُ ْولَ ْد‬ ‫ َولَ ْم‬ ‫يَلِ ْد‬ ‫لَ ْم‬
Huruf akhirnya sukun.
2. Jazm dengan membuang huruf ‘illat
Jika fiil mudhari’nya mu’tal akhir dan akhirnya tidak bertemu dengan sesuatu, maka tanda
majzumnya dengan hadzfu harfil ‘illat.
Membuang huruf ‘illat.
Contohnya:
َ ‫لَ ْم يَ ْخ‬
‫ش‬
Dalam bentuk rofa’nya ‫يَ ْخ َشى‬.
3. Tanda majzum dengan membuang nun
Tanda majzum yang ketiga adalah dengan membuang nun. Membuang nun atau hadzfun-nun
berlaku untuk af’alul khomsah.
َ‫اَ ْن تَ ْف َعلِ ْين‬، َ‫ اَ ْن تَ ْف َعلُوْ ان‬، َ‫ اَ ْن يَ ْف َعلُوْ ان‬،‫ اَ ْن تَ ْف َعاَل ِن‬،‫يَ ْف َعاَل ِن‬
Jika salah satu dari lima fi’il di atas dimasuki amil jawazim atau huruf jazm, maka dibuang nun-
nya. Contohnya:
‫لَ ْم يَ ْف َعاَل‬
C. Apa Saja Yang Membuat Fiil Mudhari Menjadi Majzum?
Lafadz yang membuat fiil mudhori menjadi majzum, atau yang biasa disebut sebagai ‘amil
jawazim, terbagi menjadi dua kelompok besar:
 Menjazemkan 1 fi’il
Huruf jazm yang menjazemkan satu fiil yaitu:
lam dan alam (‫ لَ ْم‬dan ‫)اَلَ ْم‬, contohnya dalam Al Qur’an surat Al Insyirah ayat 1 ‫ك‬
َ َ‫ل‬ ‫نَش َْر ْح‬ ‫اَلَ ْم‬
َ‫ص ْد َرك‬
َ (Bukankah Kami telah melapangkan dadamu?)

lamma dan alamma (‫ لَ َّما‬dan ‫)اَلَ َّما‬, contohnya di Surat Al Jumu’ah ayat 3 ‫و َّٰا َخ] ِر ْينَ ِم ْنهُ ْم‬
‫بِ ِه ْم‬ ‫يَ ْل َحقُ ْوا‬ ‫( لَ َّما‬Dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan
dengan mereka).

Lamul Amri (‫)اَل ُم اَأْل ْم ِر‬, yaitu lam yang dengannya dituntut suatu pekerjaan, contohnya
surat At-Thalaq ayat 7: ‫ ُذوْ َس َع ٍة ِّم ْن َس َعتِ ٖه‬ ‫ق‬
ْ ِ‫( لِيُ ْنف‬Hendaklah orang yang mempunyai keluasan
memberi nafkah menurut kemampuannya).

Laa nahiyah (‫)اَل النا ِهية‬, yaitu laa yang dengannya dituntut untuk ditahan suatu pekerjaan,
contohnya: Surat al Baqarah ayat 264 ‫صد َٰقتِ ُك ْم بِ ْال َمنِّ َوااْل َ ٰذى‬
َ  ‫تُ ْب ِطلُ ْوا‬  ‫( اَل‬Janganlah kamu merusak
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti).

 Menjazemkan 2 fi’il
Yang menjazmkan dua fiil adalah huruf-huruf/isim-isim syarat, sebagai berikut:
In (‫)ِإ ْن‬,
Idz maa (‫)ِإ ْذ َما‬
Man (‫) َم ْن‬
Maa (‫) َما‬
Mahma (‫) َم ْه َما‬
mataa (‫) َمتَى‬
Ayyaana ( َ‫)َأيَّان‬
Aina ( َ‫)َأ ْين‬
Haitsumaa (‫)ح ْيثُ َما‬
َ
Annaa (‫)َأنَّى‬
Ayyu ( ُّ‫)َأي‬
Contohnya di surat An Nisa ayat 133 ‫شْأ يُ ْذ ِه ْب ُك ْم‬
َ َّ‫ي‬ ‫اِ ْن‬ (Kalau Allah menghendaki, niscaya
dimusnahkan-Nya kamu semua).
‫شْأ‬
َ َّ‫ي‬ dan ‫يُ ْذ ِه ْب‬ keduanya majzum oleh in.

D. Contoh Kalimat Fiil Mudhari Majzum Dalam Al Quran


Berikut ini kumpulan contoh fiil mudhari majzum di dalam Al Quran beserta surat dan
ayatnya:
1. Surat Al Baqarah ayat 6 َ‫تُ ْن ِذ ْرهُ ْم اَل يُْؤ ِمنُوْ ن‬ ‫ َءاَ ْن َذرْ تَهُ ْم اَ ْم لَ ْم‬. Apakah engkau (Muhammad) beri
peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.

2. Surah Al Baqarah ayat 214: ‫ َّمثَ ُل الَّ ِذ ْينَ خَ لَوْ ا ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم‬ ‫يَْأتِ ُك ْم‬ ‫ َولَ َّما‬. Padahal belum datang kepadamu
(cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu.

3. Surat Al Baqarah ayat 220: ‫ت َُخالِطُ ْوهُ ْم فَا ِ ْخ َوانُ ُك ْم‬ ‫ َواِ ْن‬. Dan jika kamu mempergauli mereka,
maka mereka adalah saudara-saudaramu.

َ ِ‫ ٰذل‬ ‫يَّ ْف َع ْل‬ ‫ َو َم ْن‬. Barangsiapa melakukan demikian,


4. Surat Al Baqarah ayat 231: ٗ‫ك فَقَ] ْد ظَلَ َم نَ ْف َس]ه‬
maka dia telah menzalimi dirinya sendiri.

5. Surat Al Baqarah ayat 197: ُ ‫ ِم ْن خَ ي ٍْر يَّ ْعلَ ْمهُ هّٰللا‬ ‫تَ ْف َعلُ ْوا‬ ‫ َو َما‬. Segala yang baik yang kamu kerjakan,
Allah mengetahuinya.

6. Surat Al A’raf ayat 132: ‫بِ ٖه ِم ْن ٰايَ ٍة لِّت َْس] َح َرنَا بِهَا‬ ‫تَْأتِنَا‬ ‫ َوقَالُوْ ا َم ْه َما‬. Dan mereka berkata (kepada
Musa), “Bukti apa pun yang engkau bawa kepada kami untuk menyihir kami.

ِ ‫اَ ْينَ َم]]]ا يُ َو ِّجهْ]]]هُّ اَل يَ]]]ْأ‬. Ke mana saja dia disuruh (oleh
ٍ ‫ت بِخَ ي‬
7. Surat An nahl ayat 76: ‫ْ]]]ر‬
penanggungnya itu), dia sama sekali tidak dapat mendatangkan suatu kebaikan.
ِ ‫ص ْيبًا ِّمنَ ْال ِك ٰت‬
8. Surah Ali Imran ayat 23: ‫ب‬ ِ َ‫اِلَى الَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوْ ا ن‬ ‫تَ َر‬ ‫اَلَ ْم‬. Tidakkah engkau memperhatikan
orang-orang yang telah diberi bagian Kitab?

9. Surat Ali Imran ayat 135: َ‫صرُّ وْ ا ع َٰلى َما فَ َعلُوْ ا َوهُ ْم يَ ْعلَ ُموْ ن‬
ِ ُ‫ َولَ ْم ي‬. Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.

ُ ُ‫فَا ِ ْن لَّ ْم يَ ُك ْن لَّهٗ َولَ ٌد و ََّو ِرثَ ٗ ٓه اَبَ ٰوهُ فَاِل ُ ِّم ِه الثُّل‬. Jika dia (yang meninggal) tidak
10. Surat An Nisa ayat 11: ‫ث‬
mempunyai anak dan dia diwarisi oleh kedua ibu-bapaknya (saja), maka ibunya
mendapat sepertiga.

E. Fi"il Mudhori yang Dibaca Jazm

َ ‫زَ ْي ٌد د َْر‬ ‫يَ ْحفَ ْظ‬ ‫لَ ْم‬


(1) ُ‫سه‬

Zaid belum menghafal pelajarannya

(2) ‫نُ ُز ْو ُل ال َمطَ ِر‬ ‫يَ ْنقَ ِط ْع‬ ‫لَ ْم‬

Hujan belum berhenti


  
َ ‫زَ ْي ٌد ِإلَى ال َم ْد َر‬ ‫يَ ْذه َْب‬ ‫لَ ْم‬
(3) ‫س ِة‬

Zaid belum berangkat ke sekolah 

َ َ‫ َوأ ْنت‬ ‫تَْأ ُك ْل‬  ‫اَل‬


(4) ‫ش ْب َعان‬

Jangan makan saat kamu sedang kenyang


َ ‫ ِمنَ ال‬ ‫تُ ْكثِ ْر‬  ‫اَل‬
(5) ‫ض ِح ِك‬

Jangan banyak bercanda

(6) ‫س ْي ِر‬ ْ ُ‫ت‬  ‫اَل‬


َ ‫فِي ال‬ ‫س ِر ْع‬

Jangan cepat-cepat dalam berjalan [perjalanan]

ُ ‫نَ َوافِ َذ‬ ‫تَ ْفت َْح‬  ْ‫إن‬


(7) ‫ه ََوا ُءهَا‬ ‫يَت ََج َّد ْد‬ ‫الح ْج َر ِة‬

Jika kamu membuka jendela-jendela kamar, maka udaranya akan baru


ika kamu membuka jendela-jendela kamar, maka udaranya akan baru

jika diperhatikan kalimat di atas tersusun dari dua kalimat, kalimat pertama yaitu ‫نَ َوافِ َذ‬ ‫تَ ْفت َْح‬  ْ‫إن‬
‫الح ْج َر ِة‬ ,
ُ ia menjadi kalimat syarat [sebab], kedua kalimat kedua yaitu ‫ َه َوا ُءهَا‬ ‫ َيت ََج َّد ْد‬ , ia menjadi
kalimat jawabnya [atau akibatnya]. maka maksudnya adalah membuka jendela kamar menjadi
syarat, dan menyebabkan akibat berupa perubahan atau pembaruan udara kamar. 
jika temen-temen perhatikan kata ‫تَ ْفت َْح‬   dan  ْ‫يَت ََج َّدد‬  kedua dibaca jazm dengan tanda jazmnya yaitu
sukun di akhir kata. 
Adapun yang menjazmkan kedua fi'il mudhore pada kalimat di atas yaitu huruf  ْ‫إن‬ , maka dari itu,
huruf  ْ‫إن‬ disebut juga dengan huruf syarat dan jazm. 

Kaidah:

Fi'il mudhore dibaca jazm jika didahului oleh huruf yang menjazmkan yaitu:  ‫اَل‬, ‫لَ ْم‬  dan huruf  ْ‫إن‬ 
syarat.
Huruf ‫لَ ْم‬ dan huruf  ‫اَل‬  nahyi/larangan, keduanya hanya dapat menjazamkan satu fi'il mudhore
saja. huruf ‫لَ ْم‬ menafikan fi'il pada waktu lampau, sedangkan huruf ‫اَل‬ menunjukkan larangan
untuk melakukan sesuatu.
Huruf  ْ‫إن‬ menjazmkan dua fi'il mudhore sekaligus, fi'il pertama menjadi fi'il syarat [sebab],
sedangkan fi'il kedua menjadi jawab [akibat].

ْ ‫تَ ْم َر‬ ‫فِي َم ْج َرى ال َه َوا ِء‬ ‫س‬


(8) ‫ض‬ ْ ِ‫ت َْجل‬  ْ‫إن‬

Jika kamu duduk [saat angin kencang], maka kamu akan sakit
 
(9) ُ‫ َم َعه‬ ‫سافِ ْر‬ ُ  ‫سافِ ْر‬
َ ُ‫ت‬ ‫أخ ْو َك‬ َ ُ‫ي‬  ْ‫إن‬

Jika saudaramu bepergian, maka kamu akan bepergian bersamanya

Pembahasan:

Contoh-contoh di atas dari nomer (1) sampai nomer (6) terdapat fi'il mudhore yang didahului oleh huruf yang

menjazmkan yaitu huruf ' ‫لَ ْم‬ dan  ‫'اَل‬, pada contoh-contoh tersebut fi'il mudhore bermakna kalimat negatif
ْ َ‫ل‬ dan  ‫ 'اَل‬juga harus
karena didahului oleh huruf nafi (negatif), selain itu fi'il mudhore yang didahului oleh  '‫م‬
dibaca jazm, karena kedua huruf tersebut adalah huruf yang menjazmkan. 

Adapun amal huruf ' ‫ 'لَ ْم‬yaitu untuk menunjukkan arti kata negatif atau nafi pada waktu lampau, contoh pada
kalimat pertama :

َ ‫ َز ْي ٌد د َْر‬ ‫يَ ْحفَ ْظ‬ ‫لَ ْم‬


ُ‫سه‬
Zaid belum menghafal pelajarannya

maksud dari huruf  ‫لَ ْم‬ pada kalimat di atas adalah untuk menunjukkan bahwa Zaid pada waktu lampau [entah
kemarin, tadi malam, ataupun waktu yang sudah lalu] belum bisa menghafal pelajarannya.
Sedangkan amal huruf  ‫اَل‬ yaitu untuk menunjukkan kata larangan [nahyi] yang ditujukkan untuk lawan bicara
agar tidak melakukan sesuatu.

Jika temen-temen perhatikan semua contoh fi'il-fi'il di atas yang didahului oleh huruf  ' ‫لَ ْم‬ dan  ‫'اَل‬, maka
temen-temen temukan bahwa semua fi'ilnya dibaca jazm dengan dibaca sukun di akhir katanya, tetapi jika

temen-temen buang atau hilangkan saja huruf  '‫لَ ْم‬ dan  ‫'اَل‬, maka fi'il mudhorenya akan dibaca rofa' dengan
dhomah di akhir kata, dari sini kita paham bahwa setiap fi'il mudhore yang kemasukan huruf  '‫م‬ ْ َ‫ل‬ dan  ‫'اَل‬
maka harus dibaca jazm. Jika temen-temen perhatikan contoh kalimat yang ke (7) sampai ke (9), temen-temen

akan menemukan bahwa setiap kalimat didahului dengan huruf ' ْ‫'إن‬, dan perlu diketahui bahwa huruf ' ْ‫'إن‬
tersebut hanya masuk pada fi'il mudhore dan membuat fi'il tersebut dibaca jazm.
BAB III
PENUTUPAN

A.   Kesimpulan
       Berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa ada 18 amil yang
menjazmkanfi’ilmudhari’. Amil-amil tersebut diabagi menjadi dua, karena ada yang
menjazmkan satu fi’ilfanadapula yang menjazmkan dua fi’il, fi’il yang dijazm pertama disebut
syarat dan yang kedua disebut jawabnya syarat atau balasannya syarat. Fi’ildijazmkan karena
dimasuki oleh salah satu amil-amil jazm.
B.     Saran
Kami dari tim penyusun makalah sadar sebagai manusia biasa yang tak terlepas dari kesalahan
dan kekhilafan. Tentunya dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan dalam
penyusunannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan dari pembaca sebagai
pelajaran buat  kami, agar nantinya dipenysusunan makalah selanjutnya kami dapat
meminimalisir kesalahan di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai