Disusun Oleh
KELOMPOK 1
HARISMAN SAPUTRA
ILHAM QADRI
MUHAMMAD FAUZI
DOSEN PENGAMPU
M.Yusuf ,S.Pd.I,M.S.I
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
A. Pengertian
Fi’il mudhari majzum adalah fi’il mudhari’ yang beri’rab jazem dikarenakan ada ‘amil jawazim
yang masuk kepada fi’il tersebut. Dalam kondisi standar, fiil mudhari mu’rab berkedudukan
rofa’. Jika dimasuki amil nawashib, berubah menjadi nashob. Jika dimasuki amil jawazim,
berubah menjadi jazm.
lamma dan alamma ( لَ َّماdan )اَلَ َّما, contohnya di Surat Al Jumu’ah ayat 3 و َّٰا َخ] ِر ْينَ ِم ْنهُ ْم
بِ ِه ْم يَ ْل َحقُ ْوا ( لَ َّماDan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan
dengan mereka).
Lamul Amri ()اَل ُم اَأْل ْم ِر, yaitu lam yang dengannya dituntut suatu pekerjaan, contohnya
surat At-Thalaq ayat 7: ُذوْ َس َع ٍة ِّم ْن َس َعتِ ٖه ق
ْ ِ( لِيُ ْنفHendaklah orang yang mempunyai keluasan
memberi nafkah menurut kemampuannya).
Laa nahiyah ()اَل النا ِهية, yaitu laa yang dengannya dituntut untuk ditahan suatu pekerjaan,
contohnya: Surat al Baqarah ayat 264 صد َٰقتِ ُك ْم بِ ْال َمنِّ َوااْل َ ٰذى
َ تُ ْب ِطلُ ْوا ( اَلJanganlah kamu merusak
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti).
Menjazemkan 2 fi’il
Yang menjazmkan dua fiil adalah huruf-huruf/isim-isim syarat, sebagai berikut:
In ()ِإ ْن,
Idz maa ()ِإ ْذ َما
Man () َم ْن
Maa () َما
Mahma () َم ْه َما
mataa () َمتَى
Ayyaana ( َ)َأيَّان
Aina ( َ)َأ ْين
Haitsumaa ()ح ْيثُ َما
َ
Annaa ()َأنَّى
Ayyu ( ُّ)َأي
Contohnya di surat An Nisa ayat 133 شْأ يُ ْذ ِه ْب ُك ْم
َ َّي اِ ْن (Kalau Allah menghendaki, niscaya
dimusnahkan-Nya kamu semua).
شْأ
َ َّي dan يُ ْذ ِه ْب keduanya majzum oleh in.
2. Surah Al Baqarah ayat 214: َّمثَ ُل الَّ ِذ ْينَ خَ لَوْ ا ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم يَْأتِ ُك ْم َولَ َّما. Padahal belum datang kepadamu
(cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu.
3. Surat Al Baqarah ayat 220: ت َُخالِطُ ْوهُ ْم فَا ِ ْخ َوانُ ُك ْم َواِ ْن. Dan jika kamu mempergauli mereka,
maka mereka adalah saudara-saudaramu.
5. Surat Al Baqarah ayat 197: ُ ِم ْن خَ ي ٍْر يَّ ْعلَ ْمهُ هّٰللا تَ ْف َعلُ ْوا َو َما. Segala yang baik yang kamu kerjakan,
Allah mengetahuinya.
6. Surat Al A’raf ayat 132: بِ ٖه ِم ْن ٰايَ ٍة لِّت َْس] َح َرنَا بِهَا تَْأتِنَا َوقَالُوْ ا َم ْه َما. Dan mereka berkata (kepada
Musa), “Bukti apa pun yang engkau bawa kepada kami untuk menyihir kami.
ِ اَ ْينَ َم]]]ا يُ َو ِّجهْ]]]هُّ اَل يَ]]]ْأ. Ke mana saja dia disuruh (oleh
ٍ ت بِخَ ي
7. Surat An nahl ayat 76: ْ]]]ر
penanggungnya itu), dia sama sekali tidak dapat mendatangkan suatu kebaikan.
ِ ص ْيبًا ِّمنَ ْال ِك ٰت
8. Surah Ali Imran ayat 23: ب ِ َاِلَى الَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوْ ا ن تَ َر اَلَ ْم. Tidakkah engkau memperhatikan
orang-orang yang telah diberi bagian Kitab?
9. Surat Ali Imran ayat 135: َصرُّ وْ ا ع َٰلى َما فَ َعلُوْ ا َوهُ ْم يَ ْعلَ ُموْ ن
ِ ُ َولَ ْم ي. Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.
ُ ُفَا ِ ْن لَّ ْم يَ ُك ْن لَّهٗ َولَ ٌد و ََّو ِرثَ ٗ ٓه اَبَ ٰوهُ فَاِل ُ ِّم ِه الثُّل. Jika dia (yang meninggal) tidak
10. Surat An Nisa ayat 11: ث
mempunyai anak dan dia diwarisi oleh kedua ibu-bapaknya (saja), maka ibunya
mendapat sepertiga.
jika diperhatikan kalimat di atas tersusun dari dua kalimat, kalimat pertama yaitu نَ َوافِ َذ تَ ْفت َْح ْإن
الح ْج َر ِة ,
ُ ia menjadi kalimat syarat [sebab], kedua kalimat kedua yaitu َه َوا ُءهَا َيت ََج َّد ْد , ia menjadi
kalimat jawabnya [atau akibatnya]. maka maksudnya adalah membuka jendela kamar menjadi
syarat, dan menyebabkan akibat berupa perubahan atau pembaruan udara kamar.
jika temen-temen perhatikan kata تَ ْفت َْح dan ْيَت ََج َّدد kedua dibaca jazm dengan tanda jazmnya yaitu
sukun di akhir kata.
Adapun yang menjazmkan kedua fi'il mudhore pada kalimat di atas yaitu huruf ْإن , maka dari itu,
huruf ْإن disebut juga dengan huruf syarat dan jazm.
Kaidah:
Fi'il mudhore dibaca jazm jika didahului oleh huruf yang menjazmkan yaitu: اَل, لَ ْم dan huruf ْإن
syarat.
Huruf لَ ْم dan huruf اَل nahyi/larangan, keduanya hanya dapat menjazamkan satu fi'il mudhore
saja. huruf لَ ْم menafikan fi'il pada waktu lampau, sedangkan huruf اَل menunjukkan larangan
untuk melakukan sesuatu.
Huruf ْإن menjazmkan dua fi'il mudhore sekaligus, fi'il pertama menjadi fi'il syarat [sebab],
sedangkan fi'il kedua menjadi jawab [akibat].
Jika kamu duduk [saat angin kencang], maka kamu akan sakit
(9) ُ َم َعه سافِ ْر ُ سافِ ْر
َ ُت أخ ْو َك َ ُي ْإن
Pembahasan:
Contoh-contoh di atas dari nomer (1) sampai nomer (6) terdapat fi'il mudhore yang didahului oleh huruf yang
menjazmkan yaitu huruf ' لَ ْم dan 'اَل, pada contoh-contoh tersebut fi'il mudhore bermakna kalimat negatif
ْ َل dan 'اَلjuga harus
karena didahului oleh huruf nafi (negatif), selain itu fi'il mudhore yang didahului oleh 'م
dibaca jazm, karena kedua huruf tersebut adalah huruf yang menjazmkan.
Adapun amal huruf ' 'لَ ْمyaitu untuk menunjukkan arti kata negatif atau nafi pada waktu lampau, contoh pada
kalimat pertama :
maksud dari huruf لَ ْم pada kalimat di atas adalah untuk menunjukkan bahwa Zaid pada waktu lampau [entah
kemarin, tadi malam, ataupun waktu yang sudah lalu] belum bisa menghafal pelajarannya.
Sedangkan amal huruf اَل yaitu untuk menunjukkan kata larangan [nahyi] yang ditujukkan untuk lawan bicara
agar tidak melakukan sesuatu.
Jika temen-temen perhatikan semua contoh fi'il-fi'il di atas yang didahului oleh huruf ' لَ ْم dan 'اَل, maka
temen-temen temukan bahwa semua fi'ilnya dibaca jazm dengan dibaca sukun di akhir katanya, tetapi jika
temen-temen buang atau hilangkan saja huruf 'لَ ْم dan 'اَل, maka fi'il mudhorenya akan dibaca rofa' dengan
dhomah di akhir kata, dari sini kita paham bahwa setiap fi'il mudhore yang kemasukan huruf 'م ْ َل dan 'اَل
maka harus dibaca jazm. Jika temen-temen perhatikan contoh kalimat yang ke (7) sampai ke (9), temen-temen
akan menemukan bahwa setiap kalimat didahului dengan huruf ' ْ'إن, dan perlu diketahui bahwa huruf ' ْ'إن
tersebut hanya masuk pada fi'il mudhore dan membuat fi'il tersebut dibaca jazm.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa ada 18 amil yang
menjazmkanfi’ilmudhari’. Amil-amil tersebut diabagi menjadi dua, karena ada yang
menjazmkan satu fi’ilfanadapula yang menjazmkan dua fi’il, fi’il yang dijazm pertama disebut
syarat dan yang kedua disebut jawabnya syarat atau balasannya syarat. Fi’ildijazmkan karena
dimasuki oleh salah satu amil-amil jazm.
B. Saran
Kami dari tim penyusun makalah sadar sebagai manusia biasa yang tak terlepas dari kesalahan
dan kekhilafan. Tentunya dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan dalam
penyusunannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan dari pembaca sebagai
pelajaran buat kami, agar nantinya dipenysusunan makalah selanjutnya kami dapat
meminimalisir kesalahan di dalamnya.