PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN I’ROB
Kata I’rab ( )إع رابsecara bahasa memiliki arti “baris” atau juga
“harakat”, kata i’rab ada juga yang mengatakan berasa dari Bahasa Arab yang
mempunyai arti perubahan, sedangkan menurut ahli nahwu yaitu perubahan yang
terjadi pada akhir kata yang disebabkan oleh perbedaan amil yang masuk, baik
berupa lafadz atau taqdirnya. Adapaun pengertian i’rab menurut ahli nahwu
Abdullah bin Ahmad al-Fakihi menyebutkan bahwa1 :
1 Abdullah bin Ahmad al-Fakihi, Syarh al-Fawakih al-Janiyah ‘ala Mutammimah al-Jurumiyah
(Bandung: Syirkah al-Ma’arif, t.t), hlm.7
1
b. Perubahan sifat yaitu mengganti harokat dengan harokat yang lain.
Perubahan ini dibagi dua, yaitu:
1) Perubahan sifat haqiqot
Seperti dalam jama' muannas salim yang rofa' dan nashob
10 : سورة ْال ُم ْمتَحنَة... .ت ُ ْال ُمْؤ ِم يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِإذا جا َء ُك ُم
ٍ ُمها ِجرا نات
Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-
perempuan yang beriman…(QS. al Mumtahanah: 10)
49: سورة اَأْلحْ زَ اب... ثُ َّم طَلَّ ْقتُ ُموه َُّن ِم ْن قَب ِْل َأ ْن تَ َمسُّوه َُّن ت ِ ْال ُمْؤ ِمنا يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِإذا نَكَحْ تُ ُم
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan
yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu
mencampurinya. …(QS. al Ahzab: 49)
2) Perubahan sifat hukman
Seperti dalam jama' muannas salim yang nashob dan jar
ِ ْال ُمْؤ ِمنَا ت َأ ْي َمانُ ُك ْم ِم ْن فَتَيَاتِ ُك ُم
سورة...ت ِ ْال ُمْؤ ِمنَا ت
ْ فَ ِم ْن َما َملَ َك ت َ َْو َم ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع ِم ْن ُك ْم طَوْ اًل َأ ْن يَ ْن ِك َح ْال ُمح
ِ صنَا
25 :النساء
2
perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa
mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih. (QS. Ali Imran:
188)
Dalam contoh ini I'robnya adalah tetapnya nun atau membuangnya, sedang
nun bukan akhir kalimah, tetapi huruf yang menempati akhir, dikarenakan fa'ilnya
berupa dlomir, maka nun dianggap /dihukumi sebagai akhir kalimah.
3. Pengertian amil (ال َع َوا ِم ِل )
Yaitu sesuatu (yang diucapkan, dikira-kirakan atau bersifat makna) yang bisa
menghasilkan makna (seperti makna failiyah, maf uliyah dan idlofah) yang
menuntut pada I'rob. Contoh:
ِ َاط ُل ِإ َّن ْالب
81 : سورة اإلسراء.اط َل َكانَ َزهُوقًا ِ َق ْالب ُّ َجآ َء ْال َح َْوقُل
َ َ َوزَ ه ق
Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap".
Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS. al Isra': 81)
Lafadz ج آ َء dalam
َ susunan ق ُّ ج آ َء ْال َح bisa
َ menghasilkan makna fa'iliyah, karena
lafadz ق ْ
ُّ ال َح menjadi fail yang diisnadkan pada lafadz ج آ َء yang َ sekaligus
menuntut pada failnya untuk dibaca Rofa'.
Asalnya amil adalah kalimah fiil, dikarenakan amil bisa beramal karena
membutuhkan pada perkara lain, sedangkan fiil itu lebih membutuhkan pada yang
lain, dikarenakan menunjukkan makna hadas (pekerjaan) yang membutuhkan
pelaku, zaman, tempat dan sebab.
4. Pengertian perubahan Lafdz atau Taqdir ( ظا َأ ْو تَ ْق ِد ْي ًرا ً لَ ْف )
a. Perubahan lafadz
Yaitu perubahan dalam ucapannya, bisa dirasakan, didengar dan dilihat dalam
tulisannya.
6 : سورة الجن. ِمنَ ْال ِجنِّ فَ َزادُوهُ ْم َرهَقًا بِ ِر َجا ٍل َس يَعُو ُذون ِ ِمنَ اِإْل ْن ِر َجا ٌل ََوَأنَّهُ َكان
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta
perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah
bagi mereka dosa dan kesalahan. (QS. al Jin: 6)
b. Perubahan taqdir
Yaitu perubahan yang dikira-kirakan, tidak bisa diucapkan, dirasakan, didengar,
dan dilihat dalam tulisannya.
115 : سورة النساء... . َ َويَتَّبِ ْع َغ ْي َر َسبِي ِل ْال ُمْؤ ِمنِين ْالهُدَى ُُول ِمن بَ ْع ِد َما تَبَيَّنَ لَهَ ق ال َّرس ِ َِو َمن يُ َشاق
Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan
mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin,… (QS. an Nisa': 115)
193 : سورة األعراف. َصا ِمتُونَ الَ يَتَّبِعُو ُك ْم َس َواء َعلَ ْي ُك ْم َأ َدعَوْ تُ ُموهُ ْم َأ ْم َأنتُ ْم ْالهُدَى َوِإن تَ ْدعُوهُ ْم ِإلَى
Dan jika kamu (hai orang-orang musyrik) menyerunya (berhala) untuk memberi
petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan
seruanmu; sama saja (hasilnya) buat kamu menyeru mereka ataupun kamu
herdiam diri. (QS al A'raf: 193)
3
Jadi, i’rab penekanannya adalah pada perubahan akhir kata dengan sebab
masuknya amil-amil (bermacam-macam faktor) yang ikut mempengaruhinya.
B. PEMBAGIAN I'ROB DAN TANDA-TANDANYA
I'rob dibagi menjadi empat, yaitu: rofa', nashob, khofdh dan jazm, yang bisa
masuk pada kalimah isim adalah rofa', nashob dan khofdl, tidak ada jazm didalam
isim yang bisa masuk pada kalimah fiil yaitu rofa', nashob dan jazm, tidak ada
khofdl di dalam fiil.
1. Rofa'
Yaitu perubahan yang khusus, yang ditandai dengan dlomah atau yang
menggantinya. Dinamakan rofa' (yang secara bahasa artinya luhur), karena
terangkatnya dua bibir ketika mengucap dlomah. I'rob bisa masuk pada kalimah
isim dan fiil.
2 : سورة يوسف...َأِلبِي ِه ُيُو ُسف ِإ ْذ قَا َل
Waktu itu Yusuf berkata pada bapaknya…(QS. Yusuf: 2)
ِ ْاَأْل ْم َر ِمنَ ال َّس َما ِء ِإلَى اَأْلر يُ َدبِّ ُر
5 : سورة السجدة...ض
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi…(QS. as Sajdah:5)
2. Nashob
Yaitu perubahan yang khusus, yang ditandai dengan fathah atau yang
menggantinya. Dinamakan nashob (yang secara bahasa artinya rata / istiqomah),
dikarenakan ratanya bibir ketika mengucap fathah, I'rob nashob bisa masuk pada
kalimah isim dan fiil.
. 13 : سورة لقمان. لَظُ ْل ٌم َع ِظي ٌم ك َ ْال ِّشر ِإ َّن
Sesungguhnya syirik itu penganiayaan yang besar. (QS. Luqman: 13)
91 : سورة طه. َعلَ ْي ِه عَا ِكفِينَ َحتَّ ٰى يَرْ ِج َع ِإلَ ْينَا ُمو َس ٰى لَ ْن نَ ْب َر َح قَالُوا
Mereka menjawab: "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga
Musa kembali kepada kami". (QS. Taha: 91)
3. Khofdl
Yaitu perubahan yang tertentu, yang ditandai dengan kasroh atau yang
menggantinya. Dinamakan dengan khofdl (yang secara bahasa artinya turun),
karena turunnya bibir ketika mengucap kasroh. I'rob khofdl hanya ditentukan
masuk pada kalimat isim supaya menjadi ta'adul (keseimbangan), dikarenakan
khofdl (kasroh) itu berat, dan isim itu ringan, karena isim itu basid (makna yang
ditunjukkan tidak rangkap) hanya menunjukkan pada makna tanpa disertai zaman.
2 : سورة النصر.ًهَّللا ِ َأ ْفواجا ِدي ِن اس يَ ْد ُخلُونَ فِي
َ ََّو َرَأيْتَ الن
Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, (QS.
an Nashr: 2)
4. Jazm
Yaitu perubahan yang tertentu yang ditandai dengan sukun atau yang
menggantinya. Dinamakan dengan jazm (yang secara bahasa artinya putusnya
4
harokat), karena putusnya harokat ketika mengucapkan sukun. I'rob jazm hanya
tertentu masuk pada kalimah fiil, supaya terjadi ta'adul (keseimbangan), karena
ringannya jazm (berupa sukun) dan beratnya fiil karena menunjukkan arti yang
rangkap, yaitu makna dan zaman.
13 : سورة لقمان.ِ بِاهَّلل اَل تُ ْش ِر ْك ي
َّ َيَا بُن
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, (QS. Luqman: 13)
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
I'rab ialah perubahan akhir kalimah karena perbedaan amil yang
memasukinya, baik secara lafazh ataupun secara perkiraan. Maksudnya: I'rab itu
mengubah syakal tiap-tiap akhir kalimah disesuaikan dengan fungsi amil yang
memasukinya, baik perubahan itu tampak jelas lafazhnya atau hanya secara
diperkirakan saja keberadaannya.
I'rab terbagi menjadi empat macam, yaitu I'rab rafa', I'rab nashab, I'rab
khafadh dan I'rab jazm. Tanda i’rab rafa’ yaitu dhammah, wawu, alif dan nun.
Tanda I’rab Nasab yaitu fathah, alif, kasrah, ya', membuang nun. Tanda i’rab
khafadh yaitu kasroh, ya, dan fathah. Dan tanda i’rab jazm yaitu, sukun dan
membuang huruf ‘illat atau nun tanda rafa’.
B. SARAN
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca dan terutama dari dosen pembimbing mata kuliah ini.
6
DAFTAR PUSTAKA