Anda di halaman 1dari 14

WASHAL

Model pembelajaran BTAQ

Dosen Pengampu :
Drs. Omon Abdurakhman, M. Pd. I

UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR


FKIP - Pendidikan Guru sekolah Dasar
Semester 4
2020
Disusun Oleh :

1.Fani Maulidya (H.1810943)


2.Novi Handriani (H.1811148)
3.Rina Angraeni (H.1810744)
4.Risatul Muawanah (H. 1810951)
5.Tria Nurul Islamia (H. 1810957)
WASHAL
Pengertian Washal
ُ ْ ‫اـل َوـ‬ ) mempunyai akar kata dari ‫صل‬
Washal ( ‫صل‬ َ َ ‫ َوـ‬ yang artinya sambung
menyambung.
Sedangkan menurut istilah ulama Qurra’ adalah menyambungkan dua
ayat yang semestinya boleh berhenti. Karena nafas masih kuat dan ayat
tersebut (yang dibaca) boleh disambung, maka pembaca mewashalkan
kedua ayat itu.

Contoh : seseorang membaca QS. Al-Ikhlas ayat 1


dan 2, maka dibaca washal: ‫ُق ْـل ُه َو اــل ُهـ ا َـ َح َد ِن اــلهـ‬
‫اــل َّص َم ُد‬ walaupun sebenarnya boleh dibaca :
1. ‫ُق ْـل ُه َواــل ُهـ ا َـ َح ًد‬
‫ اــل ُهـ اــل َّص َم ُد‬.2
TANDA-TANDA WASHAL DIANTARANYA:
1. Tanda Laa ( ‫ﻻ‬ ) bermaksud "Jangan berhenti!".
Tanda ini muncul kadang kala pada penghujung maupun pertengahan
ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak dibenarkan untuk
berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh
berhenti atau tidak.

Contoh : An-Naml: 63

‫ون‬ ْ ‫ون َس ;اَل ٌم; َعلَ ْي ُك ُم; ا ْد ُخلُوا‬


  َ ُ‫ا;;ل َجنَّ َة ِب;;; َما ُك; ْنتُ ْم; َت;;; ْع َمل‬ َ ; ُ‫ي;;ن يَقُول‬ ْ ;‫ا;;ل ِذ َين َت;;;تَ َوفَّا ُه ُم‬
َ ‫ا;;ل َماَل ِئ َك ُة‬
ۙ َ ِ‫طيِّب‬ َّ  

"(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat
dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun´alaikum, masuklah kamu ke
dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan".
TANDA-TANDA WASHAL DIANTARANYA:
2. Tanda sad-lam-ya' ( ‫ﺻﻠﮯ‬ )
Tanda sad-lam-ya'  merupakan singkatan dari "Al-wasl Awlaa" yang
bermakna "wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik",
maka dari itu meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya adalah lebih
baik.

Contoh:An-Naml: 17
َ ‫ َوِإ ْن يَ ْم َس ْس‬ ۖ ‫ف لَهُ ِإاَّل هُ َو‬
‫ك بِ َخي ٍْر فَهُ َو َعلَ ٰى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر‬ ِ ‫ك هَّللا ُ بِضُرٍّ فَاَل َك‬
َ ‫اش‬ َ ‫َوِإ ْن يَ ْم َس ْس‬
 
"Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak
ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia
mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap
sesuatu."
TANDA-TANDA WASHAL DIANTARANYA:

3. Tanda Waqaf Mujawwaz (‫ز‬  ),  tanda boleh berhenti, namun meneruskan bacaan adalah lebih
utama.

4. Tanda sad ( ‫ﺹ‬ ) disebut juga dengan Waqaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik untuk tidak
berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah makna. Perbedaan antara
hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada
waqaf sad.

5. Tanda qaf ( ‫ﻕ‬ ) merupakan singkatan dari "Qeela alayhil waqf" yang bermakna "telah dinyatakan
boleh berhenti pada wakaf sebelumnya", maka dari itu lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh
diwaqafkan.
Nun Washal
Nun washal adalah nun kecil yang
ditulis di bawah lafad tertentu,
kegunaan nun washal adalah untuk
menyambung antara lafad satu
dengan lafad lainnya.

Sedangkan konsekuensi dari nun washal ini


adalah adanya pengurangan bacaan sukun pada
lafad yang diuraikan dengan nun washal tersebut.
Syarat-syarat Kebolehan Menampakkan Nun Washal Adalah Sebagai Berikut

1. Huruf yang berharakat tanwin disambut oleh huruf yang diberi Al Ta’rif ‫ا;;ل‬
( ) dalam kondisi
kemudian itu, maka tanwin boleh diuraikan dengan nun washal.
Contoh:

NO Tempat Tertulis Dibaca

1 Al-Ikhlas :1-2 ُ ‫اَ َح ٌد هللَا‬ ُ‫اَ َح ٌد ِن هلل‬

2 Al-Humazah: 1-2 ‫لُ َم َز ٍة اَّل ِذي َْن‬ ‫لُ َم َز ِة ِن اَّل ِذي َْن‬

3 Al-Baqoroh:180 ُ‫صيَّة‬ َ ‫َخ ْي ٌر‬


ِ ‫الو‬
ُ‫صيَّة‬ َ ‫َخيْر ِن‬
ِ ‫الو‬
Syarat-syarat Kebolehan Menampakkan Nun Washal Adalah Sebagai
Berikut
3. Bacaan yang sudah dilepas nun tanwinnya maka wajib dibaca qashar
yang semula mad.
Contoh:
No Tempat Ditulis Dibaca

1 Al-A’raf: 177 ‫َمثَاًل القَ ْو ُم‬ ‫َمثَاًل ِن القَ ْو ُم‬

2 Al-A’raf: 158 ‫َج ِم ْي ًعا الَّ ِذى‬ ‫َج ِم ْي َع ِن الَّ ِذى‬

3 An-Najm: 50 ‫لَ ْه ًواا ْنفَضُّ وا‬ ‫لَ ْه َو ِن ا ْنفَضُّ وا‬


Alif Washal / Hamzah Washal

Alif washal adalah huruf alif yang apabila dibaca bersambung


(di-washal-kan) dengan bacaan sebelumnya, maka alif tersebut
tidak dilafalkan. Tetapi bila tidak disambung dengan bacaan
sebelumnya, alif tersebut dilafalkan “a”, “i”, atau “u”. 

Di mushaf Al-Qur’an cetakan


timur tengah, alif washal ditandai
di atasnya dengan tanda kepala
huruf shad, atau tanda seperti
dhammah yang ekornya patah. 
Alif Washal / Hamzah Washal
Contoh dalam Surat Al-Fatihah
Telah diketahui bahwa alif
pertama yang di lingkari,
yaitu awal ayat 2 dibaca “a”,
jadi ayat 2 surah Al-Fatihah
diawali dengan “al-ham-du”,
bukan “ul-ham-du” atau “il-
ham-du”. Demikian juga ayat
3, alif washal yang di
lingkari dibaca “a”.
Sedangkan pada ayat 6 alif
washal yang dilingkari
dibaca “i”.
Alif Washal / Hamzah Washal
Di dalam Al-Qur’an banyak sekali alif washal yang berada di awal ayat. Beberapa
contoh di bawah ini.
1. QS. At-Taubah ayat 97

2. QS. Al-baqarah ayat 27


REFERENSI DARI WEBSITE:

• https://tajwid.web.id/ibtida-washal-dan-waqaf-penjelasan-lengkap/

• http://susiwariyanti2.blogspot.com/2018/05/waqaf-dan-washal_84.h
tml

• https
://wakidyusuf.wordpress.com/2018/04/02/ilmu-tajwid-19-nun-washa
l
/

• https://alfadhli.wordpress.com/2017/07/28/hamzah-washal-bag-1/
TERIMAKASIH..

WASSALAMUALAIKUM WR. WB

Anda mungkin juga menyukai