Disusun oleh:
َاْلَحْم ُد ِلّٰلِه َر ِّب اْلٰع َلِم ْي َۙن b. Jumlah Ismiyah Qs. Al-Baqarah ayat 2
.Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
Alhamdulillah),( َاْلَحْم ُد ِلّٰلِهContohnya terdapat pada ٰذ ِلَك اْلِك ٰت ُب اَل َر ْي َب ۛ ِف ْي ِه ۛ ُهًد ى ِّلْل ُم َّت ِق ْي َۙن
kalimat Hamdalah itu terdiri dari mubtada’dan
Artinya: Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan
khabar. Jumlah ismiyah ini juga bisa disebut kalam
.karena sudah mufid
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
Dalam ayat ini terdapat waqaf mu’anaqah. Jika waqaf
tersebut diberhentikan pada lafadz la raiba, maka ada
2 jumlah ismiyah. Dzalikal kitabu la raiba dan fihi
hudan. Jadi contoh jumlah ismiyah yang ke-2
terdapat pada fihi hudan, jumlahnya khabar
muqaddam mubtada’ muakkhar.
Contoh Jumlah Fi’liyah
ِاْذ َد َخُلْو ا َع َلْي ِه َف َق اُلْو ا َس ٰل ًم ا َۗق اَل َس ٰل ٌۚم َق ْو ٌم ُّم ْن َكُرْو َن
Artinya: (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan, “Salaman” (salam), Ibrahim
menjawab, “Salamun” (salam). (Mereka itu) orang-orang yang belum dikenalnya.
Lafazh َس ٰل ًم اdibaca nasab karena masdar yang menggantikan fi’il yang asalnya adalah nusallimu
‘alaika salama. Ungkapan ini menunjukkan bahwa pemberian salam dari mereka baru terjadi saat itu.
Berbeda dengan jawabnnya, lafazh َس ٰل ًم اdibaca rafa’, karena menajdi mubtada’(subyek) yang khabar-
nya tidak disebutkan. Kalimat tersebut lengkapnya adalah َّس اَل ُم َع َلْي ُكْمyang menunjukkan tetapnya
salam.
Dari sini tampaknya Ibrahim bermaksud membalas salam mereka dengan cara yang lebih baik dari yang
mereka sampaikan kepadanya, demi melaksanakan etika yang diajarkan Allah SWT. disamping juga
merupakan penghormatan kepada mereka.
Kesimpulan
Jumlah ismiyah adalah setiap kalimat yang didahului oleh isim dan
terdiri dari susunan mubtada’ dan khobar. Mubtada’ adalah kata
bentuk isim yang ingin dijelaskan. Sedangkan khobar adalah
penjelasan dari kondisi, keadaan, atau penjelasand alam bentuk
apapun dari mubtada’.
Sedangkan Jumlah fi’liyah adalah kalimat yang diawali dengan
musnad berupa fi’il (predikat) dan musnad ilaih yang menjai
subyeknya berupa fa’il atau naibul fa’il. Dilihat dari segi stuktur
kalimatnya, jumlah fi’liyah adalah kalimat yang terdiri dari beberapa
unsur pokok kata, yaitu fi’il, fa’il, dan maf’ul bih.
Thank you for
joining today's class.
Use this space for announcements, homework,
or ways students can approach you if ever they have questions.
Questions
Question 1 Question 2