Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

1. Siti Juwairiah QASHASH AL-QU’AN


NIM : 2227111010142MATA KULIAH ULUMUL QUR’AN
2. Siti KholifahDosen Pengampu : LATIFATUL KHOIRIYAH, M.Pd
NIM : 222711010110
3. Siti Khotimah
NIM : 222711010033
 
4. Siti Maria Ulfa
NIM : 222711010118
5. Siti Munawaroh
NIM : 222711010083
6. Sri Maharani
NIM:
7. Siti Fatimatuz Zahra
NIM :

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI )


INSTITUT AGAMA ISLAM AN NUR LAMPUNG
TAHUN 2022
BAB 1
PENDAHULUAN
 

• Latar Belakang
Qashash Al-Qur’an adalah ilmu yang membahas kisah-kisah yaitu jejak jejak umat dan nabi terdahulu
serta peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di dalam Al- Qur’an.1 Di dalam Al-Qur’an banyak mengandung
pelajaran tentang kejadian pada masa lalu seperti kisah para nabi yang mengandung dakwah serta mukjizat
mukjizat untuk memperkuat atau memperkokoh dakwahnya. Kisah yang berhubungan dengan peristiwa-
peristiwa yang terjadi pada masa lalu Al-Qur’an tentang ihwal umat yang telah lalu, nubuwat (kenabian)
yang terdahulu dan peristiwa perstiwa yang telah terjadi banyak mengandung keterangan keterangan
kejadian pada masa lalu, sejarah bangsa-bangsa, keadaan negeri–negeri dan peningalan jejak setiap umat.
Al-Qur’an menceritakan dengan sangat menarik dan sempurna. Secara umum Qashash mencakup beberapa
macam ditinjau dari segi waktu, materi, pelaku, kronologi atau peristiwa dan hikmahnya.
Rumusan Masalah
Pengertian Kisah ( Qashash)
Macam-macam Kisah ( Qashash)
Jenis-jenis Qashash Al-Qur’an
Tujuan Kisah ( Qashash)
Hikmah kisah ( Qashash)
 

• TUJUAN
1.Menjelaskan  Definisi Qashash Quran
2.Menjelaskan Macam-macam Kisah ( Qashash )
3. Mengetahui Jenis-jenis kisah ( Qashah)
4. Menjelaskan tujuan dari ( Qashash )
5 .Mengetahui hikmah kisah ( Qashasul Quran )
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KISAH ( QASHASH )
Kisah berasal dari kata al-qashshu yang berarti mencari atau mengikuti jejak. Dikatakan, “qashashtu atsarahu” artinya.
“saya mengikuti atau mencari jejaknya.” Kata al-qashash adalah bentuk masdar. Kalimat al-qashshu atau al- qishshatu
searti dengan tatabbu’ul atsar yaitu pengulangan kembali masa lalu. Kata al-qashah adalah bentuk masdar, seperti
tersebut dalam al-Qur’an, QS. Al-Kahfi ayat 64:
‫َال ٰذ لِ َك َما كُن َّا نَب ِۡغ‌ۖ فَارۡتَ ّ َدا َعلٰٓى اٰثَ ِار ِه َما ق ََص ًصا‬
َ ‫ق‬
Dia (Musa) berkata, "Itulah (tempat) yang kita cari." Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.
Qashash al-Qur’an adalah pemberitaan al-Qur’an tentang hal ihwal ummat yang telah lalu, nubuwat (kenabian) yang
terdahulu dan peristiwa- peristiwa yang telah terjadi. Al-Qur’an banyak mengandung keterangan tentang kejadian masa
lalu, sejarah bangsa-bangsa, keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat. Ia menceritakan semua
keadaan mereka dengan cara yang menarik dan mempesona. Dari segi istilah, kisah berarti berita-berita mengenai suatu
permasalahan dalam masa-masa yang saling berturut-turut. Jadi al-qashah al-Qur’an adalah pemberian al-Qur’an
mengenai hal ihwal ummat yang telah lalu, nubuwat (kenabian) yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.
2. MACAM-MACAM KISAH ( QASHASH)

a. Kisah-kisah para nabi dan rasul terdahulu.


b. Kisah ummat, tokoh, atau pribadi (bukan nabi), dan peristiwa- peristiwa
masa lalu.
c. Kisah-kisah yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW
3. JENIS-JENIS QASHASH AL-QUR’AN

Kisah-kisah dalam al-Quran di bagi menjadi tiga macam, yaitu:


 
1.Dilihat dari sisi pelakuDilihat dari sisi pelaku, Manna al- Qathtan membagi menjadi tiga macam yaitu:
a) Kisah para nabi Bagian ini bersikan tentang ajakan para nabi kepada kaumnya, mukjizat-mukjizat yangmemperkuat dakwahnya, sikap
orang-orang yang memusuhinya, tahapan-tahapan dakwahdan perkembangannya serta akibat yang menimpa orang beriman (mempercayai)
dangolongan yang mendustakan para nabi. Misalnya kisah nabi Nuh as., Ibrahim as., Musaas., Harun as, Isa as., Muhammad saw, dan nabi-
nabi serta rasul lainnya.
b) Kisah yang berhubungan dengan masa lalu dan orang-orang yang tidak disebutkankenabiannya.Misalnya kisah orang yang keluar dari
kampung halamannya, yang beribu-ribu jumlahnyakarena takut mati, kisah Talut dan Jalut, dua orang putera Adam, Ashabul Kahfi,
DzulQarnain, Qarun, Ashabus Sabti (orang –orang yang menangkap ikan pada hari sabtu),misalnya Maryam, Ashabul ukhdud, Ashabul Fil dan
lain-lain.
c) Kisah yang terjadi pada masa Rasulullah SAWSeperti perang Badar dan Uhud dalam surah Ali Imran, perang Hunain dan Tabuk dalamsurah
al_Taubah, perang al-Akhzab, Hijrah, Isra’ dan lain-lain
4. TUJUAN KISAH ( QASHASH )

Tujuan kisah dalam al-Qur’an Kisah-kisah dalam al-Qur’an memiliki maksud dan tujuan yang bisa diambil
manfaat dan faedahnya oleh umat Islam khususnya serta seluruh umat manusia pada umumnya. Di
antara tujuan dari kisah-kisah al-Qur’an tersebut adalah :
a. Penjelasan atas ajaran Tauhid sebagai Platform para Nabi dan Rasul Sungguh pun kisah-kisah itu
nampak sebagai sebuah cerita masa lalu, namun dalam al-Qur’an tak pernah terlepas dari upaya
memantapkan dan meneguhkan aqidah tauhid yang telah diwahyukan kepada para nabi dan rasul
terdahulu. Hal ini selaras dengan firman Allah SWT, QS. al-Anbiya’ ayat 25:
ْ ‫َو َمٓا ا َ ْر َسلْنَا ِم ْن َقبْ ِل َك ِم ْن ّ َر ُس ْو ٍل اِلَّا ن ُ ْو ِح ْيٓـ اِل َيْ ِه اَن ّ َٗه لَٓا اِل َٰه اِلَّٓا اَنَا۠ َف‬
‫اعبُ ُد ْو ِن‬
Artinya: “dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan
kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian
5. HIKMAH KISAH ( QASHASH )
Qashash al-Qur’an atau kisah-kisah dalam al-Qur’an yang mengisi seperempat al-Qur’an diyakini kebenarannya
sebagai kisah nyata yang diturunkan Allah untuk diambil pelajaran (ibrah), hikmah dan dijadikan sumber
tauladan dalam keseharian. Sebagian kisah tersebut telah didapatkan bukti sejarahnya melalui peneltian
arkeologis, sementara sebagiannya yang lain belum didapatkan buktinya. Banyak cara yang dilakukan guna
menggali ibrah dari kisah-kisah tersebut, antara lain; pendekatan sejarah, filsafat, sosiologis, psikologis dan
sebagainya. Peneliti menggunakan metode kajian pustaka untuk menggali lebih dalam tentang (ibrah) yang
didalam Al-Qur’an. Al-Qur’an bukanlah buku ilmiah, seperti buku sejarah misalnya, namun ia dapat dijadikan
sumber ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dilihat dari tulisan Ibnu Khaldun, Haekal, Muhammad al-Ghazali, Sayid
Ramadhan al-Buti, Munzir Hitami, Sayyid Quthb, Muhammad Quthb, Komaruddin Hidayat dan sebagainya yang
menjadikan kisah-kisah dalam al-Qur’an sebagai sumber rujukan atau inspirasinya. Sayangnya, pendekatan
yang dilakukan oleh beberapa kalangan dalam kajian terhadap kisah-kisah al-Qur’an lebih kepada penyusunan
riwayat dari pada kajian mendalam tentang ibrah atau hikmah yang dapat diambil darinya. Agaknya, perlu
diupayakan pengkajian kisah-kisah al-Qur’an dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan lainnya
agar ia lebih berguna bagi pembangunan peradaban ilahiah di muka bumi.
BAB III
PENUTUP

• A. KESIMPULAN
Qashash Al-Qur'an kisah-kisah yang termuat dalam Al-Qur'an, dimana diceritakannya tentang
pemberitaan mengenai ihwal umat yang telah lalu, nubuwwat (kenabian) yang terdahulu dan
peristiwa-peristiwa yang telah, sedang, dan akan terjadi.
Manfaat qashash dalam Al-Qur'an adalah sebagai penunjuk dari Allah yang diemban para Nabi
dan Rasul Allah sebagai penjelasan syari'at ke-Islaman mereka.
Pengaruh kisah Al-Qur'an terhadap pendidikan adalah paling tepat dengan menyampaikan kisah-
kisah Al-Qur'an tersebut, maka seorang pendidik dapat mengungkapkannya dengan metode yang
sesuai dengan tingkat berpikir para pelajarnya atau sesuai dengan tigkat kecerdasan mereka.
• B. SARAN
Berdasarkan penguraian tentang qashash Al-Qur'an diatas, menceritakan kisah-
kisah dalam Al-Qur'an sebagai metode pembelajaran pendidikan agama terutama
untuk para pendidik adalah cara yang tepat mengingat usia anak-anak yang dapat
lebih menyerap kisah tersebut dan akan berlanjut dari pembicaraan meraka
dengan individu-individu lainnya.
Demikianlah makalah dari kelompok 1 tidak ada gading yang tidak retak kami
minta maaff dan saran untuk kesempurnaan makalah kami.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai