Anda di halaman 1dari 6

Ciri-ciri Fi‘il (Kata Kerja)

MATAN

ْ َّ ِّ َ‫وَ ْالف ْعلَ ي ْعرفَ بق َْد و‬


َّ ‫ث‬
َ‫الس ِاكن ِة‬ َ ِ ‫اء التأ ِن ْي‬ َْ ‫الس ْ ن‬
َِ ‫ي وَ س ْوفَ وَ ت‬ ِ ِ
“Ciri-ciri fi‘il adalah didahului oleh qad, huruf sīn, saufa, dan huruf tā’ ta’nits
sakinah (ta’ yang di-sukūn dan menunjukkan perempuan sebagai pelakunya)”

Maksdnya:

Fi‘il dapat dibedakan dari isim dan ḥurūf melalui empat ciri. Setiap kita dapati
salah satu ciri ini melekat pada satu kata, maka kata tersebut adalah sebuah fi‘il.
Ciri-ciri tersebut adalah didahului dengan (ْ‫)قَد‬, (ْ‫السين‬ِّ ) huruf sīn yang dibaca “sa”
ْ َّ ْ ْ َّ
jika bergandeng dengan fi‘il, didahului (َ‫)سوف‬, (‫ثَالس ِاكن َِة‬َ ِ ‫ )تاءََالتأ ِني‬huruf tā’ ta’nīts
sākinah.

1. Qad (ْ‫)قَد‬.

(ْ‫ )قَد‬digunakan pada dua jenis fi‘il, yaitu pada fi‘il mādhī dan fi‘il mudhāri‘.

a. Jika (ْ‫ )قَد‬masuk pada fi‘il mādhī, maka makna yang ditunjukkan olehnya
adalah salah satu di antara dua makna, yaitu at-taḥqīq (penegasan) dan at-
taqrīb (kedekatan waktu/hampir).

Contoh kalimat yangmenunjukkan pada makna at-taḥqīq adalah firman Allah


ta‘ālā:

(َْ‫ – )قَدْْأَفلَ َحْالمؤ ِّمنون‬Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman. (al-


Mu’minūn: 1).

(َْ‫ع ِّنْالمؤ ِّم ِّنين‬


َ ْ‫يْهللا‬ ِّ ‫ – )لَقَدْْ َر‬Sungguh Allah telah ridha terhadap orang-orang
َ ‫ض‬
yang beriman. (al-Fatḥ: 18).

dan perkataan kita:


َ ‫ – )قَدْ َح‬Muḥammad sungguh telah hadir.
(ْ‫ض َرْم َح َّمد‬

َ ْ‫ – )قَد‬Khālid telah melakukan perjalanan jauh.


(ْ‫سافَ َرْخَا ِّلد‬
Contoh kalimat yang menunjukkan pada makna at-taqrīb adalah ucapan
mu’adzdzin ketika mengumangdangkan iqamat:

(ْ‫ص ََلة‬ ِّْ ‫ – )قَدْ قَا َم‬Shalat hampir ditegakkan.


َّ ‫تْال‬
dan perkataanmu:

ِّْ َ‫ – )قَدْ غ ََرب‬Matahari hampir terbenam.


َّ ‫تْال‬
(ْ‫شمس‬

ْ
b. Apabila huruf qād (َ‫ )قد‬masuk pada fi‘il mudhāri‘, maka makna yang ditunjukkan
adalah salah satu di antara dua makna, yaitu taqlīl (menunjukkan sedikit/jarang
atau kadang-kadang) atau taktsīr (menunjukkan sering).
ْ َّ
Contoh kalimat yang menunjukkan makna taqlīl (َ‫)التق ِل ْيل‬:

(ْ‫ – )قَدْ يَصدقْْال َكذوب‬Terkadang pendusta itu berkata jujur.


(ْ‫ – )قَدْ َيجودْْال َب ِّخيل‬Terkadang orang yang kikir bersifat dermawan.
(ْ‫ – )قَدْ َين َجحْْالبَ ِّليد‬Terkadang orang yang dungu itu berhasil lulus.
ْ َّ
Contoh kalimat yang menunjukkan makna taktsīr (‫ي‬ َ ْ ‫)التك ِث‬:

(ْ‫ – )قَدْ يَنَالْ المجتَ ِّهدْْبغيَتَه‬Orang yang bersungguh-sungguh sering berhasil mencapai
tujuannya.

ُّ ‫ – )قَدْ يَف َعلْ الت َّ ِّق‬Orang yang bertakwa itu sering mengerjakan amalan
(ْ‫يْالخَي َر‬
kebaikan.

contoh lain pada syair:


َ َّ ْ ْ ْ ْ ُ ْ ْ ْ ِّْ َ ْ ْ ْ
َ‫ل الزلل‬َ ِ ‫ن بعضَ حاج ِت َِهَوَ ق َد يكونَ معَ المستع ِج‬
َ ِ ‫ق َد يد نركَ المتأ‬
(Orang yang teliti [bersikap tenang] sering memperoleh keinginannya dan orang
yang terburu-buru sering melakukan kesalahan).
ِّْ ) dan saufa (َ‫)سوف‬.
َْ ‫الس‬
2. Sīn (‫ي‬
ْ
ْ ْ ‫)الس‬
(َ‫ي‬ ِّ sīn dan (َ‫ )س ْوف‬saufa hanya masuk pada fi‘il mudhāri‘. Kedua huruf ini
menunjukkan makna tanfīs, yang berarti di-istiqbāl (makna: masa yang akan
datang). Ada perbedaan di antara kedua huruf itu. Kata (َ‫ي‬ ْ ْ ‫)الس‬
ِّ dipakai untuk masa
akan datang yang sudah dekat, sedangkan (َ‫ )س ْوف‬menunjukkan masa akan datang
yang masih jauh.
ْ ْ ‫)الس‬
Contoh kalimat yang menggunakan (َ‫ي‬ ِّ adalah firman Allah ta‘ālā:

َّ ُّ ْ
(َ‫اس‬
‫ – )سيقولَ السفهاءَ ِمنَالن ن‬Orang-orang yang dungu dari sebagian manusia akan
berkata. (al-Baqarah: 142).
َّ ْ َ
(َ‫ – )سيق ْولَ لكََالمخلف ْون‬Orang-orang yang tertinggal itu akan berkata kepadamu.
(al-Fatḥ: 11).

Contoh kalimat yang menggunakan (َ‫ )س ْوف‬pada fi‘il mudhāri‘ adalah firman Allah
ta‘ālā:
َ
(َ‫ – )وَ لس ْوفَ ي ْع ِط ْيكَ رُّبكَف َ ْي ْض‬Rabbmu akan memberimu sehingga kamu ridha.
(adh-Dhuḥā: 5).

(‫ – )س ْوفَ ن ْص ِل ْي ِه ْمَن ًارا‬Kami akan melemparkan mereka ke dalam neraka. (an-Nisā’:


56).
ُ ْ ْ ْ
(َ‫ – )س ْوفَ يؤ ِتي ِهمَأجورهم‬Dia (Allah) akan memberikan pahala-pahala mereka. (an-
ْ ْ
Nisā’: 152).
ْ َّ
َ ِ ‫)تاءَ التأ ِن ْي‬/huruf tā’ yang di-sukūn dan menunjukkan
َّ َ‫ث‬
3. Tā’ ta’nīts sākinah (‫الس ِاكن َِة‬
perempuan sebagai pelakunya.

Huruf ini hanya masuk pada fi‘il mādhī. Tujuan diletakkan huruf ini pada fi‘il
mādhī untuk menunjukkan bahwa pihak yang melakukan pekerjaan itu adalah
jenis perempuan, baik dia berkedudukan sebagai fā‘il atau nā’ib-ul-fā‘il.

Contoh kalimat dengan tā’ ta’nīts sebagai fā‘il:


ْ ُّ ُ
ْ ْ ‫َالم ْؤم ِن‬ ْ َ
(َ‫ي‬ ِ ‫ت ع ِائشةَ أم‬
َ ‫‘ – )قال‬Ā’isyah Umm-ul-Mu’minīn berkata.
Contoh sebagai nā’ib-ul-fā‘il:
ْ ْ
(َ‫اَبالبس ِط‬
ِ ‫ت دارن‬
َ ‫ – )ف نرش‬Rumah kami digelari karpet.
Huruf tā’ yang di-sukūn merupakan asal penggunaannya. Tapi terkadang huruf tā’
ini bisa berharakat jika bertemu dengan huruf yang di-sukūn. Contohnya pada
firman Allah:
َ ْ ْ َ
ََّ ‫جَعل ْي ِه‬
(‫ن‬ َ ‫ت اخر‬
َ ِ ‫ – )وَقال‬Dia (istri al-‘Azīz) berkata: “Keluarlah, nampakkan dirimu
kepada mereka.” (Yūsuf: 31).

َ ْ َ
(َ‫َامرأة َِف ْرع ْون‬‫ – )وَقال ِت‬Istri Fir‘aun berkata. (al-Qashash: 9).

Setelah membaca penjelasan penulis di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa ciri-
ciri fi‘il ada tiga:

ْ َّ
َ ِ ‫ )تاءََالتأ ِن ْي‬tā’ ta’nīts sākinah.
َّ َ‫ث‬
Ciri yang hanya masuk pada fi‘il mādhī yaitu (‫الس ِاكن َِة‬
ْ ْ ‫)الس‬
Ciri yang hanya masuk pada fi‘il mudhāri‘ yaitu (َ‫ي‬ ِّ huruf sīn dan (َ‫ )س ْوف‬saufa.

ْ
Ciri yang dapat masuk pada fi‘il mādhī dan mudhāri‘ yaitu (َ‫)قد‬.

Pada pembahasan ini penulis tidak menyebutkan ciri fi‘il amr, yaitu menunjukkan
makna ath-thalab (tuntutan/permintaan) dan dapat memberima huruf yā’
ْ َّ
mukhāthabah (َ‫ )المخاطب َِة ياء‬atau nūn taukīd (َ‫)الت ْو ِك ْي َِد ن ْون‬.
ْ ُْ ُْ ُ ُْ
Contoh fi‘il amr: (َ‫ )ق ْم‬berdirilah, (َ‫ )اقعد‬duduklah, (َ‫ )اكت ْب‬tulislah, (‫ )اَنظ ْ َر‬lihatlah.
Keempat kata tersebut menuntut agar perbuatan yang disebutkan, yaitu berdiri,
duduk, menulis, dan melihat dilakukan oleh orang yang diperintah.

Seperti telah disebutkan, kata ini dapat menerima yā’ mukhāthabah. Contohnya
pada kalimat:

َْ ِ ِ ‫ – )قَ ْو‬Berdirilah!
(‫م‬
(apabila objek yang diperintah adalah seorang perempuan, maka kata (َ‫ )ق ْم‬yang di
atas disisipkan dengan huruf (‫ )ي‬yang disebut dengan huruf yā’ mukhāthabah, ed.)
ُْ
(َ‫ – )اقع ِد ْي‬Duduklah!
(objek yang diperintah adalah seorang perempuan).

Fi‘il amr dapat menerima nūn taukīd (huruf nūn yang disisipkan dalam fi‘il dan
berfungsi untuk mempertegas makna), seperti:

(َ‫ي‬ َّْ ‫ – ُ)ا ْكت‬Tulislah dengan sebenar-benarnya.


َّ ُ ْ ُ َ ْ
(َ‫ل انظرن‬ َ ‫ – )ينفعكَ ما ِإ‬Perhatikanlah dengan teliti sesuatu yang dapat bermanfaat
bagimu.

Pertanyaan:

Apakah ciri-ciri fi‘il?

Ciri-ciri fi‘il terbagimenjadi berapa bagian?

Dari ciri-ciri tersebut, manakah ciri yang hanya masuk pada fi‘il mādhī?

Ada berapa ciri yang hanya masuk pada fi‘il mudhāri‘?

Ciri apa yang bisa masuk pada fi‘il mādhī dan fi‘il mudhāri‘?

Apakah makna yang ditunjukkan oleh huruf qad?

Apakah makna yang ditunjukkan oleh tā’ ta’nīts sākinah?

Apakah makna yang ditunjukkan oleh huruf sīn dan saufa? Ada perbedaan antara
keduanya (antara sīn dan saufa).

Bagaimana cara mengetahui ciri khusus pada fi‘il amr.

Sebutkan dua contoh kalimat yang menggunakan huruf qad bermakna at-taḥqīq.

Sebutkan dua contoh kalimat yang menggunakan huruf qad bermakna at-taqrīb.

Sebut dua buah kalimat yang menggunakan huruf qad, kalimat pertama bermakna
at-taqrīb, sedangkan pada kalimat kedua bermakna at-taḥqīq.
Sebutkan dua buah kalimat yang menggunakan huruf qad, kalimat pertama
bermakna at-taqlīl, sedangkan pada kalimat kedua bermakna at-taktsīr.

Sebutkan sebuah contoh penggunaan kata qad yang dapat menunjukkan makna
at-taqlīl atau at-taktsīr.

Buatlah sebuah contoh penggunaan kata qad yang dapat menunjukkan makna at-
taqrīb dan at-taḥqīq. Jelaskanlah pada contoh ini, kapan qad menunjukkan makna
at-taḥqīq dan kapan menunjukkan makna at-taqrīb.

Latihan:

Tunjukkanlah mana yang termasuk isim dan fi‘il pada kalimat di bawah ini
lengkap dengan cirinya masing-masing.

ْ َّ َ َّ َ ْ َ ْ
‫الصفا وَ الم ْرو َة‬َّ ‫ن‬َ ‫ ِإ‬،‫ن للاَ كانَ عف ًّوا ق ِدَْي ًرا‬ َْ ‫ن ت ْبد ْوا خ ْ ًيا أ َْو تخف ْوهَ أ َْو ت ْعف ْوا ع‬
َ ‫ ف ِإ‬،‫ن س ْو ٍء‬ َ ‫ ِإ‬. ١
َْ ‫ وَ م‬،‫ن ي َّط َّوفَ بهما‬ ْ َ َْ ْ َ ْ ْ َّ ْ
ً‫ن تط َّوعَ خ ْيا‬
ِِ َ ‫ج البيتَ أ نَو اعتمرَ فلَ جناحَ علي َِه أ‬ َ ‫نح‬َ ‫للا فم‬ َِ ‫ن شع ِائ نَر‬ َْ ‫ِم‬
َّ
َ‫ن للاَ ش ِاكرَ ع ِل ْيم‬ َ ‫ف ِإ‬

ْ ْ ْ َْ ُ َّ َ َّ
َ‫ وَ الق ِائمَ ِف ْيها خ ْي‬،‫ي ِمنَ الق ِائ ِم‬َ ْ ‫ي الق ِاعدَ ِف ْيها خ‬َ ‫ستك ْونَ ِف‬: َ‫ّل للاَ عل ْي َِه وَ سلم‬ َ ‫قالَ ص‬. ٢
ً ْ ْ ْ َ َّ ْ ْ
‫ن وجدَ ِف ْيها ملجئا‬ َْ ‫شفهَ وَ م‬ ‫ن‬ ‫ت‬ ‫س‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ف‬
َ ‫ش‬ ‫ت‬ َ
‫ن‬ ْ ‫ م‬،‫اع‬
ِ
َّ َ‫ي من‬
ْ ِ ‫الس‬ ِ َ ْ ‫اش ف ْيها خ‬
َْ
ِ ِ ِ ‫م‬ ‫ال‬ ‫و‬
َ ، ‫اش‬ ْ ِ ‫م‬‫ال‬ َ‫ِمن‬
ْ ِْ ً َ
‫أ َْو معاذا فليع َذ ِب َِه‬

Anda mungkin juga menyukai