fi’il didalam hal terdapatnya dua illat dari sembilan illat, atau terdapat satu illat yg menempati maqom
dua illat.
ََ َجا ََءَأ َ ْح َمدََ َرأ َ ْيتََأ َ ْح َم ََدَ َم َر ْرتََ ِبأ َ ْح َم ََد
Ahmad datang, Aku melihat Ahmad, Aku berjumpa dengan Ahmad.
َانَأمةًَقَانِتًاَِهللَِ َحنِيفًا
َ إِنََإِ ْب َرا ِهي ََمَك
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada
Allah dan hanif
نَ ِم ْن َها َ َْو ِإذَاَح ِيِّيت ْمَ ِبت َ ِحيةٍَفَ َحيُّواَ ِبأَح
ََ س
Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan
itu dengan yang lebih baik dari padanya
Sebagai pengecualian tetap Jar dengan tanda i’rab asal atau Kasrah, bilamana Isim tidak
munsharif/ghair munawwan tersebut berada pada dua posisi :
a. Menjadi Mudhaf. contoh:
ٍَ نَت َ ْق ِو
يم َِ س َ انَفِيَأ َ ْح
َ س ِ ْ َلَقَدَْ َخلَ ْقن
َ اَاْل ْن
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
Tapi jika posisinya sebagai Mudhaf Ilaih, maka tetap berlaku tanda irab pengganti Jar dengan
Fathah. contoh
اج َِد
ِ سَ ونَفِيَا ْل َمَ َوأ َ ْنت ْمَعَا ِكف
َ شروهنِ َوالََتبَا
janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid.
Kesimpulan
Jarkanlah dengan Fathah sebagai pengganti dari i’rab asal Kasrah, terhadap isim yang tidak
munsharif/ghair munawwan dengan syarat tidak mudhaf atau tidak dimasuki oleh AL yang
mubasyaroh bertemu langsung tanpa pemisah.
1) Semua Isim 'Alam (Nama) yang diakhiri dengan Ta Marbuthah (meskipun ia adalah Mudzakkar).
Misalnya: ِ َ=( فFatimah), َآمنَة
َاط َمة ِ (=Aminah), َ=( َمكةMakkah), َ=( معَا ِويَةMuawiyah), ََح ْم َزة
(=Hamzah), dan sebagainya.
2) Semua Isim 'Alam Muannats (meskipun tidak diakhiri dengan Ta Marbuthah). Misalnya:
َ (=Saudah), َ=( َز ْينَبZainab), َ=( بَ ْغدَادBagdad), َ=( ِد َمشْقDamaskus), dan
َ=( َخ ِد ْي َجةKhadijah), َس ْودَة
sebagainya.
3) Isim 'Alam yang merupakan kata serapan atau berasal dari bahasa 'ajam (bukan Arab).
ِ =( ِإ ْب َراIbrahim), َ=( دَاودDawud), َ=( ي ْوسفYusuf), َ=( فِ ْرع َْونFir'aun), َقَار ْون
Misalnya:َه ْيم
(=Qarun), dan sebagainya.
4) Isim 'Alam yang menggunakan wazan (pola/bentuk) Fi'il. Misalnya: َ=( يَ ِز ْيدYazid),
َ=(أَحْ َمدAhmad), َ=( يَثْ ِربYatsrib), dan sebagainya.
5) Isim 'Alam yang menggunakan wazan فعَل. Misalnya: َ=( ع َمرUmar), َحل
َ =( زZuhal), حا
ََ ج
(=Juha), dan sebagainya.
6) Semua Isim, baik Isim 'Alam maupun bukan, yang diakhiri dengan huruf Alif-Nun.
Misalnya:َ=(عثْ َمانUtsman), َ=( سلَ ْي َمانSulaiman), َضان
َ =( َر َمRamadhan), َ=( َج ْوعَانlapar),
َ (=marah), dan sebagainya.
ْ غ
َضبَان
َ ) atau Bilangan dari satu sampai sepuluh yang menggunakan wazan فَعَالatau
9) Isim 'ADAD (عدَد
َم ْفعَل. Misalnya: َ=( ثالَثtiga), َ=( ربَاعempat), َ=( خ َماسlima), َ=( َم ْعشَرkelompok), dan
sebagainya.
11) Isim yang huruf akhirnya berupa Alif Mamdudah ( ) أ َ ِلفَ َم ْمد ْودَةatau Alif Lurus ( ) اء.
ْ َ =( أteman-teman), dan
ْ =( َزyang berkilau), َ=( علَ َماءorang-orang berilmu), َص ِدقَاء
Misalnya: َه َراء
sebagainya.
Seperti dinyatakan di awal tadi, Isim-isim di atas huruf akhirnya tidak menerima baris tanwin dan
kasrah. Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan I'rab, Isim Ghairu Munawwan mempunyai alamat
atau tanda-tanda I'rab sebagai berikut:
a. I'rab Rafa' dan I'rab Nashab tetap menggunakan Alamat Ashliyyah yakni baris Dhammah untuk
I'rab Rafa' dan baris Fathah untuk I'rab Nashab.
12) Isim-isim yang huruf akhirnya Alif Maqshurah ( ) أ َ ِلفَ َم ْقص ْو َرةatau Alif Bengkok ( ىtanpa
titik dua). Misalnya: سى
َ =( م ْوMusa), سى
َ =( ِع ْيIsa), =( هدَىpetunjuk), =( ط َوىThuwa: nama bukit),
dan sebagainya.
Isim-isim ini huruf akhirnya tidak pernah berubah, dalam keadaan I'rab apapun.
سى
َ = َجا َءَم ْوdatang Musa
سى َ = َرأ َ ْيتَم ْوaku melihat Musa
سىَ علَىَم ْو َ َسل ْمت َ = aku memberi salam kepada Musa