2021
1
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada baginda Rasullallah SAW. Kami bersyukur kepada Ilahi Robbi yang
telah memberikan hidayah serta taufiknya kepada kami sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh
karena itu, kepada para pembaca dan pakar memohon saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
A. Latar belakang ........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5
A. Pengertian Ma’rifat.................................................................................................5
B. Kaidah-kaidah dan Contoh Isim Ma’rifat ............................................................6
BAB III PENUTUPAN.................................................................................................13
A. Kesimpulan...............................................................................................................13
B. Saran.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kaum muslimin memaklumi, bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an.
Setiap orang muslim yang bermaksud menyelami ajaran agama Islam yang
sebenarnya dan lebih mendalam, tiada jalan lain kecuali harus mampu menggali dari
sumber asalnya, yaitu Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Oleh karena itu, menurut
kaidah hukum islam, mengerti akan Ilmu Nahwu bagi mereka yang ingin memahami
Al-Qur’an, hukumnya fardhu’ain.
Kaidah-kaidah bahasa Arab di bahas lebih rinci sehingga dapat membantu
para pembaca untuk lebih memahami kaidah-kaidah bahasa Arab dan diharapkan
lebih membantu dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist-hadist Nabi.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini di sajikan dengan tujuan untu memahami kaidah-kaidah dalam
bahasa Arab yang sesuai dengan sub judulnya. Pada kesempatan kali ini, khususnya
penulis akan membahas materi yang berkaitan tentang Isim Nakirah.
a. Apa Pengertian Ma’rifat?
b. Bagaimana Kaidah Ma’rifat?
c. Bagaimana Contoh Isim Ma’rifat?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ma’rifat
Isim makrifat adalah isim yang menunjukkan kepada sesuatu yang spesifik / tertentu /
sudah jelas.
Atau dalam pengertian lain, isim Ma’rifah dapat diartikan sebagai Isim yang
pengertiannya bersifat khusus, sudah dapat diketahui batasan dan cakupannya.
Contohnya:
ْال ُم ْسلِ ُمMuslim itu (orang yang bicara dan mendengar sudah tahu, orang Islam yang mana).
Beda dengan ُم ْسلِ ٌم. Seorang Muslim. Belum jelas, orangnya yang mana.
Beda kitab, beda pembagian.
5
Di kitab Jurumiyah disebutkan ada 5 jenis Isim Ma’rifat yaitu:
1. Isim Dhomir
2. Isim Alam
3. Isim Mubham
4. Isim dengan Alif Lam di dalamnya
5. Isim yang di-Idhofahkan kepada salah satu dari 4 Isim di atas.
Isim Ma’rifat di Kitab Jamiud Durus Al Arabiyah, di kitab ini disebutkan macam-
macam Isim Ma’rifat ada 7 yaitu:
1. Isim Dhomir
2. Isim Alam
3. Isim Isyarah
4. Isim Maushul
5. Isim yang disertai al (Alif Lam, )أل
6. Mudhof kepada salah satu dari 5 isim diatas
7. Al Munada Al Maqshud Bin-nida
Kaidah Pertama
“Isim Ma’rifat ketika diulang-ulang maka isim ma’rifat yang kedua sama dengan isim
ma’rifat yang pertama, kecuali ada Qarinah”.
6
ِ ت َعلَ ْي ِه ْم ەۙ َغي ِْر ْال َم ْغض ُْو
ب ِ ۙ اِ ْه ِدنَا الصِّ َراطَ\ ْال ُم ْستَقِ ْي َم
َ ص َراطَ الَّ ِذي َْن اَ ْن َع ْم
ࣖ َعلَ ْي ِه ْم َواَل الض َّۤالِّي َْن
Terjemahan:
Bimbinglah kami kejalan yang lurus (jalan hidup yang benar dan sesuai ajaran Islam yang
terkadung dalam Al-Qur’an dan Hadits). (Yaitu) Jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan
(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.
Penjelasan:
Ladafz َ الصِّ َراطyang pertama itu Ma’rifat karena kemasukan Alif dan Lam. Sedangkan
lafadz َص َراط
ِ yang kedua itu juga dihukumi Ma’rifat karena mudhof pada Isim Maushul (Isim
Ma’rifat). Oleh karena itu, makna lafadz ِّراط
َ الصyang pertama sama dengan makna lafadz
ص َراط
ِ yang kedua.
ُق فَا ْعبُ ِد هّٰللا َ ُم ْخلِصًا لَّهُ ال ِّد ْي ۗنَ اَاَل هّٰلِل ِ ال ِّدي ُْن ْال َخالِص
ِّ ب بِ ْال َح
َ زَلنَٓا اِلَ ْيكَ ْال ِك ٰت
ْ اِنَّٓا اَ ْن
Terjemahan:
Penjelasan:
Dalam Ayat tersebut isim Ma’rifat yang dikehendaki adalah Lafadz ُ ال ِّديْن, kedua
lafadz tersebut dihukumi Ma’rifat karena kemasukan alif dan lam.
َضرُوْ ۙن
َ ْت ْال ِجنَّةُ اِنَّهُ ْم لَ ُمح
ِ َو َج َعلُوْ ا بَ ْينَهٗ َوبَ ْينَ ْال ِجنَّ ِة نَ َسبًا َۗولَقَ ْد َعلِ َم
Terjemahan:
“Dan mereka mengadakan (hubungan) nasab (keluarga) antara Dia (Allah) dan jin.
Dan sungguh, jin telah mengetahui bahwa mereka pasti akan diseret (ke neraka)”.
7
Penjelasan :
Dalam ayat tersebut Isim Ma’rifat yang dikehendaki adalah lafadz ألجنة, kedua
lafadz tersebut dihukumi Ma’rifat karena kemasukan Alif dan Lam. Oleh karena itu, lafadz
yang pertama dengan lafadz yang kedua mempunyai makna yang sama.
Kaidah Kedua
Semua isim Ma’rifat yang mempunyai makna beberapa individu itu mempunyai
makna yang umum.
Adapun Isim-isim Ma’rifat yang tergolong dalam qaidah ini sebagai berikut :
1. Isim Maushul
Isim Maushul adalah Isim mubham (samar) yang membutuhkan suatu kalimat
penjelas yang dinamakan dengan (shilah maushul) agar maknanya sempurna dan jelas.
Adapun isim maushul itu menunjukan makna umum entah itu berupa mufrad,
tasniyah maupun jama’.
Terjemahan:
Penjelasan:
ْ الَّ ِذdi ayat ini walaupun dia Isim Ma’rifat akan tetapi menunjukkan makna
Lafadz ي
yang umum.
8
b. من
Penjelasan:
Lafadz َّم ْنdi ayat ini walaupun dia Isim Ma’rifat akan tetapi menunjukkan makna
yang umum.
“Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah”.
Penjelasan :
Lafadz َماdi ayat ini walaupun dia Isim Ma’rifat akan tetapi menunjukkan makna
yang umum.
Penjelasan :
9
e. Isim Maushul Berupa ( ) ذا
Adapun syarat penggunaan lafadz ( ذاIsim Maushul ) itu harus didahului dengan
lafadz منatau ماyang keduanya berupa istifham.
َم ْن َذا الَّ ِذيْ يَ ْشفَ ُع ِع ْند ٗ َٓه اِاَّل بِا ِ ْذنِ ٖ ۗه
Terjemahan :
Penjelasan :
Lafadz َذاdisini adalah isim Maushul yan didahului lafadz َم ْن istifham karena itu
lafadz. Oleh َذاdi ayat ini menunjukkan makna yang umum.
ۚ ثُ َّم لَنَ ْن ِزع ََّن ِم ْن ُكلِّ ِش ْي َع ٍة اَيُّهُ ْم اَ َش ُّد َعلَى الرَّحْ مٰ ِن ِعتِيًّا
Terjemahan :
“Kemudian pasti akan Kami tarik dari setiap golongan siapa di antara mereka yang
sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.
Penjelasan :
Lafadz ايpada kalimat اَيُّهُ ْمadalah Isim Ma’rifat yang mempunyai makna umum.
2. Jama’ Mutlaq
بشرط أال يكون ثمت عهد. سواء عرف بالالم او اإلضفة, الجمع مطلقا
Terjemahan :
10
“Kalimat Isim yang berupa jama’ secara mutlaq (jama’ taksir, jama’ muannats salim,
jama’ mudzakkar salim dan isim jama’) itu ketika dima’rifatkan dengan al atau idhofah maka
menunjukkan makna yang umum dengan syarat tidak terikat dengan zaman (waktu).
Contoh Yang Dima’rifakan Dengan Al Dalam Surah Al-Imran Ayat 134, Surah Al-
Qolam Ayat 8 dan Surah Al-Baqarah Ayat 21
َاس َوهّٰللا ُ ي ُِحبُّ ْال ُمحْ ِسنِ ْي ۚن ۤ َّ الَّ ِذ ْينَ يُ ْنفِقُوْ نَ فِى ال َّس ۤ َّرا ِء َوال
ِ ۗ َّض َّرا ِء َو ْال ٰك ِظ ِم ْينَ ْال َغ ْيظَ َو ْال َعافِ ْينَ ع َِن الن
ࣖ ض َواِلَى هّٰللا ِ تُرْ َج ُع ااْل ُ ُموْ ُر ِ ْت َو َما فِى ااْل َر ِ َو ِ َما فِى السَّمٰ ٰو
هّٰلِل
Terjemahan :
(Yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang
yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah
mencintai orang yang berbuat kebaikan.
Maka janganlah engkau mematuhi orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah).
Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan hanya
kepada Allah segala urusan dikembalikan.
Contoh Yang Dima’rifatkan Dengan Idhofah Dalam Surah An-Nisa Ayat 11 dan Ayat
23
ق ْاثنَتَي ِْن فَلَه َُّن ثُلُثَا َما ت ََركَ ۚ َواِ ْن \َ ْلذ َك ِر ِم ْث ُل َحظِّ ااْل ُ ْنثَيَي ِْن ۚ فَاِ ْن ُك َّن نِ َس ۤا ًء فَوَّ ِل ص ْي ُك ُ\م هّٰللا ُ فِ ْٓي اَوْ اَل ِد ُك ْ\م
ِ ْيُو
َٗت َوا ِح َدةً فَلَهَا النِّصْ فُ ۗ وَاِل َبَ َو ْي ِه لِ ُك ِّل َوا ِح ٍد ِّم ْنهُ َما ال ُّس ُدسُ ِم َّما تَ َركَ اِ ْن َكانَ لَهٗ َولَ ٌد ۚ فَاِ ْن لَّ ْم يَ ُك ْن لَّه ْ َكان
ۗ ص ْي بِهَٓا اَوْ َدي ٍْن ِ ْصيَّ ٍة يُّو ۢ
ِ ث ۚ فَاِ ْن َكانَ لَهٗ ٓ اِ ْخ َوةٌ فَاِل ُ ِّم ِه ال ُّس ُدسُ ِم ْن بَ ْع ِد َو ُ َُولَ ٌد َّو َو ِرثَهٗ ٓ اَبَ ٰوهُ فَاِل ُ ِّم ِه الثُّل
ضةً ِّمنَ هّٰللا ِ ۗ اِ َّن هّٰللا َ َكانَ َعلِ ْي ًما َح ِك ْي ًما
َ ٰابَ ۤا ُؤ ُك ْم َواَ ْبن َۤا ُؤ ُك ۚ ْم اَل تَ ْدرُوْ نَ اَيُّهُ ْم اَ ْق َربُ لَ ُك ْم نَ ْفعًا ۗ فَ ِر ْي
ت نِ َس ۤا ِٕٕىِ\ ُك ْم َو َربَ ۤا ِٕٕىِ\بُ ُك ُم ٰالّتِ ْي فِ ْي ُحجُوْ ِر ُك ْم ِّم ْن نِّ َس ۤا ِٕٕىِ\ ُك ُ\م ٰالّتِ ْي ُ ضا َع ِة َواُ َّم ٰه
َ ض ْعنَ ُك ْ\م َواَخ َٰوتُ ُك ْم ِّمنَ ال َّر َ ْاَر
َد َخ ْلتُ ْم بِ ِه ۖ َّن فَاِ ْن لَّ ْم تَ ُكوْ نُوْ ا\ َد َخ ْلتُ ْم بِ ِه َّن فَاَل ُجنَا َح َعلَ ْي ُك ْم ۖ َو َحاَل ۤ ِٕٕىِ\ ُل اَ ْبن َۤا ِٕٕىِ\ ُك ُم الَّ ِذ ْينَ ِم ْن اَصْ اَل بِ ُكۙ\ ْم َواَ ْن
هّٰللا
َّح ْي ًما ۔ ِ تَجْ َمعُوْ ا بَ ْينَ ااْل ُ ْختَ ْي ِن اِاَّل َما قَ ْد َسلَفَ ۗ اِ َّن َ َكانَ َغفُوْ رًا ر
: Terjemahan
11
ditinggalkan). Dan untuk kedua ibu-bapak, bagian masing-masing seperenam dari
harta yang ditinggalkan, jika dia (yang meninggal) mempunyai anak. Jika dia (yang
meninggal) tidak mempunyai anak dan dia diwarisi oleh kedua ibu-bapaknya (saja),
maka ibunya mendapat sepertiga. Jika dia (yang meninggal) mempunyai beberapa
saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas)
setelah (dipenuhi) wasiat yang dibuatnya atau (dan setelah dibayar) utangnya.
(Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara
mereka yang lebih banyak manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan Allah. Sungguh,
Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
12
Isim Ma’rifat adalah Isim yang menunjukkan kepada sesuatu yang
spesifik/tertentu/ sudah jelas. Contohnya, Umar, Damaskus, Anta.
Isim Dhomir
Isim Alam
Isim Isyarah
Isim Maushul
Isim yang disetai Al (Alif Lam)
Mudhof kepada salah satu dari 5 Isim diatas.
Al Munada Al Maqshud Bin-Nida
B. Saran
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggung jawabkan nantinya.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan
makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA
13
14