Anda di halaman 1dari 10

KATA GANTI (DHAMIR)

Oleh:
Kelompok 6

Viqri
(20200120003)
Siti Asri Dayanti Amir
(20200120011)
Nurul Aziza
(20200120013)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023
A. Definisi Kata Ganti (Dhamir)

Dhamir termasuk dalam kelompok isim ma’rifat, yaitu isim yang

menunjukkan sesuatu yang sudah jelas. Dhamir yaitu isim yang menunjukkan

arti kata ganti orang pertama (mutakallim), orang kedua (mukhatab) atau orang

ketiga (ghaib). Di dalam kitab Jamiud Durus ‘Arabiyah dijelaskan bahwa:

‫الضمري ما يكىن به أن متكلم أو خماطب أو غائب‬


“Dhamir adalah suatu kata yang terdiri dari sipembicara (mutakallim),

orang yang diajak bicara (mukhatab) atau orang yang dibicarakan

(ghoib).”

Sedangkan dalam kitab Qawaidul Lughah al Arabiyyah dijelaskan

bahwa Dhamir adalah:

‫الضمري هو اسم مبين يدل على متكلم أو خماطب أو غائب‬


“Dhamir adalah isim mabni yang menunjukkan orang yang berbicara

(mutakallim), orang yang diajak berbicara (mukhatab) , dan orang yang

dibicarakan (ghoib).”

Dari beberapa pengertian diatas, dapat diketahui bahwa Dhamir

adalah isim/kata yang Zorang yang berbicara (mutakallim), orang yang diajak

berbicara (mukhatab) , dan orang yang dibicarakan (ghoib). Dhomir dalam

bahasa Indonesia disebut dengan kata ganti. Dalam bahasa Arab, dhomir

merupakan Isim Ma’rifah yang digunakan untuk menggantikan atau mewakili

penyebutan terhadap sesuatu, seseorang, hingga kelompok.


Dr. Abd. Aziz menerangkan dalam buku Mahfudhat Fadlailun Nabi

Was Shohabah Cerdas Bersama Metode Tikrar, dhomir sering digunakan untuk

menggantikan kata yang menunjukkan makna ia, kamu, saya, atau seseorang

(berdua atau banyak, laki-laki atau perempuan).

Mengutip buku Mafatih Al-Ma’ath Fi Fahm Al-Imrithi karya H. Muhammad


Ja’far Al-Harby, dhomir juga merupakan isim yang sama dengan mudhamar, yaitu
lafadz yang digunakan untuk:

1. Pertama (‫ )متكلم‬seperti: ‫ نَحْ ن‬,‫اَنَا‬


2. Orang Orang Kedua (‫ )مخاطب‬seperti: ‫ أَ ْنت ْم‬, َ‫ أ َ ْنت‬,‫ أَ ْنت َما‬,‫ أ َ ْنت َّن‬,ِ‫أ َ ْنت‬

3. Orang Ketiga )‫ (غائب‬seperti: ‫ ه َّن‬,‫ِي‬


َ ‫ ه‬,‫ ه َما‬,‫ ه ْم‬,‫ه َو‬

B. Jenis-Jenis Dhamir

Dhomir terbagi menjadi tiga macam, yaitu dhomir munfashil, dhomir

mutthasil, dan dhomir mustatir. Berikut penjelasan masing-masing dhomir tersebut

seperti yang dikutip dari buku Mahfudhat Fadlailun Nabi Was Shohabah Cerdas

Bersama Metode Tikrar karya Dr. Abd. Aziz.

1. Dhamir Munfashil

Dhamir Munfashil adalah dhomir yang terpisah, berdiri sendiri, dan tidak
bersambung dengan kata lain. Artinya, penulisan dhomir munfashil harus dipisah
dari isimnya. Contohnya:

‫هو طالب‬

(Dia adalah seorang siswa)

‫هل أنتم صائمون؟‬


(Apakah kalian berpuasa)

‫هي مدرسة‬

(Dia adalah seorang guru perempuan)

‫هو معلم‬

(Dia adalah seorang guru laki laki)

Dhomir munfashil terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:

a) Dhomir munfashil yang dijadikan sebagai subjek. Contoh: ‫( هم طالب‬dia


adalah seorang dokter).
b) Dhomir munfashil yang digunakan sebagai objek. Contoh: ‫( إياك‬kepada
kamu (seorang laki-laki)). Jumlahnya ada

2. Dhamir Muttashil

Dhomir Muttashil adalah dhomir yang bersambung dengan kata


lain, baik dengan isim, fi’il (kata kerja), atau dengan huruf. Dhomir ini
berkedudukan sebagai objek. Contohnya :

‫هذا كتابي‬

(Ini bukuku)

‫كتابنا على الرف‬

(Buku kita diatas rak)

‫أين كتابك؟‬

(Dimana bukumu)

‫ضع كتابكما على المكتب‬

(Letakan buku kalian berdua diatas meja)

Ada 3 macam dhomir muttashil yaitu:


a) Dhomir Rofa’ Muttashil, adalah kata ganti yang selamanya menempel pada
fi’il.
b) Dhomir Nashob Muttashil adalah kata ganti yang menempel pada fi’il
(sebagai maf‟ul bih).
c) Dhomir Jar Muttashil adalah kata ganti yang menempel pada isim sebagai
mudhof ilaih dan huruf jar sebagai majrur.

3. Dhamir Mustatir

Dhomir mustatir adalah dhomir yang tersembunyi dalam fi’il. Dhomir ini
tidak tertulis, namun dapat diketahui dengan melihat format kata kerjanya. Contoh:

‫ذهب‬

)Dia telah pergi)

‫يقرأ‬

)Dia akan membaca)

‫كتب‬

)Dia telah menulis)

Ada dua jenis dhomir mustatir: Dhomir Mustatir Wujuban dan Dhomir
Mustatir Jawazan. Berikut penjelasannya:

a) Dhamir Mustatir Wujuban

Dhomir ini praktis karena kita tidak perlu mencantumkan kata ganti subjek
sebelum kata kerjanya. Dhomir ini berlaku dalam dua kondisi berikut:

1) Fi’il ‘amri dilakukan oleh dhomir mudzakkar (lelaki).


2) Fi’il mudhori’ dilakukan oleh diri sendiri (asyhad), ‘kami’ (nasyhad), atau
‘kamu’ (ditandai dengan ‘ta’ di awal kata kerja. Misal Asyhad menjadi
Tasyhad).
Adapun contoh dhomir mustatir wujuban adalah sebagai berikut. Dapat dilihat
bahwa bentuk fi’il akan berganti sesuai dengan subjeknya. Misal pada contoh di
baris pertama, tidak perlu mengatakan ‘ana asyhadu’. Cukup katakan ‘asyhadu’,
maka dapat dimengerti bahwa pelakunya adalah Anda sendiri.

b) Dhomir mustatir jawazan

Dhomir jawazan bermakna ‘boleh’, karena dhomirnya dapat dimasukkan atau


tidak. Akan tetapi tetap terjadi perubahan kata kerja. Kondisi yang memungkinkan
pemakaian dhomir ini adalah.

1) Fi’il madhi’ dilakukan oleh ‘dia’ laki-laki (huwa) atau perempuan (hiya)
2) Fi’il ‘mudhori’ dilakukan oleh ‘dia’ laki-laki (huwa) atau perempuan (hiya)

C. Contoh-Contoh Dhamir dalam al-Qur’an

1. Dhamir Munfashil

a) Surat Al An'am ayat 29

َ‫ِي ِإ ََّّل َح َياتنَا الدُّ ْن َيا َو َما نَحْ ن ِب َمبْع ْو ِثيْن‬


َ ‫َوقَال ْوا ِإ ْن ه‬

"Tentu mereka akan mengatakan (pula) “hidup hanyalah di dunia ini, dan kita tidak
akan dibangkitkan.”

b) Surat al ma'idah ayat 72

‫ّللاَ ه َو ْال َم ِسيْح ابْن َم ْريَ َم‬


ٰ ‫لَقَدْ َكفَ َر الَّ ِذيْنَ قَال ْْٓوا ا َِّن‬

“Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah
Al-Masih putra Maryam.”

c) QS Al Fatihah Ayat ke 5

‫اِيَّاكَ نَ ْعبد َو ِايَّاكَ نَ ْستَ ِعيْن‬


"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan."

2. Dhamir Muttashil

a) Surat Nuh ayat 6

‫ب اِنِ ْي دَ َع ْوت قَ ْو ِم ْي لَي اْال َّونَ َه ا‬


‫ارا‬ ِ ‫قَا َل َر‬

Dia (Nuh) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang
dan malam.”

Ya' lafadz ‫ ا ِِن ْي‬adalah dhomir muttasil mahal nashob.

b) Surat Nuh ayat 6

ْْٓ ‫فَلَ ْم يَ ِزدْه ْم د َع ۤا ِء‬


‫ي ا ََِّّل فِ َر ا‬
‫ارا‬

Artinya : “tetapi seruanku itu tidak menambah (iman) mereka, melainkan mereka
(makin) lari (dari kebenaran).”

Didalam lafadz ‫ َي ِزدْه ْم‬terdapat dhomir muttasil mahal rofa' berupa huwa, dan juga
dhomir hum yang merupakan mahal nashob.

1. Dhamir Mustatir

a) QS. Hud: 112

َ‫فَا ْستَ ِق ْم َك َما أ ِم ْرت‬

"Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan

b) QS. Ghaffir:44

ْ ‫َوأفَ ِوض أ َ ْم ِر‬


ِ‫ي إ َلَى للا‬

"Dan aku menyerahka‫ؤ‬n urusanku kepada Allah."

c) QS. Ali Imran:185

َ‫ار َوأدْ َخ َل ْال َجنَّةَ فَقَدْ فَاز‬


ِ َّ‫فَ َم ْن زحْ ِز َح َع ِن الن‬
“Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka
sungguh ia telah beruntung.”

d) QS. Al-Qasas: 11

ْ َ‫َوقَل‬
ِ َ‫ت ِل ِختِ ِه ق‬
‫ص ْي ِه‬

“Dan berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan".

C. Kosa Kata Al-Qur’an

1. Isim Jamid

No Isim Terjemah

1 ‫دُّ ْنيَا‬ Dunia,

2 ‫ابْن‬ Anak

3 ‫َم ْر َي َم‬ Maryam

4 َ‫ّللا‬
ٰ Allah

5 ‫لَي اْال‬ Malam

6 ‫ارا‬
‫َّونَ َه ا‬ Siang

7 ‫نَّار‬ Neraka

8 ‫أ ْخت‬ Saudari

2. Isim Musytaq
No Isim Terjemah Bentuk Asal Wazan
Kata Kata

1 َ‫َمبْع ْوثِيْن‬ Yang Isim َ َ‫بَع‬


‫يَ ْبعَث‬-‫ث‬ ‫يَ ْفعَل‬-‫فَعَ َل‬
dibangkitkan/yang Maf’ul
diutus

2 ‫َحيَاة‬ hidup Mashdar ‫يَحْ يَا‬-‫ي‬


َ ِ‫َحي‬ ‫يَ ْفعَل‬-‫فَ ِع َل‬

3 ‫أ َ ْمر‬ Perintah Mashdar ‫يَأْمر‬-‫أ َ َم َر‬ ‫يَ ْفعل‬-‫فَعَ َل‬

4 ‫د َع ۤاء‬ seruan Mashdar ‫ َيدْع ْو‬-‫دَ َعا‬ Menyeru

5. ‫فِ َرار‬ Lari Mashdar ‫ َي ِف ُّر‬-‫فَ َّر‬ Lari

Anda mungkin juga menyukai