Isim Isyarah
khusus mudzakar : (INI)
Tunggal : هذا
Contoh kalimat : Ini guru (pria)-> هذا مدرس
Ganda : هذان
ِ
Contoh kalimat : Ini 2 guru (pria)-> هذان مدرسان
Jamak : ِهُؤ اَل ء
Contoh kalimat : ini 3 guru (pria)- > هُؤ اَل ِء مدرسون
mudzakar : (ITU)
Tunggal : ذل َك
Contoh kalimat : tersebut guru (pria)-> ذلك مدرس
َ
Ganda : ذانك
Contoh kalimat : tersebut 2 guru (pria)-> ذانك مدرسان
Jamak : ُأولئ َك
َ ُأ
Contoh kalimat : tersebut 3 guru (pria) – > ولئك مدرسون
muanats: (INI)
Tunggal : هذه
Contoh kalimat : ini guru (wanita) -> هذه مدرسة
Ganda : هاتان
ِ
Contoh kalimat : ini 2 guru (wanita) -> هاتان مدرستان
ِ
اَل
Jamak : ِهُؤ ء
Contoh kalimat : ini 3 guru (wanita) -> هُؤ اَل ِء مدرسات
muanats: (ITU)
Tunggal : تِ ْل َك
َ ت ِْل
Contoh kalimat : tersebut guru (wanita) -> ك مدرسة
Ganda : تانِ َك
Contoh kalimat : tersebut 2 guru (wanita) -> ك مدرستان َ تا ِن
Jamak : ُأولَِئ َك
Contoh kalimat : tersebut 3 guru (wanita) -> ك مدرسات َ ُأولَِئ
Isim Isyarah untuk Mu-annats
Penjelasan yang sama untuk isim isyarah mu-annats.
* Jadi kalau isimnya mudzakkar, isim isyarahnya juga mudzakkar.
* Kalau isimnya mufrad, isim isyarahnya juga yang mufrad.
* Kalau isimnya mu-annats, isim isyarahnya juga mu-annats.
* Untuk kata tunjuk dekat => = َه ِذ ِهhadzihi.
َ ت ِْل = tilka
* Untuk kata tunjuk jauh => ك
Contoh isim isyarah untuk mufrad mu-annats
– َه ِذ ِه َحقِ ْي َب ٌة = hadzihi haqiibatun = ini adalah tas.
– ٌَّارة
َ ك َسي َ ت ِْل = tilka sayyaaratun = itu adalah sebuah mobil.
Kaidah Isim Isyarah
ِ ) َه َذdan (ان
2. Semua isim isyarah hukumnya mabni kecuali (ان ِ ) َه َت.
Kata (ان َ
ِ )هَذ dan (تَان
ِ ) َهhukumnya seperti isim mutsana. Selain kedua kata tersebut
hukumnya mabni. Contoh:
َم ْد َر َس ٌة َه ِذ ِه
َه ِذه ِْال َم ْد َر َس َة َوسِ ْي َع ٌة َِّإن
َه ِذه ِْال َم ْد َر َس ِة َأ َت َعلَّ ُم فِي
ِ ) َه َذdan (ان
Contoh pengunnaan (ان ِ ) َه َت:
ِ َه َذ
ِ ِك َتا َب ان
ان
ِ َه َذي َِّإن
ِ ِك َتا َب ْن
ان
ْن َّ ْن
ِ الطالِ َبي ِ ِب َه َذي تُ َْم َرر
ِ َم ْد َر َس َت ين
ان ِ َه َت َِّإن
ِ َه َت َأ َت َعلَّ ُم فِي
ِ ْال َم ْد َر َس َتي ين
ْن
3. Isim ma’rifah setelah isim isyarah bisa berkedudukan sebagai badal atau khabar.
Perlu kejelian dan ketelitian dalam memahami konteks kalimat yang ada isim
isyarahnya. Coba perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini:
َم ْد َر َس ُة اللُّ َغ ِة ْال َع َر ِب َّي ِة َه ِذ ِه
َوسِ ْي َع ٌة َم ْد َر َس ُة اللُّ َغ ِة ْال َع َر ِب َّي ِة َه ِذ ِه
Kata yang bercetak biru pada contoh yang pertama merupakan khabar, sedangkan
pada contoh yang kedua merupakan badal. Tentunya apabila berposisi sebagai badal,
maka irabnya mengikuti isim isyarahnya. Contoh kata setelah isim isyarah yang
menjadi badal:
ُ ْال َبي َذل َِك
َج ِد ْي ٌد ْت
َوسِ ْي َع ٌة َه ِذه ِْال َم ْد َر َس َة َِّإن
ت َأ َخاهُ َك َذا
ُ ت َأحْ َمدَ َفاضِ اًل َوعِ لِ ْم
ُ َْعلِم
Boleh juga dimasuki Ha’ tanbih sebelumnya menjadi ( ) َه َك َذاatau ditambahkan lam dan
kaf khithab menjadi () َك َذل َِك.
Catatan:
Mari kita perhatikan kedua contoh berikut:
ٌ َبي َه َذا
ْت َج ِد ْي ٌد
ُ ْال َبي َه َذا
ْت َج ِد ْي ٌد
Sekilas kedua contoh di atas sama, namun bila kita perhatikan lebih teliti bahwa
kedua kalimat di atas memiliki perbedaan yang cukup signifikan terutama pada kata (
ٌ ) َبي. Bila kita terjemah ke dalam bahasa Indonesia, berikut hasilnya:
ْت
Ini adalah rumah baru.
Rumah ini baru.
Atau kalau dalam bahasa Inggris:
This is new home.
This home is new.
Pada contoh pertama, kata (ْت ٌ ) َبيberkedudukan sebagai khabar dan ( ٌدR)ج ِد ْي
َ sebagai
ُ ْ
na’at. Sedangkan kata ( )ال َبيْتpada kalimat kedua berkedudukan sebagai badal dan
kata ()ج ِد ْي ٌد
َ sebagai khabarnya.
Contoh Isim Isyarah di Al-Qur’an
Berikut ada beberapa contoh isim isyarah yang terdapat di Al-Qur’an dilengkapi
dengan keterangan ayat dan suratnya:
ِ ك اَأْليَّا ُم ُن
ِ َبي َْن ال َّنRدَاولُ َها
Ali Imran: 140 اس َ َوت ِْل
Al-Baqarah: 113 مRْ ُون م ِْث َل َق ْول ِِه َ َك َذل َِك َقا َل الَّذ
َ ِين اَل َيعْ لَم
2. Isim Maushul
Pengertian isim maushul
Pengertian diatas merupakan versi fu’ad nikmah, ahli bahasa arab kontemporer yang berasal
dari mesir. Adapun pengertian lainnya dari isim maushul adalah isim yang masih samar yang
memerlukan penjelasan atau disebut shilah maushul. Mudahnya, ia adalah kata sambung dalam
istilah bahasa indonesia. Yang mana ia identik diartikan “yang”.
Sebagaimana jenis kata yang lain dalam bahasa arab yang terbagi menjadi jenis mudzakkar dan
mu’annats, isim maushul juga demikian. Ia ada yang khusus digunakan untuk gender pria
(mudzakkar) dan ada yang khusus digunakan untuk gender wanita (muannats). Berikut ini
rinciannya:
Selain yang telah disebutkan diatas, masih ada 2 macam isim maushul yaitu:
2
ِ َأقَا َم بِ ْالفُ ْن ُد ان
ق ِ الَّ َذ َسافَ َر
2 orang yang menginap di hotel telah
pergi
3 يَتبَاهَ ْو َن بَِأ ْع َمالِ ِه ْم الَّ ِذي َْن ُّاَل ًأ ِحب
Aku tidak suka orang-orang yang
memamerkan amalannya
4 ْ نَ َج َح الَّتِ ْي ت
ت فِ ْي اِإْل ْمتِ َحا ِن ِ َد َر َس
Telah belajar orang yang lulus ujian
Secara umum isim maushul tergolong isim mabni sebagaimana isim isyarah. Namun khusus
ِ اللَّ َذ dan ان
untuk ان ِ َاللَّت mereka berdua termasuk mu’rab. Mereka dii’rab sebagaimana i’rabnya
isim mutsanna. Yakni jika mereka rafa’ maka tanda i’rabnya adalah huruf alif ( )اdan apabila
mereka nashab atau jar (khafadh) maka tandanya adalah huruf ya’. Contoh:
1
ِ اللَّ َذ َأ َك َل
َجلَ َسا ان
2 orang yang duduk telah makan
Perhatikan contoh nomor 1 dan 3, isim maushul tersebut berkedudukan sebagai fa’il, yang
mana ia beri’rab rafa’ dan tanda i’rabnya adalah huruf alif ()ا. Sedangkan contoh nomor 2 ,
isim maushul berkedudukan sebagai maf’ul bih beri’rab manshub dan sebagai isim
majrur untuk contoh nomor 4 yang beri’rab jar. Yang mana tanda i’rab keduanya adalah huruf
ya’ ()ي.
فعل ماض مبني على الفتح و الفاعل ضمير مستتر تقديره "هو" و الجملة من الفعل والفاعل: نَ َج َح
صلة الموصول
نَ َج َح : fi’il madhi mabni ‘alal fathi, dan fa’ilnya adalah dhamir mustatir takdirnya adalah “”هو.
Jumlah yang terdiri dari fi’il dan fa’il sebagai shilah maushul.
Berikut ini 12 kata tanya dalam bahasa arab beserta contoh kalimatnya:
Apakah ْهَل 1
Apakah أ 2
Apa َما 4
Kapan َمتَى 8
Bagaimana َ َكي
ْف 10
1. ه ْل
َ (Hal)
kalau kita menggunakan kata tanya ْهَل maka pasti jawabannya ada 2 macam, yaitu نَ َع ْم (iya)
atau اَل (tidak). Contoh :
2 ْت َأ ِخ ْي
ُ هَ َذا بَي، اَل
Tidak, ini rumah saudara laki-lakiku
Perhatikan contoh diatas. Apabila hal yang ditanyakan itu sesuai dengan fakta, maka
jawabannya menggunakan نَ َع ْم, dan apabila hal yang ditanyakan itu tidak sesuai dengan fakta,
maka jawabannya menggunakan اَل .
2. َأ (a)
َأ (hamzah) sama dengan هل dari segi arti. Namu dalam pemakaiannya, ada sedikit perbedaan
dengan هل . perhatikan contoh berikut ini :
قَ ْه َوةً ؟ َأ ْو تُفَضِّ ُل َشيًا ْهَل قَه َْوةً ؟ َأ ْم تُفَضِّ ُل َشايًا َأ
Apakah kamu suka teh atau Apakah kamu suka teh atau Apabila pertanyaannya
kopi ? kopi ? menggunakan َأ maka
dalam memberikan
pilihan harus memakai أم. Namun apabila pertanyaannya menggunakan هل maka dalam
memberikan pilihan harus memakai أو. Contoh lainnya :
2 ْت َأ ِخ ْي
ُ هَ َذا بَي، اَل
Tidak, ini rumah saudara laki-lakiku
Apabila model pertanyaannya seperti diatas, maka jawabannya sama seperti jawabannya هل.
Yaitu نعم apabila hal yang ditanyakan sesuai dengan fakta, dan اَل apabila hal yang ditanyakan
tidak sesuai fakta. Contoh lain :
2 نَ َع ْم
Iya
Apabila model pertanyaannya seperti diatas, maka cara menjawabnya ada 2 macam. Yang
pertama bisa menggunakan بلى apabila hal yang ditanyakan itu memang kamu lakukan (dalam
kontek pertanyaan diatas, apabila kamu memang membaca al Qur’an). Yang kedua bisa
menggunakan نعم apabila hal yang ditanyakan itu tidak kamu lakukan (dalam kontek
pertanyaan diatas, apabila kamu tidak membaca al Qur’an).
3. ْ َمن (min)
BACA JUGA
Jawaban Pertanyaan
ُ رِّس ْي لُ ْق َم
ان ِ ُم َد َ َم ْن ُمدَرِّ س
ُك ؟
Guruku pak luqman Siapa gurumu ?
َأنَا الَّ ِذيْ َأ ْكنُ ُسهَا ِ َم ْن يَ ْكنُسُ ْال ُغرْ فَةَ فِ ْي الص
َّباح ؟
Saya yang menyapunya Siapa yang menyapu ruangan
ini tadi pagi ?
4. َما (ma)
َما digunakan untuk menanyakan sesuatu yang tidak berakal atau segala sesuatu selain manusia.
Contoh :
Jawaban Pertanyaan
ك اللُّ َغ ةَ َأِل ْستَ ِط ْي َع التَّ َكلُّ َم بِاللُّ َغ ِة ْال َع َربِيَّ ِة ُ ْالهَ َد َم ا
َ ف ِم ْن تَ َعلُّ ِم
ْال َع َربِيَّةَ ؟
Supaya aku bisa berbicara Apa tujuanmu belajar bahasa
menggunakan bahasa arab arab ?
اس ٌع َ ُبَ ْيت
ٌ ك َج ِم ْي ٌل َو نَ ِظي
ِ ْف َو َو َما َرْأي َُك َع ْن بَ ْيتِ ْي ؟
Rumahmu bagus, bersih, dan Apa pendapatmu tentang
luas. rumahku ?
5. َك ْم (kam)
Jawaban Pertanyaan
Dikutip dari buku Bahasa Arab Bahasa Alquran terbitan Deepublish, kaidah isim
istifham yang kerap digunakan dalam Alquran beserta contohnya adalah sebagai berikut:
1. Ma (Apa)
Isim istifham untuk menunjukkan kata tanya ma ditandai dengan adanya huruf hamzah.
Ini berfungsi untuk menanyakan sesuatu yang tidak berakal. Contohnya ada dalam ayat
berikut:
ََما َسلَـ َك ُكمۡ فِ ۡى َسقَر
Artinya: "Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?" (Al Mudassir
42)
2. Man (Siapa)
Isim istifham dipakai untuk menanyakan makhluk yang mempunyai akal. Contohnya
dalam ayat berikut:
ٰ
قَالُ ۡوا َس ِم ۡعنَا فَتًى ي َّۡذ ُك ُرهُمۡ يُقَا ُل لَهٗۤ اِ ۡب ٰر ِه ۡي ُم, َوا َمن فَ َع َل ٰهَ َذا بِـَٔالِهَتِنَٓا ِإنَّهۥُ لَ ِمنَ ٱلظَّلِ ِمين
۟ ُقَال
Artinya: Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan
kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim"
Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini
yang bernama Ibrahim". (QS. Al Anbiya: 59 - 60)
3. Mata (Kapan)
Isim istifham berfungsi untuk menanyakan waktu, baik yang sudah lampau maupun yang
akan datang. Contohnya:
ٌَص َر هّٰللا ِ قَ ِر ۡيب
ۡ َص ُر هّٰللا ِؕ اَاَل ۤ اِ َّن ن
ۡ يَقُ ۡو َل ال َّرس ُۡو ُل َوالَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُ ۡوا َم َعهٗ َم ٰتى ن
Artinya: “…, sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata,
"Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu
dekat.” (QS. Al Baqarah: 214)
4. Ayyana (Bilamana)
Ayyana juga merupakan isim istifham yang dipakai untuk menanyakan waktu, namun
hanya berkenaan dengan masa yang akan datang. Contohnya:
ؕيَ ۡسـَٔـ ُل اَيَّانَ يَ ۡو ُم ۡالقِ ٰي َم ِة
Artinya: “Dia bertanya: Kapankah hari Kiamat itu?” (QS. Al Qiyamah: 6)
5. Kaifa (Bagaimana)
Lafal kaifa biasanya dipakai untuk menanyakan perihal keadaan sesuatu. Contohnya ada
pada ayat berikut:
هّٰلل و َك ۡيفَ ت َۡكفُر ُۡونَ واَ ۡنـتُمۡ تُ ۡت ٰلى َعلَ ۡي ُكمۡ ٰا ٰي ُ هّٰللا
ٍاط ُّم ۡستَقِ ۡيم ِ ى اِ ٰلى
ٍ ص َر ِ ت ِ َوفِ ۡي ُكمۡ َرس ُۡولُهٗ ؕ َو َم ۡن ي َّۡعت
َ َصمۡ بِا ِ فَقَ ۡد هُ ِد َ َ
Artinya: “Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah
dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya (Muhammad) pun berada di tengah-tengah
kamu? Barangsiapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi
petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali Imran: 101)
6. Anna (Darimana)
Isim istifham ini dipakai untuk menanyakan asal usul mengenai sesuatu. Contohnya ada
dalam ayat berikut:
ت ِمنَ ۡالـ ِكبَ ِر ِعتِيًّا ِ َال َربِّ اَ ٰنّى يَ ُك ۡو ُن لِ ۡى ُغ ٰل ٌم َّو َكان
ُ ت امۡ َراَتِ ۡى عَاقِرًا َّوقَ ۡد بَلَ ۡـغ َ َق
Artinya: “Dia (Zakaria) berkata: Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak,
padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai
usia yang sangat tua?” (QS. Maryam: 8)
7. Kam (Berapa)
Lafal kam berfungsi untuk menanyakan jumlah atau bilangan. Berikut contohnya dalam
surat Al Baqarah:
ُ ال لَبِ ۡث
َ ت يَ ۡو ًما اَ ۡو بَ ۡع
ؕض يَ ۡو ٍم َ َق, َال َك ْم لَبِ ْثت
َ َق
Artinya: “…, Dan (Allah) bertanya: Berapa lama engkau tinggal (di sini)? Dia (orang
itu) menjawab: "Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari.” (QS. Al Baqarah: 259)
8. Ayna (Di mana)
Isim istifham ini digunakan untuk menanyakan tempat. Contohnya adalah sebagai
berikut:
َؕفَا َ ۡينَ ت َۡذهَب ُۡون
Artinya: “Maka ke manakah kamu akan pergi?” (QS. At Takwir: 26)
9. Ayyu (Apa/Siapa)
Isim istifham ini berfungsi untuk menanyakan apa atau siapa di antara banyaknya
pilihan. Berikut contoh ayatnya:
ُّ فَاَىُّ ۡالفَ ِر ۡيقَ ۡي ِن اَ َح
ِۚ ۡق بِااۡل َم
َۘن اِ ۡن ُك ۡنتُمۡ ت َۡعلَ ُم ۡون
Artinya: “Manakah dari kedua golongan itu yang lebih berhak mendapat keamanan (dari
malapetaka), jika kamu mengetahui?” (QS. Al An’am: 81)
4. Isim Syarat Jazimah (Menjazmkan Fiil Mudhari)
Pengertian Isim Syarat
Isim syarat adalah isim yang menghubungkan dua kalimat dimana kalimat yang pertama disebut
syarat dan kalimat yang kedua disebut jawab syarat. Isim syarat ini berada di kalimat syarat. Kalau
dalam bahasa Indonesia, syarat dan jawabnya disebut konjungsi sebab akibat.
Isim Syarat
Yang termasuk isim syarat yang bisa manjadikan fiil mudharii berirab jazm adalah:
ُّ َأ- نى – َح ْي ُث َما – َك ْي َف َما
ي َّ َمنْ – َما – َم َتى – َأ َّيانَ – َأ ْينَ – َأ ْي َن َما – َأ
Beberapa ketentuan tentang isim syarat jazimah:
• Semua isim syarath adalah mabni kecuali ( ُّ)َأي. Contoh:
َمنْ َجدَّ َو َج َد
ِإنَّ َمنْ َج َّد َو َج َد
Meskipun menempati i’rab yang berbeda tetapi kata ( ْ ) َمنtidak berubah harakatnya.
• Apabila fi’ilnya merupakan fi’il mudhari, maka fi’ilnya menjadi majzum baik fi’il di syarat atau pada
jawabnya.
ُ َمنْ َي ْز َر ْع َي ْح
ْصد
• Membedakan istifham, syarat, maushul
Mungkin ada yang merasa bingung karena isim syarat sama dengan isim istifham bahkan ada yang
dipakai sebagai isim maushul. Untuk membedakannya adalah kalau istifham itu digunakan untuk
mengumpulkan informasi. Adapun isim syarat digunakan untuk menyatukan dua kalimat yang
berhubungan sebab akibat. Sedangkan isim maushul digunakan untuk menyambung dua kalimat
yang rumpang.
Contoh isim istifham:
َما ه ََذا؟
Contoh isim syarat:
َما َت ْق َرْأ َي ِزدْ َك َم ْع ِر َف ًة
Contoh isim maushul:
ُ ِا ْق َرْأ َما َأ ْك ُت
ب
Isim Syarat Dengan Arti Dan Contoh
Berikut penjelasan isim syarat yang dilengkapi dengan arti dan contoh:
1. ( ْ) َمن
Artinya barang siapa. Contoh:
َُف َمنْ َي ْع َملْ ِم ْث َقال َ َذ َّر ٍة َخ ْي ًرا َي َره
Artinya: Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya.
2. () َما
Artinya apa yang. Contoh:
ت ِب َخ ْي ٍر ِّم ْن َها َأ ْو ِم ْثلِ َها
ِ س ْخ مِنْ آ َي ٍة َأ ْو ُننسِ َها َنْأ
َ َما َنن
Artinya: Apa yang Kami batalkan dari suatu ayat atau Kami Hilangkan dari ingatan, pasti Kami ganti
dengan yang lebih baik atau yang sebanding dengannya.
3. () َم َتى
Artinya ketika. Contoh:
ُ َم َتى َي ْح
ُ ض ْر اَ ْح َم ُد َي ْح
ض ْر َحا ِم ٌد
Artinya: ketika Ahmad datang, maka datanglah Hamid.
4. ( َ)َأ َّيان
Artinya ketika, bila mana. Contoh:
َ ب َي ْك ُث ْر َف
سا ُد ُه ْم َّ َأ َّيانَ َي ْك ُث ْر َف َرا ُغ ال
ِ ش َبا
Artinya: Ketika para pemuda banyak waktu nganggurnya, maka banyak pula kerusakkannya.
5. ( َ)َأ ْين
Artinya dimana. Contoh:
َأ ْينَ َي ُكنْ اَ ْح َم ُد َي ُكنْ َحا ِم ٌد
Artinya: Dimana ada Ahmad, maka ada Hamid.
6. ()َأ ْي َن َما
Artinya dimana. Contoh:
َُأ ْي َن َما َت ُك ْو ُن ْو ُيدْ ِر ْك ُّك ُم ا ْل َم ْوت
Artinya: dimana saja kalian berada, kematian akan mendapatkan kalian.
7. ()َأ َّنى
Artinya dimana saja. Contoh:
َأ َّنى َي ْن ِزلْ ُذو ا ْل ِع ْل ِم ُي ْك َر ْم
Artinya: dimana saja orang berilmu turun, maka ia akan dihormati.
8. ()ح ْي ُث َما
َ
Artinya dimana saja. Contoh:
َح ْي ُث َما َت ِجدْ صِ دِّ ْي ًقا َوفِ ًيا َت ِجدْ َك ْن ًزا َث ِم ْي ًنا
Artinya: dimana saja kamu menemukan kejujuran, maka kamu dapati simpanan yang berharga.
9. () َك ْي َف َما
Artinya bagaimana pun. Contoh:
َِك ْي َف َما َت ُك ْون ِْي ا ُ ْح ِب ْبك
Artinya: Bagaimana pun keadaanmu, aku mencintaimu.
10. ( ُّ)َأي
Artinya mana saja. Contoh:
َأ ًّيا َّما َتدْ ُع ْوا َفلَ ُه اَأْل ْس َما ُء ا ْل ُح ْس َنى
Artinya: Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia Mempunyai nama-nama
yang terbaik (Asma-ul Husna).
َّ ا ِْس ُم ال )
Isim Syarat ( ِش ْرط
Isim syarat terdapat di dalam jumlah syartiyyah , yaitu jumlah yang memiliki fi’il syarat dan jawab
syarat. Diantara isim–isim syartiyyah antara lain:
المثال المعنى اسم شرط
َُمنْ َيصْ ُد ْق فِى َع َملِ ِه ُي ْك ِرمْ ُه هللا Barang siapa َْمن
َُما َت ْف َع ْل فِى ال ُّد ْن َيا يُجْ ِز ِب ِه هللا Apapun َما
َم َتى ي َُسافِرْ َأ ِبيْ ُأ َسافِرْ َم َع ُه Kapanpun َم َتى
َ َّان ُت َنا ِد ُأ ِجب
ْك َ َأي Kapanpun َ َأي
َّان
َ َأي َْن َت ْذ َهبْ َأصْ َحب
ْك Dimanapun َأي َْن
َأ َّنى َي ْن ِز ْل ُذ ْو الع ِْل ِم ُي ْك َر ْم Dimanapun َأ َّنى
َّ َحي ُْث َما َي ْن ِز ْل َم َط ُر َي ْن ُم
الزرْ ُع Dimanapun َحي ُْث َما
َ ك ي َُعام ِْل
ك َ ص ِد ْي َقَ َك ْي َف َما ُت َعا ِم ْل Bagaimanapun َك ْي َف َما
ب َت ْق َرْأ َتسْ َتف ِْد ِم ْن ُه
ٍ َأيَّ ِك َتأ Yang manapun ٌَّأي
Rٌ ار
1. Isim syarat membuat dua buah fi'il mudhaari' (ع ِ ضَ )فِعْ ٌل ُمmenjadi majzum (berkondisi jazm).
ٌ ْ ) َشرdan kalimat
2. Isim ini ditulis/diucapkan sebelum dua kalimat, yaitu kalimat syarat/kondisi ( ط
hasil ( ) َج َزا ٌء/ hasil bila syarat terpenuhi.
1. ْ( َمنman)
Contoh kalimat:
Penjelasan:
- man ( ْ ) َمنpada kalimat di atas, bukan merupakan istifham ( ) اِسْ ِت ْف َها ٌم, melainkan isim syarat.
- man adalah isim syarat karena disebut sebelum dua kalimat yaitu kalimat syarat (menghormatiku),
dan kalimat hasil bila syarat terpenuhi (aku menghormatinya).
- isim syarat membuat dua fi'il mudhari menjadi majzum (yukrim dan ukrim).
2. ( َماmaa)
َ ) ل َِغي ِْر.
Digunakan untuk benda ( العاق ِِل
Contoh kalimat:
- = َما َتْأ ُك ْل آ ُك ْلmaa ta'kul aakul
Artinya = Apapun yang kamu makan, aku akan makan.
Penjelasan kalimat:
- maa ( ) َماpada kalimat di atas adalah bukan istifhaam (kata tanya), namun isim syarat.
- maa membuat dua fi'il mudhari menjadi majzum (ta'kul dan aakul).
3. ( َم ْه َماmahmaa)
َ ) لِ َغي ِْر.
Digunakan untuk benda ( العاق ِِل
Contoh kalimat:
Penjelasan kalimat:
- mahmaa membuat dua fi'il mudhari berkondisi jazm (tunfiq dan yanfa').
4. = َم َتىmataa
Contoh kalimat:
َ َأي = ayyaana
5. َّان
Contoh kalimat:
6. = َأي َْنaina
Dalam isim syarat, artinya adalah dimanapun/kemanapun.
Contoh kalimat:
9. = َك ْي َف َم َماkaifamaa
Contoh kalimat:
Contoh kalimat: