Anda di halaman 1dari 20

1.

Isim Isyarah
khusus  mudzakar : (INI)
Tunggal : ‫هذا‬
Contoh kalimat : Ini guru (pria)-> ‫هذا مدرس‬
Ganda : ‫هذان‬
ِ
Contoh kalimat : Ini 2 guru (pria)-> ‫هذان مدرسان‬
Jamak : ِ‫هُؤ اَل ء‬
Contoh kalimat : ini 3 guru (pria)- > ‫هُؤ اَل ِء مدرسون‬
mudzakar : (ITU)
Tunggal : ‫ذل َك‬
Contoh kalimat : tersebut  guru (pria)-> ‫ذلك مدرس‬
َ
Ganda : ‫ذانك‬
Contoh kalimat : tersebut  2 guru (pria)-> ‫ذانك مدرسان‬
Jamak : ‫ُأولئ َك‬
َ ‫ُأ‬
Contoh kalimat : tersebut  3 guru (pria) – > ‫ولئك مدرسون‬

muanats: (INI)
Tunggal : ‫هذه‬
Contoh kalimat : ini guru (wanita) -> ‫هذه مدرسة‬
Ganda : ‫هاتان‬
ِ
Contoh kalimat : ini 2 guru (wanita) -> ‫هاتان مدرستان‬
ِ
‫اَل‬
Jamak : ِ‫هُؤ ء‬
Contoh kalimat : ini 3 guru (wanita) -> ‫هُؤ اَل ِء مدرسات‬
muanats: (ITU)
Tunggal : ‫تِ ْل َك‬
َ ‫ت ِْل‬
Contoh kalimat : tersebut  guru (wanita) -> ‫ك مدرسة‬
Ganda : ‫تانِ َك‬
Contoh kalimat : tersebut  2 guru (wanita) -> ‫ك مدرستان‬ َ ‫تا ِن‬
Jamak : ‫ُأولَِئ َك‬
Contoh kalimat : tersebut  3 guru (wanita) -> ‫ك مدرسات‬ َ ‫ُأولَِئ‬
Isim Isyarah untuk Mu-annats
Penjelasan yang sama untuk isim isyarah mu-annats.
* Jadi kalau isimnya mudzakkar, isim isyarahnya juga mudzakkar.
* Kalau isimnya mufrad, isim isyarahnya juga yang mufrad.
* Kalau isimnya mu-annats, isim isyarahnya juga mu-annats.
* Untuk kata tunjuk dekat => ‫ = َه ِذ ِه‬hadzihi.
َ ‫ ت ِْل‬ = tilka
* Untuk kata tunjuk jauh => ‫ك‬
Contoh isim isyarah untuk mufrad mu-annats
– ‫ َه ِذ ِه َحقِ ْي َب ٌة‬ = hadzihi haqiibatun = ini adalah tas.
– ٌ‫َّارة‬
َ ‫ك َسي‬ َ ‫ ت ِْل‬ = tilka sayyaaratun = itu adalah sebuah mobil.
Kaidah Isim Isyarah

1. Isim isyarah merupakan isim ma’rifah.

Isim ma’rifah adalah kata definitif atau menujukkan makna khusus.

ِ ‫ ) َه َذ‬dan (‫ان‬
2. Semua isim isyarah hukumnya mabni kecuali (‫ان‬ ِ ‫) َه َت‬.
Kata (‫ان‬ َ
ِ ‫)هَذ‬ dan (‫تَان‬
ِ ‫ ) َه‬hukumnya seperti isim mutsana. Selain kedua kata tersebut
hukumnya mabni. Contoh:
‫ َم ْد َر َس ٌة‬ ‫َه ِذ ِه‬
‫ َه ِذه ِْال َم ْد َر َس َة َوسِ ْي َع ٌة‬  َّ‫ِإن‬
‫ َه ِذه ِْال َم ْد َر َس ِة‬ ‫َأ َت َعلَّ ُم فِي‬

ِ ‫ ) َه َذ‬dan (‫ان‬
Contoh pengunnaan (‫ان‬ ِ ‫) َه َت‬:
ِ ‫َه َذ‬
ِ ‫ ِك َتا َب‬ ‫ان‬
‫ان‬

ِ ‫ َه َذي‬  َّ‫ِإن‬
ِ ‫ ِك َتا َب‬ ‫ْن‬
‫ان‬
‫ْن‬ َّ  ‫ْن‬
ِ ‫الطالِ َبي‬ ِ ‫ ِب َه َذي‬ ‫ت‬ُ ْ‫َم َرر‬

ِ ‫ َم ْد َر َس َت‬ ‫ين‬
‫ان‬ ِ ‫ َه َت‬  َّ‫ِإن‬
ِ ‫ َه َت‬ ‫َأ َت َعلَّ ُم فِي‬
ِ ‫ ْال َم ْد َر َس َتي‬ ‫ين‬
‫ْن‬

3. Isim ma’rifah setelah isim isyarah bisa berkedudukan sebagai badal atau khabar.

Perlu kejelian dan ketelitian dalam memahami konteks kalimat yang ada isim
isyarahnya. Coba perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini:
‫ َم ْد َر َس ُة اللُّ َغ ِة ْال َع َر ِب َّي ِة‬ ‫َه ِذ ِه‬
‫ َوسِ ْي َع ٌة‬ ‫ َم ْد َر َس ُة اللُّ َغ ِة ْال َع َر ِب َّي ِة‬ ‫َه ِذ ِه‬
Kata yang bercetak biru pada contoh yang pertama merupakan khabar, sedangkan
pada contoh yang kedua merupakan badal. Tentunya apabila berposisi sebagai badal,
maka irabnya mengikuti isim isyarahnya. Contoh kata setelah isim isyarah yang
menjadi badal:
ُ ‫ ْال َبي‬ ‫َذل َِك‬
‫ َج ِد ْي ٌد‬ ‫ْت‬
‫ َوسِ ْي َع ٌة‬ ‫ َه ِذه ِْال َم ْد َر َس َة‬  َّ‫ِإن‬

ِ ‫َأ َت َعلَّ ُم فِي َه َت‬


ِ ‫ ْال َم ْد َر َس َتي‬ ‫ين‬
‫ْن‬
َ ‫ )ت ِْل‬bisa digunakan untuk jama’ ghair ‘aqil.
4. Kata (ِ‫ ) َه ِذه‬dan (‫ك‬

ٌ‫َه ِذ ِه ُك ُتبٌ َج ِديْدَ ة‬


ُ ‫ك ْال ُبي ُْو‬
ٌ‫ت َج ِديْدَ ة‬ َ ‫ت ِْل‬

5. Huruf kaf khithab yang disebutkan mukhathabnya, maka kafnya disesuaikan


dengan ‘adad mukhthabnya.

‫َذل َِك ِك َتابٌ َيا َأحْ َم ُد‬


ُ‫َذلِ َك َما ِك َتابٌ َيا َأحْ َم ُد َوعِ رْ َفان‬
ْ‫َذلِ ُك ْم ِك َتابٌ َيا َأصْ ِد َقاِئي‬
ْ‫َذلِ ُكنَّ ِك َتابٌ َيا َطالِ َباتِي‬
َ bisa didahului kaf tasybih menjadi (‫) َك َذا‬
6. Pada isim isyarah (‫)ذا‬

‫ت َأ َخاهُ َك َذا‬
ُ ‫ت َأحْ َمدَ َفاضِ اًل َوعِ لِ ْم‬
ُ ْ‫َعلِم‬

Boleh juga dimasuki Ha’ tanbih sebelumnya menjadi (‫ ) َه َك َذا‬atau ditambahkan lam dan
kaf khithab menjadi (‫) َك َذل َِك‬.

َ ‫َأ َه َك َذا َب ْي ُت‬


‫ك؟‬
‫ت َأ َخاهُ َك َذل َِك‬
ُ ْ‫ت َأحْ َمدَ َفاضِ اًل َوعِ لِم‬
ُ ْ‫َعلِم‬

Catatan:
Mari kita perhatikan kedua contoh berikut:
ٌ ‫ َبي‬ ‫َه َذا‬
‫ْت َج ِد ْي ٌد‬
ُ ‫ ْال َبي‬ ‫َه َذا‬
‫ْت َج ِد ْي ٌد‬
Sekilas kedua contoh di atas sama, namun bila kita perhatikan lebih teliti bahwa
kedua kalimat di atas memiliki perbedaan yang cukup signifikan terutama pada kata (
ٌ ‫) َبي‬. Bila kita terjemah ke dalam bahasa Indonesia, berikut hasilnya:
‫ْت‬
Ini adalah rumah baru.
Rumah ini baru.
Atau kalau dalam bahasa Inggris:
This is new home.
This home is new.
Pada contoh pertama, kata (‫ْت‬ ٌ ‫ ) َبي‬berkedudukan sebagai khabar dan ( ‫ ٌد‬R‫)ج ِد ْي‬
َ sebagai
ُ ْ
na’at. Sedangkan kata (‫ )ال َبيْت‬pada kalimat kedua berkedudukan sebagai badal dan
kata (‫)ج ِد ْي ٌد‬
َ sebagai khabarnya.
Contoh Isim Isyarah di Al-Qur’an
Berikut ada beberapa contoh isim isyarah yang terdapat di Al-Qur’an dilengkapi
dengan keterangan ayat dan suratnya:

 ِ ‫ك اَأْليَّا ُم ُن‬
ِ ‫ َبي َْن ال َّن‬R‫دَاولُ َها‬
Ali Imran: 140 ‫اس‬ َ ‫َوت ِْل‬

 Al-Mujadalah: 12 ‫َذل َِك َخ ْي ٌر لَ ُك ْم َوَأ ْط َه ُر‬

 َ َ‫ِئك َعلَى ُه ًدى مِنْ َرب ِِّه ْم َوُأول‬


َ ‫ِئك ُه ُم ْال ُم ْفلِح‬
Al-Baqarah: 5 ‫ُون‬ َ َ‫ُأول‬

 Al-Mujadalah: 3 ‫ون ِب ِه‬


َ ‫ظ‬ُ ‫وع‬
َ ‫َذلِ ُك ْم ُت‬

 Al-Qashash: 27 ‫ْن‬ َ ‫َقا َل ِإ ِّني ُأ ِري ُد َأنْ ُأ ْنك َِح‬


ِ ‫ك ِإحْ دَى ا ْب َن َتيَّ َها َتي‬
 Al-Mudatstsir: 24 ‫َف َقا َل ِإنْ َه َذا ِإاَّل سِ حْ ٌر يُْؤ َث ُر‬

 Al-Insan: 27 ‫ُون َو َرا َء ُه ْم َي ْومًا َثقِياًل‬


َ ‫ُّون ْال َعا ِجلَ َة َو َي َذر‬
َ ‫ِإنَّ َهُؤ اَل ِء ُي ِحب‬

 Al-Insan: 29 ٌ‫ِإنَّ َه ِذ ِه َت ْذك َِرة‬

 Al-Baqarah: 113 ‫م‬Rْ ‫ُون م ِْث َل َق ْول ِِه‬ َ ‫َك َذل َِك َقا َل الَّذ‬
َ ‫ِين اَل َيعْ لَم‬

2. Isim Maushul
Pengertian isim maushul

ُ ‫ص لَةَ ْال َم ْو‬


‫ص ْو ِل (ف ؤاد‬ ِ ‫اِإل ْس ُم ْال َم ْوص ُْو ُل هُ َو ا ْس ٌم َم ْبنِ ٌّي يَ ُدلُّ َعلَى ُم َعي ٍَّن بِ َو‬
ِ ‫اسطَ ِة ُج ْملَ ٍة بَ ْع َدهُ تُ َس َّمى‬
)123 .‫ نهضة مصر) ص‬:‫ ملخص قواعد اللغة العربية (مصر‬،‫نعمة‬
“Isim maushul adalah isim mabni yang menunjukkan sesuatu tertentu dengan bantuan kalimat
yang berada dibelakangnya (setelahnya) yang disebut shilah maushul”

Pengertian diatas merupakan versi fu’ad nikmah, ahli bahasa arab kontemporer yang berasal
dari mesir. Adapun pengertian lainnya dari isim maushul adalah isim yang masih samar yang
memerlukan penjelasan atau disebut shilah maushul. Mudahnya, ia adalah kata sambung dalam
istilah bahasa indonesia. Yang mana ia identik diartikan “yang”.

Isim Maushul digunakan untuk menghubungkan sejumlah kalimat menjadi satu kalimat.


Maksudnya, bahwa masing-masing  isim ma’rifat tersebut  akan menjadi jelas bila
bersambung  dengan kalimat sesudahnya, yang disebut  Shilah maushul. Shilah
maushul tersebut  harus mempunyai  dhamir yang kembali kepada  isim maushul, yang
disebut  a’id.

Perhatikan contoh berikut ini:

Kalimat ke-1 َ َ‫يَ ْق ُرُأ الطَّالِبُ ْال ِكت‬


‫اب‬
Siswa sedang membaca buku
Kalimat ke-2 ‫الطَّالِبُ اِجْ تَهَ َد فِ ْي الد َِّرا َس ِة‬
Siswa bersungguh-sungguh dalam belajar
Penggabunga َ َ‫اِجْ تَهَ َد فِ ْي الد َِّرا َس ِة ْال ِكت‬  ْ‫الَّ ِذي‬  ُ‫يَ ْق ُرُأ الطَّالِب‬
‫اب‬
n kalimat ke-1
dan ke-2 Siswa yang bersungguh-sungguh dalam
belajar sedang membaca buku

Macam macam isim maushul

Sebagaimana jenis kata yang lain dalam bahasa arab yang terbagi menjadi jenis mudzakkar dan
mu’annats, isim maushul juga demikian. Ia ada yang khusus digunakan untuk gender pria
(mudzakkar) dan ada yang khusus digunakan untuk gender wanita (muannats). Berikut ini
rinciannya:

Bentuk muannats mudzakkar

Mufrod ‫الَّتِ ْي‬ ‫الَّ ِذي‬


(tunggal)
Mutsanna
(ganda)
‫ان‬ِ َ‫اللَّت‬ ِ ‫اللَّ َذ‬
‫ان‬
Jamak ِ ‫ اللَّ َوا‬/ ‫الاَّل ِء‬
‫ت‬ ‫الَّ ِذي َْن‬

Selain yang telah disebutkan diatas, masih ada 2 macam isim maushul yaitu:

Digunakan untuk yang berakal baik mudzakkar maupun


mu’annats
‫َم ْن‬
Digunakan untuk yang tidak berakal baik mudzakkar maupun
mu’annats
‫َما‬

Contoh isim maushul


Berikut ini saya berikan contoh penggunaan isim maushul dalam kalimat, baik dari al-Qur’an
maupun dari lainnya:

Contoh isim maushul dalam kalimat

1 ‫نَ َج َح‬  ْ‫الَّ ِذي‬ ‫ض َر‬


َ ‫َح‬
Telah hadir orang yang berhasil

2
ِ ‫َأقَا َم بِ ْالفُ ْن ُد‬ ‫ان‬
‫ق‬ ِ ‫الَّ َذ‬ ‫َسافَ َر‬
2 orang yang menginap di hotel telah
pergi
3 ‫يَتبَاهَ ْو َن بَِأ ْع َمالِ ِه ْم‬ ‫الَّ ِذي َْن‬  ُّ‫اَل ًأ ِحب‬
Aku tidak suka orang-orang yang
memamerkan amalannya
4 ْ ‫نَ َج َح‬ ‫الَّتِ ْي‬ ‫ت‬
‫ت فِ ْي اِإْل ْمتِ َحا ِن‬ ِ ‫َد َر َس‬
Telah belajar orang yang lulus ujian

5 ‫ َر َج َعتَا ِم ْن ْال َع َم ِل‬ ‫ان‬


ِ َ‫اللَّت‬ ‫ت‬
ِ ‫نَا َم‬
2 orang yang pulang dari kerja telah
tidur
6 ‫نِ ْم َن‬ ‫الاَّل تِ ْي‬ ‫ت‬
ِ َ‫اِ ْستَ ْيقَظ‬
Orang-orang yang tidur telah bangun
tidur
7 َ َ‫ َجل‬ ‫ َم ْن‬ ‫صلَّى‬
‫س‬ َ
Orang duduk telah shalat 

8 َ ‫قَ َرْأ‬ ‫ َما‬ َ‫ُأ ِر ْي ُد ْالقِ َرا َءة‬


‫ت‬
Aku ingin membaca apa yang kamu
baca

Contoh isim maushul dari al-Qur’an

121 : ‫البقرة‬ َ َ‫آتَ ْينَاهُ ُم ْال ِكت‬ ‫ين‬


َّ ‫اب يَ ْتلُونَهُ َح‬
‫ق تِاَل َوتِ ِه‬ َ ‫الَّ ِذ‬
Orang-orang yang telah kami (Allah)
beri kitab, mereka membacanya
sebagaimana mestinya
122 : ‫البقرة‬ ‫يل ْاذ ُكرُوا‬
َ ‫يَا بَنِي ِإس َْراِئ‬
ُ ‫َأ ْن َع ْم‬ ‫الَّتِي‬ ‫نِ ْع َمتِ َي‬
‫ت َعلَ ْي ُك ْم‬
Wahai bani israil! Ingatlah nikmat-Ku
yang telah Aku (Allah) berikan
kepadamu
4 : ‫آل عمران‬ ٌ‫ت هَّللا ِ لَهُ ْم َع َذاب‬ َ ‫الَّ ِذ‬ ‫ِإ َّن‬
ِ ‫ َكفَرُوا بِآيَا‬ ‫ين‬
‫َش ِدي ٌد‬
Sesungguhnya orang-orang yang
ingkar terhadap ayat-ayat Allah akan
mendapatkan azab yang berat
7 : ‫آل عمران‬ َ َ‫ْك ْال ِكت‬
‫اب‬ َ ‫َأ ْن َز َل َعلَي‬ ‫الَّ ِذي‬ ‫هُ َو‬
Dialah yang menurunkan kitab (al-
Qur’an) kepadamu (muhammad)
16 : ‫آل عمران‬ ‫ون َربَّنَا ِإنَّنَا آ َمنَّا فَا ْغفِرْ لَنَا‬ َ ‫الَّ ِذ‬
َ ُ‫يَقُول‬ ‫ين‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫ُذنُوبَنَا َوقِنَا َع َذ‬
Yaitu orang-orang yang berdo’a: “ya
tuhan kami, kami benar-benar
beriman, maka ampunilah dosa-dosa
kami dan lindungilah kami dari azab
neraka

I’rab isim maushul

Secara umum isim maushul tergolong isim mabni sebagaimana isim isyarah. Namun khusus
ِ ‫اللَّ َذ‬ dan ‫ان‬
untuk ‫ان‬ ِ َ‫اللَّت‬ mereka berdua termasuk mu’rab. Mereka dii’rab sebagaimana i’rabnya
isim mutsanna. Yakni jika mereka rafa’ maka tanda i’rabnya adalah huruf alif (‫ )ا‬dan apabila
mereka nashab atau jar (khafadh) maka tandanya adalah huruf ya’. Contoh:

1
ِ ‫اللَّ َذ‬ ‫َأ َك َل‬
‫ َجلَ َسا‬ ‫ان‬
2 orang yang duduk telah makan

2 ‫قَا َما َأ َما ِم ْي‬ ‫اللَّ َذي ِْن‬ ‫ْت‬


ُ ‫ض َرب‬
َ
Aku telah memukul 2
orang yang berdiri didepanku
ْ
3
ِ َ‫قَا َمتَا َأ َما َم ْال َمطب‬ ‫ان‬
‫خ‬ ِ َ‫اللَّت‬ ‫ت‬
ْ ‫طَبَ َخ‬
2 orang yang berdiri didepan dapur
telah memasak
4 َ ْ‫ان ْالقُر‬
‫آن‬ ِ ‫تَ ْق َر َء‬ ‫بِاللَّتَي ِْن‬ ‫ت‬
ُ ْ‫َم َرر‬
Aku melewati 2 orang yang membaca
al-Qur’an

Perhatikan contoh nomor 1 dan 3, isim maushul tersebut berkedudukan sebagai fa’il, yang
mana ia beri’rab rafa’ dan tanda i’rabnya adalah huruf alif (‫)ا‬. Sedangkan contoh nomor 2 ,
isim maushul berkedudukan sebagai maf’ul bih  beri’rab manshub dan sebagai isim
majrur untuk contoh nomor 4 yang beri’rab jar. Yang mana tanda i’rab keduanya adalah huruf
ya’ (‫)ي‬.

Cara mengi’rab isim maushul

Sebagaimana yang ada di artikel-artikel sebelumnya, saya selalu memberikan contoh


mengi’rab bab yang yang sedang saya bahas. Karena memang ilmu nahwu adalah ilmu untuk
mengi’rab, Ilmu untuk menganalisis kedudukan-kedudukan kata dalam sebuah kalimat. Dan itu
diketahui dengan cara mengi’rabnya. Perhatikan contoh mengi’rab isim maushul berikut ini:

‫ض َر الَّ ِذيْ نَ َج َح‬


َ ‫َح‬
‫ماض مبني على الفتح‬: ‫فعل‬ ‫ض َر‬
َ ‫َح‬
‫ضر‬
َ ‫ َح‬ : fi’il madhi mabni ‘alal fathi

‫ فاعل مبني على السكون في محل رفع‬: ْ‫الَّ ِذي‬


ْ‫الَّ ِذي‬ : fa’il mabni ‘alassukun menempati tempatnya rafa’

‫فعل ماض مبني على الفتح و الفاعل ضمير مستتر تقديره "هو" و الجملة من الفعل والفاعل‬: ‫نَ َج َح‬
‫صلة الموصول‬
‫نَ َج َح‬ : fi’il madhi mabni ‘alal fathi, dan fa’ilnya adalah dhamir mustatir takdirnya adalah “‫”هو‬.
Jumlah yang terdiri dari fi’il dan fa’il sebagai shilah maushul.

‫قَا َما َأ َما ِم ْي‬ ‫اللَّ َذي ِْن‬ ‫ْت‬


ُ ‫ض َرب‬
َ
ُ ‫ض َرب‬
‫ والفاعل ض مير متص ل مب ني على‬،‫ماض مبني على السكون إلتصاله بتاء الفاعل‬ : ‫فعل‬ ‫ْت‬ َ
‫الضم في محل رفع‬

3. Isim Istifham :12 Kata Tanya Dalam Bahasa Arab


Alat atau instrumen untuk bertanya dalam bahasa arab, ada beberapa macam, ada yang disebut
huruf istifham, dan ada yang disebut isim istifham. Namun pada kesempatan ini kita tidak akan
membahas kedua hal diatas, karena disini maksud saya hanya memberikan kosa kata tanya
yang bisa langsung digunakan dalam percakapan sehari hari.

Berikut ini 12 kata tanya dalam bahasa arab beserta contoh kalimatnya:

Artinya Kosakata No.

Apakah ْ‫هَل‬ 1

Apakah ‫أ‬ 2

Siapa ‫َم ْن‬ 3

Apa ‫َما‬ 4

Apa Yang ‫َما َذا‬ 5

Berapa ‫َك ْم‬ 6

Dimana ‫َأي َْن‬ 7

Kapan ‫َمتَى‬ 8

Kenapa ‫لِ َماذا‬ 9

Bagaimana َ ‫َكي‬
‫ْف‬ 10

Dari Mana ‫ِم ْن َأي َْن‬ 11

Sejak Kapan ‫ُم ْن ُذ َمتَى‬ 12

1. ‫ه ْل‬
َ  (Hal)
kalau kita menggunakan kata tanya  ْ‫هَل‬ maka pasti jawabannya ada 2 macam, yaitu ‫نَ َع ْم‬ (iya)
atau  ‫اَل‬ (tidak). Contoh :

Pertanyaan َ ُ‫هَلْ هَ َذا بَ ْيت‬


‫ك؟‬
Apakah ini rumahmu ?

Jawaban 1 ‫ هَ َذا بَ ْيتِ ْي‬،‫نَ َع ْم‬


Iya, ini rumahku

2 ‫ْت َأ ِخ ْي‬
ُ ‫ هَ َذا بَي‬، ‫اَل‬
Tidak, ini rumah saudara laki-lakiku

Perhatikan contoh diatas. Apabila hal yang ditanyakan itu sesuai dengan fakta, maka
jawabannya menggunakan ‫نَ َع ْم‬, dan apabila hal yang ditanyakan itu tidak sesuai dengan fakta,
maka jawabannya menggunakan  ‫اَل‬ .

2. ‫َأ‬ (a)

‫َأ‬ (hamzah) sama dengan ‫هل‬ dari segi arti. Namu dalam pemakaiannya, ada sedikit perbedaan
dengan ‫هل‬ . perhatikan contoh berikut ini :

Pertanyaan menggunakan ‫هل‬ Pertanyaan menggunakan ‫أ‬

‫قَ ْه َوةً ؟‬ ‫َأ ْو‬ ‫تُفَضِّ ُل َشيًا‬  ْ‫هَل‬ ‫قَه َْوةً ؟‬ ‫َأ ْم‬ ‫تُفَضِّ ُل َشايًا‬ ‫َأ‬
Apakah kamu suka teh atau Apakah kamu suka teh atau Apabila pertanyaannya
kopi ? kopi ? menggunakan ‫َأ‬ maka
dalam memberikan
pilihan harus memakai ‫أم‬. Namun apabila pertanyaannya menggunakan ‫هل‬ maka dalam
memberikan pilihan harus memakai ‫أو‬. Contoh lainnya :

Pertanyaan َ ُ‫َأ هَ َذا بَ ْيت‬


‫ك؟‬
Apakah ini rumahmu ?

Jawaban 1 ‫ هَ َذا بَ ْيتِ ْي‬،‫نَ َع ْم‬


Iya, ini rumahku

2 ‫ْت َأ ِخ ْي‬
ُ ‫ هَ َذا بَي‬، ‫اَل‬
Tidak, ini rumah saudara laki-lakiku

Apabila model pertanyaannya seperti diatas, maka jawabannya sama seperti jawabannya ‫هل‬.
Yaitu ‫نعم‬ apabila hal yang ditanyakan sesuai dengan fakta, dan  ‫اَل‬ apabila hal yang ditanyakan
tidak sesuai fakta. Contoh lain :

Pertanyaan َ ْ‫َألَ ْم تَ ْق َرِإ ْالقُر‬


‫آن ؟‬
Bukankah kamu membaca al Qur’an ?

Jawaban 1 ‫بَل َى‬


Iya / tentu

2 ‫نَ َع ْم‬
Iya

Apabila model pertanyaannya seperti diatas, maka cara menjawabnya ada 2 macam. Yang
pertama bisa menggunakan ‫بلى‬ apabila hal yang ditanyakan itu memang kamu lakukan (dalam
kontek pertanyaan diatas, apabila kamu memang membaca al Qur’an). Yang kedua bisa
menggunakan ‫نعم‬ apabila hal yang ditanyakan itu tidak kamu lakukan (dalam kontek
pertanyaan diatas, apabila kamu tidak membaca al Qur’an).

3.  ْ‫ َمن‬ (min)

BACA JUGA

‫ َم ْن‬ digunakan untuk menanyakan tentang sesorang. Contoh :

Jawaban Pertanyaan

‫هَ َذا َخالِ ٌد‬ ‫َم ْن هَ َذا ؟‬


Ini khalid Siapa ini ?

‫َأنَا َر ِش ْي ٌد‬ َ ‫َم ْن َأ ْن‬


‫ت؟‬
Saya rasyid Siapa kamu ?

ُ ‫رِّس ْي لُ ْق َم‬
‫ان‬ ِ ‫ُم َد‬ َ ‫َم ْن ُمدَرِّ س‬
‫ُك ؟‬
Guruku pak luqman Siapa gurumu ?

‫َأنَا الَّ ِذيْ َأ ْكنُ ُسهَا‬ ِ ‫َم ْن يَ ْكنُسُ ْال ُغرْ فَةَ فِ ْي الص‬
‫َّباح ؟‬
Saya yang menyapunya Siapa yang menyapu ruangan
ini tadi pagi ?

4. ‫ َما‬ (ma)

‫ َما‬ digunakan untuk menanyakan sesuatu yang tidak berakal atau segala sesuatu selain manusia.
Contoh :
Jawaban Pertanyaan

ٌ‫هَ َذا ِكتَاب‬ ‫َما هَ َذا ؟‬


Ini buku Apa ini ?

‫ك ْال ِكتَابُ َأحْ َم ُر‬


َ ِ‫لَ ْو ُن َذال‬ ‫ك ْال ِكتَابُ ؟‬
َ ِ‫َما لَ ْو ُن َذل‬
Warna buku itu merah Apa warna buku itu ?

‫ك اللُّ َغ ةَ َأِل ْستَ ِط ْي َع التَّ َكلُّ َم بِاللُّ َغ ِة ْال َع َربِيَّ ِة‬ ُ ‫ ْالهَ َد‬ ‫َم ا‬
َ ‫ف ِم ْن تَ َعلُّ ِم‬
‫ْال َع َربِيَّةَ ؟‬
Supaya aku bisa berbicara Apa tujuanmu belajar bahasa
menggunakan bahasa arab arab ?
‫اس ٌع‬ َ ُ‫بَ ْيت‬
ٌ ‫ك َج ِم ْي ٌل َو نَ ِظي‬
ِ ‫ْف َو َو‬ ‫َما َرْأي َُك َع ْن بَ ْيتِ ْي ؟‬
Rumahmu bagus, bersih, dan Apa pendapatmu tentang
luas. rumahku ?

5. ‫ َك ْم‬ (kam)

‫ َك ْم‬ digunakan untuk menanyakan jumlah sesuatu. Contoh:

Jawaban Pertanyaan

ً‫ُع ْم ِريْ ِع ْشر ُْو َن َسنَة‬ َ ‫َك ْم ُع ْم ُر‬


‫ك؟‬
Umurku 20 tahun Berapa umurmu ?

َ ْ‫ص ِد ْيقِ ْي اَل يُح‬


‫صا‬ َ َ َ‫ص ِد ْيقًا ل‬
‫ك؟‬ َ ‫َك ْم‬
Temanku tak terhingga Berapa temanmu ?

‫ت ِإلَ ْيهَا َع ْش َرةَ َأي ٍَّام‬


ُ ْ‫َسافَر‬ ‫ت ِإلَى َجا َكرْ تَا؟‬
َ ْ‫َك ْم يَ ْو ًما َسافَر‬
Aku ke jakarta 10 hari Berapa hari kamu pergi ke
jakarta ?
Isim Istifham: Arti, Kaidah Penggunaan, dan
Contohnya dalam Alquran
Ketika seseorang membaca dan memahami isi Alquran, ia akan mendapatkan ungkapan-
ungkapan dalam bentuk isim istifham. Secara istilah, isim istifham berarti ungkapan
permintaan atau penjelasan (thalabul fahm).
Dalam bahasa Arab, isim istifham merupakan gabungan dari kata isim dan istifham. Isim
berarti kata yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu, sedangkan istifham adalah
mengharapkan untuk memahami atau mengetahui sesuatu yang belum diketahui.
Menurut Drs. H. Ahmad Izzan dalam buku Studi Kaidah Tafsir Alquran, pengertian isim
istifham adalah kata yang dipakai untuk bertanya. Isim istfiham yang lazim digunakan
dalam Alquran terdiri dari 9 macam, yakni: Ma (apa), man (siapa), kaifa (bagaimana),
mata (kapan), ayyana (bilamana), anna (darimana), kam (berapa), aina (di mana), ayyu
(apa/siapa).
Mengenai kaidah penggunaan isim istifham dalam Alquran akan dijelaskan lebih
lengkap lewat uraian di bawah ini.
Kaidah Penggunaan Isim Istifham dalam Alquran
Perbesar

Dikutip dari buku Bahasa Arab Bahasa Alquran terbitan Deepublish, kaidah isim
istifham yang kerap digunakan dalam Alquran beserta contohnya adalah sebagai berikut:
1. Ma (Apa)
Isim istifham untuk menunjukkan kata tanya ma ditandai dengan adanya huruf hamzah.
Ini berfungsi untuk menanyakan sesuatu yang tidak berakal. Contohnya ada dalam ayat
berikut:
َ‫َما َسلَـ َك ُكمۡ فِ ۡى َسقَر‬
Artinya: "Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?" (Al Mudassir
42)
2. Man (Siapa)
Isim istifham dipakai untuk menanyakan makhluk yang mempunyai akal. Contohnya
dalam ayat berikut:
ٰ
‫ قَالُ ۡوا َس ِم ۡعنَا فَتًى ي َّۡذ ُك ُرهُمۡ يُقَا ُل لَهٗۤ اِ ۡب ٰر ِه ۡي ُم‬, َ‫وا َمن فَ َع َل ٰهَ َذا بِـَٔالِهَتِنَٓا ِإنَّهۥُ لَ ِمنَ ٱلظَّلِ ِمين‬
۟ ُ‫قَال‬
Artinya: Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan
kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim"
Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini
yang bernama Ibrahim". (QS. Al Anbiya: 59 - 60)
3. Mata (Kapan)
Isim istifham berfungsi untuk menanyakan waktu, baik yang sudah lampau maupun yang
akan datang. Contohnya:
ٌ‫َص َر هّٰللا ِ قَ ِر ۡيب‬
ۡ ‫َص ُر هّٰللا ِؕ اَاَل ۤ اِ َّن ن‬
ۡ ‫يَقُ ۡو َل ال َّرس ُۡو ُل َوالَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُ ۡوا َم َعهٗ َم ٰتى ن‬
Artinya: “…, sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata,
"Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu
dekat.” (QS. Al Baqarah: 214)
4. Ayyana (Bilamana)
Ayyana juga merupakan isim istifham yang dipakai untuk menanyakan waktu, namun
hanya berkenaan dengan masa yang akan datang. Contohnya:
ؕ‫يَ ۡسـَٔـ ُل اَيَّانَ يَ ۡو ُم ۡالقِ ٰي َم ِة‬
Artinya: “Dia bertanya: Kapankah hari Kiamat itu?” (QS. Al Qiyamah: 6)
5. Kaifa (Bagaimana)
Lafal kaifa biasanya dipakai untuk menanyakan perihal keadaan sesuatu. Contohnya ada
pada ayat berikut:
‫هّٰلل‬ ‫و َك ۡيفَ ت َۡكفُر ُۡونَ واَ ۡنـتُمۡ تُ ۡت ٰلى َعلَ ۡي ُكمۡ ٰا ٰي ُ هّٰللا‬
ٍ‫اط ُّم ۡستَقِ ۡيم‬ ِ ‫ى اِ ٰلى‬
ٍ ‫ص َر‬ ِ ‫ت ِ َوفِ ۡي ُكمۡ َرس ُۡولُهٗ  ؕ َو َم ۡن ي َّۡعت‬
َ ‫َصمۡ بِا ِ فَقَ ۡد هُ ِد‬ َ َ
Artinya: “Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah
dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya (Muhammad) pun berada di tengah-tengah
kamu? Barangsiapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi
petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali Imran: 101)
6. Anna (Darimana)
Isim istifham ini dipakai untuk menanyakan asal usul mengenai sesuatu. Contohnya ada
dalam ayat berikut:
‫ت ِمنَ ۡالـ ِكبَ ِر ِعتِيًّا‬ ِ َ‫ال َربِّ اَ ٰنّى يَ ُك ۡو ُن لِ ۡى ُغ ٰل ٌم َّو َكان‬
ُ ‫ت امۡ َراَتِ ۡى عَاقِرًا َّوقَ ۡد بَلَ ۡـغ‬ َ َ‫ق‬
Artinya: “Dia (Zakaria) berkata: Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak,
padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai
usia yang sangat tua?” (QS. Maryam: 8)
7. Kam (Berapa)
Lafal kam berfungsi untuk menanyakan jumlah atau bilangan. Berikut contohnya dalam
surat Al Baqarah:
ُ ‫ال لَبِ ۡث‬
َ ‫ت يَ ۡو ًما اَ ۡو بَ ۡع‬
ؕ‫ض يَ ۡو ٍ‌م‬ َ َ‫ق‬, َ‫ال َك ْم لَبِ ْثت‬
َ َ‫ق‬
Artinya: “…, Dan (Allah) bertanya: Berapa lama engkau tinggal (di sini)? Dia (orang
itu) menjawab: "Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari.” (QS. Al Baqarah: 259)
8. Ayna (Di mana)
Isim istifham ini digunakan untuk menanyakan tempat. Contohnya adalah sebagai
berikut:
َؕ‫فَا َ ۡينَ ت َۡذهَب ُۡون‬
Artinya: “Maka ke manakah kamu akan pergi?” (QS. At Takwir: 26)
9. Ayyu (Apa/Siapa)
Isim istifham ini berfungsi untuk menanyakan apa atau siapa di antara banyaknya
pilihan. Berikut contoh ayatnya:
ُّ ‫فَاَىُّ ۡالفَ ِر ۡيقَ ۡي ِن اَ َح‬
‌ِۚ ۡ‫ق بِااۡل َم‬
ۘ‌َ‫ن اِ ۡن ُك ۡنتُمۡ ت َۡعلَ ُم ۡون‬
Artinya: “Manakah dari kedua golongan itu yang lebih berhak mendapat keamanan (dari
malapetaka), jika kamu mengetahui?” (QS. Al An’am: 81)
4. Isim Syarat Jazimah (Menjazmkan Fiil Mudhari)
Pengertian Isim Syarat
Isim syarat adalah isim yang menghubungkan dua kalimat dimana kalimat yang pertama disebut
syarat dan kalimat yang kedua disebut jawab syarat. Isim syarat ini berada di kalimat syarat. Kalau
dalam bahasa Indonesia, syarat dan jawabnya disebut konjungsi sebab akibat.

Isim Syarat
Yang termasuk isim syarat yang bisa manjadikan fiil mudharii berirab jazm adalah:
ُّ ‫ َأ‬- ‫نى – َح ْي ُث َما – َك ْي َف َما‬
‫ي‬ َّ ‫ َمنْ – َما – َم َتى – َأ َّيانَ – َأ ْينَ – َأ ْي َن َما – َأ‬ 
Beberapa ketentuan tentang isim syarat jazimah:
• Semua isim syarath adalah mabni kecuali ( ُّ‫)َأي‬. Contoh:
‫ َمنْ َجدَّ َو َج َد‬ 
‫ِإنَّ َمنْ َج َّد َو َج َد‬
Meskipun menempati i’rab yang berbeda tetapi kata ( ْ‫ ) َمن‬tidak berubah harakatnya.
• Apabila fi’ilnya merupakan fi’il mudhari, maka fi’ilnya menjadi majzum baik fi’il di syarat atau pada
jawabnya.
ُ ‫َمنْ َي ْز َر ْع َي ْح‬
ْ‫صد‬
• Membedakan istifham, syarat, maushul
Mungkin ada yang merasa bingung karena isim syarat sama dengan isim istifham bahkan ada yang
dipakai sebagai isim maushul. Untuk membedakannya adalah kalau istifham itu digunakan untuk
mengumpulkan informasi. Adapun isim syarat digunakan untuk menyatukan dua kalimat yang
berhubungan sebab akibat. Sedangkan isim maushul digunakan untuk menyambung dua kalimat
yang rumpang.
Contoh isim istifham:
‫َما ه ََذا؟‬
Contoh isim syarat:
‫َما َت ْق َرْأ َي ِزدْ َك َم ْع ِر َف ًة‬
Contoh isim maushul:
ُ ‫ِا ْق َرْأ َما َأ ْك ُت‬
‫ب‬
Isim Syarat Dengan Arti Dan Contoh
Berikut penjelasan isim syarat yang dilengkapi dengan arti dan contoh:
1. ( ْ‫) َمن‬
Artinya barang siapa. Contoh:
ُ‫َف َمنْ َي ْع َملْ ِم ْث َقال َ َذ َّر ٍة َخ ْي ًرا َي َره‬
Artinya: Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya.
2. (‫) َما‬
Artinya apa yang. Contoh:
‫ت ِب َخ ْي ٍر ِّم ْن َها َأ ْو ِم ْثلِ َها‬
ِ ‫س ْخ مِنْ آ َي ٍة َأ ْو ُننسِ َها َنْأ‬
َ ‫َما َنن‬
Artinya: Apa yang Kami batalkan dari suatu ayat atau Kami Hilangkan dari ingatan, pasti Kami ganti
dengan yang lebih baik atau yang sebanding dengannya.
3. (‫) َم َتى‬
Artinya ketika. Contoh:
ُ ‫َم َتى َي ْح‬
ُ ‫ض ْر اَ ْح َم ُد َي ْح‬
‫ض ْر َحا ِم ٌد‬
Artinya: ketika Ahmad datang, maka datanglah Hamid.
4. ( َ‫)َأ َّيان‬
Artinya ketika, bila mana. Contoh:
َ ‫ب َي ْك ُث ْر َف‬
‫سا ُد ُه ْم‬ َّ ‫َأ َّيانَ َي ْك ُث ْر َف َرا ُغ ال‬
ِ ‫ش َبا‬
Artinya: Ketika para pemuda banyak waktu nganggurnya, maka banyak pula kerusakkannya.
5. ( َ‫)َأ ْين‬
Artinya dimana. Contoh:
‫َأ ْينَ َي ُكنْ اَ ْح َم ُد َي ُكنْ َحا ِم ٌد‬
Artinya: Dimana ada Ahmad, maka ada Hamid.
6. (‫)َأ ْي َن َما‬
Artinya dimana. Contoh:
ُ‫َأ ْي َن َما َت ُك ْو ُن ْو ُيدْ ِر ْك ُّك ُم ا ْل َم ْوت‬
Artinya: dimana saja kalian berada, kematian akan mendapatkan kalian.
7. (‫)َأ َّنى‬
Artinya dimana saja. Contoh:
‫َأ َّنى َي ْن ِزلْ ُذو ا ْل ِع ْل ِم ُي ْك َر ْم‬
Artinya: dimana saja orang berilmu turun, maka ia akan dihormati.
8. (‫)ح ْي ُث َما‬
َ
Artinya dimana saja. Contoh:
‫َح ْي ُث َما َت ِجدْ صِ دِّ ْي ًقا َوفِ ًيا َت ِجدْ َك ْن ًزا َث ِم ْي ًنا‬
Artinya: dimana saja kamu menemukan kejujuran, maka kamu dapati simpanan yang berharga.
9. (‫) َك ْي َف َما‬
Artinya bagaimana pun. Contoh:
ِ‫َك ْي َف َما َت ُك ْون ِْي ا ُ ْح ِب ْبك‬
Artinya: Bagaimana pun keadaanmu, aku mencintaimu.
10. ( ُّ‫)َأي‬
Artinya mana saja. Contoh:
‫َأ ًّيا َّما َتدْ ُع ْوا َفلَ ُه اَأْل ْس َما ُء ا ْل ُح ْس َنى‬
Artinya: Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia Mempunyai nama-nama
yang terbaik (Asma-ul Husna).

َّ ‫ا ِْس ُم ال‬   )
 Isim Syarat (  ِ‫ش ْرط‬
Isim syarat terdapat di dalam jumlah syartiyyah , yaitu jumlah yang memiliki fi’il syarat dan jawab
syarat. Diantara isim–isim syartiyyah antara lain:
‫المثال‬ ‫المعنى‬ ‫اسم شرط‬
ُ‫َمنْ َيصْ ُد ْق فِى َع َملِ ِه ُي ْك ِرمْ ُه هللا‬ Barang siapa ْ‫َمن‬
ُ‫َما َت ْف َع ْل فِى ال ُّد ْن َيا يُجْ ِز ِب ِه هللا‬ Apapun ‫َما‬
‫َم َتى ي َُسافِرْ َأ ِبيْ ُأ َسافِرْ َم َع ُه‬ Kapanpun ‫َم َتى‬
َ ‫َّان ُت َنا ِد ُأ ِجب‬
‫ْك‬ َ ‫َأي‬ Kapanpun َ ‫َأي‬
‫َّان‬
َ ‫َأي َْن َت ْذ َهبْ َأصْ َحب‬
‫ْك‬ Dimanapun ‫َأي َْن‬
‫َأ َّنى َي ْن ِز ْل ُذ ْو الع ِْل ِم ُي ْك َر ْم‬ Dimanapun ‫َأ َّنى‬
َّ ‫َحي ُْث َما َي ْن ِز ْل َم َط ُر َي ْن ُم‬
‫الزرْ ُع‬ Dimanapun ‫َحي ُْث َما‬
َ ‫ك ي َُعام ِْل‬
‫ك‬ َ ‫ص ِد ْي َق‬َ ‫َك ْي َف َما ُت َعا ِم ْل‬ Bagaimanapun ‫َك ْي َف َما‬
‫ب َت ْق َرْأ َتسْ َتف ِْد ِم ْن ُه‬
ٍ ‫َأيَّ ِك َتأ‬ Yang manapun ٌّ‫َأي‬

Rٌ ‫ار‬
1. Isim syarat membuat dua buah fi'il mudhaari' (‫ع‬ ِ ‫ض‬َ ‫ )فِعْ ٌل ُم‬menjadi majzum (berkondisi jazm).
ٌ ْ‫ ) َشر‬dan kalimat
2. Isim ini ditulis/diucapkan sebelum dua kalimat, yaitu kalimat syarat/kondisi ( ‫ط‬
hasil ( ‫ ) َج َزا ٌء‬/ hasil bila syarat terpenuhi.

Contoh isim syarat

1. ْ‫( َمن‬man)

Digunakan untuk manusia ( ‫) ل ِْل َعاق ِِل‬.

Contoh kalimat:

- ‫ = َمنْ ُي ْك ِر ْمنِيْ ُأ ْك ِر ْم ُه‬man yukrimnii ukrimhu


Artinya = Barangsiapa yang menghormatiku, Saya akan menghormatinya.

Penjelasan:

- man ( ْ‫ ) َمن‬pada kalimat di atas, bukan merupakan istifham ( ‫) اِسْ ِت ْف َها ٌم‬, melainkan isim syarat.

- man adalah isim syarat karena disebut sebelum dua kalimat yaitu kalimat syarat (menghormatiku),
dan kalimat hasil bila syarat terpenuhi (aku menghormatinya).

- isim syarat membuat dua fi'il mudhari menjadi majzum (yukrim dan ukrim).

2. ‫( َما‬maa)

َ ‫) ل َِغي ِْر‬.
Digunakan untuk benda ( ‫العاق ِِل‬

Contoh kalimat:
- ‫ = َما َتْأ ُك ْل آ ُك ْل‬maa ta'kul aakul
Artinya = Apapun yang kamu makan, aku akan makan.

Penjelasan kalimat:

- maa ( ‫ ) َما‬pada kalimat di atas adalah bukan istifhaam (kata tanya), namun isim syarat.

- maa membuat dua fi'il mudhari menjadi majzum (ta'kul dan aakul).

3. ‫( َم ْه َما‬mahmaa)

َ ‫) لِ َغي ِْر‬.
Digunakan untuk benda ( ‫العاق ِِل‬

Contoh kalimat:

َ ْ‫الخي ِْر َي ْن َفع‬


-‫ك‬ َ ْ‫ = َم ْه َما ُت ْنف ِْق فِي‬mahmaa tunfiq fii al-khairi yanfa'-ka.
Artinya = Apa-apa yang kamu keluarkan dalam kebaikan, itu akan bermanfaat untuk kamu.

Penjelasan kalimat:

- mahmaa adalah isim syarat.

- mahmaa membuat dua fi'il mudhari berkondisi jazm (tunfiq dan yanfa').

4. ‫ = َم َتى‬mataa

Dalam isim syarat, artinya adalah kapanpun.

Contoh kalimat:

- ْ‫ َم َتى َت ْذ َهبْ َأ ْذ َهب‬  = mataa tadzhab adzhab.


Artinya = Kapanpun kamu pergi, aku akan pergi.

َ ‫َأي‬  = ayyaana
5. ‫َّان‬

Dalam isim syarat, artinya adalah kapanpun.

Contoh kalimat:

- ‫ِر‬Rْ ‫َّان ُت َسافِرْ ُأ َساف‬


َ ‫ = َأي‬ayyaana tusaafir usaafir.
ARtinya = Kapanpun kamu safar, saya akan safar (bepergian/travel).

6. ‫ = َأي َْن‬aina
Dalam isim syarat, artinya adalah dimanapun/kemanapun.

Contoh kalimat:

- ْ‫َأي َْن َت ْذ َهبْ َأ ْذ َهب‬  = aina tadzhab adzhab.


Artinya = kemanapun kamu pergi, saya akan pergi.

7. ‫َأ َّنى َت ْن ِز ْل َأ ْن ِز ْل‬  = annaa tanzil anzil.


Artinya = dimanapun kamu menetap/tinggal, saya akan menetap/tinggal.

8. ‫ = َحي ُْث َما‬haitsumaa

Dalam isim syarat, artinya dimanapun

ْ‫ = َحي ُْث َما ُت َسافِرْ ُأ َسافِر‬haitsumaa tusaafir usaafir.


Artinya = kemanapun kamu bepergian, saya akan bepergian.

9. ‫ = َك ْي َف َم َما‬kaifamaa

Contoh kalimat:

-  ‫ = َك ْي َف َم َما َت ْقع ُْد َأ ْقع ُْد‬kaifamaa taq'ud aq'ud


Artinya = bagaimana caranya kamu duduk, saya akan duduk.

10. ٌّ‫ = َأي‬ayyun

Contoh kalimat:

- ْ‫ان َت ْذ َهبْ َأ ْذ َهب‬


ٍ ‫ = َأيُّ َم َك‬ayu makaanin tadzhab adzhab
Artinya = Ditempat yang manapun engkau pergi, aku akan pergi.

Anda mungkin juga menyukai