Anda di halaman 1dari 5

Catatan Maf'ul Bih

Catatan Maful Bih:

Di dalam satu kalimat, terkadang ditemukan maful bih lebih dari satu.

Contoh:

( Pengajar itu memberi Muhammad hadiah)

( Guru itu mengajarkan para mahasiswa ilmu nahwu)


Letak-Letak Maf'ul Bih Dalam Struktur Kalimat

Letak-letak maful bih dalam struktur kalimat:

1.

Contoh:

( Muhammad menendang bola)

( Muhammad menyembelih kambing)

Selengkapnya

Macam-Macam Maf'ul Bih


(Macam-Macam Maful Bih)

1. Maful bih yang berupa isim murob

Contoh:

( Muhammad membaca surat)


Manshubatul Asma Maf'ul Bih



(Keadaan Dinashobkannya Isim-Isim)

Kelompok Manshubatul Asma:

1.

2.


3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Macam-macam Maful
Oleh: Amirul Mukminin
Maful Bih
Maful Bih adalah isim yang menjadi sasaran perbuatan (objek)
Contoh :
Maful bih terbagi atas dua bagian :
Dzahir, yaitu maful bih yang bukan terdiri dari kata ganti contoh :
Dhamir, yaitu maful bih yang terdiri dari kata ganti. Maful bih yang dhomir ini terbagi
menjadi dua :
Dhamir muttashil. Contoh : ,
Dhamir muttashil. Contoh : , ,
Hukum-hukum maful bih
Yang asal maful bih diakhirkan dari fi;il dan fail,
seperti :
Terkadang ia mendaului fail secara :
Jaiz (boleh), seperti :
Wajib, seperti : . dalam contoh ini adalah karena fail mempunyai dhamir
yang kembali kepada maful bih.
Terkadang ia mendahului fiil dan fail dengan hukum :
Jaiz, seperti :
Wajib, seperti : . dalam contoh ini karena isim istifham ( ) harus berada
dipermulaan kalam.
Ada juga maful bih yang amilnya tersimpan atau dikira-kira dengan hukum :
Jaiz, sepeti kalau ada yang bertanya ( ) lalu dijawab ( )maka maksudnya adalah
()
Maful Fihi (Dzaraf Makan/Zaman)

Dzorof zaman (keterangan waktu), yaitu isim yang menunjukkan waktu yang dibaca nashob
dengan mangira fi (), seperti :
= pada hari ini
= pada malam ini
= pagi hari
= waktu sahur

Dzorof makan (keterangan tempat), yaitu isim yamg menunjukkan tempat yang dibaca
nashob dengan mengira-ngira fi (), seperti :
= di depan
= di belakang
= di depan
= di belakang
Semua isim zaman dibaca nashob sebagai dzharaf (dzorfiyah), tidak ada perbedaan antara
yang mukhtash (), yang madud ( )maupun yang mubham().
Mukhtash adalah lafadz yang dapat menjawab pertanyaan ( : kapan?), seperti :
dan lain-lain.
Madud adalah lafadz yang dapat menjawab pertanyaan (: berapa lama?), seperti : ,
dan lain-lain,
pada contoh : ,
Mubham adalah lafadz yang tidak menjadi jawab dari apapun, seperti : .
Isim makan yang dibaca nashob sebagai dzaraf ada tiga macam, yaitu :
1) Mubham (), seperti isim arah yang enam, yaitu ( , , , , , )dan
lafadz yang serupa dengan mereka.
2) Isim ukuran () , seperti : , , . seperti dalam contoh :
3) Musytaq (), yaitu lafadz yang dicetak dari mashdar amilnya, seperti contoh :
, .
Selain dari ketiga macam di atas, isim makan tidak boleh nashob sebagai dzaraf. Tidak boleh
dibaca( ,) . Mereka hanya dijerkan dengan( )seperti( ,
) . Adapun ucapannya orang arab seperti( , )adalah kelonggaran
dengan membuang huruf jer.
Maful Muthlak (Mashdar)
Yaitu isim mashdar yang menguatkan amilnya atau yang menerangkan macam amilnya atau
juga yang menerangkan hitungan amilnya.
Yang memperkuat amilnya seperti
Yang menerangkan macam amilnya seperti
Yang menerangkan hitungan amilnya seperti
Masdar ada dua macam :
1. lafdzi (), yaitu apabila mashdar sesuai dengan lafadz fiilnya, seperti contoh di depan.
2. maknawi (), yaitu apabila mashdar hanya sesuai dalam makna dengan fiilnya, seperti
: ,
* pengertian sederhana dari mashdar ialah lafadz yang jatuh pada urutan ketiga dari tashrif
ishtilahi, seperti : - - - , lafadz ang ketiga ( )itulah mashdar.
Maful Min Ajlih /Maful Liajlih
Yaitu lafadz/isim yang dibaca nashob yang menerangkan sebab terjadinya pekerjaan.
Syarat dari maful min ajlih adalah :
1. berupa mashdar
2. bersamaan waktunya
3. bersamaan pelakunya
seperti : ,
karena telah adanya syarat diatas, maka tidak boleh mengucapkan, seumpama:
( ) karena tidk bersamaan masa dengan amilnya.
( ) Karena tidak bersamaan dengan amilnya.
Kedua bentuk kalimat tersebut wajib jer dengan lam (), sehingga terbentuk (
) .
Maful Maah
Yaitu isim yang dibaca nashob yang disebut setelah wawu maiyah (yang berarti beserta/
bersamaan) untuk menjelaskan sesuatu yang bersamanya/ besertanya dilakukan pekerjaan.
Contoh : ,
Terkadang maful maah wajib dibaca nashob sebagai maful seperti contoh di atas, Karena
bentuk tersebut tercegah dari athof. Kalau keduanya dijadikan athof, maka makna keduanya
akan kacau, contoh lain : ,
Terkadang maful maah diunggulkan atas athof, artinya boleh athof, tapi lebih baik
menjadi maful, seperti () . Boleh dibaca ( ) sebagai athof, tetapi dhoif
(lemah).
Terkadang athof lebih baik, sepertri contoh yang pertama diatas () . Contoh
lain ( ) ,Athof ialah lebih baik dari asalnya.

Maf'ul bih

Definisi: Maf'ul bih adalah ism yg mansub (di-fathah kan akhir hurufnya) sebagai objek dari
perbuatan fail (pelaku)

Contoh :

muhammad menendang bola

penjelasan:
muhammad sebagai fail/subjek yg menendang
Menendang sebagai fiil/kata kerja yg dilakukan fail
Bola sebagai maf'ul bih/objek atau sasaran dari perbuatan fail

contoh diatas kalimat yg terdapat maf'ul bih 1 kata, berikut contoh 2 maful bih dalam satu
kalimat:

Guru memberikan muhammad sebuah hadiah

dalam kalimat ini yg menjadi maf'ul bih adalah muhammad dan hadiah

ciri ciri dari maf'ul bih adalah tanda fathah di akhir kata (mansub)

maf'ul bih dibagi menjadi dua bagian, maf'ul bih mu'rab dan maf'ul bih mabni, kedua contoh
diatas adalah contoh yg mu'rab sedangkan contoh yg mabni adalah:


kita menyaksikan permainan itu

sebagai ism mabni, yaitu memang dari asalnya


dalam kalimat diatas terdapat kata
berharokat fathah, harokat ism mabni tidak akan berubah walaupun dalam posisi mansub,
maksur atau maftuh,

Anda mungkin juga menyukai