Anda di halaman 1dari 8

I’ROB DAN Rofa

Nashob

MACAMNYA Jer
Jazm
Pengertian I’rob dalam ilmu nahwu dasar beserta tanda dan macam-macamnya. i’rab adalah
materi nahwu dasar yang sangat penting untuk dikuasai, kata kunci menguasai ilmu nahwu
adalah bisa memahami i’rab ini, setelah mengetahui perbedaan jenis-jenis kalimat dalam
bahasa arab.

Penerapan i’rab adalah materi utama di dalam ilmu nahwu, di mana ilmu ini memang
membahas perubahan harakat akhir kata di dalam bahasa arab.

Berbeda dengan ilmu shorof, yang membahas tentang perubahan struktur kata dan
maknanya.

Setelah memahami macam-macam pembagian i’rob berikut tanda-tanda atau alamatnya, lalu
diterapkan dalam contoh, maka ilmu nahwu itu terlihat jauh lebih mudah dipahami.

Kita jadi lebih mudah untuk memahami materi perubahan harakat akhir kata, setelah
memahami materi i’rab dan dan tanda-tandanya.
definisi i’rab di dalam kitab Jurumiyah:

‫ هو أو تغير أواخر الكلم باختالف العوامل الداخلة‬:‫اإلعراب‬


‫ أو تقديرا‬،‫عليها لفظا‬
“I’rob adalah perubahan akhir kalimah (kata) yang disebabkan oleh
perbedaan ‘amil yang masuk kepadanya, baik secara lafadz maupun dikira-
kirakan (taqdiri)”

Dari pengertian tersebut, dapat kita tangkap, bahwa inti dari i’rob adalah perubahan akhir kata.

Jadi, saat belajar i’rob, fokusnya adalah perubahan akhir kata, apakah nanti dibaca fathah, kasrah, dhammah,
sukun, atau dengan membuang huruf.

Kebalikan dari i’rob nanti adalah bina, yang artinya harakat huruf akhirnya tetap, tidak berubah.

Silakan baca: fiil mabni dan mu’rob.

Perubahan akhir kata ini disebabkan karena amil yang masuk kepadanya.

A’mil itu bervariasi, ada yang menuntut adanya fa’il (atau naibul fail), menuntut adanya maf’ul bih, atau
menuntut majrur.
I’rab Rofa’
Setiap i’rab memiliki tanda atau alamat.
Tanda asli dari i’rab rofa’ adalah dhommah. 3 tanda lainnya adalah: wawu, alif, dan nun.
Contohnya sebagai berikut:
Dhommah, Ada Pada:
isim mufrod, contohnya: ‫اط َم ُة‬ ِ َ ‫اء‬
‫فـــ‬ َ ‫ َج‬،‫ح َّم ٌد‬ َ ‫ َ قا َــم ُم‬. Lihat harakat akhirnya berupa dhommah
jamak taksir, contohnya:‫سل‬ ٌ ُ ‫( جا َ َء ُرـ‬para utusan telah datang). Rusulu adalah jamak taksir dari‫ َرـ ُس ٌْول‬.
jamak muannats salim, contohnya: ‫ َ قا َــم ُم ْسلِ َم ٌات‬.
Fiil mudhori’ yang akhirnya tidak bertemu sesuatu (‫ي‬ ‫آخرـهـ ش ـء‬ ‫تصل بــــ‬
‫) لاــفعل لاــمضـارع الـذي ملـــ يـــ‬, contoh: ‫رب ٌد‬
‫يــضـ ُ زـي‬ (i’rab lafdzi)،
‫ىعمرو‬
ٌ ‫خش‬
َ ‫( يـــ‬taqdiri)، ‫بــــ‬
‫كر‬ ‫( ْ ِرـ‬taqdiri).
ٌ ‫يــمـي‬
Wawu, Ada Pada:
Jamak Mudzakkar Salim, contohnya:‫جا َ َء اـل ُـْم ْسلِ ُم ْوَن‬.
Asmaul Khomsah, contohnya:‫خ ْوكَ َوـ َحـ ُم ْوكَ َوـف ُْوكَ َوذ ُْو َمـ ٍال‬ ْ ‫اء َأـبُ ْوكَ َوأـ‬
َ ‫ َج‬.
Alif, Ada Pada:
Isim tatsniyah, contohnya:‫اء اـل ُـْم ْسلِ َم َت ِان‬ َ ‫ان َج‬ ، ِ ‫اء اـل ُـْم ْسلِ َم‬
َ ‫ َج‬.
untuk mengetahui apa itu mutsanna atau tasniyah, baca juga: contoh isim mutsanna.
Nun, Ada Pada:
Fiil mudhore yang kemasukan wawu jamak, ya muannas, alif tatsniah (af’alul khomsah).
wawu jamak, contohnya:‫تــــل ُْو َن‬ ‫ن َ ْف َع‬ ، َ ‫ َ ْفيـــ َعل ْْو‬.
ya muannats, contohnya:‫تــــلِيْ َن‬ ‫ َ فْ َع‬.
alif tatsniyah, contohnya:‫تــــل َِان‬ ‫َان َ ْف َع‬، ِ ‫ َ ْفيـــ َعل‬.
I’rab Nashob
Tanda asli dari i’rab nashob adalah fathah. Alamat lainnya: alif, kasroh, ya, dan hadzfu nun (membuang nun).

Berikut ini penjelasannya:

Fathah
isim mufrod, contohnya: ‫ت ُـْم ْسلِ َم‬ ‫ َ َُ ْرـأـيـ اـل‬.
jamak taksir, contohnya:‫ َ َُ ْرـأـيـت ِ ّالرـ َج َال‬.
fiil mudhori mansub yang kemasukan ‘amil nawashib dan akhirnya tidak bertemu sesuatu, contohnya: ‫س َتن ْ َ ِكف‬
‫ن َ ْيـــ‬
‫ َ ْلـــ‬.
Alif
Asmaul khomsah seperti َ‫تاك‬ َ‫ َ َُ ْرـأيـ َاـب‬dan 4 isim yang lainnya.
yang paling sering kita dengar misalkan, aba bakrin, aba hurairata, dll.
Kasroh
Jamak muannats salim, contohnya: ‫ َ َُ ْرـأيـت اـل ُـْم ْسلِ َم ِات‬.
Ya’
Isim tatsniyah, contohnya:‫ َ َُ ْرـأـيـتاـل ُـْم ْسلِ َمي ْ ِن‬.
Jamak mudzakkar salim, contohnya:‫ َ َُ ْرـأيـتاـل ُـْم ْسلِ ِميْ َن‬.
Membuang Nun
pada af’alul khomsah, contohnya di al Quran: ‫يـــنُ ْوا‬ ‫ َ ْاـن ُ ْ ِؤـمـ‬. Dalam bentuk rofa’‫يــمـنُ ْو َن‬
‫ ُ ْ ِؤـ‬, lalu kemasukan ‘amil nawashib
yaitu an sehingga dibuang nunnya menjadi ‫يـــنُ ْوا‬ ‫ُ ْ ِؤـمـ‬
’rab Jer
Tanda asli i’rab jer adalah kasrah, sedangkan yang lainnya adalah ya’ dan fathah.
Perlu ditegaskan lagi, i’rab jer ini khusus hanya untuk kalimat isim, tidak untuk kalimat fiil.
•Kasroh
• isim mufrod munshorif (menerima tanwin), contohnya:‫تــــ‬ ‫ َمـَ ْر ُرـتبا ـْ َلفـ َ ى‬،‫ح َّم ٍد‬
َ ‫ت ُم‬
‫َم َـ ْر ُرـ َبـ‬
• Jamak taksir, contohnya: ‫ت ِاّـلرـ َجا ِل‬ ‫ َم َـ ْر ُرـ ِب‬ .
• Jamak muannats salim, contohnya:‫تال ُـْم ْسلِ َما ِت‬ ‫ َم َـ ْر ُرـ ِب‬.
•Ya’
• asmaul khomsah:‫تأـ ْخيْ َك‬ َ ‫ مـر ُرـ ِب‬.
َْ َ
• isim tatsniyah: ‫تال ُـْم ْسلِ َم َتيْ ِن‬ ‫ َم َـ ْر ُرـ ِب‬.
• jamak mudzakkar salim: ‫تال ُـْم ْسلِ ِميْ َن‬ ‫ َم َـ ْر ُرـ ِب‬.
•Fathah
• isim ghairu munsharif (tidak menerima tanwin), contohnya: ‫ وإـبراـهي َم‬ ‫ مـررـتبأـحـم َد‬.
• Kecuali jika isim ghairu munsharif ini dikasih al di depannya atau menjadi mudhaf,
maka tanda i’rab jernya berupa kasroh, bukan fathah, contohnya kata Romadhon di
niat puasa: ‫اــسنَ َِة‬
َّ ‫ ٰه ِذ ِهـ ل‬ ‫صوـ َم َ َرـمـَضـا ِن‬ ْ ‫ت‬
َ ‫ َ ُ ْوـيـ‬.
I’rab Jazm
I’rab jazem memiliki dua tanda yaitu sukun dan hadzfu nun.
Sukun
•sukun adalah tanda asli dari i’rab jazm.
•berlaku pada fiil mudhari’ shahih akhir.
•contohnya:‫يـــُن‬
ْ ‫ َ ْملـــ َ ك‬.
Hadzfu (Membuang)
•berlaku pada fiil mudhari mu’tal akhir, contohnya: ‫شزـي ٌد‬
 َ ‫ َ ْملـــ يـخ‬. dengan membuang ya (asalnya:‫خشى‬
َ ‫) يـــ‬.
•berlaku pada fiil mudhari yang saat rofa’ dengan tetapnya nun, contoh: ‫يــــِربَا‬ ‫ َ ْملـــ َ ْض‬.
Kesimpulan
•pengertian i’rob adalah perubahan harokat akhir kata.
•i’rab dibagi menjadi 4: rofa’, nashob, jer dan jazm.
•i’rab juga dibedakan menjadi: lafdzi, taqdiri, dan mahalli.
•masing-masing i’rab memiliki tanda.

Anda mungkin juga menyukai