َو ِه ْنـ َد َوا ْبنـي ِ َوا ْلغُالَ ِم َوالَّذِي¤ ــرهُ َم ْع ِرفَـةٌ كَــ ُه ْم َوذِي َ َو
ُ غ ْي
Selain tersebut (pengertian Isim Nakirah) dinamakan Isim Ma’rifah, yaitu
seperti ( همIsim Dhamir), ( ذيIsim Isyarah), ( هندIsim Alam), ( ابنيIsim
Mudhaf), ( الغالمIsim dg AL ma’rifah) dan ( الذيIsim Maushul).
Kalimah Isim/kata benda dibagi menjadi Isim Nakirah (tak tentu) dan Isim Ma’rifah (tertentu).
°°°
Isim Nakirah
Definisi Isim Nakirah adalah: Kalimah isim menunjukkan pada sesuatu secara kesatuan yang
tidak ditentukan. contoh:
ٌ َ ِكت
َر ُج ٌل،اب
Buku, Laki-laki
maka dapat dipasangi AL dan membekaskan Ma’rifah menjadi contoh:
ٌ اب نَ ِف ْي
س ُ َ ال ِكت،ٌش َجاع
ُ الر ُج ُل
َّ
Laki-laki itu pemberani, Buku itu sangat bagus.
(2). Kalimah Isim menduduki kedudukan Isim yang dapat dipasangi AL, seperti lafazh ْ ذُوartinya
“pemilik” sinonim dengan lafazh ْصاحِ ب
َ “pemilik“. contoh
َجا َء ذُ ْو ِع ْلم
seorang yang berilmu telah datang
َ ْ“ عِلمpemilik Ilmu” maka lafadz ْ ذُوadalah isim nakirah yang
pada contoh ini maksudnya adalah ُْصاحِ ب
tak dapat dijodohkan dengan AL, akan tetapi ia menduduki kedudukan Isim yang dapat
dipasangi AL pemberi bekas ma’rifah, yaitu lafazh ُْصاحِ ب َ .
°°°
Isim Ma’rifah
Definisi Isim Ma’rifah adalah: Kalimah isim menunjukkan pada sesuatu secara kesatuan yang
tertentu. contoh:
ٌ أ َ ْنتَ ُم ْخ ِل
ص
Enkau seorang yang tulus.
Ada dua jenis isim Ma’rifah:
(1). Kalimah Isim tidak dapat dipasangi AL, pun tidak menduduki kedudukan Isim dapat
dipasangi AL. Contoh:
ع ِلي
َ َجا َء
Sayyidina Ali telah datang.
(2). Kalimah Isim dapat menerima AL, akan tetapi tidak membekaskan ma’rifat. contoh:
ُ ََّجا َء ا ْلعَب
اس
Sayyidina ‘Abbas telah datang.
contoh AL pada lafazh العباسtidak berfungsi mema’rifahkan, karena ia sudah ma’rifah sebab Isim
‘Alam. Mengenai AL jenis ini, Insya-Allah akan diterangkan pada Babnya sendiri. untuk sementara
bisa dijadikan rujukan » Terjemah Alfiyah Bab Ma’rifat sebab alat Ta’rif.
°°°
ُه َو، َ أ ْنت،أنَا
aku, kamu, dia
2. Isim Alam, contoh:
ُ َمكَّة،ب
ُ َ َز ْين،ٌَخا ِلد
khalid, zainab, makkah
3. Isim Isyarah, contoh:
ُ ال َّطا ِل،اب
ب ُ َ ا ْل ِكت
kitab itu, siswa itu
6. Isim Mudhaf pada isim ma’rifah, contoh:
ي بَ ِل ْي ٌغ َ َكالَ ُم.ٌِكتَا ِب ْي َج ِد ْيد
ِّ ع ِل
kitabku baru, perkataan Ali fasih
7. Isim Nakirah Maqshudah (dari sebagian Munada, jika dimaksudkan kepada satu orang
tertentu) contoh:
ب أ َ ِج ْب
ُ يَا َطا ِل
hai siswa… jawablah!
Kesimpulan pembahasan Bait: Isim Nakirah adalah isim yang dapat dipasangi AL yang
membekaskan ma’rifah, atau isim menempati kedudukan isim yang dapat dipasangi AL. selain isim
Nakirah dinamakan Isim Ma’rifah. disebutkan 6 jenis Isim alam: Isim Dhamir, Isim Alam, Isim
Isyarah, Isim Maushul, Isim yg dima’rifahkan oleh AL, Isim Mudhaf pada isim ma’rifah, dan tidak
diuraikan yang ke 7 yaitu Nakirah Maqshudah, karena sempitnya Nadzam.
https://nahwusharaf.wordpress.com/2010/11/09/pengertian-isim-nakirah-dan-isim-marifah-
%C2%BB-alfiyah-bait-52-53/
Bismillah
Dalam bahasa arab, ada istilah isim nakiroh dan isim ma’rifat istilah baru yang tidak ada
padanannya dalam Bahasa Indonesia. Jadi, istilah ini sesuatu yang ‘baru’ bagi kita yang baru
belajar bahasa arab.
Seberapa penting memahami nakiroh dan ma’rifat ? Penting sekali karena dari keduanyalah
selanjutnya akan dibentuk hal – shohibul hal, na’at – man’ut / sifah – mausuf, mubtada –
khobar. Bahkan, isim nakiroh di dalam Al-Quran memiliki makna dan tafsir yang ‘berbeda’
nantinya. Penting banget ya?!
Isim ada dua jenis, isim nakiroh dan isim ma’rifat
ُ
1. ٌُ أشت َِري أن أ ِر ْي
د ْ كِ َتابًا
(aku ingin membeli kamus)
Kata ‘kamus‘ disini adalah isim nakiroh, yaitu belum tertentu, belum tau kamus yang mana.
Masih ‘kamus’ secara umum.
2. ‘Dhomir ( )الضميرatau Kata ganti. Seperti ( هوdia – laki laki) | ( هيdia – perempuan) ini sudah
termasuk ‘tertentu’
5. Ma’rifat dengan Alif-lam ( ) ال – بـــ المع َّرفAtau isim isim yang menjadi ma’rifat dengan
sebab alif-lam.
Misal:
– Ma’had disini ma’rifat karena sudah tertentu. Sudah jelas ma’had yang mana walaupun tidak
disebut Mahad apa.
6. Mudhof kepada salah satu isim ma’rifat yang telah disebutkan di atas (من لواحد المضاف
)المذكورات.
Misal: ٌك ٌُ >— د َْف َتdari isim nakiroh ٌ د َْفتَرdan isim ma’rifat berupa
َ ر
dhomir كٌَ Jadilah dia ma’rifat karena bersandar kepada salam satu isim ma’rifat yang telah
disebutkan diatas. Misalnya lagi ٌُ د َْف َتdan د َْف َت ٌُرهذا
رعلي
7. Munaada al-Maqsuud ( )المقصود المنادىatau Panggilan Yang Sudah tertentu.
–> Misal: ٌُ
أستاذ يَا ! (Yaa Ustadz!) Maksudnya sudah tertentu adalah,
orang yang dimaqsud itu sudah ada.
Inilah isim isim ma’rifat yang tertentu. Isim isim ini memiliki tingkat ke-ma’rifat-an.
Berdasarkan urutannya, isim paling ma’rifat adalah dhomir dan selanjutnya. Namun ada ulama
nahwu yang berpendapat bahwa Isim yang paling ma’rifat adalah Allah karena seluruh makhluq
pada fitrahnya mengenali siapa penciptanya. [1]
————————————————————————————————————-
َّ ع َف ِإ
ٌن ٌَ س ٌِر َمْ راً ْال ُع
ٌس ْ ُي – Qs 94: 5
ٌَّ ِع إ
ن ْ راً ْال ُع
ٌَ س ٌِر َم ٌس ْ ُي – Qs 94: 6
Al ‘Usr (“ )العسرkesulitan” adalah isim ma’rifat dan yusron (“ )يسرًاkemudahan” adalah isim
nakiroh.
Kata “al ‘usr (kesulitan)” yang diulang dalam surat Alam Nasyroh hanyalah satu. Al ‘usr dalam
ayat pertama sebenarnya sama dengan al ‘usr dalam ayat berikutnya karena keduanya
menggunakan isim ma’rifah (seperti kata yang diawali alif lam). Sebagaimana kaedah dalam
bahasa Arab, “Jika isim ma’rifah diulang, maka kata yang kedua sama dengan kata yang
pertama, terserah apakah isim ma’rifah tersebut menggunakan alif lam jinsi ataukah alif lam
‘ahdiyah.” Intinya, al ‘usr (kesulitan) pada ayat pertama sama dengan al ‘usr (kesulitan) pada
ayat kedua.
Sedangkan kata “yusro (kemudahan)” dalam surat Alam Nasyroh itu ada dua. Yusro
(kemudahan) pertama berbeda dengan yusro (kemudahan) kedua karena keduanya
menggunakan isim nakiroh (seperti kata yang tidak diawali alif lam). Sebagaimana kaedah dalam
bahasa Arab, “Secara umum, jika isim nakiroh itu diulang, maka kata yang kedua berbeda
dengan kata yang pertama.” Dengan demikian, kemudahan itu ada dua karena berulang. Ini
berarti ada satu kesulitan dan ada dua kemudahan. [2]
2. Kaidah ushul fiqh: Jika Isim Nakiroh Terletak dalam Konteks Penafian/Peniadaan, Larangan,
Syarat, Pertanyaan Menunjukkan Keumuman. Misalnya pada ayat berikut:
ْ َللا و
َاع ُب ُدوا ٌَ ش ِر ُكوا و
ٌَ َّ َال ٌِ ِش ْي ًئا ٌب
ْ ه ُت َ –
Qs 4:36
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun” . ( An Nisa’ : 36
).
Isim nakiroh di ayat tersebut adalah Syai’an. Maka maksud dari ayat tersebut adalah larangan
terhadap syirik baik itu syirik dalam niat–niat, perkataan-perkataan, perbuatan–perbuatan, baik
itu dari syirik akbar, syirik ashghor/kecil, syirik yang tersembunyi (terletak di hati), syirik yang
jelas. Maka terlarang bagi seorang hamba menjadikan tandingan apapun bagi Allah Subhanahu
wa Ta’ala dan sekutu pada salah satu dari semua hal-hal yang tersebut di atas. [3]
Ada banyak lagi contoh contoh faidah isim nakiroh di AlQur’an. Inilah AlQur’an. “Diturunkan dari
Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan
dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui..” Qs Fushilat 41: 2-3 “Dan jikalau Kami jadikan Al
Quraan itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak
dijelaskan ayat-ayatnya?” Qs Fushilat 41:44
Semoga yang sedikit ini bermanfaat.
Nas’alullahal ikhlaas
————————————————–
Sumber sumber:
Al-Arobiyyah Bayna Yadaik Jilid 1 | Silakan Baca online atau download disini
Muyassar fii ‘ilmi Nahwi – Aceng Zakaria
Nahwu – Silsilah Ta’limiyyah Al lughoh Al Arobiyyah Mustawa tsaalis | Silakan baca online atau
download disini
[1] Syrarah Ibn ‘Aqil disebutkan oleh Syaikh Muqbil bin Hadi al Waadi’i di kitab Al Mumti’ –
syarah al ajruumiyyah. Maktabah As Shon’aa Al Atsariyyah
[2] Kata ustadz Aris waktu dauroh Badar Mulakhos – Qowa’idul lughoh al arobiyyah tahun 2011 di
Yogyakarta
[3] dari artikel Yakinlah Di Balik Kesulitan, Ada Kemudahan yang Begitu Dekat
[4] dari artikel Jika Isim Nakiroh Terletak dalam Konteks Penafian/Peniadaan, Larangan, Syarat,
Pertanyaan Menunjukkan Keumuman
https://irilaslogo.wordpress.com/2013/03/22/isim-nakiroh-dan-isim-marifat-dan-beberapa-
faidahnya-dalam-alquran/
Pengertianْisimْma’rifatْadalahْ:
على ُم َعين
َ َما َدل
Lafadz yang menunjukan benda tertentu.
Jadi,ْ yangْ dimaksudْ denganْ isimْ ma’rifatْ adalahْ lafadzْ yangْ khususْ menunjukanْ bendaْ tertentu,ْ
misalnya kata “rumah”ْtentuْmaknanyaْberbedaْdenganْkataْ“rumahْitu”,ْkataْ“rumahْitu”ْmaknanyaْ
jelasْ menunjukanْ sebuahْ rumahْ iniْ yangْ dmaksudْ denganْ isimْma’rifat,ْ kalauْ “rumah”ْ sajaْ berartiْ
dia masih umum dan ini yang dimaksud dengan isim nakirah yang mana penjelasan lebih lanjutnya
akan dibahas pada tulisan selanjutnya.
Adapunْanggotaْdariْisimْma’rifatْtersebutْadaْlima,ْyaituْ:
http://adinawas.com/pengertian-isim-marifat-dan-anggotanya.html
http://adinawas.com/pengertian-isim-nakirah-bahasa-arab.html
Kalimah Isim/kata benda dibagi menjadi Isim Nakirah (tak tentu) dan Isim Ma’rifah (tertentu).
Isim Nakirah
Definisi Isim Nakirah adalah: Kalimah isim menunjukkan pada sesuatu secara kesatuan yang tidak
ditentukan. contoh:
ٌ َِكت
َر ُج ٌل،اب
Buku, Laki-laki
maka dapat dipasangi AL dan membekaskan Ma’rifahْmenjadiْcontoh:
ٌ اب نَ ِفي
ْس ُ َ ال ِكت،ٌشجَاع
ُ الر ُج ُل
َّ
Laki-laki itu pemberani, Buku itu sangat bagus.
(2). Kalimah Isim menduduki kedudukan Isim yang dapat dipasangi AL, seperti lafazh ْ ذُوartinya
“pemilik”ْsinonimْdenganْlafazhْْصاحِ ب
َ “pemilik“.ْcontoh
جَا َء ذُ ْو ِع ْلم
seorang yang berilmu telah datang
pada contoh ini maksudnya adalah ُْصاحِ ب َ ْ“ عِلمpemilik Ilmu”ْmaka lafadz ْ ذُوadalah isim nakirah yang
tak dapat dijodohkan dengan AL, akan tetapi ia menduduki kedudukan Isim yang dapat dipasangi AL
pemberiْbekasْma’rifah,ْyaituْlafazhُْْصاحِ بَ .
Isim Ma’rifah
Definisi Isim Ma’rifah adalah: Kalimah isim menunjukkan pada sesuatu secara kesatuan yang
tertentu. contoh:
ع ِلي
َ جَا َء
Sayyidina Ali telah datang.
(2). Kalimah Isim dapat menerimaْAL,ْakanْtetapiْtidakْmembekaskanْma’rifat.ْcontoh:
ه َُو، َ أ ْنت،أنَا
aku, kamu, dia
2. Isim Alam, contoh:
ُ َمكَّة،ب
ُ َ َز ْين،ٌَخا ِلد
khalid, zainab, makkah
3. Isim Isyarah, contoh:
ُ ال َّطا ِل،اب
ب ُ َا ْل ِكت
kitab itu, siswa itu
6.ْIsimْMudhafْpadaْisimْma’rifah,ْcontoh:
ب أ َ ِج ْب
ُ يَا َطا ِل
hai siswa… jawablah!
Kesimpulan pembahasan Bait: Isim Nakirah adalah isim yang dapat dipasangi AL yang
membekaskanْma’rifah,ْatauْisimْmenempatiْkedudukanْisimْyangْdapat dipasangi AL. selain isim
NakirahْdinamakanْIsimْMa’rifah.ْdisebutkanْ6ْjenisْIsimْalam:ْIsimْDhamir,ْIsimْAlam, Isim Isyarah,
Isim Maushul, Isimْygْdima’rifahkanْolehْAL,ْIsimْMudhafْpadaْisimْma’rifah, dan tidak diuraikan
yang ke 7 yaitu Nakirah Maqshudah, karena sempitnya Nadzam.
Pengertian Isim Dhamir (kata ganti): Isim Jamid yang menunjukkan pada Mutakallim (orang
pertama), Mukhatab (orang kedua) atau Ghaib (orang ketiga). contoh:
ُ َال ُم ْؤ ِمنُ ي
ص ْونُ ِع ْر ِضــ ِه
Seorang Mu’min menjaga kehormatan dirinya.
Maksud Isim Jamid: tidak mempunyai asal bentuk pun tidak terdapat bentuk pecahannya. Dhamir
Mutakallim dan dhamir Mukhatab keduanya disebut dhamir hadir, karena suatu yang didhamirkan
ada secara hadir pada waktu pengucapan.
َ حَا ِف ْظ
َّ علَى ال
صالَ ِة
Peliharalah… shalat !
(yakni, أ ْنتَ حَا ِف ْظPeliharalah olehmu…!)
Dhamir Bariz ada dua macam:
1. ( )متصل بارز ضميرDhamir Bariz Muttashil
2. ( )منفصل بارز ضميرDhamir Bariz Munfashil (akan diterangkan pada bait-bait selanjutnya)
( )متصل بارز ضميرDhamir Bariz Muttashil/dhamir muttashil: adalah dhamir yang tidak bisa dijadikan
permulaan kalimat dan tidak bisa berada setelah lafazh إالsecara ikhtiar (“ )اختياراpemilihan”,ْ
maksud ikhtiar adalah longgar atau lowong dalam susunan kalimat tidak sempit semisal pada
dharurahْsyi’ir. Contoh Dhamir Muttashil:
Semua Dhomir wajib Mabni. Lafadz Dhomir yang dijarrkan, sama bentuknya dengan lafadz Dhomir
yang dinashobkan.
Dhomir Muttashil ناmencocoki semua bentuknya dalam mahal Rofa’, Nashob, dan Jarrnya. Seperti
ْ ْ َ َ َّ َ َ ْ ْ َ ْ َ َّ َ َْ
contoh lafadz: ( ال ِمنح ِنلنا ف ِإننا ِبنا اع ِرفket. = بناMahal Jarr, = ف ِإنناMahal nashab, = ِنلناMahal rofa’)
َ اب َو
غي ِْر ِه َكقَا َما َوا ْعلَ َما َ غَ ¤ او َوا ْلنُّ ْونُّ ِل َما
ُ ــو ٌ َوأَل
َ ِف َوا ْل
َ
Alif, Wau dan Nun, termasuk Dhomir Muttashil untuk Ghoib juga Hadhir. Seperti contoh: ( ق َاماAlif
َْ
Dhomir Muttashil Ghoibain, artinya: “mereka berdua telah berdiri”) dan contoh: ( اعل َماAlif Dhomir
Muttashil Mukhothobain, artinya: “ketahuilah kalian berdua!”).
Telah dijelaskan pada pelajaran dahulu dalam bab Mu’rab dan Mabni, bahwa semua lafazh dhamir
adalah mabni. Dan tentunya kemabnian isim dhamir tersebut menempati pada mahal/posisi irabnya
masing-masing.
Untuk Dhamir Muttashil ( )متصل ضميdidalam mahal irabnya terdapat tiga kategori:
(1). Hanya menempati pada Mahal Rofa’ saja. yaitu ada 5 bentuk dhamir:
1- Ta’ dhamir Mutaharrik/berharkah ()المتحرك التاء. dhamir hadir (untuk Mutakallim, mukhatab ,
atau mukhatabah). contoh:
َب ا ْل ُمت ََو ِ ِّك ِلين َ فَ ِإذَا ع ََز ْمـتَ فَت ََو َّك ْل
ُّ ِعلَى هللاِ إِنَّ هللاَ يُح
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
2- Alif Tatsniyah ()اإلثني الف. (untuk dhamir hadir juga ghaib) contoh:
lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat
membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah
3- Wau Jamak ()الجماعة واو, (untuk dhamir hadir juga ghaib) contoh:
maka makan (kamu pr) , minum (kamu pr) dan bersenang hatilah kamu (pr)
5- Nun Jamak muannats (( )اإلناث نونdhamir hadir juga ghaib) contoh:
Wanita-wanita yang ditalak handaklah (mereka pr) menahan diri (menunggu) tiga kali quru’.
(2). sama bisa menempati pada Mahal Nashab dan Jar saja . yaitu ada 3 bentuk dhamir:
Shaleh berkata: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari
Tuhankudan diberi-Nya aku rahmat (kenabian) dari-Nya
(3). Sama bisa menempati pada Mahal Rafa’, Nashab dan Jar . yaitu 1 bentuk dhamir berupa “Naa”
(( )ناdhamir hadir).
contoh:
َ َربـ َّـنَا إِنـ َّـنَا آ َمــنَّا فَا ْغف ِْر لَــنَا ذُنُوبَــنا َوقِــنَا
َ َ عذ
اب النَّ ِار
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman (kami), maka ampunilah (kami) segala
dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka
Ada juga bentuk isim dhamir yang sama bisa digunakan pada semua mahal i’rab (rafa’, nashab dan
ُ
jar) yaitu همdan ي. Namun statusnya tidak seperti ناyang digaribawahi oleh Kiyai Mushannif Ibnu
Malik tsb. karena khusus ناadalah satu-satunya bentuk isim dhamir Muttashil dan Mutakallim yang
dapat digunakan pada semua kedudukan i’rab.
Contoh هم:
َ َومِ نـْـ ُه ْم َم ْن يَقُو ُل ائْذَ ْن لِي َوالَ ت َ ْفتِنِِّي أَالَ فِي ا ْل ِفتْنَ ِة
ُ َسق
طوا
Di antara mereka ada orang yang berkata: “Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan
janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah.” Ketahuilah bahwa mereka telah
terjerumus ke dalam fitnah
Contoh ي:
maka makan (kamu pr) , minum (kamu pr) dan bersenang hatilah kamu (pr)
Kesimpulan Bait diatas: semua dhamir adalah Mabni. diantara isim dhamir ada yang mencocoki
bentuknya dalam mahal jar dan mahal nashab. kemudian digaris bawahi oleh Mushannif bahwa
dhamir “ ناnaa” mencocoki bentuknya untuk semua mahal i’rab yang tiga (rafa’-nashab-jar)
َ َ َّ َ َ ْ
sebagaimana contoh dalam bait: ِنلنا فإننا ِبنا. disebutkan bahwa dhamir yang berupa Alif tatsniyah,
Wau jamak dan Nun jamak muannats, adalah dhamir mahal Rafa’ bisa digunakan untuk Ghaib juga
َ َ
Hadir* (*mukhatab saja). sebagimana contoh bait: واعل َما ق َاما.
Telah dijelaskan pada pelajaran dahulu bahwa dhamir ada dua golongan 1. Isim Dhamir Bariz
(mempunyai bentuk lafazh) dan 2. Isim Dhamir Mustatir (tidak mempunyai bentuk lafaz).
Dhamir Mustatir ( )مستتر ضامرatau dhamir yang tidak berbentuk Lafazh, ada dua macam 1. Wajib
Mustatir dan 2. Jaiz Mustatir
1. Wajib Mustatir االستتار واجب
Pengertian dhamir yang Wajib Mustatir adalah: Isim Dhamir Mustatir dimana posisinya tidak bisa
digantikan oleh Isim Zhahir pun oleh Isim Dhamir Munfashil. contoh:
ِ أَقُ ْو ُم بِ َو
اجبِ ْي نَحْ َو قَ َرابَتِ ْي
aku menunaikan kewajibanku pada keluargaku
Contoh أقومpada kalimat diatas, mempunyai Fa’il (subjek) yang berupa Isim Dhamir Mustatir yang
wajib. takdirannya adalah ( أناsaya), maka posisi dhamir ini tidak bisa digantikan isim zhahir semisal
خالد أقوم. Atau tidak bisa digantikan isim dhamir munfashil semisal أنا أقومdengan maksud sebagai
Fa’ilnya,ْbisaْjugaْdilafalkanْdemikian,ْakanْtetapiْiaْbukanْFailْtapiْsebagaiْtaukidْbagiْdamirْ
mustatir.
ISIM DHAMIR WAJIB MUSTATIR NO TEMPAT WAJIB MUSTATIR CONTOH 1 Fi’il Amar untuk satu
mufrad (laki-laki)
Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu
2 Fi’il Mudhari’ yang diawali Hamzah Mudhara’ah untuk Mutakallim (aku lk/pr)
3 Fi’il Mudhari’ yang diawali Nun Mudhara’ah untuk Mutakallim Ma’al Ghair (kami lk/pr)
4 Fi’il Mudhari’ yang diawali Ta’ Mudhara’ah untuk Mukhatab Mufrad (kamu satu laki-laki)
َ ُعلَ ْي ُك ْم أ َ ْنف
س ُك ْم َ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا
7 Fi’il Ta’ajub
َ الص ْد
ق َ َْما أَح
ِّ ِ َسن
ُّ سنَّ َوال
ظ ْف َر َ علَ ْي ِه فَكُ ْل لَي
ِّ ِ ْس اَل ْ َِما أ ُ ْن ِه َر اَل َّد ُم َوذُك َِر ا
َّ َ س ُم
َ َِللَا
Apa yang dapat menumpahkan darah dengan diiringi sebutan nama Allah, makanlah, selain gigi
dan kuku
َق َه ْيهَات
ُ ص ِد ْي
َّ ال
jauh sekali dari kebenaran.
IsimْSifatْyangْmurni,ْsemisalْIsimْFa’il.ْContoh:
Firman Allah:
العدو فاحذرهم
ِّ هم
Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka (Al-Munaafiquun : 4)
Contoh bisa berada setelah lafazh ILLA
Firman Allah:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia (Al-Israa’ : 23)
2. Mahal Nashab (Dhamir Munfashil Manshub > akan dijelaskan pada bait selanjutnya Insyaallah).
Rinciannya sbb:
- NAHNU = mutakallim ma’al-ghair aw mu’azh-zham nafsah = KAMI atau AKU mengagungkan diri.
هما أنتما
هم أنتم
هن أنتن
Telah dijelaskan bahwa Dhamir Munfasil dari segi mahal I’robnya ada dua macam:
1. Mahal Rofa’ (Dhamir Munfashil Marfu‘ > lihat penjelasannya Dhamir Munfasil Marfu’ » Alfiyah
Bait 61)
2. Mahal Nashab (Dhamir Munfashil Manshub).
Orang
Orang Kedua ORANG
Ketiga
(Mukhothob) PERTAMA(MUTAKALLIM)
(Ghaib)
إياهما إياكما
إياهم إياكم
إياهن أياكن
إياه َ
إياك إياي
إياها إياك إيانا
إياهما إياكما
إياهم إياكم
إياهن أياكن
http://blogputriwulan.blogspot.co.id/p/bahasa-arab-isim-nakiroh-dan-makrifat.html
Arabic
1/24/2014
Pelajaran ke-8:
Ini adalah bagian KLASIFIKASI ke-3, setelah pengelompokan Isim berdasarkan Jenis dan Isim
berdasarkan jumlahnya.
Dalam pembahasan kali ini kita akan belajar tentang Isim apa saja yang masuk dalam kategori umum
atau tak terdefinisi, dan apa saja Isim yang terkatogeri khusus bin tertentu alias terdefinisi.
ُ َ
1. LAFADZ UMUM /TAK TERDEFINISI/ ISIM NAKIROH ()ن ِك َرة
ISIM NAKIROH Adalah Isim yang penunjukan umum. Tidak dikhususkan untuk sesuatu apapun.
misal, dalam bahasa indonesia, terdapat kata buah-buahan. Kata ini umum, untuk berbagai jenis
buah, apapun. Permisalan yang lain adalah kata laki-laki juga merupakan kata yang umum. Tak
menunjuk satupun lelaki di dunia ini. dll
Nah, tanda Isim Nakiroh ini adalah tanwin (ً ً ً ). LAFADZ apapun yang berharokat akhir Tanwin,
semuanya tergolong pada ISIM NAKIROH atau LAFADZ UMUM.
Contohnya:
ْ
Fikrun ( ) ِفكرPemikiran (umum)
َ
Syakhsin ( ) شخسindividu (umum)
َ
Syaamilan ( ) ش ِامالsempurna (umum)
َ
2. LAFADZ KHUSUS / TERDEFINISI / ISIM MA'RIFAT ( ) َمع ِرفة
ISIM MA'RIFAT adalah Isim yang penunjukannya khusus. Spesifik untuk sesuatu saja. Misalnya:
Buah Pisang, laki-laki bersorban, binatang reptil, dll.
Tanda ini kebalikan dari isim nakiroh dengan tanda tanwin. Selama-lamanya, jika suatu isim sudah
didahului oleh alif dan lam, tidak akan mungkin diakhiri oleh tanwin. Sebab, alif dan lam adalah
tanda khusus, sementara tanwin adalah tanda umum.
Contohnya:
ُ َْ
Al-Insaanu ( ) الإلن َسانmanusia (tertentu karna diawali alif dan lam)
َ َْ
Al-Kawni ( ) الكو ِنAlam Semesta (tertentu karena diawali alif dan lam)
َ َْ
Al-Hayaata ( ) ال َح َياةKehidupan (tertentu karena di awali oleh alif dan Lam)
َ
B. KATA GANTI / ISIM DHOMIR ( ) ض ِمي ِإس ُم
ISIM DHOMIR adalah Kata Ganti. Misalnya, aku, kamu, dia, mereka, kalian, kami, kita, dll. Dalam
bahasa Arab, cakupan kata ganti begitu kompleks. Ada 14 kata ganti, banyak ya...
Itupun dibedakan penulisannya. Apakah tersambung atau terpisah. Yang terpisah dibedakan apakah
sebagai subjek atau objek. Jadi total kata ganti dalam bahasa arab ada 42 kata ganti. Subhanallah...
Contohnya:
ََ
Ana ( ) أناsaya, aku
َ َ
Anta ( ) أنتKamu (Laki-laki, tunggal)
ُ
Huwa ( )ه َوdia (laki-laki, tunggal)
َ
detailnya akan kita bahas tersendiri dalam Pelajaran tentang ISIM DHOMIR yang akan datang, شاء ِإن
ُ
للا
َ
C. KATA TUNJUK / ISIM ISYAROH ( ) ِإش َارة ِإس ُم
ISIM ISYAROH adalah Kata tunjuk. Misalnya ini dan itu. Dalam bahasa Arab isim isyaroh nya juga
banyak. Tidak sekedar ini dan itu saja sebagaimana lazim dalam bahasa Indonesia. Ada 12 kata
tunjuk. Jumlah ini didapati berdasarkan penunjukan jauh ataupun dekat. Terbagi lagi berdasar jenis
dan jumlahnya. Itulah kenapa pembahasan isim berdasarkan jenis dan jumlah penting dipelajari di
awal pembahasan.
Contohnya:
َ َ
Haadza ( ) هذاini (dekat)
َ َ
Dzalika ( )ذ ِلكitu (jauh)
َ
D. NAMA / ISIM ALAM ( ) َعلم ِإس ُم
ISIM ALAM adalah Lafadz yang menunjukkan Nama sesuatu. Baik nama orang, nama tempat,
daerah, kota dan lain sebagainya. Ada nama asli, nama gelar dan nama nasab. detailnya nanti ya...
Contohnya:
ِّ ْ َ َّ ُ
Annisa Nurjannah ( ) نو ُر َجنة الن َس ُاء
ُ َ َ
Ummu Naufa ( ) نوف أ ُمو
ISIM MAUSHUL adalah kata pengkhusus. Biasanya mengkhususkan sesuatu dengan menjelaskan
pada kalimat baru. ISIM MAUSHUL diartikan sebagai yang. Yang apa? Ada kalimat penjelas
setelahnya.
Contohnya:
َّ َ َ ُ ْ َ
Alladzi Yaktubu ( ب ال ِذي ) يكتYang berfikir,
َّ َ ُ َ َ
Allatiy Tanhadhu ( ) تنهض ال ِ ِتYang bangkit,
َ
ُ ) ُمضا
F. KATA YANG DISANDARKAN / ISIM MUDHOF ( ف
ISIM MUDHOF adalah isim yang disandarkan kepada isim yang lain. Biasanya terdapat dua buah Isim
atau lebih yang berurutan, isim yang pertama disandarkan pada isim yang kedua.
Contohnya:
َ
Thoriyqu Al-imaani ( ) ِاْلي َم ِان ط ِري ُقJalan Keimanan
َ َ
'Alaaqatiha ( ) َعالق ِت َهاhubungan-nya
1. ISIM NAKIROH
2. ISIM MA'RIFAT DIAWALI ALIF DAN LAM
3. ISIM DHOMIR
4. ISIM ISYAROH
5. ISIM MAUSHUL
6. ISIM 'ALAM
7. ISIM MUDHOF
Demikianlah pembahasan Klasifikasi Isim berdasarkan umum dan khusus yang bisa saya sampaikan.
untuk pembahasan rinci masing-masingnya, akan kita bahas dalam pelajaran selanjutnya.
ّ
والسالم
http://bundanaufa.blogspot.com/2014/01/isim-marifat-dan-isim-nakiroh.html
Isim Nakirah
والنكرة كل اسم شائع في جنسه ال يختص به واحد دون آخر وتقريبه كل ما صلح دخول األلف والالم
عليه نحوالرجل والغالم
Isim nakirah ialah isim yang jenisnya bersifat umum yang tidak menentukan sesuatu perkara
dan lainnya. Singkatnya ialah, setiap isim yang layak dimasuki alif dan lam, contoh
: الرجلatau ( الغالمasalnya رجلdan )غالم.[3]
2.2 Pembagian Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah
1. Pembagian Isim Ma’rifat
A. Isim ‘Alam
Kaidah: القاعدة
العلم اسم معرفة سمى به شخص أومكان أوحيوان أو أي شيئ اخر
Alam, yaitu isim ma’rifat yang digunakan untuk menamai orang,
tempat, hewan, atau benda-benda lain[4].
Dan isim ‘alam itu terbagi pula pada isim, kunyah dan laqab. Yang dimaksud
dengan kunyah yaitu setiap sebutan nama atau panggilan yang tersusun dari dua kata dengan
cara idhafat. Dan laqab yaitu setiap panggilan yang menunjukkan ketinggian martabat atau
merendahkannya.[5]
B. Isim Dhamir
Isim dhamir yaitu isim kata ganti untuk pembicara atau orang pertama, dan untuk
orang yang diajak bicara atau orang kedua, seperti : = اناsaya, dan = انتengkau (lk), dan
untuk orang ketiga = هوdia (lk).[6]
Dan dhamir itu terbagi kepada dua bagian, yaitu:
1. Dhamir bariz
2. Dhamir mustatir
Yang dimaksud dengan dhamir bariz adalah dhamir yang ada bentuknya (berupa
lafadz) seperti ( ) تpada فهمت. Dan dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak ada
bentuknya (tidak tampak berupa lafadz), melainkan hanya dalam pemahaman saja, seperti
dhamir pada fi’il فهمdhamirnya هو. Dan dhamir bariz itu terbagi
pada munfashil danmuttashil. Dhamir munfashil yaitu dhamir yang tampak karena berdiri
sendiri dalam pengucapan, seperti = اناsaya, dan = نحنkita. Dan dhamir muttashil yaitu
dhamir yang tampaknya seakan-akan merupakan bagian atau suku kata dari kata-kata
sebelumnya seperti ( ) تpada فهمتdan ( ) اpada فهما.
C. Isim Mubham
Yang dikehendaki adalah isim isyaroh dan isim maushul, dikarenakan makna
keduanya yang samar (mubham), yang bisa tertentu dengan melalui isyaroh dan shilah.[7]
1. Isim Isyaroh
Yaitu isim yang dicetak untuk perkara yang diisyarohi yang tampak dengan
jari (telunjuk) dan sesamanya.
Contoh : هذا, هذه, هؤالء
2. Isim Maushul
Yaitu isim yang menunjukkan sesuatu/seseorang yang tertentu dengan cara
menyebutkan suatu kalimat sesudahnya yang disebut selatul-maushul.[8] Dan lafadz-
lafadznya adalah :
الذى : yang digunakan untuk seorang laki atau sesuatu jenis
mudzakkar
اللذان/ اللذين: yang digunakan untuk dua orang/benda jenis mudzakkar
الذين/ األولى: yang digunakan untuk jama’ manusia mudzakkar
التى: yang digunakan untuk seorang perempuan atau sejenis
muannats
اللتان/ اللتين: yang digunakan untuk dua orang/benda jenis muannats
الالتى/ الالئ: yang digunakan untuk jama’ manusia muannats
D. Isim-isim yang dimasuki أل
Yaitu isim yang dimasuki ألdan memberikan pengertian ketentuan bagi isim tersebut.
Seperti : = السيفpedang itu
=القلمpena itu
6
2. Contoh dari Isim Dhamir :
- انا موظف = Saya adalah seorang pegawai
- بيتها فسدة = Rumahnya(pr) itu rusak
3. Contoh dari Isim Mubham
a. Contoh dari Isim Isyaroh :
- هذا كوب = Ini adalah sebuah gelas
- هذه خزانة = Ini adalah sebuah Almari
- اوالء الصائمون = Mereka adalah orang-orang yang berpuasa
b. Contoh dari Isim Maushul :
- اكرم الذى علمك = Muliakanlah orang yang telah
mengajarkan engkau
- اكرم الذين علماك = Muliakanlah orang yang telah
mengajarkan engkau
- اكرم الذين علموك = Muliakanlah orang yang telah
mengajarkan engkau
Dari ketiga contoh tersebut memiliki arti yang sama, namun berbeda cara penempatan
dan kedudukannya.
4. Contoh dari Isim-isim yang dimasuki أل:
- الدكان فسيح = Toko itu luas
- المستشفى فسدة = Rumah sakit itu rusak
7
5. Contoh dari Isim yang di idhofahkan pada isim ma’rifat
- بيت عائشة ضيقة = Rumah Aisyah itu sempit
- جدار ذلك واسخ = Dinding itu kotor
6. Contoh dari Isim ma’rifat dengan sebab Nida’ :
- يا احمد ارجع الى بيتك = Hai Ahmad! Pulanglah ke rumahmu!
- يا فاطمة ا كنسى فناء بيتك = Hai Fatimah! Sapulah Halaman
Rumahmu!
B. Contoh dari Isim Nakirah :
-( Didalam laci itu ada buku) = فى الدرج كتاب
- ( Seorang laki-laki menanyakan ayahku) = سأل رجل عن والدى
- ( Muhammad merobek kertas ) = مزق محمد ورقة
Keterangan :
Apabila kita perhatikan setiap isim dalam kalimat-kalimat di atas, kita akan
melihat bahwa kata ( كتابbuku), ( رجلseorang laki-laki), ( ورقةkertas), ia tidak menunjukkan
kepada benda tertentu yang sudah kita kenal. Isim seperti ini disebut dengan Isim Nakirah.
http://dannyferdiansyah.blogspot.co.id/2013/11/makalah-bahasa-arab-tentang-isim.html
ِ ِرٍإِلَىٍتَ ْع ِي ْين
ٍه ِ َالنظ
َّ ِمٍب
ِ ِس ِ تَ ْق
ُ سي
ْ ْمٍاال
(Pembagian Isim Ditinjau Dari Segi Kejelasannya)
1. Isim Nakiroh
Isim Nakiroh adalah isim yang belum jelas penunjukannya
Contoh:
ْ( ُمسلِمSeorang muslim)
ُْ طالِبْ ِكت
َاب َ (Buku seorang mahasiswa)
2. Isim Ma’rifat
Isim Ma’rifat adalah isim yang sudah jelas penunjukannya
Contoh:
ع َم ُْر ُ (Umar)
ُْ ( ُم َح َّمدْ ِكتBuku Muhammad)
َاب
Macam-macam isim ma’rifat
1. Dhomir (kata ganti orang)
Contoh:
أَنَا – أَنتَْ – ه َُْو
2. Isim Isyaroh (kata penunjuk)
Contoh:
ذَالِكَْ – َهذَا
3. Isim Maushul (kata sambung)
Contoh:
ْاَلَّذِي- َْاَلَّذِين
4. ‘Alam (nama orang)
Contoh:
ع َم ُْرُ – َْخدِي َج ْةُ – ُم َح َّمد
5. Isim yang ada alif dan lam
Contoh:
ُْح – اَلبَيت ُْ اَل َمس ِج ُْد – اَلمِ صبَا
6. Isim yang disandarkan pada isim ma’rifat yang lain
Contoh:
ُْ ب – ُم َح َّمدْ ِكت
َاب ُْ ِصاح َ ِْالبَيت
Catatan:
1. Isim Nakiroh biasanya mempunyai harokat akhir yang bertanwin
Contoh:
ْمِ صبَاحْ – ُمسلِم
2. Nama orang walaupun bertanwin tetap dikatakan sebagai isim ma’rifat dan bukan
sebagai isim nakiroh.
Contoh:
ْزَ يدْ – ُم َح َّمد
3. Apabila suatu isim disandarkan pada isim nakiroh, maka dia adalah isim nakiroh.
Namun apabila disandarkan pada isim ma’rifat, maka dia adalah juga sebagai isim
ma’rifat.
Contoh:
ُْ طالِبْ ِكت
َاب َ – َاب
ُْ ُم َح َّمدْ ِكت
http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-15-isim-marifat-nakirah.html
Kata ( )الرسولyang ketiga itu sama konotasinya dengan kata ( )رسوالyang disebut sebelumnya.
Yakni menunjuk kepada seseorang yang sama, yaitu nabi Musa ‘alayhissalaam. Hal ini dapat
dipahami dari penggunaan ( )الpada kata ( )الرسولyang ketiga tersebut.
2. Untuk menunjukkan kepada sesuatu yang sudah dikenal oleh pembicara dan lawan bicara ( ال
) للعهد الذهنى, seperti dalam surah (at-Taubah : 40) :
....إذ هما في الغار...
Kata ( )الغارdalam ayat itu menunjuk kepada gua Hira, tempat Rasulullah bersama Abu Bakar
ketika keduanya dikejar oleh kafir Quraisy sewaktu hijrah ke Madinah. Itu sebabnya kata
( )الغارditerjemahkan dengan gua Hira.
3. Menunjuk kepada waktu (sekarang) ketika peristiwa yang dimaksud terjadi, yaitu faedah ( ال
)للعهد الحضرى, dsb. Sebagai contoh seperti dalam ayat ketiga surah al-Maidah (5):
8. Untuk menyatakan bahwa makna dari kata yang memakai الtersebut mencakup semua
individu yang tergabung di dalamnya )(إستغراقية. Di antara ciri الini adalah boleh diikuti
oleh istitsna’ (pengecualian) setelahnya seperti[3]:
)3( ) إال الذين ءامنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر2(إن األنسان لفي خسر...
Dan boleh pula disifati dengan jamak seperti الyang terdapat pada kata الطفلdalam surah (an-
Nuur: 31) :
....أوالطفل الذين لم يظهروا على عورات النساء...
Kata الذينyang berfungsi sebagai sifat bagi الطفلadalah jamak dari الذي. Namun, di sini hal itu
boleh terjadi karena الطفلmemakai الistighraqiyyah tersebut.
Dari uraian di atas tampak dengan jelas bahwa masuknya الpada suatu kata
memberikan pengertian tertentu yang tidak dijumpai pada kata yang sama bila tidak
memakai الtersebut.
b. Ma’rifah dengan ‘alamiyah (nama) berfungsi untuk:
َّ سو ُل
a) Memuliakan, seperti pada ayat: ِّللا ُ ( ُم َح َّمد ٌ َرal-Fath: 29)
b) Menjelaskan keadaannya dengan menggunakan “kata tunjuk jauh”, seperti: َ( َوأُولَئِكَ ُه ُم ا ْل ُم ْف ِلحُون
al-Baqarah: 5)
c) Menghinakan dengan memakai kata tunjuk dekat, seperti: ٌ( َو َما َه ِذ ِه ْال َحيَاة ُ الدُّ ْن َيا ِإ َّال لَ ْه ٌو َو َلعِبal-
‘Ankabut: 64)
d) Memuliakan dengan memakai kata tunjuk jauh, seperti pada: َْب فِي ِه ُهدًى ِل ْل ُمتَّقِين
َ ( ذَلِكَ ْال ِكتَابُ َال َريal-
Baqarah: 2)
Sedangkan kata “yusro (kemudahan)” dalam surat al-Insyirah tersebut ada dua. Yusro
(kemudahan) pertama berbeda dengan yusro (kemudahan) kedua karena keduanya
menggunakan isim nakiroh (seperti kata yang tidak diawali alif lam). Sebagaimana kaedah
dalam bahasa Arab, “Secara umum, jika isim nakiroh itu diulang, maka kata yang kedua
berbeda dengan kata yang pertama.”Ini berarti ada satu kesulitan dan ada dua kemudahan.
Dalam sebuah riwayat Ibn Abbas berkata: Satu ‘usr (kesulitan) tidak akan mengalahkan dua y
usr (kemudahan). Hal ini karena kata usr’ yang kedua diulangi dengan al (ma’rifah), maka ia
adalah ‘usr yang pertama, sedang ‘yusr’ yang kedua bukan ‘yusr’ yang pertama karena ia diul
angi tanpa “al”.[5]
Dalam kaidah ushul fiqh, jika isim nakiroh terletak dalam konteks penafian/peniadaan,
larangan, syarat, pertanyaan menunjukkan keumuman. misalnya pada ayat berikut:
ش ْيئًا
َ ّللاَ َو َال ت ُ ْش ِر ُكوا بِ ِه
َّ – َوا ْعبُد ُواQs 4:36
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun” . (
An Nisa’ : 36 ).
Maka maksud dari ayat tersebut adalah larangan terhadap syirik baik itu syirik dalam
niat, perkataan, perbuatan, baik itu dari syirik akbar, syirik ashghor/kecil, syirik yang
tersembunyi (terletak di hati), syirik yang jelas. Maka terlarang bagi seorang hamba
menjadikan tandingan apapun bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sekutu pada salah satu
dari semua hal-hal yang tersebut di atas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isim nakirah adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang belum jelas pengertiannya.
Sedangkan isim ma’rifat adalah isim yang sudah jelas pengertiannya atau isim yang
menunjukkan sesuatu yang sudah jelas. Penggunaan isim nakirah dan ma’rifah dalam al-
Qur’an mempunyai beberapa fungsi. Pengulangan kata benda atau isim yaitu apabila
terdapat isim yang disebutkan dua kali, maka dalam hal ini ada empat kemungkinan, yaitu
kedua-duanya ma’rifah, kedua-duanya nakirah, yang pertama nakirah sedangkan yang kedua
ma’rifah, dan yang pertama ma’rifah sedangkan yang kedua nakirah.
http://mybarokahblog.blogspot.co.id/2015/11/isim-nakirah-dan-isim-marifah-dalam-al.html
Seperti yang telah lalu Belajar Bhs Arab Untuk Pemula sampaikan, materi dari Buku Durusul Lughah
Al-Arabbiyah I karya Dr V Abdurrahim ini akan belajar isim terlebih dahulu. Ciri Isim pertama adalah
Ma'rifah - Nakirah. Perhatikan.
Apa bahasa Arabnya rumah? Bayt! بَ ْيت. Akan tetapi, kadang kita akan menjumpai
Masih bingung? Misalkan kita berbicara 'seekor kucing masuk rumah', maka kita dan yang diajak
bicara tidak tahu kucing yang mana yang masuk rumah. Apakah kucing hitam atau coklat? Apakah
kucing kurus atau gemuk? Kita tidak tahu. Pokoknya, ada kucing yang masuk rumah. Sedangkan jika
kita katakan "Kucing (itu)/(ingg:The Cat) masuk rumah" otomatis yang diajak bicara tahu kucing
mana. Soalnya kan ada "itu"nya. hehe..
Setelah tahu apa itu Nakiroh dan apa itu Ma'rifah, ada yang tahu perbedaannya?
Nakiroh: JELAS tidak berawalan al ( )ال, dan diakhiri TANWIN. bisa fathah tanwin, dhommah
tanwin, ataupun kasroh tanwin. yang jelas diakhiri tanwin. Contohnya : ٌبَ ْيت
Ma'rifah: Diawali Al dan TIDAK diakhiri tanwin. Contoh : ُ البَ ْي
ٌت
Lantas... Apakah ada dalam bahasa arab isim yang diawali Al sekaligus diawali tanwin? TIDAK
ADA!!! Jadi jika teman2 nulis arab diawali Al, pastikan diakhirnya tidak bertanwin. Begitu pula
sebaliknya.
Bagaimana dengan yang tidak berawalan Al sekaligus berakhiran tanwin? Ada, tapi bukan sekarang.
Ini dasarnya dulu, setelah dasarnya kokoh, kita akan perdalam lagi "aturan2 baru".
Catatan:
ٌم
د َّ ح
َ ُمapakah ia ma'rifah atau nakirah? Tidak berawal Al tapi berakhiran tanwin. NAKIROH??
tidak!!
َّ ح
ٌمد َ ُمadalah Ma'rifah. Semua nama orang adalah Ma'rifah, dan memang tidak memakai Al tapi
berakhiran tanwin. Insyaallah ke depan akan dibahas lebih lanjut..
Dalam tata bahasa arab ada isim yang mempunyai arti nama orang, julukan atau panggilan. Isim-
isim tersebut diringkas atau dikemas menjadi isim ma’rifat. Selain isim ma’rifat ada juga isim nakiroh.
Menurut Syaikh Muhammad ibnu Malik dalam kitabnya Alfiyah ibnu Malik. (syairnya)[1]
ُه ْم
ذى
ِه ْند
غال ٌم
الذى
2. Pengertian isim Nakiroh
Menurut Syaikh Muhammad ibnu Malik dalam kitabnya Alfiyah ibnu Malik.[2]
Contoh :
احدٌ َك َر ُج ُل َوفَ َرس َو ِكت َاب ُّ النكرة وهى االصل وهى كل اِسْم شَائِع فى ِج ْن ِس ِه الَ ي ُْخت
ِ َص ِب ِه َو
Artinya : isim nakiroh itu asal, yang dinamakan isim nakiroh yaitu mana saja isim yang bisa
sumrambah semua bentuk maksudnya tidak khusus ada di satu makna yang mengecualikan lainnya.
Contoh :
Contoh :
1. Menurut Syaikh Muhammad ibnu Malik dalam kitabnya Alfiyah ibnu Malik.[5]
d. ْ َ بِا
Isim ل محلى الغالم
َ
e. Isim maushul الذى
f. Isim yang mudhof pada isim ma’rifat ابنى
2. Menurut imam Syamsuddin Muhammad Ar-Ra’ni[6] dalam kitabnya Mutammimah Al-Jurumiyah
yang diterjemahkan oleh KH. Misbah bin Zainul Musthofa
Isim dhomir = isim dhomir itu ism yang paling kuat ma’rifatnya dibanding
Isim alam
Isim isyaroh
Isim maushul
3. Menurut kyai Bisyri Musthofa Ar-Rombani dalam kitab[7]Syarah Umrithi bahwa isim ma’rifat ada 6 :
a. Isim dhomir
b. Isim isyaroh
c. Isim alam
d. Isim maushul
e. Isim yang ma’rifat sebab )(ال
ُ
1.1 adapun pengertian dari isim dhomir yaitu isim yang menunjukkan kata ganti seperti ه ْم
ِي
ْ ذ ُ ا ُ ْخ
طبْ ذِي المراة
ِذ ْه ث ْذ ِه ْال َم ْسئَلَة
ْ اِ ْب َح
تِى ع َر ْفتُ تِى ال َج ِم ْيلَة
َ
ت َا طلَقت ت َا ْال َم ْراة
َ
َوفي س َواهُ َذيْن تَيْن ا ْذ ُك ْر تُط ْع¤ َو َذان ت َــــان ل ْل ُمثَنى ْال ُم ْرت َف ْع
Lafadz َان ِ َ ذitu isim isyaroh دالله مؤنث مرتفع.[9]
ِ تdan ان
ِ َذ
ان دالله مذكر dan َان
ِ ت دالله مؤنث
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
ا ُ ْقعُ ْد هنا
س ه ُهنَا
ْ ِِجْ ِل
ُ atau ه ُهنَـاitu dikehendaki داللهpada tempat yang jauh maka harus dipertemukan kaf.
Bila هنَـا
ُهنَـا ُهنَـاك
ه ُهنَـا ه ُهنَـاك
Atau tidak cukup menggunakan salah satunya lafadz هنَّا
َ , نعَ َّم, َ ُهنَالِك, ِهنَّاitu. “wallahu a’lam”
1) علم شخص
2) علم ِج ْن ِس
Yang dinamakan شخص علمyaitu isim yang bisa داللهdengan nyata pada مسمىtidak pada قبدapa-
apa misalnya:
عدَ ٌن
َ Lafadz ini menunjukkan alamnya negara
ش ْذقَ ٌم
َ Lafadz ini menunjukkan alamnya onta
َ ( ا َ ْل َم ِسيْحْ ِع ْيmasyhur)
سي
ْ َف
ض ٌل
ٌاسد
ُ َم ْن
ص ْورق
ٌَمض ُْروءب
Contoh :
َسعَاد
ُ
اُدَ ْد dan masih banyak lagi
َ َمررتُ بِق
ٌام زَ ْيد
َ َو َراَيْتُ زَ ْيدٌ ُم ْن
ط ِل ٌق
Bila I’robnya منقول علمdari jumlah itu I’robnya hikayah.
علم منقولitu ada yang منقولdari mukorrob mazji hukumnya mu’rob I’rob ghoiru munshorif bila
tidak dipungkasi dengan lafadz َويْهbila dipungkasi lafadz َويْهhukumnya mabni.
Contoh :
ع ْبدُ ش َْمش
ا ِبي قُ َحافَة
ع ْب ِد الرحْ من
َ ظا ً َو ْه َو
ع ْم ِ َك َعلَم األ َ ْشخ¤ علَ ْم
َ َـاص لَ ْفــ َ َاس
ِ ض األجْ ن
ِ ضعُ َوا ِل َب ْع
َ َو َو
ِ ِج ْن
Sebagian dari isim jinis itu ada yang dibuat alam, namanya adalah س علمitu meskipun bisa
menyatakan pada musamma tapi داللهnya sumrambah. Lantaran
َ ا َ ْل ُمpakai قَيِ ْدhudzurnya
bisa داللهpada س َّمى penggalihannya mutakallim َ ُ اJadi
misalnya سامه
alamnya ِْسدَ َ ا.
ِ َوه َكـــذَا ث ُ َعـــــالَةٌ ِل ْلث َّ ْعــــ َل¤ ب
ب ِ ِم ْن ذَاكَ أ ُّم ِع ْر َيط ِل ْل َع ْق َر
َ َعلَ ٌم ِل ْلف
جر ْه َ َكذَا فَ َج ِار¤ َو ِمثْلُـــهُ بَ َّرة ُ ِل ْل َمبَ َّر ْه
َ , lafadz ٌ ث ُ َعـــــالَةbuat
ِ أ ُّمbuat alamnya ع ْق َرب
Setengah dari misalnya alam jinis, seperti lafadz ع ْر َيط
ِ َ ِْث َّ ْعــــل, lafadz ُ بَ َّرةbuat alamnya َمبَ َّره, lafadz فَ َجارbuat alamnya جر ْه
alamnya ب َ َِْف
ْ َ بِا
1.4 Isim ل محلى
ُ ث َ ْو
ب ُ اَلث َّ ْو
ب
َرج ٌل الرجل
Bila ada yang mema’rifatkan itu adalah hilaf. Ada yang mesteni kumpulnya lam dan hamzah ada
yang mesteni cuma lam saja.
Contoh :
ت
ِ الال
ْالعُ َّزى
ْ
اآلن
َال ِذيْن
تى
ِ الال
َّ ْس ْال
س ِري َ َكذَا َو ِطبْتَ ْالنَّ ْف¤ ــــر
ُ س يَا قَي ِ األو َب
ْ ت ِ ْــــط َرار َكبَنَـــــا
ِ َوالض
Juga ada lagi ) (الyang berlaku ِْ ْط َرار
ِ ِالض زائدهmaksudnya ditambahkan lantaran ِض ُر ْو َرة
َ
الش ِع ْر
ِ
Contoh :
َِسا ِقال
َ ع
َ َو َولَقَ ْد َجنَ ْيتُكَ ا َ ْك ُم ْوء
َ ََولَقَ ْد نَ َه ْيتُك
ِ ع ْزبَنَا
ت االَ ْوبَ َب ِر
ع َر ْفتَ ُو ُج ْو َهنَا
َ را َ ْيتُكَ ل َّما ا َ ْن
س ِرى
َّ ْس ال َ صدَدْتُ َو ِطبْتَ النَّ ْف
ُ س يَا قَي َ
َ َ ِللَ ْمحِ َمـا قَ ْد َكان¤ علَ ْي ِه دَخَال
َع ْنهُ نُ ِقال َ ض األ ْعالَ ِم
ُ ََوبَع
ِ ـر ذَا َو َح ْذفُــــهُ ِسيَّـ
ان ِ ث َو ْالنُّ ْع َم
ُ فَــ ِذ ْك¤ ان ِ ض ِل َو ْال َح
ِ ار ْ ََك ْالف
ada lagi ) (الyang berlaku ْ زائده ِللَ ْمحِ اال, yaitu ( (الyang berada pada sebagian dari isim
ص ِل
alam, yang maksudnya mengambil makna asalnya alam tadi umpamanya seperti lafadz ٌِ فَضْلyang
asli maknanya adalah “utama” kemudian lafadz فَضْلditambahi ( (الsupaya benar-
َ ْال ُمjadi orang utama. Sehingga menyebutkan atau tidak itu sama saja maksudnya.
benar س َّمى
Lafadz فَضْل,ث ْ ار
ِ ان َح ُ نُ ْع َمtetap ma’rifat sebab علم
ب أ َ ْل َك ْالعَقَبَ ْه
ُ ص ُح ْوْ ضاف ْأو َم َ ُم¤ علَـمـــا ً بِ ْالـغَـلَبَــــ ْه
َ ْـــر
ُ صي ِ ََوقَ ْد ي
Tarkib mudhof atau isim yang mempunyai/dikasih ( (الitu berlaku dikalam arab ada yang
jadi علم غلبة, misalnya seperti lafadz عبَّاس َ ابِى, داللهPada puteranya عبَّاس َ , yang bernama عبد
هللاtidak داللهpada yang lain dan lafadz ال َم ِد ْينَةwalaupun lafadz َم ِد ْينَةitu artinya kota yang besar tapi
bila sudah dikasih ( (الmaka mempunyai maksud kepada َم ِد ْينَة رسول هللا
ْ غي ِْر ِه َمـا قَ ْد ت َ ْن َحذ
ِف َ ْأو ِجبْ َوفِي¤ ف ِ ُ ف أ َ ْل ذِي إنَ تُنَا ِد أ َ ْو ت
ْ ض َ َو َح ْذ
Isim yang sudah dikasih ِْ ال ِللغَلَبَهbila jadi munada atau dimudhofkan. Maka, – الnya harus
dibujal. Bila tidak, maka jadi munada dan tidak dimudhofkan kecuali nadzir
ِ َو ْاليَـــــا إذَا َما ثُنِيَــــا الَ تُثْــــــ ِب¤ اء الَّذِي األ ُ ْنثَى الَّتِي
ت ِ صو ُل اال ْس َم ُ َم ْو
ْ َوالنُّ ْو ُن¤ بَ ْل َمــا ت َ ِليْـ ِه أ َ ْو ِل ِه ْالعَالَ َمـــ ْه
إن ت ُ ْشدَ ْد فَالَ َمالَ َم ْه
Isim maushul itu bagian dari isim ma’rifat. Lafadz الَّذِيdan الَّتِيitu sighotnya isim maushul دالله
مفرد.
Lafadz الَّذِي مفرد مذكر
الَّ ِتي مفرد مؤنث
Lafadz الَّذِيdan الَّتِيjika beda, diberlakukan دالله تثنيهmaka يdibuang terus dipertemukan
dengan alamat tasniyah yaitu alif nun ketika rafa’ dan ya’ nun ketika nasab jer.
Contoh : ِ الَل
ذان
ِ الَل
تان
Lafadz tersebut itu sighotnya isim maushul تثنيه داللهmuntasib atau mukhofid . isim maushul
yang تثنيه داللهnun-nya bisa ditasydid
Contoh : ِ والَل
ذان
ِِ يَأتِيَاَن
ِ ُيض ِبذَاكَ ق
صدَا ٌ ضا ً َوت َ ْع ِو ُ َو ْالن ْو ُن ِم ْن ذَي ِْن َوتَي ِْن
َ أ َ ْي¤ ش ِددَا
Isim isyaroh دالله تثنيهitu nun-nya juga bisa di tasydid sama juga murtafi’ muntasib atau
munkhofid. Wujudnya tasydid ada di nun-nya isim maushul atau isim isyaroh yang dalalah isim
tasniyah, mulai الَّذِيmenjadi اَلذانitu ( )يnya hilang.
ُ طيِىء
ش ِه ْر َ ُ َو َم ْن َو َما َوأ َ ْل ت
َ َ َوه َكذَا ذُو ِع ْند¤ سا ِوي َما ذُ ِك ْر
Maushul-maushul yang disebut didepan tadi namanya maushul isim muhtas. Saat mulai
menerangkan maushul isim musytarok lafadz ِْ َمن, ما, الitu ada yang berlaku maushul isim
musytarok. Maksudnya, mufrod tasniyah, jama’ tadkir ta’nist tetap ِْ َمن, ما, الtidak berubah begitu
juga lafadzِْ ذُوMenurut lughot qobilah toyyi’
Contoh :
Contoh :
هللا
َج ْعفَر
هم
ذى
هند
D. Cara membedakan Ma’rifat dan Nakiroh
1. Ma’rifat
2. Nakiroh
KESIMPULAN
1. Ma’rifat adalah Isim yang tidak bisa dikasih ( (ال
a) Isim dhomir
b) Isim isyaroh
c) Isim alam
d) ْ َ بِا
Isim ل محلى
e) Isim maushul
Contoh :
هم
هند
هللا
الذى
5. Cara membedakan isim Ma’rifat dan Nakiroh adalah jika ada kalimat isim yang tidak bisa dikasih
()َ اْلmisal ه ْند
ِ maka itu dinamakan isim ma’rifat. Tetapi, jika ada isim yang bisa dikasih ()َاْلmaka itu
dinamakan isim nakiroh misal َرج ٌل
http://afikageminius.blogspot.co.id/2013/10/makalah-nakiroh-marifat.html
Isim Nakiroh dan Isim Ma'rifah
Published : 10.24 Author : Admin
َ ر
نَكِ َرة- فة ِ م ْع
َ
NAKIRAH (Sebarang) - MA'RIFAH (Tertentu)
1. Isim Nakiroh
Contoh:
2. Isim Ma’rifat
Contoh:
ُ (Umar)
ْع َم ُر
Contoh:
Contoh:
ذَالِكَْ – َهذَا
Contoh:
ْاَلَّذِي- َْاَلَّذِين
Contoh:
Contoh:
Catatan:
1. Isim Nakiroh biasanya mempunyai harokat akhir yang bertanwin
Contoh:
2. Nama orang walaupun bertanwin tetap dikatakan sebagai isim ma’rifat dan bukan
sebagai isim nakiroh.
Contoh:
3. Apabila suatu isim disandarkan pada isim nakiroh, maka dia adalah isim nakiroh.
Namun apabila disandarkan pada isim ma’rifat, maka dia adalah juga sebagai isim
ma’rifat.
Contoh:
َْاب َ - َاب
ُ طالِبْ ِكت ُْ ُم َح َّمدْ ِكت
http://durusul-arobiyah.blogspot.co.id/2013/01/isim-nakiroh-dan-isim-marifah.html