Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BAHASA ARAB Tentang PERCAKAPAN di KANTOR POS dan FIIL KANA

Di Susun Oleh : 1. Dwi Sardi Kamiswari 2. Aprilia Kartika N 3. Nuzulul Fitri 4. Agung Mustofa 5. Adi Putro Semester VII A S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

2011
FIIL KANA dan SAUDARA-SAUDARANYA Kata kerja kana dan saudara-saudaranya (fiil Kana) adalah jenis kata kerja yang khusus terdapat pada kalimat nominal (jumlatu l-ismiyyah), yang terdiri dari saubyek dan prediket (mubtada-khabar). Kata kerja kana dan saudara-saudaranya ini , merupakan faktor yang mempengaruhi perobahan bunyi akhir suatu kata benda Kalimat nominal di dalam bahasa Arab, yang terdiri dari subyek dan prediket (mubtada-khabar) , apabila masuk kata kerja kana dan saudara-saudaranya, maka subyek itu disebut isim kana dan prediketnya dinamai khabar kana. Kana merofakan pada Mubtada sebagai isimnya, dan kepada Khabar yakni menashabkannya. Jumlah tanpa Kana Jumlah dengan Kana


(=rumah itu besar)


(=adalah rumah itu besar)


(=rumah itu besar lagi cantik) (=Muhammad bahagia)


(=jadilah rumah itu besar lagi cantik) (=Muhammad senantiasa bahagia)


Adapun yang termasuk kawan-kawan

=( adalah) antara lain: =( / / / / / menjadi), =( senantiasa), =( selama), =( tidak), =( tidak).


Hukum Subyek Dan Prediket Kana Dan Saudara-saudaranya Subyek (isim) dan prediket (khabar) bagi kana dan saudara-saudaranya (kana

wa akhawatuha / ) mempunyai kaidah tertentu. Kaidah yang berhubungan dengan subyek (isim) dan prediket (khabar) bagi kana dan saudara-saudaranya berlaku hukum subyek dan prediket (mubtada dan khabar), karena berasal dari kalimat nominal (jumlatul ismiyyah).

Oleh sebab itu, maka berlaku ketentuan sebagai berikut : a. Harus sama dalam bentuk tunggal (mufrad). Misal : /Sara l-jawwu safiyy(an)/ Udara itu menjadi bersih /Kanati l-mumarridatu sabir(an)/ Perawat itu orang yang sabar b. Sama-sama dalam bentuk dua (musanna). Misal : /Kana l-waladani jalisayni/ Dua anak (lk) itu duduk /Kana t-talibani masyghulayni/ Dua mahasiswa itu sibuk c. Sama-sama dalam bentuk banyak (jama) Misal : /Kana l-muslimuna mutaqaddimi(na)/ Orang-orang Islam itu maju /Kanati l-muwallidatu nasyitat(in)/ Para bidan itu rajin Akan tetapi, apabila subyek (isim) kana dan saudara-saudaranya berupa jamak teruarai (jamak taksir) yang bukan dari kelompok berakal, maka prediketnya (khabar)nya berupa bentuk tunggal untuk perempuan (mufradu lmuannas) Misal : /Kana t-tuyuru tairat(an)/Burung-burung itu terbang /Kana l-fawakihu makulat(an)/ buah-buahan itu dimakan Pembagian Subyek Kana dan Saudara-saudaranya Subyek (isim) kana dan saudara-saudaranya ada 3 (tiga) bagian, yaitu:
a. Ismu s-sarih

Ismu s-sarih ialah setiap kata benda yang dapat menjadi subyek (isim) kana dan saudara-saudaranya (kana wa akhawatuha / ,) kecuali kata ganti terpisah dan kata kerja yang didahului oleh huruf masdar (masdaru l-muawwal) Misal : /Kana l-waladu zakiyy(an)/ Anak (lk) itu pintar /Laysa l-azharu jamilat(an)/ Bunga-bunga itu tidak indah b. Ismu d-damir Ismu d-damir ialah kata ganti diri. Kata ganti diri ini dapat pula menjadi subyek (isim) kana dan saudara-saudaranya (kana wa akhawatuha/ .) Misal : /Kuntu fi l-mustafa/ Saya di rumah sakit /Sirtuma akhawayya/ Engkau dua orang (lk) menjadi saudaraku
c. Masdar Muawwal

Masdar muawwal ialah kata kerja (fiil) yang didahului oleh huruf masdar. seperti halnya ismu s-sarih dan ismu d-damir, maka masdar muawwal juga dapat menjadi subyek (isim) kana dan saudarasaudaranya. Misal : /Kana an tajtahida mahmud(an)/ Kesungguhanmu terpuji /Kana an taktuba jamil(an)/ Tulisanmu indah Sedangkan prediket (khabar) kana dan saudara-saudaranya dibagi kepada 3 (tiga) bahagian, yaitu :
o

Khabar Mufrad

Khabar mufrad ialah prediket (khabar) yang bukan berupa jumlah walaupun terdiri dari kata benda yang menunjukkan dua (musanna) atau banyak (jamak). Misal : /Kana l-abu tajir(an)/ Ayah seorang pedagang /Laysa r-rijalu atibbau/ Orang-orang (lk) itu bukan dokter Yang menjadi prediket (khabar), dalam contoh di atas adalah kata tajir(an)( ) atibbaa ( . )Kedua prediket (khabar) tersebut berupa khabar mufrad.
o

Khabar Jumlah Khabar julah ini dibagi kepada dua bahagian, yaitu prediket yang berupa kalimat verbal (jumlatu l-filiyyah) dan prediket yang berupa kalimat nominal (jumlatu l-ismiyyah). Khabar jumlah filiyyah ialah prediket (khabar) yang terdiri dari jumlah kata kerja (fiil) dan pelaku (fail) atau jumlah kata kerja (fiil) dan pengganti pelaku (nabu l-fail). Misal : /Bata l-waladu yanamun(a)/Anak-anak (lk) itu menjadi (waktu malam) tidur /Laysa l-ummalu yasytahgilun(a)/ Para buruh itu tidak bekerja Yang menjadi prediket (khabar) , dalam contoh di atas, adalah kata yanamun(a) ( )dan yasytaghilun(a) () Khabar jumalh ismiyyah ialah prediket (khabar) yang berupa jumlah subyek dan prediket (mubtada dan khabar). Oleh karena itu ,dalam prediket (khabar) kana dan saudara-saudaranya yang berupa jumlah ismiyyah, sudah pasti terdapat dua subyek (mubtada) dan dua prediket (khabar).

Misal : /Kana s-sabburatu syakluha murabbaat(un)/ Papan tulis itu bentunya segi empat /Kana l-kitabu ghilafuhu jadid(un)/ Buku itu sampulnya baru o Khabar Syibhu l-Jumlah Khabar syibhu l-jumlah adalah prediket (khabar) yang menyerupai jumlah. Prediket (khabar) kana dan saudara-saudaranya yang berupa syibhu l-jumlah ini dibagi dua, yaitu : jar majrur dan zaraf. Misal : /Kana l-ma-u fi l-kub(i)/ Air itu di dalam gelas /Kana l-kitabu ala l-maktab(i)/ Buku itu di atas meja Misal : /Lastu amamahum/ Saya bukan di depan mereka /Kanati s-saatu tahta l-wisadat(i)/ Jam itu di bawah bantal Pemakaiannya Dalam Kalimat Sebagai lanjutan dari uraian mengenai kana dan saudara-saudaranya, maka penulis mencoba untuk memberikan sedikit gambaran tentang pemakaian kana dan saudara-saudaranya dalam kalimat. Dengan demikian maka akan terlihat bagaimana bentuknya apabila dihubungkan dengan kata benda tunggal (ismu l-mufrad) , kata benda untuk dua (musanna), kata benda jamak untuk laki-laki ( jamu l-muzakkari ssalim), kata benda jamak untuk perempuan (jamu l-muannasi s-salim) dan kata benda jamak terurai (jamu t-taksir) Khabar syibhu l-jumlah yang berupa zaraf. Khabar syibhu jumlah yang berupa jar majrur.

Adapun bentuknya adalah sebagai berikut : a. Yang dihubungkan dengan kata benda tunggal (isim mufrad) Misal : /Sara t-taamu laziz(an)/ Makana itu menjadi lezat /Asbaha l-muwazzafu masyghul(an)/ Pegawai itu menjadi (waktu pagi) sibuk b. Yang dihubungkan dengan kata benda unruk dua ( musanna ). Misal : /Bata t-talibani nasyitayn(i)/ Dua mahasiswa itu (waktu malam) rajin /Ma zalati l-madrasatani qaribatayn(i)/Dua sekolah itu senantiasa dekat -Yang dihubungkan dengan kata benda jamak untuk laki-laki (jamu lmuzakkari s-salim) Misal : /Zalla l-muslimuna nasirin(a)/ Orang-orang Islam (lk) itu menjadi (waktu tengah hari) penolong /Sara l-kasiluna nadimin(a)/ Orang-orang pemalas itu menjadi menyesal - Yang dihubungkan dengan kata benda jamak untuk perempuan (jamu lmuannasi s-salim) Misal : /Ma barihati t-talibatu nasyitat(i)/ Para mahasiswa itu senantiasa rajin /Ma fatati s-sabiratu farihat(in)/ Orang-orang yang sabar (pr) itu senantiasa gembira - Yang dihubungkan dengan kata benda jamak terurai (jamu t-taksir)

Misal : /Kanati l-makatibu jadidat(an)/ Meja-meja itu baru /Ma fati-ati l-awqatu nafiat(an)/ Waktu-waktu itu senantiasa berguna Dalam contoh-contoh di atas, semua kata kerja (fiil) kana dan saudarasaudaranya tetap dalam bentuk tunggal (mufrad) , walaupun kana dan saudara-saudaranya tersebut dihubungkan dengan kata benda untuk dua (musanna) ataupun kata benda untuk jamak , baik kata benda jamak untuk laki-laki , kata benda jamak untuk perempuan maupun kata benda jamak terurai.

KESIMPULAN Setelah penulis mengutarakan uraian pembahasan tentang kata kerja kana da saudara-saudaranya, maka penulis mengambil beberapa intisari yang tercakup dalam uraian bab-bab sebelumnya. Adapun intisari uraian ini adalah sebagai berikut : 1. Kata kerja kana dan saudara-saudaranya adalah jenis kata kerja yang khusus terdapat pada kalimat nominal (jumlatu l-ismiyyah), yang terdiri dari saubyek dan prediket (mubtada-khabar). 2. Kata kerja kana dan saudara-saudaranya ini , merupakan faktor yang mempengaruhi perobahan bunyi akhir suatu kata benda 3. Kalimat nominal di dalam bahasa Arab, yang terdiri dari subyek dan prediket (mubtada-khabar) , apabila masuk kata kerja kana dan saudara-saudaranya, maka subyek itu disebut isim kana dan prediketnya dinamai khabar kana. 4. Kana mempunyai keistimewaan di antara saudara-saudaranya 5. Subyek dan prediket kana dan saudara-saudaranya berlaku ketentuan sbb: 1. Sama-sama dalam bentuk mufrad

2. 3.

Sama-sama dalam bentuk musanna Sama-sama dalam bentu jamak Tetapi , apabila subyeknya berupa

jamak terurai , yang bukan dari kelompok berakal, maka prediketnya harus dalam bentuk tunggal untuk perempuan (mufradu l-muannas) 6. Subyek kana dan saudara-saudaranya ada 3 (tiga) , yaitu : a. b. c. a. b. c. Ismu s-sarih. Kata ganti Masdar muawwal Khabar mufrad Khabar jumlah Khabar syibhu jumlah

7. Prediket kana dan saudara-saudaranya juga ada 3 (tiga) , yaitu :

DAFTAR PUSTAKA Ahmad Salabi, DR. 1981. Gramatika Bahasa Arab. Bandung Al-Maarif Al-Ghalayayni, Asy-Syekh Mustafa. 1991. Jamiu d-Durusi l-Arabiyyati. Libanon : Al-Matbaatu l-Asriyyah. Muhammad, Abubakar, Drs. 1982. Tata Bahasa Arab. Jakarta : Bulan Bintang Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa . 1976. Pedoman Penulisan Bahasa Arab dengan Huruf Latin. Kumpulan naskah hasil sidang VIII Majelis Bahasa Indonesia Malaysia, tanggal 9 13 Agustus 1976. Said, ridlwan Qoyyum. M, 2009. Ilmu Nahwu Terjemahan Praktis Hadhom Amrithi. Kediri : Mitra Gayatri. Sulaiman , Kasim . 1981. Pramasatra Arab. Jakarta : Prakarsa Belia.

Anda mungkin juga menyukai