Anda di halaman 1dari 15

1

BAB I
Pembahasan




A.

Kana waakhowatuhu (kana dan saudara-saudaranya)














Kaana merofakan pada Mubtada sebagai isimnya, dan

kepada Khabar yakni menashabkannya1.


Kana dan saudaranya merafaka isim iaitu mubtada dan
menjadikannya Isim Kaana. Dan ia menasabkan khabar, yang mana
asalnya ialah khabar biasa yang marfu, lalu menjadikannya Khabar
Kaana2.
Adapun contoh kana wa ahkowatuhu :
( Abdullah adalah orang yang
bertaqwa dan sholeh )


(Aisyatu rido itu rajin menelaah pelajaran-pelajarannya)



(pelajar- pelajar itu membersihkan pesantren secara massal)
LAFAZH-LAFAZH SAUDARA KANA
1 M. maftuhin sholeh. Terjemah nadhom imrithi.Tata bahasa Arab/nahwu.
Hal 182
2 http://subpokbarab.wordpress.com/lesson/inna-kana-saudaranya

Lafaz-lafaz kana dan saudaranya terkumpul dalam kalimat :















Adalah seperti Kaana (merofakan pada Mubtada sebagai
isimnya dan menashobkan khobarnya) yaitu lafazh: Zholla (menjadi
di siang hari), Baata (menjadi di malam hari), Adh-ha (menjadi
diwaktu dhuha), Amsaa (menjadi diwaktu sore), Shooro (menjadi),
Laisa (tidak). Zaala (senantiasa), Bariha (senantiasa)3
Fati-a (senantiasa) Infakka (senantiasa). Adapun yang empat
ini (Zaala, Bariha, Fati-a,Infakka) harus diikutkan pada nafi atau
serupa naf Dan semisal Kaana (merofakan pada Mubtada sebagai
isimnya dan menashobkan khobar sebagai khobarnya) yaitu lafazh:
Daama yg didahului dengan Maa mashdariyyah-zharfiyyah 4, seperti
contoh:


Shoro Abdullahi tilmizan rosmiyyanfi kulliyatil adabi Al- arabi
(Abdullah telah menjadi murid resmi di fakultas sastra Arab)

( laisa Abu abkrin Aliman fil
ulumil Asriyyah)
Abu bakar itu bukanlah seorang ahli dalam ilmu umum


3 http://nahwusharaf.wordpress.com/terjemah-alfiyah-ibnu-malik/babkana-dan-saudara-saudaranya hal 1
4 http://nahwusharaf.wordpress.com/terjemah-alfiyah-ibnu-malik/babkana-dan-saudara-saudaranya hal 4

(maa zala muhammmadun Mudarrisan bi mahadi roudlotul


mutaallimin

kebun

sari)

Muhammad

itu

masih

mengajar

dipesantren roudlotul mutaallimin kebon sari


FIIL NAQISH DAN FIIL TAM
Dan saudara kaana selain yg Tam, disebut Naqish. Sedangkan
Naqish untuk lafazh Fati-a, Laisa dan Zaala selamanya
diikuti/ditetapkan sebagai Naqish. Yaitu bahwa semua feel yang
ditasrifkan daripada feel-feel naqis, mempunyai kuasa atau sifat
yang sama dengan asal feelnya yang berbentuk madhi, dalam
membaris

dapankan

isim

(mubtada)

dan

membaris

ataskan

khobar5.
:
Feel pertama madhi, diikuti madhi

dan amar, kesemuanya

merafakan isim(setelahnya) dan menasabkan khobar.



Feel pertama madhi, diikuti madhi

dan amar, kesemuanya

merafakan isim dan menasabkan khobar. Contoh:


( feel madhi)
( feel mudharek)
( feel amar)
Keistemawaan Kana Dari Saudaranya
Kana ( ) mempunyai keistemewaan daripada saudaranya 6.
Keistemewaan kana itu sendiri adalah :
5 www.studyarab.blog.com hal 6

a. Kana ( )hanya merupakan tambahan (zaidah) apabila


terletak diantara ma taajjub dan feel taajjub . misal :

b. Kana ( )dan subyeknya (isim) boleh dibuang, apabila
terletak sesudah in dan law, huruf syarat.
Misal :

/Irji musrian in rakib (an)/
Pulanglah segera bila berkenderaan

/Quli t-taama law qalil(an)/
Makanlah makanan itu walupun sedikit
Pada contoh pertama , seharusnya kalimat itu berbunyi :

/Irji musrian in kunta rakib (an)/
Pulanglah segera jika engkau berkenderaan
Sedangkan pada contoh kedua, seharusnya kalimat itu :

/Quli t-taama law kana qalil(an)/

6 Sulaiman , Kasim . 1981. Pramasatra Arab. Jakarta : Prakarsa Belia. Hal


21

Makanlah makanan itu walaupun sedikit


c. Kana ( )saja yang dibuang, sehingga tinggal subyek
(ism) dan prediket (khabar)nya, apabila terletak sesudah
an masdariyah diganti dengan an zaidah.
Misal :

/Amma anta ghaniyyan taftakhirr(u)/
Engkau kaya, karena itu engkau bangga
Bentuk asal dari kalimat itu adalah :

/Li an kunta ghaniyyan taftakhirr(u)/
Karena engkau kaya, engkau bangga
d. Dibuang semuanya tanpa ganti, bila didahului in.
Misalnya seseorang yang dilarang bergaul dengan orang yang
jelek budi pekertinya, maka ia menjawab dengan perkataan :
.....
/Ana uasyiruhu wa in/
Saya bergaul dengannya walaupun
Maksudnya :

/Ana uasyiruhu wa in kana fasidu l-akhlaq(i)/

Saya bergaul dengannya, Walaupun jelek budi pekertinya


e. Kana () , subyek (isim) dan prediket (khabar) nya
dibuang semua dan diganti dengan tambahan (ma zaidah),
apabila didahului oleh in yang berupa huruf syarat.
Misal :
....
/Ifal haza imma la/
Kerjakan ini, bila tidak
Bentuk asalnya adalah :

/Ifal haza imma in kunta la tafal ghayrahu/
Kerjakan ini , bila engkau tidak mengerjakan yang lain
f. Boleh dibuang huruf nun pada kata kerja masa kini (fiil
mudari)nya, apabila
berkasusu jussif (majzum) dengan sukun (___)__.
Misal :

/Wa lam aku baghiyyi)an)/
Saya bukan wanita pelacur
Hukum Subyek Dan Prediket Kana Dan Saudara-saudaranya
Subyek (isim) dan prediket (khabar) bagi kana dan saudara ) mempunyai kaidah
saudaranya (kana wa akhawatuha /

tertentu. Kaidah yang berhubungan dengan subyek (isim) dan


prediket (khabar) bagi kana dan saudara-saudaranya berlaku
hukum subyek dan prediket (mubtada dan khabar), karena berasal
dari kalimat nominal (jumlatul ismiyyah)7.
Oleh sebab itu, maka berlaku ketentuan sebagai berikut :
a. Harus sama dalam bentuk tunggal (mufrad).
Misal :

/Sara l-jawwu safiyy(an)/ Udara itu menjadi bersih

/Kanati l-mumarridatu sabir(an)/ Perawat itu orang yang
sabar

b. Sama-sama dalam bentuk dua (musanna).


Misal :

/Kana l-waladani jalisayni/ Dua anak (lk) itu duduk

c. Sama-sama dalam bentuk banyak (jama)


Misal :
7 Aminullah, 2000. Hukum Mkmul Dalam Kalimat Tanazzu, Jurusan Bahasa
Arab Universitas Sumatera Utara


/Kana l-muslimuna mutaqaddimi(na)/ Orang-orang Islam itu
maju

/Kanati l-muwallidatu nasyitat(in)/ Para bidan itu rajin
Akan tetapi, apabila subyek (isim) kana dan saudarasaudaranya berupa jamak teruarai (jamak taksir) yang bukan dari
kelompok berakal, maka prediketnya (khabar)nya berupa bentuk
tunggal untuk perempuan (mufradu l-muannas)
Misal :

/Kana t-tuyuru tairat(an)/Burung-burung itu terbang
Pembagian

Subyek

dan

Prediket

Kana

dan

Saudara-

saudaranya
Subyek (isim) kana dan saudara-saudaranya ada 3 (tiga)
bahagian, yaitu8:
a. Ismu s-sarih
Ismu s-sarih ialah setiap kata benda yang dapat menjadi
subyek

(isim)

kana

dan

saudara-saudaranya

(kana

wa

akhawatuha ), kecuali kata ganti terpisah dan kata kerja yang


didahului oleh huruf masdar (masdaru l-muawwal)

8 Aminullah, 2000. Hukum Mkmul Dalam Kalimat Tanazzu, Jurusan Bahasa


ArabUniversitas Sumatera Utara hal 23-24

Misal :

/Kana l-waladu zakiyy(an)/ Anak (lk) itu pintar

/Laysa l-azharu jamilat(an)/ Bunga-bunga itu tidak indah
b. Ismu d-damir
Ismu d-damir ialah kata ganti diri. Kata ganti diri ini dapat
pula menjadi subyek (isim) kana dan saudara-saudaranya (kana wa
akhawatuha).
Misal :

/Kuntu fi l-mustafa/ Saya di rumah sakit

/Sirtuma

akhawayya/

Engkau

dua

orang

(lk)

menjadi

saudaraku
c. Masdar Muawwal
Masdar muawwal ialah kata kerja (fiil) yang didahului oleh
huruf masdar. seperti halnya ismu s-sarih dan ismu d-damir, maka
masdar muawwal juga dapat menjadi subyek (isim) kana dan
saudara-saudaranya9.
Misal :
9 DR. Ahmad Salabi. 1981. Gramatika Bahasa Arab. Bandung Al-Maarif

10


/Kana an tajtahida mahmud(an)/ Kesungguhanmu terpuji

/Kana an taktuba jamil(an)/ Tulisanmu indah
Sedangkan prediket (khabar) kana dan saudara-saudaranya
dibagi kepada 3 (tiga) bahagian, yaitu :

a. Khabar Mufrad
Khabar mufrad ialah prediket (khabar) yang bukan berupa
jumlah walaupun terdiri dari kata benda yang menunjukkan dua
(musanna) atau banyak (jamak).
Misal :

/Kana l-abu tajir(an)/ Ayah seorang pedagang

/Laysa r-rijalu atibbau/ Orang-orang (lk) itu bukan dokter
Yang menjadi prediket (khabar), dalam contoh di atas adalah
kata tajir(an)( ) atibbaa ( .) .Kedua prediket (khabar)
tersebut berupa khabar mufrad.
b. Khabar Jumlah
Khabar julah ini dibagi kepada dua bahagian, yaitu prediket
yang berupa kalimat verbal (jumlatu l-filiyyah) dan prediket yang

11

berupa kalimat nominal (jumlatu l-ismiyyah). Khabar jumlah filiyyah


ialah prediket (khabar) yang terdiri dari jumlah kata kerja (fiil) dan
pelaku (fail) atau jumlah kata kerja (fiil) dan pengganti pelaku
(nabu l-fail)10.
Misal :

/Bata l-waladu yanamun(a)/Anak-anak (lk) itu menjadi
(waktu malam) tidur

/Laysa l-ummalu yasytahgilun(a)/ Para buruh itu tidak
bekerja
Yang menjadi prediket (khabar) , dalam contoh di atas,
adalah kata yanamun(a)
( ) dan yasytaghilun(a) (.)
c. Khabar Syibhu l-Jumlah
Khabar syibhu l-jumlah adalah prediket (khabar) yang
menyerupai

jumlah.

Prediket

(khabar)

kana

dan

saudara-

saudaranya yang berupa syibhu l-jumlah ini dibagi dua, yaitu : jar
majrur dan zaraf.
- Khabar syibhu jumlah yang berupa jar majrur.
Misal :

10 DR. Ahmad Salabi. 1981. Gramatika Bahasa Arab. Bandung Al-Maarif
hal 24-25

12

/Kana l-ma-u fi l-kub(i)/ Air itu di dalam gelas


- Khabar syibhu l-jumlah yang berupa zaraf.
Misal :

/Lastu amamahum/ Saya bukan di depan mereka

/Kanati s-saatu tahta l-wisadat(i)/ Jam itu di bawah bantal.

13

BAB II
KESIMPULAN

Setelah penulis mengutarakan uraian pembahasan tentang


kata kerja kana
Dan saudara-saranya, maka penulis mengambil

beberapa

intisari yang tercakup dalam uraian bab-bab sebelumnya.


Adapun intisari uraian ini adalah sebagai berikut :
1. Kata kerja kana dan saudara-saudaranya adalah jenis kata
kerja yang

khusus terdapat pada kalimat nominal (jumlatu l-

ismiyyah), yang terdiri dari

saubyek dan prediket (mubtada-

khabar).
2. Kata kerja kana dan saudara-saudaranya ini , merupakan
faktor yang mempengaruhi perobahan bunyi akhir suatu kata benda
3. Kalimat nominal di dalam bahasa Arab, yang terdiri dari
subyek

dan prediket (mubtada-khabar) , apabila

masuk

kata

kerja kana dan saudara-saudaranya, maka subyek itu disebut isim


kana dan prediketnya dinamai khabar kana.
4.

Kana mempunyai keistimewaan di antara saudara-

saudaranya
5.

Subyek dan prediket kana dan saudara-saudaranya

berlaku ketentuan sbb:


1. Sama-sama dalam bentuk mufrad
2. Sama-sama dalam bentuk musanna

14

3.

Sama-sama dalam bentu jamak

subyeknya berupa

jamak terurai

berakal, maka prediketnya

Tetapi ,

apabila

, yang bukan dari kelompok

harus dalam bentuk tunggal

untuk

perempuan (mufradu l-muannas)


6. Subyek kana dan saudara-saudaranya ada 3 (tiga) , yaitu :
a. Ismu s-sarih.
b. Kata ganti
c. Masdar muawwal
7.

Prediket kana dan saudara-saudaranya juga ada 3 (tiga) ,

yaitu :
a. Khabar mufrad
b. Khabar jumlah
c. Khabar syibhu jumlah

15

Daftar Pustaka

Ahmad Salabi, DR. 1981. Gramatika Bahasa Arab. Bandung AlMaarif


Aminullah, 2000. Hukum Mkmul Dalam Kalimat Tanazzu,
Jurusan Bahasa Arab
Universitas Sumatera Utara
Maftuhin, Muhammad Sholeh. Terjemah nadhom imrithi.Tata
bahasa Arab/nahwu.surabaya: Putar jaya.
Sulaiman , Kasim . 1981. Pramasatra Arab. Jakarta : Prakarsa
Belia.
http://subpokbarab.wordpress.com/lesson/inna-kanasaudaranya
http://nahwusharaf.wordpress.com/terjemah-alfiyah-ibnumalik/bab-kana-dan-saudara-saudaranya
www.studyarab.blog.com

Anda mungkin juga menyukai