latu
Waakhwatuha & lK
Fat hof
Kaana Waakhwatuha Um hiy ifah
airo ah
hS
agi
ta
B. Fungsi Inna wa Akhwatuha (َ)ِإ َّن َو َأ ْخ َوتُها
Inna wa wakhwatuha mempunyai fungsi:
َ اــل
ــــخبَر ْ ص ُباــ ِاْل ْس َمـ َوتَرْ فَــ ـُع
ِ َتـــ ْن
َ َ ل, لَ ِك َّن, َكَأ َّن, َأ َّن, ِإ َّن: َ ِإ َّن َو َأخ َوتُها
لَ َع َّل,يت
Inna dan saudara-saudaranya yakni : Inna, Anna, Kaanna, Lakinna, Laita, La’alla.
1.َّإن
Inna dengan kata lain : Sesungguhnya
Fungsinya : Bagi penegasan huruf atau mengokohkan pembicaraan
يء َقــ ِدي ٌر ُ َِإ َّن هَّللا َ َعل
ٍ ىكـ ِّل َش ـ
Artinya : Sesungguhnya Allah atas masing-masing sesuatu Maha Kuasa
Kata qodir marfu’ dengan dhommah, dan kata Allah mansub dengan fathah
2.َأ َّن
Anna dengan kata lain : bahwa
Fungsinya : Bagi penegasan huruf atau mengokohkan pembicaraan
َ البُ َّدَأنَّهُمـ ُيــ ِري ُد
ًون ِمنهُـ َدلِيلال َ
Artinya: Sesungguhnya mereka tentu menghendaki alasan dari padanya.
َأ ْشهَـ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َرس ُْو ُلهللا
Artinya: Aku menyatakan bahwa Muhammad ialah utusan Allah.
3.َكـَأ َّن
Kaanna dengan kata lain : seakan-akan
Fungsinya : penyerumpamaan
Contoh :
َكـَأن َّ َكنَ ـا ِء ٌل َم َراـ َم َك
Artinya : agaknya engkau sukses mencapai maksudmu
َكـَأ َّن َوجْ هَ َك َبـــد ٌر
Artinya : seolah-olah wajahmu tersebut bulan purnama.
4.َلــ ِك َّن
Lakinna dengan kata lain : bakal tetapi
Fungsinya : menyangkal
Contoh :
َاــل ٌمـ َلــ ِكنَّهُـ َغي ُرعَا ِم ٍل
ِ ُه َو عـ
Artinya : dia pandai namun tidak melaksanakan ilmunya.
5.َلــ َع َّل
Laalla artinya: semoga/agar
Fungsinya : pengharapan
Contoh :
ٌ َلــ َع َّل َع ِل ٌّي َم ِر
يض
Artinya : Semoga Ali sakit.
6.َلــي َْت
Laita dengan kata lain : seandainya
Fungsinya : berangan-angan
Contoh :
ًَلــي َْتاــل َّشباَّ َيــعـُ وـ ُد َيــوما
Artinya : sekiranya masa muda itu dapat kembali.
D. Qowaid
1. Tempat-Tempat Hamzah Inna Dibaca Fathah dan Dibaca Kasroh
Fathah
Apabila inna bila ditakwil sebagai masdar maka hamzahnya me sti di fathah,
contoh:
ْجبُنِيَأ َّن َز ْي ًدا َقــاِئ ٌمـ
ِ ُيــع
)يقــيَا ُمـ َز ْي ٍدِ ِْجبُنِ تـــأويالنيا (أي ُيــع
Kasroh
3. )Sebagai jawaban sumpah, contohnya هللا َّنزَ ْيدًا َقــاِئ ٌمـ َو ِ ِإ
4. )Sebagai hikayat sebuah ungkapan, contohnya َقــ َاــل َز ْيدًا ِإ َّن َع ْمرًا َقــاِئ ٌمـ
5. )Menempati tarkib haal, contohnya ُزرْ ُت َز ْي ًدا َوِإنِّي ُذوْ َأ َم ٍل
6. )Jatuh sesudah af’al al-Qulub yang sudah tetangguhkan amalannya oleh اــل ّالمـ,
ِ ت َّن َز ْي ٌد ْاــل َعـ
contohnya . اــل ُمـ عَ لِ ْم ُ ِإ
ِ َ َأ َال ْاــ ِال ْستِ ْفت, contohnya . َأ َالِإ َّن َز ْي ًدا َقــاِئ ٌمـ
7. )Setelah احي َِّة
8. )Setelah َحي ُْث, contohnya .اــل ٌس اِـجْ لِ ْس َحي ُ ِإ
ِ ْث َّن َز ْي ًدا َجـ
9. )Bila jumlah inna menjadi sifat, contohnya .ض ٌل ِ تبـــ َرج ٍُلِإنَّهُـ َفـــا
ِ ُ َْم َرر
10. )Bila jumlah inna menjadi khobar dan isim dzat, contohnya ارٌئ ِ َز ْي ٌد ِإنَّهُـ َقــ
Kasroh/ fathah
03
2. Inna dan Saudaranya yang Dibatalkan
Pengamalannya
Inna dan saudarnya bila diberi maa ()ما َ zaidah itu dapat
batal amalnya.
Contoh: اــل ٌمـ ِ ِإنَّ َما َز ْي ٌد َعـ
Tetapi terkadang terdapat yang tetap amal.
Contoh: لَ ـ ْيتَ َما َز ْيدًا َقــاِئ ٌمـ
Adapun laita ( ) لَ ـي َْت, meskipun ditembus maa () َما, maka ia
tetap beramal menashabkan mubtada’ dan merafa’kan
khabar atau boleh tidak beramal.
Contoh: لَ ـ ْيتَ َما َز ْيدًا َقــاِئ ٌمـ.
Kata َز ْيدًاdibaca nashab menjadi isimnya لَ ـ ْيتَ َما, dan َقــاِئ ٌمـ
menjadi kata لَ ـ ْيتَ َماdalam misal ini masih tetap beramal.
Boleh juga لَ ـ ْيتَ َماtidak beramal, dan kata َز ْيدًاdibaca rafa’,
sampai-sampai susunannya menjadi
لَ ـ ْيتَ َما َز ْي ٌد َقــاِئ ٌمـ
3. Hukum Inna dan Saudara-saudaranya yang Ditakhfif (Nun-Nya Disukun)
ِإ َّن
Inna ( ) ِإ َّنhukumnya bila ditakhfif (nunnya disukun) tersebut boleh amal boleh tidak serta bilamana tidak
beramal maka me sti memberi lam fariqoh ( ) المـ فـــارقةpada lafadz yang sesudahnya.
Contoh: ِإ ْن َز ْي ٌد َلــقَاِئمٌـ.
Dan lebih tidak sedikit muhmal-nya ( tidak amal ) dari pada amalnya.
Huruf “ “ ِإ ْنdi atas berasal dari “ “ ِإ َّنyang ditakhfif, ia bukan lagi beramal menashabkan mubtada’. Karena itu,
kata sesudahnya tetap dibaca rafa’.
َأ َّن
Anna ( ) َأ َّنhukumnya bila ditakhfif (nunnya disukun) dan lantas isimnya tentu berupa dhomir sya’an (ضــمير شــأن
) yang ditabung dan khabarnya tentu berupa jumlah.
Contoh: عَ لِ ْم ُت َز ْي ٌد َقــاِئ ٌمـ.
َ َفـــلَ ْو َأنَّ َك ِفـــ
Dan bila ada yang isimnya bukan dlomir sya’an ( )ضــمير شــأنmaka hukumnya langka. Contoh: ييــ ْوـ ِمـ
.اــل َّر َخا ِء َس ـَأ ْلتَنِي
Kaanna ( ) َكـَأ َّنjuga dapat ditakhfif dan yang kaprah isimnya berupa dlomir sya’an ( ) ضــمير شــأنyang disimpan.
Contoh: َكـَأ ْن َش ـ ْديَ ُان ُخقَ ِان.
Tetapi ada pun yang diputuskan walaupun sedikit. Contoh: َكـَأ ْن َز ْيدًا َأ َس ٌد
Kata ka’an ( ) َكـَأ ْنialah dari kata () َكـَأ َّن, yang nunnya ditakhfif dan ia masih tetap beramal. Adapun lakinna () َلــ ِك َّن
bilamana nunnya ditakhfif maka tidak dapat beramal.
1. Pengertian Kaana Wa Akhwatuha "ك انو
"أخواتها.
seperti yang sudah saya jelaskan di atas, kaana
wa akhwatuha adalah salah satu kumpulan fi'il
yang termasuk amil nawasikh, atau amil yang
merusak tatanan hukum mubtada dan khobar.
Berikut ini adalah Kaana dan saudara-
saudaranya:
كـ َان َ
ات َ َب
ظ َّلَ
َأضْ َحى
َأصْ بَ َح
َأ ْم َسى
ار
َ ص َ
َ لَي
ْس
الَ ما َز
َما بَ ِر َح
ما فًتَِئ
كَ ََما ا ْنف
َما َدا َم
2. Fungsi kaana wa akhwatuha ()ك(انو أ(خوا(ته(ا
.
Contoh lain:
َمرْ فُوْ ٌع ِبـــهَـا َوعَ اَل َم ُة َر ْف ِعه ِـ، هَّللا ُ لَ ـ ْفظُ اــل َجاَل َل ِة اِـ ْس ُمـ َكـ َان,ص ُباــل َخبَ َر ِ ص َيــرْ فَ ـُع اــإل ْس َمـ َويَ ْن
ٍ ِاض َم ْبنِ ٌّيعَ لَىاــلفَ ْت َح ِة َوهُ َو ِفـــع ُْلنَ ـاق ٍ َكـ َان ِفـــع ُْل َم
، غَ فُ ْوـراً َخبَ ُر َكـ َان َم ْنص ُْو ٌبِبـــهَـا َوـ َعاَل َم ُة نَ ـصْ بِ ِهـ َفـــ ْت َح ٌة ظَا ِه َرةٌ ِفـــ ْي أ ِخ ِر ِهـ أِل نَهُـ اـ ْس ُمـ اــل ُم ْف َر ِد،ض ـ َّم ٌة ظَا ِه َرةٌ ِفـــ ْي أ ِخ ِر ِهـ أِل نَهُـ اـ ْس ُمـ اــل ُم ْف َر ِد
َ
ْ ٌ ُ
يم ْنصُوْ ٌب َوعَ اَل َمة نَ ـصْ بِ ِهـ َفـــ ْت َحة ظَا ِه َرةٌ ِفـــيأ ِخ ِر ِهـ أِل نَّهُـ اـ ْس ُمـ اــل ُمف َر ِد ً
َ ِوـ َر ِحيْما َخبَ ُر اــلثَان
Artinya:
" " َكـ َانfi'il madhi mabni fathah, dan ia termasuk fi'il naqis yang merafa'kan isim kaana dan
menasobkan khobarnya, "ُ "هَّللاlafadz Jalaalah, menjadi isim kaana, dibaca rofa' karena
adanya kaana, tanda rofa'nya adalah dhommah yang nampak di akhirnya karena ia
termasuk isim mufrod. "ً " َغفُوْ راkhobar kaana, dibaca nashob karena adanya kaana dan
tanda nashobnya adalah fathah yang nampak di akhirnya karena ia termasuk isim mufrod,
"ً " َر ِحيْماkhobar kaana yang kedua, dibaca nashob karena adanya kaana, tanda nashobnya
fathah yang nampak di akhirnya karena ia termasuk isim mufrod.
3. Akhwatu Kaana dan Contohnya
Berikut ini adalah saudara-saudaranya kaana, yaitu fi'il yang merofa'kan isimnya dan menashobkan khobarnya:
ات َ َ ب: (mengerjakan sesuatu) di malam hari
atau bermakna menjelaskan bahwa hal yang diberitakan itu terjadi pada malam hari. Contoh:
ات َز ْي ٌد نَوْ ًما َ َب “ Zaid tidur di malam hari"
َ "Zaid berpuasa pada siang hari"
َ ظ َّل َز ْي ٌد
ص ْو ًما
َأضْ َحى: (mengerjakan sesuatu) di waktu dhuha 'siang sebelum dhuhur'
atau bermakna menjelaskan bahwa hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu dhuhur.
Contoh:
أضْ َحى َز ْي ٌد َذا ِهبًا "Zaid pergi di waktu dhuha"