Semester VE mojolegi
Mansubatul Asma'
Manshubatul asma' adalah isim-isim yang i'rob dan posisinya manshub atau nashab dalam ilmu nahwu.
Manshubatul asma dalam ilmu nahwu bahasa Arab ada 15, yaitu;
1. Maf'ul bih
2. Maf'ul mutlak
3. Mashdar
6. Mustatsna
7. Isim La
8. Munada
13. Na’at
14. Athaf
15. Taukid
16. Badal
. Maf’ul bih adalah isim yang manshub yang terkena perbuatan/pekerjaan pelaku terhadapnya. Jika
dalam bahasa indonesia, maf’ul bih sama dengan objek.
Dhahir
Maf’ul bih dhahir adalah maf’ul bih pada umumnya, maksudnya baris dan posisinya jelas. Contoh;
Muzmar
Mafu’l bih muzmar adalah dhomir-dhomirp yang posisinya sebagai maf’ul bih. Maf’ul bih muzmar ada 2
pembagian; Munfashil dan muttashil.
Kedua pembagian tersebut sudah ada penjelasan lengkapnya pada artikel terdahulu.
Contoh:
*اياك اكرمت/اكرمتك
2.Maf'ul mutlak
Maf'ul Muthlaq ialah isim atau kata benda yang dibaca nashob yang berada pada urutan yang ketiga dari
tashrifannya fi'il, maf'ul muthlaq juga isim yang dibaca nashob dan bertujuan untuk penegasan dan
penjelasan jenis serta jumlah perbuatannya.
Maf'ul mutlak di bagi menjadi 3:
تاءكيدالمعناه.١
Contoh:
بيانالعدده.٢
Contoh
Contoh:
. Mashdar adalah isim manshub yang menunjukkan keadaan atau pekerjaan tanpa mengandung
waktu/masa tertentu.
Menurut bahasa, mashdar adalah tempat untuk menyandarkan sesuatu padanya. Menurut ulama
nahwu mazhab Bashrah, mashdar adalah tempat terbit semua tashrif.
Menurut ahli bahasa, mashdar adalah bentuk isim yang menunjukkan kejadian. Dalam tashrif, bentuk
mashdar terletak pada urutan ketiga. Contoh;
Mashdar dinakamakan juga sebagai maf’ul muthlaq, karena tidak ada sangkut paut dengan huruf-huruf
lain. Mashdar dibagi menjadi 2 pembagian, lafzi dan ma’nawi.
a. Lafzi
Jika sesuai lafaz mashdarnya dengan fi’il, maka disebut mashdar lafzi. Contoh:
ُ ( َكتَبAku menulis sebuah tulisan)
• ْت ِكتَابًا
• • ت ِه ْن ٌد َدرْ سًا
ْ ( د ََر َسHindun belajar suatu pelajaran)
• ت َدقًّا
ُ ( َدقَ ْقAku ketuk satu ketukan)
b. Ma’nawi
Jika makna mashdarnya sesuai dengan fi’il, maka disebut mashdar ma’nawi. Contoh:
• ت ُوقُوْ فًا
ُ قُ ْم
ُ َْصح
• ت ُح ْسنًا َ ن
. Dhorof adalah isim zaman (masa/waktu) atau makan (tempat) yang manshub dengan takdir ()في.
Dharaf disebut juga maf’ul fih karena diletakkan fi’il (pekerjaan) di dalamnya.
Secara bahasa Dhorof adalah sesuatu yang di dalamnya diletakkan sesuatu yang lain. Misalnya begini,
sore (R ) َم َسا ًءadalah Dhorof zaman, di dalam waktu sore terletak banyak kegiatan atau hal.
Begitu pula dengan dhorof makan, depan ( )َأ َما َم, merupakan salah satu dhorof makan, di depan bisa
diletakkan hal-hal lain.
Contoh lainnya, kita sebagai manusia hidup dalam 2 dhorof, masa dan tempat. Kita hidup dalam waktu
dan berada di suatu tempat, tidak mungkin kita hidup tanpa waktu, kita berada dalam waktu maupun
tempat.
الليلة • •
غدوةً •
بُ ْك َرةً • •
َس َحرًا •
َغدًا • •
َع ْت َمةً •
صبَاحًا • •
َ
َم َسا ًء •
َأبَدًا • •
َأ َمدًا •
ٍح ْينًا • •
َو ْقتًا •
َأ َما َم •
َخ ْلفَ • •
قُ َّدا َم •
َو َرا َء • •
فَوْ َ
ق•
تَحْ تَ • •
ِع ْن َد •
َم َع • •
ِإزَ ا َء •
تِ ْلقَا َء • •
• هُنَا
اإل ْس ُم الم ْنصُوْ بُ ال ُمفَ َّس ُر لِ َما انبَهَ َم ِمنَ الهَيَئ ِة
Contoh:
Tamyiz adalah isim manshub yang menjelaskan yang samar atau yang belum jelas daripada zawat atau
benda.
1) Harus nakirah
Sebaliknya, Kalam naqis, atau kalimat yang kurang artinya kalimat tersebut belum terdiri dari unsur-
unsur yang dapat menyempurnakan kalimat seperti di atas.
Contoh:
Istitsna adalah mengeluarkan salah satu atau beberapa dari keseluruhan (umum) dengan menggunakan
illa atau dengan huruf-huruf istisna yang lainnya, dengan kata lain istisna adalah pengecualian.
• ِإاَّل
• • َغ ْي ُر
• ِس َوى
• • ُس َوى
• • َخاَل
• َعدَا
• • َحاشَا
Mustatsna dengan Illa ( )إاَّلdinashab, jika kalamnya sempurna wajib nashab. Contoh;
Jika kalimatnya nafi dan sempurna, boleh dibadal, dan nashab di atas istitsna’. Contoh;
• ( َما قَا َم القَوْ ُم ِإاَّل زَ ْي ٌدTidak ada yang berdiri dari kaum itu kecuali si zaid)
• • ( َما قَا َم القَوْ ُم ِإاَّل َز ْيدًاTidak ada salah satu dari kaum itu yang berdiri kecuali si zaid)
Dan jika kalimat nafi tersebut tidak lengkap alias kurang (naqis), maka mengikut bagaimana posisi yang
sesuai dengan amil. Contoh;
• ت ِإاَّل بِ َز ْي ٍد
ُ ْ( َو َما َم َررTidak ada yang aku lewati kecuali dengan zaid)
Adapun mustatsna dengan : (ٌ َس َواء, ُس ًوى, ِس ًوى, ) َغي ٍْرmaka kata sesudahnya majrur.
Adapun mustatsna dengan: ( َحاشَا, َعدَا, )خَاَلmaka boleh nashab dan boleh jar. Contoh;
Huruf laa ( )اَلmenashab isim-isim nakirah dengan tanpa tanwin jika isim nakirah tersebut dapat
diasumsikan, jika begini huruf laa – nya juga tidak di ulang. Contoh;
ِ اَل زَ ُج َل فِ ْي ال َّد
8. • ار
Adapun jika tidak dapat diasumsikan, maka wajib rofa’ dan wajib menulang huruf laa. Contoh;
Atau
Munada adalah isim maf’ul yang berarti sesuatu yang dipanggil. Munada adalah isim yang didahului
oleh huruf nida’.
4) 4) ( المضافMudhaf)
Adapun mufrad alam dan nakirah maqshudah dibina atas dhummah daripada selain tanwin. Contoh;
• يَا زَ ْي ُد
• • يَا َر ُج ُل
Adapun sisanya, nakirah ghairu maqshudah, mudhaf dan yang serupa dengan mudhaf dinashab. Contoh;
••ب ِ َيَا ق
ِ ار َء ال ِكتَا
َ ُص ْدت
11. • َك ابتِغَا َء َم ْعرُوْ فِك َ َق
Maful maah adalah isim yang disebutkan untuk memperjelas orang yang mengerjakan suatu pekerjaan
bersama faa’il. Contoh;
Kana dan kawan-kawannya adalah amil (faktor) yang merofa’kan mubtada’ dan menashabkan khobar.
Maka, semua khobar kana yang dalam pembahaan ini masuk dalam kategori isim semuanya manshub
atau berada pada posisi (mahal) manshub.
Contoh;
َ َما بَ ِر َح َز ْي ٌد
• • صاِئ ًما
Inna dkk adalah amil yang menashabkan mubtada’ dan merofa’ khobar. Maka, Isim inna semuanya
manshub atau berada pada posisi manshub. Ism inna masuk kedalam hukum manshubatul asma’.
Contoh;
Na’at adalah isim yang mengikut kata di belakangnya pada kondisi rofa’, nashab, khofaz, ma’rifah dan
nakirahnya.
Karena ini pembahasan manshubatul asma’. Maka, kita fokus pada isim yang mengikut man’ut pada
nashabnya saja.
Na’at dan man’ut harus sesuai, jika man’utnya muzakkar maka na’atnya juga muzakkar, jika man’utnya
muannats maka na’atnya juga muannats.
Contoh;
• • ت بِ ِه ْن ٍد ال َعاقِلَ ِة
ُ ْ( َم َررAku lalui dengan si hindun yang berakal)
Athaf ada dua macam, athaf bayan dan athaf nusuq. Athaf bayan adalah ta’bi’ (yang ikut) yang mirip
dengan na’at pada memperjelas kata yang diikutinya. Contoh;
Yang kedua, athaf nusuq. Athaf nusuq adalah tabi’ (kata yang mengikuti) yang diantaranya dengan
matbu’nya (kata yang diikuti) ditengahi oleh salah satu huruf athaf yang sepuluh.
Contoh;
14. Taukid
Taukid adalah penegasan. Taukid ada dua macam, lafzi dan ma’nawi. Taukid lafzi adalah pengulangan
lafaz seperti sebelumnya. Contoh;
Adapun taukid ma’nawi adalah taukid dengan menggunakan lafaz-lafaz tetentu. Lafaz-lafaz tersebut
yaitu;
- ُنَ ْفس
- - َُعيْن
- ُُّكل
- - َجميع
- عَامة
- - كال
- كلتا
15. Badal
Badal artinya ganti. Badal adalah tabi’ yang dimaksudkan dengan hukum tanpa perantara. Jika kamu
badal isim dari isim atau fi’il dari fi’il maka tabi’nya seluruh i’robnya.
- Badal isytimal
- - Badal mubayin
;Contoh