Anda di halaman 1dari 10

PEMBELAJARAN NAHU UNTUK PEMULA

ISIM

FIIL

HURUF

OLEH: NUR AISYAH. S.Pd.I

PONPES MA’HAD DARUL ISTIQOMAH


ِ‫ِبْس ِم ِهَّللا الَّر ْح َم ِن الَّر ِحْي م‬

Takrif isim adalah:


‫ُهَو َك ِلَم ٌة َد َّلْت َع َلى َم ْع ًنى َو َلْم ُتْقَتَر ْن ِبَز َمٍن َو ْض ًعا‬

Artinya : Suatu kata (‫ )الَك ِلَم ُة‬yang menunjukkan atas suatu makna dan tidak berkaitan dengan waktu.
Maka, bisa juga kita maknai bahwa yang namanya isim itu adalah segala sesuatu yang
berkaitanp dengan nama orang, nama benda, nama tumbuhan, nama hewan, nama sifat, nama
tempat, kata ganti orang (dhomir) Dan Lain-lainnya. contoh:
Nama orang : ‫( ُع َم ُر‬Umar)
‫( ُع ْثَم اُن‬Ustman)
‫( َعاِئَش ُة‬Aisyah)
‫( َخ اِلٌد‬Kholid)
Nama Tumbuhan : ‫( ُبْر ُتَقاٌل‬Jeruk)
‫( ُتَفاٌح‬Apel) ‫( َم ْو ٌز‬Pisang)
Nama Hewan : ‫( ِقْر ٌد‬Kera)
‫( َغَنٌم‬Kambing)
‫( َك ْلٌب‬Anjing)
Nama Sifat : ‫( َك ِبْيٌر‬Besar)
‫( َصِغ ْيٌر‬Kecil)
‫( َطِوْيٌل‬Panjang)
Nama Tempat : ‫( َبْيٌت‬Rumah)
‫( َم ْد َرَس ٌة‬Sekolahan)
‫( ِإَداَر ٌة‬Kantor)
Kata Ganti Orang (dhomir) : ‫( َأَنا‬Saya)
‫( َنْح ُن‬Kami)
‫( َأْنَت‬Kamu - untuk laki-laki)
‫( ِهَي‬Dia - untuk perempuan)
a. Tanda-tanda Isim
Agar kita mengetahui dan tidak tertukar apakah kata (‫ )الَك ِلَم ُة‬tersebut di katakan isim, fiil atau
huruf maka kita perlu mengetahui tanda-tandanya, diantara tanda-tanda Isim yaitu :
1). Ada huruf tanwin ( -ٌ -ً -ٍ ) di akhir kata (‫ )الَك ِلَم ُة‬tersebut .
Contoh : ‫( َفْص ٌل‬kelas) , ‫( ُك ْر ِسٍّي‬kursi), ‫( َقَلًم ا‬pena)
Kenapa contoh-contoh diatas termasuk isim ? karena huruf terakhirnya tanwin.

2). Harokat pada akhir kata (‫ )الَك ِلَم ُة‬berupa kasroh (-ِ).
Contoh : ‫( الَفْص ِل‬kelas), ‫( الُك ْر ِس ِّي‬kursi), ‫( الَقَلِم‬pena)
Kenapa contoh-contoh diatas termasuk isim ? karena huruf terakhirnya kasroh.

3). Didahului oleh alif lam (‫)ال‬.


Contoh : ‫( الَفْص ُل‬kelas) ‫( الُك ْر ِس ُّي‬kursi) ‫( الَقَلُم‬pena)
Kenapa contoh-contoh diatas termasuk isim ? Karena didahului oleh aliflam.

4). Didahului oleh salah satu dari huruf Jar.


Contoh : ‫( ِم َن الَفْص ِل‬dari kelas), ‫(َع َلى الُك ْر ِش ِّي‬diatas kursi), ‫( ِبالَقَلِم‬dengan pena)
Kenapa contoh-contoh diatas termasuk isim ? karena didahului oleh salah satu huruf jer.
Huruf Jer ada 9 yaitu :
a) Min ‫( ِم ْن‬dari)
b) Ilaa ‫( ِإَلى‬ke)
c) 'An ‫( َع ْن‬dari)
d) 'Alaa ‫( َع َلى‬diatas)
e) Fii ‫( ِفْي‬di/didalam)
f) Rubba ‫( ُرَّب‬boleh jadi)
g) Bi "ِ‫( الَباُء "ب‬dengan)
h) Ka ‫( ك‬seperti)
i) La/li ‫( ل‬untuk)
keterangan :
Apabila ada suatu kata (‫ )الَك ِلَم ُة‬didahului oleh salah satu huruf jer di atas maka dapat dipastikan
bahwa kata (‫ )الَك ِلَم ُة‬tersebut adalah isim.
Isim bisa menerima lebih dari satu tanda dari tanda-tanda isim diatas contohnya :
‫( ِفي الَم ْد َر َسِة‬di sekolahan)
Ini ada 3 tanda isim sekaligus : pertama didahului huruf jer yaitu : (‫ )ِفي‬kedua didahului alif lam yatu
terletak pada awal kata ( ‫ )الَم ْد َرَسِة‬ketiga berharokat kasroh pada akhir kata ( ‫)الَم ْد َرَسِة‬.
Keterangan :
A. Fi’il Madhi (‫)الِفْع ُل الَم اِض ي‬
kalau kita bahas secara terpisah maka Fi’il berarti kata kerja. Sedangkan Madhi berarti (yang
telah lampau atau lewat). Jadi, apabila digabung fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan
terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa pada waktu lampau. Contoh :
a. ‫(َكَتَب‬telah menulis)
b. ‫( َفَتَح‬telah membuka)
c. ‫( َد َخ َل‬telah masuk)
Contoh penggunaan fi'il madhi dalam kalimat :
a. ‫( الَّدْر َس الَّطاِلُب َكَتَب‬seorang siswa telah menulis pelajaran)
b. ‫( اْلَباَب اْلَو َلُد َفَتَح‬seorang anak telah membuka pintu)
c. ‫( الَم ْس ِج َد األْسَتاُذ َد َخ َل‬seorang ustadz masuk masjid)
A. Tanda-tanda Fi'il Madhi
1. Didahului oleh huruf : ‫ َقْد‬yang artinya (sungguh).
Contoh ‫َقْد‬: ‫( َكَتَب‬sungguh dia (1 laki-laki) telah menulis)
‫( َفَتَح َقْد‬sungguh dia (1 laki-laki) telah membuka)
‫( َد َخ َل َقْد‬sungguh dia (1 laki-laki) telah masuk)
2. Diakhiri oleh huruf ta' yang disukun ( ‫)ْت‬, atau juga dinamakan dengan "ta'ta'nis sakinah". ta'
tersebut letaknya diakhir fiil yang fungsinya menunjukan kalau fiil nya di lakukan oleh
orang ketiga pelaku wanita. Contoh :
a. ‫(َكَتَبْت‬dia seorang wanita telah menulis)
b. ‫( َفَتَح ْت‬dia seorang wanita telah membuka)
c. ‫( َد َخ َلْت‬dia seorang wanita telah masuk)
Catatan:
Apabila tautta’nisis sakinah yang sebenarnya berbaris sukun ingin diharakati, maka ia dapat
dibarisi dengan menggunakan baris kasroh. ‫ َﻗْﺪ ََﻗﺎَﻤ ْﺖ ﺍﻟﺻََﻼُﺖ‬menjadi ‫َﻗْﺪ ََﻗﺎَﻤ ِﺖﺍﻟﺻََﻼُﺖ‬
Kaidah ini tidak hanya berlaku untuk ta takh’nis sakinah saja tetepi berlaku untuk setiap
kalimat yang berbaris sukun dan hendak disambung dengan kalimat sesudahnya. ‫ ِﺍْﻓَﺘْﺢ ﺍﻟَﺑﺎَﺏ‬menjadi
‫ِﺍْﻓَﺘِﺢﺍﻟَﺑَﺎﺏ‬

B. Fi'il Mudhori' ( ‫)الُم َض اِر ُع الِفْع ُل‬


Fi’il mudhari’ adalah kata kerja yang menunjukkan peristiwa pada waktu sekarang atau akan
datang. Contoh :
1. ‫( َيْكُتُب‬dia (1 laki-laki) sedang/akan menulis)
2. ‫( َيَفَتُح‬dia (1 laki-laki) sedang/akan membuka)
3. ‫( َيْدُخ ُل‬dia (1 laki-laki) sedang/akan telah masuk)
Contoh penggunaan fi'il mudhori' dalam kalimat :
1. ‫( الَّدْر َس الَّطاِلُب َيْكُتُب‬seorang siswa sedang/akan menulis pelajaran)
2. ‫( اْلَباَب اْلَو َلُد َيَفَتُح‬seorang anak sedang/akan membuka pintu)

Tanda-tanda Fi'il Mudhori'


Agar kita tahu tahu dan tidak tertukar apakah Fiil tersebut di katakan fiil madhi atau fiil mudhori'
atau fiil amr maka kita perlu mengetahui tanda-tandanya, diantara tanda-tanda Fi'il mudhori' yaitu :
1. Diawali oleh salah satu huruf mudhoro'ah.
Huruf mudhoro'ah ada empat yaitu : ‫ ت‬- ‫ ي‬- ‫ ن‬- ‫أ‬
a. ‫( أ‬alif) : ‫( َأْكُتُب‬saya sedang/akan menulis)
b. ‫( ن‬nun) : ‫( َنْكُتُب‬kami sedang/akan menulis)
c. ‫( ي‬ya') : ‫( َيْكُتُب‬dia (1 laki-laki) sedang/akan menulis)
d. ‫( ت‬ta') : ‫( َتْكُتُب‬kamu (1 laki-laki) atau dia (1 wanita) sedang/akan menulis)
Kenapa contoh-contoh diatas termasuk fiil mudhori' ? karena didahului oleh salah satu huruf
mudhoro'ah : ‫ ت‬- ‫ ي‬- ‫ ن‬- ‫أ‬.
2. Didahului oleh huruf : ( ‫ )َقْد‬yang artinya (terkadang). contoh :
a. ‫( َيُكُتُب َقْد‬terkadang dia (1 laki-laki) menulis)
b. ‫( َيْفَتُح َقْد‬terkadang dia (1laki-laki) membuka)

c. ‫( َيْدُخ ُل َقْد‬terkadang dia (1laki-laki) masuk)


3. Didahului oleh huruf (‫ )س‬yang artinya akan (jangka waktu sesaat lagi)
Contoh :
‫ِإَلى َس ــَأْذ َهُب‬ ‫( اْلَم ْس ِج ِد‬Saya (sebentar lagi) akan berangkat ke masjid).
4. Didahului oleh huruf ( ‫ )َس ْو َف‬yang artinya kelak (jangka waktu yang lama).
Contoh :
‫ ﻛ ﱠﻝ ﺴﻮﻒ ﺘﻌﻟﻣﻮﻦ‬kelak
C. Fi'il Amr ( ‫)الِفْع ُل اَألْم ُر‬
Fi’il Amr adalah kata kerja yang menunjukkan arti perintah.
Contoh :
1. ‫( ُأْكُتْب‬tulislah!)
2. ‫( ِإْفَتْح‬bukalah!)
3. ‫( ُأْدُخ ْل‬masuklah!)
Contoh penggunaan fi'il amr dalam kalimat :
1. ‫( َالَّدْر َس ُأْكُتْب‬tulislah pelajaran!)

2. ‫( ﺍﻟَﺑﭑَبِإْفَتْح‬bukalah pintu!)
3. ‫( َالَم ْس ِج َد ُأْدُخ ْل‬masuklah masjid!

Fungsi Ciri-ciri kalimat fiil diatas:


1. ( ‫)َقْد‬
Ini masuk kepada dua fiil yaitu fiil madhi dan fiil mudhori’
‫ َقْد‬Yang masuk kepada fiil madhi mempunyai dua fungssi:
a. ‫ ﻟﺘﻮﻛﻳﺩ‬menguatkan arti fiil madhi yang di masuki
‫ﻘﺩﺍﻓﻟحﺍﻟﻣﺅﻣﻧﻮﻥ‬ (Sungguh telah beruntung orang-orang yang beriman)
b. ‫ ﻟﺘﻗﺭﻳﺏ‬menunjukkan masa terjadinya sesuatu sudah dekat
‫ﻘﺩﻘﺎﻣِﺖﺍﻟﺻﻼُﺕ‬
Sungguh telah dekat waktu sholat
c. ‫ َقْد‬Yang masuk kepada fiil mudhori’ hanya memiliki satu arti yaitu: ‫ﻟﺘﻘﻟﻴﻝ‬
menunjukkan jarang atau terkadang. ‫( َيْفَتُح َقْد‬terkadang dia (1laki-laki) membuka)
d. ‫ﺲ ﮄﻧﻔﻴﺲ‬
Menunjukkan arti “akan” dan masa terjadinya dekat, ‫ِإَلى َس ــَأْذ َهُب‬ ‫( اْلَم ْس ِج ِد‬Saya
(sebentar lagi) akan berangkat ke masjid).
e. ‫ﺴﻭﻑ ﮄﺴﻭﻴﻑ‬
Diartikan dengan kelak dan masanya masih jauh ‫ ﺴﻭﻑ َﺘﻌﻟﻣﻭَﻥ‬Kelak mereka akan
mengetahui
f. "ta'ta'nis sakinah". ta' tersebut letaknya diakhir fiil yang fungsinya menunjukan kalau
fiil nya di lakukan oleh orang ketiga pelaku wanita. Contoh ‫(َكَتَبْت‬dia seorang wanita
telah menulis)pada ‫ﻀﻣﻴﺮﺭﻔﻊﻣﺘﺤﺭﻙ‬
g. Adalah Kata ganti yang berkedudukan rafa’ atau berharakat, kedudukan rafa’ bisa
jadi fail atau naibul fail. ‫ ﻀﻣﻴﺮﺭﻔﻊﻣﺘﺤﺭﻙ‬Dapat masuk kepada tiga fiil, fiil madhi ‫َﻀَﺭ ْﺒُﺖ‬
/ saya telah memukul, mudhori’ ‫ َﻴْﻀ ِﺮْﺒَﻥ‬/mereka perempuan sedang memukul, dan
amar, ‫ ِﺍْﻀ ِﺮْﺒَﻥ‬/ memukullah kalian banyak.
h. Nun taukid merupakan salah satu ciri-ciri fi’il, khususnya fi’il mudhari’ dan fi’il
amr. Karena alasan ini
Fiil mudhori’ yang berhukum mugrob kembali menjadi mabni. Nun taukid ada dua:
Nun taukid ini terbagi menjadi dua:
a) Khafifah(‫)خفيفٌة‬
b) Tsaqilah(‫)ثقيلٌة‬
Penamaan kedua nun ini dengan taukid khaf ifah dan tsaqilah karena Khafifah artinya
ringan, dengan bentuknya disukun. Contoh nun taukid khafifah ‫َيْض ِرَبْن‬
Sementara tsaqilah bermakna berat, dengan bentuknya yang ditasydid dan dibaca fathah.
Contoh nun taukid tsaqilah ‫ َيْض ِرَبَّن‬artinya dia benar-benar memukul.
Penulisan Nun Taukid
Seperti yang diterangkan dalam definisi nun taukid, bahwa jenis tsaqilah tertulis dengan nun
bertasydid dan dibaca fathah ‫ َّن‬yang berada di ujung akhir fiil. Seperti ‫َلُيْس َج َنَّن‬.
Sementara penulisan nun taukid khafifah lebih bervariasi. Selain dalam bentuk tulisan
asalnya nun disukun ‫ْن‬, diperbolehkan juga ditulis dengan alif bertanwin, sebagaimana ayat ‫َو َلَيُك وًنا‬.
Dan apabila nun khafifah ini diwaqf-kan boleh juga ditulis dengan alif ‫َو َلَيُك وَنا‬. Penulisan alif
sebagai ganti nun taukid khafifah ini banyak dijumpai di nazham atau bait yang biasa dikaji di
pesantren.
Penulisan 2 nun taukid ini; khafifah dan tsaqilah terangkum dalam firman Allah:
‫َو َلِئْن َلْم َيْفَع ْل َم ا آُم ُر ُه َلُيْس َج َنَّن َو َلَيُك وًنا ِم َن الَّصاِغ ِر يَن‬
Surat Yusuf ayat 32 artinya: … Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku
perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-
orang yang hina”.
I’rob Nun Taukid
Maksud i’rob di sini bukan pada nun taukidnya, tapi kepada fiil yang bertemu dengannya.
Nun taukid bisa mengembalikan fi’il mudhari ke hukum asal kalimah fiil yaitu mabni. Fiil mudhari’
yang bertemu nun taukid secara langsung/mubasyarah dihukumi mabni fathah.
Hukum ini juga berlaku untuk fiil hasil turunan dari mudhori’ yaitu fiil amar dan fiil nahi.
a) Contoh fiil mudhari dengan nun taukid ‫َيْنُص َر َّن‬
b) Contoh fi’il amr dengan nun taukid ‫ُاْنُص َر ْن‬
c) Contoh fiil nahi dengan nun taukid ‫َال َتْنُص َر ْن‬
Nun berfaidah taukid ini hanya untuk kalimah fiil yang mudhari dan turunannya( amar dan
nahi). Sementara untuk fiil madhi, tidak bisa bersamaan dengan nun taukid. Untuk makna taukid
tapi menggunakan semisal qad ‫قْد‬.

Huruf
Huruf adalah :
‫ُهَو ُك َّل َك ِلَم ٍة َلْيَس َلَها َم ْع ًنى َتاٌم ِإَّال َم َع َغْيِر َها‬
Setiap kata (‫ )الَك ِلَم ُة‬yang tidak memiliki makna sempurna kecuali apabila ia bersambung dengan kata
(‫ )الَك ِلَم ُة‬lainnya (isim atau fiil). Contoh :
a. ‫( ِإَّن‬sesungguhnya)
b. ‫( َهْل‬apakah)
c. ‫( َأ‬apakah)

Dan masih banyak lagi.


keterangan :
- Ada huruf yang hanya masuk pada isim saja seperti huruf-huruf jer
( ‫ َل‬- ‫ َك‬- ‫ ِب‬- ‫ ُرَّب‬- ‫ ِفْي‬- ‫ َع َلى‬- ‫ َع ْن‬- ‫ ِإَلى‬- ‫)ِم ْن‬.
- Ada huruf yang hanya masuk pada fiil saja seperti
(...... - ‫ َس ْو َف‬- ‫ س‬- ‫)َقْد‬
- Dan ada huruf yang bisa masuk pada isim dan fiil seperti
(...... - ‫ اَل‬- ‫ َأْو‬- ‫ َو‬- ‫)ُثَّم‬

Anda mungkin juga menyukai