PAI I A
1. MU’ROB
“I’rab atau Mu’rab adalah perubahan akhir kata karena masuknya amil
yang berbeda-beda, baik secara lafadz maupun secara dikira-kirakan
keberadaanny
MABNI
والبناء لزوم أواخر الكلم حركة أو سكونا وأنواعه أربعة ض ّم وفتح وكسرة وسكون
“Bina (Mabni) adalah kata yang huruf akhirnya senantiasa tetap (tidak
berubah), baik harakat maupun sukunnya. Bina (Mabni) itu ada empat
macam, yaitu bina’ dhammah, bina’ fathah, bina’ kasrah, dan bina’
sukun.”
Contoh bina’ dhammah, seperti lafadz ْث ُ َحي , bina’ fathah, seperti lafadz ْأَي
ِ أَ ْم , dan bina’ sukun, seperti lafadz ]5[. ْهَل
َن , bina’ kasrah, seperti lafadz س
I’RAB
artinya perubahan atau berubah. Yaitu perubahan yang terjadi pada akhir
kata disebabkan masuknya Amil atau karena perbedaan jabatan dalam
struktur kalimat sempurna, contoh :
َ َذاo( ٰهHaadzaa Thaalibun; Ini murid) , طالِبًا
ٌالِبooط ُ ( َرأَيRa-aitu Thaaliban;
َ ْت
Saya melihat seorang murid) , ب ٍ ِالooَت بِط
ُ ْ َررo( َمMarortu bi Thaalibin; Saya
melewati seorang murid).
Pembagian I’rab
BINA
artinya tetap atau baku. Yaitu tetapnya akhir kata dalam satu keadaan,
contoh : ُ( نَحْ نNahnu; Kami) , َ( أَ ْنتAnta; Kamu), (ه َُوHuwa; Dia). Kata kata
ini tidak mungkin berubah walaupun berbeda jabatan dalam kalimat
sempurna(kalam).
Tetapnya akhir kata dalam satu bentuk disebut bina, sementara yang tetap
disebut mabni.
Kalimat fi’il itu ada 3 macam, yaitu: fi’il madhi, fi’il mudhari’, dan fi’il
amar.
2. Fi’il Madhi
Fi’il madhi adalah kata kerja yang menunjukkan arti suatu pekerjaan atau
peristiwa pada waktu lampau (past tense).
ُ اَ َك ْل،ت
Diakhir kata bisa dimasuki dhamir rafa’, contoh: ت ُ ْصر ُ فَ َع ْل
َ َ ن،ت
Diakhir kata bisa dimasukin ta’ ta’nits tsakinah (ta’ sukun yang bermakna
ْ َجائ،ت
perempuan), contoh: َت ْ َ قَال،ت
ْ َ َكتَب،ت
ْ فَتَ َح
2. Fi’il Mudhari’
Dapat diawali oleh amil nashab (kata yang menyebabkan fi’il huruf
akhirnya berharakat fathah), amil nashab itu seperti, إِ َذ ْن، َك َي، لَ ْن،أَ ْن, dll.
Contoh: َ لَ ْن نَ ْب َر َح َعلَ ْي ِه عَا ِكفِ ْين،ي ُِر ْي ُد هللاُ أَ ْن يُخَ فِّفَ َع ْن ُك ْم
Dapat diawali oleh amil jazem (kata yang menyebabkan fi’il huruf
akhirnya berharakat sukun), amil jazem itu seperti, اَل، أَلَ َّما، أَلَ ْم، لَ َّما،لَ ْم،, dll.
Contoh: َص ْد َرك َ َ أَلَ ْم نَ ْش َرحْ ل،الَّتِ ْي لَ ْم ي ُْخلَ ْق ِم ْثلُهَا فِ ْي ْالبِاَل ِد
َ ك
3. Fi’il Amar
Biasanya diakhiri dengan harakat sukun, contoh: ال ْاذهَبْ فَ َم ْن تَبِ َعكَ ِم ْنهُ ْم
َ َق
4. Kalimat isim adalah kalimat yang tidak berhubungan dengan waktu, atau
sama dengan kata benda. Contoh : Nama orang, nama tempat, nama
barang, dll.
Kalimat fi’il kebalikan dari kalimat isim, yaitu kalimat yang berhubungan
dengan waktu, atau sama dengan kata kerja.
9. Mubtada wajib dibuang pada tiga tempat: Apabila khobar berupa bentuk
mashdar.
Contoh ٌ َس ْم ٌع َوطَا َعةLafadz َس ْم ٌعadalah khobar dari mubtada yang dibuang.
Perkiraanya ْم ٌعoالي َسooديره حooا تقoo خبر مرفوع لمبتدأ محذوف وجوب: َحالِي َس ْم ٌع َوطَا َعةٌ َس ْم ٌع
ٌَوطَا َعة
Apabila Khabar dikhususkan untuk sebuah pujian atau celaan. Contoh: نِ ْع َم
ُ ص ِد ْي
ُق ال ِكتَاب َّ الSebaik-baiknya kawan adalah buku Kitab adalah khobar dari
mubtada yang wajib dibuang yaitu هو. Bisa juga kata kitab sebagai
mubtada muakhar Dengan demikian, dalam hal meng’irabnya, menurut
para ulama lughah bisa dua model.
Apabila mubtada didahului dengan kata يَ ًماo( الَ ِسterutama). Contoh أحبُّ التّعلي َم
ُالَ ِسيَ ًما اللغةُ العربية
11. ( همdhomir)
13. اليتمى
والمطلقتوا
انفسهن