Anda di halaman 1dari 6

NAMA : DINA AULA HABIBAH

PAI I A

1. MU’ROB

‫االعراب هو تغيير أواخر الكلم الختالف العوامل عليها لفطا أو تقديرا‬

“I’rab atau Mu’rab adalah perubahan akhir kata karena masuknya amil
yang berbeda-beda, baik secara lafadz maupun secara dikira-kirakan
keberadaanny

Perubahan secara lafadz itu seperti contoh berikut:

 ‫زَ ْي ٌد‬ ‫ َجا َء‬  = Zaid telah datang.

ُ ‫ = َرأَي‬Aku telah melihat Zaid.


 ‫زَ ْي ًد‬ ‫ْت‬

ُ ْ‫ = َم َرر‬Aku telah bertemu dengan Zaid.


  ‫بِزَ يْد‬ ‫ت‬

MABNI

‫والبناء لزوم أواخر الكلم حركة أو سكونا وأنواعه أربعة ض ّم وفتح وكسرة وسكون‬

“Bina (Mabni) adalah kata yang huruf akhirnya senantiasa tetap (tidak
berubah), baik harakat maupun sukunnya. Bina (Mabni) itu ada empat
macam, yaitu bina’ dhammah, bina’ fathah, bina’ kasrah, dan bina’
sukun.”

Contoh bina’ dhammah, seperti lafadz   ‫ْث‬ ُ ‫ َحي‬ , bina’ fathah, seperti lafadz   ْ‫أَي‬
ِ ‫أَ ْم‬ , dan bina’ sukun, seperti lafadz  ]5[.  ْ‫هَل‬
َ‫ن‬ , bina’ kasrah, seperti lafadz  ‫س‬

 I’RAB

artinya perubahan atau berubah. Yaitu perubahan yang terjadi pada akhir
kata disebabkan masuknya Amil atau karena perbedaan jabatan dalam
struktur kalimat sempurna, contoh :
َ ‫ َذا‬o‫( ٰه‬Haadzaa Thaalibun; Ini murid) , ‫طالِبًا‬
ٌ‫الِب‬oo‫ط‬ ُ ‫( َرأَي‬Ra-aitu Thaaliban;
َ ‫ْت‬
Saya melihat seorang murid) , ‫ب‬ ٍ ِ‫ال‬ooَ‫ت بِط‬
ُ ْ‫ َرر‬o‫( َم‬Marortu bi Thaalibin; Saya
melewati seorang murid).

Pembagian I’rab

I’rab terbagi kepada empat macam :

‫( َر ْف ٌع‬Raf’un; Rafa’), contoh : ٌ‫اب‬ooَ‫( ِكت‬Kitaabun;Buku), ‫ْت‬ ٌ ‫( بَي‬Baitun;Rumah)


ٌ‫( نَصْ ب‬Nashbun; Nashab), contoh : ‫( ِكتَابًا‬Kitaaban), ‫(بَ ْيتًا‬Baitan).

ٌ‫( خَ ْفض‬Khafdhun; Khafadh), contoh : ‫ب‬ ٍ ‫(بَ ْي‬Baitin)


ٍ ‫ا‬ooooَ‫( ِكت‬Kitaabin), ‫ت‬
‫ ْز ٌم‬oo‫( َج‬Jazmun:Jazm), contoh : ْ‫( لَ ْم يَ ْكتُب‬Lam Yaktub;Tidak menulis) ‫لَ ْم‬
‫(يَلِ ْد‬Lam Yalid;Tidak melahirkan)

 BINA

artinya tetap atau baku. Yaitu tetapnya akhir kata dalam satu keadaan,
contoh : ُ‫( نَحْ ن‬Nahnu; Kami) , َ‫( أَ ْنت‬Anta; Kamu), ‫(ه َُو‬Huwa; Dia). Kata kata
ini tidak mungkin berubah walaupun berbeda jabatan dalam kalimat
sempurna(kalam).

Tetapnya akhir kata dalam satu bentuk disebut bina, sementara yang tetap
disebut mabni.

Kalimat fi’il itu ada 3 macam, yaitu: fi’il madhi, fi’il mudhari’, dan fi’il
amar.

2. Fi’il Madhi

Fi’il madhi adalah kata kerja yang menunjukkan arti suatu pekerjaan atau
peristiwa pada waktu lampau (past tense).

Tanda-tanda fi’il madhi:

Huruf akhirnya berharakat fathah dhahirah (jelas) maupun muqadarah


(dikira-kirakan).
Harakat dhahir, contoh:  ‫ قَا َل‬،‫َب‬ َ َ‫ ن‬،‫ َر ِح َم‬،‫ اَ َك َل‬،‫ فَتَ َح‬،‫ب‬
َ ‫ َكت‬،‫ص َر‬ َ ،‫فَ َع َل‬
َ ‫ض َر‬

Harakat muqadarah, contoh:  ‫ أَتَى‬،‫ نَهَى‬،‫ َدعَى‬،‫َر َمى‬

ُ ‫ اَ َك ْل‬،‫ت‬
Diakhir kata bisa dimasuki dhamir rafa’, contoh:  ‫ت‬ ُ ْ‫صر‬ ُ ‫فَ َع ْل‬
َ َ‫ ن‬،‫ت‬

Diakhir kata bisa dimasukin ta’ ta’nits tsakinah (ta’ sukun yang bermakna
ْ ‫ َجائ‬،‫ت‬
perempuan), contoh:  ‫َت‬ ْ َ‫ قَال‬،‫ت‬
ْ َ‫ َكتَب‬،‫ت‬
ْ ‫فَتَ َح‬

2. Fi’il Mudhari’

Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang


sedang terjadi (present tense) atau akan terjadi (future tense).

Tanda-tanda fi’il mudhari’:

Selalu diawali salah satu huruf zaidah (tambahan) yang berjumlah 4,


yaitu: ‫ ت‬،‫ ي‬،‫ ن‬،‫أ‬,

Contoh:  ً‫ اَل تَ ْس َم ُع فِ ْيهَا لَ ِغيَة‬،‫ع‬


ٍ ْ‫اَل يُ ْس ِمنُ َواَل يُ ْغنِى ِم ْن جُو‬

Dapat diawali oleh amil nashab (kata yang menyebabkan fi’il huruf
akhirnya berharakat fathah), amil nashab itu seperti,    ‫ إِ َذ ْن‬،‫ َك َي‬،‫ لَ ْن‬،‫أَ ْن‬, dll.

Contoh: َ‫ لَ ْن نَ ْب َر َح َعلَ ْي ِه عَا ِكفِ ْين‬،‫ي ُِر ْي ُد هللاُ أَ ْن يُخَ فِّفَ َع ْن ُك ْم‬

Dapat diawali oleh amil jazem (kata yang menyebabkan fi’il huruf
akhirnya berharakat sukun), amil jazem itu seperti,     ‫ اَل‬،‫ أَلَ َّما‬،‫ أَلَ ْم‬،‫ لَ َّما‬،‫لَ ْم‬،, dll.  

Contoh:  َ‫ص ْد َرك‬ َ َ‫ أَلَ ْم نَ ْش َرحْ ل‬،‫الَّتِ ْي لَ ْم ي ُْخلَ ْق ِم ْثلُهَا فِ ْي ْالبِاَل ِد‬
َ ‫ك‬

َ َ‫ أَلَ ْم نَ ْش َرحْ لَك‬،‫الَّتِ ْي لَ ْم ي ُْخلَ ْق ِم ْثلُهَا فِ ْي ْالبِاَل ِد‬


َ‫صد َْرك‬

3. Fi’il Amar

Fi’il Amar adalah kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative)


untuk melaksanakan pekerjaan.
Tanda-tanda fi’il amar:

Biasanya diakhiri dengan harakat sukun, contoh:  ‫ال ْاذهَبْ فَ َم ْن تَبِ َعكَ ِم ْنهُ ْم‬
َ َ‫ق‬

Bisa dimasuki wawu jamak (wawu yang menunjukan arti banyak),


َّ ‫َوأَقِي ُموا ال‬
contoh:  َ‫صاَل ةَ َو َءاتُوا ال َّز َكاةَ َوارْ َكعُوا َم َع الرَّا ِك ِعين‬

3. Boleh mentaukidkan fi’il mudhari’ dengan nun apabila menunjukkan


kepada tuntutan (tuntutan misalnya perintah, larangan dan pertanyaan).

4. Kalimat isim adalah kalimat yang tidak berhubungan dengan waktu, atau
sama dengan kata benda. Contoh : Nama orang, nama tempat, nama
barang, dll.

Kalimat fi’il kebalikan dari kalimat isim, yaitu kalimat yang berhubungan
dengan waktu, atau sama dengan kata kerja.

5. Idhofah terbagi menjadi 2 macam, yaitu :


1. Idhofah Maknawi (Idhofah Mahdhoh/Idhofah Hakiki) adalah idhofah yg
berfungsi sbg menjelaskan mudhof atau mengkhususkan mudhof krn
membentuk makna baru atau terpengaruh pd maknanya. Dgn syarat
mudhofnya harus berupa isim jamid yg disandarkan kpd ma'mulnya atau
mudhofnya berupa isim musytaq yg disandarkan kpd selain ma'mulnya.
Contoh mudhofnya isim jamid yg mudhof ilaihnya beramal :

‫ِكتَابُ النَّحْ ِو‬

Contoh mudhofnya isim musytaq yg mudhof ilaihnya tidak beramal :

ِ ‫ُم َح َّم ٌد َكاتِبُ النَّحْ ِو أَ ْم‬


‫س‬

6. Definisi Munada merupakan kalimah isim yang dinamakan  sesudah atau


jatuh setalah huruf   nida.
Munada mufrad alam atau mufrad ma’rifat ialah  munada yang tidak
berupa mudlaf atau syibhul mudlaf, baik munada tersebut  berupa
tatsniyyah atau jama’, laksana  (ُ‫د‬oooْ‫ا َ َزي‬ooo‫)ي‬, (‫دَا ِن‬oooْ‫ا َ زَ ي‬ooo‫)ي‬, dan ( َ‫ ُدون‬oooْ‫ا َ زَ ي‬ooo‫)ي‬.

Munada nakirah maqshudah. Yaitu seluruh  isim nakirah yang jatuh


sesudah  huruf   nida’ dan dimaksudkan guna  memu’ayyankannya (untuk
sesuatu yang tertentu), Contoh :(‫ ُل‬ooooُ‫ا َ َرج‬oooo‫“ )ي‬Wahai anak muda.”

Munada nakirah ghairu maqsudah. seluruh  isim nakirah yang jatuh


sesudah  huruf   nida’ yang dimaksudkan tidak guna  sesuatu yang tertentu,
ْ ‫ا َ َر ُجالً ُخ‬o‫“ )ي‬Wahai anak
laksana  orang buta yang menyampaikan  (‫ ِدي‬oَ‫ذ بِي‬o
muda! Peganglah tanganku.”

Munada mudlaf. munada yang berupa rangkaian  mudlaf-mudlaf ilaih,


laksana  (‫ ٍد‬oooooooooooooooooooooooooooooooooooooْ‫ا َ ُغالَ َم َزي‬ooooooooooooooooooooooooooooooooooooo‫)ي‬.

Munada syibhul mudlaf. munada yang berupa lafal yang memerlukan 


pada lafal yang lainnya guna  kesempurnaan maknanya, laksana  (ً ‫يا َ طاِلِعا‬
ً‫)جبَال‬
َ

7. Ketika munada, yang seharusnya dimabnikan, sudah mabni sebelum


dijadikan munada, maka dia ditetapkan pada harakat bina’nya, sehingga
diucapkan kalau dia dimabnikan dlamm yang dikira-kirakan yang
mencegah dari memperlihatkannya adalah harakat mabninya yang
asli, seperti (‫)يا َ ِس ْيبَ َو ْي ِه‬, (‫)يا َ َح َذ ِام‬, (‫ث‬
ِ َ ‫)يا َ خَبا‬, (‫ )يا َ هَ َذا‬dan (‫)يا َ هَ ُؤالَ ِء‬. Dan pengaruh
dari dlammahnya mabni yang dikira-kirakan itu dapat terlihat pada lafal
yang mengikuti munada, seperti (ُ‫ضل‬ ِ َ ‫)يا َ ِس ْيبَ َو ْي ِه ْالفا‬.
8. Kemasukan huruf ta' marbuthoh ( ‫ )ـة‬di akhir kata, contoh:  ُ‫فَا ِط َمة‬

Kemasukan alif ta'nits maqshuroh ( ‫)ى‬, contoh:  ‫َس ْل َمى‬


 
Kemasukan alif mamdudah ( ‫)ـاء‬, contoh:  ‫ َح ْن َسا ُء‬،‫َس َما ُء‬

9. Mubtada wajib dibuang pada tiga tempat: Apabila khobar berupa bentuk
mashdar.
Contoh ٌ‫ َس ْم ٌع َوطَا َعة‬Lafadz ‫ َس ْم ٌع‬adalah khobar dari mubtada yang dibuang.
Perkiraanya ‫ ْم ٌع‬o‫الي َس‬oo‫ديره ح‬oo‫ا تق‬oo‫ خبر مرفوع لمبتدأ محذوف وجوب‬: ‫َحالِي َس ْم ٌع َوطَا َعةٌ َس ْم ٌع‬
ٌ‫َوطَا َعة‬

Apabila Khabar dikhususkan untuk sebuah pujian atau celaan. Contoh: ‫نِ ْع َم‬
ُ ‫ص ِد ْي‬
ُ‫ق ال ِكتَاب‬ َّ ‫ ال‬Sebaik-baiknya kawan adalah buku Kitab adalah khobar dari
mubtada yang wajib dibuang yaitu ‫هو‬. Bisa juga kata kitab sebagai
mubtada muakhar Dengan demikian, dalam hal meng’irabnya, menurut
para ulama lughah bisa dua model.

Apabila mubtada didahului dengan kata ‫يَ ًما‬o‫( الَ ِس‬terutama). Contoh ‫أحبُّ التّعلي َم‬
ُ‫الَ ِسيَ ًما اللغةُ العربية‬

10. Kalimat huruf semua mabni

11. ‫( هم‬dhomir)

12. ‫خمس صلوات كتب هللا‬

13. ‫اليتمى‬

14. Terdapat dhomir yang kembali


15. ‫يتربصن‬

‫والمطلقتوا‬

‫انفسهن‬

Anda mungkin juga menyukai