Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA ARAB

PENGERTIAN FI’IL,FA’IL DAN MAF’UL BIH


DOSEN : Bapak Dace Sujana,M.Pd

Disusun Oleh :

Dikky Muzzaki (61202220036)


Choerul Rifaldi (60202220093)
Nida Fitriana (60202220064)
Qurratu’ain Rafilla Izzami (61202220015)

SEKOLAH TINGGI ILMU BISNIS EKONOMI ISLAM


(STEBI)GLOBAL MULIA CIKARANG
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Qur’an dalam bahasa Arab dan telah memberikan
kemudahan dalam mempelajarinya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku
bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah Rasul Allah yang diutus dengan membawa ajaran
dan pedoman hidup yang baik untuk manusia di dunia dan akhirat.

Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari Al-Qur’an dan
sunnah, sebagai dua sumber utama ajaran islam yang harus kita pegang teguh. Tentunya kita
tidak mungkin memahami kedua sumber tersebut kecuali setelah mengetahui kaidah-kaidah
bahasa Arab , khususnya ilmu Nahwu dan Sharaf, karena keduanya merupakan kunci dalam
mempelajari Al-Qur’-an dan Sunnah.

Dalam Makalah ini, penulis mencoba memberikan penjelasan tentang kajian ilmu Nahwu
yaitu tentang Fi’il, Fa’il, dan Maf’ul Bih. Semoga dengan dibuatnya makalah ini menjadi
bekal yang bermanfaat bagi pembaca, khusus nya bagi penulis, untuk memperoleh berbagai
kemudahan dalam mempelajari Al-Qur’an dan sunnah.

Walaupun demikian, penulis menyadari masih banyak kekurangan serta keterbatasan dalam
pembahasan makalah ini. Untuk itu saran serta koneksi sangat penulis harapkan untuk
memperoleh sebuah kesempurnaan di masa depan kelak. Kesempumaan hanyalah milik Allah
SWT semata. Aaminn

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................I

DAFTAR ISI...................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................III

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................IV

A. Pengertian Fi’il dan Penjelasannya..........................................................

B. Pengertian Fa’il dan Penjelasannya........................................................

C. Pengertian Maf’ul bih dan Penjelasanya..................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................V

KESIMPULAN............................................................................................

DAFTAR PUSAKA........................................................................................VI

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita sebagai umat islam perlu memaklumi bahwa bahasa arab adalah bahasa Al-Qur’an,
yang harus kita kuasai selaku sebagai seorang muslim atau muslimat. Maka dari itu, kita
sebagai umat Islam perlu sekali mengenai tata bahasa (grammar) Arab, dimana jika kita
menguasai bahasa arab baik ilmu nahwu, shorof dan ilmu yang berkaiatn dengannya. Maka
akan mempermudah baginya untuk memahami islam secara utuh dengan memahami
sumbersumber ajaran islam yang semuanya berasal dari Al-qur’an maupun hadists. Didalam
kalimat bahasa Indonesia kita mengenal dengan yang namanya subjek, predikat, dan objek.
Akan tetapi dalam bahasa arab kita mengenal dengan fiil (kata kerja/predikat), fail
(pelaku/subjek) dan maf’ul (objek). Dalam makalah ini akan membahas tentang fa’il, maf’ul
dan na’ibul fa’il.

B. Rumusan Masalah

✓ Bagaimana pengertian Al-Fail ?

✓ Apa saja pembagian dari Al-Fail ?

✓ Bagaimana ketentuan dalam Al-Fail?

✓ Apa saja Macam – macam maf’ul ?

✓ Sebab sebab ?

✓ Cara membuat ?

✓ Bagaimana pelafasannya?

BAB I
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Fi’il

pengertian fi’il dalam bahasa Arab :


‫َكلِ َمةٌ َدلَّ ْت َعلَى َم ْعنًىفِىنَ ْف ِسهَا َوا ْقت ََرنَ ْتبِزَ َمنٍ َوضْ عًا‬
“Fi’il adalah kata yang menunjukkan makna tertentu dan memiliki keterkaitan dengan
waktu”.
Adapun pengertian lain dari Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa
yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan
datang).sedangkan
Fi'il (‫ )فِ ْع ٌل‬merupakan bentuk mufrod dari lafadz ٌ‫اَ ْف َعالٌوفِ َعال‬. Secara bahasa fi'il
berarti ‫َث‬ ُ ‫الحد‬ (kejadian).
َ Kata fi'il berangkat dari wazan ‫فَ َع َل‬, yang berarti melakukan, bertindak
atau melaksanakan.

 a.Macam-Macam Fi’il

1.  Fi’il Madhi (Lampau)

Secara terpisah fi’il berarti kata kerja. Sedangkan madhi  berarti yang telah lampau atau
lewat. Jadi, apabila digabung fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu
pekerjaan atau peristiwa pada waktu lampau.

a.Ciri-ciri Fi’il Madhi


Ciri-cirinya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya
mengandung suara “a” , misalnya ‫َـب‬َ ‫( َكـت‬telah menulis), ‫( قَــ َرَأ‬telah membaca) karena dia
berharakat fathah.

b.  Bentuk Fi’il Madhi

No Dhamir Fiil Madhi Arti Keterangan

1 ‫ه َُو‬ َ ‫َكت‬
‫َب‬ Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa perubahan

2 ‫ِهـي‬ ْ َ‫َكتَب‬
‫ـت‬ Dia (pr) telah menulis ْ pada huruf terakhir
+ ‫ـت‬

3 َ‫اَ ْنـت‬ ‫َكتَبْـت‬ Kamu (lk) telah menulis + َ‫ ـْــت‬pada huruf terakhir

4 ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ ِ ‫َكتَبْـ‬
‫ت‬ Kamu (pr) telah menulis + ‫ت‬
ِ ‫ ـْـ‬pada huruf terakhir

Contoh fi’il madhi

ْ ‫د ََخ ْلتُا ْل َم‬


saya telah memasuki masjid                =          ‫س ِج َد‬

ْ ‫د ََخ ْلتِا ْل َم‬


kamu (pr) telah memasuki masjid       =          ‫س ِج َد‬

Contoh penggunaan fi'il madhi dalam kalimat

َ َ‫فَت ََحا ْل َولَدُا ْلب‬


Anak itu telah membuka pintu            =          ‫اب‬
َ ‫سَأَل ْح َم ُد ِر‬
Ahmad telah mengirim surat               =          ٌ‫سالَة‬ َ ‫َأ ْر‬

2.      Fi'il Mudhari' (Sekarang)

Fi’il mudhari’ adalah kata yang menunjukan arti dalam dirinya yang dikaitkan dengan waktu
yang mengandung arti sekarang atau yang akan datang.

a.       Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat
yaitu ‫ أ – ن – ي – ت‬.

b.      Bentuk Fi’il Mudhari’

No Dhamir Fiil mudhari’ Arti

1 َ‫َأ ْنت‬ ‫تَ ْف َع ُل‬ kamu (lk) mengerjakan

2 ِ ‫َأ ْن‬
‫ت‬ َ‫تَ ْف َعلِيْن‬ kamu (pr) mengerjakan

3 ‫ه َُو‬ ‫يَ ْف َع ُل‬ dia (lk) mengerjakan

4 ‫ِه َي‬ ‫تَ ْف َع ُل‬ dia (pr) mengerjakan

Contoh Fi'il Mudhari'

Dia akan menulis                                 =          ‫يَ ْكت ُُب‬

Dia akan membuka                             =          ‫َي ْفت َُح‬

Dia akan  mengirim                             =          ‫س ُل‬


ِ ‫يُ ْر‬

Dia akan membantu, menolong          =          ‫سا ِع ُد‬


َ ُ‫ي‬

Contoh penggunaan fi'il mudhari' dalam kalimat

َ َ‫ُال َولَد ُْالب‬


Anak itu membuka pintu                    =          ‫اب‬ ْ ‫يَ ْفتَح‬

Ahmad mengirim surat                       =          ٌ‫يُرْ ِسَأُلحْ َمد ُِر َسالَة‬

3.      Fi’il Amr

Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh
Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab
(lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.

Ciri-ciri Fi’il Amr dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah.

Contoh Fi'il Amar


tulislah !                      =          ْ‫اُ ْكتُب‬

ِ ‫اِ ْفت‬
bukalah !                     =          ‫َح‬

 kirimlah !                    =          ‫رْ ِس ِل‬

bantulah !                    =          ‫َسا ِع ْد‬

Contoh penggunaan fi'il amar dalam kalimat

َ َ‫اِ ْفتَ ِحا ْلب‬


Bukalah pintu itu !                               =          ‫اب‬

ِ ‫َأ ْر‬
Kirimlah surat itu wahai Ahmad !        =          ‫ساِل لرسالةَيَاأحم ُد‬

Tanda-tanda Fi’il

Tanda – tanda fi’il itu sendiri ada beberapa macam. Berikut adalah tanda-tanda fi’il,

1. Qod (terletak setelah qod ‫) قد‬


Misal : ‫ك فِي زَ وْ ِجهَا‬ َ ُ‫قَ ْد َس ِم َع هَّللا ُ قَوْ َل الَّتِي تُ َجا ِدل‬
2. Sin  (diawali huruf sin)
Misal: ‫ت تَجْ ِري ِم ْن تَحْ تِهَا اَأل ْنهَا ُر‬ ٍ ‫ت َسنُ ْد ِخلُهُ ْم َجنَّا‬ ِ ‫ َوالَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬  ... 
3. Saufa (terletak setelah kata saufa َ‫) َسوْ ف‬
Misalnya : ً‫ُوا بِآيَاتِنَا َسوْ فَ نُصْ لِي ِه ْم نَارا‬ ْ ‫ِإ َّن الَّ ِذينَ َكفَر‬
4. Ta’ ta’niits sakiinah (ta’ yang menunjukkan bahwa pelakunya adalah muannats)
Misalnya: ‫ت بِ ِه َوهَ َّم بِهَا‬ ْ ‫ولَقَ ْد هَ َّم‬
5. Bersambung dengan ta’ fail. 
Misalnya: ‫س؟‬ َ ْ‫هَلْ َكتَبْتَ ال َدر‬
6. Diawali huruf Mudhoro’ah. ( huruf yang mengawali fiil mudhori.yaitu ‫ ت‬, ‫ ن‬, ‫ ي‬, ‫) أ‬
Misalnya: ‫َأ ْذهَبُ إلَى ال َم ْعهَد‬ 
7. Bersambung dengan Nun Taukid yaitu nun yang menunjukkan penekanan (taukid).
Misalnya: ‫والَ تَ ُموتُ َّن ِإالَّ َوَأنتُم ُّم ْسلِ ُمون‬
ْ Yaitu huruf yang biasanya masuk pada fiil madhi. 
8. diawali “‫”إذ‬.
Misalnya: ‫ِإ ْذ َرَأى نَارا‬

B. PENGERTIAN FA’IL
Pengertian fa’il adalah isi yang dibaca rofa’ dimana fi’ilnya disebutkan sebelumnya. Hal ini
berarti fa’iI terletak setelah fiil. Terkait dengan jenis fa’il sendiri secara umum terbagi
menjadi dua kelompok, yakni dhohir dan mudhmar. Berikut adalah penjelasan tentang
keduanya.

1. Dhohir

Menurut bahasa, Dhohir berarti nampak atau jelas. Jadi, fa’il dhohir ini merupakan lafadz
yang menunjukkan pada yang disebutkan tanpa ikatan. Beberapa contoh dari fa’il dhohir
adalah sebagai berikut.

 ‫قَا َمزَ ْي ٌد‬: Zaid berdiri


 ‫ َذهَبَ ُم َح َّم ٌد‬: Muhammad telah pergi
 َ‫الر َسالَة‬ ِ ‫ َكتَبَ َمحْ ُموْ ٌد‬: Mahmuud menulis surat

2. Mudhmar

Mudhmar memiliki arti yang tersembunyi. Maksudnya, fa’il mudhmar merupakan lafadz
yang menunjukkan kata ganti orang yang berbicara, kata ganti orang yang diajak berbicara,
ataupun kata ganti orang yang tidak ada. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.

a. Dhomir Mutakallim, yakni kata ganti orang yang berbicara menunjukkan arti satu atau
sendiri

b. Dhomir Mukhotob, yakni kata ganti orang yang diajak bicara atau lawan bicara.
Contohnya adalah sebagai berikut.

 ُ‫َــذهَب‬ ْ ‫ت‬: Kamu (laki-laki) sedang pergi


 َ‫َــذهَبِــ ْين‬ ْ ‫ت‬: Kamu (perempuan) sedang pergi
 ‫ــان‬ ْ
ِ َ‫تَــذهَب‬: Kamu berdua sedang pergi
 َ‫َــذهَبُــوْ ن‬ ْ ‫ت‬: Kalian (laki-laki) sedang pergi
 ْ
َ‫تَــذهَ ْبــن‬: Kalian (perempuan) sedang pergi

c. Dhomir Ghoib, yakni kata ganti untuk dia dan mereka. Berikut contohnya.

 ُ‫يَ ْذهَب‬: Dia (laki-laki) sedang pergi


 ُ‫ت َْذهَب‬: Dia (perempuan) sedang pergi
 ِ َ‫يَ ْـذهَب‬: Mereka berdua sedang pergi
‫ــان‬
 ‫ َذهَبُــوْ ا‬: Mereka (laki-laki) telah pergi
 ْ َ‫ي‬: Mereka (perempuan) sedang pergi
َ‫ــذهَ ْبــن‬

Kaidah/Ketentuan Fa’il
1. Fa’il selalu marfu’ dan terletak setelah fi’il ma’lum, baik secara langsung atau tidak.
Contoh:

‫َأحْ َم ُد‬ ‫ ِمن َْال َم ْس ِج ِد – َر َج َع ِمن َْال َم ْس ِج ِد‬ ‫َأحْ َم ُد‬ ‫َر َج َع‬

2. Apabila Fa’il berbentuk mufrad, mutsana, atau jama’ maka fi’ilnya tetap mufrad.
Contoh:

َ‫ ْال ُم ْسلِ ُموْ ن‬ ‫– َجا َء‬ ‫ان‬


ِ ‫ ْال ُم ْسلِ َم‬ ‫– َجا َء‬ ‫ ْال ُم ْسلِ ُم‬ ‫َجا َء‬

3. Fi’il dan fa’il harus sama dalam mudzakkar atau muannatsnya. Contoh:

ُ‫اط َمة‬ ْ ‫ َج‬ – ‫َأحْ َم ُد‬ ‫َجا َء‬


ِ َ‫ف‬ ‫اَئت‬

4. Boleh tidak sama muannats dan muadzakarnya antara fi’il dan fa’il apabila:
a. Fa’ilnya muanats yang terpisah dari fi’ilnya. Contoh:

ُ‫اط َمة‬ ِ ‫– َسافَ َرَأ ْم‬ ُ‫فَا ِط َمة‬ ‫س‬


ِ َ‫ف‬ ‫س‬ ِ ‫َسافَ َر ْتَأ ْم‬

b. Fa’ilnya berupa isim muanats majazi. Contoh:

ُ‫ال َّش ْمس‬ ‫– طَلَ َع‬  ُ‫ال َّش ْمس‬ ‫ت‬


ِ ‫طَلَ َع‬

c. Fa’ilnya berupa jama’ taksir. Contoh:

ُ‫ ْال َماَل ِئ َكة‬ ‫ال‬


َ َ‫– ق‬ ُ‫ ْال َماَل ِئ َكة‬ ‫ت‬
ِ َ‫قَال‬

5. Wajib mengtanitskan fi’il apabila:


6. Fa’ilnya berupa isim zhahir muanats haqiqi. Contoh:

ُ‫اط َمة‬ ْ ‫– َج‬ ‫ ِه ْن ٌد‬  ُ‫تَجْ لِس‬


ِ َ‫ف‬ ‫اَئت‬

a. Fa’ilnya berupa isim dhamir yang rujukannya ke muanats haqiqi maupun


majazi. Contoh:

ْ ‫ض َر‬
‫ت‬ ْ ‫ِإ َذاال َّس َما ُءا ْنفَطَ َر‬
َ ‫ت – زَ ْينَبُ َح‬

Pada kedua contoh di atas yang menjadi fa’ilnya adalah dhomir ghaib muanats yaitu (‫) ِه َي‬.

b. Boleh fi’il dibuang dari kalimat yang mafhum. Contoh:

‫َأحْ َم ُد‬ ‫َم ْنتَ َكلَّ َم؟‬

Asalnya:

‫َأحْ َم ُد‬ ‫تَ َكلَّ َم‬

7. Fa’il bisa terletak setelah mashdar, isim fa’il, atau isim shifat musyabahah yang
beramal seperti fi’il. Contoh:
ُ‫َأبُوْ ه‬ ‫ض ُل‬
ِ ‫ ْالفَا‬ ‫َأحْ َم ُد‬ ‫َجا َء‬

Kata (ُ‫ )َأبُوْ ه‬merupakan fa’il dari (‫ض ُل‬ ْ yang merupakan isim fa’il yang beramal seperti fi’il.
ِ ‫)الفَا‬

C. MAF’UL BIH ( ‫المفعولبه‬ )

a. Pengertian Maf’ul bih


.) ‫( هُ َواِإل ْس ُمال َم ْنصُوْ بُالَّ ِذ ْىيَقَ ُعبِ ِهالفِ ْع ُل‬

" Isim yang dinashobkan yang dikenai pekerjaan".

Atau 

ِ َ‫ال َم ْفعُوْ لُبِ ِههُ َوِإ ْس ٌم َم ْنصُوْ بٌ َوقَ َع َعلَ ْي ِهفِ ْعاُل لف‬
‫اع ِل‬

"Maf'ul bih adalah isim manshub yang dikenai perbuatan fa'il atau yang menjadi sasaran
perbuatan fa'il".

َ ‫ض َر ْبتُ َز ْيدًا َو َر ِك ْبتُالفَ َر‬


)‫س‬ َ : َ‫( نَحْ ُوقَوْ لِك‬

Contoh:

Negeri kita telah


memproklamirkan
kemerdekaan ‫اِإل ْستِ ْقالَ َل‬ ‫اَ ْعلَنَ ْتبِالَ ُدنَا‬ Saya memukul Zaed ُ ‫ض َرب‬
‫زَ ْيدًا‬ ‫ْت‬ َ

Seekor kucing Saya menunggangi


memburu tikus ُّ ِ‫طَا َردَالق‬
َ‫الفِ ْي َران‬ ‫ط‬ kuda ‫س‬ ُ ‫َر ِكب‬
َ ‫الفَ َر‬ ‫ْت‬

Polisi memukul Serigala menerkan


pencuri ‫ق‬ ِ ‫الس‬ ‫ض َربَال ُّشرْ ِط ُّي‬
َ ‫َّار‬ َ kambing-kambing  ‫اَأل ْغنَا َم‬  ُ‫الذْئب‬
َّ ‫ِإ ْفت ََر َس‬

Pramuka
menyelamatkan Para pengail mengail
yang tenggelam ‫ق‬ ِ ‫الغ‬  ُ‫اَ ْنقَ َذال َك َّشاف‬
َ ‫َر ْي‬ ikan-ikan َ ‫اَأل ْس َمأ‬ ‫صيَّا ُد‬
‫ك‬ َّ ‫صادَال‬
َ

Setiap kata yang di-nashobkan dalam contoh di atas disebut "Maf'ul bih" karena kata-kata
tersebut merupakan objek yang dikenai oleh pekerjaan pail ( pelaku pekerjaan atau yang
tersipati oleh pekerjaan ).

b. Pembagian Maf’ul bih

Maf'ul bih terbagi kepada dua bagian:

1. Maf'ul bih isim dhohir, yaitu Maf'ul bih yang terdiri dari isim dhohir seperti contoh di atas.

2. Maful bih isim dlomir, yaitu maf'ul bih yang terdiri dari isim dlomir

Maf'ul bih yang terdiri dari isim dlomir, jumlahnya sebanyak 24: Contoh:

 ,‫ض َربَه َُّن‬


َ ,‫ض َربَهُ ْم‬
َ ,‫ض َربَهُ َما‬
َ ,‫ض َربَهَا‬ َ ,‫ض َربَ ُك َّن‬
َ ,ُ‫ض َربَه‬ َ ,‫ض َربَ ُك ْم‬
َ ,‫ض َربَ ُك َما‬
َ ,‫ك‬
ِ َ‫ض َرب‬
َ ,‫ك‬
َ َ‫ض َرب‬
َ ,‫ض َربَنَا‬
َ ,‫ض َربَنِ ْي‬
َ
‫ك‪ِ ,‬إيَّا ُك َما‪ِ ,‬إيَّا ُك ْم‪ِ ,‬إيَّا ُك َّن‪ِ ,‬إيَّاهُ‪ِ,‬إيَّاهَا‪ِ ,‬إيَّاهُ َما‪ِ ,‬إيَّاهُ ْم‪ِ ,‬إيَّاه َُّن‪.‬‬ ‫َإيَّا َ‬
‫ي‪ِ ,‬إيَّانَا‪ِ ,‬إيَّاكَ ‪ِ ,‬إيَّا ِ‬

‫‪BAB II‬‬

‫‪PENUTUP‬‬
A. KESIMPULAN

Fi'il adalah salah satu dari tiga kalimat yang terdapat dalam bahasa arab yang berfungsi
untuk menunjukkan kata kerja. pembagian fi'il. Fi'il itu ada tiga macam: 

1.) Fi'il Madhi adalah fi'il yang menunjukkan terjadinya pekerjaan di masa lampau. Fi'il ini


dapat dideteksi melalui ta ta'nits yang di-sukun-kan yaitu "‫"ت‬ ْ yang berarti fa'il-nya (subjek
dari fi'il) adalah muannats (perempuan). contoh : ‫ت‬ْ ‫فَتَ َح‬ (telah membuka). Dalam kata tersebut,
yang melakukan pekerjaan membuka adalah seorang perempuan. Sebagai tambahan, fi'il ini
juga terbagi ke dalam dua bagian, yaitu: 

2.) Fi'il mudhari' adalah fiil yang menunjukkan terjadinya perkerjaan sekarang (sedang) dan


yang akan terjadi. Fi'il mudhari' dapat diketahui dengan ‫لَ ْم‬ yang masuk padanya, misal ْ‫لَ ْم يَقُل‬ 
(asalnya ‫)يَقُوْ ُل‬. Fi'il ini juga menerima ‫س‬ dan ‫سوف‬ . Tetapi pada awalnya harus dimulai dengan
huruf zaidah (tambahan), yaitu hamzah, nun, ya, dan ta ta'nits yang tergabung dalam lafazh
َ‫اَنِيْت‬ .

3.) Fi'il amr adalah fi'il yang menunjukkan perkerjaan yang akan datang


denganmenunjukkanarti thalab (tuntutan) dan sering diakhiri denganya muannats
mukhatabahsaat dipakai utuk berbicara dengan perempuan.

Fa’il Secara bahasa adalah Yang melakukan suatu pekerjaan. Secara istilah (nahwu): Isim
marfu’yang disebutkansetelah fi’ilnya. Fa’il terbagi menjadi dua bagian:
Fa’il isim zhahir
Fa’il isim zharir adalah lafazh yang menunjukkan kepada lafazh yang disebutkannya tampa
ikatan, seperti lafazh ‫ زيد‬dan ‫رجل‬
Fa’il isim mudmar
Fa’il isim mudhmar ialah lafadh yang menunjukkan kepada pembicara (mutakallim) atau
yang diajak bicara (mukhathab) atau ghaib.

Maf’ul Bih adalah Isim manshub yang terletak pada fi’il dan fa’il, dan hukum I’rabnya
adalahNashob. Dan Maf’ul bih adalah isim yang menunjukkan kepada objek
/penderita.Maf’ul Bih adalah objek penderita, yang dikenai suatu perbuatan. Jika
fi’ilnya“memukul” berarti maf’ul bih-nya “yang dipukul”. Jika fi’ilnya “menolong” maka
maf’ulbih-nya “yang ditolong”.Maf’ul bih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Maf’ul bih Zhahir (bukan kata ganti
Maf’ul bih Dhamir (kata ganti)

DAFTAR PUSAKA

https://www.google.com/amp/s/dosenmuslim.com/bahasa-arab/pengertian-fiil-dan-macam-
macamnya/amp/
https://www.maskuns.my.id/2021/02/pengertian-fiil-dan-macam-fiil-beserta-cirinya.html

https://www.muslimkreatif.com/2022/06/pengertian-fiil-beserta-contoh-tanda.html

Anda mungkin juga menyukai