Di susun Oleh
Kelompok 1 ( Satu )
- Ely Irmaya
- M. Arif Kurniawan
- Sri Choiriah
- Windiani
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Fi’il Madhi ”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Fi’il Madhi atau yang
lebih khususnya membahas tentang Fi’il Madhi dan contohnya, Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Fi’il Madhi .
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan inti dari ajaran Islam karena ajaran-ajaran Islam
sebagian besar memakai bahasa Arab. Bahasa Arab dalam dunia Islam
bagaikan air bagi ikan, karena memang salah satu keunggulan bahasa Arab
adalah tentang kekhasannya yang paling cocok untuk mengungkapkan
tentang hal-hal keagamaan dan ketuhanan karena beberapa keunggulan yang
dimiliki oleh bahasa Arab itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fiil Madhi
1. Pengertian Fi’il Madhi
Secara terpisah fi’il berarti kata kerja. Sedangkan madhi berarti yang
telah lampau atau lewat. Jadi, apabila digabung fi’il madhi ialah kata kerja
yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa pada waktu
lampau.1
1 M. Abdul Manaf Hamid; Pengantar ilmu shorof ishtilahi-lughowi, Fathul Mubtadi’in,
Nganjuk, 2006, h.127
2
Pengertian kalimat fiil madhi secara bahasa adalah “kata kerja yang
lampau”, maksudnya adalah sebuah kata kerja yang menunjukan masa
lampau. Pengertian fiil madhi secara bahasa ini sejalan dengan
pengertiannya menurut istilah ilmu nahwu dalam bentuk bahasa arab yaitu
َ َضى َوا ْنق
@ضى ٍ َما َد َّل عَلى َح َد
َ ث َم
3
c) Bersambung dengan Na fa’il (Nun alif, yang menunjukkan fa’ilnya /
pelakunya adalah kami / kita), seperti:
ُصالَة
َّ قَ ْد قَا َم ِة ال (Sungguh telah didirikan shalat)
Fiil
No Dhamir Arti Keterangan
Madhi
2 A. Shohib Khaironi; Metode Mustaqilli, cara cepat untuk membaca kitab dan
menguasai bahasa arab, WCM Press, Jatibening, 2006, h. 86
4
Mereka (pr) telah menulis + َ ـْــنpada huruf
6 ه َُّن ََكتَ ْبـن
terakhir
5
4. Pembagian Fi’il Madhi
َ ُِكت
ب ; Telah ditulis فتح ; Telah dibuka
6
فَـعُــ َل بَـعُـ َد، َكــ ُر َم،َحــ ُر َم
2) Fi’il Madhi Ruba’i, yaitu kata kerja lampau yang terdiri dari empat
huruf. Antara lain bentuknya yaitu:
1 َ فَع
َّــل َســلَّ َم, عَـلَّ َم,نَــ َّز َل
2 َ أ َ ْفـ َع
ـل أَ ْنــزَ َل, أَسْــلَ َم,أَرْ َســ َل
3 َ فَـاع
َـل قَـاتَـ َل, َخـا َس َم,َســافَ َر
3) Fi’il Madhi Khumasi, yaitu kata kerja lampau yang terdiri dari lima
huruf. Polanya antara lain yaitu:
3 َ تَفَــع
َّـل تَقَــ َّد َم, تَــأ َ َّخــ َر, تَ َعلَّــ َم
4) Fi’il Madhi Sudasi, yaitu kata kerja lampau yang terdiri dari enam
huruf. Contoh polanya di antaranya yaitu:
Pola Contoh
اِ ْستَ ْف َعـــ َل َ اِ ْست َْخ, اِ ْستَ ْغفَــــ َر,اِ ْستَحْ ــ َو َذ
ــر َج
7
Contoh Perubahan Fi’il madhi, rubai, khumasi, dan sudasi4
ْ ــر
ت َ َاِ ْستَ ْغف ْ تَقَــ َّد َم
ت ْ اِجْ تَ َمــ َع
ت ْ اِ ْنقَطَـ َع
ت ْ َأَرْ َســل
ت ْ َنَــ َّزل
ت ِه َي
6. Contoh kalimat Fi’il Madhi
Terdapat banyak contoh kalimat Fi’il Madhi dalam sebuah tasrifan Fi’il :
Fi’il Madhi Artinya
َقَ َرأ Membaca
َ َكت
َب Menulis
َ ََجل
س Duduk
ب
َ ض َر َ Memukul
َكلَ َم Bertutur
B. Fiil Mudhori’
1. Pengertian Fii’l Mudhori
Fi’il Mudhari adalah kata kerja atau kalimat yang menunjukkan
makna sedang dilakukan atau yang akan dilakukakn (hal dan istikbal).
Ataupun (kata kerja bentuk sedang atau akan) kata kerja yang
menunjukan kejadian sesuatu pada saat berbicara atau setelahnya, pantas
digunakan untuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung. tulah
sebabnya Fi’il Mudhori selalu diterjemahkan “sedang atau akan” misalnya
kita ambil dari Fi’il Madhi (sudah terjadi) menjadi Fi’il Mudhori (akan
8
terjadi). Misalnya يكتب menjadi “ كتبkataba : telah membaca menjadi
yaktubu : sedang membaca”. 5
Fiil mudhari mempunyai 14 macam Dhomir yaitu :
Subject الضمير
Dia seorang laki-laki ( satu orang ) هو
Dia laki-laki-laki ( 2 orang ) هما
Dia para laki-laki ( 3 orang atau lebih ) هم
Dia perempuan ( satu orang ) هي
Dia perempuan ( 2 orang ) هما
Dia para perempuan( 3 orang atau lebih) هن
Kamu seorang laki-laki أَنت
Kamu dua orang laki-laki أنتما
Kamu sekalian laki-laki ( 3 atau lebih) أنتم
Kamu seorang perempuan تِ أَن
Kamu dua orang perempuan أنتما
Kamu sekalian perempuan ( 3 atau lebih ) أنتن
Saya أنا
Kami نحن
Contohnya adalah dari kata kerja : Menjaga atau menghafal : َُحفِظَ –يَحْ فَظ
Dia seorang laki-laki Menjaga ( satu orang ) ُيَحْ فَظ هو
Dia laki-laki-laki Menjaga ( 2 orang ) يحفظان هما
Dia para laki-laki Menjaga ( 3 orang atau lebih ) يحفظون هم
Dia perempuan Menjaga ( satu orang ) تحفظ هي
Dia perempuan Menjaga ( 2 orang ) تحفظان هما
C. Fiil Amr
5 Aceng Zakaria, 2004. ILMU NAHWU PRAKTIS . Tarongong Garut: Ibn azka press. Hal 44
9
1. Pengertian فِ ِع ْل األَ َم ْر
Perlu diingat bahwa yang menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar
(Kata Kerja Perintah) adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau
"orang kedua" sebagai orang yang diperintah untuk melakukan pekerjaan
tersebut. Dhamir Mukhathab terdiri dari: َت – أَ ْنت
ِ أَ ْن- أَ ْنتُ َما- أَ ْنتُ ْم- أَ ْنتُ َّنkamu
berdua lk/pr, kamu sekalian lk, kamu sekalian pr, kamu lk, kamu pr.6
Contoh :
Cara membuat ْفِ ِعلْ األَ َمر bagi fi’il yang asli tiga huruf ialah
berpedoman kepada fi’il mudhori’nya dengan ketentuan sebagai
berikut:
6 Aceng Zakaria,.2004. ILMU NAHWU PRAKTIS . Tarongong Garut: Ibn azka press.
Hal 34.
10
a) Ya’ mudhori’ dibuang. Bila setelah dibuag ya’nya, huruf
pertamanya sukun, maka harus ditambah hamzah washol
didepannya. Harokatnya: bila huruf kedua sebelum akhir dlomah,
maka harokatnya dlomah.bila huruf kedua sebelum akhirnya
fathah atau kasroh maka harokatnya: kasroh (hamzah washol itu,
bila ditegah kalimat, maka tidak terbaca) Contoh:
= يَقُوْ ُل – قُ ُلKatakanlah
7 Nurhasanah, 2013, “makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu
Nahwu. Bandung. Sinar Baru Algensindo.” Ciamis : Blogger. Hal 22
11
Jumlah huruf dan harokat fi’il amar, sama dengan fi’il madhi’nya. Hanya
saja huruf kedua sebelum akhir, mengiuti fi’il mudhori’nya. Contoh
masing-masing wazan:
a) Wazan af’ala ْ اَ ْف ِعل- يُ ْف ِع ُل-اَ ْف َع َل
b) Membuang huruf akhirnya, bagi huruf ‘ilat (alif, wawu , dan ya’)
Contoh:
12
َرأَى – يَ َرى – َر
َّ ُاُ ْس ُكت
Sungguh, diamlah kamu semua ن
13
14
15