Bagian 1
Pendahuluan :
Huruf jar dalam bahasa indonesia lebih dikenal dengan kata depan. (Di,
ke, dari, atas dll)
Disebut huruf jar karena fungsinya adalah menjadikan kata setelahnya
menjadi majrur.
Ulama Lughoh di kota Basroh menamakannya dengan "Huruf jar",
sedangkan Ulama Lughoh di kota Kufah menamakannya dengan "Huruf
Khofdh", sebagian mereka menamakannya dengan "Huruf Idhofah".
Kita ketahui bersama, diantara keistimewaan bahasa arab dibanding
dengan bahasa selainnya adalah bahwasannya bahasa arab memilki
makna yang luas, dimana satu kata dalam bahasa arab bisa memilki
banyak makna. Contohnya adalah pada huruf jar yang akan kita pelajari
kali ini.
Para ulama mengumpulkan huruf jar sebanyak 20 huruf dengan
pembagiannya menjadi 3 macam :
1. Huruf yang tidak khusus berfungsi sebagai huruf jar, maksudnya
terkadang sebagai fi'il, yaitu terdapat 3 huruf :
(
)
dan terkadang sebagai isim yaitu terdapat 4 huruf :
)
(
/
2. Huruf jar yang "syadz" masksudnya maknanya yang menyimpang dari
makna aslinya. Yaitu terdapat 4 huruf :
)
(
3. Sisanya adalah huruf jar asli yang khusus digunakan sebagai huruf jar.
Yaitu 9 huruf adalah :
(
)
Berikut ini pembahasan makna yang terkandung dalam huruf jar...
.
dalam bait syair diatas, Ibnu Malik -rohimahullah- ingin menjelaskan
makna-makna yang terkandung dalam huruf jar (
) . Sebagaimana yang
kita ketahui bersama bahwasannya (
) , artinya adalah "dari". namun,
ternyata huruf (
) terkadang bukan bermakna "dari".
Kira2 apa saja ya.. makna yang terkandung dalam huruf (
) . Insyaallah
kita akan lanjutkan pada tulisan selanjutnya
.
dalam bait syair diatas, Ibnu Malik -rohimahullah- menjelaskan pada kita
mengenai makna-makna yang terkandung dalam huruf (
) .
1 beliau berkata ()
Maksudnya makna (
) adalah :
:
Artinya : Menunjukan makna "sebagian".
Contoh :
Firman Allah ta'ala :
.
Artinya :
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),
sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. (AlImron ayat 92)
kita perhatikan kata ( )asalnya (
) dan ( )kita tidak artikan "dari
harta yang kamu cintai"
Akan tapi kita artikan "sebagian harta yang kamu cintai".
Contoh lain :
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah
dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orangorang yang beriman. (Al-Baqoroh: 8).
Kita perhatikan pada kata (
)
:
"Menjelaskan makna jenis"
contoh :
Allah ta'ala berfirman :
Artinya : "mereka dihiasi dengan gelang mas" (Al-Kahfi : 31)
Kata :
: gelang-gelang
: emas
Kita lihat kata :
Maksud dari huruf "min" pada kalimat diatas memberikan makna jenis,
yaitu : "gelang yang terbuat atau jenisnya dari emas".
contoh lain :
Kata :
: kayu
Terjemahnya : "pintu rumah itu terbuat dari kayu".
Inilah yang dimaksud Ibnu Malik -rohimahullah- bahwasannya makna
"min" berfungsi sebgai makna "bayanul jinsi" yaitu "menjelaskan jenis".
semoga bisa dipahami
Kita lanjutkan makna bait diatas pada pertemuan selanjutnya
Wallahu ta'ala 'alam.
Bersambung
Semoga Bermanfaat
Pengertian, makna huruf jar dan macam-macamnya.
Bagian ketiga
3 Memiliki makna permulaan suatu tujuan baik itu tempat ataupun waktu.
Inilah maksud dari perkataan ibnu malik -rohimahullah- :
.
"(Min) memilki makna permulaan suatu tempat dan terkadang permulaan
suatu waktu"
Contoh "min" menunjukan permulaan tempat.
Firman Allah ta'alaa :
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu
malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha" (Al-Isro : 1)
Kita lihat dalam firman Allah ta'ala :
"Dari Al-Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha"
Huruf (
) diatas menunjukan permulaan suatu tujuan, dan inilah makna
asli pada huruf "min" yang sering digunakan dalam kalimat bahasa arab
yang sering diartikan dengan "dari".
Seperti contoh sederhananya :
"Aku pergi dari rumah ke masjid"
Contoh menunjukan permulaan waktu :
Firman Allah ta'alaa :
"Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba),
sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya" (AtTaubah : 108)
"Sejak hari pertama"
Maksudnya adalah dimulai dari hari pertama. Hal ini menunjukan pada
permulaan waktu.
Contoh mudahnya adalah sebagaimana saya katakan :
"Liburan dari hari jum'at sampai hari senin".
Sebagaimana contoh yang disebutkan dalam sebuah atsar riwayat Anas
bin Maalik -rodiallahu 'anhu- beliau berkata :
"Hujan turun kepada kami dari Jum'at ke Jum'at" (HR. Bukhori)
4 Min Zaidah littaukid (min tambahan untuk menguatkan makna kalimat).
Inilah maksud dari bait syair ibnu malik -rohimahullah- :
.
"Min bermakna tambahan bila didahuli 'nafyin' atau 'syibhu nafyin'
kemudian majrurkan isim setelahnya dalam keadaan nakiroh. Seperti
misalnya : 'Maa Lii baaghin min mafarin'."
Maksud dari kata "nafyin" adalah huruf yang menunjukan makna
peniadaan, seperti :
.
Maksud dari kata "Syibhu nafyin" adalah huruf yang menyerupai
makna peniadaan. Dalam hal ini ada 2 macam :
1. Menunjukan makna nahyun (larangan), seperti :
2. Menunjukan makna istifham (pertanyaan) dengan ().
Disana ada huruf "
" yang datang setelah huruf nafyin yaitu (
) dan
datang setelah "min" isim nakiroh yaitu (). Hal ini menunjukan
bahwasannya huruf "min" disana hanya tambahan saja, sehingga kita
tidak terjemahkan :
"Apa-apa dari sesembahan" atau "tidak ada dari sesembahan".
Namun (min) disana hanya sebagai tambahan yang berfungsi sebagai
taukid penguat makna kalimat, sehingga maksud dari kalimat dalam ayat
diatas adalah : "sekali-kali tidak ada satupun sesembahan kecuali Allah
Yang Maha Esa".
Diantara contoh lain adalah contoh yang diberikan oleh ibnu malik
-rohimahullah- dalam bait syair diatas :
Namun, kalau saya mau menekankan maknanya dengan ungkapan
"sungguh hari ini tidak ada satupun yang hadir". Maka cara
pengungkapannya adalah :
Atau
Contoh firman Allah ta'ala huruf min zaaidah datang setelah huruf
istifham :
"Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada
kamu dari langit dan bumi?" (Fatir: 3)
Kita lihat huruf "min" pada firman Allah ta'alaa jatuh setelah huruf
istifham "hal" dan isim yang jatuh setelah huruf min nakiroh. Hal ini
menunjukan huruf min adalah huruf zaidah dan mengandung penguatan
makna.
Contoh mudahnya adalah apabila saya ingin mengungkapkan
"apakah kamu ada soal?", saya katakan :
Namun tatkala saya mau pertegas pertanyaannya, "seseungguhnya
adakah soal yang kamu miliki?". Saya ungkapkan :