Anda di halaman 1dari 2

Kutipan Nasehat Ulama

Syaikhul Islam Ibnu Taimiah rahimahullah berkata, Sesungguhnya, perintah dan larangan,
jika mengandung kebaikan dan menolak keburukan, hendaknya dilihat dampaknya, jika
ternyata kebaikan yang hilang atau kerusakan yang datang lebih besar, hendaknya tidak
diperintahkan, bahkan bisa jadi hal tersebut diharamkan jika keburukannya lebih besar
dari kebaikannya.
(Majmu Fatawa, 28/129)
##
Syaikhul Islam Ibnu Taimiah langsung menerapkan perkara tersebut secara praktis. Beliau
berkata, Suatu saat, saya dan beberapa orang sahabat saya pada masa Tatar, melewati
sebagian mereka yang sedang minum khamar. Salah seorang yang bersamaku
mengingkari perbuatan tersebut, namun aku mengingkarinya. Aku katakan kepadanya,
Sesungguhnya Allah mengharamkan khamar karena dia mencegah seseorang dari
berzikir kepada Allah dan shalat, tapi bagi mereka, khamar mencegah mereka dari
membunuh orang lain, menculik dan merampas harta, biarkan mereka.
(Dikutip oleh Ibnu Qayim dalam Ilam Al-Muwaqqiin, 3/5)
##
Syaikh DR.Abdul Aziz as-Sadhan berkata :
Lupa adalah penyakit, dan di antara obat-obatnya adalah :
1. Berdoa
2. Mengamalkan Ilmu
3. Murojaah (mengulang-ulang pelajaran)
4. Memuliakan ahli ilmu (atau guru yang mengajar)
5. Mengajari orang lain
6. Meninggalkan maksiat
7. Semangat dalam bertanya
@Dr_Alsadhan Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad As Sadhan, salah seorang murid
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Doktor dalam ilmu Ushuluddin Universitas Al
Imam.
##
Syaikh DR.Khalid Al-Mushlihh hafizhahullah menantu syeikh muhammad berkata :
Ketika engkau tidak mampu mengatakan suatu kebenaran, janganlah coba-coba
mengatakan suatu kebohongan. Allah Taala berfirman: Janganlah kalian menjadi musuh
(orang-orang yg benar) karena (membela) orang-orang yang khianat/pendusta (An-Nisa
105).
##

Syaikh Sulaiman Al-Majid hafizhahullah berkata :


Hadits Di antara tanda baiknya Islam seseorang adalah ia meninggalkan apa-apa yang
tidak bermanfaat baginya. (HR. Tirmidzi, hasan -Pent). Di dalamnya terkandung
ketenangan pikiran, (penyebab) kecintaan orang lain kepada Anda, dan pencegahan dari
perilaku negatif.
##
Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid hafizhahullah berkata :
Seseorang tidak disebut faqih hingga mampu menimbang antara maslahat (kebaikan) dan
mafsadat (kerusakan), mengetahui yang terbaik diantara dua kebaikan, yang terburuk
diantara dua keburukan. Sesungguhnya syariat itu bertujuan untuk memperoleh maslahat
dan melengkapinya, dan menghilangkan mafsadat serta menguranginya.

Anda mungkin juga menyukai