Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TENTANG

PENGOBATAN SYAR’I PELUANG DAN


TANTANGANNYA
Dosen Pengampu: Mujahidin S.Pd,M.P.di

Disusun oleh kelompok 6:


1.Wahyudi dimas pramana(1420123031)
2.Mila Sari (1420123002)
3.Mutia Hatta (1420123029)
4.Siti Hafizah (1420123033)
5.Yuni Fitriani (1420123061)

UNIVERSITAS QOMARUL HUDA BADARUDDIN


FAKULTAS KESEHATAN PRODI S1 KEPERAWATAN

Tahun ajaran2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah kami
Dengan Tema
“Pengobatan SYAR’I Peluang dan Tantangannya”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan Makalah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian Dalam Makalah ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca.
Kami berharap semoga Makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca Amin Ya robbal
Alamin.Wassalamu’alaikumWr.wb.

Bagu,25 Oktober 2023


KATAPENGANTAR …………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………….…………………………………ii
BAB l PENDAHULUAN…………………………………….………….……………..1
Latar Belakang…………….………………………………….…………….………….…..1
Rumusan Masalah……………………………………………...…….…………………..1
BAB II PEMBAHASAN…………………………….…………….……………………2
1.Pengertian pengobatan Syar'i……………………………………..…………….2
2.Macam-Macam pengobatan syar'i………………………………………...….2
3.Peluang dalam pengobatan syar'i…………………………………….……….2
4.Tantangan dalam Pengobatan Syar'i…………………………………..……2
BAB III PENUTUPAN.................................………………………………………..3
1.Kesimpulan…………………………………………....….….….….…….….…………..3
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….…………....4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Latar belakang adanya pengobatan syar’I berasal dari prinsip-prinsip agama Islam
yang mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk perawatan kesehatan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pengobatan syar’I meliputi :
Ajaran Islam: Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad mengandung pedoman-
pedoman tentang kesehatan, perawatan medis, dan penggunaan obat-obatan.
Misalnya, di dalam Al-Qur’an terdapat ayat yang mendorong manusia untuk
mencari obat bagi penyakit (QS Al-Isra [17]: 82).
Etika Islam: Islam mengajarkan etika dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk
dalam pengobatan. Ini mencakup aspek-aspek seperti kejujuran, keadilan, dan
perhatian terhadap kesejahteraan pasien.
Keseimbangan: Pengobatan Syar’I mencari keseimbangan antara penggunaan
obat-obatan dan perawatan medis modern dengan tawakal kepada Allah.
Meskipun penggunaan obat-obatan diperbolehkan, Islam mendorong umatnya
untuk tetap bergantung pada Allah dalam proses penyembuhan.
Penekanan pada doa: Pengobatan Syar’I sering kali melibatkan doa dan amalan-
amalan keagamaan sebagai bagian dari proses penyembuhan. Keyakinan bahwa
Allah adalah Penyembuh Utama menjadi dasar dalam pengobatan ini.
Penghindaran yang dilarang: Pengobatan Syar’I menghindari penggunaan obat-
obatan yang diharamkan dalam Islam, seperti alkohol atau babi. Ini memastikan
bahwa pengobatan tetap sesuai dengan prinsip-prinsip agama.
Pengobatan Syar’I menjadi penting dalam budaya dan praktik medis umat Islam
karena berupaya menggabungkan aspek kesehatan fisik dengan nilai-nilai spiritual
dan etika agama mereka.
B.Rumusan Masalah
1 .Apa yg di maksud dengan Pengobatan SYAR’I
2.Apa saja Macam-macam dari pengobatan SYAR’I
2 .Bagaimana peluang dalam. Pengobatan SYAR’I
3 .Apa saja tantangan dalam pengobatan SYAR’II
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pengobatan SYAR’I
Pengobatan Syar’I adalah pengobatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
Islam, baik dalam metode pengobatan, bahan-bahan yang digunakan, maupun
etika dalam proses pengobatan. Prinsip-prinsip ini termasuk mematuhi hukum-
hukum agama, menjaga etika dalam perawatan pasien, dan menggunakan
obat-obatan atau terapi yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Pengobatan Syar’I juga mencakup doa dan penggunaan tibb an-Nabawi
(pengobatan berdasarkan ajaran Nabi Muhammad SAW) sebagai bagian dari
Pengobatan Syar’I adalah pendekatan medis yang sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah Islam Yaitu:
-Berdoa dan Mengandalkan Allah : Pengobatan Syar’I menekankan pentingnya
berdoa dan mengandalkan Allah sebagai penyembuh sejati. Pasien dan
penyedia perawatan medis didorong untuk meminta pertolongan Allah dalam
proses penyembuhan.
-Penggunaan Obat-obatan Halal : Dalam pengobatan Syar’I, penggunaan obat-
obatan harus sesuai dengan prinsip makanan dan minuman yang halal dalam
Islam. Ini berarti menghindari obat-obatan yang mengandung bahan-bahan
haram.
-Perawatan Medis : Meskipun prinsip-prinsip agama diutamakan, pengobatan
Syar’I tidak menolak perawatan medis konvensional. Pasien dianjurkan untuk
mencari bantuan medis yang diperlukan dan menjalani perawatan yang
diresepkan oleh dokter.
-Etika dalam Pengobatan : Pengobatan Syar’I memandang etika dalam
pengobatan sebagai hal yang penting. Ini termasuk menjaga privasi pasien,
memperlakukan pasien dengan baik, dan menghindari praktik-praktik yang
bertentangan dengan ajaran Islam.
-Penyembuhan dengan Hikmah : Pengobatan Syar’I menekankan bahwa
penyembuhan harus dilakukan dengan hikmah (kebijaksanaan) dan tidak boleh
merugikan orang lain atau bertentangan dengan prinsip-prinsip agama.
-Pengawasan Ulama : Dalam beberapa kasus, pengobatan Syar’I memerlukan
pengawasan ulama atau cendekiawan agama Islam yang memahami prinsip-
prinsip medis dalam Islam.
Pengobatan Syar’I adalah pendekatan yang mencoba menyelaraskan
perawatan medis dengan keyakinan agama Islam. Penting untuk berkonsultasi
dengan tenaga medis

Contoh dari pengobatan SYAR’I


Pengobatan syar’I merujuk pada praktik pengobatan yang sesuai dengan ajaran
Islam. Contoh dari pengobatan syar’I melibatkan:
-Ruqyah: Pengobatan dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an atau doa-doa
yang disyariatkan untuk penyembuhan.
Penggunaan obat-obatan halal: Menggunakan obat-obatan yang tidak
mengandung bahan haram atau tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
-Pengobatan herbal: Menggunakan tumbuhan herbal yang halal dan diizinkan
dalam Islam untuk pengobatan.
-Pantauan medis: Memeriksakan diri kepada dokter atau tenaga medis yang
kompeten, sambil menjalani pengobatan syar’I sejalan dengan perawatan
medis konvensional.
-Menghindari praktik-praktik mistis atau syirik: Pengobatan syar’I tidak
melibatkan praktik-praktik mistis, sihir, atau upacara yang bertentangan dengan
ajaran Islam.
Pengobatan syar’I mendasarkan diri pada prinsip-prinsip agama Islam dan
menjunjung etika serta norma-norma yang telah ditetapkan dalam agama
tersebut.
B.Macam-Macam pengobatan SYAR’I
Seorang dokter muslim harus memahami tentang pengobatan syar’I yang
bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah, serta mengkabarkan kepada pasien dan
mengajarkan kepada mereka. Di antara pengobatan syar’I yang penting untuk
diketahui :
1.Berobat dengan Al Qur’an
Allah Ta’ala berfirman,
َ‫آن َما ه َُو ِشفَاء َو َرحْ َمةٌ ِِّل ْل ُمؤْ مِ نِين‬
ِ ‫َونُن ِ َِّز ُل مِنَ ا ْلقُ ْر‬
“Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman “ ( Al Isra’:82)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengobati dirinya dengan bacaan
Al Qur’an. Demikian pula ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah memegang kedua
tangan Rasululllah, kemudian membacakan (ayat Al Qur’an) pada keduanya,
kemudian mengusap dengan kedua tangan beliau ke seluruh tubuhnya dalam
rangka berharap barokah dari kedua tangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “ Hal yang sudah diketahui bahwa
sebagian perkataan memiliki kekhususan dan manfaat untuk memberikan
pengaruh kesembuhan. Maka tidak diragukan lagi tentang keutamaan kalam
Rabbul ‘alamin, yang keutamaannya terhadap seluruh perkataan seperti
keutamaan Allah terhadap seluruh makhluk-Nya. Kalam Allah merupakan obat
yang sempurna dan bemanfaat, sekaligus cahaya dan petunjuk, serta rahmat yang
luas. Seandainya diturunkan kepada gunung, niscaya gunung tersebut hancur
karena kebesaran dan keagungan-Nya “.
Maka hendaknya seorang dokter muslim juga mengajarkan kepada pasien ruqyah
dengan Al mu’awwidzaat (surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas), Ayat Kursi, serta
surat Al Fatihah. Dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwasanya
ada sekelompok sahabat Rasulullah yang sedang melakukan perjalanan.
2.Ruqyah dan Do’a-do’a Nubuwah
Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, “ Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah meminta perlindungan kepada Allah untuk anggota
keluarganya. Beliau mengusap dengan tangan kanannya dan berdoa :
‫سقَ ًما‬
َ ‫ال يُغَاد ُِر‬ َّ ‫ال ِشفَآ َء ِإ‬
َ ‫ال ِشفَاؤُكَ ِشفَا ًء‬ َ ‫شافِي‬ َ ْ ‫ب ا ْلبَأ‬
َّ ‫س َوا ْشفِه وأَ ْنتَ ال‬ ِ ‫اس أَ ْذ ِه‬
ِ َّ‫اللَّ ُه َّم َربَّ الن‬
“ Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan dan berilah dia kesembuhan,
Engkau Zat Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali
kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain”
(Muttafaqun ‘alaihi)

3.Air Zam-Zam
Diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhuma, beliau pernah
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ُ‫ب لَه‬
َ ‫َما ُء زَ ْمزَ َم ِل َما ش ُِر‬
“ Air Zam zam sesuai dengan (keinginan) orang yang meminumnya “ (H.R Ibnu
Majah, shahih)
Ibnul ‘Arabi rahimahullah berkata, “ Efek penyembuhan dengan air zam-zam tetap
ada sampai hari kiamat, bagi orang yang benar niatnya dan tidak
mendustakannya, serta tidak minum hanya untuk mencoba-coba. Sesungguhnya
Allah bersama orang-orang yang bertawakal ”
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “ Saya dan sebagian orang yang lain
telah mencoba minum air zam-zam untuk tujuan menyembuhkan dari berbagai
penyakit. Dengan izin Allah penyakit tersebut dapat hilang” Beliau juga pernah
berkata, “ Saya pernah tinggal di Mekah beberapa waktu. Saya sakit dan tidak
menemukan dokter maupun obat-obatan. Saya kemudian berobat sendiri dengan
surat Al Fatihah dan meminum air zam-zam. Saya membacakan di atas air zam-
zam surat Al Fatihah beberapa kali kemudian saya meminumnya. Setelah itu
penyakit tersebut dapat sembuh. Semenjak itu, saya berikhtiar dengannya untuk
banyak penyakit dan ternyata dapat bermanfaat.
4.Madu
Allah Ta’ala menjadikan di dalam madu ada oabat untuk penyakit-penyakit. Allah
Ta’ala berfirman :
ِ ‫ِف أَ ْل َوانُهُ فِي ِه ِشفَاء لِل َّن‬
‫اس‬ ٌ ‫ج مِن بُطُونِ َها ش ََرابٌ ُّم ْختَل‬
ُ ‫يَ ْخ ُر‬
“Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya,
di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia “ (An N
-Alternatif Pengobatan: Pengobatan syar’I dapat menjadi alternatif atau pelengkap
bagi pengobatan medis konvensional, terutama bagi individu yang ingin
menggabungkan aspek spiritual dalam proses penyembuhan.
-Penekanan pada Keseimbangan: Pengobatan syar’I biasanya mendorong
keseimbangan antara pengobatan medis dan aspek spiritual, sehingga dapat
memberikan pendekatan holistik terhadap kesehatan.
Namun, penting untuk diingat bahwa pengobatan syar’I tidak selalu efektif untuk
setiap kondisi medis, dan dalam beberapa kasus, pengobatan medis konvensional
mungkin tetap diperlukan. Selalu konsultasikan dengan tenaga medis yang
kompeten ketika mempertimbangkan pengobatan syar’I atau alternatif lainnya.
Diriwayatkan dari sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
‫ي‬ َ ‫َار َوإِنِِّ ْي أَ ْن َهى أ ُ َّمتِ ْي‬
ِِّ ‫ع ْن ا ْل َك‬ َ ‫س ٍل َوش َْر‬
ٍ ‫ط ِة مِحْ َج ٍم َو َكيَّ ِة ن‬ َ ‫ ش َْربَ ِة‬:ٍ‫شفَا ُء فِ ْي ثَالَثَة‬
َ ‫ع‬ ِّ ِ ‫ال‬
“ Kesembuhan ada dalam tiga perkara , minum madu, pada sayatan pisau bekam,
dan pengobatan kay menggunakan api. Namun aku melarang dari umatku berobat
dengan kay “ (H.R. Bukhari).
C.Peluang Dalam pengobatan SYAR’I
Pengobatan syar’I dalam Islam berlandaskan pada prinsip-prinsip agama dan etika
yang mendasari praktik medis. Beberapa peluang dalam pengobatan syar’I
meliputi:
1.Doa dan Tawakal: Doa kepada Allah (SWT) dan tawakal (bergantung sepenuhnya
pada Allah) adalah komponen penting dalam pengobatan syar’i.
2.Penggunaan obat-obatan yang halal: mengganti obat-obatan yang digunakan
sesuai dengan hukum Islam, dan menghindari obat-obatan yang mengandung
bahan haram.
3.Penyembuhan dengan makanan: Penggunaan makanan dan minuman yang
dianjurkan dalam Islam untuk pengobatan, seperti madu, zaitun, dan kurma.
4.Bekam: Terapi bekam adalah metode pengobatan tradisional dalam Islam yang
digunakan de dengan Merujuk pada ajaran Nabi Muhammad SAW.
5.Pengobatan alternatif syar’i: Beberapa bentuk pengobatan alternatif seperti
akupunktur atau terapi herbal mungkin dapat berinteraksi selama tetap mematuhi
prinsip-prinsip syar’i.
6.Perawatan tubuh dan kebersihan : Menjaga kebersihan dan perawatan tubuh
secara teratur sesuai dengan ajaran Islam.
7.Konsultasi dengan dokter yang memahami nilai-nilai Islam: Memilih dokter atau
tenaga kesehatan yang memahami dan mematuhi prinsip-prinsip agama Islam
dalam pengobatan.
8.Konsistensi dengan Prinsip-prinsip Agama: Pengobatan syar’I konsisten dengan
nilai-nilai agama Islam, yang dapat membangun kepercayaan masyarakat Muslim.
Hal ini bisa menjadi peluang besar untuk menarik pasien yang ingin pengobatan
yang sesuai dengan keyakinan agama mereka.
9.Pengembangan Produk Halal: Industri farmasi dan makanan telah melihat
peningkatan permintaan produk halal. Ini menciptakan peluang bagi pengobatan
syar’I untuk mengembangkan produk-produk kesehatan dan obat-obatan yang
sesuai dengan aturan halal.
10.Kualitas dan Keamanan: Pengobatan syar’I yang mematuhi pedoman-pedoman
Islam cenderung berfokus pada keamanan dan kualitas. Hal ini dapat
menghasilkan produk dan layanan yang lebih berkualitas dan aman.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan seorang ahli medis dan penasihat
agama yang kompeten dalam pengobatan syar’I untuk memastikan bahwa
pengobatan tersebut sesuai dengan hukum Islam dan kebutuhan medis individu.
D. Tantangan dalam pengobatan SYAR’I
-Kesesuaian dengan Teknologi Medis Modern: Salah satu tantangan utama dalam
pengobatan syar’I adalah menjaga kesesuaian dengan perkembangan teknologi
medis modern. Beberapa aspek pengobatan mungkin tidak selalu sejalan dengan
pemahaman agama yang lebih tradisional.
-Regulasi dan Sertifikasi: Untuk mendapatkan sertifikasi halal atau syar’I, produk
dan layanan pengobatan perlu memenuhi berbagai persyaratan. Tantangan di sini
adalah memastikan bahwa regulasi dan sertifikasi itu sendiri sesuai dengan
prinsip-prinsip agama Islam.
-Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Pendidikan dan kesadaran masyarakat
tentang pengobatan syar’I adalah penting. Tantangan dalam hal ini adalah
bagaimana mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan prinsip-prinsip
pengobatan syar’I, terutama di tengah budaya yang mungkin lebih cenderung
menggunakan metode medis konvensional.
-Keselarasan dengan Hukum Nasional dan Lokal: Di beberapa negara, hukum dan
regulasi terkait pengobatan mungkin tidak selalu mendukung atau sesuai dengan
prinsip-prinsip syar’i. Tantangan ini mengharuskan pengobatan syar’I untuk
berupaya menyelaraskan diri dengan hukum nasional dan lokal.
-Riset dan Inovasi: Dibutuhkan penelitian dan inovasi dalam pengobatan syar’I
untuk Mengembangkan metode dan produk yang efektif. Tantangan di sini adalah
memastikan bahwa riset ini sesuai dengan prinsip-prinsip agama.
Tantangan dalam pengobatan yang dijalankan dengan prinsip-prinsip SYAR’I
atau sesuai dengan ajaran Islam adalah:
-Kesesuaian dengan hukum Islam: Menjaga agar seluruh prosedur medis dan
pengobatan sesuai dengan hukum Islam, termasuk masalah seperti hukum
makanan, obat-obatan, dan prosedur medis tertentu yang mungkin bertentangan
dengan ajaran Islam.
-Etika medis: membantah bahwa semua tindakan medis dan pengobatan
dilakukan dengan etika medis yang tinggi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam,
seperti menjaga privasi pasien, menghindari tindakan yang merugikan, dan
memberikan perawatan yang adil.
-Keuangan dan asuransi: Menyelaraskan pengobatan SYAR’I dengan prinsip-prinsip
ekonomi Islam, seperti menghindari riba (bunga) dalam transaksi keuangan dan
menavigasi masalah asuransi kesehatan yang mungkin tidak sesuai dengan prinsip
syariah.
-Pengobatan alternatif: Menilai metode pengobatan alternatif yang diklaim sesuai
dengan syariah dan memastikan bahwa pengobatan tersebut memenuhi standar
kesehatan yang baik.
-Pemahaman medis: Mendapatkan pemahaman medis yang mampu dan
menggabungkannya dengan prinsip-prinsip Islam untuk mengambil keputusan
pengobatan yang bijak.
-Pengetahuan tentang pengobatan alternatif: Memahami pengobatan alternatif
yang dapat digunakan dalam pengobatan SYAR’I dan menjalankannya dengan
bijak.
Penting untuk berkonsultasi dengan ahli agama dan tenaga medis yang
berpengalaman ketika menjalani pengobatan SYAR’I untuk mengatasi berbagai
tantangan ini.
Pengobatan syar’I adalah konsep yang menarik yang dapat memberikan manfaat
besar bagi masyarakat Muslim yang mencari pengobatan sesuai dengan nilai-nilai
agama mereka. Namun, menghadapi tantangan-tantangan ini adalah penting
untuk mengembangkan dan mengimplementasikan pengobatan syar’I secara
efektif.
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Pengobatan Syar’I adalah jenis pengobatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah Islam. Kesimpulan dari pengobatan Syar’I adalah bahwa pengobatan ini
harus mematuhi ajaran agama Islam dalam segala aspeknya, seperti penggunaan
bahan obat yang halal, prosedur medis yang etis, dan niat yang tulus untuk
kesembuhan yang diberkahi Allah. Kesimpulannya adalah bahwa pengobatan
Syar’I adalah suatu upaya untuk mencapai kesembuhan yang sesuai dengan nilai-
nilai dan tutunan agama Islam.
DAFTAR PUSTAKA
https://chat.openai.com/c/290217a5-4e80-4391-b622-6984d05ac097
fhttps://muslim.or.id/55497-inilah-macam-macam-pengobatan-syari.html
https://chat.openai.com/c/1b80be29-ea3e-4097-b0c6-59aac0548a53

Anda mungkin juga menyukai