Anda di halaman 1dari 10

FILOSOFI PROFESI DOKTER MUSLIM

OLEH :

AUDREY FAIZA ROSA

(1611211023)

IKM A1

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. H. SYAR’I SUMIN, M.A.

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS ANDALAS
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena pada kesempatan ini
saya dapat menyelesaikan Makalah pada Mata Kuliah Agama. Tujuan disusunnya
malakah ini adalah, agar Mahasiswa dapat memahami, meyakini dan melakukan Tujuh
Filosofi Profesi Dokter sebagai tenaga kesehatan. Selain itu, tujuan disusunnya makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas Agama ini.
Dalam penyusunan Makalah ini, saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Dr. H. Syar’i Sumin, M.A, yang telah membantu dalam memahami setiap materi-materi
yang diberikan, sehingga kami dapat dengan mudah mencernamateri perkuliahan dengan
baik. Harapan saya sebagai penyusun makalah ini berharap agar makalah ini dapat
memberikan kontribusi bagi siapa saja yang membacanya.

Padang, 27 September 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................................................i


Daftar Isi.........................................................................................................................................ii
Bab I Pembahasan…………………………………………………………………….…………1

1. Filosofi Profesi Dokter Muslim…………………………………………………………..1

Bab II Penutup………………………………………………………………………....…...……6
2.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….....6
2.2 Saran…………………………………………………………………………..……….....6
Daftar Pustaka……………………………………………………………………..………..…...7

ii
BAB I
PEMBAHASAN
1. Filosofi Profesi Dokter Muslim

Dokter Muslim adalah seorang dokter yang menguasai ilmu kedokteran atau kesehatan dan
menerapkan kaidah Islam dalam praktik kedokterannya. Seorang dokter muslim memiliki misi
untuk melaksanakan pelayanan serta pendidikan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat
yang sesuai dengan kaidah Islam dan kompetensi dokter.

Seorang dokter muslim adalah seorang muslim yang prilaku dan sikapnyalah yang akan
menjadi teladan pasiennya, sehingga keteladanan paling utama yaitu Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wasallam,  apapun profesi dan jabatan seorang muslim. Akhlak seorang dokter muslim
ialah akhlak seorang muslim yang menjunjung tinggi adab Rasulullah Shalallahu Alaihi
Wasallam tersebut sebagai teladan yang sempurna dan akhlak Beliau disarikan dari Al-Qur’an
itu sendiri sebagai pedoman hidup seorang muslim.

Sebagai hamba Allah, seorang dokter muslim harus mempunyai tujuan hidup: “Hasanah
fid-dunya dan hasanah fil-akhirah”. Ia semata-mata mengabdi kepada Allah (QS. Al-An’am:
112) dengan menjauhi segala larangan (QS. Al Imran: 110) dan mematuhi semua perintah
Allah, rasul-Nya dan Ulil Amri. Seorang dokter muslim juga harus mampu mengobati penyakit
jasmani, rohani, sosial serta gangguan pada iman dan Islam pasiennya.

“Dan apabila aku sakit. Dialah Yang menyembuhkan aku. Dan yang akan
mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali). Dan yang amat kuinginkan
akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat.” (Asy-Syu’araa: 80-82).

1
1.1 Allahlah yang memberikan kehidupan dan kematian

“Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, dialah yang haq dan sesungguhnya
dialah yang mehidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu” (QS Al-Hajj ayat 6).
Seorang dokter harus sungguh-sungguh mengetahui bahwa “kehidupan” adalah di tangan
Allah, diberikan hanya oleh-Nya, dan “kematian” adalah akhir dari sebuah kehidupan dan awl
dari kehidupan yang lain. Kematian adalah suatu hal yang pasti, dan itu adalah akhir dari
segalanya, kecuali Allah yang maha kekal. Dalam profesinya, seorang dokter hanyalah
perantara dari kehidupan, ia berusaha menobati dan merawat dengan kemampuan terbaik yang
dapat diusahakannya.

1.2 Berada pada puncak spesialisasi keilmuannya

Seorang dokter muslim harus menyadari dan menginsyafi bahwa mengobati orang sakit
karena Allah, adalah suatu amal yang amat tinggi nilainya. Dengan demikian, ia telah
melaksanakan dakwah Islam, bahwa Allah-lah yang menurunkan penyakit dan Dia pula yang
menurunkan obatnya. Dokter hanya dapat mengenali jenis penyakit dan menuliskan resep,
namun hanya Allah jualah yang menyembuhkan. Seorang dokter muslim menghilangkan
anggapan bahwa dialah yang menyembuhkan pasiennya.
Islam mendorong spesialisasi (keahlian khusus) dalam pelayanan kesehatan, agar setiap
dokter benar-benar ahli dalam bidang yang ditekuninya.

1.3 Menjadi teladan yang baik, jujur jika berbicara, menulis dan bersaksi

Seorang dokter diberi amanah untuk menjaga kesehatan pasien, serta menjaga rahasia dan
kehormatan mereka. Jika dia mengetahui betapa tingginya kedudukan dan kemuliaan
profesinya, maka  dia pasti berusaha melakukan sesuatu yang sejalan dengan profesi dan
kedudukannya tersebut. Dia akan berusaha mendapatkan semua sifat yang baik yang sesuai
dengan kedudukannya yang tinggi yang telah Allah karuniakan untuknya. Dia juga wajib
untuk menjaga kehormatan dirinya dengan meninggalkan semua sikap jelek yang tidak sesuai

2
dengan profesinya seperti berdusta, menyelisihi janji, sombong, mengaku mengetahui apa
yang tidak dia ketahui, serta mengambil harta dengan cara yang tidak benar.
Jika Islam mengajarkan pemeluknya untuk berakhlak yang mulia serta untuk melakukan
pekerjaan apapun dengan baik, maka hal ini lebih ditekankan lagi bagi mereka yang berasal
dari profesi medis.
Jujur merupakan salah satu sifat seorang mukmin. Allah Ta’ala berfirman,
َّ ‫َيا َأ ُّي َها الَّ ِذينَ آ َمنُو ْا اتَّقُو ْا هّللا َ َو ُكونُو ْا َم َع ال‬
َ‫صا ِدقِين‬
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kalian bersama
orang-orang yang jujur “ (At Taubah:119).
Kejujuran tidak hanya dalam perkataan saja, namun juga dalam niat dan perbuatan.
Seorang dokter muslim harus jujur dalam menunaikan tuganya, serta jujur dalam memberikan
pengobatan dan menasehati pasiennya,  juga dalam penelitian ilmiah yang dia lakukan, serta
dalam segala sesuatu. Dan tidak pantas bagi orang yang merupakan teladan bagi orang lain
yang memiliki sifat kebaikan dan hikmah, melakukan hal-hal yang mengarah kepada
perbuatan tidak jujur. Tidak diragukan lagi bahwa dokter muslim akan menjadi rujukan bagi
orang yang memerlukan bantuan, dan orang tersebut mempercayai perkataan dan perbuatan
dari dokter. Maka hendaknya seorang dokter berusaha jujur sehingga sesuai dengan
perasangka baik yang dimiliki oleh orang-orang yang datang kepadanya.

1.4 Sabar, bersyukur, penampilan yang baik dan berperilaku yang santun

Konsisten, konsekuen, dan pantang menyerah menghadapi berbagai tantangan dan situasi
yang selalu berubah. Mau berkorban dan berkomitmen untuk memajukan institusi.
Seorang dokter muslim adalah seorang muslim yang prilaku dan sikapnyalah yang akan
menjadi teladan pasiennya, sehingga keteladanan paling utama yaitu Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wasallam,  apapun profesi dan jabatan seorang muslim. Akhlak seorang dokter muslim
ialah akhlak seorang muslim yang menjunjung tinggi adab Rasulullah Shalallahu Alaihi
Wasallam tersebut sebagai teladan yang sempurna dan akhlak Beliau disarikan dari Al-Qur’an
itu sendiri sebagai pedoman hidup seorang muslim.

3
1.5 Pengobatan yang halal, kecuali jika terpaksa

Dia mengobati pasien dengan  ilmu yang benar, tidak memberatkan pasien mengeluarkan
uang banyak, seperti melakukan pemeriksaan atau memberikan obat yang sebenarnya tidak
diperlukan berdasarkan ilmu kedokteran. Dia mengobati pasien dengan  ilmu yang benar,
tidak memberatkan pasien mengeluarkan  uang banyak, seperti melakukan pemeriksaan atau
memberikan obat yang sebenarnya tidak diperlukan berdasarkan ilmu kedokteran. Hal-hal
yang harus dipahami dokter muslim bahwa dilarang memberikan pengobatan dengan sesuatu
yang tidak dibolehkan dalam Islam, seperti dengan benda-benda najis dan khamr(minuman
yang memabukkan).

1.6 Mempunyai pengetahuan tentang fiqih, termasuk hukum islam kontemporer

Seorang dokter muslim harus memamahi ilmu agama, khusunya yang terkait dengan hal-
hal yang berhubungan dengan profesinya. Dari Mu’awiyah  radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫َمنْ يُ ِر ِد هَّللا ُ بِ ِه َخ ْي ًرا يُفَقِّ ْههُ فِى الدِّي ِن‬
“ Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka Allah akan memahamkan
baginya ilmu agama” (Muttafaqun ‘alaihi)
Seorang dokter muslim harus mempelajari ilmu agama yang akan membantunya untuk
menunaikan tugasnya mengobati orang sakit. Dia harus memahami hukum
tentang thaharah (bersuci) , hukum tentang perkara-perkara yang najis, serta bagaiaman cara
menghilangkan najis, hukum menyentuh alat kelamin, hukum menjamak sholat jika ada
kebutuhan, dan hukum-hukum syariat yang lainnya yang berkaitan dengan tugasnya . Dengan
memiliki pengetahuan mengenai ilmu hukum agama tersebut seorang dokter bisa memberi
nasihat tentang kondisi kesehatan dan kondisi tubuh pasien, baik yang berhubungan dengan
ibadah, maupun muamalah.

1.7 Selalu menambah ilmu sesuai dengan kemajuan IPTEKS

lmu kedokteran termasuk ilmu yang berkembang cepat dengan banyaknya penemuan-
penemuan ilmiah. Karena itu, suatu keharusan bagi seorang dokter untuk belajar terus

4
menerus walaupun dia telah mencapai tingkatan ilmiah atau gelar paling tinggi, sehingga dia
bekerja ditopang dengan ilmu yang benar. Hal itu akan terwujud setelah adanya pertolongan
dari Allah dan Taufik-Nya, (di antaranya) dengan mengikuti perkembangan-perkembangan
terbaru makalah-makalah ilmiah yang valid dan tulisan-tulisan ilmiah yang membahas suatu
topik khusus, menghadiri seminar dan simposium ilmiah, mengkonsultasikan keadaan pasien
kepada yang lebih tinggi ilmunya dan lebih ahli (spesialis/sub spesialis) dan mengikuti
perkembangan pasien tersebut sehingga seorang dokter muslim benar-benar ahli dan
mumpuni dalam bidang kedokteran yang digelutinya. Dan di saat menimba ilmu, dia berusaha
untuk ikhlas dan mengharapkan pahala dari Allah.

BAB II
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Seorang dokter muslim harus meyakini, memahami bahwa kehidupan dan kematian seseorang
berada ditangan Allah SWT.
Islam mendorong spesialisasi agar dokter benar-benar ahli dalam bidang yang ditekuninya.

5
Dokter muslim harus memiliki perilaku yang baik seperti sopan santun, jujur jika berbicara,
menulis dan bersaksi.
Dokter muslim memiliki pengetahuan fiqih yang dimana tahu aturan agama islam yang
berlaku dalam dunia kesehatan serta menambah ilmu pengetahuan sesuai dengan kemajuan
IPTEKS.
Dalam pelayanan kesehatan, dokter muslim atau tenaga kesehatan dituntut untuk sabar,
berpenampilan yang baik, serta memberi obat yang halal yang baik untuk dikonsumsi oleh
pasien.

2.2 Saran

Dengan ini diharapkan kepada seluruh dokter atau tenaga kesehatan supaya
memahami dan menerapkan filosofi profesi dokter muslim agar bisa membuat pasien
nyaman dan berpikir bahwa dokter muslim memiliki sikap dan perilaku yang baik
sebagaimana yang telah dicantumkan dalam makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Syar’I Sumin, 2014.Islam dan Kedokteran, Pena Utama, Depok.

Majid Ramadhan, 2004, Karakteristik Dokter Muslim, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta

Zuhair Ahmad Assi Ba’i, 1996, Dokter-dokter Bagaimana Ahlakmu, Gema Insani Press, Jakarta

6
Risalah ilaa at Thabib al Muslim

Anda mungkin juga menyukai