Disusun Oleh:
Nama : Imelda Rambu Desni Kaborang
Kelas : TK 1A ANESTESIOLOGI
Tugas : Agama muslim
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan karunia-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“KEPERAWATAN SEBAGAI IBADAH VERTIKAL dan HORIZONTAL” ini
dengan baik dan tepat waktu, saya mengucapkan terimakasih juga kepada dosen
pembimbing ibu Marfuah As. Shomad S.HI. M.Pd
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari
segi penyusun, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran, yang bersifat membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan,
dan bisa lebih baik lagi dalam menyusun makalah dimasa yang akan datang.
Semoga dengan makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca khususnya
dalam mengerti arti pelayanan keperawatan sebagai ibadah vertikal dan horizontal
dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL........................................................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB 1………………………………………………………………………………..
PENDAHULUAN.......................................................................................................
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH .....................................................................................
1.3 Tujuan ...................................................................................................................
1.4 Manfaat.................................................................................................................
BAB II ………………………………………………………………………………
PEMBAHASAAN.......................................................................................................
2.1 Jelaskan konsep dasar keperawatan menurut agama muslim…………………...
2.2 Jelaskan konsep keperawatan secara vertical menurut agama muslim…………
2.3 Jelaskan konsep keperawatan secara horizontal menurut agam muslim..............
2.4 Apa yang di maksudkan dengan konsep keperawatan secara vertical menurut
agama katolik……………………………………………………………………….
2.5 Apa yang di maksudkan dengan konsep keperawatan secara horizontal
menurut agama katolik………………………………………………………………
BAB III .......................................................................................................................
PENUTUP...................................................................................................................
3.1Kesimpulan ............................................................................................................
3.2 Saran dan Kritik ....................................................................................................
3.3 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
BAB 1
LATAR BELAKANG
Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur terpenting untuk menjaga
kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam menyebutkan, makan yang halalan dan thayyiban.
Al-Quran berpesan agar manusia memperhatikan yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam
ayat: “maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 )
Perhatian Islam terhadap masalah kesehatan dimulai sejak bayi, di mana Islam menekankan bagi
ibu agar menyusui anaknya, di samping merupakan fitrah juga mengandung nilai kesehatan.
Banyak ayat dalam al-Quran menganjurkan hal tersebut. Al-Quran melarang melakukan sesuatu
yang dapat merusak badan. Para pakar di bidang medis memberikan contoh seperti merokok.
Alasannya, termasuk dalam larangan membinasakan diri dan mubadzir dan akibatyang
ditimbulkan, bau, mengganggu orang lain dan lingkungan.
Nash al-Quran yang dijadikan sebagai pedoman perlunya berolahraga, dalam konteks perintah
jihad agar mempersiapkan kekuatan untuk menghadapi kemungkinan serangan musuh, yaitu
ayat:
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari
kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan
musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya;
sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu najkahkanpadajalan Allah niscaya akan
dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS.Al-Anfal :6o)
Dalam islam kesehatan sangat dijunjung tinggi, Hal ini kita temukan dalam Al-
qur’an dan sunnah nabi yang merupakan sumber hukum islam dan menjadi pedoman
hidup bagi seluruh umat manusia. Ajaran islam yang berkenan dalam kesehatan dapat
dibagi dalam tiga macam yaitu :
1. Islam melarang perbuatan-perbuatan yang dapat membahayakan kesehatan
dirinya dan atau orang lain.
2. Islam menyuruh (wajib) atau menyarankan (sunnah) yang mempunyai dampak
positif, yakni mencegah penyakit dan menyegarkan atau menyehatkan jasmani
dan rohani.
3. Islam menyuruh (wajib) orang yang sakit berobat untuk mengobati
penyakitnya.
Islam sangat menghargai tugas kesehatan, karena ini adalah tugas yang sangat
mulia, sebab petugas kesehatan sangat menolong sesama manusia yang sangat
menderita. Dalam hukum islam, hubungan antar pasien dan dokter adalah hubungan
anatara pemakai jasa dan penjual jasa sehingga terjadi akad ijrah anatara kedua belah
pihak. Pasien dapat memanfaatkan ilmu dan keterampilan dari dokter, sedangkan
dokter mendapat imbalan dari propesinya berupa honor atau gaji. Ini sesuai dengan
asas keadilan hukum yang harus dijaga oleh islam, maka hak dan kewajiban kedua
belah pihak harus sesuai dengan posisinya masing-masing makin besar tanggung
jawabnya maka makin besar pula hak dan kewajibanya. Dalam pola etika medis
sekarang, kepentingan seorang dokter ialah kesejahteraan pasien. Dokter sepenuhnya
bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan pasien begitupun pasien terikat
secara etis pada dokter,dengan asumsi bahwa dokter itu merupakan agen yang
mewakili kegiatan pasien.Sedangkan yang kita ketahui bahwa Islam melarang
hamba-hambaNya untuk menjaga dirinya dari orang yang bukan muhrimnya. Selain
itu juga dikuatkan oleh sabda Rosulullah shallallahu alaihi wa sallam : “Andaikan
ditusukkan ke kepala salah seorang di antara kalian dengan jarum besi, yang demikian
itu lebih baik daripada dia harus menyentuh wanita yang tidakdiperbolehkan baginya”
(Thabrani dalam Kitab Al-Kabir,bab XX No. 211 dengan isnad hasan).
RUMUSAN MASALAH
Jelaskan konsep dasar keperawatan menurut agama muslim
Jelaskan konsep keperawatan secara vertical menurut agama muslim
Jelaskan konsep keperawatan secara horizontal menurut agam muslim
Apa yang dimaksudkan dengan konsep keperawatan secara vertical menurut
agama khatolik
Apa yang di maksudkan dengan konsep keperawatan secara horizontal
menurut agama khatolik
TUJUAN
Untuk memahami pengertian tentang dasar keperawatan itu sendiri
Untuk memahami dan dapat mengerti konsep keperawatan secara vertical
menurut agama Muslim
Untuk memahami dan dapat mengerti konsep keperawatan secara horizontal
menurut agama Muslim
Untuk memahami dan dapat mengerti konsep keperawatan secara vertical
menurut agama Kristen Protestan
Untuk memahami dan dapat mengerti konsep keperawatan secara horizontal
menurut agama Kristen Protestan
MANFAAT
Dalam pembuatan makalah ini diharapkan pembaca dapat menambah pengetahuan
tentang konsep Pelayanan keperawatan sebagai ibadah secara vertical dan horizontal
BAB II
PEMBAHASAN
َص ُموا بِ َحب ِْل هَّللا ِ َج ِميعًا َواَل تَفَ َّرقُوا َو ْاذ ُكرُوا نِ ْع َمتَ هَّللا ِ َعلَ ْي ُك ْم ِإ ْذ ُك ْنتُ ْم َأ ْعدَا ًء فََألَّفَ بَ ْينَ قُلُوبِ ُك ْم فََأصْ بَحْ تُ ْم بِنِ ْع َمتِ ِه
ِ َوا ْعت
Salah satu nilai positif dalam relasi antara sesama umat manusia adalah menjalin
hubungan kekeluargaan. Rasa kekeluargaan ini membuat kita seringkali tidak tega
berbuat jahat kepada orang lain, dan senantiasa terdorong untuk berbuat yang baik-
baik kepada orang yang kita anggap keluarga sendiri. Ini menjadi sesuatu yang
diendorse oleh Al-Quran agar senantiasa dijaga. Tidak diputus hubungan
kekeluargaan itu.
c. Menjauhi Prasangka
)12( يَْأ ُك َل لَحْ َم َأ ِخي ِه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموهُ َواتَّقُوا هَّللا َ ِإ َّن هَّللا َ تَ َّوابٌ َر ِحي ٌم
Konsep keperawatan secara vertical menurut agama Kristen Protestan adalah ketika
konsep keperawatan bukan hanya dipengaruhi oleh faktor pengetahuan seputar
keperawatan saja, tetapi juga oleh faktor-faktor lain yang diperoleh dalam pengalaman
hidup harianya. Yang dimaksud disini adalah ketika seorang perawat dominan
memahami konsep spiritualitas kristiani ( relasi vertical dengan Tuhan).
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal
inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian
kamu adalah murid-murid-Ku.”
Artinya Tuhan Yesus menyebut diri-Nya sebagai pokok anggur dan umat
Kristen adalah rantingnya. Artinya, Yesus merupakan sumber kehidupan bagi setiap
umat-Nya. Orang percaya tidak mungkin hidup jika tidak berada dalam naungan-
Nya.Sebagai ranting, umat Nasrani harus terus melekat dan bergantung erat kepada
pohon anggur, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Sebab di luar pokok anggur, ranting akan
kering dan mati, menunggu untuk dibakar dan dicampakkan.
Umat Nasrani juga harus menaati kehendak dan perintah Yesus Kristus agar
bisa menghasilkan buah yang manis, besar, dan ranum sebagaimana dikehendaki oleh
Tuhan Yesus. Adapun buah tersebut dapat tercermin melalui perbuatan dan sikap
hidup yang benar dalam keseharian.
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu
berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
ayat ini adalah panggilan Tuhan bagi setiap kita yang percaya agar kita memiliki
identitas Allah dan mengenal Allah yaitu,saling mengasihi karena Allah adalah kasih.
Sebaliknya kebencian adalah karakternya iblis. Yang perlu kita renungkan,karakter dan
identitas siapa yang kita miliki? Kasih adalah keterampilan yang bisa dipelajari. Dengan
kata lain, itu adalah sesuatu yang bisa Anda kuasai dengan latihan. Anda mungkin
berpikir Anda seorang kekasih yang baik, tapi Tuhan ingin Anda menjadi kekasih yang
hebat, kekasih yang terampil, kekasih yang handal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari materi tersebut memberikan pesan dan mengajarkan kita melihat dan
menghayati konsep spiritual dalam pelayanan keperawatan secara vertikal dan
horizontal. Konsep spiritual secara vertikal memberikan kita pesan moral bagaimana
hubungan kita dengan Tuhan yang Maha Esa dalam menjalani kehidupan setiap
harinya. Sedangkan konsep spiritual secara horizontal memiliki arti hubungan antara
sesama manusia dalam bersosialisasi dan membangun kehidupan yang rukun dan
damai.
3.2 Saran