Dosen Pembimbing :
A.Fitra Fatkhur Rokhmansyah, S.Sos
Di Susun Oleh :
1. Nur Makrufah Rahayu (0960221010)
2. Siti Juma’ani (0960221016)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memeuhi tugas kelompok untuk
mata kuliah Pendidikan Agama dengan judul “Pandangan Agama Terhadap Aborsi Dan
Tranplantasi”.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak A. Fitra Fatkhur Rokhmansyah,
S.Sos,selaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Agama yang membimbing kami
dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna di karenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi
terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................
C. Tujuan………………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Pandangan Agama Terhadap Tranplantasi............................................................................
B. Pandangan Agama Terhadap Aborsi.....................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................................
1. Pandangan Agama Terhadap Aborsi
2. Pandangan Agama Terhadap Tranplantasi
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sehat merupakan
nikmat Allah SWT yang paling berharga dalam kehidupan ini. Setiap orang mendambakan
kesehatan baik sehat secara jasmani maupun rohani, karena apabila manusia sedang sakit
akan sangat berpengaruh pada kehidupannya, selain sehat, merasakan sakit juga membuat
manusia tidak produktif lagi merasa kurang percaya diri. Orang sakit merasa telah menjadi
orang yang terbodoh, terlemah, dan termalang di dunia sehingga mengambil keputusan yang
sekecil-kecilnya menjadi ragu-ragu.
Sebagian besar orang yang sedang sakit akan mengalami timbulnya goncangan mental dan
jiwanya karena penyakit yang dideritanya. Pasien yang mengalami kondisi tersebut sangat
memerlukan bantuan motivasi yang dapat menimbulkan rasa optimis dan selalu sabar dalam
menghadapi cobaan dari Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT telah memerintahkan manusia
untuk selalu sabar dalam menghadapi segala musibah yang menghadangnya, baik itu ujian,
cobaan, ataupun peringatan dari Allah SWT. Karena jika pasien sabar,
maka Allah SWT akan menampakan kebaikannya, agar manusia bisa
memahami kemaslahatan yang tersembunyi dibalik itu.
Hidup sehat adalah hajat manusia yang paling essensial, karena hidup sehat selain dapat
mengantarkan kepada taraf hidup yang lebih baik dan sejahtera,juga merupakan bagian dari
persyaratan kesempurnaan ibadahnya,ole karena itu, manusia harus berikhtiar dan berusaha
memelihara kesehatan secara terus-menerus,dalam arti memperkuat daya tahan dari serangan
penyakit dan mencegah akan timbulnya penyakit.
Pada dasarnya manusia menginginkan dirinya sehat, baik sehat jasmani maupun rohani,
sehingga diantara hikmah Allah SWT menurunkan Al-Quran yang didalamya ada petunjuk
dapat menjadi obat bagi penyakit yang terjangkit pada manusia baik fisik maupun psikis.
Firman Allah SWT dalam surat Al-Isra' ayat 82:
ٰ ونُنَ ِّز ُل منَ ْالـقُرْ ٰا ن ما هُو شفَٓا ٌء َّورحْ مةٌ لِّ ْـلمْؤ من ْينَ ۙ واَل يز ْي ُد
الظّلِ ِم ْينَ اِاَّل َخ َسا رًا ِ َ َ ِِ ُ َ َ ِ َ َ ِ ِ َ
”Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang
yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah
kerugian."
Pada umumnya, orang beranggapan bahwa kesehatan penting bagi kehidupan manusia.
Tetapi sebagian besar berpandangan bahwa seseorang dianggap sehat bila berada dalam
keadaan tidak sakit dan tidak cacat. Kesehatan dipandang sebagai sesuatu yang alami dimiliki
oleh setiap orang. Kadangkala orang baru sadar akan pentingnya pemeliharaan kesehatan bila
pada suatu saat dirinya atau anggota keluarganya terkena sakit. Dengan kata lain, pengertian
kesehatan terlalu sempit, hanya terbatas pada”upaya mencari pengobatan” terhadap penyakit
yang sedang dideritanya.
Kesehatan juga dipahami secara statis, hanya terbatas pada keadaan sehat atau
sakit, yaitu “sehat dalam arti tidak sakit” dan “sakit dalam arti tidak sehat”. Tingkatan
keadaan sehat atau sakit kurang dipahami, sehingga upaya-upaya untuk meningkatkan
kualitas kesehatan yang mestinya dilakukan pada waktu sehat, kurang diperhatikanoleh
masyarakat luas. Padahal, pemeliharaan kesehatan untuk mencegah penyakit nilainya lebih
baik dari pengobatan terhadap penyakit. Para ulama mengatakan “Menjaga kesehatan itu
lebih baik dari pada mengobati setelah sakit “ .
Bila dipahami secara mendalam, maka sebenarnya banyak ajaran Islam tentang ibadah yang
erat kaitannya dengan pemeliharaan kesehatan. Misalnya ajaran Islam tentang thaharah atau
bersuci seperti mandi,wudhu dan istinja yang harus mempergunakan air bersih merupakan
amaliyah yang mengandung manfaat bagi pemeliharaan kesehatan. Demikian pula ajaran
tentang Muamalat seperti makan dan minum erat kaitannya dengan kesehatan. Sebaliknya
upaya-upaya yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan megandung nilai ibadah. Imam
al-ghazali mengatakan bahwa tujuan syar’i pada manusia ada lima perkara, yaitu
terpeliharanya agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Maka setiap apa saja yang menjamin
terpeliharanya kelima perkara itu, adalah maslahat. Sebaliknya apa saja yang menyebabkan
lepasnya keselamatan atas lima perkara perkara itu adalah mafsadat.
Dan oleh karenanya, upaya menolak mafsadat itu adalah maslahat.
Jadi,pengamalan ajaran agama sebagai konsekuensi dari Iman, disamping mengandung nilai
ibadah yang mendapat pahala dari Allah SWT, juga bersamaan dengan itu, merupakan usaha
pemeliharaan kesehatan yang bermanfaat bagi dirinya,keluarga dan masyarakat lingkungan
yang mempunyai nilai maslahat.
Namun demikian perlu diakui bahwa memelihara kesehatan pada waktu kini bukanlah
suatuyang mudah dan murah. Usaha-usaha untuk hidup bersih dihadapkan kepada tekanan-
tekanan hidup yang semakin kompleks, berupa kemiskinan, pencemaran lingkungan dan
keterbatasan daya dukung alam sebagai akibat pertambahan penduduk yang berlipat. Seperti
diketahui bahwa kesehatan sangat erat dengan kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Kehidupan yang kurang bersih apalagi ditambah lingkunganyang tercemar, maka akan
mudah terserang berbagai penyakit.
Dari berbagai ulasan di atas,kita tahu bahwa kesehatan adalah rahmat yang istimewa yang di
berikan tuhan kepada kita,dan upaya-upaya yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan
mengandung nilai-nilai ibadah dan manfaat bagi diri sendiri,masyarakat dan lingkungan yang
mempunyai nilai maslahat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Transplantasi Organ Tubuh Mayat menurut Muhammadiyah
dan Nahdlatul Ulama dan bagaimana pendapat keduanya?
2. Bagaimana Istinbath Hukum Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama dalam menentukan
kedudukan Hukum mengenai transplantasi Organ Tubuh mayat?
3. Bagaimana Analisis Komparatif terhadap Istinbath Hukum dan dasar Hukum Transplatasi
Organ Tubuh Mayat Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama?
4. Bagaimana Ketentuan Aborsi Menurut PP. No. 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
Reproduksi ?
5. Bagaimana Hukum Aborsi dalam Perspektif Hukum Islam ?
6. Bagaimana persamaan dan perbedaan PP. No. 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
Reproduksi dan Hukum Islam mengenai aborsi ?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pandangan hukum Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama mengenai
Transplantasi Organ Tubuh Mayat.
2. untuk mengetahui perbandingan Hukum antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama
mengenai Transplantasi Organ Tubuh Mayat.
3. Untuk mengetahui analisis kedua fatwa ormas tersebut.
4. Untuk mengetahui Ketentuan Aborsi Menurut PP. No. 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
Reproduksi.
5. Untuk mengetahui bagaimana Hukum Aborsi dalam Perspektif Fiqih.
6. Untuk mengetahu bagaimana persamaan dan perbedaan PP. No. 61 Tahun 2014 Tentang
Kesehatan Reproduksi dan Hukum Islam mengenai aborsi.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Saran
Sebagai manusia kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh kita demikian sabda
Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia,sesuatu yang
sesuai dengan fitrah manusia, maka islam menegaskan pentingnya istiqomah
memantapkan dirinya dengan menegakkan agama islam. Salah satunya jalan dengan
melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjau
DAFTAR PUSTAKA