Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

FIQIH TENTANG KESEHATAN

DOSEN PEMBIMBING

ISHAK, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :
NAMA : NUR AZIZAH

NIM : 19030007

PRODI : MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

DARUD DA’WAH WAL IRSYAD (STKIP) PINRANG

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan hanya kepada Allah Rabb alam semesta.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada jujungan dan tauladan kita
Muhammad Rasulullah, keluarga, dan para sahabatnya. Wa Ba’du.
Makalah ini membahas tentang “Kesehatan Menurut Islam”. Hal ini
merupakan suatu proses kehidupan yang akan selalu terjadi. Di dalam buku
dibahas tentang tata cara kehidupan sehat yang dianjurkan oleh islam yang
besumber pada Al-quran dan Al-Hadist. Banyak pelajaran yang penulis petik dari
kisah-kisah penuh hikmah, resep-resep dan panduan hidup dalam makalah ini.
Penulis berharap makalah ini akan menjadi panduan singkat dan tepat dalam
menyikapi kehidupan ini, demi meniti kesuksesan di akhirat nanti.

PINRANG,20 APRIL 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................3

A. Pengertian Kesehatan.....................................................................3
B. Hubungan Kesehatan Dengan Agama..........................................4
C. Kesehatan Lingkungan Dalam Islam...........................................5
D. Kebersihan Pribadi.........................................................................7
E. Epidemiologi (Islam Dalam Upaya
Mencegah Penyakit Menular).......................................................8
F. Makanan/Gizi.................................................................................9
G. Puasa Sebagai Penjaga Kesehatan
Dan Penyembuh Penyakit..............................................................10
H. Islam Dan Pembinaan Jasmani Hubungan Kekuatan Iman
Dengan Kekuatan Jasmani............................................................11
I. Kesehatan Jiwa Dalam Islam........................................................12
J. Higinitas Seks.................................................................................14

BAB III PENUTUP..................................................................................

A. KESIMPULAN...............................................................................15
B. SARAN...........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah suatu keadaan yang sangat penting bagi manusia.
Setiap manusia sangat mendambakan kesehatan, mulai dari anak baru lahir
sampai yang sudah berusia tua, kesehatan selalu mereka butuhkan. Oleh
karena itu pencarian Ilmu Kesehatan sudah dimulai sejak manusia purba,
karena manusia sudah diserang oleh penyakit-penyakit sejak ia dilahirkan.
Kita tidak perlu heran bagaimana susahnya seorang ibu atau seorang bapak
kalau anaknya ditimpa penyakit yang tidak sembuh-sembuh, lebih-lebih
lagi kalau yang terkena penyakit itu adalah dirinya sendiri.
Namun Islam yang merupakan Dinullah juga berisi pokok-pokok
Kedokteran Pencegahan/Ilmu Kesehatan yang sumbernya adalah Al-
Qur’an dan as-Sunnah. Bahkan pencegahan penyakit yang ditunjuki oleh
al-Qur’an itu jauh lebih luas, lengkap dan sempurna karena kesehatan yang
dianjurkan meliputi pencegahan penyakit manusia di dunia dan juga di
akhirat nanti. Sebab arti perkataan Islam sendiri sudah menunjukkan
maksudnya yaitu selamat, ini berarti termasuk sehat.

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kesehatan?
2. Apa hubungan kesehatan dengan agama?
3. Mengapa kesehatan lingkungan dalam islam?
4. Apa sajakah Kebersihan Pribadi?
5. Apa saja Epidemiologi islam dalam upaya mencegah penyakit
menular?
6. Apa sajakah makanan yang diharamkan dan dihalalkan?
7. Mengapa Puasa sebagai penjaga kesehatan dan penyembuh penyakit?
8. Apa hubungan kekuatan iman dengan kekuatan jasmani?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kesehatan.
2. Untuk Mengetahui Hubungan Kesehatan Dengan Agama?
3. Untuk Mengetahui Kesehatan Lingkungan Dalam Islam?
4. Untuk Mengetahui Kebersihan Pribadi.
5. Untuk Mengetahui Epidemiologi Islam Dalam Upaya Mencegah
Penyakit Menular.
6. Untuk Mengetahui Makanan yang Diharamkan dan Dihalalkan.
7. Untuk Mengetahui Puasa Sebagai Penjaga Kesehatan Dan Penyembuh
Penyaki.
8. Untuk Mengetahui Kekuatan Iman Dengan Kekuatan Jasmani.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KESEHATAN
Menurut WHO (World Health Organization), sehat adalah
memperbaiki kondisi manusia, baik jasmani, rohani, ataupun akal, sosial
dan bukan semata-mata memberantas penyakit.
B. HUBUNGAN KESEHATAN DENGAN AGAMA
Islam berbeda dengan agama lain yang datang sebelumnya, Islam
datang sebagai agama untuk kepentingan duniawi dan ukhrawi secara
simultan. Tidak sebatas hubungan antara hamba dengan tuhan saja, tapi
Islam juga mengatur segala aspek kehidupan manusia.
Dengan demikian memungkinkan bagi kita untuk mengatakan
bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang memiliki dasar atau
protokol-protokol yang mengatur kedokteran, pengobatan dan kesehatan
masyarakat, yang disebut “At Thibbul Wiqo’I”.
Pokok-pokok yang terkandung dalam syariat islam tentang
kesehatan sebagai berikut:
1. Sanitation and personal hygiene (kesehatan lingkungan dan
perseorangan), meliputi kebersihan badan, tangan, gigi, kuku, dan
rambut. Dan kebersihan lingkungan, meliputi kebersihan jalan, rumah,
tata kota, saluran irigasi dan lain-lain.
2. Epidemiologi (preventif penyakit menular), meliputi karantina dan
isolasi agar penyakit tidak menyebar dan menjangkiti seluruh makhluk
hidup.
3. Memerangi binatang melata, serangga dan hewan yang menyebarkan
penyakit terhadap orang lain.
4. Nutrisi (kesehatan makanan) terbagi menjadi tiga:
a. Menu makanan yang bermanfaat bagi tubuh.
b. Tata makanan, meliputi etika dalam makan.

6
c. Mengharamkan makanan yang berbahaya bagi kesehatan.
5. Sex hygiene, meliputi hal-hal yang berkaitan dengan seks.
6. Mental and psychic hygiene (kesehatan mental dan jasmani), meliputi
cara-cara menghindari stress, agar tidak putus asa. Saling tolong
menolong sesama manusia dalam meringankan beban hidup adalah
cara yang tepat. Islam juga melarang sesuatu yang merusak tatanan
masyarakat seperti judi, riba, dan keributan serta mengharamkan
sesuatu yang dapat menghilangkan intuisi seperti khamar, dan lain-
lain.
7. Body built (bina raga), meliputi segala macam olahraga yang
bermanfaat seperti menunggang kuda, renang, memanah, gulat.
Sebaliknya islam melarang fitness, shrivel, dan indolence.
8. Occupational medicine (kesehatan kerja), meliputi asuransi bagi
pekerja, tempat tinggal sehat, upah yang cukup dan batas waktu kerja.
9. Geriatis (memelihara manula) adalah ilmu kedokteran modern yang
pertama kali diperkenalkan oleh islam. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an
dan sunah rasul yang memerintahkan untuk memelihara ayah, ibu,
nenek, dan orang-orang yang telah lanjut usianya, menghormat pada
mereka, dan sabar lebih-lebih dalam keadaan sakit. Orang pertama
yang menulis maslah ini adalah Ibnu Sina dalam bukunya ‘Al-Qanun’.
10. Kesehatan Ibu dan anak, meliputi pemeliharaan ibu secara umum,
terutama bagi ibu yang sedang hamil dan menyusui anaknya. Islam
menganggap bahwa menyusui anak adalah suatu perjuangan, sama
halnya dengan jihad bagi kaum pria.
11. Pengaturan-pengaturan untuk melayani kesehatan dan dispensasi
pelayanan.
12. Metode teologis untuk menciptakan masyarakat yang sehat.

7
C. KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM ISLAM
Sanitasi merupakan unsur mendasar dalam menjaga kesehatan.
Yang dimaksud sanitasi lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang
sehat dan bebas dari penyakit, agar dicapai kebersihan yang sempurna.
Sedangkan yang dimaksud bersih adalah kebersihan jasmani, pakaian,
serta kebiasaan seseorang.
Islam merupakan akidah pertama yang memerintahkan prinsip
steril yang diidentikkan dengan bersuci (thaharah). Yang dimaksud dengan
bersuci adalah membersihkan segala sesuatu dari bakteri atau benda yang
mengandung bakteri, sedangkan sesuatu yang membuat kotor disebut
najis. Adapun yang termasuk najis yaitu :nanah, berak, darah, air kencing,
madhi, muntah,, khamar, air liur anjing dan segala sesuatu yang telah
membusuk seperti sisa-sisa hewan yang telah mati.
Dalam Islam, manusia diperintahkan untuk berwudhu. Manfaat
berwudhu adalah
a. Ketika memasukkan air kedalam hidung maka keluarlah kotoran-
kotoran dalam hidung.
b. Ketika membasuh muka maka keluarlah kotoran-kotoran dari tepi
mata.
c. Ketika membasuh tangan maka keluarlah kotoran-kotoran dari tangan
dan kuku.
d. Ketika membasuh kepala dan telinga maka hilanglah kotoran di bagian
tersebut.
e. Ketika membasuh kaki maka keluarlah kotoran-kotoran dari kaki dan
juga kuku kaki.

D. KEBERSIHAN PRIBADI
Islam tidak hanya menganjurkan berwudu, namun juga mandi pada
waktu-waktu tertentu. Sebab-sebab seseorang diwajibkan mandi yaitu:
a. Hendak memeluk agama islam, mandi sebelum mengucap dua kalimat
syahadat

8
b. Hendak menunaikan shalat jum’at
c. Mimpi keluar mani
Tidak hanya itu, Islam juga menganjurkan untuk menghilangkan
semua bakteri yang mungkin tersembunyi dalam tubuh, seperti
membersihkan bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, khitan bagi laki-
laki, mencukur kumis sehingga makanan dan kotoran tidak tersangkut
padanya. Seorang lelaki muslim disunatkan untuk memotong rambut
yang panjang, dan dilarang untuk membiarkannya lebih dari 40 hari.

 Berbagai kebersihan pribadi:


a. Kebersihan tangan
Islam menganjurkan agar:
- Mencuci kedua tangan sebanyak tiga kali ketika berwudhu
pada urutan pertama, sampai siku.
- Membasuh kedua tangan sesudah dan sebelum makan
- Membersihkan tangan sebelum tidur
- Mencuci tangan sesudah tidur
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah menjenguk orang sakit
b. Kebersihan kedua telapak kaki
Menyela-nyela jari kedua telapak kaki adalah termasuk
subah dalam bersuci, kemudian seseorang hendaknya tidak
menginjakkan kakinya selain di tempat yang suci.
c. Kebersihan mulut dan gigi
Rasulullah saw. Senantiasa menggosok giginya jika hendak
tidur, bangun malam, dan sebelum shalat. Syara’ melarang
seseorang melaksanakan shalat ketika masih ada sisa makanan
dalam rongga mulut, terlebih dahulu dibersihkan dengan
berkumur tiga kali. Jika kotoran tidak dibersihkan, maka akan
menimbulkan infeksi dan kerusakan gigi, dan bau busuk.
d. Kebersihan hidung

9
Dalam berwudhu, disunahkan untuk memasukkan anir
kedalam hidung sebanyak tiga kali agar kotoran hilang. Jika
tidak akan menimbulkan banyak penyakit seperti influenza,
difteri dan lain-lain.
e. Kebersihan rambut kepala
Islam menganjurkan untuk membersihkan dan memangkas
rambut. Namun sekarang memanjangkan rambut telah menjadi
mode dikalangan anak muda. Hal ini sebenarnya boleh-boleh
saja selama kebersihan dan kerapihannya terjaga dan bukan
untuk dimaksudkan untuk menyamai wanita. Demikian Rasul
dan para sahabat memanjangkan rambut mereka sampai ke bahu.
f. Kebersihan pakaian
Shalat seseorang tidak akan diterima jika pakaian yang
dikenakan terkena najis. Berhias dalam berbusana juga
dianjurkan, namun kebersihan lah yang menjadi prioritas utama.
g. Kebersihan makanan
Islam memerintahkan kebersihan makanan dengan:
- menutup tempat makanan dan minuman
- menjaga kebersihan tempat makan dan minuman
- memperhatikan kebersihan air minum. Syarat-syarat air bersih
diantaranya tidak berubah warna, rasa, dan bau. Apabila telah
berubah maka dianggap telah menjadi kotor dan dilarang
meminumnya. Islam juga melarang minum dari tempat besar
untuk bersama-sama, dan Rasullah sendiri selalu menggunakan
gelas untuk minum.
h. kebersihan sumber air
Rasulullah melarang untuk kencing, berak pada saluran air,
tempat berteduh, dan tempat berlalunya manusia
i. Kebersihan rumah dan jalan

10
E. EPIDEMIOLOGI (ISLAM DALAM UPAYA MENCEGAH PENYAKIT
MENULAR)
Pencegahan dan pengobatan penyakit dalam Islam antara lain:
1. Tidak bimbang dengan penyakit yang diderita
2. Untunk mengetahui jenis penyakit yang diderita dianjurkan untuk
memeriksakan kepada dokter spesialis
3. Agar tidak terjadi gangguan psikologis, dianjurkan untuk tidak
meninggalkan doa selama penyembuhan
4. Untuk menjaga kesehatan masyarakat, Islam menganjurkan karantina
kepada si sakit
5. Dalam karantina, orang sehat dianjurkan tidak memasuki daerah yang
terjangkit penyakit tanpa perlindungan, Rasul sendiri menganjurkan
untuk membuat jarak antara orang sehat dan orang sakit
6. Menggunakan obat-obatan dan teknik penyembuhan untuk mengatasi
penyakit
7. Menjauhi debu

F. MAKANAN/GIZI
1. Makanan yang diharamkan
- Diharamkannya bangkai
Bangkai diharamkan karena kemungkinan besar di dalamnya
terdapat berbagai sumber penyakit
- Diharamkan darah
Darah diharamkan karena pada sistem sirkulasi, darah juga
membawa zat-zat eksresi sisa metabolism yang bersifat racun
- Hewan yang tercekik, dipukul, jatuh, ditanduk, dan diterkam
binatang buas
Hewan yang tercekik, akan terhalang pasokan oksigennya sehingga
karbon dioksida dan zat-zat beracun lainnya akan terhalang dan
terserap dalam tubuh hewan. Hewan yang dipukul, bagian yang
dipukul akan mengalami memar dikarenakan rusaknya jaringan

11
dan masuknya bakteri. Hewan yang diterkam binatang buas,
kemungkinan sumber penyakit adalah air liur dari hewan buas
yang menerkam
- Diharamkannya anjing dan babi
2. Makanan yang dihalalkan
Islam menghalalkan dan mengharamkan makanan dengan konteks
sebagai berikut
- sesungguhnya hanya Allah saja sebagai Pencipta, Dia yang berhak
untuk disucikan, dan tidak ada yang menyamai kesuciannya baik
manusia, hewan, dan benda
- hewan diharamkan bertujuan untuk menghindari suatu penyakit
yang bersumber dari hewan tersebut
- hewan yang dihalalkan, diperuntukkan untuk manusia, adalah
untuk dimanfaatkan dan diambil dagingnya
dalam menyembelih hewan, Islam mengajarkan hal-hal sebagai
berikut:
- dilarang menjadikan binatang sasaran panah hingga mati
- dilarang melempar burung dengan batu atau ketapel
- dilarang membunuh hewan untuk kesenangan
- islam memerintahkan agar penyembelihan dilakukan dengan baik,
dengan pisau potong yang tajam. Hendaknya hewan itu tidak
melihat mata pisau, tidak dibanting atau dipukul sebelum
menyebut asma Allah.
- Islam membolehkan berburu dengan anjing yang terdidik. Namun
jika anjing tersebut memakan binatang hasil buruan, maka daging
binatang buruan menjadi haram. Dan apabila binatang buruan telah
ditangkap oleh anjing yang bukan miliknya, maka dilarang untuk
memakannya, karena anjing tersebut tidak jelas asal-usulnya.

12
- Ada lima jenis binatang yang dibolehkan untuk dibunuh, bukan
untuk dimakan, namun untuk melindungi manusia dari
kebuasannya. Rasullah saw. Bersabda
“lima binatang yang diperbolehkan untuk membunuhnya yaitu tikus,
kalajengking,ular, anjing liar dan burung elang”.
makanan yang dianggap baik oleh Al-Qur’an, yaitu : daging, baik
hewan laut maupun darat, madu, susu, dan kurma.
Etika makan dalam Islam:
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
- Makan dengan tangan sebelah kanan
- Meraih dan mengunyah makanan dengan baik
- Menutup tempat makanan dan minuman

G. PUASA SEBAGAI PENJAGA KESEHATAN DAN PENYEMBUH


PENYAKIT
a. Menjaga tubuh dari kelebihan-kelebihan, menumpuknya makanan
dalam tubuh dan menjaga dari bakteri dan penyakit.
Telah dijelaskan bahwa puasa menghancurkan sisa-sisa makanan
yang tertumpuk dalam tubuh, yang pertama kali dihancurkan adalah
bibit-bibit penyakit atau sel-sel tubuh yang lemah, sel-sel tubuh yang
tidak berfungsi.
b. Puasa akan melindungi kesehatan seseorang dari penyakit gula
Pada waktu berpuasa kadar gula berada pada kadar minimal,
sehingga memberikan kesempatan pada kelenjar pankreas untuk
beristirahat.
c. Sedikit berpuasa akan memelihara perut
Ketika berpuasa selama 12 jam hal ini akan menyebabkan usus
besar kosong secara sempurna. Masa ini cukup untuk membersihkan
sisa makanan yang tertimbun dalam usus besar dan memberikan
kesempatan bagi usus besar untuk beristirahat.
d. Puasa dapat berguna untuk mengurangi berat badan

13
e. Waktu berpuasa merupakan saat yang paling baik untuk menjaga
kesehatan dari berbagai pola hidup yang tidak sehat, seperti merokok,
minum-minuman keras, menghisap ganja.
f. Puasa dan penyakit-penyakit kulit
Puasa akan mengurangi kadar gula dalam darah, sehingga
berpengaruh pada kadar gula dalam kulit,hal ini sesuai dengan kondisi
darah dalam kulit. Kekeringan air dalam kulit dapat:
- Menambah ketegaran dan daya tahan terhadap bakteri
- Memperkecil kemungkinan berkembangnya penyakit, bengkak,
penyakit kulit dan berkembangnya ke seluruuh tubuh
- Puasa juga mengeringkan penyakit-penyakit mata dan kulit yang
berlemak
- Dengan membebaskan usus dari sisa makanan akan memperkecil
gas-gas beracun dan masamnya makanan yang menyebabkan bisul
pada kulit
g. Puasa sebagai penahan penyakit goit (asam urat)

H. ISLAM DAN PEMBINAAN JASMANI, HUBUNGAN KEKUATAN


IMAN DENGAN KEKUATAN JASMANI
Salah satu identitas seorang muslim adalah “al qawiyyul amin”
(yang kuat dan sejahtera). Dalam hal ini Rasulullah saw. Bersabda:
“seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah
daripada seorang mukmin yang lemah”
1. Makanan yang sehat untuk tubuh yang sehat
Telah diuraikan sebelumnya mengenai pengaturan makanan dalam
Islam.
2. Islam dan olahraga
Rasullah saw. Telah bersabda:
“Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarkan
menulis, berenang, dan memanah”.

14
Hakikat olahraga ini berorientasi pada etos kerja,cinta pekerjaan,
semangat kerja, dan mengembangkan skill. Rasulullah sendiri selalu
berusaha melayani kebutuhannya dengan perbuatannya sendiri,
Rasulullah bersabda :
“Tidaklah seseorang anak Adam makan sesuatu yang lebih baik dari
apa yang telah diusahakan oleh tangannya sendiri”.

I. KESEHATAN JIWA DALAM ISLAM


Stress dan kriminalitas merupakan fenomena kehidupan dunia
barat pada abad modern. Manusia menghitung setiap detik dengan
imbalan, sehingga dikenal semboyan “waktu adalah uang”. Segala sesuatu
memiliki harga, bahkan untuk menanyakan alamat sekalipun. Hal ini
berdampak dengan munculnya penyakit kejiwaan, antara lain: mudah
tersinggung, menggigau dalam tidur, bosan hidup dan depresi.
Diantaranya ada yang sampai membahayakan, seperti: kepribadian ganda,
milankolia, dan berbagai gangguan kejiwaan yang berujung kriminalitas
dan pembunuhan.
Penyebab-penyebab ketegangan & keguncangan jiwa, depresi dan
penyakit kejiwaan modern tersebut antara lain:
1. Materialisme, hal ini menghilangkan keimanan kepada Allah, dan
akhirnya mendatangkan keguncangan jiwa.
2. Kegersangan jiwa dari pemikiran dan keimanan. Tak adanya aktifitas
berpikir akan mendorong seseorang pada kejenuhan hidup, dan
cenderung mencari yang enak-enak.
3. Hilangnya ketahanan moral dan agama. Masalah moral yang dialami,
yaitu miskinnya pemahaman moral individu, yang mengakibatkan
permusuhan dan keributan.
4. Tidak adanya kasih sayang dalam masyarakat modern.
5. Faktor ekonomi. Masyarakat modern cenderung mengejar harta dalam
kehidupan, sehingga apabila mengalami kegagalan dalam bisnis
maupun bursa saham akan mudah mengalami depresi.

15
6. Alat-alat transportasi dan komunikasi modern yang menimbulkan
hiruk-pikuk.

J. HIGINITAS SEKS
Melihat kondisi ini maka Islam mensyari’atkan perkawinan dan
menganggap perkawinan sebagai kesempurnaan beragama.
a. Pendidikan seks dalam Islam
Islam mendorong untuk menghargai seks dengan tidak berlebih-
lebihan, tidak terlalu mendewakan dan juga tidak memandangnya hina.
Al-Qur’an apabila menyinggung soal seks selalu dengan bahasa
simbolik yang tinggi, lembut dan etis.
Allah berfirman:
“Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam,
maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu” (Q.S. Al Baqarah:
223)
b. Kebersihan seks
1. Istinja (bersuci)
Yang dimaksud adalah membasuh saluran kencing dan anus
setelah kencing atau berak dengan menggunakan air.
2. Khitan bagi laki-laki
khitan akan mencegah kotoran pada zakar, karena kotoran ini ada
di bawah kulup yang menjadi pusat perkembangbiakan bakteri dan
bau yang tak sedap.
3. Larangan khitan bagi perempuan
Larangan bersetubuh ketika haid. Ketika haid sedang berlangsung,
maka jasmani wanita mengeluarkan hormon-hormon yang tidak
seperti biasanya, sehingga wanita tidak berada pada keadaan
bernafsu melakukan hubungan seks. Selain itu, kondisi system
reproduksi wanita saat haid berada dalam kondisi rapuh sehingga
mudah terjadi kerusakan jika dilakukan hubungan seks, dan bagi

16
laki-laki sendiri berbahaya karena darah haid mengandung bakteri
yang dapat mengalir melalui saluran kencing.
4. Bersuci setelah bersetubuh
Ketika bersetubuh, tubuh akan melakukan proses metabolisme dan
membuka semua pori-pori keringat, sehingga akan timbul bau
kurang sedap. Dengan melakukan mandi junub, maka tubuh akan
menjadi segar kembali.
5. Mencuci alat kelamin
6. Mandi setelah haid
Hal ini dijukan untuk membersihkan alat kelamin wanita dari sisa-
sisa darah haid yang mengandung banyak bakteri.
7. Islam mengharamkan zina
Secara ilmiah, ditinjau dari aspek sosiologis ataupun medis, zina
sangat berbahaya karena:
8. Tinjauan sosiologis, zina akan menghancurkan dan mengotori
kebersihan jiwa, menghilangkan kepercayaan, menurunkan
martabat, memutuskan hubungan kekeluargaan dan jual beli seks
secara bebas, menghancurkan nasab dan lahirnya anak diluar
nikah.
9. Tinjauan medis, perzinaan akan menyebabkan menjalarnya
penyakit kelamin, seperti sipilis, penyakit kencing nanah dan
impotensi.
10. Islam mengharamkan seks sesama jenis

17
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Untuk menjaga kesehatan hidup di dunia ini maka islammenyuruh
umatnya menjaga memelihara hal-hal tersebut yang sudah dijelaskan
diatas. Apabila hal-hal tersebut dijaga dan dipelihara sesuai dengan prinsip-
prinsip islam diatas,Maka insyaALLAH penyakit – penyakit dapat
dihindari.

B. SARAN
Jadi kita sebagai umat muslim harus menjaga kesehatan, seseorang
yang jasmaninya sehat maka secara langsung ia juga mempunyai
kepribadian yang lebih terkontrol dari pada yang tidak atau ia lebih baik
dalam kepribadiannya. Banyak sekali orang yang tidak seimbang
kesehatan jasmaninya dikarenakan oleh kepribadiannya yang tidak
terkontrol. Sebagai misal, penyakit jantung atau stroke itu diakibatkan oleh
stres, yang merupakan akibat dari pekerjaan yang tidak seimbang.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://masyharzainudin.blogspot.com/2010/10/kesehatan-dalam-islam.html di
akses hari Senin, 02 Juni 2014 pukul 20.10 WIB
http://hidah-sehat-islam.blogspot.com/2012/10/islam-merupakan-agama-
yang-mengatur.html di akses hari Senin, 02 Juni 2014 pukul 20.10 WIB
http://smartjayamakassar.wordpress.com/2012/06/05/makalah-agama-
islam-kesehatan-dalam-perspektif-islam/ di akses hari Senin, 02 Juni 2014
pukul 20.10 WIB
http://daulahislam.com/ di akses hari Senin, 02 Juni 2014 pukul 20.10 WIB

19

Anda mungkin juga menyukai